Anda di halaman 1dari 39

MODUL P5

SUARA DEMOKRASI – PEMILIHAN KETUA OSIS

Topik Aktivitas : Pengumpulan, pengorganisasian dan penyajian data.

Durasi : 2 JP

Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif.

Materi : Artikel, video.

Aktivitas Peserta Didik

1. Tujuan
 Peserta didik mampu memahami teknik pengumpulan, pengorganisasian dan penyajian data.

2. Materi
 Pengumpulan, pengorganisasian dan penyajian data

https://www.youtube.com/watch?v=Z0B0Ywwjl6c ( data, pengumpulan data dan penyajian data )


https://www.youtube.com/watch?v=QLndJuboBxw ( Statistika - Pengumpulan, Pengolahan, dan
Penyajian Data )

Teknik Pengumpulan Data, Pengertian dan Jenis

Untuk bisa melakukan proses pengumpulan data yang baik, kamu harus mengikuti beberapa tata cara
serta prosedur yang dimilikinya. Dengan mengetahui sebuah prosedur dari pengumpulan data itu sendiri
hal tersebut akan membantumu mendapatkan data yang lebih valid (data yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya).

Namun, sebenarnya apa sih fungsi mencantumkan teknik pengumpulan data? Kemudian apa saja yang
harus diperhatikan dalam Menyusun pengumpulan data? Jika kamu mempertanyakan hal itu, maka
artikel ini akan menjawab semua pertanyaanmu. Yuk, disimak baik-baik.

Pengertian Teknik Pengumpulan Data

Dilansir dari beragam sumber, berikut adalah pengertian teknik pengumpulan data, diantaranya:

 Teknik pengumpulan data atau (data collection) adalah proses riset dimana peneliti menerapkan
metode ilmiah dalam mengumpulkan data secara sistematis untuk dianalisa.
 Teknik pengumpulan data merupakan sebuah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
bisa mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan dari penelitian yang diambilnya.
Supaya lebih jelas, berikut adalah catatan penting sebelum kamu mulai melakukan Teknik
pengumpulan data. Untuk melakukan sebuah teknik pengumpulan data biasanya telah ditentukan
oleh beberapa variabel penelitian.

Apabila semua data telah terkumpul, langkah berikutnya adalah dengan melakukan pengolahan data.
Jadi, data yang dikumpulkan tidaklah memiliki arti apabila tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut.

Nah, data yang ada dalam sebuah penelitian ternyata cukup banyak. Beberapa contoh data dalam
sebuah penelitian ialah, huruf, angka simbol, gambar, situasi, bahasa, suara dan lain sebagainya.
Berbagai macam data tersebut kemudian akan dipakai jika masih berkaitan dan memiliki kesinambungan
dengan konsep, kejadian atau pun objek yang nantinya akan diteliti.

Data adalah sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat dengan kata-kata, kalimat, simbol,
angka, dan lainnya. Data disini didapatkan melalui sebuah proses pencarian dan juga pengamatan yang
tepat berdasarkan sumber-sumber tertentu. Adapun pengertian lain dari data yaitu sebagai suatu
kumpulan keterangan atau deskripsi dasar yang berasal dari obyek ataupun kejadian.

Pengertian Data Menurut Para Ahli


Berikut ini adalah beberapa pengertian data dari para ahli:

a. Arikunto Suharsimi
Pengertian data menurut Arikunto Suharsimi adalah serangkaian fakta dan juga angka yang bisa
digunakan sebagai salah satu bahan untuk menyusun suatu informasi.

b. Nuzulla Agustina
Pengertian data menurut Nuzulla Agustina adalah suatu informasi mengenai suatu hal yang sudah
sering terjadi dan berupa serangkaian angka, fakta, gambar, tabel grafik, kata, simbol, huruf, dan
lainnya yang mengekspresikan suatu pemikiran, kondisi, ojek, dan situasi.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap petanyaan penelitian.

Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu
dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan
unit analisis sebagai sasaran penelitian.

Proses Pengumpulan Data

Prosedur teknik pengumpulan data menjadi sangat penting sebab dalam sebuah penelitian dibutuhkan
data-data yang valid sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang valid pula. Nah, sebelum
mengumpulkan data, biasanya peneliti memiliki sebuah hipotesis. Hipotesis itu sendiri adalah sebuah
dugaan kesimpulan sementara tentang suatu hal yang akan diteliti.

Nantinya, hipotesis inilah yang akan dibuktikan oleh si peneliti sendiri secara empiris dalam penelitian
yang dilakukannya.

Agar bisa membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dari peneliti tersebut, maka sangat pengumpulan
data dengan menggunakan cara yang tepat dan benar. Salah satu proses pengumpulan data yang umum
dilakukan menurut Nan Lin ada 8 tahap yang perlu dilalui, diantaranya:

1. Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli

Pengumpulan data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninjau literatur yang relevan
dan konsultasi dengan para ahli.

Melalui usaha-usaha ini peneliti berusaha memahami benar-benar isu penelitian, konsep, dan variable-
variabel yang dipergunakan oleh peneliti lain dalam mempelajari hal yang serupa di masa lalu, dan
hipotesis-hipotesis yang pernah diteliti pada waktu lalu. Perlu juga dipahami ciri-ciri orang yang menjadi
responden kita dalam penelitian.

2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan
dikumpulkan

Maksudnya di sini adalah peneliti yang bersangkutan dapat diterima di dalam kelompok masyarakat itu
dan memahami berbagai kebiasaan yang berlaku di dalamnya. Untuk itu perlu dikaitkan terhadap tokoh-
tokoh yang bersangkutan.
3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya

Maksud di sini adalah peneliti perlu mempelajari kebiasaan-kebiasaan respondennya termasuk


bagaimana cara mereka berpikir, cara mereka melakukan sesuatu, Bahasa yang biasa digunakan, waktu
luang mereka, dan sebagainya.

4. Uji coba atau pilot study

Proses pengumpulan data dapat didahului dengan uji coba instrumen penelitian pada kelompok
masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang bukan sampel. Maksud dari uji coba ini untuk
mengetahui apakah instrumen tersebut cukup handal atau tidak , komunikatif, dapat dipahami, dan
sebagainya.

5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan

Setelah hasil uji coba itu dipelajari, di susunlah instrumen penelitian dalam bentuknya yang terakhir
berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan itu harus dirumuskan
sedemikian rupa sehingga ia mengandung makna yang signifikan dan substantif.

6. Mencatat dan memberi kode (recording and coding)

Melalui instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang
dibutuhkan dari setiap responden. Informasi-informasi yang diperoleh dari pencatatan ini diberi kode
guna memudahkan proses analisis.

7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas

Pada proses pengumpulan data tahap ini terdiri atas cross checking terhadap data yang masih diragukan
kebenarannya, serta memeriksa validitas dan reliabilitasnya.

8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis.

Setelah data terkumpul, saatnya mengkoordinasikan data-data yang telah terkumpul. Jika sudah, maka
kamu dapat mulai menganalisis data-data tersebut. Pastikan tidak ada data yang kurang valid.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017), teknik pengumpulan merupakan data yang dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.

1. Observasi

Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian. Observasi merupakan metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data.

Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-
orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang
tepat untuk digunakan.

2. Kuestioner (Kuesioner dan Angket)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika
respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan yaitu prinsip penulisan angket, prinsip
pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain:

 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada
skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak
mengerti bahasa Inggris, dsb.
 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk
memilih jawaban yang disediakan.

3. Interview (Wawancara)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena
tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik
wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data. Teknik wawancara umumnya digunakan
untuk jenis tipe kualitatif.

4. Dokumen

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan Teknik pengumpulan data yang diambil dari
dokumen atau catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturam
, dan kebijakan. Sementara dokumen berbentuk gambar dapat berupa foto, gambar hidup, sketsa, dan
lain-lain.

Teknik pengumpulan data observasi atau wawancara, nantinya akan lebih kredibel apabila disertai
dengan dokumentasi.

Jenis-Jenis Data

Data penelitian merupakan segala fakta dan angka yang dijadikan untuk menyimpan suatu informasi.
Dalam proses penulisan penelitian, data dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut
penjelasannya.

A. Berdasarkan Tipe Penelitian

1. Data Kualitatif

Pengertian data kualitatif merupakan data naratif atau deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan
kualitas suatu fenomena. Kualitas suatu fenomena biasanya tidak mudah atau tidak dapat diukur secara
numerik.

Contoh data kualitatif:

 Deskripsi suatu suatu daerah yang diteliti


 Biografi narasumber yang dijadikan referensi penelitian
 Sejarah berdirinya suatu perusahaan yang diteliti

2. Data Kuantitatif
Berkebalikan dengan data kualitatif yang tidak dapat diukur, maka data kuantitatif merupakan jenis data
yang dapat diukur (measurable) atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan.
Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut, karakteristik, atau pengukuran yang mendeskripsikan suatu
kasus atau objek penelitian.

Contoh data kuantitatif:

 Data jumlah siswa tiap tahun suatu sekolah


 Data penjualan barang suatu toko tiap hari
 Data tinggi badan mahasiswa suatu kelas
B. Berdasarkan Sumber

Berdasarkan sumbernya, teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data utama atau data pokok yang digunakan dalam penelitian. Data pokok dapat
dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari tangan pertama subjek penelitian atau
responden atau informan. Perkecualian pada riset kuantitatif.

Contoh data primer

Contoh data primer adalah sensus nasional yang dikumpulkan oleh pemerintah biasanya melalui BPS
Dimana pemerintah, setelah berhasil melakukan sensus nasional, senantiasa membagikan hasilnya di
koran, majalah online, siaran pers, dan lain-lain.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh tidak melalui tangan pertama, melainkan melalui
tangan kedua, ketiga atau seterusnya. Perkecualian juga pada riset kuantitatif. Beberapa peneliti selalu
mencontohkan dokumen seperti literatur atau naskah akademik, koran, majalah, pamflet, dan lain
sebagainya sebagai data sekunder.

Contoh data sekunder

Contoh data sekunder diantaranya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain
sebagainya.

C. Berdasarkan Cara Memperoleh

Sementara berdasarkan cara memperolehnya, teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga cara, yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung. Peneliti
melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra.
Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar.

Dalam mengumpulkan data menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun
rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut bergabung dan melakukan
aktivitas bersama objek pengamatannya.

Cara pengambilan data dengan metode observasi bisa dengan dua cara yaitu:

2. Observasi Partisipasi
Merupakan pengamatan yang dilakukan di mana peneliti ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang
dilakukan kelompok yang diteliti. Peneliti ikut melakukan aktifitas atau kegiatan yang sedang dilakukan
kelompok yang diteliti. Jadi meski sedang mengamati, peneliti tidak hanya menonton tapi juga ikut
membaur.

Metode ini cocok untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikis seperti kesan,
pemaknaan, apa yang dirasakan. Namun, metode ini juga dinilai kurang obyektif. Pasalnya, ketika
peneliti melakukan observasi partisipasi, orang yang diteliti atau partisipan umumnya mengetahui
bahwa mereka sedang diteliti.

Contoh observasi partisipasi

Ketika meneliti adat atau tradisi pada kelompok masyarakat tertentu. Dalam hal ini, peneliti tidak hanya
menonton tapi juga menjadi bagian dari kelompok tersebut.

3. Observasi Non Partisipan

Merupakan peneliti atau observer tidak ikut berpartisipasi pada aktivitas yang dikerjakan kelompok yang
diteliti, dengan kata lain peneliti hanya menempatkan dirinya sebagai penonton. Berbeda dengan
metode partisipasi, pada metode ini pengamatan dilakukan secara diam-diam agar partisipan tidak
menyadari bahwa mereka sedang diamati. Sehingga akurasi data bisa terjamin.

Namun, perlu pengetahuan yang lebih dalam melakukan metode ini karena lebih sulit mendapatkan
data apabila hanya mengandalkan pengamatan. Contoh penelitian non partisipan adalah penelitian
tentang perilaku membuang sampah sembarangan siswa di sekolah tertentu.

