Durasi : 2 JP
Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif.
1. Tujuan
Peserta didik mampu memahami teknik pengumpulan, pengorganisasian dan penyajian data.
2. Materi
Pengumpulan, pengorganisasian dan penyajian data
Untuk bisa melakukan proses pengumpulan data yang baik, kamu harus mengikuti beberapa tata cara
serta prosedur yang dimilikinya. Dengan mengetahui sebuah prosedur dari pengumpulan data itu sendiri
hal tersebut akan membantumu mendapatkan data yang lebih valid (data yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya).
Namun, sebenarnya apa sih fungsi mencantumkan teknik pengumpulan data? Kemudian apa saja yang
harus diperhatikan dalam Menyusun pengumpulan data? Jika kamu mempertanyakan hal itu, maka
artikel ini akan menjawab semua pertanyaanmu. Yuk, disimak baik-baik.
Dilansir dari beragam sumber, berikut adalah pengertian teknik pengumpulan data, diantaranya:
Teknik pengumpulan data atau (data collection) adalah proses riset dimana peneliti menerapkan
metode ilmiah dalam mengumpulkan data secara sistematis untuk dianalisa.
Teknik pengumpulan data merupakan sebuah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
bisa mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan dari penelitian yang diambilnya.
Supaya lebih jelas, berikut adalah catatan penting sebelum kamu mulai melakukan Teknik
pengumpulan data. Untuk melakukan sebuah teknik pengumpulan data biasanya telah ditentukan
oleh beberapa variabel penelitian.
Apabila semua data telah terkumpul, langkah berikutnya adalah dengan melakukan pengolahan data.
Jadi, data yang dikumpulkan tidaklah memiliki arti apabila tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut.
Nah, data yang ada dalam sebuah penelitian ternyata cukup banyak. Beberapa contoh data dalam
sebuah penelitian ialah, huruf, angka simbol, gambar, situasi, bahasa, suara dan lain sebagainya.
Berbagai macam data tersebut kemudian akan dipakai jika masih berkaitan dan memiliki kesinambungan
dengan konsep, kejadian atau pun objek yang nantinya akan diteliti.
Data adalah sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat dengan kata-kata, kalimat, simbol,
angka, dan lainnya. Data disini didapatkan melalui sebuah proses pencarian dan juga pengamatan yang
tepat berdasarkan sumber-sumber tertentu. Adapun pengertian lain dari data yaitu sebagai suatu
kumpulan keterangan atau deskripsi dasar yang berasal dari obyek ataupun kejadian.
a. Arikunto Suharsimi
Pengertian data menurut Arikunto Suharsimi adalah serangkaian fakta dan juga angka yang bisa
digunakan sebagai salah satu bahan untuk menyusun suatu informasi.
b. Nuzulla Agustina
Pengertian data menurut Nuzulla Agustina adalah suatu informasi mengenai suatu hal yang sudah
sering terjadi dan berupa serangkaian angka, fakta, gambar, tabel grafik, kata, simbol, huruf, dan
lainnya yang mengekspresikan suatu pemikiran, kondisi, ojek, dan situasi.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap petanyaan penelitian.
Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu
dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan
unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Prosedur teknik pengumpulan data menjadi sangat penting sebab dalam sebuah penelitian dibutuhkan
data-data yang valid sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang valid pula. Nah, sebelum
mengumpulkan data, biasanya peneliti memiliki sebuah hipotesis. Hipotesis itu sendiri adalah sebuah
dugaan kesimpulan sementara tentang suatu hal yang akan diteliti.
Nantinya, hipotesis inilah yang akan dibuktikan oleh si peneliti sendiri secara empiris dalam penelitian
yang dilakukannya.
Agar bisa membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dari peneliti tersebut, maka sangat pengumpulan
data dengan menggunakan cara yang tepat dan benar. Salah satu proses pengumpulan data yang umum
dilakukan menurut Nan Lin ada 8 tahap yang perlu dilalui, diantaranya:
Pengumpulan data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninjau literatur yang relevan
dan konsultasi dengan para ahli.
Melalui usaha-usaha ini peneliti berusaha memahami benar-benar isu penelitian, konsep, dan variable-
variabel yang dipergunakan oleh peneliti lain dalam mempelajari hal yang serupa di masa lalu, dan
hipotesis-hipotesis yang pernah diteliti pada waktu lalu. Perlu juga dipahami ciri-ciri orang yang menjadi
responden kita dalam penelitian.
2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan
dikumpulkan
Maksudnya di sini adalah peneliti yang bersangkutan dapat diterima di dalam kelompok masyarakat itu
dan memahami berbagai kebiasaan yang berlaku di dalamnya. Untuk itu perlu dikaitkan terhadap tokoh-
tokoh yang bersangkutan.
3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya
Proses pengumpulan data dapat didahului dengan uji coba instrumen penelitian pada kelompok
masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang bukan sampel. Maksud dari uji coba ini untuk
mengetahui apakah instrumen tersebut cukup handal atau tidak , komunikatif, dapat dipahami, dan
sebagainya.
Setelah hasil uji coba itu dipelajari, di susunlah instrumen penelitian dalam bentuknya yang terakhir
berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan itu harus dirumuskan
sedemikian rupa sehingga ia mengandung makna yang signifikan dan substantif.
Melalui instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang
dibutuhkan dari setiap responden. Informasi-informasi yang diperoleh dari pencatatan ini diberi kode
guna memudahkan proses analisis.
Pada proses pengumpulan data tahap ini terdiri atas cross checking terhadap data yang masih diragukan
kebenarannya, serta memeriksa validitas dan reliabilitasnya.
8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis.
Setelah data terkumpul, saatnya mengkoordinasikan data-data yang telah terkumpul. Jika sudah, maka
kamu dapat mulai menganalisis data-data tersebut. Pastikan tidak ada data yang kurang valid.
Menurut Sugiyono (2017), teknik pengumpulan merupakan data yang dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.
1. Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian. Observasi merupakan metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data.
Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-
orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang
tepat untuk digunakan.
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika
respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan yaitu prinsip penulisan angket, prinsip
pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain:
Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada
skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak
mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk
memilih jawaban yang disediakan.
3. Interview (Wawancara)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena
tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik
wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data. Teknik wawancara umumnya digunakan
untuk jenis tipe kualitatif.
