Anda di halaman 1dari 12

Sumber Data dan Human Instrument

Makalah disusun untuk tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif


Dipresentasikan pada: Senin, 7 November 2022

Dosen Pengampu:
Ju’subaidi, M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 10/PAI K:


Mahfud Basrowi (201200334)
Nofyta Anggraeny (201200362)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN 2022

[Type text] Page 1


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Secara umum penelitian dapat didefinisikan sebagai kegiatan manusia


dalam rangka memperoleh pengetahuan secara sistematik dengan menggunakan
alat-alat dan cara-cara tertentu. Secara luas suatu penelitian dapat berarti
menemukan teori baru dengan menggugurkan teori lama, menambahkan sesuatu
yang baru pada teori lama, atau benar-benar menemukan sesuatu yang baru yang
belum ada sebelumnya.
Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif
maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun
matematik yang sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan
pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical
reasoning), pemahaman interpretasi terhadap obyeak penelitian. Bahkan pada
saat ini sesuai dengan perkembangannya pendekatan kuantitatif ini tidak ada
artinya sama sekali bila tanpa menggunakan pendekatan analisis kualitatif
Dalam sebuah penelitian tentu banyak tahapan yang harus kita
persiapkan. Pengumpulan data adalah tahap yang cukup menentukan dalam
proses penelitian, karena dengan pengumpulan data yang tepat maka diharapkan
jawaban dari perumusan masalah tidak bias. Data yang dikumpulkan sesuai
dengan tujuan penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sumber data?
2. Apa saja macam-macam jenis data?
3. Apakah yang dimaksud dengan human instrument?
4. Apakah peran peneliti dalam penelitian kualitatif?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian sumber data

[Type text] Page 2


2. Mengetahui macam-macam jenis data
3. Mengetahui penegertian human instrument
4. Mengetahui peran peneliti dalam penelitian kualitatif

[Type text] Page 3


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Data


Sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan benda
nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara kuantitatif ataupun
kualitatif. Sumber data yang bersifat kualitatif didalam penelitian diusahakan tidak
bersifat subjektif, oleh sebab itu perlu diberi peringkat bobot.1
Sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data diperoleh.
Bila dalam pengumpulan data menggunakan kuisioner atau wawancara maka
sumber datanya adalah responden. Bila dalam pengumpulan data menggunakan
observasi maka sumber datanya adalah benda, gerak atau proses sesuatu. Bila
dalam pengumpulan data menggunakan dokumen maka sumber datanya adalah
dokumen dan catatan.2
Menurut Sugiyono , dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari
berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data bermacam-
macam, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan
pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. 3
Sumber data statistik dapat diperoleh dari manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan, benda, dan gejala atau peristiwa yang terjadi disekitar kita. Data dapat
dikumpulkan langsung oleh peneliti dari pihak yang bersangkutan atau disebut juga
sumber primer, atau data diperoleh dari pihak lain (pihak ke dua) atau disebut juga
sumber sekunder. 4
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah
ketersediaan sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation
(menerangkan, menjelaskan), karena itu bersifat to learn about the people
(masyarakat objek), sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding
(memahami) terhadap fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about
the people (masyarakat sebagai subyek).

1
Mardalis, 2007, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara
2
Nawawi, H. Hadari, 2011, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
3
Sugiyono, 2005 Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta,
4
Usman, Husaini, 2008, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara.
[Type text] Page 4
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, data diartikan sebagai kenyataan
yang ada yang berfungsi sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat,
keterangan yang benar, dan keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran
dan penyelidikan.5 Jadi yang dimaksud sumber data dari uraian diatas adalah
subyek penelitian dimana data menempel. Sumber data dapat berupa benda, gerak,
manusia, tempat dan sebagainya. Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden,
yaitu orang yang meresponatau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan
tertulis maupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya
bisa berupa benda, gerak atau proses tertentu. Contohnya penelitian yang
mengamati tumbuhnya jagung, simber ddatanya adalah jagung, sedangkan objek
penelitiannya adalah pertumbuhan jagung.

B. Jenis Data
Ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan
kekayaan data yang diperoleh. Jenis sumber data terutama dalam penelitian
kualitatif dapat diklasifikassikan sebagai berikut.
a. Narasumber (informan) Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini
disebut”Responden”, yaitu orang yang memberikan “Respon” atau tanggapan
terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada
penelitian kualitatif posisis nara sumber sangat penting, bukan sekedar memberi
respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Oleh karena itu, ia disebut
informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data)
atau disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut
melakukan berhasil tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
b. Peristiwa Atau Aktivitas Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui
pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian. Dari peristiwa atau kejadian ini, peneliti bisa
mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena
menyaksikan sendiri secara langsung. Dengan mengamati sebuah peristiwa atau

5
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus besar Bahasa Indonesia,
Edisi II, Jakarta : Balai Pustaka, 1997
[Type text] Page 5
aktivitas, peneliti dapat melakukan cross check terhadap informasi verbal yang
diberikan oleh subyek yang diteliti.
c. Tempat Atau Lokasi Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau
permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi
tentang kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat
sumber lokasi peristiwa atau aktivitasyang dilakukan bisadigali lewat sumber
lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun tempat maupun lingkungnnya.
d. Dokumen atau Arsip Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang
berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan
rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip data base surat-surat rekaman
gambar benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ada kualitatif dan kuantitatif.
a. Data kuantitatif merupakan data atau informasi yang di dapatkan dalam
bentuk angka. Dalam bentuk angka ini maka data kuantitatif dapat di proses
menggunakan rumus matematika atau dapat juga di analisis dengan sistem
statistik.6
b. Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata atau verbal. Cara
memperoleh data kualitatif dapat di lakukan melalui wawancara. 7

Data penelitian terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
dari sumber yang sudah ada. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari
responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil
wawancara peneliti dengan narasumber. Contoh data sekunder misalnya catatan
atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi
perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain
sebagainya.

6
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta : Rakesarasin, 1996
7
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2003.
[Type text] Page 6
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana
data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber
data yaitu :
a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
(atau petugasnya) dari sumber pertamanya. Data primer adalah data yang
mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang
berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data primer
adalah responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat menjadi sumber
data primer jika koesioner disebarkan melalui internet.8 Pengertian data primer
menurut Umi Narimawati (2008;98) dalam bukunya “Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” bahwa: “Data primer ialah data
yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk
terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui
narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita
jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana
mendapatkan informasi ataupun data
b. Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang
tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Data sekunder adalah data yang
mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber
data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi
pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, internet dan seterusnya.
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data.9 Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung
keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengawasan kredit pada suatu bank

C. Pengertian Human Instrument


Hasil penelitian yang baik sangat ditentukan oleh banyak faktor.
Sugiyono (2006: 250) menyatakan ada dua hal yang berpengaruh, yaitu kualitas
instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. 10 Sebagaimanapun menarik

8
Sekaran, Uma, Metodologi Penelitian. Jakarta : Salemba Empat, 2006.
9
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2003
10
Sugiyono (2005) “Memahamai Penelitian Kualitatif”. Bandung: Alfabeta.
[Type text] Page 7
atau monumentalnya masalah yang dihadapi atau ada di tengah-tengah
masyarakat tentu tidak akan ada artinya jika si peneliti tidak mampu
mengungkap apa yang terjadi dalam fenomena itu. Instrumen penelitian
merupakan tumpahan teori dan pengetahuan yang dimiliki si peneliti mengenai
fenomena yang diharapkan mampu mengungkap informasi-informasi penting
dari fenomena yang diteliti. Sedangkan efektivitas proses penggunaan instrumen
tersebut akan sangat tergantung pada proses pengumpulan data yang nota bene
menggunakan instrumen yang dibuat peneliti. Jadi bisa disimpulkan bahwa jika
instrumen yang dibuat peneliti tak mampu menjaring semua informasi penting
akan fenomena yang diteliti, dan ditambah proses pengumpulan data yang tidak
baik pula, bisa dibayangkan penelitian itu tidak akan menghasilkan apa-apa.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah si peneliti itu
sendiri. Dengan kata lain, alat penelitian adalah peneliti sendiri. Kategori
instrumen yang baik dalam penelitian kualitatif adalah instrumen yang memiliki
pemahaman yang baik akan metodologi penelitian, penguasaan wawasan
terhadap bidang yang diteliti, kesiapan untuk memasuki objek penelitian, baik
secara akademik maupun logistiknya. Hal ini dilakukan agar instrumen mampu
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Adalah tidak salah jika
Sugiyono menyebutkan peran peneliti sebagai key instrumen dalam proses
penelitian kualitatif jika kita mencermati instrumen dalam penelitian kualitatif di
atas.11