4. Wawancara

Metode penelitian menggunakan Teknik wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan
responden atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Wawancara
digunakan untuk menggali informasi atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti.

Peneliti sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara terlebih dahulu. Serupa


dengan kuesioner, pertanyaan wawancara perlu diujikan kemampuannya supaya peneliti dapat
memperoleh data yang dibutuhkan.

5. Eksperimental

Eksperimental mempunyai pengertian sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja peneliti melakukan
manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara tertentu sehungga berpengaruh pada
satu atau lebih variabel lain yang di ukur.

Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel bebas dan variabel yang yang akan
dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.

Metode penelitian Eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan
membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.

Prinsip-Prinsip Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan metodologi untuk mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang
ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat
dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat.

Metodologi tersebut menjadi prinsip-prinsip dalam penelitian. Dalam karyanya Discourse On Methoda,
dikemukakan 5 prinsip metodologi penelitian, antara lain:
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common
sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang
kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya
dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah
maupun penelitian.
3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai
berikut: (1) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama
yang diajarkan sejak masa kanak-kanak. (2) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang
paling meyakinkan maupun yang paling meragukan. (3) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari
pada merombak tatanan dunia.
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera.
5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu
RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).

Penyajian Data Dan Macam-Macam Penyajian Data

Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang penyajian data. Apa itu penyajian data? Bagaimana
cara menyajikan suatu data yang telah terkumpul? Dan apa saja macam-macam bentuk penyajian data?
Simak pembahasannya berikut ini tentang penyajian data dan macam-macam bentuk penyajiannya.
Penyajian Data

Penyajian data adalah suatu kegiatan dalam pembuatan laporan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan agar data yang telah dikumpulkan dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Contoh bentuk penyajian data yang sering dijumpai adalah bentuk tabel dan bentuk
diagram.

Penyajian data dalam bentuk tabel biasanya dijumpai di sekolah atau kantor dinas kemasyarakatan.
Dimana berbentuk baris dan kolom yang bertujuan untuk memudahkan dalam pengelompokan suatu
data. Sedangkan penyajian data dalam bentuk diagram sering terlihat dalam bidang ekonomi dan
perbankan. Biasanya berisi tentang perbandingan kurs mata uang dalam kurun waktu tertentu.

Dalam melakukan penyajian data, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, yakni singkat,
akurat, dan mudah dipahami. Sehingga, para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang
disajikan dan menyimpulkan serta memberi penilaian, perbandingan, dan lain sebagainya.

Tujuan Penyajian Data

Ada pun tujuan yang dimaksud dalam penyajian suatu data antara lain :

 Memberi gambaran yang sistematis tentang rangkaian peristiwa yang dihasilkan dari suatu
penelitian atau observasi
 Data akan lebih cepat dibaca dan dipahami
 Memudahkan dalam membuat kesimpulan analisis suatu data
 Membuat sebuah keputusan yang lebih cepat, tepat, dan akurat

Macam-Macan Penyajian Data

Dalam penyajian suatu data, ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu narasi,
tabel, dan diagram.

1. Narasi

Narasi adalah jenis penyajian data dari hasil penelitian dalam bentuk teks atau kalimat. Sebagai contoh,
penyebaran virus covid-19 di daerah perkotaan yang ramai lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah
pedesaan yang masing jarang pendukuk.

Peyajian data dalam bentuk narasi ini merupakan gambaran umum dan kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pengamatan. Di bidang ksehatan, penyajian dalam bentuk teks biasanya hanya digunakan untuk
memberikan suatu informasi kepada publik yang berperan sebagai laporan hasil penelitian kualitatif.
2. Tabel

Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel


Tabel adalah kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori. Ada beberapa macam
bentuk tabel yang telah dikenal oleh masyarakat, diantaranya yaitu :

a. Tabel Satu Arah (One Way Table)

Tabel satu arah merupakan suatu tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau satu
karakteristik saja di dalamnya.

b. Tabel Dua Arah (Two Way Table)

Tabel dua arah adalah bentuk tabel yang menunjukkan hubungan antara dua hal atau dua karakteristik
yang berbeda.

c. Tabel Tiga Arah (Three Way Table)

Tabel tiga arah adalah jenis tabel yang menunjukkan hubungan dari tiga hal atau tiga karakteristik yang
berbeda.

d. Tabel Baris Kolom

Tabel baris kolom merupakan jenis tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak
terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang telah dibuat menjadi
beberapa kelompok.

e. Tabel Kontingensi

Tabel kontingensi adalah bagian dari tabel baris kolom. Namun, jenis tabel ini memiliki ciri-ciri khusus,
yaitu penyajian data yang terdiri dari dua faktor atau dua variabel.

f. Tabel Silang

Tabel silang merupakan tabel yang hanya terdiri dari satu variable, tetapi juga dapat terdiri dari dua
variable tergantung dari data yang diperoleh atau keadaan yang dideskripsikan.

Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan satu
karakteristiknya saja. Sedangkan tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan dua karakteristik.

3. Diagram

Diagram merupakan jenis penyajian data berupa gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data
yang biasanya terdiri dari angka atau simbol-simbol yang dibuat berdasarkan data dari suatu tabel yang
telah dibuat.
Sajian data dalam bentuk diagram ini dapat memberikan informasi yang lebih cepat yang mudah
dipahami. Karena bentuk penyajian data ini lebih menarik dibandingkan penyajian data lainnya.
Berdasarkan bentuknya, diagram dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :

a. Diagram Garis (Line Chart)

Penyajian Data Dalam


Bentuk Diagram Garis
Diagram garis atau grafik garis bentuk penyajian data yang diperoleh dari beberapa ruas garis yang
menghubungkan titik-titik pada suatu koordinat. Bidang garis horizontal (sumbu x) diginakan untuk
menempatkan bilangan-bilangan yang bersifat tetap. Sedangkan garis vertikal (sumbu y) digunakan
untuk menempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya berubah-ubah.

b. Diagram Batang (Bar Chart)

Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Batang


Diagram batang adalah bentuk penyajian data dengan batang-batang berbentuk persegi panjang yang
lebarnya sama dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai data yang disajikan. Antara batang yang
satu dengan yang lainnya tidak boleh saling menempel dan jaraknya harus sama. Diagram batang
memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah :

Diagram Batang Tunggal (Single Bar Chart)

Yaitu diagram yang terdiri dari satu batangan yang menggambarkan sebuah perkembangan dari suatu
karakteristik.

Diagram Batang Ganda (Multiple Bar Chart)

Yaitu diagram yang terdiri dari beberapa batangan untuk menggambarkan beberapa hal atau
karakteristik

c. Diagram Lingkaran (Pie Chart)


Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah bentuk penyajian data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring
sesuai dengan data yang disajikan. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut biasanya dinyatakan
dalam persen atau derajat.

Diagram lingkaran adalah bentuk penyajian data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring
sesuai dengan data yang disajikan. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut biasanya dinyatakan
dalam persen atau derajat.

Diagram lingkaran merupakan gambaran perbandingan nilai dari suatu karakteristik. Fungsi utama dari
diagram lingkaran ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara suatu data dengan data
keseluruhan.

Pengorganisasian Data

Pengorganisasian data merupakan pengelompokkan data. Dalam penyajian dan pengorganisasian data,
data dapat disajikan melalui tabel ataupun grafik.

Dengan pengorganisasian data melalui tabel ataupun grafik akan mempermudah pemahaman mengenai
data, dengan adanya tabel akan memudahkan basis dalam perhitungan data dan juga dapat
meminimalkan dalam penggunaan ruang yang dipakai.

Pengorganisasian data dapat dibagi menjadi 2 yaitu :


 Pengorganisasian Secara Tradisional
Pengorganisasian secara tradisional data disimpan secara terpisah dimana data tidak berada pada satu
pusat. Sebelumnya adanya pengorganisasian secara modern, organisasi atau perusahaan mengatur
datanya dengan. pengorganisasian secara tradisional yaitu dalam bentuk file.

Pengorganisasian secara tradisional ini digunakan pada pemrosesan data skala kecil. Setiap aplikasi
mempunyai data sendiri, dan data dikelola dalam sebuah file data. Namun ada beberapa permasalahan
yang terjadi pada saat pengorganisasian data secara tradisional diantaranya:

1. Data redundancy (Duplikasi)


2. Data inconsistency (Data tidak Konsisten)
3. Data Isolasion (Pemisahan)
4. Data Integrity (Integritas Data)
5. Data Independence (Aplikasi/data berdiri sendiri)
Pengorganisasian secara modern
Pengorganisasi secara modern dilakukan dengan penggunaan database atau basis data, dimana data
akan disimpan pada penyimpanan satu pusat data tertentu.

Dengan penyimpanan data yang terpusat ini dapat meminimalkan permasalahan yang akan terjadi pada
pengorganisasian data secara tradisional. Atau secara sederhana pengorganisasian modern ini
digunakan untuk mengatasi kelemahan dari oengorganisasian tradisional yang sekarng mulai
ditinggalkan oleh user.

Peran OSIS/sekolah untuk mencegah terjadinya perundungan dunia maya atau nyata.
 OSIS sering menjadi jembatan antara siswa dan pihak sekolah, sehingga mereka dapat memainkan peran
yang signifikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas dari perundungan.
OSIS dapat merancang kampanye anti-bullying yang menarik dan kreatif yang cocok untuk siswa dan
siswi.
 Contoh kegiatan anti perundungan yang dapat dilakukan seperti Antibullying Day, pentas seni,
penandatanganan deklarasi anti perundungan oleh seluruh warga sekolah, ataupun ide-ide kreatif
lainnya. Cara sekolah mencegah bullying tentunya akan sukses dan berhasil apabila seluruh ekosistem
sekolah turut mendukung

 Solusi apa yang dilakukan terhadap bullying

1. Pendidik membuat program pencegahan anti bullying dan hukuman bagi pelaku yang melakukan
tindakan tersebut.
2. Membangun diskusi dan ceramah tentang mengatasi aksi penindasan.
3. Memberi bantuan dan dukungan pada korban bullying.

 Jenis Perundungan di Sekolah

1. Perundungan Verbal (verbal bullying) Sesuai dengan namanya, perundungan verbal


adalah perundungan yang dilakukan secara langsung atau verbal dalam bentuk perkataan dan
ucapan. Perilaku yang termasuk, antara lain: mengejek, memberi nama julukan yang tidak pantas,
memfitnah, pernyataan seksual yang melecehkan, meneror, dan lain-lain. Kasus perundungan
verbal termasuk jenis perundungan yang sering terjadi dalam keseharian namun seringkali tidak
disadari.
2. Perundungan dunia maya (cyber bullying).
3. Perundungan fisik.
4. Perundungan seksual.

 Apakah perundungan dan bullying sama?


Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial
di dunia nyata maupun dunia maya. Perundungan juga membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit
hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.
 Siapa saja yang dapat terlibat dalam praktek perundungan?
Seseorang yang dapat menjadi korban perundungan antara lain anak yang dianggap berbeda, baik secara
fisik maupun kebiasaan, anak yang cenderung penurut dan tidak pandai bergaul, anak yang dianggap
menyebalkan tetapi tidak mampu membela diri, dan sebagainya.
 Bentuk perilaku bullying remaja apa saja yang terjadi di sekolah?
Bullying fisik misalnya menonjok,mendorong,memukul,menendang, dan menggigit; bullying verbal
antara lain menyoraki, menyindir, mengolok-olok, menghina, dan mengancam. Bullying tidak langsung
antara lain berbentuk mengabaikan, tidak mengikutsertakan, menyebarkan rumor/gosip, dan meminta
orang lain untuk menyakiti.
 Bagaimana menghindari agar kita tidak menjadi pelaku bullying?