4. Dokumen
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan Teknik pengumpulan data yang diambil dari
dokumen atau catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturam
, dan kebijakan. Sementara dokumen berbentuk gambar dapat berupa foto, gambar hidup, sketsa, dan
lain-lain.
Teknik pengumpulan data observasi atau wawancara, nantinya akan lebih kredibel apabila disertai
dengan dokumentasi.
Jenis-Jenis Data
Data penelitian merupakan segala fakta dan angka yang dijadikan untuk menyimpan suatu informasi.
Dalam proses penulisan penelitian, data dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut
penjelasannya.
1. Data Kualitatif
Pengertian data kualitatif merupakan data naratif atau deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan
kualitas suatu fenomena. Kualitas suatu fenomena biasanya tidak mudah atau tidak dapat diukur secara
numerik.
2. Data Kuantitatif
Berkebalikan dengan data kualitatif yang tidak dapat diukur, maka data kuantitatif merupakan jenis data
yang dapat diukur (measurable) atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan.
Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut, karakteristik, atau pengukuran yang mendeskripsikan suatu
kasus atau objek penelitian.
Berdasarkan sumbernya, teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data utama atau data pokok yang digunakan dalam penelitian. Data pokok dapat
dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari tangan pertama subjek penelitian atau
responden atau informan. Perkecualian pada riset kuantitatif.
Contoh data primer adalah sensus nasional yang dikumpulkan oleh pemerintah biasanya melalui BPS
Dimana pemerintah, setelah berhasil melakukan sensus nasional, senantiasa membagikan hasilnya di
koran, majalah online, siaran pers, dan lain-lain.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh tidak melalui tangan pertama, melainkan melalui
tangan kedua, ketiga atau seterusnya. Perkecualian juga pada riset kuantitatif. Beberapa peneliti selalu
mencontohkan dokumen seperti literatur atau naskah akademik, koran, majalah, pamflet, dan lain
sebagainya sebagai data sekunder.
Contoh data sekunder diantaranya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain
sebagainya.
Sementara berdasarkan cara memperolehnya, teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga cara, yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung. Peneliti
melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra.
Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar.
Dalam mengumpulkan data menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun
rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut bergabung dan melakukan
aktivitas bersama objek pengamatannya.
Cara pengambilan data dengan metode observasi bisa dengan dua cara yaitu:
2. Observasi Partisipasi
Merupakan pengamatan yang dilakukan di mana peneliti ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang
dilakukan kelompok yang diteliti. Peneliti ikut melakukan aktifitas atau kegiatan yang sedang dilakukan
kelompok yang diteliti. Jadi meski sedang mengamati, peneliti tidak hanya menonton tapi juga ikut
membaur.
Metode ini cocok untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikis seperti kesan,
pemaknaan, apa yang dirasakan. Namun, metode ini juga dinilai kurang obyektif. Pasalnya, ketika
peneliti melakukan observasi partisipasi, orang yang diteliti atau partisipan umumnya mengetahui
bahwa mereka sedang diteliti.
Ketika meneliti adat atau tradisi pada kelompok masyarakat tertentu. Dalam hal ini, peneliti tidak hanya
menonton tapi juga menjadi bagian dari kelompok tersebut.
Merupakan peneliti atau observer tidak ikut berpartisipasi pada aktivitas yang dikerjakan kelompok yang
diteliti, dengan kata lain peneliti hanya menempatkan dirinya sebagai penonton. Berbeda dengan
metode partisipasi, pada metode ini pengamatan dilakukan secara diam-diam agar partisipan tidak
menyadari bahwa mereka sedang diamati. Sehingga akurasi data bisa terjamin.
Namun, perlu pengetahuan yang lebih dalam melakukan metode ini karena lebih sulit mendapatkan
data apabila hanya mengandalkan pengamatan. Contoh penelitian non partisipan adalah penelitian
tentang perilaku membuang sampah sembarangan siswa di sekolah tertentu.
4. Wawancara
Metode penelitian menggunakan Teknik wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan
responden atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Wawancara
digunakan untuk menggali informasi atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti.
5. Eksperimental
Eksperimental mempunyai pengertian sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja peneliti melakukan
manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara tertentu sehungga berpengaruh pada
satu atau lebih variabel lain yang di ukur.
Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel bebas dan variabel yang yang akan
dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.
Metode penelitian Eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan
membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.
Prinsip-Prinsip Penelitian
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan metodologi untuk mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang
ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat
dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat.
Metodologi tersebut menjadi prinsip-prinsip dalam penelitian. Dalam karyanya Discourse On Methoda,
dikemukakan 5 prinsip metodologi penelitian, antara lain:
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common
sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang
kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya
dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah
maupun penelitian.
3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai
berikut: (1) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama
yang diajarkan sejak masa kanak-kanak. (2) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang
paling meyakinkan maupun yang paling meragukan. (3) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari
pada merombak tatanan dunia.
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera.
5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu
RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).
Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang penyajian data. Apa itu penyajian data? Bagaimana
cara menyajikan suatu data yang telah terkumpul? Dan apa saja macam-macam bentuk penyajian data?
Simak pembahasannya berikut ini tentang penyajian data dan macam-macam bentuk penyajiannya.
Penyajian Data
Penyajian data adalah suatu kegiatan dalam pembuatan laporan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan agar data yang telah dikumpulkan dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Contoh bentuk penyajian data yang sering dijumpai adalah bentuk tabel dan bentuk
diagram.
Penyajian data dalam bentuk tabel biasanya dijumpai di sekolah atau kantor dinas kemasyarakatan.
Dimana berbentuk baris dan kolom yang bertujuan untuk memudahkan dalam pengelompokan suatu
data. Sedangkan penyajian data dalam bentuk diagram sering terlihat dalam bidang ekonomi dan
perbankan. Biasanya berisi tentang perbandingan kurs mata uang dalam kurun waktu tertentu.
Dalam melakukan penyajian data, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, yakni singkat,
akurat, dan mudah dipahami. Sehingga, para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang
disajikan dan menyimpulkan serta memberi penilaian, perbandingan, dan lain sebagainya.
Ada pun tujuan yang dimaksud dalam penyajian suatu data antara lain :
Memberi gambaran yang sistematis tentang rangkaian peristiwa yang dihasilkan dari suatu
penelitian atau observasi
Data akan lebih cepat dibaca dan dipahami
Memudahkan dalam membuat kesimpulan analisis suatu data
Membuat sebuah keputusan yang lebih cepat, tepat, dan akurat
Dalam penyajian suatu data, ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu narasi,
tabel, dan diagram.