D. Peran Peneliti dalam Penelitian Kualitatif


Sebelum melakukan penelitian kualitatif, peneliti harus melakukan tiga
hal. Pertama, dia harus berpendirian seperti apa yang disiratkan oleh karakter
paradigma naturalist. Kedua, peneliti harus mengembangkan tingkat
keterampilan yang tepat sebagai instrumen manusia, atau alat untuk
mengumpulkan dan menafsirkan data. Tiga, peneliti harus menyiapkan satu
desain peneltian yang menggunakan strategi penyelidikan naturalistik.12 Glaser
dan Strauss (1967) dan Strasuss dan Corbun (1990) menyarankan agar peneliti

11
Sugiono - (2006) “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
12
Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. Beverly Hills, CA: Sage Publications, Inc.
[Type text] Page 8
memiliki sensitivitas teoritis.13 Konsep ini tentu akan sangat berguna dalam
rangka mengevaluasi keterampilan peneliti dan kesiapnnya dalam melakukan
penyelidikan kualitatif. Sensitivitas teoritis mengacu pada kualitas personal
peneliti.
Strauss dan Corbin percaya bahwa sensitivitas teoritis berasal dari
sejumlah sumber, termasuk literatur profesional, pengalaman profesional, dan
pengalaman pribadi. 14 Kredibilitas laporan peneliti kualitatif tergantung pada
tingginya kepercayaan pembaca pada kemampuan peneliti yang sensitif atas data
dan kemampuannnya membuat keputusan yang tepat di lapangan. 15
Lincoln dan guba (1985) mengidentifikasi karakteristik yang menyebabkan
peneliti menjadi pilihan instrumen dalam penyelidikan naturalistik. 16 Peneliti
responsif terhadap petunjuk-petunjuk lingkungan, dan mampu berinteraksi
dengan lingkungan, memiliki kemampuan untuk memahami situasi secara
menyeluruh, mampu mengolah data secepat mungkin tersedia, dan mampu
memberikan feedback dan verifikasi data, serta mampu menggali respon umum
atau yang tak biasa.
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sangat kompleks.
Selain sebagai perencana, ia juga bertugas sebagai pengumpul data, penafsir
data, dan pada akhirnya juga ia harus berperan sebagai pelapor hasil penelitian
itu sendiri. Ia adalah segalanya dari segala proses penelitian kualitatif.
Kedudukan peneliti dalam pengumpulan data dalam pengumpulan
data memiliki peran yang sangat strategis. Dengan keunggulan fisik dan
psikologisnya yang fleksibel, ia bisa memanfaatkan segala kemampuan fisik
maupun psikologinya itu sebagai alat pengumpul data. Dalam dirinya,
terkandung berbagai macam alat (instrument) pengumpul data yang lengkap.
Indra penglihatan, rasa, raba, bau bisa digunakan untuk mengenali objek yang
ada dihadapannya. Pikirannya bisa digunakan untuk Konsep Human Instrumen -