Cara mencegah anak menjadi pelaku bullying


1. Tanggapi bullying dengan Serius.
2. Ajari untuk memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan.
3. Perhatikan pergaulan anak di Sekolah.
4. Jaga komunikasi tetap terbuka dengan anak.
5. Dorong anak untuk berperilaku baik.
6. Jadi teladan yang Baik.

 Bagaimana sikap kamu jika mengetahui melihat ada tindakan perundunngan bullying di lingkungan
sekolah maupun lingkungan masyarakat?
Ketika melihat bullying, Anda juga bisa memberikan bantuan tanpa benar-benar menunjukkannya. Salah
satu caranya adalah dengan mengalihkan perhatian pelaku bullying. Contohnya saat Anda melihat
seseorang sedang melaukan bullying di tempat kerja, cobalah untuk mengajaknya mengobrol atau
meminta bantuannya.
 Apa faktor penyebab terjadinya bullying di sekolah?
Penyebab bullying pada anak
Adanya penyalahgunaan ketidakseimbangan kekuatan untuk kepentingan pelaku dengan cara
mengganggu atau mengucilkan korban. “Penyebab lain yang menyertai biasanya terkait lingkungan
pergaulan yang salah dan pengaruh teman sebaya dan lain-lain.

 Apa saja komponen bullying atau perundungan?


Nah, untuk memahami secara langsung, kita dapat memahami tiga komponen utama yang ada
pada bullying. Pertama, Power imbalance atau kekuatan yang tidak seimbang. Kedua, Repetitive actions
atau melakukan sesuatu yang berulang. Ketiga, Intentional actions atau tindakan yang disengaja.

 Mengapa perilaku bullying kerap terjadi di lingkungan pelajar?


Anak bisa menjadi pelaku bullying diantaranya karena: kemampuan adaptasi yang buruk, pemenuhan
eksistensi diri yang kurang (biasanya pelaku bullying nilainya kurang baik), harga diri yang rendah, adanya
pemenuhan kebutuhan yang tidak terpuaskan di aspek lain dalam kehidupannya, hubungan keluarga
yang kurang harmonis.

 Apakah menghina fisik termasuk bullying?


Komentar tentang penampilan seseorang mungkin dianggap sebagai hal yang wajar dan menjadi bentuk
keakraban, sekadar basa-basi atau bercanda. Padahal, segala bentuk pernyataan negatif mengenai
bentuk tubuh dan berat badan seseorang, yang kini populer dengan istilah body shaming termasuk salah
satu bentuk bullying.

 Tips Mengatasi Perundungan di Sekolah

1. Tanggapi kejadian yang dilaporkan dengan serius.


2. Hargai dan ucapkan terima kasih kepada siswa karena telah melapor.
3. Yakinkan siswa tersebut bahwa perundungan terjadi bukan karena salahnya.
4. Tunjukkan empati.
5. Bantu anak yang dirundung untuk membela dirinya sendiri.

Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah bullying di sekolah?

5 Cara mencegah bullying yang bisa dilakukan di sekolah:


1. Sosialisasi pemahaman perundungan di lingkungan sekolah.
2. Sensitif terhadap situasi dan kebutuhan korban.
3. Membuat kebijakan terkait aksi perundungan.
4. Memastikan jalur komunikasi yang terbuka untuk pelaporan kasus.
5. Mengadakan kegiatan anti perundungan.

 Menurut Anda apa yang perlu dilakukan guru untuk mencegah terjadinya perundungan antar peserta
didik di lingkungan belajar?
Membangun pedoman yang tegas dan jelas terhadap bullying, serta buat kesepakatan dengan siswa
Anda tentang konsekuensi dari bullying secara partisipatif dengan mereka (alih-alih memberi hukuman).
Ciptakan suasana yang hangat, hubungan yang saling mendukung, iklim positif, dan pelibatan semua
siswa di ruang kelas Anda.

 Bagaimana cara melindungi diri dari aksi perundungan?


7 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Sebagai Cara Mencegah Bullying

1. Tunjukkan prestasi.
2. Jalin pertemanan dengan banyak orang.
3. Tumbuhkan rasa percaya diri.
4. Tidak terpancing untuk melawan.
5. Jadikan bully-an sebagai penyemangat untuk sukses.
6. Janganm menunjukkan sikap takut atau sedih.
7. Laporkan pada pihak yang berwenang.
 Kesimpulan
Bullying merupakan tindakan yang disengaja maupun tidak disengaja tetapi dengan jelas menyebabkan
ketidaknyamanan, penghinaan, kerugian, kejahatan dan penderitaan bagi korban yang dapat
menyebabkan lingkungan bekerja yang tidak menyenangkan dimana korban sama sekali tidak
menginginkan perlakuan tersebut.

Peran OSIS dalam menciptakan susasana demokratis yang santun di sekolah/ atau memberi contoh
berdemokrasi dengan santun.

 Mengapa demokrasi sangat penting di lingkungan sekolah? Demokrasi pendidikan memberikan


kesempatan yang sama kepada setiap individu tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan juga
status sosial, sehingga individu memiliki kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya serta
mengembangkan potensi yang dimilikinya.

 Contoh sikap demokrasi di lingkungan sekolah

1. Pemilihan organisasi sekolah dan kelas dengan musyawarah.


2. Pembagian tugas piket yang merata.
3. Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa, dan orang di lingkungan sekolah.
4. Ikut bergantian menjadi petugas upacara.
5. Menghadiri acara yang diadakan sekolah.

 OSIS berperan dalam membuat suasana demokrasi yang santun dalam sekolah adalah dengan membuat
aturan yang jelas seperti melaksakan pemilihan ketua OSIS dengan menggunakan voting. Serta
mengadakan suatu acara dengan membuat angket.

 Contoh sikap demokrasi yang santun


perilaku siswa yang menghormati pendapat orang lain, tidak berburuk sangka, tidak menghina pendapat
lain serta kemampuan siswa untuk berbuat baik kepada orang lain.

3. Langkah – langkah kegiatan


a. Jawablah pertanyaan pemantik berikut ini!
➢ Apakah data itu?
➢ Mengapa kita perlu menggunakan data?
➢ Dalam keseharian secara sederhana, dalam bentuk apa kita menggunakan pengolahan data?
➢ Apa yang terjadi bila kita tidak menggunakan data atau data tidak memadai saat kita mencoba
untukmemahami dan memecahkan suatu persoalan?
➢ Bagaimana kita bisa mengetahui apakah data yang kita gunakan sudah cukup atau belum?
➢ Bagaimana kita bisa berbagi tentang data tersebut supaya orang lain mudah memahaminya?

b. Buatlah kelompok diskusi yang terdiri atas 4-5 orang.


c. Tentukan ketua dan anggota kelompok.
d. Bagilah kelompok yang sudah ada dalam 2 kelompok besar yang akan melakukan pengumpulan data
( wawancara/observasi/kuisioner ) dan penyajian data ( narasi/table/diagram ).
e. Berdiskusilah dengan teman satu kelompok tentang data yang akan digunakan dalam pemilihan OSIS.
f. Sebagai panduan dalam diskusi lakukanlah aktivitas kelompok sebagai berikut.
AKTIVITAS KELOMPOK
Nama kelompok :
Ketua kelompok :
Anggota :
1 …
2 …
3 …
4 …
5 …
Kelas :

Setelah menyimak video dan membaca artikel tentang pengumpulan, pengorganisasian dan penyajian
data kalian dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1 Tuliskan data apa saja yang perlu dikumpulkan berkaitan dengan pemilihan OSIS!

2 Tuliskan teknik yang dapat dipakai saat pengumpulan data!

3 Tuliskan teknik yang dapat digunakan untuk menyajikan data!

4 Lakukan pengumpulan data tentang :


a. Persoalan besar apa yang dihadapi peserta didik dikaitkan dengan penggunaan media
social untuk menyatakan pendapat?
b. Bagaimana peran OSIS/sekolah untuk mencegah terjadinya perundungan dunia maya
atau nyata?
c. Bagaimana OSIS berperan menciptakan susasana demokratis yang santun di sekolah/
atau memberi contoh berdemokrasi dengan santun?

5 Sajikan data no. 4 yang telah dikumpulkan dengan menggunakan salah satu bentuk penyajian
data yang cocok!

6 Presentasikan di depan kelas mengenai hasil jawaban diskusi


7 Berikan tanggapan untuk kelompok lain, baik berupa pertanyaan atau masukan.

8 Setelah semua kelompok melakukan presentasi, buatlah kesimpulan hasil kegiatan hari ini.

9 Jawablah pertanyaan refleksi berikut ;

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Nomor Presensi :

1. Hal apa saja yang sudah kamu dapatkan dari kegiatan ini?

2. Apa manfaat kegiatan ini bagimu?

3. Apa yang masih ingin kamu pelajari?


10 Isilah tabel pengamatan diri, antarteman, dan refleksi berikut ini

PENILAIAN DIRI, ANTARTEMAN, DAN REFLEKSI SUMATIF


Nama Peserta Didik :
Nama Penilai :
Hari dan Tanggal :
Aktivitas/Kegiatan :
Dimensi : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar
kritis, kreatif.

Lembar Refleksi
Peer assesment
Umpan Balik Teman

1. Tugas kalian menilai dengan sejujurnya sikap teman kalian sesuai dengan kenyataan yang ada.
2. Aturannya adalah; absen nomor 1 menilai absen nomor 2, absen nomor 2 menilai absen nomor 3, dan
seterusnya.
3. Pilihannya adalah; Tp (Tidak pernah), Kd (kadang-kadang), Sr (sering), Sll (selalu)

Nama Saya

Nama Teman saya

Hari/Tanggal

Diskusi Tentang

Berilah tanda cheklist ( √ ) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan kenyataan dan
perasaanmu
Pernyataan Tp Kd Sr Sll
1. Teman saya hampir selalu aktif dalam kegiatan diskusi
(mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat/masukan/solusi,
memperlancar agar diskusi berjalan dengan baik dan tepat waktu).

2. Teman saya menghargai pendapat orang lain dalam diskusi.

3. Sikap teman saya sangat sopan saat berdiskusi, saat mengajukan


pertanyaan dalam sebuah diskusi, dll.

4. Teman saya jika bertanya pertanyaannya berbobot (sesuai dengan


materi diskusi).
5. Teman saya sangat demokratis dan tidak mau menang sendiri.

Saran saya Ngamba Deta, …


Yang mengobservasi

( …………………………………………………………
.)

MODUL P5

SUARA DEMOKRASI – PEMILIHAN KETUA OSIS

Topik Aktivitas : Struktur OSIS di sekolah dan kesamaannya dengan kehidupan bernegara.

Durasi : 2 JP

Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif.

Materi : Artikel, video.

Aktivitas Peserta Didik

1. Tujuan
 Peserta didik mampu mengidentifikasi dan membedakan struktur OSIS di sekolah dan kesamaannya
dengan kehidupan bernegara.
2. Materi
 Struktur OSIS di sekolah dan kesamaannya dengan kehidupan bernegara.
https://www.youtube.com/watch?v=97xFi-8zqJQ (tahu lebih dalam tentang OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=v9PGFN53-hU (memaknai lambang OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=fAiKSWblD78 (struktur organisasi OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=yw4dLzB8H5o (bagan struktur OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=H9X8_VtYcNU (bagan struktur organisasi pemerintah)

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)


Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di
Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA).
OSIS berdiri tahun berapa?
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah sebuah organisasi resmi satu-satunya di sekolah
yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sejak 21
Maret 1970. Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah.

Siapa yang membuat logo OSIS?


Dilansir laman Kemdikbud, lambang OSIS diciptakan oleh Idik Sulaiman Nataatmadja yang saat itu
menjabat sebagai Direktur Pembinaan dan Kesiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, pada periode 24 November 1979-15 November 1983.

Siapa Penemu OSIS di Indonesia?


