Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN


METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

OLEH

NAMA : ESTI AISYAH SARAH


NIM : A1C014033
KELAS : A S1 AKUNTANSI REGULER PAGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM
2017
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Menurut Prof. DR. Lexy J. Moleong, MA., penelitian kualitatif bertitik tolak pada
paradigma fenomenalogis yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu
sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu dan relevan dengan
tujuan dari penelitian itu. Penelitian kualitaif tidak selalu mencari sebab akibat sesuatu, tetapi
lebih berupaya memahami situasi tertentu.
Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka yang diteliti
yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit. Penelitian kualitatif dari sisi
beberapa definisi merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka, observasi,
dokumentasi dan triangulasi untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan
perilaku individu atau sekelompok orang.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak
menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Jelas bahwa pengertian
ini mempertentangkan peneltian kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kuantitatif yaitu
dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu diguanakan pada penelitian
kualitatif.
Prof. Dr. Sugiyono (2013) dalam bukunya yang berjudul Memahami Penelitian
Kualitatif menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah, atau natural setting,
sehingga metode penelitian ini sering disebut metode naturalistic. Obyek yang alamiah adalah
obyek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti
memasuki obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek relatif tidak berubah.
Dalam penelitian kuantitatif peneliti menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data
atau mengukur status variabel yang diteliti, sedangkan dalam penelitian kualitatif, peneliti
menjadi instrumen. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi
obyek yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
Kriteria data dalam penelitian kulaitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah
data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, yang mengandung makna. Untuk
mendapatkan data yang pasti maka diperlukan berbagai sumber data dan berbagai teknik
pengumpulan data. Pengumpulan data dengan teknik trianggulasi adalah pengumpulan data yang
menggunakan berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan data secara sistematis,
sehingga dapat diperoleh data yang pasti.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu
oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Oleh karena itu analisis data
yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditentukan dan kemudian dapat
dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.

A. Tahap-Tahap Penelitian
Usaha mempelajari penelitia kualitatif tidak terlepas dari usaha menegnal tahap-
tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian kualitatif dengan salah satu cirri pokoknya
peneliti menjadi sebagai alat penelitian. Khususnya analisis data ciri khasnya sudah
dimulai sejak awal pengumpulan data, hal itu yang amat berbeda dengan pendekatan
yang menggunakan eksperimen.
Dalam penelitian kualitatif dapat dibagi kedalam empat tahap, yaitu tahap
sebelum kelapangan, pekerjaan lapangan, analisis data, dan penulisan laporan. Pertama,
tahap lapangan yang mempersoalkan segala macam persiapan yang diperlukan sebelum
peneliti terjun kedalam bagian penelitian itu sendiri.
Usaha menyusun rancangan penelitian yang masih diperdalam, pertimbangan
konseptual teoritis maupun logistic hendaknya diguanakan dalam memilih tempat
penelitian. Mengurus perizinan merupakan suatu persoalan yang tidak dapat diabaikan
begitu saja, apalagi kegiatan demikian melibatkan manusia diarena penelitian. Kegiatan
pra-lapangan lainya yang perlu diperhatikan ialah latar penelitian itu sendiri perlu dijajaki
dan dinilai guna melihat dan sekaligus mengenal unsur-unsur sosial dan keadaan alam
pada latar penelitian. Disamping itu, kontak pertama yang diadakan pada tahap ini
diusahakan sedemikian rupa agar sejak waktu itu peneliti oleh subjek sudah dianggap
sebagai anggota masyarakat atau kelomoknya. Hal lainnya yang perlu diperhatikan ialah
pada tahap ini diadakan pemilihan informan yang akan membantu peneliti dengan syarat-
syarat tertentu. Bagian ini mempersoalkan pula usaha peneliti dalam menyiapkan
perlengkapan penelitian, terakhir pada bagian ini membahas persolaan etika, terutama
berkaitan dengan tata cara peneliti berhubungan dengan masyarakat yang asing baginya.
Etika ini akan memberikan pegangan bagi para pembaca agar menghormati seluruh nilai
yang ada didalam masyarakat.
Usaha peneliti agar secara bersungguh-sungguh berusaha memahami latar
penelitian. Disamping itu peneliti benar-benar dengan segala daya, usaha, da tenaganya
mempersipakan dirinya mengahdapi lapangan penelitian. Untuk itu diberikan seperangkat
petunjuk termasuk bagaimana cara mengingat data hasil jaringannya yang dikemukakan
pula pada bagian ini. Pada tahap pelaksanaan pengumpulan data , sekaligus analisis data
sudah dimulai.
Kemudian bagaimana analisis data, juga dipersoalakan bahwa analisis data
dibimbing oleh usaha untuk menemukan tema dan hipotesis kerja. Sejumlah petunjuk
analisis data diberikan sebagai pegangan peneliti.

