Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bernilai
bagi khazanah ilmu pengetahuan khususnya terkait tentang Manajemen Keuangan Syariah
2. Manfaat Praktis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembiayaan syariah yang
berdasarkan Qanun no 11 Tahun 2018.
1. Pembiayaan
Menurut M. Nur Rianto Al-Arif pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan adalah
pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.1
2. Modal
Menurut kamus Lengkap Bahasa Indonesia, modal adalah uang pokok, uang yang
dipakai sebagai induk untuk berniaga, melepas uang dan sebagainya, harta benda uang,
barang dan sebagainya yang dapat dipergunkanan untuk menghasilkan sesuatu yang
menambah kekayaan dan sebagainya atau bekal untuk mencapai sesuatu maksud.2
Secara umum modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai
dasar untuk melaksanakan suatu pekerjaan dan membantu memproduksi barang lainnya
yang dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
3. PNM Mekaar
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) meluncurkan produk PNM
Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang memberikan layanan khusus bagi
perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun
mengembangkan usaha.3
4. Qanun
Qanun Aceh yang diadopsi dari Bahasa arab merupakan pada dasarnya berasal dari
bahasa Yunani yaitu konon yang artinya alat yang digunakan untuk mengukur ataupun bisa
disebut dengan penggaris. Kata konon ataupun konun dalam bahasa Yunani pada awalnya
1
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 42.
2
Tri Kurnia Nurhayati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h. 465.
3
https://www.pnm.co.id/business/pnm-mekaar diakses pada 18 Juni 2022.
diserap menjadi bahasa Arab dan mengalami perkembagan makna yang awalnya penggaris
menjadi kaidah, norma, undang-undang peraturan atau hukum. Seperti halnya hukum Islam
muncul istilah al qanun al dusturi yaitu undang-undang dasar, qanun jazai atau qanun uqubat
yang menjadi qanun pidana dan qanun al madani merupakan hukum perdata.4
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan
menganalisa fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, persepsi dan orang secara individual
maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan suatu keadaan atau fenomena
secara apa adanya.5 Menurut Creswell metode penelitian kualitatif yakni suatu pendekatan atau
penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Gejala sentral tersebut
peneliti mewawancarai peserta penelitian dengan mengajukan pertanyaan yang umum, rinci dan
agak luas.
4
Ali Abubakar, dan Zulkarnaian, Hukum Jinayat Aceh (Jakarta: Kencana, 2019), h. 2
5
Nana Syaodin Suknadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Roadakarya, 2009), h. 60
6
Soejono Trimo, Pengantar Ilmu Dokumentasi, (Bandung: Remaja Karya, 1989), hlm. 7.
3. Analisis data
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabbab, duduk
perkaranya dan sebagainya). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
deskripstif. Analisis deskriptif merupakan tektik analisis data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data-data sesuai dengan fakta yang sebenarnya, kemudian data tersebut akan
diolah dan dianalisis untuk memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.
7
Burhan Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah
Penguasaan Model Aplikasi. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h. 79
benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori), penjelasan-penjelasan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan-
kesimpulan ini ditangani secara longgar, tetap terbuka, dan skeptis, tetapi kesimpulan
sudah disediakan. Mula-mula belum jelas, namun kemudian meningkat menjadi lebih
rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan-kesimpulan itu juga diverifikasi selama
penelitian berlangsung, dengan cara: (1) memikir ulang selama penulisan, (2) tinjauan
ulang catatan lapangan, (3) tinjauan kembali dan tukar pikiran antarteman sejawat untuk
mengembangkan kesepakatan intersubjektif, (4) upaya-upaya yang luas untuk
menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.