Adalah H. Idik Sulaeman Nataatmadja putra bangsa kelahiran Kuningan, Jawa Barat, pada tanggal 20 Juli
1933. Selain sebagai pencipta logo OSIS beliau jugalah yang merupakan pencetus nama Paskibraka dan
pengagas dalam penciptaan seragam sekolah anak Indonesia dari mulai jenjang SD hingga SMA dengan
menyematkan logo OSIS.

Lambang OSIS apa saja?


Secara detil, dalam logo OSIS terdapat tujuh belas gambar padi, delapan buah pita, dan empat kapas
serta lima daun kapas. Ini merepresentasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Apa arti warna dari logo OSIS?


Warna merah dan putih pada logo OSIS berarti hati yang suci dan semangat keberanian untuk membela
kebenaran.
Mengapa di baju SMP ada tulisan OSIS? Seragam SMP dan SMA/SMK di Indonesia memang identik
dengan lambang OSIS yang ada di bagian saku. OSIS sendiri adalah akronim dari Organisasi Siswa Intra
Sekolah, yang menaungi kegiatan di luar materi pelajaran para siswa.
Sebagai informasi, OSIS merupakan salah satu bentuk pembinaan mewujudkan Wawasan Wiyata
Mandala. Wawasan Wiyata Mandala adalah pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan
atau pengajaran.

Arti dari Elemen-elemen Logo SMP


1. Pelangi merah putih
Seperti yang kita semua ketahui, warna merah dalam bendera berarti berani dan warna putih berarti
suci.
Lebih lanjut, warna merah putih yang berbentuk pelangi ini mempunyai nilai folosofis masyarakat yang
adil dan makmur sesuai dengan Pancasila.
2. Padi dan pita
Secara detil, dalam logo SMP terdapat tujuh belas gambar padi, delapan buah pita, dan empat kapas
serta lima daun kapas. Ini merepresentasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
3. Bunga bintang
Dalam elemen lima bintang, terdapat lima sudut yang mempunyai nilai-nilai filosofis tersendiri. Masing-
masing nilai filosofis tersebut adalah abdi, ajar, aktif, adab, dan amal.
4. Tangan terbuka
Sikap mau tolong-menolong serta bertanggung-jawab adalah makna dari elemen ini.
5. Buku terbuka
Dalam logo SMP, gambar buku terbuka memiliki pesan tentang usaha keras untuk belajar, demi
memberikan sumbangsih bagi negara.
6. Kunci pas
Gambar kunci pas yang ada dalam logo SMP berarti adalah hasrat bekerja keras untuk membangun
kepercayaan diri, sehingga tidak bersikap ketergantungan dengan orang lain.
7. Biduk
Terakhir, lambang biduk memperlihatkan bahwa siswa Indonesia layaknya perahu yang sedang
mengarungi lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik yang sejalan dengan cita-cita nasional.

Perbedaan Logo SMP dan SMA


Warna kuning logo SMP yang ada di seragam sekolah memiliki makna kehormatan. Maksudnya, siswa
SMP akan melakukan amanah/ kepercayaan dengan baik dan berkontribusi pada tanah air melalui
organisasi.
Sedangkan warna coklat yang ada dalam logo Sekolah Menengah Atas (SMA), mempunyai makna
kedewasaan dan rela berkorban demi tanah air.
Walaupun makna keduanya sedikit berbeda, logo SMP dan SMA memiliki pesan yang sejalan, yaitu agar
siswa Indonesia mampu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi banyak orang dan tanah air.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6191293/ternyata-ini-arti-dari-logo-smp-di-seragam-sekolah-
siswa.

Apa tujuan dibentuk OSIS di sekolah?


Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan
pokok : Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu
wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah.

OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya
organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS
adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS
berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.
Dasar Hukum
 Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
 Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
 Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
 Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
 Permendiknas Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
 Buku Panduan OSIS terbitan Kemdiknas tahun 2011
Ada beberapa keistimewaan besar yang dimiliki Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Baik secara
kelembagaan, maupun peran dan fungsi organisasi kesiswaan ini.
Secara kelembagaan, OSIS menjadi satu-satunya organisasi kesiswaan yang 'wajib' ada di setiap sekolah.
Khususnya di jenjang menangani pertama (SMP), atau menengah atas (SMA).
Tak mengherankan menakala organisasi kesiswaan ini nyaris 'pasti' kita temui di SMP atau SMA
manapun.
OSIS, adalah lembaga istimewa, yang keberadaannya di sekolah diatur dalam Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992.
Dasar hukum keberadaan OSIS di sekolah ternyata bisa kita telusuri lebih jauh. Ada regulasi lain yang
juga 'mendukung' keberadaannya di sekolah.

Seperti Undang-Undang (UU) nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, lalu Peraturan Pemerintah (PP)
nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sampai Permendiknas nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Tak hanya itu, juga ada Permendiknas Nomor 19 tahun 2007, Permendiknas Nomor 39 tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan, sampai Buku Panduan OSIS terbitan Kemdiknas tahun 2011.
Dengan kata lain, OSIS bukan organisasi biasa, apalagi organisasi sembarangan. Setidaknya, itu bisa
terlihat dari banyaknya dasar hukum yang mengatur keberadaannya di atas.

Struktur OSIS

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah organisasi siswa resmi yang terdapat di sekolah. Organisasi
ini memiliki peran sebagai penggerak siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Bagaimana struktur OSIS
di SMP?
Sebelum itu, siswa perlu memahami apa itu OSIS. OSIS sendiri masuk ke dalam organisasi resmi dari
sekolah menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1992. Jadi, setiap sekolah pada jenjang SMP dan SMA sudah pasti memiliki OSIS.

Dalam pelaksanaan OSIS, OSIS akan dibantu oleh pembina OSIS dan perwakilan kelas. Pembina OSIS
sendiri adalah guru yang ditunjuk sebagai pembina sedangkan perangkat OSIS adalah perwakilan kelas
atau Majelis Perwakilan Kelas (MPK) adalah dua siswa yang mewakili setiap kelas. MPK berfungsi sebagai
pengawas dari kegiatan OSIS.

Fungsi OSIS SMP


Dalam Buku Panduan OSIS Sebagai Wadah Siswa Penggerak oleh Kemdikbud, OSIS memiliki tiga fungsi,
yaitu:

1. OSIS sebagai Wadah Organisasi Siswa


OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah. OSIS menjadi wadah organisasi bagi
para siswa dalam melakukan kegiatan bersama, bertukar ilmu, pikiran, dan mengeluarkan pendapat.

2. OSIS sebagai Motivator


OSIS juga berfungsi menjadi motivator siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama-sama.

3. OSIS sebagai Pembinaan Siswa


OSIS merupakan salah satu jalur pembinaan dalam memberi bekal pengetahuan dan pengalaman kepada
siswa untuk memimpin dirinya sendiri , orang lain, dan lingkungannya dalam mengikuti kegiatan sekolah
dan kehidupan sosial sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Tujuan OSIS SMP


1. Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertakwa
2. Memahami dan menghargai lingkungan hidup serta nilai-nilai moral dalam mengambil keputusan.
3. Membangun kepribadian yang kuat dan menghargai Hak Asasi Manusia
4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan, dan rasa cinta tanah air.
5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerja sama secara mandiri, berpikir
logis dan demokratis.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual.
7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

Struktur OSIS SMP


Struktur pengurus OSIS SMP diketuai oleh Ketua OSIS, Sekretaris, Bendahara, Ketua Seksi dan
anggotanya. Berikut tugas-tugasnya.

1. Ketua OSIS
Ketua Osis adalah individu yang akan memimpin jalannya pengurus OSIS. Pemilihan ketua biasanya
dipilih secara langsung lewat pemilu oleh siswa atau dipilih dengan musyawarah oleh MPK.

2. Sekretaris OSIS
Sekretaris OSIS bertugas membantu persuratan baik kegiatan maupun keperluan lainnya dalam OSIS.
Sekretaris juga akan berdampingan dengan Ketua memimpin jalannya OSIS. Sekretaris sendiri bisa dipilih
melalui pemilu berdampingan dengan Ketua OSIS atau dipilih langsung oleh Ketua OSIS.

3. Bendahara OSIS
Bendahara akan bertanggung jawab mengurus keuangan dari kegiatan OSIS. Bendahara dibantu dengan
Sekretaris Bidang akan membuat Rancangan Anggaran Biaya (RAB) terkait dana kegiatan OSIS pada masa
jabatannya.

4. Sekretaris Bidang
Sekretaris Bidang (Sekbid) adalah pengurus OSIS yang berfokus menjadi wadah kegiatan siswa dalam
bidang-bidang tertentu. Bidang dalam Sekbid OSIS SMP sudah ditetapkan oleh pemerintah menjadi 10
Sekbid. Berikut penjelasannya.

a. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa
Seksi ini akan bertugas membina kegiatan keagamaan di sekolah, termasuk hari-hari besar, lomba
keagamaan, hingga toleransi antar umat beragama.

b. Seksi Pembinaan Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia


Seksi Pembinaan Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia bertanggung jawab menjaga ketertiban dan
ketertiban sekolah agar siswa dan warga sekolah saling menghormati satu sama lain.

c. Seksi Pembinaan Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara


Selanjutnya, Seksi ini bertugas melaksanakan upacara bendera setiap Senin atau hari-hari besar, menjaga
nilai budi luhur negara, serta melakukan pertukaran siswa antar-daerah dan antar-negara.

d. Seksi Pembinaan Prestasi Kademik, Seni, dan/atau Olahraga Sesuai Bakat dan Minat
Seksi Pembinaan Minat dan Bakat akan bertanggung jawab mengadakan kegiatan sesuai dengan minat
dan bakat siswa, baik akademik, seni, maupun olahraga.

e. Seksi Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan, dan
Toleransi Sosial dalam Konteks Masyarakat Plural
Untuk Seksi ini, ia bertugas mengadakan kegiatan kaderisasi dan orientasi bagi pengurus OSIS atau siswa
baru.

f. Seksi Pembinaan Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan


Seksi Pembinaan Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan bertanggung jawab meningkatkan
kreativitas dan keterampilan siswa dalam bidang kewirausahaan. Seksi ini akan ditempatkan untuk
mengembangkan koperasi siswa serta kegiatan kewirausahaan siswa.

g. Seksi Pembinaan Kualitas Jasmani, Kesehatan, dan Gizi Berbasis Sumber Gizi yang Terdiversifikasi
Seksi ini bertugas dalam meningkatkan perilaku hidup sehat pada siswa. Selain itu ia juga bertanggung
jawab dalam pengamanan jajan di sekolah.

h. Seksi Pembinaan Sastra dan Budaya


Seksi Pembinaan Sastra dan Budaya bertanggung jawab mengembangkan wawasan dan keterampilan
siswa di bidang sastra melalui lomba atau kegiatan lainnya.

i. Seksi Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


Seksi Pembinaan TIK nantinya akan mengembangkan pemanfaatan TIK di sekolah untuk memfasilitasi
kegiatan pembelajaran atau sebagai wahana kreativitas dan inovasi siswa.

j. Seksi Pembinaan Komunikasi dalam Bahasa Inggris


Terakhir adalah Seksi Pembinaan Komunikasi dalam bahasa Inggris. Seksi ini adalah seksi yang akan
meningkatkan kemampuan berbahasa siswa di sekolah. Kegiatan yang bisa diadakan oleh seksi ini antara
lain lomba debat, menulis, pidato, atau kegiatan English Day.

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta
undang-undang di wilayah tertentu. Pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang
terdiri dari lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Fungsi pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan terbagi menjadi 3 fungsi yaitu fungsi
pembangunan, fungsi pemberdayaan dan fungsi pelayanan. Namun didalam menjalankan ketiga fungsi
diatas, pemerintah menetapkan kebijakan yang disebut kebijakan pemerintah. Tugas dan kewajiban
utama pemerintah dalam berbagai tingkatan sesuai dengan amanah undang-undang adalah
untuk mensejahterakan masyarakat salah satunya dengan menghadirkan pelayanan publik yang
terjangkau, cepat, efektif dan efisien.