1. Narasi
Narasi adalah jenis penyajian data dari hasil penelitian dalam bentuk teks atau kalimat. Sebagai contoh,
penyebaran virus covid-19 di daerah perkotaan yang ramai lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah
pedesaan yang masing jarang pendukuk.
Peyajian data dalam bentuk narasi ini merupakan gambaran umum dan kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pengamatan. Di bidang ksehatan, penyajian dalam bentuk teks biasanya hanya digunakan untuk
memberikan suatu informasi kepada publik yang berperan sebagai laporan hasil penelitian kualitatif.
2. Tabel
Tabel satu arah merupakan suatu tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau satu
karakteristik saja di dalamnya.
Tabel dua arah adalah bentuk tabel yang menunjukkan hubungan antara dua hal atau dua karakteristik
yang berbeda.
Tabel tiga arah adalah jenis tabel yang menunjukkan hubungan dari tiga hal atau tiga karakteristik yang
berbeda.
Tabel baris kolom merupakan jenis tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak
terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang telah dibuat menjadi
beberapa kelompok.
e. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi adalah bagian dari tabel baris kolom. Namun, jenis tabel ini memiliki ciri-ciri khusus,
yaitu penyajian data yang terdiri dari dua faktor atau dua variabel.
f. Tabel Silang
Tabel silang merupakan tabel yang hanya terdiri dari satu variable, tetapi juga dapat terdiri dari dua
variable tergantung dari data yang diperoleh atau keadaan yang dideskripsikan.
Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan satu
karakteristiknya saja. Sedangkan tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan dua karakteristik.
3. Diagram
Diagram merupakan jenis penyajian data berupa gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data
yang biasanya terdiri dari angka atau simbol-simbol yang dibuat berdasarkan data dari suatu tabel yang
telah dibuat.
Sajian data dalam bentuk diagram ini dapat memberikan informasi yang lebih cepat yang mudah
dipahami. Karena bentuk penyajian data ini lebih menarik dibandingkan penyajian data lainnya.
Berdasarkan bentuknya, diagram dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
Yaitu diagram yang terdiri dari satu batangan yang menggambarkan sebuah perkembangan dari suatu
karakteristik.
Yaitu diagram yang terdiri dari beberapa batangan untuk menggambarkan beberapa hal atau
karakteristik
Diagram lingkaran adalah bentuk penyajian data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring
sesuai dengan data yang disajikan. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut biasanya dinyatakan
dalam persen atau derajat.
Diagram lingkaran merupakan gambaran perbandingan nilai dari suatu karakteristik. Fungsi utama dari
diagram lingkaran ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara suatu data dengan data
keseluruhan.
Pengorganisasian Data
Pengorganisasian data merupakan pengelompokkan data. Dalam penyajian dan pengorganisasian data,
data dapat disajikan melalui tabel ataupun grafik.
Dengan pengorganisasian data melalui tabel ataupun grafik akan mempermudah pemahaman mengenai
data, dengan adanya tabel akan memudahkan basis dalam perhitungan data dan juga dapat
meminimalkan dalam penggunaan ruang yang dipakai.
Pengorganisasian secara tradisional ini digunakan pada pemrosesan data skala kecil. Setiap aplikasi
mempunyai data sendiri, dan data dikelola dalam sebuah file data. Namun ada beberapa permasalahan
yang terjadi pada saat pengorganisasian data secara tradisional diantaranya:
Dengan penyimpanan data yang terpusat ini dapat meminimalkan permasalahan yang akan terjadi pada
pengorganisasian data secara tradisional. Atau secara sederhana pengorganisasian modern ini
digunakan untuk mengatasi kelemahan dari oengorganisasian tradisional yang sekarng mulai
ditinggalkan oleh user.
Peran OSIS/sekolah untuk mencegah terjadinya perundungan dunia maya atau nyata.
OSIS sering menjadi jembatan antara siswa dan pihak sekolah, sehingga mereka dapat memainkan peran
yang signifikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas dari perundungan.
OSIS dapat merancang kampanye anti-bullying yang menarik dan kreatif yang cocok untuk siswa dan
siswi.
Contoh kegiatan anti perundungan yang dapat dilakukan seperti Antibullying Day, pentas seni,
penandatanganan deklarasi anti perundungan oleh seluruh warga sekolah, ataupun ide-ide kreatif
lainnya. Cara sekolah mencegah bullying tentunya akan sukses dan berhasil apabila seluruh ekosistem
sekolah turut mendukung
1. Pendidik membuat program pencegahan anti bullying dan hukuman bagi pelaku yang melakukan
tindakan tersebut.
2. Membangun diskusi dan ceramah tentang mengatasi aksi penindasan.
3. Memberi bantuan dan dukungan pada korban bullying.
Bagaimana sikap kamu jika mengetahui melihat ada tindakan perundunngan bullying di lingkungan
sekolah maupun lingkungan masyarakat?
Ketika melihat bullying, Anda juga bisa memberikan bantuan tanpa benar-benar menunjukkannya. Salah
satu caranya adalah dengan mengalihkan perhatian pelaku bullying. Contohnya saat Anda melihat
seseorang sedang melaukan bullying di tempat kerja, cobalah untuk mengajaknya mengobrol atau
meminta bantuannya.
Apa faktor penyebab terjadinya bullying di sekolah?
Penyebab bullying pada anak
Adanya penyalahgunaan ketidakseimbangan kekuatan untuk kepentingan pelaku dengan cara
mengganggu atau mengucilkan korban. “Penyebab lain yang menyertai biasanya terkait lingkungan
pergaulan yang salah dan pengaruh teman sebaya dan lain-lain.
Menurut Anda apa yang perlu dilakukan guru untuk mencegah terjadinya perundungan antar peserta
didik di lingkungan belajar?
Membangun pedoman yang tegas dan jelas terhadap bullying, serta buat kesepakatan dengan siswa
Anda tentang konsekuensi dari bullying secara partisipatif dengan mereka (alih-alih memberi hukuman).
Ciptakan suasana yang hangat, hubungan yang saling mendukung, iklim positif, dan pelibatan semua
siswa di ruang kelas Anda.