B. Teknik Penelitian
Teknik penelitian sebagai salah satu bagian penelitian merupakan salah satu unsur
yang sangat penting. Teknik penelitian sebagai salah satu bagian penting dalam penelitian
kualitatif dapat dibagi kedalam tujuh persoalan.
Pertama, mempersoalkan sumber dan jenis data yang terdiri atas kata-kata dan
tindakan , sumber tertulis foto dan data statistic. Selain itu masih ada sumber data yang
tidak dipersolakan di sini seperti yang bersiat non non verbal. Namun, keterbatasan buku
ini tidak memungkinkan untuk membahas seluruhnya. Sumber data statistic dimasukan
juga sebagai sumber data tambahan guna melengkapi data utama yang dikumpulkan,
misalnya mengenai data demografi.
Pokok persoalan kedua yang dibahas ialah peranan manusia sebagai instrument.
Hal itu merupakan salah satu cirri utama penelitian kualitatif, yaitu manusia sangat
berperan dalam keseluruhan proses penelitian, termasuk dalam pengumpulan data,
bahkan peneliti sendirilah instrumennya. Hal itu tampak dalam teknik pengamatan
berperan serta, peneliti bertindak sebgai peneliti, tetapi ia harus menjadi anggota diantara
sekelompok anggota lembaga sosial tertentu. Untuk melaksanakan peran itu diberikan
petunjuk tentang caranya. Cirri-ciri manusia sebgai instrument ialah ia haruns responsif,
dapat menyesuaikan diri, menekan keutuhan, mendasrkan diri atas perluasan
pengetahuan, memproses data secepatnya, memanfaatkan kesempatan untuk
mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan dan mencari respon yang tidak lazim.
Bagian ketiga membahas pokok persolalan pengamatan. Pengamatan merupakan
salah satu teknik penelitian yang sangat penting. Pengamatan itu digunakan karena
berbagai alasan. Ternyata ada beberapa tipologi pengamatan, terlepas dari jenis
pengamatan tersebut dapatlah dikatakan bahwa pengamatan itu terbatas dan hal itu
bergantung pada jenis peneliti. Dijelaskan pula bagaiman mengadakan penulisan dan
pembuatan catatan lapangan. Bagaimanpun pada pengamatan sebagai teknik peneltian
ternyata terdapat kelemahan-kelemahan, antara lain kesukaran mencatat sewaktu
mengamati, dan pengamat cenderung tidak sistematis dalam melakukan pengamatan.
Teknik penelitian lainya adalah wawancara yang diurakan dari segi pengertian
dan macam-macamnya, bentuk-bentuk pertanyaan, penataurutan pertanyaan, perencanaan
wawancara, dan pelaksanaan serta kegiatan sesudah wawancara. Pada pelaksanaan antara
lain dipersoalkan strategi dan taktik berwawancara serta pencatatan data wawancara.
Salah satu kunci pokok pelaksanaan penelitian kualitatif terletak pada bagimana
cara seorang peneliti mencatat data dalam catatan lapangan, bentuk, isi, dan proses
pemaketan dikemukakan dalam rangka menguraikan catatan lapangan tersebut. Pembaca
hendak mempelajari dan menguasai tata cara pembuatan catatan lapangan itu agar
penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Disamping kedua teknik pokok tersebut, penggunaan dokumen baik itu dokumen
resmi atau dokumen pribadi, merupakan hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Dari
segi teknik pemanfaatan dokumen dikemukakan pergertian dan kegunaan dokumen
pribadi, dokumen resmi, dan teknik mempelajari dokumen melalui kajian isi suatu
dokumen.
Bagian terakhir mempersoalkan sampling dan satuan dan satuan kajian,
pengertian dan tujuan sampling yang berbeda dengan penelitian kualitatif yang berbeda
dengan penelitian nonkualitatif, yang dapat digunakan ialah sampling bertujuan yang
disajikan bersama cirri-cirinya, disamping itu, dikemukakan pula satuan kajian dari segi
maksud dan tujuan. Bab ini diakhiri dengan teknik penelitian kelompok focus, teori dari
dasar, etnografi dan penelitian tindakan.