13
Glaser, B. G., & Strauss, A. L. (1967). The discovery of grounded theory. Chicago, IL: Aldine Publishing
Company
14
Strauss, A., & Corbin, J. (1990). Basics of qualitative research: Grounded theory procedures and
techniques. Newbury Park, CA: Sage Publications, Inc.
15
Eisner, E. W. (1991). “The enlightened eye: Qualitative inquiry and the enhancement of educational
practice.” New York, NY: Macmillan Publishing Company.
16
Patton, M. Q. (1990). Qualitative Evaluation and Research Methods (2nd ed.). Newbury Park, CA: Sage
Publications, Inc.
[Type text] Page 9
-- cepi s. abd. jabar – 4 mengungkap hal-hal yang tak terdeteksi oleh keenam
indra tubuhnya itu. Itulah keunggulan dari manusia (peneliti) sebagai instrumen.
Selain peran umum yang diterangkan diatas, ada beberapa peran
spesifik dari peneliti dalam penelitian kualitatif, yakni:
• Teman
• Penulis buku
• Ilmuwan/ahli/guru
• Pelajar
• Pemrasaran/wakil masyarakat
• Kolaborator – partisipan membuat keputusan penelitian bersama peneliti.
• Banyak lagi.
Berkaitan dengan karakteristik manusia sebagai instrument, berikut
adalah ciri-ciri umum dari manusia sebagai instrumen17 yaitu:
1. Responsif.
Responsif terhadap lingkungan dan pribadi-pribadi yang menciptakan
lingkungan dalam rangka mengeksplisitkan dimensi-dimensi kontekstual.
2. Dapat menyesuaikan diri.
Ia dapat melebur dalam setiap situasi pengumpulan data sehingga dapat
melakukan berbagai macam tugas pengumpulan data dalam saat yang
bersamaan. Hal ini dilakukan karena ia memiliki daya perseptivitas,
membedakan, dan adanya naluri dalam dirinya.
3. Menekankan pada keutuhan.
Lapangan penelitian bagi peneliti merupakan satu kesatuan yang utuh. Ia
memandang diri dan sekelilingnya sebagai sesuatu yang nyata, benar, dan
mempunyai arti.
4. Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan.
Dalam melakukan proses pengumpulan data, peneliti juga telah Konsep
Human Instrumen --- cepi s. abd. jabar – 5 dibekali dengan pengetahuan dan
latihan-latihan yang diperlukan.
5. Memproses data secepatnya.

17
Moleong, L. J. (2007) “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[Type text] Page 10
Data yang diperoleh secepatnya diolah, disusunnya kembali, mengubah arah
inkuiri atas dasar penemuannya itu, mermuskan hipotesis kerja sewaktu di
lapangan, dan mengeteskannya kembali pada respondennya.
6. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan mengikhtisarkan.
Ia memiliki kemampuan untuk menjelaskan hal yang tak dipahami oleh
responden atau subjek penelitian. Kemampuan mengikhtisarkan digunakan
dalam rangka mengecek kembali keabsahan data dan memperoleh
persetujuan dari informan, dan tentunya akan memberikan pula peluang bagi
responden untuk mengemukakan hal yang belum diungkap.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sumber data adalah semua informasi baik yang merupakan benda nyata,
sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara kuantitatif ataupun kualitatif.
Sumber data kuantitatif adalah sumber data yang mampu disuguhkan dalam
bentuk angka-angka
Sumber data kualitatif adalah sumber data yang disuguhkan dalam bentuk
dua parameter “abstrak”, misalnya: banyak-sedikit, tinggi-rendah, tua-muda,
panas-dingin, situasi aman-tidak aman, laba-nirlaba. Data primer adalah
informasi yang diperoleh langsung dari pelaku yang melihat dan terlibat
langsung dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti Data Sekunder.
Merupakan pendekatan penelitian yang menggunakan data-data yang telah ada,
selanjutnya dilakukan proses analisa dan interpretasi terhadap data-data tersebut
sesuai dengan tujuan penelitian. data ini didapat dari sumber ke dua atau melalui
perantaraan orang.

[Type text] Page 11


DAFTAR PUSTAKA

Eisner, E. W. (1991). “The enlightened eye: Qualitative inquiry and the enhancement of
educational practice.” New York, NY: Macmillan Publishing Company.
Glaser, B. G., & Strauss, A. L. (1967). The discovery of grounded theory. Chicago, IL:
Aldine Publishing Company
Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic inquiry. Beverly Hills, CA: Sage
Publications, Inc.
Mardalis, 2007, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara
Moleong, L. J. (2007) “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nawawi, H. Hadari, 2011, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press,
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta : Rakesarasin, 1996
Patton, M. Q. (1990). Qualitative Evaluation and Research Methods (2nd ed.). Newbury
Park, CA: Sage Publications, Inc.
Sekaran, Uma, Metodologi Penelitian. Jakarta : Salemba Empat, 2006.
Strauss, A., & Corbin, J. (1990). Basics of qualitative research: Grounded theory
procedures and techniques. Newbury Park, CA: Sage Publications, Inc.
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2003
Sugiyono (2005) “Memahami Penelitian Kualitatif”. Bandung: Alfabeta
Sugiono - (2006) “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus besar Bahasa
Indonesia, Edisi II, Jakarta : Balai Pustaka, 1997
Usman, Husaini, 2008, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara.

[Type text] Page 12

Anda mungkin juga menyukai