PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Penelitian Deskriptif ?
2. Apa Langkah-langkah Penelitian Deskriptif ?
3. Apa Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Deskriptif ?
4. Bagaimana mengaplikasikan Penelitian Deskriptif ?
5. Seperti apa contoh Penelitian Deskriptif ?
Makalah kami yang berjudul Metode Penelitian deskriptif ini diharapkan bisa
bermanfaat untuk lebih memahami bagaimana cara melakukan penelitian dengan
menggunakan metode deskriptif, yang mana akan sangat berguna nanti ketika
penulis sudah semester tinggi dan akan melakukan KKN, ujian Skripsi maupun
penelitian-penelitian yang lain.
D. Sistematika Penulisan Makalah
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
D. Manfaat Makalah
E. Sistematika Penulisan Makalah
Bab II Landasan Teori
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
B. Langkah-langkah Penelitian Kualitatif
C. Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Kualitatif
D. Aplikasi Penelitian Kualitatif
E. Contoh Penelitian Kualitatif
Bab III Pembahasan
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Penelitian Deskripsi
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). 1[1] Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,
atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala
saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak
ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis
sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.2[2]
Penelitian lebih jauh mengenai apa dan bagaimana yang disebut dangan
metode penelitian deskriptif ini akan menjadi lebih jelas bilamana kita melihat
berbagai pandangan para pakar mengenai metode tersebut, diantaranya:
1. Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprefasi
yang tepat.
2. Menurut Moh.Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku di masyarakat
serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, skiap-
sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan
pengaruh dari suatu fenomena.
3. Menurut Mely. G. Tan yang mengemukakan bahwa penelitian yang bersifat
deskriptif, bertujuan menggambarkan secara tepat suatu sifat-sifat individu,
keadan, gejala atau kelompok-kelompok tertentudalam suatau masyrakat.
1[1]Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya hal.72
3[3]H. Arif Furchan,MA., Ph.D. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. 2007. celaban
timur UH III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar. Hal. 471
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah
bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para
peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang
maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat
dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil
dan Menengah.
Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang
sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki.
Data yang diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian
di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan
model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu,
misalnya: satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif
perkembangannya secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan,
enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul didokumentasi untuk
digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian.
Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-
masing anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling
suka, untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat
memilih satu atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan
memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram,
posisi seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok
organisasi. 4[4]
“Bintang” diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para
anggotanya,
“Terisolasi” di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para
anggota dalam kelompok,
“Klik” diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih
masing orang dalam kelompoknya.
4[4]Prof. Sukardi, Ph. D ., metodologi penelitian, (jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009. Hal 159
D. Contoh Penelitian Deskriptif.
Kebanyakan dari siswa yang berusia 4-5 tahun itu, mereka mendemonstrasikan
lagunya tanpa teks, itu karena ada yang belum bias menulis dan ada pulang yang
memang lebihb suka langsung bernyayi dari pada mengarang. Lagu-lagu yang
diganti liriknya oleh anak usia dini itu[un berbeda-beda, mulai lagu anak-anak,
dangdut hingga pop. Itulah otak anak-anak mereka selalu mempunyai ide-ide
segar, walaupun usia mereka masih 4 dan 5 tahun namundaya kreatifitas mereka
lebih dari orang dewasa.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang
diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian
deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama,
dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di
lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk
mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan
maupun tingkah laku manusia.
B. Karakteristik Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang
dikemukakan Furchan (2004) bahwa:
(1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan
cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan
secara cermat.
(2) tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan,
(3) tidak adanya uji hipotesis.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif
5[5] Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi penelitian.2010. celaban timur UH III/548
Yogyakarta.Pustaka pelajar. Hal: 126.
merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan
sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang,
proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
kecendrungan yang tengah berlangsung.
http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/
Metodologi Penelitian Pendidikan, Prof.Sukardi,Ph.D Jakarta (PT.Bumi Aksara) hal 158-162
http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html