1. Tunjukkan prestasi.
2. Jalin pertemanan dengan banyak orang.
3. Tumbuhkan rasa percaya diri.
4. Tidak terpancing untuk melawan.
5. Jadikan bully-an sebagai penyemangat untuk sukses.
6. Janganm menunjukkan sikap takut atau sedih.
7. Laporkan pada pihak yang berwenang.
Kesimpulan
Bullying merupakan tindakan yang disengaja maupun tidak disengaja tetapi dengan jelas menyebabkan
ketidaknyamanan, penghinaan, kerugian, kejahatan dan penderitaan bagi korban yang dapat
menyebabkan lingkungan bekerja yang tidak menyenangkan dimana korban sama sekali tidak
menginginkan perlakuan tersebut.
Peran OSIS dalam menciptakan susasana demokratis yang santun di sekolah/ atau memberi contoh
berdemokrasi dengan santun.
OSIS berperan dalam membuat suasana demokrasi yang santun dalam sekolah adalah dengan membuat
aturan yang jelas seperti melaksakan pemilihan ketua OSIS dengan menggunakan voting. Serta
mengadakan suatu acara dengan membuat angket.
Setelah menyimak video dan membaca artikel tentang pengumpulan, pengorganisasian dan penyajian
data kalian dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1 Tuliskan data apa saja yang perlu dikumpulkan berkaitan dengan pemilihan OSIS!
5 Sajikan data no. 4 yang telah dikumpulkan dengan menggunakan salah satu bentuk penyajian
data yang cocok!
8 Setelah semua kelompok melakukan presentasi, buatlah kesimpulan hasil kegiatan hari ini.
1. Hal apa saja yang sudah kamu dapatkan dari kegiatan ini?
Lembar Refleksi
Peer assesment
Umpan Balik Teman
1. Tugas kalian menilai dengan sejujurnya sikap teman kalian sesuai dengan kenyataan yang ada.
2. Aturannya adalah; absen nomor 1 menilai absen nomor 2, absen nomor 2 menilai absen nomor 3, dan
seterusnya.
3. Pilihannya adalah; Tp (Tidak pernah), Kd (kadang-kadang), Sr (sering), Sll (selalu)
Nama Saya
Hari/Tanggal
Diskusi Tentang
Berilah tanda cheklist ( √ ) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan kenyataan dan
perasaanmu
Pernyataan Tp Kd Sr Sll
1. Teman saya hampir selalu aktif dalam kegiatan diskusi
(mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat/masukan/solusi,
memperlancar agar diskusi berjalan dengan baik dan tepat waktu).
( …………………………………………………………
.)
MODUL P5
Topik Aktivitas : Struktur OSIS di sekolah dan kesamaannya dengan kehidupan bernegara.
Durasi : 2 JP
Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif.
1. Tujuan
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan membedakan struktur OSIS di sekolah dan kesamaannya
dengan kehidupan bernegara.
2. Materi
Struktur OSIS di sekolah dan kesamaannya dengan kehidupan bernegara.
https://www.youtube.com/watch?v=97xFi-8zqJQ (tahu lebih dalam tentang OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=v9PGFN53-hU (memaknai lambang OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=fAiKSWblD78 (struktur organisasi OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=yw4dLzB8H5o (bagan struktur OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=H9X8_VtYcNU (bagan struktur organisasi pemerintah)
OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya
organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS
adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS
berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.
Dasar Hukum
Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Permendiknas Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
Buku Panduan OSIS terbitan Kemdiknas tahun 2011
Ada beberapa keistimewaan besar yang dimiliki Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Baik secara
kelembagaan, maupun peran dan fungsi organisasi kesiswaan ini.
Secara kelembagaan, OSIS menjadi satu-satunya organisasi kesiswaan yang 'wajib' ada di setiap sekolah.
Khususnya di jenjang menangani pertama (SMP), atau menengah atas (SMA).
Tak mengherankan menakala organisasi kesiswaan ini nyaris 'pasti' kita temui di SMP atau SMA
manapun.
OSIS, adalah lembaga istimewa, yang keberadaannya di sekolah diatur dalam Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992.
Dasar hukum keberadaan OSIS di sekolah ternyata bisa kita telusuri lebih jauh. Ada regulasi lain yang
juga 'mendukung' keberadaannya di sekolah.
Seperti Undang-Undang (UU) nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, lalu Peraturan Pemerintah (PP)
nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sampai Permendiknas nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Tak hanya itu, juga ada Permendiknas Nomor 19 tahun 2007, Permendiknas Nomor 39 tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan, sampai Buku Panduan OSIS terbitan Kemdiknas tahun 2011.
Dengan kata lain, OSIS bukan organisasi biasa, apalagi organisasi sembarangan. Setidaknya, itu bisa
terlihat dari banyaknya dasar hukum yang mengatur keberadaannya di atas.
Struktur OSIS
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah organisasi siswa resmi yang terdapat di sekolah. Organisasi
ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Bagaimana struktur OSIS
di SMP?
Sebelum itu, siswa perlu memahami apa itu OSIS. OSIS sendiri masuk ke dalam organisasi resmi dari
sekolah menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1992. Jadi, setiap sekolah pada jenjang SMP dan SMA sudah pasti memiliki OSIS.
Dalam pelaksanaan OSIS, OSIS akan dibantu oleh pembina OSIS dan perwakilan kelas. Pembina OSIS
sendiri adalah guru yang ditunjuk sebagai pembina sedangkan perangkat OSIS adalah perwakilan kelas
atau Majelis Perwakilan Kelas (MPK) adalah dua siswa yang mewakili setiap kelas. MPK berfungsi sebagai
pengawas dari kegiatan OSIS.
1. Ketua OSIS
Ketua Osis adalah individu yang akan memimpin jalannya pengurus OSIS. Pemilihan ketua biasanya
dipilih secara langsung lewat pemilu oleh siswa atau dipilih dengan musyawarah oleh MPK.
2. Sekretaris OSIS
Sekretaris OSIS bertugas membantu persuratan baik kegiatan maupun keperluan lainnya dalam OSIS.
Sekretaris juga akan berdampingan dengan Ketua memimpin jalannya OSIS. Sekretaris sendiri bisa dipilih
melalui pemilu berdampingan dengan Ketua OSIS atau dipilih langsung oleh Ketua OSIS.