Dalam arti sempit pemerintahan adalah segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan
oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti luas juga diartikan
adalah segala urusan yang dilakukan oleh Negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan
kepentingan Negara sendiri; jadi tidak diartikan sebagai Pemerintah yang hanya menjalankan tugas
eksekutif saja, melainkan juga meliputi tugas- tugas lainnya temasuk legislatif .

Sistem pemerintahan merupakan hubungan serta susunan di antara lembaga negara. Lembaga negara
tersebut saling terikat. Selain itu, lembaga tersebut juga berkesinambungan di dalam satu kesatuan di
dalam rangka penyelenggaraan negara.
Pengertian, Fungsi dan Pembagian Lembaga Negara

Pengertian, Fungsi dan Pembagian Lembaga Negara – Dalam mengelola sebuah negara, pasti akan
terdapat lembaga negara. Keberadaan lembaga negara tersebut dapat membantu melaksanakan
fungsinya, dengan tujuan memajukan bangsa dan negara.
Maka dari itu, keberadaan lembaga negara merupakan salah satu unsur penting dalam berdirinya
sebuah negara.
Beda negara beda pula lembaga negaranya. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan rakyat dalam
negara yang bersangkutan. Lalu, apa sebenarnya pengertian dari lembaga negara? Apa pula fungsinya
bagi kelangsungan sebuah negara?
Pengertian Lembaga Negara
Menurut Dewi Oktaviani, lembaga negara adalah lembaga pemerintahan yang berkedudukan di pusat
yang tugas, fungsi, dan kewenangannya secara tegas diatur dalam Undang-Undang. Sederhananya,
lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan (Civilizated Organization) yang dibuat oleh
negara, dari negara, dan untuk negara, demi mencapai tujuan negara itu. Dalam lembaga negara,
anggotanya juga turut menjaga kestabilan kinerjanya supaya dapat mencapai tujuan negara tersebut.
Menurut George Jellinek, lembaga negara dibagi menjadi dua bagian besar yakni 1) alat-alat
perlengkapan negara yang langsung (unmittebare organ), dan (2) alat-alat perlengkapan negara yang
tidak langsung (mitterbare organ).
Lembaga negara yang ada di Indonesia ada beberapa, yakni lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan
lembaga yudikatif. Namun, keberadaan lembaga negara dalam suatu negara tidak hanya dibatasi pada
tiga lembaga tersebut.
Keberadaan lembaga negara di Indonesia diatur sepenuhnya oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan
peraturan perundangan lainnya. Sehingga, kedudukan setiap lembaga negara di Indonesia bergantung
pada wewenang, tugas, dan fungsi yang telah diberikan oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Tugas Lembaga Negara Secara Umum


1. Menjaga kestabilan keamanan, politik, hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), dan budaya dalam suatu
negara yang bersangkutan.
2. Menciptakan suatu lingkungan negara yang kondusif, aman, dan harmonis.
3. Menjaga penghubung antara negara dengan rakyat.
4. Menjadi sumber inspirator dan aspirator rakyat.
5. Membantu menjalankan roda pemerintahan negara.
6. Memberantas adanya tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pembagian Lembaga Negara di Indonesia


Indonesia selaku negara demokrasi, menjalankan pemerintahan dengan penerapan teori trias politika.
Trias Politika merupakan pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang dengan kedudukan
yang sejajar. Tiga bidang tersebut adalah Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif.

1. Eksekutif, bertugas menerapkan dan melaksanakan perundang-undangan, yakni Presiden dan wakil
presiden, beserta para menteri.
2. Legislatif, bertugas membuat perundang-undangan, yakni Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. Yudikatif, bertugas mempertahankan pelaksanaan perundang-undangan, yakni Mahkamah Agung
(MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Fungsi Lembaga Negara di Indonesia


Sebelumnya, telah ditulis bahwa keberadaan lembaga negara menjadi salah unsur penting dalam sebuah
negara. Berdasarkan adanya penerapan trias politika, maka lembaga negara di Indonesia ada tiga yakni
lembaga Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Apa saja ya tugas, wewenang, dan fungsi dari tiga lembaga
tersebut?

Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif merupakan lembaga pemerintahan yang berfungsi untuk melaksanakan perundang-
undangan yang telah ditetapkan oleh lembaga legislatif. Di negara-negara yang menganut pemerintahan
demokratis, biasanya pada lembaga eksekutif terdiri atas kepala negara, bisa raja atau presiden, disertai
dengan para menterinya.
Di Indonesia, lembaga eksekutif-nya adalah MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), Presiden dan Wakil
Presiden, serta para menteri.

1. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)


Sebelum ada Amandemen Undang-Undang Dasar 1945, kedaulatan yang berada di tangan rakyat
dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR, maka dari itu MPR sering disebut sebagai “lembaga tertinggi
negara” dengan kewenangan di bawah Undang-Undang Dasar.
Namun, setelah ada Amandemen Undang-Undang Dasar 1945, kedaulatan rakyat tidak lagi dilaksanakan
oleh MPR, tetapi dilaksanakan “menurut Undang-Undang Dasar”.
Anggota MPR merupakan gabungan antara anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan DPD (Dewan
Perwakilan Daerah) yang dipilih oleh rakyat melalui proses pemilu. Ketentuan mengenai jumlah anggota
telah diatur dalam Undang-Undang.
MPR melaksanakan sidang paling sedikit sekali dalam lima tahun. Wewenang MPR yang paling “terlihat”
adalah melantik Presiden dan Wakil Presiden yang telah dipilih oleh rakyat melalui proses pemilu.

Berdasarkan Pasal 3 Ayat 1 dalam Undang-Undang Dasar 1945, MPR mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut:
 Mengubah dan menetapkan perundang-undangan
 Melantik presiden dan wakil presiden
 Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang
Dasar

Anggota MPR dalam menjalankan tugas dan wewenang tersebut, memiliki beberapa hak tertentu, yakni:

 Mengajukan usul terkait perubahan pasal dalam perundang-undang


 Menentukan sikap dan pilihannya dalam proses pengambilan keputusan
 Memilih dan dipilih
 Membela diri
 Imunitas (hak untuk tetap menjalankan tugas dan wewenangnya tanpa boleh dituntut di
pengadilan)
 Protokoler (hak untuk memperoleh penghormatan berkenaan dengan jabatannya)
 Keuangan dan administratif

2. Presiden
Sebelum ada Amandemen Undang-Undang Dasar 1945, presiden dipilih oleh MPR. Namun, setelah
terdapat amandemen Undang-Undang Dasar 1945, presiden dan wakilnya dipilih oleh rakyat melalui
pemilu.
Presiden dan wakilnya menjabat selama lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya satu kali jabatan
dalam pemilihan umum selanjutnya.
Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebagai seorang kepala
negara, presiden mempunyai wewenang yang telah diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945, yakni:
 Membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
 Mengangkat duta dan konsul untuk ditempatkan di ibukota negara lain dan negara Indonesia.
 Menerima duta dari negara lain.
 Memberikan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan kepada warga negara, baik warga negara
Indonesia maupun warga negara asing yang telah berjasa.
Sementara itu, sebagai kepala pemerintahan yang menyelenggarakan pemerintahan negara, maka
Presiden memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:

 Memegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945


 Mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR
 Menetapkan peraturan pemerintah
 Memegang teguh dan menjalankan Undang-Undang Dasar
 Memberikan grasi (pengampunan terhadap narapidana) dan rehabilitasi (pemulihan nama baik
seseorang yang tertuduh) berdasarkan pertimbangan Mahkamah Agung (MA)
 Memberikan amnesti (pengurangan hukuman narapidana) dan abolisi (pembatalan tuntutan
pidana) berdasarkan pertimbangan DPR.
Selain berperan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, presiden juga menjadi panglima
tertinggi dalam angkatan perang, sehingga memiliki wewenang sebagai berikut:

 Menyatakan perang, membuat perdamaian dengan negara lain atas dasar persetujuan DPR
 Membuat perjanjian internasional atas dasar persetujuan DPR
 Menyatakan keadaan bahaya terhadap suatu situasi dan kondisi yang berlangsung dalam negara.

Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai fungsi umum dalam membuat
perundang-undangan. Lembaga legislatif ini memiliki beberapa fungsi fungsi legislasi dan fungsi kontrol.

Di Indonesia, lembaga legislatif adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).


1. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
Anggota DPR berasal dari partai politik yang dipilih rakyat melalui proses pemilu. DPR bertempat di
tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota adalah DPRD (Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah).
Tugas dan wewenang yang dimiliki oleh DPR adalah sebagai berikut,
 Membentuk perundang-undangan yang dibahas bersama Presiden
 Memberikan persetujuan peraturan daerah pengganti Undang-Undang
 Menerima dan membahas RUU (Rancangan Undang-Undang) yang diajukan oleh DPD
 Mempertimbangkan DPD atas rancangan Undang-Undang APBN yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama
 Menetapkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) bersama Presiden dengan
memperhatikan pertimbangan dari DPD
 Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan pertimbangan DPD
 Memilih tiga calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden
 dan lain-lain

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya tersebut, DPR mempunyai hak-hak tertentu, yakni:
 Hak Interpelasi, yakni hak untuk meminta keterangan kepada Presiden
 Hak Angket, yakni hak untuk mengadakan penyelidikan atas suatu kebijakan pemerintah
 Hak Inisiatif, yakni hak untuk mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada pemerintah
 Hak Amandemen, yakni hak untuk mengadakan perubahan atas Rancangan Undang-Undang
 Hak Budget, yakni hak untuk mengajukan RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara)
 Hak Petisi, yakni hak untuk mengajukan pertanyaan atas kebijakan pemerintah

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 20A, DPR memegang kekuasaan tertinggi dalam membentuk
perundang-undangan. Oleh sebab itu, DPR memiliki 3 fungsi penting, yakni:
 Fungsi Legislatif, yakni DPR sebagai pembuat perundang-undangan bersama Presiden
 Fungsi Anggaran, yakni DPR sebagai pemegang kekuasaan dalam penetapan APBN yang diajukan
Presiden
 Fungsi Pengawasan, yakni DPR mengawasi jalannya pemerintahan.
DPR melaksanakan sidang paling sedikit adalah sekali dalam satu tahun.

2. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


Anggota DPD terdiri atas wakil-wakil dari provinsi yang telah dipilih melalui proses pemilu. Keanggotaan
DPD diresmikan oleh keputusan Presiden dan bertempat di daerah pemilihannya.
Anggota DPD ini bukan berasal dari partai politik, melainkan dari organisasi-organisasi kemasyarakatan.
Masa jabatan DPD adalah lima tahun.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 22D, anggota DPD memiliki kewenangan sebagai berikut:

1. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam, dan keuangan pusat daerah.
2. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas Rancangan Undang-Undang APBN dan RUU yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
3. Mengawasi pelaksanaan mengenai hal-hal tersebut dan melaporkannya kepada DPR.
Lembaga Yudikatif
Lembaga yudikatif merupakan lembaga pemerintahan yang berwenang untuk menafsirkan isi
perundang-undangan dan memberikan sanksi pelanggaran pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaanya, lembaga yudikatif harus bebas dari campur tangan lembaga eksekutif. Hal
tersebut supaya dalam penegakan hukum dan keadilannya tidak berat sebelah atau terlalu memihak.

1. Mahkamah Agung (MA)


Lembaga Mahkamah Agung (MA) menjadi pemegang kekuasaan kehakiman tertinggi dari semua
lingkungan peradilan. Lembaga MA diketuai oleh Hakim Agung yang dibantu oleh beberapa hakim
lainnya.
Hakim Agung ini diusulkan oleh DPR yang berasal dari usulan Komisi Yudisial. Lembaga MA mempunyai
kewajiban dan kewenangan sendiri, yakni:
1. Mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan, dan wewenang lainnya
yang diberikan oleh Undang-Undang
2. Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi
3. Memberikan pertimbangan grasi dan rehabilitasi yang diajukan oleh Presiden

2. Mahkamah Konstitusi (MK)


Lembaga MK memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan kekuasaan peradilan di lingkungan
peradilan umum, militer, agama, dan tata usaha Negara. Mahkamah Konstitusi mempunyai kewenangan
untuk mengadili pada tingkat pertama dan terakhir.

