Anda di halaman 1dari 105

DALAM ILMU:

KLASIFIKASI,
PERBANDINGAN,
KUANTITATIF DAN
PELUANG
BEBERAPA CATATAN TERHADAP PEMIKIRAN
RUDOLF CARNAP
KEBENARAN
 Kebenaran adalah kesesesuain antara res dengan
intelek.
 Res dalam bahasa Latin artinya kenyataan.
 Res terbagi atas dua yaitu res cogitans dan res
ekstensa
 Res cogitans artinya peneliti yang berpikir sedangkan
res ekstensa adalah kenyataan yeng berkeluasan
 Intelek dalam bahasa Latin intelctus artinya
kemampuan yang dimiliki oleh manusia utk berpikir
 Intelek terbagi atas dua: pasif dan aktif
 Intelek Pasif artinya meneliti
 Intelek aktif artinya mengolah, menganalisis,
mempertanggungjawabkan
Aliran-aliranyang
mempersoalkan ttg kebenaran
dalam epistemologi:
1.Skeptisisme
2.Empirisme
3.Rasionalisme
4.Idealisme
5.Realisme
1. Skeptisisme
Jika peneliti mempertanggunjawabkan hasil
penelitian secara ragu-ragu maka orang itu disebut
orang skeptis/ragu-ragu
2. Empirisme
Obyek pengetahuan yang dimiliki oleh menausia utk
mencapai kebenaran adalah melalui pengalaman
atau pengamatan.
3. Rasionalisme
Obyek pengetahuan yang dimiliki oleh menausia utk
mencapai kebenaran adalah melalui rasio atau akal
budi. Melalui rasio manusia mencapai kebenaran yg
besifat abadi, mutlak, kekal, adinvinitum
4. Idealisme
Obyek pengetahuan yang dimiliki oleh menausia
utk mencapai kebenaran adalah melalui ide
dalam intelek manusia sbg res cogitans
5. Realisme
Obyek pengetahuan yang dimiliki oleh menausia
utk mencapai kebenaran adalah melalui realitas
yg diamati oleh peneliti sbg res cogitans
Kesimpulan
Melalui pengalaman bekerjasama dengan rasio
mengahsilkan realitas
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
 Penelitian kualitatif itu berakar pada latar belakang alamiah sebagai
kebutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian,
memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara
induksi, mengarahkan sasaran pada penelitiannya pada usaha
menemukan teori sebagai dasar, bersifat deskriptif, lebih
mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus
dan sub fokus penelitian, memiliki seperangkat kriteria untuk
memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat
sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah
pihak yaitu peneliti dan subjek penelitiannya. (Moleong, 2002: 27).
 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang akan
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata. Artinya data
yang dianalisis berbentuk deskriptif dan tidak berupa
angka-angka seperti halnya pada penelitian kuantitaif.
Instrumen yang dipakai berbentuk: observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
 Penelitianini menggunakan
pendekatan kualitatif yang akan
menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata. Artinya data yang dianalisis
berbentuk deskriptif dan tidak berupa
angka-angka seperti halnya pada
penelitian kuantitaif. Instrumen yang
dipakai berbentuk: observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat penelitian
itu dilakukan. Lokasi yang menjadi tempat
penelitian adalah Dinas Sosial Kota Kupang.
Lokasi ini dipilih untuk tempat penelitian agar
data yang diperoleh sesuai dengan masalah
yang diangkat dengan alasan Dinas Sosial Kota
Kupang merupakan wadah yang
mengkoordinasikan dan membina penyandang
disabilitas untuk mengatasi masalah
kesejahteraan sosial di Kota Kupang.
C. Fokus & Sub Fokus Penelitian
 Fokus penelitian yakni pembatasan masalah
dan topik dalam sebuah penelitian yang lebih
didasarkan pada tingkat kepentingan masalah
yang akan dipecahkan (Sugiyono, 2014).
Penelitian ini meneliti tentang Peran Dinas
Sosial dalam peningkatan kesejahteraan
penyandang disabilitas dengan berfokus pada
teori peran, Jim Ife (2008) yaitu:
Sub fokus penelitian:
1. Peran edukasi
 Peran edukasi adalah Dinas Sosial berperan
dalam memberikan pelatihan dan informasi
yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas
dan masyarakat dalam rangka peningkatan
kesejahteraan penyandang disabilitas.
 Subfokus penelitian:
 Pelatihan
 Pemberian informasi
2. Peran fasilitasi
 Peran fasilitasi adalah Dinas Sosial memainkan
peran dalam memberikan fasilitas bagi
penyandang disabilitas untuk memudahkan
penyandang diabilitas dalam melakukan
aktivitasnya. Dinas Sosial juga bekerjasama
dengan pemerintah dan kelompok-kelompok
muda atau organisasi-organisasi sosial untuk
membuat payung hukum dalam menaungi
penyandang disabilitas.
 Subfokus penelitian:
1. Fasilitator
2. Pembangun Konsensus
3. Peran teknis
 Peran teknis adalah peran pegawai Dinas Sosial
dalam pengumpulan dan analisis data,
kemampuan menggunakan computer, sebagai
upaya peningkatan kesejahteraan penyandang
disabilitas.
 Subfokus penelitian:
1. Kemampuan mengumpulkan data dan analisis
data
2. Kemampuan menggunakan komputer
D. Informan Penelitian
 Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi
lebih menekankan kedalaman informasi sehingga
sampai pada tingkat makna. Makna adalah data
dibalik yang tampak. Walaupun penelitian kualitatif
tidak membuat generalisasi, tidak berarti hasil
penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di tempat
lain. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut
dengan transferability dalam bahasa Indonesia
dinamakan keteralihan. Maksudnya adalah bahwa,
hasil penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau
diterapkan di tempat lain, manakala kondisi tempat
lain tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat
penelitian.
 Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data
terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber
data. Dalam interaksi ini baik peneliti maupun sumber
data memiliki latar belakang, pandangan, keyakinan,
nilai-nilai, kepentingan dan persepsi berbeda-beda,
sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan
pembuatan laporan akan terikat oleh nilai-nilai
masing-masing. Dalam penelitian kuantitatif, karena
peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka
akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan
sumber data. Karena ingin bebas nilai, maka peneliti
menjaga jarak dengan sumber data, supaya data yang
diperoleh obyektif.
E. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data
 Data kualitatif yaitu data yang dikumpulkan dalam
bentuk keterangan-keterangan yang berhubungan
dengan masalah yang dihadapi.
2. Sumber Data
 Data Primer adalah sumber data (responden) yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data,
yaitu data yang diperoleh melalui interview
(wawancara) dan observasi.
 Data Sekunder adalah data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, yaitu data
yang diperoleh melalui dokumen, tulisan, dan laporan
yang berkaitan dengan penelitian ini.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode pengumpulan Data
 Metode Kepustakaan (Library Research),
yaitu penulis mempelajari beberapa data
yang diambil dari beberapa literature yang
relevan dengan judul penelitian ini.
 Metode penelitian lapangan (Field
Research) yaitu peneliti terjun langsung
ke lapangan untuk menghimpun data
yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Teknik Pengumpulan Data
 Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri
yang lebih spesifik, karena tidak terbatas pada orang, tetapi
juga pada objek-objek lainnya, dimana peneliti langsung terjun
ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang dihadapi.
 Interview (wawancara) yaitu cara yang dapat digunakan untuk
mendapatkan informasi berkaitan dengan penelitian ini dengan
bertanya langsung kepada para responden.
 Metode dokumentasi bertujuan untuk mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya (Arikunto, 2002: 206). Metode ini digunakan untuk
memperoleh fakta mengenai kebenaran yang valid. Karena
objek yang menjadi sasaran penelitian dapat
dipertanggungjawabkan dengan fakta yang ada.
G. Teknik Analisa Data
 Menurut Bogdan dan Biklen dalam Meleong
(Meleong, 2005), analisis data kualitatif
merupakan aktivitas memilah-milah data
menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
diceritakan oleh orang lain. Berbagai aktivitas
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh (Miles B.B., dan A.M.