3. Bendahara OSIS
Bendahara akan bertanggung jawab mengurus keuangan dari kegiatan OSIS. Bendahara dibantu dengan
Sekretaris Bidang akan membuat Rancangan Anggaran Biaya (RAB) terkait dana kegiatan OSIS pada masa
jabatannya.
4. Sekretaris Bidang
Sekretaris Bidang (Sekbid) adalah pengurus OSIS yang berfokus menjadi wadah kegiatan siswa dalam
bidang-bidang tertentu. Bidang dalam Sekbid OSIS SMP sudah ditetapkan oleh pemerintah menjadi 10
Sekbid. Berikut penjelasannya.
a. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa
Seksi ini akan bertugas membina kegiatan keagamaan di sekolah, termasuk hari-hari besar, lomba
keagamaan, hingga toleransi antar umat beragama.
d. Seksi Pembinaan Prestasi Kademik, Seni, dan/atau Olahraga Sesuai Bakat dan Minat
Seksi Pembinaan Minat dan Bakat akan bertanggung jawab mengadakan kegiatan sesuai dengan minat
dan bakat siswa, baik akademik, seni, maupun olahraga.
e. Seksi Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan, dan
Toleransi Sosial dalam Konteks Masyarakat Plural
Untuk Seksi ini, ia bertugas mengadakan kegiatan kaderisasi dan orientasi bagi pengurus OSIS atau siswa
baru.
g. Seksi Pembinaan Kualitas Jasmani, Kesehatan, dan Gizi Berbasis Sumber Gizi yang Terdiversifikasi
Seksi ini bertugas dalam meningkatkan perilaku hidup sehat pada siswa. Selain itu ia juga bertanggung
jawab dalam pengamanan jajan di sekolah.
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta
undang-undang di wilayah tertentu. Pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang
terdiri dari lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Fungsi pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan terbagi menjadi 3 fungsi yaitu fungsi
pembangunan, fungsi pemberdayaan dan fungsi pelayanan. Namun didalam menjalankan ketiga fungsi
diatas, pemerintah menetapkan kebijakan yang disebut kebijakan pemerintah. Tugas dan kewajiban
utama pemerintah dalam berbagai tingkatan sesuai dengan amanah undang-undang adalah
untuk mensejahterakan masyarakat salah satunya dengan menghadirkan pelayanan publik yang
terjangkau, cepat, efektif dan efisien.
Dalam arti sempit pemerintahan adalah segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan
oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti luas juga diartikan
adalah segala urusan yang dilakukan oleh Negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan
kepentingan Negara sendiri; jadi tidak diartikan sebagai Pemerintah yang hanya menjalankan tugas
eksekutif saja, melainkan juga meliputi tugas- tugas lainnya temasuk legislatif .
Sistem pemerintahan merupakan hubungan serta susunan di antara lembaga negara. Lembaga negara
tersebut saling terikat. Selain itu, lembaga tersebut juga berkesinambungan di dalam satu kesatuan di
dalam rangka penyelenggaraan negara.
Pengertian, Fungsi dan Pembagian Lembaga Negara
Pengertian, Fungsi dan Pembagian Lembaga Negara – Dalam mengelola sebuah negara, pasti akan
terdapat lembaga negara. Keberadaan lembaga negara tersebut dapat membantu melaksanakan
fungsinya, dengan tujuan memajukan bangsa dan negara.
Maka dari itu, keberadaan lembaga negara merupakan salah satu unsur penting dalam berdirinya
sebuah negara.
Beda negara beda pula lembaga negaranya. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan rakyat dalam
negara yang bersangkutan. Lalu, apa sebenarnya pengertian dari lembaga negara? Apa pula fungsinya
bagi kelangsungan sebuah negara?
Pengertian Lembaga Negara
Menurut Dewi Oktaviani, lembaga negara adalah lembaga pemerintahan yang berkedudukan di pusat
yang tugas, fungsi, dan kewenangannya secara tegas diatur dalam Undang-Undang. Sederhananya,
lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan (Civilizated Organization) yang dibuat oleh
negara, dari negara, dan untuk negara, demi mencapai tujuan negara itu. Dalam lembaga negara,
anggotanya juga turut menjaga kestabilan kinerjanya supaya dapat mencapai tujuan negara tersebut.
Menurut George Jellinek, lembaga negara dibagi menjadi dua bagian besar yakni 1) alat-alat
perlengkapan negara yang langsung (unmittebare organ), dan (2) alat-alat perlengkapan negara yang
tidak langsung (mitterbare organ).
Lembaga negara yang ada di Indonesia ada beberapa, yakni lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan
lembaga yudikatif. Namun, keberadaan lembaga negara dalam suatu negara tidak hanya dibatasi pada
tiga lembaga tersebut.
Keberadaan lembaga negara di Indonesia diatur sepenuhnya oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan
peraturan perundangan lainnya. Sehingga, kedudukan setiap lembaga negara di Indonesia bergantung
pada wewenang, tugas, dan fungsi yang telah diberikan oleh Undang-Undang Dasar 1945.
1. Eksekutif, bertugas menerapkan dan melaksanakan perundang-undangan, yakni Presiden dan wakil
presiden, beserta para menteri.
2. Legislatif, bertugas membuat perundang-undangan, yakni Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. Yudikatif, bertugas mempertahankan pelaksanaan perundang-undangan, yakni Mahkamah Agung
(MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif merupakan lembaga pemerintahan yang berfungsi untuk melaksanakan perundang-
undangan yang telah ditetapkan oleh lembaga legislatif. Di negara-negara yang menganut pemerintahan
demokratis, biasanya pada lembaga eksekutif terdiri atas kepala negara, bisa raja atau presiden, disertai
dengan para menterinya.
Di Indonesia, lembaga eksekutif-nya adalah MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), Presiden dan Wakil
Presiden, serta para menteri.
Berdasarkan Pasal 3 Ayat 1 dalam Undang-Undang Dasar 1945, MPR mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut:
Mengubah dan menetapkan perundang-undangan
Melantik presiden dan wakil presiden
Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang
Dasar
Anggota MPR dalam menjalankan tugas dan wewenang tersebut, memiliki beberapa hak tertentu, yakni:
2. Presiden
Sebelum ada Amandemen Undang-Undang Dasar 1945, presiden dipilih oleh MPR. Namun, setelah
terdapat amandemen Undang-Undang Dasar 1945, presiden dan wakilnya dipilih oleh rakyat melalui
pemilu.
Presiden dan wakilnya menjabat selama lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya satu kali jabatan
dalam pemilihan umum selanjutnya.
Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebagai seorang kepala
negara, presiden mempunyai wewenang yang telah diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945, yakni:
Membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
Mengangkat duta dan konsul untuk ditempatkan di ibukota negara lain dan negara Indonesia.
Menerima duta dari negara lain.
Memberikan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan kepada warga negara, baik warga negara
Indonesia maupun warga negara asing yang telah berjasa.
Sementara itu, sebagai kepala pemerintahan yang menyelenggarakan pemerintahan negara, maka
Presiden memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
Menyatakan perang, membuat perdamaian dengan negara lain atas dasar persetujuan DPR
Membuat perjanjian internasional atas dasar persetujuan DPR
Menyatakan keadaan bahaya terhadap suatu situasi dan kondisi yang berlangsung dalam negara.
Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai fungsi umum dalam membuat
perundang-undangan. Lembaga legislatif ini memiliki beberapa fungsi fungsi legislasi dan fungsi kontrol.
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya tersebut, DPR mempunyai hak-hak tertentu, yakni:
Hak Interpelasi, yakni hak untuk meminta keterangan kepada Presiden
Hak Angket, yakni hak untuk mengadakan penyelidikan atas suatu kebijakan pemerintah
Hak Inisiatif, yakni hak untuk mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada pemerintah
Hak Amandemen, yakni hak untuk mengadakan perubahan atas Rancangan Undang-Undang
Hak Budget, yakni hak untuk mengajukan RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara)
Hak Petisi, yakni hak untuk mengajukan pertanyaan atas kebijakan pemerintah
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 20A, DPR memegang kekuasaan tertinggi dalam membentuk
perundang-undangan. Oleh sebab itu, DPR memiliki 3 fungsi penting, yakni:
Fungsi Legislatif, yakni DPR sebagai pembuat perundang-undangan bersama Presiden
Fungsi Anggaran, yakni DPR sebagai pemegang kekuasaan dalam penetapan APBN yang diajukan
Presiden
Fungsi Pengawasan, yakni DPR mengawasi jalannya pemerintahan.
DPR melaksanakan sidang paling sedikit adalah sekali dalam satu tahun.
1. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam, dan keuangan pusat daerah.
2. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas Rancangan Undang-Undang APBN dan RUU yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
3. Mengawasi pelaksanaan mengenai hal-hal tersebut dan melaporkannya kepada DPR.
Lembaga Yudikatif
Lembaga yudikatif merupakan lembaga pemerintahan yang berwenang untuk menafsirkan isi
perundang-undangan dan memberikan sanksi pelanggaran pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaanya, lembaga yudikatif harus bebas dari campur tangan lembaga eksekutif. Hal
tersebut supaya dalam penegakan hukum dan keadilannya tidak berat sebelah atau terlalu memihak.
Dalam MK, terdapat 9 hakim konstitusi yang telah ditetapkan oleh Presiden. Berikut merupakan tugas
dan fungsi lembaga Mahkamah Konstitusi:
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar
3. Memutus pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan mengenai hasil pemilu
Pasca amandemen UUD 1945, terjadi perubahan yang besar dalam sistem tata negara Indonesia. Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang tadinya merupakan lembaga tertinggi negara, saat ini memiliki
kedudukan yang sama dengan lembaga negara lainnya. Tidak ada lagi lembaga tertinggi dan tinggi
negara, yang ada hanya lembaga negara.
Amandemen UUD 1945 juga telah melahirkan lembaga-lembaga negara yang baru, seperti Mahkamah
Konstitusi (MK) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Adapun lembaga-lembaga negara terdiri atas
presiden dan wakil presiden, MPR, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPD, MK, MA (Mahkamah Agung),
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
Lembaga-lembaga ini dapat dibagi menjadi eksekutif, legislatif dan yudikatif. Selain itu, ada juga lembaga
eksaminatif yang bertanggung jawab terhadap keuangan negara. Lembaga eksekutif Badan eksekutif
disebut juga pemerintah. W.S. Sayre menyebut, pemerintah merupakan organisasi dari negara, yang
memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya.
Dalam struktur pemerintahan negara Indonesia, lembaga eksekutif terdiri dari presiden, wakil presiden
dan para menteri. Presiden selaku kepala negara dan pemerintahan juga diberi hak untuk menggunakan
alat-alat kelengkapan negara, seperti TNI dan Polri. Di tingkat daerah, urusan pemerintahan daerah
diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Adapun
pemerintah daerah, yaitu gubernur, bupati atau wali kota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintah daerah. Sementara DPRD meliputi DPRD tingkat provinsi dan DPRD tingkat
kabupaten/kota.
Lembaga legislatif Legislatif merupakan cabang kekuasaan dalam bidang legislasi atau perundang-
undangan. Di Indonesia, lembaga legislatif terdiri dari MPR, DPR dan DPD. MPR merupakan lembaga
perwakilan yang anggotanya terdiri dari anggota DPR dan DPD. Baik anggota DPR maupun DPD dipilih
secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (Pemilu).
Lembaga yudikatif Lembaga yudikatif terdiri dari MA dan MK. Lingkungan peradilan MA meliputi
peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. Selain itu,
terdapat pula Komisi Yudisial (KY) yang merupakan lembaga negara independen dan menjadi penunjang,
pendukung, atau pelengkap (supporting organ) bagi MA dan MK yang merupakan lembaga utama (main
organ). Yudikatif merupakan cabang kekuasaan yang berkuasa dalam bidang kehakiman. Secara umum,
lembaga yudikatif merupakan lembaga yang mengawasi jalannya pelaksanaan peraturan perundang-
undangan.
Lembaga eksaminatif Lembaga eksaminatif adalah lembaga yang berkuasa dalam pemeriksaan keuangan
negara. Lembaga ini bertugas memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.
Lembaga eksaminatif di Indonesia adalah BPK. BPK memiliki perwakilan di setiap provinsi. Dalam struktur
lembaga negara, BPK bersifat sebagai pelengkap (auxiliary) dari fungsi pengawasan terhadap kinerja
pemerintah, khususnya pengawasan di bidang keuangan.
