Anda di halaman 1dari 13

31

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian

dilaksanakan (Supriati, 2015). Sugiyono (2017), menyatakan bahwa

metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau

prosedur untuk mendapatkan data terhadap suatu permasalahan dan tujuan

serta kegunaan tertentu tanpa harus membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan objek yang lain.

Konsekuensi sebagai sebuah karya ilmiah yang harus

dipertanggungjawabkan obyektivitasnya, maka dalam upaya pengumpulan

data yang dipelukan dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan

rangkaian kegiatan dengan mengacu pada kerangka metode penelitian

berturut-turut sebagai berikut.

A. Jenis dan pendekatan Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, jenis penelitian yang digunakan yakni

penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif. Nazir (2015) , metode

deskripitif adalah studimenemukan fakta denga interprestasi yang epat

dimana termasuk didalamnya studi unuk melukiskan secara akurat sifat-

sifat dari beberapa fenomena kelompok dan individu.

Dalam kegiatan penelitian, para peneliti dapat memilih berbagai

jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Papayungan, dkk. (1995 :


32

11), dengan menggunakan istilah metodelogi adalah “berbagai langkah

yang harus ditempuh secara sekusial oleh seorang peneliti dalam menelaah

problem yang sedang dipelajari untuk dipecahkan.”

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan penelitian deskriptif yaitu

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-

fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Pendekatan penelitiannya yakni kualitatif. Adalah suatu pendekatan

yang juga di sebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti

mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dn berinterksi

dengan orang-orang ditempat penelitian (Ahmad Usman, 2008). Margono

(2013), penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata terulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penentuan lokasi atau tempat sangat penting dalam suatu

penelitian ilmiah, terutama untuk mengetahui wilayah

diberlakukannya hasil penelitian tersebut. Disamping itu, alasan

lain yang mengharuskan peneliti membatasi lokasi penelitian dan

hal ini bersifat klasik yaitu kendala waktu, kemampuan dan

dana/biaya.
33

Demikian, maka penelitian ini dilakukan atau mengambil obyek

di lakukan pada Desa Gedung Karya Jitu Kec. Rawajitu Selatan

Kab. Tulang Bawang (Lampung). Pengambilan lokasi penelitian

tersebut karena Desa Gedung Karya Jitu Kec. Rawajitu Selatan

Kab. Tulang Bawang (Lampung) merupakan salah satu wilayah

yang memiliki sumber penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai pada kegiatan penelitian yang dimulai

dari tanggal 22 Juni sampai 22 Juli 2021.

C. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak mengenal adanya populasi, tetapi oleh

Spradley (Sugiono,2017) dinamakan social situation atau situasi social

yang terdiri dari tiga hal yaitu tempat, pelaku, dan aktivitas yang

berineraksi secara sinergis.

Sugiono (2017) sampel dalam penelitian kualitatif bukan

dinamakan responden melainkan informan kunci, narasumber, patisipan,

teman atau guru dalam penelitian. Informan adalah mereka yang

memberikan keterangan bukan saja menyangkut diri dan lingkungannya

tetapi juga menyangkut orang lain. Informan adalah orang yang dapat

memberikan keterangan atau unformasi mengenai maslah yang sering di

teliti dan dapat berperan sebagai narasumber Selama proses penelitian

(Moleong, 2012).
34

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena

memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang di teliti,

dimintai informasi mengenai bjek penelitian tersebut. Lazimnya informan

atau narasumber penelitian ini ada dalam penelitian yang subjek

penelitiannya berupa “kasus” (satu kesatuan unit), antara lain yang berupa

lembaga atau orgnisasi atau instiusi (Ranata) social.

Narasumber atau informan adalah orang yang bisa memberikan

informasi-informasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian.

Informan dipilih secara purposive (dengan memiliki criteria

inklusi) dan key person. Penarikan sampel dari populasi dilakukan dengan

menggunakan snowball sampling.