C. Analisis dan Interpretasi Data


Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut
banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya ialah
mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan abstraksi. Abstraksi merupakan
usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu
dijaga sehingga tetap berada didalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya
dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorikan pada langkah berikutnya.
Kategori-kategori itu dibuat sambil melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ini
ialah mengadakan pemerikasaan keadaan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah tahap
ini, mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori
substansif dengan menggunakan beberapa metode tertentu.
Dalam analisis data kualitatif terdapat berbagai aspek yakni; pertama, analisis
data dikaitkan dengan penulisan teori. Bagian ini pertama-tama mempersoalkan konsep
analitis data diikuti dengan pemrosesan satuan, kategorisasi, dan penafsiran data. Kedua,
mempersoalkan modus analisis data yang terdiri atas hermeneutic, semiotic, dan narasi
dan metafora. Ketiga, mempersoalkan tahap analisis data secara umum. Hal ini
menjelaskan tentang; menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja, menganalisis
berdasarkan hipotesis kerja. Keempat, menjelaskan adannya tiga model anlisis data yaitu
metode perbandingan tetap, analisis data model Spadley, dan analisis data model Miles
dan Huberman. Kelima, mempersolakan analisis data secara induktif, yang menjelaskan
maksud pendekatan, asumsinya, proses, pemeriksaan keabsahan data, dan ciri-ciri kode
kategori. Keenam analisis data dengan computer, pada bagian ini dikemukaan non-
numerical unstructured data, indexing, mencari dan menteoretisasi, dua data-base.
D. Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk
menyanggah balik apa yang dituduhkan kepada penelitian kualitaif yang mengatakan
tidak ilmiah, juga merupan sebagai unsure yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan
penelitian kualitatif. Dengan kata lain, apabila penelitian melaksanakan pemeriksaan
terhadap keabsahan data secara cermat sesuai dengan teknik yang diuraikan dalam bagian
ini, maka jelas bahwa hasil upaya penelitiannya benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan dari segala segi.
Merupakan faktor yang menentukan dalam penelitian kualitatif, tiga pokok
persoalan yang dibahas ialah alasan dan acuan, kriteria, dan teknik pemeriksaan
keabsahan databagian alasan dan acuan mempersoalkan mengapa diperlukan
pemeriksaan keabsahan data dengan menyajikan kelemahan validitas dan reliabilitas
data secara konvensional. Uraian tentang teknik pemeriksaan keabsahan data mengacu
pada konsep baru untuk memperbarui dan mengacu pada teknik yang disodorkan oleh
ahli inkuiri alamiah.
Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria itu terdiri
atas derajat kepercayaan (kredibilitas), keteralihan, kebergantungan, dan kepastian.
Masing-masing kriteria tersebut menggunakan teknik pemeriksaan sendiri-sendiri.
Kriteria derajat kepercayaan pemeriksaan datanya dilakukan dengan teknik perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan anggota. Kriteria itu terdiri
atas derajat kepercayaan (kredibilitas), keteralihan, kebergantungan, dan kepastian.
Masing-masing kriteria tersebut menggunakan teknik pemeriksaan sendiri-sendiri.
Kriteria derajat kepercayaan pemeriksaan datanya dilakukan dengan teknik perpanjangan
keikut-sertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengencekan anggota. Kriteria
kebergantungan dan kepastian pemeriksaan dilakukan dengan teknik auditing. Masing-
masing teknik tersebut diraikan prinsip dan cara pemanfaatannya.

Anda mungkin juga menyukai