RANGKUMAN ;
Perbedaan keduanya terletak pada peran dan fungsi serta secara kelembagaan. Secara
kelembagaan OSIS adalah satu-satunya organisasi kesiswaan yang ‘wajib’ ada di setiap sekolah,
khususnya di jenjang menengah pertama ( SMP ) atau menengah atas ( SMA ) sedangkan pemerintahan
negara adalah hubungan serta susunan di antara lembaga negara. Lembaga negara tersebut saling
terikat. Selain itu, lembaga tersebut juga berkesinambungan di dalam satu kesatuan di dalam rangka
penyelenggaraan negara. lembaga negara adalah lembaga pemerintahan yang berkedudukan di pusat
yang tugas, fungsi, dan kewenangannya secara tegas diatur dalam Undang-Undang. Sederhananya,
lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan (Civilizated Organization) yang dibuat oleh negara,
dari negara, dan untuk negara, demi mencapai tujuan negara itu. Dalam lembaga negara, anggotanya
juga turut menjaga kestabilan kinerjanya supaya dapat mencapai tujuan negara tersebut.
Fungsi OSIS dalam Buku Panduan OSIS Sebagai Wadah Siswa Penggerak oleh Kemdikbud, OSIS
memiliki tiga fungsi, yaitu: 1. OSIS sebagai Wadah Organisasi Siswa, 2. OSIS sebagai Motivator, 3. OSIS
sebagai Pembinaan Siswa. Sedangkan peran, fungsi lembaga negara adalah sbb:
Lembaga legislatif merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai fungsi umum dalam
membuat perundang-undangan. Lembaga legislatif ini memiliki beberapa fungsi fungsi legislasi
dan fungsi kontrol.
Di Indonesia, lembaga legislatif adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Lembaga yudikatif merupakan lembaga pemerintahan yang berwenang untuk menafsirkan isi
perundang-undangan dan memberikan sanksi pelanggaran pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaanya, lembaga yudikatif harus bebas dari campur tangan lembaga eksekutif. Hal
tersebut supaya dalam penegakan hukum dan keadilannya tidak berat sebelah atau terlalu
memihak.
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS ini bertujuan agar siswa mengenal proses demokrasi di Indonesia.
Kemudian menumbuhkan rasa bertanggung jawab, kesadaran politik, dan sikap kritis.
“Menumbuhkan kesadaran politik dan loyalitas bagi siswa SMP itu diperlukan. Tujuannya memperluas
wawasan politik, mempersiapkan terjun ke dunia masyarakat dan pemerintahan, kritis dan berjiwa
kebangsaan atau nasionalisme. Pendidikan politik ini menyiapkan siswa atau generasi muda untuk
berkarya dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat di bidang sosial dan menyiapkan jiwa mereka untuk
mengemban tanggung jawab serta memberikan kesempatan menunaikan hak dan kewajibannya.
Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup secara demokratis.
Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi.
Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan di sekolah.
Kegiatan belajar berdemokrasi di SMP adalah dengan menggelar pemilihan ketua OSIS dengan sistem
seperti pemilihan umum (Pemilu). Kegiatan dapat digelar di lapangan sekolah tujuannya, untuk
memberikan pendidikan demokrasi dan pengetahuan sejak dini tentang tata cara pemilu bagi para
siswa. Sejumlah properti KPU seperti bilik suara dan kotak suara dipinjamkan pada proses pemilu ketua
OSIS tersebut.
b. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan menemukan perbedaan struktur OSIS di sekolah dan
kesamaannya dengan kehidupan bernegara https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6233298/struktur-
osis-smp-lengkapdengan-penjelasannya.
c. Peserta didik saling berdiskusi untuk menyelesaikan tugas mengidentifikasi dan menemukan perbedaan
struktur OSIS di sekolah dan kesamaannya dengan dengan kehidupan bernegara.
d. Peserta didik membuat 2 bagan struktur sederhana (Pemerintahan dan OSIS) dan menunjukkan
kesetaraannya dan atau kesamaannya pada kotak berikut ini!
…. Presiden …. Ketua
OSIS
Para Ketua
Ekskul
Bupati/Walikota
AKTIVITAS KELOMPOK
Nama kelompok :
Ketua kelompok :
Anggota :
1 …
2 …
3 …
4 …
5 …
Kelas :
Setelah menyimak video dan membaca artikel tentang struktur kepengurusan OSIS dan kesamaannya
dengan kehidupan bernegara kalian dapat menyelesaikan tugas sebagai berikut :
1 Identifikasilah
a. Struktur organisasi OSIS!
b. Struktur pemerintahan negara!
c. Perbedaan struktur OSIS disekolah dengan struktur pemerintahan negara!
d. Persamaan struktur OSIS disekolah dengan struktur pemerintahan negara!
2 Buatlah 2 bagan struktur sederhana yakni bagan struktur pemerintahan dan bagan struktur
OSIS dan tunjukkan kesetaraannya atau kesamaannya!
3 Presentasikan di depan kelas mengenai hasil jawaban diskusi
4 Berikan tanggapan untuk kelompok lain, baik berupa pertanyaan atau masukan.
5 Setelah semua kelompok melakukan presentasi, buatlah kesimpulan hasil kegiatan hari ini.
6 Jawablah pertanyaan refleksi berikut ;
4. Hal apa saja yang sudah kamu dapatkan dari kegiatan ini?
Lembar Refleksi
Peer assesment
Umpan Balik Teman
Petunjuk penilaian :
1. Tugas kalian menilai dengan sejujurnya sikap teman kalian sesuai dengan kenyataan yang ada.
2. Aturannya adalah; absen nomor 1 menilai absen nomor 2, absen nomor 2 menilai absen nomor 3, dan
seterusnya.
3. Pilihannya adalah; Tp (Tidak pernah), Kd (kadang-kadang), Sr (sering), Sll (selalu)
Nama Saya
Hari/Tanggal
Diskusi Tentang
Berilah tanda cheklist ( √ ) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan kenyataan dan
perasaanmu
Pernyataan Tp Kd Sr Sll
1. Teman saya hampir selalu aktif dalam kegiatan diskusi
(mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat/masukan/solusi,
memperlancar agar diskusi berjalan dengan baik dan tepat waktu).
( …………………………………………………………
.)
MODUL P5
Durasi : 2 JP
Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif.
1. Tujuan
Peserta didik mampu memahami skema pelaksanaan pemilu OSIS.
2. Materi
Nilai pancasila apa saja yang terkait dengan pemilihan ketua OSIS?
Pemilihan Ketua OSIS ini merupakan pencerminan dari Pancasila sila ke empat, yaitu Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Selain itu, peserta didik juga
dilatih untuk memilih pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab.
