Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


1. Pendekatan Penelitian

Penelitian Kualitatif ini merupakan penelitian yang menekankan pada

pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan

kondisi realitas atau natural setting yang holitis, kompleks, dan rinci.

Penelitian kualitatif ini tidak menggunakan statistic, tetapi melalui

pengumpulan data, analisis, kemudian di interpretasikan.1

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian

deskriptif. Menurut Nazir (2012) penelitian deskriptif merupakan metode

pengumpulan data yang digunakan untuk meneliti status kelompok manusia,

objek, kondisi, sistem pemikiran maupun fenomena yang terjadi. Metode

deskriptif bertujuan untuk menjelaskan fakta-fakta dan hubungan antar

fenomena yang diselidiki secara factual dan akurat.2

Pada penelitian kualitatif ini peneliti akan terjun langsung ke lokasi

penelitian dengan menggunakan catatan lapangan, wawancara, dokumentasi,

rekaman atau memo yang kemudian akan di ubah menjadi data representasi.

Peneliti akan menganalisis dan menjelaskan mengenai inovasi dalam

1
Albi Anggito & Johan Setiawan, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), hlm.
9.
2
(Rizky Amelia, 2016)Dikutip dari Skirpsi, “ Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis
Komunitas (Studi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Malang Serta Komunitas Malang Creative
Fusion)” 2016.
pengembangan ekonomi strategi berbasis ekonomi kreatif di wilayah desa

Watulimo.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan sebuah

penelitian tersebut serta tempat dimana peneliti dapat mengungkapkan kedaan

yang sebenarnya dari objek yang diteliti tersebut. Lokasi penelitian dilakukan di

Wilayah Desa Watulimo Kec.Wtulimo Kab.Trenggalek. Alasan peneliti memilih

tempat tersebut untuk mengembangkan ekonomi dengan berbasis ekonomi

kreatif agar lebih maju lagi.

C. Kehadiran Peneliti

Selanjutnya, untuk menggunakan cara yang telah ditentukan

(pengamatan, wawancara, kuesioner, documenter) dibutuhkan alat yang dipakai

untuk mengumpulkan data. Alat itulah yang kita sebut instrumen penelitian.

Supaya instrumen ini dapat berfungsi secara efektif, maka syarat validitas dan

reliabilitas.3 Peneliti kualitatif berfungsi untuk memusatkan penelitian dengan

memilih informan sumber data, mengumpulkan data, menilai kualitas data,

menganalisis data, menafsirkan data, dan menarik kesimpulan berdasarkan

hasilnya. Kehadiran penelitian sangat penting dan utama dalam situasi ini,

kehadiran penelitian sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan

instrumen pengumpulan data utama.

Dalam penelitian partisipasi peneliti di lapangan sangat penting dan

dibutuhkan. Penelitian adalah metode utama untuk mengkomunikasikan makna

3
W. Gulo, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia), 2002, hal.123.
sekaligus berfungsi sebagai alat pengumpulan data. Akibatnya, peneliti harus

terlibat dalam kehidupan individu yang diteliti agar kedua belah pihak bisa

seterbuka mungkin. Alhasil, peneliti dalam penelitian ini langsung turun ke

lapangan untuk mengamati dan mengumpulkan data yang diperlukan.

D. Data dan Sumber Data

Data atau informasi yang telah dikumpulkan harus relevan untuk

menjawab dari rumusan masalah yang ditentukan. Menurut Satori dan

Komariah (2013) sumber data penelitian daapt berupa orang, benda, dokumen,

atau proses suatu kegiatan, dan lain-lain. Data yang diperlukan dalam penelitian

ini bersumber dari data primer dan data skunder. Sumber data tersebut antara

lain:

1. Data Primer

Data primer adalah data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara

langsung dari sumbernya.4 Secara garis besar metode atau teknik

pengumpulan data yang lazim digunakan antara lain metode kuesiuner atau

angket, metode wawancara, metode observasi (digunakan untuk mencari

data primer). Data primer dapat berupa opini subjek atau orang secara

individu atau berkelompok, hasil observasi terhadap suatu kejadian atau

kegiatan serta hasil pengujian.

2. Data Skunder

Data skunder adalah keterangan yang diperoleh dari dokumen-

dokumen atau catatan yang sudah ada. Adapun yang menjadi sumber data

4
Bagja Waluya, “Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial”, (Bandung: PT Setia Purna Inves, 2007)
skunder dalam penelitian ini adalah dokumen, arsip, dan laporan resmi yang

berkaitan dengan penelitian ini.