Huberman, 1992).
 Teknik Analisis data juga merupakan proses
penyederhanaan data kedalam bentuk yang
lebih muda di baca dan diimplementasikan.
Dua proses yang digunakan oleh penulis dalam
menganalisis data diantaranya:
1. Editing
 Pemeriksaan terhadap data yang telah
dikumpulkan untuk mendapatkan data yang
relevan.
2.Tabulasi Data
 Berupa penyusunan data yang telah melewati tahap
editing dalam bentuk tabel guna mempermudah
analisis selanjutnya.
 Penarikan Kesimppulan/Verifikasi
 Dari data-data yang sudah dikategorikan sebelumnya
dilihat hubungannya untuk selanjutnya melakukan
penarikan kesimpulan yang merupakan jawaban atas
permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif
dimana data yang telah diperoleh, dikumpulkan,
dikelompokkan, dievakuasi, dianalisa, dan ditarik
kesimpulan.
3. Pengecekan Keabsahan Data
 Dalam penelitian ini penulis menggunakan
teknik triangulasi untuk mengecek keabsahan
data atau validasi data. Teknik triangulasi
merupakan upaya untuk mengecek data dalam
suatu penelitian, dimana peneliti tidak hanya
mengguunakan suatu sumber data, observasi
wawancara, dokumrntasi, satu metode
pengumpulan data atau hanya menggunakan
pemahaman pribadi peneliti saja tanpa
melakukan pengecekan kembali dengan
penelitian yang lain.
 Teknik triangulasi yang digunakan penulis yaitu teknik
triangulasi dengan sumber yang dikembangkan oleh
Moleong dalam Tamba, (2010). Teknik triangulasi
dengan sumber yaitu membandingkan dan
pengecekkan derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
yaitu:
 Perbandingan data hasil pengamatan dengan hasil
wawancara.
 Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan
umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
 Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang
dengan berbagai pendapat.
 Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan.
PROSES PENELITIAN KUALITATIF
 Rancangan penelitian kualitatif diibaratkan oleh
Bogdandalam Sugiyono (2012), seperti orang mau
piknik, sehingga ia baru tahu tempat yang akan
dituju, tetapi belum tahu pasti apa yang ada di tempat
itu.
 Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, dapat
dikemukakan bahwa peneliti kualitatif belum memiliki
masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat
langsung memasuki obyek/lapangan.Pada tahap ini
disebut tahap oritental atau deskripsi dengan grand
tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan
apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan.
 Proses penelitian kualitatif tahap 2 disebut
tahap reduksi/focus.
 Pada tahap ini peneliti mereduksi segala
informasi yang telah diperoleh pada tahap
pertama.
 Peada tahap ini penelit menyortir data dengan
cara memilih mana data yang menarik, penting,
berguna dan baru.
 Data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan.
Proses penelitian kualitatif pada tahap 3
adalah tahap selection.
 Pada tahap ini peneliti menguraikan focus yang
telah ditetapkan menjadi lebih rinci.
Pada tahap ketiga ini , setelah
peneliti melakukan analisis yang
dalam terhadap data dan
informasi yang diperoleh, maka
peneliti dapat menemukan tema
dengan cara mengkonstruksikan
data yang diperoleh menjadi
sesuatu bangunan pengetahuan,
ilmu yang baru.
 Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan
(deskripsi, reduksi, seleksi) tersebut dilakukan secara sirkuler,
berulang-ulang dengan berbagai cara dan dari'berbagai
sumber.
 Dalam setiap proses pengumpulan data dilakukan melalui lima
tahapan.
 Setelah peneliti mernasuki obyek peneiitian atau sering disebut
sebagai situasi sosial (yang terdiri atas, tempat,
aktor/pelaku/orang-orang, dan aktivitas), peneliti berfikir apa
yang akan ditanyakan (1). Setelah berflkir sehingga
menemukan apa yang akan ditanyakan, maka peneliti
selanjutnya , bertanya pada. orang-orang yang dijumpai pada
tempat tersebut (2). Setelah pertanyaan diberi jawaban,
peneliti akan menganaiisis apakah jawaban yang diberikan itu
betu! atau tidak (3). Kaiau jawaban atas pertanyaan dirasa
betul, maka dibuatlah kesimpulan.
 Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif memiliki berbagai
sebutan penelitian kualitatif disebut verstehen
(pemahaman mendalam) karena
mempertanyakan makna suatu objek secara
mendalam dan tuntas. Penelitian kualitatif
disebut interaksi participant observation
karena peneliti menjadi instrument utama
dalam pengumpulan data dengan cara
mengobservasi langsung objek yang ditelitinya.
Penelitian kualitatif disebut juga studi kasus
karena objek penelitianya seringkali bersifat
unik dan kasuitis.
 Penelitian kualitatif disebut etnografi, etnometodologi,
fenomenologi karena mengkaji perilaku manusia,
kebudayaan, interaksi antar bangsa. Penelitian
kualitatif juga disebut natural inguiry (karena
konteksnya yang natural, bukan artifisial), atau
interpretive inguiry (karena banyak melibatkan faktor-
faktor subyektif baik dari informan, subjek penelitian,
atau peneliti itu sendiri). Jadi, sebenarnya makna
penelitian kualitatif itu tidak terbatas pada urusan
data, objek kajian bahkan prosedur penelitian. Makna
penelitian kualitatif sungguh tidak mudah
didefinisikan, tetapi bisa dipahami ciri khasnya. Satu
ciri khasnya yang sangat penting adalah makna
“kebenaran” menurut penelitian kualitatif.
 Kebenaran menurut penelitian kualitatif adalah
kebenaran “intrasubjektif”, bukan kebenaran
“objektif”. Kebenaran intrasubjektif adalah kebenaran
yang dibangun dari jalinan berbagai faktor yang
bekerja sama, seperti budaya dan sifat-sifat unik dari
individu-individu manusia. Maka, realitas kebenaran
adalah sesuatu yang dipersepsikan oleh pengamat
bukan sekedar fakta yang bebas konteks, dan bebas
dari interpretasi apapun. Kebenaran, jika demikian
adalah merupakan konstruksi (bangunan) yang
disusun oleh seorang peneliti dengan cara mencatat
dan memahami apa yang terjadi di dalam interaksi
sosial kemasyarakatan. Pendekatan kualitatif, mampu
menggambarkan keadaan yang sebenarnya
(naturalistic) di lapangan.
Jenis Data Penelitian
 Jenis data dalam penelitian ini adalah
bersifat deskriptif dan naturalistik yang
diperoleh baik melalui verbal yaitu
keterangan atau penjelasan secara lisan
dari beberapa informan maupun non
verbal yaitu berupa uraian tertulis dari
dokumentasi-dokumentasi yang terkait.
Berikut beberapa jenis data yang menjadi
bahan referensi dalam penelitian ini yaitu:
1. Rekaman Audio
 Dalam proses penelitian ini, maka peneliti
melakukan perekaman interview dengan
menggunakan sistem audio yang diambil
dari beberapa sumber informan atau
pihak-pihak yang dianggap mampu
memberikan informasi serta data yang
akurat dan akuntabel terkait studi kasus
yang diangkat dalam penelitian ini yang
kemudian disajikan dalam bentuk hasil
transkip interview.
2. Dokumentasi
 Pada jenis data dalam penelitian ini,
peneliti dituntut untuk mereview sejumlah
data yang terangkum dalam bentuk non
verbal atau tulisan (dokumentasi) seperti
buku, jurnal, koran, artikel, dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan
studi kasus penelitian dan bersifat objektif.
Sumber Data Penelitian
 Dalam proses untuk memperoleh data atau
informasi serta hasil yang bersifat korelatif dan
representatif guna kepentingan penelitian ini,
maka sumber data yang merupakan the key of
information, dimana peneliti itu sendiri yang
berperan sebagai partisipan sekaligus
observer, yang kemudian menjadi informan
(the key of information) yang memiliki
kemampuan dalam memahami serta
memberikan informasi terkait studi kasus yang
diangkat dalam penelitian ini.
 Jumlah Informan yang dibutuhkan dalam penelitian
kualitatif ini tidak dapat ditentukan, proses penelitian
ini berlangsung dari satu informan ke informan
lainnya. Bermula dari penanggung jawab tingkat
provinsi, kabupaten, kecamatan, kepala desa atau
perangkat desa, dan masyarakat. Berdasarkan
petunjuk dari informan awal tersebut penulis
mengembangkan penelitian ke informan lain yang
dianggap mampu memberikan informasi yang jelas
dan akurat, begitu seterusnya sampai penelitian
dianggap cukup mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Proses semacam ini disebut dengan