Apakah pemilihan ketua OSIS itu merupakan salah satu contoh kegiatan demokrasi?
Pemilihan ketua OSIS adalah contoh dari demokratis karena ketuanya akan terpilih melalui suara
terbanyak.
Siapa saja panitia ( KPO ) yang terlibat pada pemilu OSIS dan tugasnya masing-masing
https://youtu.be/7IagVFT0cXk (Apa itu pemilu)
AKTIVITAS KELOMPOK
Nama kelompok :
Ketua kelompok :
Anggota :
1 …
2 …
3 …
4 …
5 …
Kelas :
Setelah menyimak video dan membaca artikel tentang skema pelaksanaan pemilu OSIS, kalian dapat
menyelesaikan tugas sebagai berikut :
1 Identifikasilah
a. Panitia yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu OSIS!
b. Alur pemungutan suara/pencoblosan pada pemilu OSIS!
2 Buatlah skema/gambaran pelaksanaan pemilu OSIS secara sederhana!
3 Presentasikan di depan kelas mengenai hasil jawaban diskusi
4 Berikan tanggapan untuk kelompok lain, baik berupa pertanyaan atau masukan.
5 Setelah semua kelompok melakukan presentasi, buatlah kesimpulan hasil kegiatan hari ini.
6 Jawablah pertanyaan refleksi berikut ;
3. Nilai-nilai karakter positif apa yang bisa kita tumbuhkan melalui pelaksanaan
pemilu OSIS di sekolah kita tercinta?
Lembar Refleksi
Peer assesment
Umpan Balik Teman
Petunjuk penilaian :
1. Tugas kalian menilai dengan sejujurnya sikap teman kalian sesuai dengan kenyataan yang ada.
2. Aturannya adalah; absen nomor 1 menilai absen nomor 2, absen nomor 2 menilai absen nomor 3, dan
seterusnya.
3. Pilihannya adalah; Tp (Tidak pernah), Kd (kadang-kadang), Sr (sering), Sll (selalu)
Nama Saya
Hari/Tanggal
Diskusi Tentang
Berilah tanda cheklist ( √ ) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan kenyataan dan
perasaanmu
Pernyataan Tp Kd Sr Sll
1. Teman saya hampir selalu aktif dalam kegiatan diskusi
(mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat/masukan/solusi,
memperlancar agar diskusi berjalan dengan baik dan tepat waktu).
( …………………………………………………………
.)
MODUL P5
Durasi : 2 JP
Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif.
1. Tujuan
Peserta didik mampu memahami tentang petugas KPPS dan fungsinya dalam pemilihan OSIS.
2. Materi
https://news.detik.com/pemilu/d-6470279/apa-itu-kpps-pemilu-2024-
https://www.youtube.com/watch?v=GzfoUOSQXtA (KPPS dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS
SMP Negeri 1 Blora )
https://www.youtube.com/watch?v=ryuf3GePuTA ( Tentang PPK, PPS dan KPPS )
https://www.youtube.com/watch?v=PinAzguW3mc ( TUGAS MASING-MASING KPPS SAAT HARI
PEMUNGUTAN SUARA DI TPS - KPU KABUPATEN KENDAL
https://www.youtube.com/watch?v=Y8v3UjDE4yU ( Bimtek Simulasi Tugas KPPS )
https://www.youtube.com/watch?v=bPriogG75y8 ( Simulasi Juknis KPPS KPU )
Apa itu KPPS Pemilu 2024? Ini Tugas, Wewenang dan Kewajibannya
KPPS adalah bagian dari badan adhoc penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tugas dan
wewenang KPPS juga telah diatur dalam Regulasi Pemilu. Hal ini berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2022.
Lantas apa yang dimaksud dengan KPPS itu? Apa saja tugas dan wewenang KPPS dalam pelaksanaan
Pemilu tahun 2024? Simak informasi lengkapnya tentang PPS berikut ini.
KPPS dibentuk untuk menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilu dan
Pemilihan di TPS. KPPS berkedudukan di TPS.
Anggota KPPS berjumlah 7 orang yang berasal dari anggota masyarakat di sekitar TPS yang memenuhi
syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Keanggotaan KPPS terdiri atas
keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.
Dalam Pasal 29 PKPU No. 8 Tahun 2022 disebutkan susunan keanggotaan KPPS terdiri atas:
- 1 orang ketua merangkap anggota yang dipilih dari dan oleh anggota KPPS
- 6 orang anggota KPPS.
Dalam melaksanakan wewenang KPPS sebagaimana dimaksud di atas, KPPS mempunyai kewajiban:
- Menempelkan daftar Pemilih tetap di TPS
- Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh saksi, Pengawas TPS,
Panwaslu Kelurahan/Desa, peserta Pemilu, dan masyarakat pada hari pemungutan suara
- Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan setelah kotak suara
disegel
- Menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan Panwaslu Kelurahan/Desa
- Menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan sertifikat hasil penghitungan suara
kepada PPK melalui PPS pada hari yang sama
- Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan
PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
- Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Guru memberikan gambaran materi tentang petugas KPPS dan fungsinya dalam pemilu OSIS.
b. Peserta didik melakukan tugas yakni membentuk susunan KPPS dan mengisi lembar refleksi ( guru
membimbing peserta didik untuk melakukan pemilihan petugas KPPS sebanyak 4 orang.
AKTIVITAS KELOMPOK
Nama kelompok :
Ketua kelompok :
Anggota :
1. …
2. …
3. …
4. …
5. …
Kelas :
Setelah melalui mekanisme yang sangat demokratis, dan dipandu proses pemilihannya oleh guru
pembimbing, maka ditetapkan yang akan bertugas menjadi panitia Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS) dari kelas saya adalah ;
Lembar Refleksi
Refleksi adalah kegiatan berkaca secara mandiri, tentang evaluasi terhadap kemampuan diri kita masing-masing,
dengan melakukan refleksi terus menerus diharapkan kita dapat menemukan kekurangan-kekurangan kita
sehingga dapat segera memperbaikinya. Dengan refleksi kita juga dapat menemukan hal-hal baik yang sudah ada
pada diri kita dan harus kita pertahankan secara terus menerus.
Refleksi saya pada pembelajaran projek hari ini adalah sebagai berikut;
PERTANYAAN JAWABAN
Bagaimana perasaanmu saat belaja hari
ini?