Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Moh. Pabundu Tika (20015: 12) adalah


suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data
secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien
dan efektif sesuai dengan tujuan penelitian. Sebelum pada proses penelitian,
peneliti melakukan survei area mengenai permasalah yang akan di angkat
dilingkungan terdekat, setelah itu mulai mempertimbangkan mengenai jenis
penelitian yang cocok pada permasalahan yang akan dihadapi juga supaya
mengefesiensikan segala bentuk aksi pada saat proses penelitian, maka
dengan demikian peneliti akan mengola sumber masalah melalui jenis
penelitian kualitatif deskriptif.

Penelitian kualitatif deskriptif yaitu suatu rumusan masalah yang


memandu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang
akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk
kata-kata, gambar, bukan angka-angka.

Menurut Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J.


Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.

Sementara itu, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian


yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.

Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat


pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat
populasi atau daerah tertentu. Seyogianya pendekatan ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana aspirasi/tanggapan para mahasiswa tingkat 1
mengenai kondisi ketersediaan tempat duduk di kelas akasia dan adenium
jurusan kesehatan lingkungan

3.2 Rancangan Sampel

Dalam proses rancangan sampel, peneliti harus memperhatikan tingkat


keterwakilan (representative). Tingkat keterwakilan sangat berpengaruh pada
besar sampel (jumlah anggota sampel). Semakin besar sampel, semakin
mampu ia mewakili populasi darimana ia dipilih.

Menurut Arikunto (2012:104) jika jumlah populasinya kurang dari 100


orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika
populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-
25% dari jumlah populasinya.

Maka dengan demikian peneliti akan meneliti sebesar 11,5/ 12 sampel


orang dari 117 jumlah keseluruhan populasi mahasiswa tingkat 1 prodi
sarjana terapan sanitasi lingkungan karena ini menjadi pertimbangan kami
mengigat akan keterbatasan waktu, tenaga, dalam proses penelitian tersebut.

3.3 Rancangan Pengumpulan Data

Rancangan pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan


meninjau langsung terhadap permasalah kondisi ketersediaan tempat duduk di
kelas akasia dan adenium serta mengumpulan data-data berbentuk kuesioner
dari para mahasiswa tingkat 1 prodi sarjana terapan sanitasi

Adapun sumber data atas pengumpulan data yang peneliti gunakan,


antara lain :

1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk menggali informasi atau persepsi
subjektif dari informan mengenai topik yang ingin diteliti. Peneliti
juga akan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara dan akan
menguji terlebih dahulu mengenai pertanyaan yang akan diberikan
supaya peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan subjektif dan
terukur maka wawancara secara tertrukturlah yang dianggap cocok
mengenai permasalahan yang akan dihadapi.
wawancara berstruktur merupakan wawancara yang dilakukan
berdasarkan kuesioner. Kuesioner digunakan pewawancara dan
mengkomunikasikan pertanyaan-pertanyaan sebagaimana yang tertera
dalam kuesioner tersebut, dengan begitu responden pun mengerti
maksud pertanyaan yang diajukan pewawancara dan dapat menjawab
dengan baik.

3.4 Rancangan Pelaksanaan Penelitian

Pada rancangan pelaksanaan penelitian, peneliti akan melaksanakan


penelitian di kelas Akasia Gedung Kesehatan Lingkungan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung, dari tanggal H/B/TH sd H/B/TH

3.5 Pengolahan dan Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya peneliti akan


menganalisis data dengan analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif
bersifat induktif dan berkelanjutan. Tujuan akhir analisis data kualitatif
adalah untuk memperoleh informasi dari keseluruhan tanggapan-tanggapan
responden tanggapi. Analisis data kualitatif adalah proses mencari serta
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat
diinformasikan kepada orang lain (Bogdan, 1984).

Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam


analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data
ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas
dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data
display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion
drawing/verification)

1. Reduksi
Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan
perhatian, meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan
data yang muncul dari catatan-cacatan lapangan (Patilima, 2005).
Begitupun pada hasil kuesioner yang peneliti lakukan, peneliti akan
menyerhanakan dan menguraikan poin yang penting dari hasil sebuah
wawancara.

2. Penyajian (display) data


Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian
(display) data. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah
dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif,
bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow chart), dan lain
sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk-bentuk tersebut akan
memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan
kerja penelitian selanjutnya.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification)


Langkah berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik
kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data.
Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan akan
berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap
pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti
inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam
arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke
lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang
kredibel.

DAFTAR PUSTAKA
Ibid. hal. 17
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000, hal. 3
Nasional, D. P. (2008). Pengolahan dan analisis data penelitian. Jakarta:
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan.
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi,
dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian
Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002, Cet. I, hal. 51

Anda mungkin juga menyukai