snowball (bola salju).
Teknik Pengumpulan Data
 Pengumpulan data merupakan salah satu
mekanisme dalam penelitian yang bersifat
sistematis dan terencana demi
mendapatkan apa yang diperlukan terkait
penelitian seperti data, informasi, fakta
terkait studi kasus yang diangkat, dan lain
sebagainya.
 Teknik pengumpulan data dalam metodologi
penelitian kualitatif bersifat fleksibel, longgar,
dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung
pada kebutuhan. Pada kasus-kasus tertentu,
peneliti juga ikut terlibat sebagai “partisipan”
dalam kegiatan atau studi kasus yang diteliti.
Tetapi pada saat yang sama peneliti
harusmemahami bahwa ia sedang menjadi
“observer” terhadap kegiatan itu. Karena itu,
peran peneliti dalam kasus penelitian ini sering
disebut sebagai “partisipanobserver”.
 Berikut beberapa Instrumen pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ;
 Teknik Wawancara
 Teknik atau metode wawancara dapat
diperlakukan hanya sebagai tool pengumpulan
data bersama-sama dengan instrument lain.
Tetapi sebagai metode, metode wawancara
menjadi satu-satunya alat untuk
mengumpulkan data. Hal ini karena seluruh
informasi yang diperlakukan berada di dalam
benak informan.Wawancara bisa dilakukan
dalam format tidak terstruktur, semi tersruktur,
atau terstruktur.
 Wawancara juga bisa dengan satu orang, atau
dengan kelompok orang (group interview). Kita
menggunakan teknik wawancara jika seluruh
atau sebagian besar data yang kita perlukan
ada dalam benak informan. Selain itu
wawancara pada jaman ini sudah
dimungkinkan dengan cara jarak jauh, baik
melalui telepon, internet, atau teknologi
lainnya.Wawancara adalah teknik yang tidak
mudah digunakan. Tetapi jika dilakukan
dengan baik, wawancara akan mampu
memberi kita data yang sangat kaya.
Wawancara adalah gabungan antara ilmu
pengetahuan dan seni (intuisi).
Teknik Observasi
 Observasi juga tidak mudah digunakan. Teknik
ini memerlukan sensitifitas dan kejadian yang
sangat tiggi dari penelitiannya. Observasi bisa
terstruktur (seperti member cek-list pada
instrumen) ataupun tidak terstruktur.Objek yang
dievaluasi bisa bersifat nyata (tangible) seperti
benda-benda, gerakan, perilaku. Tetapi objek
juga bisa bersifat intangible seperti suasana atau
situasi. Anda bisa merekam “suara-suara
mendesis seperti angin” (tangible), atau Anda
melaporkan hasil pengamatan anda berupa
“suasana sunyi-senyap yang mencekam”
(intangible).
 Dokumentasi
 Dokumentasi adalah suatu metode
mencari data yang berhubungan dengan
studi kasus yang diteliti dengan
menggunakan bahan analisis yang diambil
dari berbagai sumber, misalnya, buku,
artikel, jurnal, surat kabar, dan dokumen-
dokumen lainnya.
Teknik Analisis Data
 Menurut Bogdan & Biklen, dalam Moleong
(2001:9), analisis data adalah proses mencari
dan mengatur secara sistematis transkip
interview, catatan di lapangan, dan bahan-
bahan lain yang didapatkan, yang kesemuanya
itu dikumpulkan untuk meningkatkan
pemahaman terhadap suatu fenomena dan
membantu untuk mempresentasikan penemuan
kepada orang lain. Tersirat dalam penjelasan ini
bahwa analisis data terkait erat dengan
pengumpulan dan interpretasi data.Ini wajar,
sebab analisis data dalam penelitian kualitatif
seringkali bersamaan dengan interpretasi data.
 Beberapa tahapan dalam menaganlisa
data :
 Pengumpulan informasi melalui wawancara
terhadap sumber informasi yang diyakini memiliki
kemampuan dalam memberikan informasi yang
akurat terkait studi kasus dalam penelitian,
kemudian observasi langsung ke lapangan untuk
menunjang penelitian yang dilakukan guna
mendapatkan sumber data yang diharapkan.
 Reduksi data yaitu proses selection, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, transformasi data
kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan
selama meneliti tujuan diadakan transkrip data
untuk memilih informasi mana yang dianggap
sesuai dengan masalah yang menjadi pusat
penelitian di lapangan.
 uji comfirmability , yaitu menguji hasil penelitian.
Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut
telah memenuhi standar confirmability-nya.
 Penyajian data yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam
bentuk teks naratif, tabel dan bagan yang bertujuan
mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang
dipilih kemudian disajikan dalam tabel ataupun uraian
penjelasan.
 Penarikan kesimpulan atau verifikasi yang mencari
arti pola-pola penjelasan, konfigurasi, alur sebab
akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan
dilakukan secara cermat dengan melakukan
verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-
catatan di lapanga sehingga data-data diuji
validatasnya.
 Proses tersebut disamping membutuhkan ketelitian dan
kecermatan, peneliti harus menggunakan metode yang variatif
dan tepat agar diperoleh data yang daoat digunakan untuk
tujuan reduksi. untuk mencapai tujuan tersebut beberapa
taktik penting termasuk testing atau mengkonfirmasi makna
menghindari bias, meyakinkan kualitas perlu dilakukan selama
melakukan analisis data. Untuk dapat mengetahui kualitas data
seseorag peneliti dapat menilai melalui beberapa metode
sebagai berikut :
 Mengecek data dari pengaruh peneliti.
 Mengecek melalui triangulasi.
 Membuat perbandingan atau mengkontraskan data.
 Beberapa tahapan dalam menaganlisa data :
 Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap sumber
informasi yang diyakini memiliki kemampuan dalam
memberikan informasi yang akurat terkait studi kasus dalam
penelitian, kemudian observasi langsung ke lapangan untuk
menunjang penelitian yang dilakukan guna mendapatkan
sumber data yang diharapkan.
 Reduksi data yaitu proses selection, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul
dari catatan-catatan di lapangan selama meneliti tujuan
diadakan transkrip data untuk memilih informasi mana yang
dianggap sesuai dengan masalah yang menjadi pusat
penelitian di lapangan.
 Beberapa tahapan dalam menaganlisa data :
 Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap
sumber informasi yang diyakini memiliki kemampuan
dalam memberikan informasi yang akurat terkait studi
kasus dalam penelitian, kemudian observasi langsung
ke lapangan untuk menunjang penelitian yang
dilakukan guna mendapatkan sumber data yang
diharapkan.
 Reduksi data yaitu proses selection, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, transformasi data
kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan
selama meneliti tujuan diadakan transkrip data untuk
memilih informasi mana yang dianggap sesuai dengan
masalah yang menjadi pusat penelitian di lapangan.
 Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian
Kualitatif & Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial, Jakarta. DIA FISIP UI.
 Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
 uji comfirmability , yaitu menguji hasil penelitian.
Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian yang dilakukan, maka penelitian
tersebut telah memenuhi standar confirmability-
nya.
 Penyajian data yaitu kegiatan sekumpulan
informasi dalam bentuk teks naratif, tabel dan
bagan yang bertujuan mempertajam pemahaman
penelitian terhadap informasi yang dipilih
kemudian disajikan dalam tabel ataupun uraian
penjelasan.
 Penarikan kesimpulan atau verifikasi yang mencari arti pola-pola penjelasan,
konfigurasi, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan dilakukan
secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada
catatan-catatan di lapanga sehingga data-data diuji validatasnya. Proses
tersebut disamping membutuhkan ketelitian dan kecermatan, peneliti harus
menggunakan metode yang variatif dan tepat agar diperoleh data yang daoat
digunakan untuk tujuan reduksi. untuk mencapai tujuan tersebut beberapa
taktik penting termasuk testing atau mengkonfirmasi makna menghindari
bias, meyakinkan kualitas perlu dilakukan selama melakukan analisis data.
Untuk dapat mengetahui kualitas data seseorag peneliti dapat menilai melalui
beberapa metode sebagai berikut :
 Mengecek data dari pengaruh peneliti.
 Mengecek melalui triangulasi.
 Membuat perbandingan atau mengkontraskan data.
 
