FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NASIONAL
A. DATA PENELITIAN
Data penelitian pada dasarnya diperoleh melalui suatu proses yang disebut
pengumpulan data. Pengumpulan data itu sendiri oleh Silalahi diartikan
sebagai suatu proses mendapatkan data dengan menggunakan teknik
tertentu.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Menurut Nasution, dalam pengkajian ilmu hukum, teknik pengumpulan
data berbeda dengan teknik pengumpulan data pada disiplin ilmu lain.
Nasution menegaskan, bahwa data yang dimaksud dalam penelitian hukum
normatif adalah apa yang ditemukan sebagai isu atau permasalahan hukum
dalam struktur dan materi hukum positif yang diperoleh dari kegiatan yang
mempelajari bahan-bahan hukum terkait. Data-data yang dikumpulkan
dalam penelitian hukum normatif dapat berupa bahan-bahan hukum seperti
peraturan perundang-undangan, doktrin atau ajaran hukum yang ditulis
dalam buku-buku, jurnal, makalah, majalah, risalah-risalah sidang lembaga
legislatif, putusan-putusan pengadilan, dan sebagainya
Pemilihan teknik pengumpulan data oleh peneliti disesuaikan dengan
kebutuhan, yaitu tergantung pada ruang lingkup dan tujuan penelitian hukum
yang dilakukan, terutama tergantung pada jenis data yang dibutuhkan.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Oleh karena bersifat bebas, maka dalam wawancara tidak terstruktur peneliti belum
mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak
mendengarkan apa yang diceritakan oleh informan. Berdasarkan analisis terhadap
setiap jawaban dari informan tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai
pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan.
🠶 Disain sampel yang baik harus valid dan validitas sampel bergantung pada dua
konsiderasi, yaitu akurasi dan presisi. Akurasi berarti tingkat sejauhmana bias
sampel, sedangkan presisi menunjukkan pada sampling error.
🠶 Menurut Ulber Silalahi, karakteristik utama dari satu sampel
yang baik adalah: