Oleh :
M. Hapiz Yulia Saputra
160132800835
Warjin Hi Soleman
160132800
Pendahuluan
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif bersifat emik postpriori, artinya
dalam penelitian kualitatif menekankan pada upaya menemukan makna suatu realitas
sosial sebagaimana dipahami atau dihayati oleh warga masyarakat sebagai subyek
yang diteliti, dan bukan sebagaimana yang dinyatakan di dalam teori (Nurul, 2015).
Dalam upaya menemukan sebuah makna, peneliti kualitatif tidak bersifat apriori.
Sebagai konsekuensinya, peneliti harus mengumpulan data yang sangat banyak dan
beragam seperti tuturan, perilaku yang tampak, tulisan dokumen, foto, dan peralatanperalatan yang digunakan sehari-hari.
Hal yang perlu dilakukan dalam pengumpulan data yaitu memahami fenomena
sosial dan tingkah laku manusia secara keseluruhan. Inilah sebabnya penelitian
kualitatif bersifat holistik. Data yang dikumpulkan unutk penelitian kualitatif berbeda
dengan penelitian kuantitatifdata penelitian kualitatif dikumpulkan melalui bertanya,
mengamati, dan wawancara mendalam. Sehingga pengumpulan data kualitatif
memerlukan langkah strategi, metode, dan lain-lain yang berbeda dengan kegiatan
pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif.
Pembahasan
Prosedur Pengumpulan Data
Pada dasarnya ada dua tahapan dalam proses pengumpulan data, yaitu tahap
persiapan dan tahap pengumpulan data. Tahap persiapan tersebut diuraikan sebagai
berikut;
Tahap persiapan
Seperti pada umumnya kita akan melaksanakan suatu kegiatan maka kita harus
mempersiapkan diri terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap
persiapan ini adalah sebagai berikut;
Etika dalam penelitian ini berkaitan dengan dua hal, yaitu (1) benar-salah atau
bisa-tidaknya peneliti diterima oleh subjek penelitian, dan (2) perlindungan
terhadap keselamatan diri subjek penelitian. Sedangkan izin penelitian idealnya
diperoleh sebelum pengumpulan data , baik secara lisan maupun tulisan.
Tahap Pelaksanaan
Jenis dan Sumber Data
Istilah data merujuk pada bahan mentah yang dikumpulkan peneliti dari bidang
yang diteliti. Secara umum data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan
bahan untuk menyusun suatu informasi. Sedangkan informasi adalah hasil olahan
data yang dipakai untuk suatu keperluan. Data yang dapat diungkapkan dalam
penelitian dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu fakta, pendapat, dan kemampuan.
Penelitian kualitatif lebih menggunakan fakta berupa kata-kata, tindakan dan gambar,
dan bukan data dalam bentuk angka-angka (nonnumerical data).
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif banyak menggunakan teknik
wawancara. Apabila menggunakan teknik observasi atau pengamatan, maka sumber
data bisa berupa benda, gerak, atau proses sesatu. Apabila peneliti menggunakan
dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedangkan
isi
catatan
sebagai
subjek
penelitian.
Arikunto
dalam
Nurul
(2015)
mengklasifikasikan menjadi tiga, yaitu orang, tempat, dan simbol. Sedangkan Yin
mengelompokkan bukti atau data untuk penelitian studi kasus bisa berasal dari enam
sumber, yaitu dokumen, rekaman arsip, wawancara, pengamatanlangsung, observasi
partisipan, dan perangkat-perangkat fisik.
pengumpulan data sekaligus sebagai sumber data. Cara pengelompokan lain, jenis
data dan sumber data dapat dikelompokkan berdasarkan asal data bukan dengan
teknik apa. Berdasarkan asal data didapat, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
orang (kata-kata dan tindakan) , dokumen, dan perangkat fisik.
dari
sifatnya,
dokumen
dapat
dikelompokkan
dengan
cara
pengelompokan lain, yaitu dokumen tertulis, dokumen foto dan audio, dan
dokumen material lainnya seperti prasasti dan simbol-simbol.