 1. PUTRI ANDRIANI ZULKARNAEN.
087762523028
 2. NOVELI ANISA VIONA. 087879641296
 3. KHARISMA PARWATI. 085850796543
 4. WYNE RAHMA SULISTYA.081326936366
 5. FITRIA AYU NURALISA. 085259257830
 6. RIZKI DHIA AISYAH. 085748419096
 7. EIRNEST GABRIELLA MANIK. 085602250349
 8. KHAIRUNIAZA CESSYL CARRESTY.
081806772781
 9. AFIFAH PUTRI FATHMA NINGRUM.
081456164132
KEBAIKAN MUNCUL
DARI BENIH YANG BAIK,
KEBIJAKSANAAN DATANG
DARI PIKIRAN YANG SUCI DAN DAMAI,
MANUSIA MEMERLUKAN CAHAYA
KEBIJAKASANAAN DAN PANDANGAN
KEBAIKAN UNTUK MELEWATI LIKU-
LIKU KEHIDUPAN
SIAPAKAH RUDOLF CARNAP?
Rudolf Carnap (1891-1970) termasuk seorang filsuf
positivisme logik (neopositivisme). Kaum positivisme
logik memusatkan perhatiannya pada bahasa dan
makna. Carnap menjadi anggota Vienna Circle yang
mencurahkan perhatiannya pada upaya mencari garis
pemisah antara pernyataan yang bermakna dengan
pernyataan yang tidak bermakna berdasarkan
kemungkinan untuk diverifikasi. Prinsip verifikasi
mengatakan bahwa suatu proposisi adalah bermakna
jika ia dapat diuji dengan pengalaman dan dapat
diverifikasi dengan pengamatan.
(Mohammad Muslih, 2008:114)
Makna ilmu
 Dari segi maknanya, pengertian ilmu paling
kurang mencakup 3 hal, yaitu:
- sebagai proses: aktivitas penelitian
- sebagai prosedur: metode
- sebagai produk: pengetahuan
sistematis
Aktivitas