Pengertian snowball sampling menurut Sugiono (2017) sebagai

berikut:

“snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula


jumlahnya kecil, kemudia membesar. Ibarat bola salju yang
menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel,
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi dengan dua orang ini
belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti
mencari orang lain yang dipandang lebih tau dan dapat melengkapi data
yang diberikan dua orng sebelumnya begitu seterusnya sehingga jumlah
sampel semakin banyak.”

Dalam penelitian ini, informanya adalah Kepala Desa Gedung

Karya Jitu Kec. Rawajitu Selatan Kab. Tulang Bawang (Lampung), Kaur

Bidang Keuangan Desa Gedung Karya Jitu Kec. Rawajitu Selatan Kab.

Tulang Bawang (Lampung), Juru Pungut Desa Gedung Karya Jitu Kec.

Rawajitu Selatan Kab. Tulang Bawang (Lampung), beberapa ketua

RT/RW Desa Gedung Karya Jitu Kec. Rawajitu Selatan Kab. Tulang
35

Bawang (Lampung), beserta beberapa masyarakat yang ada di lingkungan

Desa Gedung Karya Jitu Kec. Rawajitu Selatan Kab. Tulang Bawang

(Lampung.)

D. Jenis dan Sumber Data Penelitian

a. Jenis Data

Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini yakni data kualitatif.

Daa yang dinyatakan dalam bentuk non data angka/non data numeric

atau bisa juga disebut atribut. Dalam istilah computer disebut data

bertipe string. Pada pendekatan kualitatif, peneliti membuat suatu

gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan

responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell,

2016). Bogdan dan Tailor (Moleong, 2012) mengemukakan bahwa

metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif

dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam

penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument kunci. Oleh karena itu,

peneliti harus memiliki bekal dan teori dan wawasan yang luas dan

jadi bisa bertanya, menganalisis, dan meengkonstruksi obyek yang

diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada

makna dan terikat nilai.


36

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka data yang akan

dipergunakan dalam penelitian ini yakni jenis data kualitatif atau data

yang bukan angka-angka numeric.

b. Sumber Data

Data merupakan kumpulan fakta atau angka atas segala sesuatu

yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai

dasar penarikan keimpulan.

Berdasarkan sumber data, terdapat 2 (dua) jenis data, yaitu: data

rimer dan data sekunder (Yusuf, 2018).

a) Data primer (primary data) menurut Supranto (Ahmad Usman,


2008 : 232) yaitu datau yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/satu organisasi langsung melalui objeknya. Atau
dengan kata lain, data primer yaitu data yang langsung
dikumpulkan oleh peneliti sendiri. Terdapat beberapa metode
pengumpulan data primer, antara lain: wawancara langsung dengan
informan, sumber data atau responden, wawancara tak lngsung
(melalui informan/informan kunci); dengan menggunakan angket
(yang disebar atau melalui pos).
b) Data sekunder (secondary data) menurut Supranto (Ahmad
Usman, 2008 : 232) yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah jadi berupa publikasi data sudah dikumpulkan oleh pihak
atau instansi lain. Atau dengan kata lain, data yang dikutip dari
sumber dokumentasi, misalnya: sumber data sekunder yang
dipublikasi (data harga saham, harga komoditas dari surat kabar,
majalah atau media elektronik); dan sumber data sekunder yang tak
dipublikasi (arsip pemerintah, lembaga-lembaga penelitian, dan
sebagainya).

E. Metode Pengumpulan Data

Guna memperleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

tehnik pengumpulan data yang paling penting adalah sebagai berikut :

1) Studi kepustakaan, yaitu melakukan pengumpulan data melalui

tinjauan dan pemantauan secara teoritis terhadap permasalahan yang


37

diteliti melalui buku-buku, literature, majalah-majalah, surat kabar,

dokumen-dokumen dan berbagai bentuk penerbitan lainnya.

2) Studi lapangan, di mana penelitian ini diadakan untuk memperoleh

informasi atau data yang langsung ada pada obyek atau lokasi

penelitian.