Dalam MK, terdapat 9 hakim konstitusi yang telah ditetapkan oleh Presiden. Berikut merupakan tugas
dan fungsi lembaga Mahkamah Konstitusi:
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar
3. Memutus pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan mengenai hasil pemilu

3. Komisi Yudisial (KY)


Lembaga Komisi Yudisial (KY) ini dibentuk guna mengawasi perilaku para hakim dan praktik kotor dalam
proses penyelenggaraan peradilan.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 (hasil amandemen), kedudukan Komisi Yudisial ini bersifat mandiri
yang keberadaannya dibentuk dan diberhentikan oleh Presiden dengan adanya persetujuan DPR.

Lembaga-Lembaga Baru yang Bersifat Mandiri


1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Lembaga BPK ini menjadi lembaga negara yang memegang kekuasaan dalam bidang auditor. BPK tentu
mempunyai tugas utama dalam memeriksa dan mengelola keuangan negara.
Hasil pemeriksaan lembaga BPK akan diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya. Anggota lembaga BPK dipilih oleh DPR dan diresmikan oleh Presiden.
Lembaga BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsinya.

2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


Lembaga ini dibentuk melalui Undang-Undang Dasar 1945 No 30 Tahun 2002 mengenai pemberantasan
tindak pidana korupsi.
Pembentukan lembaga KPK ini menjadi respon pemerintah terhadap rasa pesimistis masyarakat atas
kinerja dan reputasi kejaksaan sera kepolisian dalam memberantas korupsi.

3. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)


Lembaga Komnas Perempuan ini didirikan pada tahun 1998 berdasarkan adanya keputusan presiden No
181 tahun 1998. Lembaga ini bersifat mandiri sebagai bentuk upaya nasional dalam menghapus
kekerasan terhadap perempuan.
Komnas Perempuan ini menjadi bentuk jawaban pemerintah atas tuntutan masyarakat sipil, khususnya
kaum perempuan dalam menangani persoalan kekerasan.
Dalam menjalankan tugas dan wewenang sekaligus mendapat hak-hak tertentu tersebut, anggota
lembaga negara tetap mempunyai kewajiban untuk mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Selain itu juga wajib untuk mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadinya.
Struktur Pemerintahan Indonesia

Pasca amandemen UUD 1945, terjadi perubahan yang besar dalam sistem tata negara Indonesia. Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang tadinya merupakan lembaga tertinggi negara, saat ini memiliki
kedudukan yang sama dengan lembaga negara lainnya. Tidak ada lagi lembaga tertinggi dan tinggi
negara, yang ada hanya lembaga negara.

Amandemen UUD 1945 juga telah melahirkan lembaga-lembaga negara yang baru, seperti Mahkamah
Konstitusi (MK) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Adapun lembaga-lembaga negara terdiri atas
presiden dan wakil presiden, MPR, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPD, MK, MA (Mahkamah Agung),
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
Lembaga-lembaga ini dapat dibagi menjadi eksekutif, legislatif dan yudikatif. Selain itu, ada juga lembaga
eksaminatif yang bertanggung jawab terhadap keuangan negara. Lembaga eksekutif Badan eksekutif
disebut juga pemerintah. W.S. Sayre menyebut, pemerintah merupakan organisasi dari negara, yang
memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya.

Dalam struktur pemerintahan negara Indonesia, lembaga eksekutif terdiri dari presiden, wakil presiden
dan para menteri. Presiden selaku kepala negara dan pemerintahan juga diberi hak untuk menggunakan
alat-alat kelengkapan negara, seperti TNI dan Polri. Di tingkat daerah, urusan pemerintahan daerah
diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Adapun
pemerintah daerah, yaitu gubernur, bupati atau wali kota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintah daerah. Sementara DPRD meliputi DPRD tingkat provinsi dan DPRD tingkat
kabupaten/kota.
Lembaga legislatif Legislatif merupakan cabang kekuasaan dalam bidang legislasi atau perundang-
undangan. Di Indonesia, lembaga legislatif terdiri dari MPR, DPR dan DPD. MPR merupakan lembaga
perwakilan yang anggotanya terdiri dari anggota DPR dan DPD. Baik anggota DPR maupun DPD dipilih
secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (Pemilu).

Lembaga yudikatif Lembaga yudikatif terdiri dari MA dan MK. Lingkungan peradilan MA meliputi
peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. Selain itu,
terdapat pula Komisi Yudisial (KY) yang merupakan lembaga negara independen dan menjadi penunjang,
pendukung, atau pelengkap (supporting organ) bagi MA dan MK yang merupakan lembaga utama (main
organ). Yudikatif merupakan cabang kekuasaan yang berkuasa dalam bidang kehakiman. Secara umum,
lembaga yudikatif merupakan lembaga yang mengawasi jalannya pelaksanaan peraturan perundang-
undangan.
Lembaga eksaminatif Lembaga eksaminatif adalah lembaga yang berkuasa dalam pemeriksaan keuangan
negara. Lembaga ini bertugas memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.
Lembaga eksaminatif di Indonesia adalah BPK. BPK memiliki perwakilan di setiap provinsi. Dalam struktur
lembaga negara, BPK bersifat sebagai pelengkap (auxiliary) dari fungsi pengawasan terhadap kinerja
pemerintah, khususnya pengawasan di bidang keuangan.

RANGKUMAN ;

 Secara sederhana kehidupan bernegara adalah kehidupan dimana ada pemerintah/lembaga


yang memimpin dan ada rakyat yang dipimpin. Struktur OSIS dan kesamaannya dengan kehidupan
bernegara (dalam hal ini pemerintahan negara) adalah OSIS merupakan organisasi resmi berdasarkan
peraturan perundang-undangan demikian pula dengan pemerintah negara diatur sepenuhnya oleh
Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundangan lainnya.

 Perbedaan keduanya terletak pada peran dan fungsi serta secara kelembagaan. Secara
kelembagaan OSIS adalah satu-satunya organisasi kesiswaan yang ‘wajib’ ada di setiap sekolah,
khususnya di jenjang menengah pertama ( SMP ) atau menengah atas ( SMA ) sedangkan pemerintahan
negara adalah hubungan serta susunan di antara lembaga negara. Lembaga negara tersebut saling
terikat. Selain itu, lembaga tersebut juga berkesinambungan di dalam satu kesatuan di dalam rangka
penyelenggaraan negara. lembaga negara adalah lembaga pemerintahan yang berkedudukan di pusat
yang tugas, fungsi, dan kewenangannya secara tegas diatur dalam Undang-Undang. Sederhananya,
lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan (Civilizated Organization) yang dibuat oleh negara,
dari negara, dan untuk negara, demi mencapai tujuan negara itu. Dalam lembaga negara, anggotanya
juga turut menjaga kestabilan kinerjanya supaya dapat mencapai tujuan negara tersebut.

 Fungsi OSIS dalam Buku Panduan OSIS Sebagai Wadah Siswa Penggerak oleh Kemdikbud, OSIS
memiliki tiga fungsi, yaitu: 1. OSIS sebagai Wadah Organisasi Siswa, 2. OSIS sebagai Motivator, 3. OSIS
sebagai Pembinaan Siswa. Sedangkan peran, fungsi lembaga negara adalah sbb:

 Lembaga eksekutif merupakan lembaga pemerintahan yang berfungsi untuk melaksanakan


perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh lembaga legislatif. Di negara-negara yang
menganut pemerintahan demokratis, biasanya pada lembaga eksekutif terdiri atas kepala
negara, bisa raja atau presiden, disertai dengan para menterinya.

 Lembaga legislatif merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai fungsi umum dalam
membuat perundang-undangan. Lembaga legislatif ini memiliki beberapa fungsi fungsi legislasi
dan fungsi kontrol.
Di Indonesia, lembaga legislatif adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

 Lembaga yudikatif merupakan lembaga pemerintahan yang berwenang untuk menafsirkan isi
perundang-undangan dan memberikan sanksi pelanggaran pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaanya, lembaga yudikatif harus bebas dari campur tangan lembaga eksekutif. Hal
tersebut supaya dalam penegakan hukum dan keadilannya tidak berat sebelah atau terlalu
memihak.

Belajar demokrasi lewat pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS.


Sekolah merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar demokrasi. Mempelajari
demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Membudayakan nilai-nilai demokrasi di sekolah membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat,
kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara siswa dan guru. Prinsip-prinsip
tersebut harus selalu menyertai pembelajaran di kelas pada mata pelajaran apapun. Kehidupan sekolah
merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri
seorang anak. Dalam ini sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak.
Penanaman-penanaman niliai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak
tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai
demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-
organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis,
bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa Yang
nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS ini bertujuan agar siswa mengenal proses demokrasi di Indonesia.
Kemudian menumbuhkan rasa bertanggung jawab, kesadaran politik, dan sikap kritis.
“Menumbuhkan kesadaran politik dan loyalitas bagi siswa SMP itu diperlukan. Tujuannya memperluas
wawasan politik, mempersiapkan terjun ke dunia masyarakat dan pemerintahan, kritis dan berjiwa
kebangsaan atau nasionalisme. Pendidikan politik ini menyiapkan siswa atau generasi muda untuk
berkarya dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat di bidang sosial dan menyiapkan jiwa mereka untuk
mengemban tanggung jawab serta memberikan kesempatan menunaikan hak dan kewajibannya.

Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup secara demokratis.
Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi.
Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan di sekolah.
Kegiatan belajar berdemokrasi di SMP adalah dengan menggelar pemilihan ketua OSIS dengan sistem
seperti pemilihan umum (Pemilu). Kegiatan dapat digelar di lapangan sekolah tujuannya, untuk
memberikan pendidikan demokrasi dan pengetahuan sejak dini tentang tata cara pemilu bagi para
siswa. Sejumlah properti KPU seperti bilik suara dan kotak suara dipinjamkan pada proses pemilu ketua
OSIS tersebut.

3. Langkah – langkah kegiatan


a. Guru memberikan gambaran tentang OSIS dan struktur OSIS
https://www.youtube.com/watch?v=97xFi-8zqJQ (tahu lebih dalam tentang OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=v9PGFN53-hU (memaknai lambang OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=fAiKSWblD78 (struktur organisasi OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=yw4dLzB8H5o (bagan struktur OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=H9X8_VtYcNU (bagan struktur organisasi pemerintah)

b. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan menemukan perbedaan struktur OSIS di sekolah dan
kesamaannya dengan kehidupan bernegara https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6233298/struktur-
osis-smp-lengkapdengan-penjelasannya.
c. Peserta didik saling berdiskusi untuk menyelesaikan tugas mengidentifikasi dan menemukan perbedaan
struktur OSIS di sekolah dan kesamaannya dengan dengan kehidupan bernegara.
d. Peserta didik membuat 2 bagan struktur sederhana (Pemerintahan dan OSIS) dan menunjukkan
kesetaraannya dan atau kesamaannya pada kotak berikut ini!