ILMU

Metode Pengetahuan
Ilmu sebagai
aktivitas penelitian
 Sebagai suatu proses, ilmu merupakan suatu
rangkaian aktivitas yang bersifat rasional,
kognitif, dan teleologis.
 Aktivitas rasional berarti kegiatan yang
menggunakan kekuatan pikiran untuk menalar,
yaitu penalaran logis dari pengamatan empiris.
Bernard Barber mengatakan bahwa pemikiran
rasional merupakan sumber utama ilmu.
 ….
Pemikiran rasional ialah pemikiran yang mematuhi
kaidah2 logika.
 Aktivitas keilmuan, selain bersifat rasional, juga
bersifat kognitif karena berkaitan dengan hal
mengetahui dan pengetahuan.
 Proses koginitif adalah rangkaian aktivitas seperti
pengenalan, pencerapan, pengkonsepsian dan
penalaran yang dengannya manusia mengetahui dan
memperoleh pengetahuan tentang suatu hal.
 Selain merupakan suatu….proses rasional dan
kognitif, ilmu juga bercorak teleologis, artinya
mengarah pada tujuan tertentu.
 Tujuan ilmu bermacam-macam, antara lain:
memperoleh pengetahuan (knowledge),
kebenaran (truth), pemahaman
(understanding), penjelasan (explanation),
melakukan peramalan (prediction),
pengendalian (control), penerapan
(application).
 Sebagaimana telah dikatakan bahwa ilmu
….
merupakan suatu aktivitas. Pertanyaannya
adalah aktivitas macam apa yang
tergolong aktivitas keilmuan?
 Science (ilmu) berasal dari bahasa Latin
scienctia yang diturunkan dari kata scire
yang berarti mengetahui, belajar.
 Aktivitas mempelajari sesuatu berarti
mempergunakan pikiran secara aktif.
….
 Dalam bahasa Inggris, rangkaian aktivitas
atau proses pemikiran disebut study,
inquiry, pursuit, quest, atau search.
 Penelaahan (study) merupakan suatu
aktivitas pikiran yang dinamis untuk
menggali / mencari pengetahuan. Dalam
dunia keilmuan, aktivitas seperti ini
disebut penelitian (research).
Bagan Ilmu sebagai aktivitas pemikiran
atau proses penelitian