Menurut Mukhtar (2013) sumber data dapat dikatakan dengan semua

sumber-sumber yang dimungkinkan oleh seorang peneliti untuk

mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam

sebuah penelitian, baik data primer ataupun data sekunder. 5 Dari dua

pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya sumber data

adalah semua sumber di mana peneliti mendapatkan data penelitian, apakah

melalui wawancara, observasi, dokumen, dan lain-lain.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

1. Teknik Wawancara

Wawancara merupakan proses mendaptakan informasi atau

data dengan cara Tanya Jawab dan tatap muka langsung dengan

antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan

pedoman wawancara. Menurut Slamet (2011) menyebutkan bahwa

wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh informasi

melalui kegiatan sosial antara peneliti dengan yang diteliti. 6

2. Teknik Observasi

5
Zafri dan Hera Hastuti, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Depok: Rajawali Pres, 2021)
6
Fandi Rosi Sarwo Edi, “Teori Wawancara Psikodiagnostik”, (Yogyakarta: LeutikaPrio, 2016)
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara

sistematik mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini salah

satu dari teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan

penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis. Peneliti

melakukan observasi untuk melihat fenomena faktual di Desa

Watulimo Kec.Watulimo Kab.Trenggalek.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu pengumpulan data yang

dilakukan dengan kategori dan klarifikasi bahan-bahan tertulis baik

bersumber dari dokumen maupun catatan lain yang berhubungan

dengan topik permasalahan yang akan diteliti. Pada penelitian ini

peneliti akan mengumpulakan data dari arsip maupun dari laporan,

gambar, berkas dan catatan agar dapat menunjang data yang telah

dikumpulkan.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kualitatfi,

dengan berdasarkan model interaktif oleh Miles & Huberman. Adapun

komponen-komponen analisis data model interaktif dijelaskan sebagai berikut:

1. Data Collection / Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data peneliti menggunakan teknik wawancara,

observasi, dokumentasi dan lainnya. Peneliti melakukan

wawancara dengan beberapa pelaku usaha UMKM di Desa

Watulimo. Pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi


juga dilakukan untuk menunjang data-data yang telah didapat

melalui wawncara.

2. Data Condensation / Kondensasi Data

Kondensasi data diartikan sebagai proses memilih,

menyederhanakan, mengabstraksi, dan mengubah data dari catatan

lapangan tertulis, transkrip wawancara, makalah, dan bahan

empiris lainnya yang mendekati bagian lengkap.

3. Data Display / Penyajian Data

Dalam tahap ini data yang diperoleh dan direduksi oleh peneliti

sesuai dengan fokus penelitian dan disajikan dengan cara

mendeskripsikan dalam bentuk laporan yang disertai dengan analisi

data. Data yang disajikan kemudian ditelaah dengan berbagai teori

maupun regulasi yang berkaitan dengan masalah dalam fokus

penelitian.

4. Conclusion Drawing and Verifying / Menarik Keimpulan dan

Verifikasi

Tahap terakhir adalah penarikn kesimpulan, penarikan

kesimpulan merupakan verifikasi data yang dilakukan secara terus

menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Verifikasi dilakukan

sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan

data guna mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang

terjadi dalam penelitian dan selanjutnya data-data yang diperoleh

harus ditinjau ulang untuk mendapatkan data yang valid. Pada

penelitian ini peneliti berusaha mencari makna dari data yang telah

di analisis dan di sajikan. Setalah peneliti mengatahui makna dari


setiap permasalahan peneliti maka peneliti dapat menarik

kesimpulan. Kesimpulan merupakan hasil dari analisis data yang

merujuk pada catatan lapangan maupun pengulasan kembali data

dari informan saat wawancara kemudian di kaitkan dengan regulasi

dan teori yang ada.7

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Langkah selanjutnya adalah verifikasi data yaitu pengecekan kembali dari data

yang telah terkumpul untuk mengetahui keabsahan data tersebut benar-benar

valid dapat dilakukan pemeriksaan kembali mengenai keabsahan data diawali

dengan informan, apakah informan sudah berada di lapangan yang diharapkan.