Struktur Pemerintahan Negara Struktur Kepengurusan OSIS SMP


Republik Indonesia Negeri 2 Wewewa Timur

…. Presiden …. Ketua
OSIS

Para Ketua
Ekskul

Bupati/Walikota

AKTIVITAS KELOMPOK
Nama kelompok :
Ketua kelompok :
Anggota :
1 …
2 …
3 …
4 …
5 …
Kelas :

Setelah menyimak video dan membaca artikel tentang struktur kepengurusan OSIS dan kesamaannya
dengan kehidupan bernegara kalian dapat menyelesaikan tugas sebagai berikut :

1 Identifikasilah
a. Struktur organisasi OSIS!
b. Struktur pemerintahan negara!
c. Perbedaan struktur OSIS disekolah dengan struktur pemerintahan negara!
d. Persamaan struktur OSIS disekolah dengan struktur pemerintahan negara!
2 Buatlah 2 bagan struktur sederhana yakni bagan struktur pemerintahan dan bagan struktur
OSIS dan tunjukkan kesetaraannya atau kesamaannya!
3 Presentasikan di depan kelas mengenai hasil jawaban diskusi
4 Berikan tanggapan untuk kelompok lain, baik berupa pertanyaan atau masukan.
5 Setelah semua kelompok melakukan presentasi, buatlah kesimpulan hasil kegiatan hari ini.
6 Jawablah pertanyaan refleksi berikut ;

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Nomor Presensi :

4. Hal apa saja yang sudah kamu dapatkan dari kegiatan ini?

5. Apa manfaat kegiatan ini bagimu?

6. Apa yang masih ingin kamu pelajari?


7 Isilah tabel pengamatan diri, antarteman, dan refleksi berikut ini

PENILAIAN DIRI, ANTARTEMAN, DAN REFLEKSI SUMATIF


Nama Peserta Didik :
Nama Penilai :
Hari dan Tanggal :
Aktivitas/Kegiatan :
Dimensi : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar
kritis, kreatif.

Lembar Refleksi
Peer assesment
Umpan Balik Teman

Petunjuk penilaian :
1. Tugas kalian menilai dengan sejujurnya sikap teman kalian sesuai dengan kenyataan yang ada.
2. Aturannya adalah; absen nomor 1 menilai absen nomor 2, absen nomor 2 menilai absen nomor 3, dan
seterusnya.
3. Pilihannya adalah; Tp (Tidak pernah), Kd (kadang-kadang), Sr (sering), Sll (selalu)

Nama Saya

Nama Teman saya

Hari/Tanggal

Diskusi Tentang

Berilah tanda cheklist ( √ ) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan kenyataan dan
perasaanmu
Pernyataan Tp Kd Sr Sll
1. Teman saya hampir selalu aktif dalam kegiatan diskusi
(mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat/masukan/solusi,
memperlancar agar diskusi berjalan dengan baik dan tepat waktu).

2. Teman saya menghargai pendapat orang lain dalam diskusi.

3. Sikap teman saya sangat sopan saat berdiskusi, saat mengajukan


pertanyaan dalam sebuah diskusi, dll.

4. Teman saya jika bertanya pertanyaannya berbobot (sesuai dengan


materi diskusi).
5. Teman saya sangat demokratis dan tidak mau menang sendiri.

Saran saya Ngamba Deta, …


Yang mengobservasi

( …………………………………………………………
.)
MODUL P5

SUARA DEMOKRASI – PEMILIHAN KETUA OSIS

Topik Aktivitas : Skema pelaksanaan pemilu OSIS.

Durasi : 2 JP

Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif.

Materi : Artikel, video.

Aktivitas Peserta Didik

1. Tujuan
 Peserta didik mampu memahami skema pelaksanaan pemilu OSIS.
2. Materi

 Apa itu kegiatan pemilihan ketua OSIS?


Mengutip Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Wahono & Abdul Atsar (2019: 87),
pemilihan ketua OSIS adalah salah satu implementasi pendidikan politik yang perlu dilakukan oleh siswa.
Hal ini berguna untuk mempersiapkan diri sebelum memanfaatkan haknya sebagai warga negara dalam
pemilihan umum.

Apakah pemilihan ketua OSIS termasuk dalam bidang politik?


Hal yang pertama dan utama yang siswa dapat peroleh dari kegiatan tersebut bahwa pemilihan ketua
OSIS merupakan salah satu sistem politik di Indonesia.

6 Langkah langkah pemilihan ketua OSIS :


1. Sosialisasi dan pendaftaran calon ketua OSIS 2. Seleksi calon ketua OSIS 3. Penyampaian Visi dan misi
4. Test Interview dengan Kesiswaan 5. Debat calon Ketua OSIS 6. Kampanye calon ketua OSIS 7.
Pemilihan Umum 8. Pelantikan dan sertijab pengurus OSIS.

Siapa yang berhak mencalonkan diri sebagai calon ketua OSIS?


Umumnya OSIS dipimpin oleh ketua yang dipilih secara demokratis, melalui pemilihan serempak satu
sekolah. Tak hanya siswa, bahkan guru juga berhak memilih kandidat yang diinginkan.

Apa hubungan antara pemilihan ketua OSIS dengan demokrasi?


Pemilihan Ketua OSIS mampu mengembangkan nilai-nilai demokrasi yang dimiliki oleh siswa karena
masing-masing siswa dapat menyalurkan suaranya dan ikut berpartisipasi secara langsung untuk memilih
pemimpinnya.

Apa itu anggota sekbid OSIS?


Sekretaris Bidang (Sekbid) adalah pengurus OSIS yang berfokus menjadi wadah kegiatan siswa dalam
bidang-bidang tertentu. Bidang dalam Sekbid OSIS SMP sudah ditetapkan oleh pemerintah menjadi 10
Sekbid.

Berapa bidang di OSIS?


Rata-rata OSIS mempunyai sepuluh seksi bidang. Contoh seksi bidang yang umumnya ada di organisasi
tersebut adalah seksi keimanan dan ketakwaan, seksi prestasi akademik, seksi keterampilan dan
kreativitas.

MPK singkatan dari apa?


Majelis Pewakilan Kelas (MPK) | SMA NEGERI 12 PALEMBANG
MPK adalah kepanjangan dari Majelis Perwakilan Kelas. MPK adalah suatu organisasi di sekolah yang
bertugas mengawasi kinerja OSIS dalam menjalankan tugas-tugasnya selama masa jabatannya
berlangsung.

Berapa lama masa jabatan OSIS?


Masa kepengurusan OSIS umumnya disesuaikan dengan satu tahun masa ajaran yakni terpilih pada
bulan Juli dan berakhir pada bulan Juni.

Apa tujuan pemilihan ketua OSIS di sekolah?


Adapun tujuan diadakan pemilihan ketua OSIS untuk memperkenalkan siswa tentang kepemimpinan
yang nantinya bermanfaat untuk melatih kedisiplinan, berorganisasi, dan kepemimpinan.

Apa fungsi OSIS di sekolah?


OSIS merupakan sebuah wadah yang memfasilitasi para siswa untuk bekerja sesuai tugasnya masing-
masing demi kepentingan sekolah dan seluruh siswa. Selain itu, OSIS juga berfungsi sebagai pendorong
berkembangnya kemampuan dan kreativitas siswa.

Apa saja kriteria untuk menjadi OSIS?


Syarat Pengurus OSIS
Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai; Dapat mengatur waktu dengan
sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS; Tidak duduk
dikelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir; Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan sekolah.

Apa perbedaan OSIS dan Pengurus OSIS?


OSIS sebagai wadah bagi peserta didik di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan
siswa yang sesuai dengan visi-misi sekolah. Pengurus OSIS adalah peserta didik yang dipilih berdasarkan
prestasi, dan keaktifan peserta didik di lingkungan sekolah.

Apa itu musyawarah dalam konteks OSIS?


Musyawarah OSIS merupakan agenda tahunan yang sudah direncanakan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga OSIS. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertanggung jawabkan kepengurusan
sebelumnya, membuat program kerja dan menentukan ketua serta kepengurusan OSIS yang baru.
Apa saja tugas dan tanggung jawab OSIS?
Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
OSIS. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan dan martabat sekolah. Bersifat kolektif dalam
mengambil keputusan. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada rapat perwakilan kelas
pada akhir masa jabatannya.

Apa yang dilakukan Wakil Ketua OSIS?


Bersama-sama dengan Ketua OSIS menetapkan kebijaksanaan, melaksanakan program kerja OSIS,
mengaktifkan kegiatan ekstra kurikuler.
Memberikan saran dan masukan kepada Ketua OSIS dalam mengambil keputusan.
Menggantikan Ketua OSIS jika berhalangan.
Membantu Ketua OSIS dalam melaksanakan tugasnya.

Anggota OSIS minimal berapa?


Jumlah minimal anggota Pengurus OSIS adalah 1 orang disetiap seksi.

Apa itu struktur organisasi OSIS?


Struktur organisasi OSIS terdiri atas pengurus inti dan seksi-seksi bidang (sekbid) di bawahnya. Pengurus
inti tersebut meliputi Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

Nilai pancasila apa saja yang terkait dengan pemilihan ketua OSIS?
Pemilihan Ketua OSIS ini merupakan pencerminan dari Pancasila sila ke empat, yaitu Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Selain itu, peserta didik juga
dilatih untuk memilih pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab.

Apakah MPK termasuk OSIS?


MPK adalah kepanjangan dari Majelis Perwakilan Kelas. MPK jabatannya lebih tinggi dari OSIS. Karena
yang menentukan kandidat ketua OSIS adalah MPK. MPK atau Majelis Perwakilan Kelas bertanggung
jawab atas OSIS. Ketika OSIS terlibat suatu masalah, maka MPK wajib membantu. Bahkan, jika terdapat
anggota OSIS yang tidak kompeten atau konsisten dengan pekerjaannya, MPK wajib dan berhak untuk
mengeluarkannya dari organisasi.

Apakah pemilihan ketua OSIS itu merupakan salah satu contoh kegiatan demokrasi?
Pemilihan ketua OSIS adalah contoh dari demokratis karena ketuanya akan terpilih melalui suara
terbanyak.

Apa tugas koordinator OSIS?


Memimpin rapat. Menyusun program kerja OSIS, melaksanakan kegiatan yang diagendakan dan
mengkoordinasi kegiatan ekstrakurikuler. Bertanggung jawab kepada pembina OSIS. Mengkoordinasikan
antar pengurus.

Komisi di MPK apa saja?


Majelis Perwakilan Kelas (MPK)
Komisi A bertugas sebagai pengawas OSIS. Program Kerja.
Komisi B membantu pengawasan OSIS dan penyelenggaraan STUVIS. Program Kerja.
Komisi C berperan dalam menampung aspirasi warga sekolah. Program Kerja.
Komisi D menjaga dan mempererat tali persaudaraan MPK. Program Kerja.

MPK dipilih oleh siapa?


Anggota MPK dipilih oleh siswa di kelas mereka melalui proses pemilihan atau penunjukan.
Apa hubungan PK dan MPK?
Biasanya, MPK mempunyai PK atau Perwakilan Kelas. MPK dapat menampung ide-ide dari PK yang
merupakan masukan-masukan dari warga kelas. Setelah itu, MPK menyerahkan ide-ide tersebut kepada
OSIS untuk kemudian diseleksi kembali untuk dapat dijadikan program kerja OSIS.

Cara Menjadi Ketua OSIS yang Baik


1. Mampu Berkomunikasi. Seorang ketua OSIS harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik,
mengingat tugasnya adalah sebagai koordinator.
2. Bertanggung Jawab.
3. Bijaksana dan Tegas.
4. Rendah Hati.
5. Ramah.
6. Rajin.

Apa tujuan dibentuk OSIS di sekolah?


Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan
pokok : Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu
wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah.

 Skema pelaksanaan pemilu OSIS.


1 Pembina OSIS menunjuk panitia pelaksana pemilu OSIS ( KPO/ Komisi Pemilihan Osis ) dan
ketua kelas ditunjuk sebagai ketua tempat pemilihan suara ( TPS ).
2 KPO bersama ketua TPS menyusun jadwal (sosialisasi mekanisme pemilu OSIS, penjaringan
melalui tes pengetahuan dan wawancara, penetapan calon ketua dan wakil ketua OSIS,
pendaftaran, kampanye, pemungutan suara, pengukuhan pengurus OSIS terpilih) dan
mensosialisasikan mekanisme pemilu OSIS.
3 Kampanye (menempel poster di lingkungan sekolah, pemaparan VISI & MISI ) calon ketua dan
wakil ketua OSIS.
4 Ketua TPS melakukan pemungutan suara / pencoblosan dan mengumumkan hasil
penghitungan suaranya kepada KPO.
5 Anggota KPO dan TPS melakukan rapat koordinasi bersama Pembina OSIS untuk
menindaklanjuti hasil pemilu.
6 KPO mengumumkan hasil akhir pemilu OSIS dan mempersiapkan pelantikan.