Rasional Proses pemikiran yang berpegang


pada kaidah2 logika

Proses mengetahui dan memperoleh


Kognitif
Ilmu sbg pengetahuan
aktivitas
-Mencapai kebenaran
-Memperoleh pemahaman
-Memberikan penjelasan
Teleologis
-Melakukan penerapan melalui
peramalan atau pengendalian
Ilmu sebagai metode ilmiah
 Penelitian sebagai suatu rangkaian aktivitas
keilmuan dilakukan menggunakan prosedur
tertentu yang dalam dunia ilmu disebut metode
ilmiah.
 Metode ilmiah adalah prosedur yang digunakan pa
p
ilmuwan dalam pencarian sistematis terhadap
pengetahuan baru atau peninjauan kembali
pengetahuan yang sudah ada untuk mencari
kebenaran ilmiah. Res dan intelek.
Bagan unsur metode ilmiah

Pola Pengamatan, percobaan/pengukuran, survai,


Prosedural deduksi, induksi, analisis, lainnya

Penentuan masalah , – perumusan


Tata
Metode hipothesis – pengumpulan data ––
langkah
ilmiah pengujian hasil, penurunan kesimpulan dan
dan saran
Berbagai Daftar pertanyaan, wawancara, observasi,
tehnik dokumentasi, perhitungan, dsb

Aneka Timbangan, meteran, komputer, dsb


alat
Ilmu sebagai pengetahuan
sistematis
 Ilmu adalah pengetahuan, tetapi apa
sesungguhnya pengetahuan itu?
 Pengetahuan adalah keseluruhan keterangan
dan ide2 yang terkandung dalam pernyataan2
yang dibuat oleh mc mengenai sesuatu gejala
atau peristiwa, baik yang bersifat alamiah,
sosial, maupun individu.
….
 Pengetahuan menunjuk pada sesuatu
yang merupakan isi substantif yang
terkandung dalam ilmu.
 Isi substantif dalam istilah keilmuan
disebut fakta. Fakta adalah suatu
peristiwa yang telah terjadi dan telah
dicatat tanpa pertentangan pendapat di
antara para pengamat.
 Jadi pengetahuan adalah keseluruhan fakta,
… .
kebenaran, asas2, dan keterangan yang
diperoleh manusia melalui belajar dan
pengalaman.
 Sumber-sumber pengetahuan yang utama
adalah penelaahan (study, learning) dan
pengalaman (experience).
….
 Pengetahuan dapat dibedakan dan
digolongkan dalam berbagai jenis dan
ukuran tertentu:
 Bertrandt Russel membedakan
pengetahuan atas dua jenis, yaitu
pengetahuan mengenai fakta2 (knowledge
of facts) dan pengetahuan mengenai
hubungan2 umum di antara fakta2
(knowledge of the general connections
between facts).
….
 Bertrandt Russel juga menggolongkan
pengetahuan atas 2 macam lainnya, yaitu:
- pengetahuan empiris murni (pure emperical
knowledge) yang menunjukkan adanya benda2
berikut ciri2nya yang dikenal manusia,
- pengetahuan a priori murni (pure a prori
knowledge) yang menunjukkan hubungan2 di
antara hal2 umum dan memungkinkan orang
membuat penyimpulan2 dari fakta2 yang
terdapat dalam pengetahuan empiris.
….
 George Klubertanz membagi pengetahuan
menjadi 3 macam:
- pengetahuan langsung sehari-hari yang
dimiliki berdasarkan pengenalan manusia
terhadap obyek2 pengalaman (makanan,
cuaca, dsb);
- Pengetahuan kemanusiaan yang
diperoleh seseorang karena mempelajari
sejarah, drama dsb, yang melukiskan sifat
dasar manusia;
….
- Pengetahuan ilmiah yang disusun
berdasarkan asas2 yang cocok dengan
pokok soalnya (subject matter) dan dapat
membuktikan kesimpulan2nya.
….
 Setiap ilmu harus mempunyai pokok soal
(subject matter, obyek material). Pokok
soal setiap ilmu merupakan bagian
tertentu dari bahan pengalaman manusia.
 Selain pokok soal, setiap ilmu harus
mempunyai titik pusat minat (focus of
interest, obyek formal) yang membedakan
ilmu yang satu dengan ilmu yang lain.
….
 Ciri umum ilmu adalah sifatnya yang
empiris, artinya pengetahuan yang
diperoleh berdasarkan pengamatan dan
percobaan. Selain itu, ilmu bersifat
sistematis, obyektif, analitis, dan
verifikatif.
Kesimpulan
 Ilmu mengandung pengertian proses,
metode, dan pengetahuan.
 Sebagai proses, ilmu mengandung
pengertian aktivitas penelitian untuk
memperoleh pengetahuan ilmiah.
 Dalam upaya memperoleh pengetahuan
ilmiah, ilmu menggunakan prosedur2
tertentu yang disebut metode ilmiah.
….
 Hasil dari aktivitas penelitian
menggunakan metode ilmiah adalah
pengetahuan yang sistematis
(pengetahuan ilmiah).
 Pengetahuan ilmiah memiliki 5 ciri pokok,
yaitu empiris, sistematis, obyektif, analitis,
dan verifikatif.
BEBERAPA KONSEP DALAM ILMU:
KLASIFIKASI, PERBANDINGAN,
KUANTITATIF, DAN PELUANG