Kebenaran data dalam penelitian kualitatif sangat penting. Data dapat diperoleh

secara kualitatif melalui validitas kredibilitas (kepercayaan) penelitian. Untuk

memperoleh keabsahan data yang diterima dari lokasi penelitian dan informan

menggunakan prosedur keabsahan data dilakukan dengan pendekatan

triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

perbandingan terhadap data itu.8 Peneliti menggunakan teknik triangulasi dalam

penelitian ini, artinya mereka menggunakan beberapa strategi pengumpulan data

untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Seperti observasi,

dokumentasi, dan wawancara untuk mendapatkan hasil yang sama.


7
(Rizky Amelia, 2016)Dikutip dari Skirpsi, “ Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis
Komunitas (Studi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Malang Serta Komunitas Malang Creative
Fusion)” 2016.

8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosdakary, 2007),
hlm.330.
Berdasarkan triangulasi ini, peneliti membandingkan data wawancara dan data

observasi, apa yang dikatakan individu di depan umum dengan apa yang mereka

katakan secara pribadi, dan apa kesamaan keadaan dan sudut pandang seseorang

dengan berbagai gagasan orang pada umumnya.

H. Tahap-Tahap Penelitian

Proses penelitian dilakukan dari beberapa tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan (Pra-lapangan)

a. Menentukan Fokus Penelitian

Penentuan fokus penelitian dapat berupa penyelidikan yang

komprehensif tentang tema yang akan dibahas atau jawaban yang

ditemukan dalam penyelidikan. Selanjutnya, topik penelitian dapat

dianggap sebagai garis besar penelitian atau prosedur pencarian data

yang dilakukan.

b. Menentukan Lapangan Penelitian

Dalam tahap menentukan lapangan penelitian yang dimaksud adalah

Lembaga penelitian memberikan izin ke peneliti untuk melakukan

observasi di area tempat penelitian berada selain itu lokasi penelitian

yang dituju dapat dijangkau transportrasi sehingga memudahkan peneliti.

c. Mengurus perizinan tempat penelitian

Pengajuan surat izin dilakukan peneliti kepada pihak kampus Universitas

Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung kemudian


diserahkan ke Badan Kesatuan dan Politik Kabupaten Tulungagung yang

nantinya peneliti mendapat surat rujukan buat diberikan kepada Kepala

Desa tempat peneliti melakukan penelitian.

d. Memilih dan memanfaatkan informan

Yang dimaksud memilih dan memanfaatkan informan disini adalah

peneliti harus menentukan responden atau informan yang tepat sesuai

dengan judul penelitian. Responden peneliti sendiri meliputi pelaku

usaha umkm yang terlibat dalam hal usaha, masyarakat yang turut serta

yang memiliki usaha umkm di era ekonomi kreatif.

2. Tahap kegiatan lapangan

a. Memahami latar belakang penelitian

Peneliti harus memahami bahwa ada lingkungan terbuka dan tertutup.

Karena individu dianggap sebagai subjek dalam setting tertutup,

membutuhkan observasi menyeluruh dan wawancara mendalam,

interaksi antara peneliti dan subjek harus benar-benar tepat sasaran.

b. Memasuki lapangan penelitian

Membangun hubungan dengan subjek (hubungan antara peneliti dan

narasumber harus dapat berbaur, sehingga seolah-olah tidak ada

penghalang antara keduanya), belajar bahasa (peneliti harus mempeljari

bahasa yang yang digunakan oleh subjek penelitian), dan peran peneliti

adalah sebagai pengumpul informasi.


c. Mengumpulkan data dan informasi yang terkait selama proses penelitian

berlangsung.

Pada tahap ini Peneliti harus bisa mengkomunikasikan batasan kajian,

pencatatan informasi, petunjuk cara mengingat data, kejenuhan dan

ketenangan, meneliti latar kontradiksi, dan analisis lapangan.

3. Tahap analisis data

Selanjutnya adalah menganalisis data setelah data terkumpul. Proses ini

melibatkan penyusunan data, pengorganisasian menurut pola, kategori

dan unit deskriptif dasar, serta analisis data dari informan dan dokumen

dari tahap sebelumnya merupakan tahap analisis data.

4. Tahap Pelaporan

Langkah terakhir adalah menyampaikan hasil penelitian dari semua

susunan penelitian. Penelitian ini dilaporkan dalam bentuk skripsi.

5. Rencana jadwal kegiatan laporan

Anda mungkin juga menyukai