 Siapa saja panitia ( KPO ) yang terlibat pada pemilu OSIS dan tugasnya masing-masing
https://youtu.be/7IagVFT0cXk (Apa itu pemilu)

 Mekanisme pemilihan ketua OSIS – Pencoblosan/Proses Pemilihan


https://www.youtube.com/watch?v=zJi3zx6IgoE (pemilihan ketua OSIS di SMPN 2 Lhokseumawe)
https://www.youtube.com/watch?v=eesCbzA-6r0 (tutorial pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS)
https://www.youtube.com/watch?v=j3pnCTHrRqY (tata cara pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS.
https://www.youtube.com/watch?v=kD6RjaDjC_8 (tahapan proses pemilu OSIS)

3. Langkah – langkah kegiatan


a. Guru memberikan gambaran materi tentang skema pelaksanaan pemilu OSIS (termasuk kepanitiaan
pemilu OSIS dan tugasnya masing-masing).
b. Peserta didik menguraikan garis besar pelaksanaan pemilu!
c. Peserta didik mengidentifikasi siapa saja panitia yang terlibat pada pemilu OSIS disertai tugasnya masing-
masing.
d. Peserta didik membuat skema/gambaran pelaksanaan pemilu secara sederhana!

AKTIVITAS KELOMPOK
Nama kelompok :
Ketua kelompok :
Anggota :
1 …
2 …
3 …
4 …
5 …
Kelas :
Setelah menyimak video dan membaca artikel tentang skema pelaksanaan pemilu OSIS, kalian dapat
menyelesaikan tugas sebagai berikut :

1 Identifikasilah
a. Panitia yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu OSIS!
b. Alur pemungutan suara/pencoblosan pada pemilu OSIS!
2 Buatlah skema/gambaran pelaksanaan pemilu OSIS secara sederhana!
3 Presentasikan di depan kelas mengenai hasil jawaban diskusi
4 Berikan tanggapan untuk kelompok lain, baik berupa pertanyaan atau masukan.
5 Setelah semua kelompok melakukan presentasi, buatlah kesimpulan hasil kegiatan hari ini.
6 Jawablah pertanyaan refleksi berikut ;

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Nomor Presensi :

1. Siapa saja panitia-panitia yang terlibat pada pemilu OSIS?

2. Dalam pelaksanaan pemilu nanti kamu nyaman untuk berkontribusi pada


bagian apa?

3. Nilai-nilai karakter positif apa yang bisa kita tumbuhkan melalui pelaksanaan
pemilu OSIS di sekolah kita tercinta?

7 Isilah tabel pengamatan diri, antarteman, dan refleksi berikut ini

PENILAIAN DIRI, ANTARTEMAN, DAN REFLEKSI SUMATIF


Nama Peserta Didik :
Nama Penilai :
Hari dan Tanggal :
Aktivitas/Kegiatan :
Dimensi : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar
kritis, kreatif.

Lembar Refleksi
Peer assesment
Umpan Balik Teman

Petunjuk penilaian :
1. Tugas kalian menilai dengan sejujurnya sikap teman kalian sesuai dengan kenyataan yang ada.
2. Aturannya adalah; absen nomor 1 menilai absen nomor 2, absen nomor 2 menilai absen nomor 3, dan
seterusnya.
3. Pilihannya adalah; Tp (Tidak pernah), Kd (kadang-kadang), Sr (sering), Sll (selalu)

Nama Saya

Nama Teman saya

Hari/Tanggal
Diskusi Tentang

Berilah tanda cheklist ( √ ) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan kenyataan dan
perasaanmu
Pernyataan Tp Kd Sr Sll
1. Teman saya hampir selalu aktif dalam kegiatan diskusi
(mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat/masukan/solusi,
memperlancar agar diskusi berjalan dengan baik dan tepat waktu).

2. Teman saya menghargai pendapat orang lain dalam diskusi.

3. Sikap teman saya sangat sopan saat berdiskusi, saat mengajukan


pertanyaan dalam sebuah diskusi, dll.

4. Teman saya jika bertanya pertanyaannya berbobot (sesuai dengan


materi diskusi).
5. Teman saya sangat demokratis dan tidak mau menang sendiri.

Saran saya Ngamba Deta, …


Yang mengobservasi

( …………………………………………………………
.)

MODUL P5

SUARA DEMOKRASI – PEMILIHAN KETUA OSIS

Topik Aktivitas : Petugas KPPS Dan Fungsinya.

Durasi : 2 JP

Dimensi Profil Pelajar Pancasila : Beriman, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif.

Materi : Artikel, video.

Aktivitas Peserta Didik

1. Tujuan
 Peserta didik mampu memahami tentang petugas KPPS dan fungsinya dalam pemilihan OSIS.
2. Materi
 https://news.detik.com/pemilu/d-6470279/apa-itu-kpps-pemilu-2024-
 https://www.youtube.com/watch?v=GzfoUOSQXtA (KPPS dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS
SMP Negeri 1 Blora )
 https://www.youtube.com/watch?v=ryuf3GePuTA ( Tentang PPK, PPS dan KPPS )
https://www.youtube.com/watch?v=PinAzguW3mc ( TUGAS MASING-MASING KPPS SAAT HARI
PEMUNGUTAN SUARA DI TPS - KPU KABUPATEN KENDAL
 https://www.youtube.com/watch?v=Y8v3UjDE4yU ( Bimtek Simulasi Tugas KPPS )
 https://www.youtube.com/watch?v=bPriogG75y8 ( Simulasi Juknis KPPS KPU )
 Apa itu KPPS Pemilu 2024? Ini Tugas, Wewenang dan Kewajibannya

KPPS adalah bagian dari badan adhoc penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tugas dan
wewenang KPPS juga telah diatur dalam Regulasi Pemilu. Hal ini berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2022.
Lantas apa yang dimaksud dengan KPPS itu? Apa saja tugas dan wewenang KPPS dalam pelaksanaan
Pemilu tahun 2024? Simak informasi lengkapnya tentang PPS berikut ini.

KPPS adalah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara


Apa itu KPPS? KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Dalam Pasal 1
ayat (9) PKPU No. 8 Tahun 2022 dijelaskan pengertian KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS
untuk melaksanakan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

KPPS dibentuk untuk menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilu dan
Pemilihan di TPS. KPPS berkedudukan di TPS.
Anggota KPPS berjumlah 7 orang yang berasal dari anggota masyarakat di sekitar TPS yang memenuhi
syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Keanggotaan KPPS terdiri atas
keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.

Dalam Pasal 29 PKPU No. 8 Tahun 2022 disebutkan susunan keanggotaan KPPS terdiri atas:
- 1 orang ketua merangkap anggota yang dipilih dari dan oleh anggota KPPS
- 6 orang anggota KPPS.

Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPPS dalam Pemilu


Mengenai tugas dan wewenang KPPS telah diatur sebagaimana dalam BAB IV tentang Tata Kerja
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Untuk tugas PPS termuat dalam Pasal 30 Ayat (1)
PKPU No. 8 Tahun 2022, sementara wewenang PPS diatur dalam Pasal 30 Ayat (3). Berikut ini
penjelasannya:

Tugas KPPS adalah:


- Mengumumkan daftar Pemilih tetap di TPS
- Menyerahkan daftar Pemilih tetap kepada saksi peserta Pemilu yang hadir dan Pengawas TPS dan
dalam hal peserta Pemilu tidak memiliki saksi, daftar pemilih tetap diserahkan kepada peserta Pemilu
- Melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS
- Membuat berita acara dan sertifikat hasil pemungutan dan penghitungan suara dan wajib
menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Pengawas TPS, PPS, dan PPK melalui PPS
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
- Menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pemilih sesuai dengan daftar Pemilih tetap untuk
menggunakan hak pilihnya di TPS
- Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tugas KPPS sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan dengan:


- Menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan suara yang tidak terdistribusi kepada PPS
- Memberikan pelayanan kepada Pemilih yang berkebutuhan khusus.

Wewenang KPPS adalah:


- Mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS
- Melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan
PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
- Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan wewenang KPPS sebagaimana dimaksud di atas, KPPS mempunyai kewajiban:
- Menempelkan daftar Pemilih tetap di TPS
- Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh saksi, Pengawas TPS,
Panwaslu Kelurahan/Desa, peserta Pemilu, dan masyarakat pada hari pemungutan suara
- Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan setelah kotak suara
disegel
- Menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan Panwaslu Kelurahan/Desa
- Menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan sertifikat hasil penghitungan suara
kepada PPK melalui PPS pada hari yang sama
- Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan
PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
- Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Syarat Pendaftaran KPPS


Persyaratan Pendaftaran:Warga Negara Indonesia;
1. Berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun;
2. Setia kepada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika dan cita-cita Proklamasi
17 Agustus 1945;
3. Mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur dan adil;
4. Tidak menjadi anggota Partai Politik yang dinyatakan dengan surat pernyataan yang sah atau
paling singkat 5 (lima) tahun tidak lagi menjadi anggota partai politik yang dibuktikan dengan
surat keterangan dari pengurus partai politik yang bersangkutan;
5. Berdomisili dalam wilayah kerja KPPS;
6. Bebas dari penyalahgunaan narkotika;
7. Berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Atas atau sederajat;
8. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih;
9. Tidak pernah dijatuhi sanksi pemberhentian tetap oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota atau Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu;
10. Belum pernah menjabat 2 (dua) kali dalam jabatan yang sama sebagai anggota KPPS;
11. Tidak berada dalam ikatan perkawinan dengan sesama penyelenggara Pemilu;
12. Tidak menjadi tim kampanye Peserta Pemilu yag dinyatakan dengan surat pernyataan yang sah
atau paling singkat 5 (lima) tahun tidak lagi menjadi tim kampanye Peserta Pemilu yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari pengurus Partai Politik dan atau tim kampanye sesuai
dengan tingkatannya;
13. Mampu secara jasmani dan rohani.

3. Langkah - langkah kegiatan

a. Guru memberikan gambaran materi tentang petugas KPPS dan fungsinya dalam pemilu OSIS.
b. Peserta didik melakukan tugas yakni membentuk susunan KPPS dan mengisi lembar refleksi ( guru
membimbing peserta didik untuk melakukan pemilihan petugas KPPS sebanyak 4 orang.

AKTIVITAS KELOMPOK
Nama kelompok :
Ketua kelompok :
Anggota :
1. …
2. …
3. …
4. …
5. …
Kelas :

Setelah melalui mekanisme yang sangat demokratis, dan dipandu proses pemilihannya oleh guru
pembimbing, maka ditetapkan yang akan bertugas menjadi panitia Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS) dari kelas saya adalah ;

NO NAMA KELAS TUGAS SEBAGAI


1 Ketua KPPS
2
3
4

Lembar Refleksi

Refleksi adalah kegiatan berkaca secara mandiri, tentang evaluasi terhadap kemampuan diri kita masing-masing,
dengan melakukan refleksi terus menerus diharapkan kita dapat menemukan kekurangan-kekurangan kita
sehingga dapat segera memperbaikinya. Dengan refleksi kita juga dapat menemukan hal-hal baik yang sudah ada
pada diri kita dan harus kita pertahankan secara terus menerus.
Refleksi saya pada pembelajaran projek hari ini adalah sebagai berikut;

PERTANYAAN JAWABAN
Bagaimana perasaanmu saat belaja hari
ini?

Materi apa yang paling kamu suka dan


kuaisai?

Materi apa yang kamu rasakan belum


kamu kuasai?

Anda mungkin juga menyukai