RUDOLF CARNAP
Konsep Ilmu
 Konsep ilmu dapat dibagi ke dalam tiga
golongan, yaitu klasifikasi, perbandingan,
dan kuantitatif.
Konsep klasifikasi
 Konsep klasifikasi adalah suatu konsep
yang meletakkan obyek yang sedang
ditelaah dalam suatu kelas tertentu.
 Konsep klasifikasi merupakan suatu
pernyataan yang lemah karena tidak
banyak berceritera tentang obyek
tersebut.
….
 Contoh: Semua konsep taxonomi dalam
botani dan zoologi – dengan bermacam
species, famili, genus, dan sebagainya
merupakan konsep klasifikasi.
 ‘Panas’ atau ‘dingin’ juga merupakan
sebuah konsep klasifikasi karena
menempatkan konsep-konsep tersebut
dalam sebuah kelas.
Konsep perbandingan (komparatif).
 Konsep yang lebih efektif dalam
memberikan informasi adalah konsep
perbandingan (komparatif).
 Konsep ini berperan sebagai perantara
antara konsep klasifikasi dan konsep
kuantitatif.
….
 Apabila ‘panas’ atau ‘dingin’ yang adalah
konsep klasifikasi hanya memberikan
sedikit informasi tentang obyek tersebut,
maka berbeda halnya dengan ‘lebih panas’
atau ‘lebih dingin’ yang merupakan konsep
perbandingan.
….
 Konsep perbandingan menyatakan kepada
kita hubungan mengenai obyek tertentu
dalam norma yang mencakup pengertian
lebih atau kurang dibandingkan dengan
obyek lain.
 Konsep ini memberikan kepada kita
manfaat yang lebih banyak dibandingkan
dengan yang kita peroleh dari konsep
klasifikasi.
….
 Jika dalam konsep klasifikasi kita bisa
menetapkan persyaratan apa saja yang kita mau
dalam mendefinisikan suatu konsep tanpa
mempedulikan apakah kelas itu mempunyai
anggota atau tidak dalam kehidupan ini, asalkan
dilakukan dengan konsisten dan tidak terdapat
kontradiksi, maka tidaklah demikian halnya
dalam konsep perbandingan. Konsep
perbandingan terikat pada suatu struktur
hubungan logis.
….
 Ada dua segi dimana konsep
perbandingan dalam ilmu tidak bersifat
konvensional, yaitu harus diterapkan pada
fakta alami dan harus sesuai dengan
struktur hubungan logis.
Konsep kuantitatif
 Tiap konsep kuantitatif mempunyai
pasangan yang berhubungan dengan
konsep komparatif, dimana dalam
perkembangan sebuah bidang keilmuan,
biasanya berfungsi sebagai langkah
pertama terhadap kuantitatif.
....
 Contoh: Konsep perbandingan tentang
‘kurang berat’ dan ‘sama berat’ membawa
kita pada konsep berat yang dapat diukur
dan diekspresikan dengan bilangan.
 Sebelum kita membahas lebih lanjut
tentang konsep kuantitatif, terlebih dulu
perlu kita camkan dua hal.
….
 Pertama, bahwa perbedaan antara kualitatif dan
kuantitatif bukanlah suatu perbedaan dalam
hakekat, melainkan hanya merupakan
perbedaan dalam sistem konsep kita, yaitu
bahasa keilmuan. Bahasa kualitatif dibatasi oleh
predikat, misalnya: ‘rumput adalah hijau’;
sedangkan bahasa kuantitatif mempergunakan
simbol pemberi fungsi, yaitu simbol fungsi yang
mempunyai nilai bilangan.
….
 Kedua, perlu diingat bahwa peranan
konvensi (perjanjian) dalam pemakaian
konsep kuantitatif cukup penting, namun
komponen empiris juga turut berperan,
karena alam kadang-kadang tidak bisa
dikontrol.
….
 Selanjutnya, perlu dikemukakan suatu metode
kuantitatif yang lebih mudah dan lebih asasi,
yang amat berperan dalam pengembangan
konsep kuantitatif, yaitu metode menghitung,
karena kalau kita tidak dapat menghitung, maka
kita tidak mungkin dapat mengukur.
 Dalam menghitung sebuah kelas yang terdiri
dari sejumlah obyek (misalnya kursi dalam
sebuah ruang), sebenarnya yang kita hitung
adalah sesuatu yang lain di luar obyek itu, yakni
serangkaian kejadian.
Induksi dan peluang
statistika
 Dalam logika deduktif, kesimpulan yang
diambil berdasarkan premis sebelumnya
adalah pasti seperti premis tersebut.
Artinya, jika premis itu benar, maka
kesimpulan yang diambil tidak mungkin
salah.
….
 Namun tidaklah demikian halnya dengan
induksi. Kebenaran suatu kesimpulan
induksi tak pernah pasti. Kesimpulan
induktif bisa benar bisa salah. Artinya,
kesimpulan logika induktif memiliki
peluang benar atau salah. Dalam hal ini,
logika induktif mengajari kita bagaimana
caranya menghitung nilai peluang.
….
 Pernyataan tentang suatu fakta yang
didapat dari suatu pengamatan, tak
pernah pasti secara mutlak, karena kita
mungkin melakukan kesalahan dalam
pengamatan atau karena keterbatasan
kita dalam mengamati sesuatu yang
memiliki kemungkinan kejadian yang tidak
terbatas.
….
 Sebuah hukum mengenai alam biasanya
menyebutkan sebagai berikut: bahwa dalam
keadaan tertentu, tempat tertentu, dan waktu
tertentu, jika hal yang satu adalah benar, maka
hal yang lain juga benar. Pernyataan ini
mencakup kemungkinan kejadian yang tidak
terbatas. Dan jika terdapat kejadian yang tidak
terbatas, maka tak mungkin terdapat jumlah
pengamatan, betapapun besarnya, yang dapat
membuat hukum yang bersifat universal menjadi
pasti.
….
 Bahkan ternyata bahwa hukum-hukum
fisika yang mempunyai dasar yang
terbaikpun hanya tergantung pada
sejumlah pengamatan yang terbatas,
sehingga suatu hari mungkin ditemukan
suatu kejadian yang bersifat sebaliknya.
….
 Itulah sebabnya mengapa pengujian
kebenaran (verifikasi) diperlukan. Alfred
Jules Ayer menekankan pentingnya prinsip
verifikasi dalam metodologi ilmiah.
 Pemikiran Ayer tersebut kemudian
mendorong para tokoh Positivisme Logik
seperti Moritz Schlick dan Rudolf Carnap
untuk menerapkan prinsip verifikasi yang
semula dipergunakan dalam bidang fisika
ke dalam tehnik analisis bahasa.
….
 Bagi kaum Positivisme Logik
(neopositivisme), sesuatu yang tidak bisa
diukur, tidak mempunyai makna.
 Ayer mengatakan ‘suatu kalimat
mengandung makna, jika dan hanya jika
proposisi yang diungkapkan itu dapat
dianalisis atau dapat diverifikasi secara
empirik’.