Beberapa metode pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan akumulasi dari beberpa metode yaitu observasi,

dokumentasi, dan wawancara (interview). Tiap-tiap metode memiliki sifat

sendiri-sendiri yang satu dengan yang lainnya dapat dijelaskan sebagai

berikut.

a) Wawancara (interview)

Metode wawancara (interview) adalah suatu metode pengumpulan

data dengan jalan Tanya jawab secara langsung antara pencari data

(peneliti) dengan pemberi data (obyek yang diteliti) yang terdii dari

perorangan atau kelompok.

Adapun jenis interview yang digunakan adalah jenis interview

bebas terpimpin hal ini didasarkan atas alasan-alasan bahwa dengan

kebebasan akan mencapai suatu kewajaran secara maksimal dan dapat

diperoleh data secara mendalam, sedangkan adanya unsur terpimpin

akan memungkinkan masih terpenuhinya prinsip komparatibilitas.

Kegiatan interview dapat diaahkan secara langsung dan menuju

kepada pokok persoalan penelitian.


38

Dalam hal ini Sutrisno Hadi (2004) mengemukakan sebagai

berikut:

“Interview bebas terpimpin inilah yang paling sering digunakan dalam

penelitian-penelitian social. Ia merupakan alat yang besar jasanya

untuk studi intensif tentang sikap social. Keluasan yang dikandung di

dalamnya akan memberikan penyelidikan mengungkapkan segi-segi

positif dan dibalik jawaban-jawabannya yang diberikan oleh

interviewer.”

Dalam penelitian ini digunakan jenis interview pibadi, bahwa

pelaksanaan interview yang berhadap-hadapan secara face to face

antara penginterview dengan yang diinterview.

Adapun pemakai interview didasarkan pada pertimbangan sebagai

berikut. Interview cara ini memberikan cara privacy yang maksimal

sehingga kemungkinan untuk memperoleh data yang intensif memang

sangat besar, kecuali itu dalam persoalan interview akan dapat

dilakukan dengan mudah.

Atau dengan kata lain, penelitian ini menggunakan pedoman

wawancara atau wawancara berstruktur.

b) Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan alat pengumpulan data dengan

cara mengadakan pencatatan langsung melalui dokumen-dokumen,

arsip, laporan catatan harian, dan sebagainya.


39

Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui

peninggalan tertulis berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku

lain yang berkenaan dengan maslah-masalah penyelidikan (Hadari

Nawawi, 2009).

Adapun teknik dokumentasi dalam penelitian ini yaitu teknik

pengumpulan data melalui pencatatan-pencatatan secara langsung,

sistematis terhadap dokumen-dokumen yang tersimpan pada Kantor

Kelurahan Rawajitu Selatan, misalnya data tentang jumlah pengurusan

kartu keluarga, kartu tanda penduduk, surat kematian dan akte

kelahiran, data tentang keadaan sumber daya manusia pegawai, sejarah

kelurahan, keadaan sarana dan prasarana kelurahan, dan data potensi-

potensi lainnya.

c) Observasi

Observasi menurut Supriyati (2015), adalah suatu cara untuk

mengumpulkan data penelitian dengan mempunyai sifat dasar

naturalistic yang berlangsung dalam konteks natural, pelakunya

berpartisipasi secara wajar dalam interaksi.

Observasi menurut Sugiyono (2017), teknik pengumpulan data

dengan observasi digunakan bila, peneliti berkenaan dengan perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar.


40

Bungin (2012) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang

dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi,

observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak berstruktur.

Observasi merupakan suatu proses mengamati, memahami dan

mencatat segala hal yang berlangsung dalam pelaksanaan fungsi

manajemen monitoring pemungutan pajak bumi dan bangunan di desa

Gedung Karya Jitu Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Tulang

Bawang (Lampung).