Peran peneliti dalam pengumpulan data
Dalam setiap penelitian kualitatif, peneliti berkedudukan sebagai perencana
dalam merancang penelitian, pelaksana dalam pengumpulan data, analis data yang
dikumpulkan, dan akhirnya pelapor apa yang diketahuinya terkait hasil penelitian.
Peranan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai instrumen kunci (key
instrument) atau alat pengumpul data. Peneliti dikatakan sebagai instrumen kunci
dikarenakan sifatnya yang secara langsung dapat menyesuaikan diri untuk merespon
interaksi yang terjadi pada diri subjek. Aktivitas yang dilakukan oleh peneliti sebagai
instrumen kunci adalah merespon, menyesuaikan diri, menjaga keutuhan, memproses
data secapatnya, mengandalkan perluasan pengetahuan,
Kehadiran peneliti
Pengamatan
Pengamatan dapat diartikan sebagai melihat pola perilaku manusia atau objek dalam
suatu situasi untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang diamati. Beberapa
alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan dimanfaatkan sebesarbesarnya seperti dikemukakan oleh Guba dan Lincoln berikut;
1. Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman sevcara langsung;
2. Memungkinkan melihat dan mengamati sendiri keadaan sebenarnya;
3. Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan
dengan pengetahuan proporsional maupun yang diperoleh dari data;
4. Dapat digunakan sebagai alat pengecekan ulang pada metode wawancara;
5. Memungkinkan peneliti mampu memahami situasi yang rumit;
6. Dapat dimanfaatkan saat teknik komunikasi tertentu tidak bisa digunakan.
Dilihat dari peran peneliti dalam pengamatan, maka secara umum ada tiga macam
pengamatan: (1) pengamatan partisipan; (2) pengamatan nonpartisipan; dan (3)
pengamatan kuasi partisipasi. Namun dalam penelitian kualitatif, tipe peran peneliti
dalam pengamatan berentang dari sebagai partisipan penuh sampai dengan sebagai
pengamat penuh.
1. Partisipan penuh adalah pengamat terlibat secara penuh sebagai partisipan,
bahkan menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamati.
wawasan objek yangdiamati, yaitu place, actor, activity, object, act, event, time, goal,
dan feeling.
Guna melengkapai apa yang seharusnya diamati, Patton (dalam Moleong, 2008)
menyatakan bahwa hal itu tergantung pada jenis variasi pendekatan pengamatan yang
diperankan oleh pengamat itu sendiri. Ada lima dimensi pada suatu kontinum, yaitu
berkenaan dengan peranan pengamat yang diam,ati, berkenaan dengan gambaran
peranan peneliti terhadap lainnya, berkenaan dengan gambaran maksud pengamat
terhadap lainnya, berkenaan dengan lamanya pengamatan dilakukan, dan berkenaan
dengan fokus suatu pengamatan.
Langkah-langkah pengamatan
Tahapan pengamatan yang dapat dilalui adalah Tahap pengamatan deskripsi, Tahap
pengamatan reduksi, dan Tahap pengamatan seleksi. Sedangkan panduan pengamatan
yang bisa dibuyat adalah dengan urutan menentukan tujuan, menentukan sasaran,
menentukan ruang lingkup, menentukan tempat dan waktu, mempersiapkan
perlengkapan yang dibutuhkan, mulai mengadakan pengamatan sesuai dengan tingkat
peran pengamat dalam pengamatan, mengadakan pencatatan data yang diamati, dan
menyusun laporan pengamatan.
Pencatatan data pengamatan
Beberapa cara mencatat hasil pengamatan dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Pencatatan secara langsung (on the spot) yaitu mencatat semua kejadian yang
terjadi pada saat itu juga.
2. Pencatatan sesudah pengamatan berlangsung.
3. Mencatat hasilpengamatan dengan menggunakan key words/key symbol.
Beberapa petunjuk penting mengenai pencatatan pengamatan adalah membuat catatan
lapangan, membuat buku harian pengalaman lapangan, catatan tentang satuan-satuan
tematis, catatan kronologis dari waktu ke waktu, peta konteks, taksonomi dan sistem