 Hukum deterministik mengatakan bahwa
dengan syarat-syarat tertentu, maka suatu
kejadian akan berlaku.
 Hukum ini dapat dinyatakan baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
….
 Pernyataan ‘sebatang logam jika dipanaskan
akan memuai’ merupakan pernyataan kualitatif;
sedangkan pernyataan ‘jika sebatang logam
dipanaskan sampai temperatur tertentu, maka ia
akan memuai dengan pertambahan tertentu’
adalah pernyataan kuantitatif.
 Hukum deterministik mengekspresikan
hubungan fungsional nilai-nilai dari dua besaran
atau lebih.
….
 Hukum statistika hanya menyatakan
distribusi kemungkinan dari nilai suatu
besaran dalam kasus-kasus individual dan
hanya memberikan harga rata-rata dari
sebuah besaran dalam suatu kelas yang
mempunyai anggota yang banyak.
….
 Statistik bekerja menggunakan sampel.
Jika sampel diambil secara representatif
terhadap populasi, maka dapat diperoleh
angka perkiraan yang baik.
Diskusi
 Tulisan Carnap berkaitan dengan
metodologi keilmuan (metode ilmiah).
Konsep ilmu, yaitu klasifikasi,
perbandingan, dan kuantitatif
menggambarkan tingkatan-tingkatan
peluang dalam mencapai kebenaran ilmu.
….
 Konsep klasifikasi dinilai miskin informasi karena
pernyataannya dibatasi oleh predikat.
 Konsep perbandingan lebih banyak memberikan
informasi tentang sesuatu obyek karena
mempergunakan simbol pemberi fungsi, yaitu
simbol fungsi yang mempunyai nilai bilangan.
Konsep perbandingan terikat pada suatu struktur
hubungan logis.
….
 Konsep kuantitatif dinilai lebih bermakna
karena dapat mengukur suatu obyek, sehingga
dapat memberikan kepada kita informasi yang
lebih akurat tentang obyek tersebut.
 Statistik membantu kita untuk menilai peluang
untuk mencapai kebenaran ilmu.
 Untuk obyek yang tidak bisa diobservasi, maka
verifikasi dilakukan dengan metode deduktif.
….
 Pemikiran kaum positivisme logic
ditentang oleh Karl Popper. Ia tidak setuju
dengan ‘induksi’, dan menyatakan bahwa
tidak ada sejumlah contoh-contoh khusus
yang menjamin prinsip-prinsip universal.
Tentang verifikasipun ia tidak sependapat.
Bagi Popper ‘falsifikasi’ adalah batas
pemisah yang tepat antara ilmu dan
bukan ilmu.
….
 Kelompok kami berkesimpulan bahwa
konsep-konsep ilmu yang dikemukakan
oleh Rudolf Carnap dapat diterima
sejauh tidak mengesampingkan peran
komponen empiris, karena alam kadang-
kadang tidak bisa dikontrol, adanya
keterbatasan kemampuan pengamatan
manusia, dan adanya konsep yang tidak
bisa dikuantifisir.
KEPUSTAKAAN
 Suriasumantri, Jujun S, 1985, Ilmu Dalam Perspektif,
Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
 Gie, The Liang, 2000, Pengantar Filsafat Ilmu, Penerbit
Liberty, Yogyakarta.
 Muslih, Mohammad, 2008, Filsafat Ilmu, Kajian Atas
Asumsi Dasar, Paradigma dan Kerangka Teori Ilmu
Pengetahuan, Penerbit Belukar, Yogyakarta.
 Mustansyir, Rizal; Munir, Misnal, 2002, Filsafat Ilmu,
Penerbit Pustaka Pelajar, Yaogyakarta.
 Catatan Kuliah Filsafat Ilmu (Prof. Dr. Elyas Kopong)

Anda mungkin juga menyukai