Adapun metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode observasi sistematik atau di sebut juga metode

observasi berkerangka (structure observation). Yang dimaksud dengan

observasi simpatik yaitu suatu metode observasi yang berlandaskan

pada perumusan-perumusan yang lebih khusus, wilayah atau skope

observasinya sudah dibatasi dengan tujuan penelitian. Observasi

simpatik juga ditandai dengan adanya kerangka yang membuat faktor-

faktor yang telah diatur kategorisasinya lebih dahulu dan cirri-ciri

khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori-kategori itu.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan persoalan yang cukup signifikan dalam

penelitian kualitatif. Oleh karena itu, pemeriksaan keabsahan data

dilakukan dengan triangulasi (triangulation), pengecekan dengan tema

sejawat (peer debriefing), analisis terhadap kasus-kasus negatif (negative

case analysis), penggunaan referensi yang akurat (referential adequacy),


41

pengecekan anggota (member cheking) dan keikusertaan di lapangan

dalam rentang waktu yang panjang (prolonged engagement) (Asmadi

Alsa, 2013).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keabsahan data

penelitian kualitatif, yaitu: nilai subyektivitas, metode pengumpulan dan

sumber data penelitian. Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan

kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan

hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang

diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak

kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa control, dan

sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil

akurasi penelitian.

Guna mempertinggi kebenaran hasil penelitian kualitatif, dalam

proses pengolahan data kualitatif menurut Sudarwan Danim (2016)

digunakan prinsip-prinsip tertentu, yaitu:

a. Credibility, yaitu meningkatkan ketelitian selama proses kerja


penelitian;
b. Dependability, yaitu mempertahankan konsistensi proses kerja
pengumpulan data, membentuk dan menggunakan konsep,
menafsirkan dan memeriksa data dan audit trial;
c. Conformability, yaitu meminta para ahli untuk mereviu hasil penelitian
dan memeriksa secara teliti data yang terhimpun; dan
d. Ransferability, yaitu bahwa hasil penelitian tidak dapat
digeneralisasikan pada lokasi lain, kecuali konteks dan situasi
lapangannya sama atau mendekati sama.
42

G. Teknik Analisis Data

Guna menganalisa data yang telah terkumpul dari hasil penelitian

ini, baik yang diperoleh melalui interview, observasi dan dokumentasi,

diolah secara kualitatif. Analisa secara desktirtif kualitatif yaitu dilakukan

dengan penggambaran dan pemaparan secara akurat dan actual, sehingga

pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan yang menggambarkan secara

gamblang permasalahan yang diteliti.

Sebagaimana pernah dikemukakan Winarno Surachmad (Yusuf,

2018), bahwa pelaksanaan metode deskriptif kualitatif tidak terbatas hanya

sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi melalui analisa dan

interpretasi tentang data itu.

Karena menggunakan metode penelitian kualitatif, maka dalam

penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis data

kualitatif.

Tahapan-tahapan atau langkah-langkah dalam teknik analisis data

kualitatif sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Peneliti melakukan seleksi, pemilihan, penyederhanaan dan

pengabstrakkan dengan cara koding atas data-data yang terkumpul.

Apabila ada data yang kurang, maka peneliti akan melakukan

wawancara kembali untuk melengkapi data.


43

b. Penyajian Data

Data yang telah diberi kode sesuai dengan permasalahan kemudian

disajikan dalam bentuk matrik. Jadi peneliti dapat menguasai data dan

tidak dipersulit dengan data yang bertumpuk-tumpuk.

c. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi

Penulis mencoba mengambil kesimpulan dari data yang didapatnya.

Awalnya kesimpulan itu kabur, tetapi lama kelamaan menjadi jelas

karena data yang diperoleh semakin banyak dan mendukung.

Secara lengkap, Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman

(Afuddin dan Saebani, 2009) menguraikan analisa data kualitatif

sebagai berikut.

1) Pertama, data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian


angka. Data ini mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam
cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman), dan
yang biasanya “diproses” kira-kira sebelum siap digunakan (melalui
pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alat tulis), tetapi analisis
kualitatif tetap menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun ke
dalam teks yang diperluas.
2) Reduksi data. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari
catatan-catatan dilapangan. Reduksi data, berlangsung terus-
menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung.
3) Penyajian data. Penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun
yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan.
4) Menarik kesimpulan/verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data,
seorang penganalis kualitatif mulai mencari arti benda-benda
mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi
yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi.

Anda mungkin juga menyukai