Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam upaya untuk mendeskripikan bentuk

implikatur percakapan guru dan siswa dalam pembelajaran dan untuk

mendeskripsikan fungsi implikatur percakapan guru dan siswa dalam

pembelajaran. Berdasarkan tujuan tersebut, jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian deskriptif kualitatif. Moleong (2014:6) menyatakan bahwa

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang di alami oleh objek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

3.2 Lokasi Peneltian

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purwoharjo.

Pemilihan SMA Negeri 1 Purwoharjo sebagai sekolah yang diteliti didasari oleh

dua alasan. Alasan pertama karena masih banyak guru dan siswa yang melakukan

tindak tutur kurang santun. Alasan kedua karena selama ini di sekolah tersebut

belum pernah dilakukan penelitian tentang implikatur percakapan guru dan siswa

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

22
23

3.3 Data Penelitian

Data penelitian implikatur percakapan guru dan siswa ini adalah

berupa tuturan guru dan siswa dalam pembelajaran, bentuknya berupa

kalimat dan kata yang dituturkan. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu

untuk mendeskripsikan bentuk implikatur percakapan dan

mendeskripsikan fungsi implikatur percakapan, yaitu (1) bentuk, dan (2)

fungsi implikatur.

3.4 Sumber Data

Maksud dari sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana

data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara

dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu

orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik

pertanyaan tertulis maupun lisan.

Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber

datanya yaitu kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati. Apabila

peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang

menjadi sumber data. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, dan karya

seni.

Berdasarkan teori diatas sumber data pada penelitian ini adalah

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwoharjo. Peneliti menggunakan teknik

wawancara, rekam, dan catat.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


24

Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara, rekam

dan catat. Adapun penjabarannya sebagai beikut.

3.5.1 Wawancara

Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2014: 231) wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur.

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan hanya berupa

hasil percakapan guru dan siswa.

3.5.2 Perekaman

Teknik perekaman dilakukan untuk memperoleh data tuturan guru dan

siswa saat berinteraksi di dalam kelas. Teknik perekaman ini dapat dikatakan

sebagai teknik yang mendominasi dalam pengumpulan data.

3.5.3 Mencatat

Teknik catat dilakukan dengan cara mengamati peristiwa tutur yang terjadi

di dalam kelas. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperoleh data yang

berkaitan dengan konteks peristiwa tutur tersebut. Peneliti hanya mengamati dan

mencatat peristiwa yang diperlukan tanpa terlibat dalam peristiwa tutur tersebut.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2014: 222) dalam penelitian kualitatif, yang menjadi

instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti
25

sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap

melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan. Validasi terhadap

peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode

penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan

peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun

logistiknya. Melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri

seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan

wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki

lapangan.

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan

atas temuannya. Penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek

penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang

diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara

dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. Selain itu

dalam memandang realitas, penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu

bersifat holistic (menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisah-pisahkan ke dalam

variable-variabel penelitian. kalaupun dapat dipisah-pisahkan, variabelnya akan

banyak sekali. Apabila dalam penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan

instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena

itu dalam penelitian kualitatif “the researcher is the key instrument”. Jadi, peneliti

adalah instrument kunci dalam penelitian kualitatif.


26

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa, penelitian

kualitatif pada awalnya permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang menjadi

instrument peneliti sendiri. Tetapi setelah masalahnya yang akan dipelajari jelas,

maka dapat dikembangkan suatu instrumen.

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yaitu menganalisis data untuk

mengetahui kualitas permasalahan dari objek yang dikaji. Permasalahan tersebut

meliputi bentuk, dan fungsi implikatur percakapan guru dan siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas XI.

Secara teoritis analisis data tersebut menggunakan model interaktif yaitu

sesuai dengan konteks sosial dalam interaksi di kelas (Mills dan Huberman,

1992:20). Analisis data secara interaktif meliputi: pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi) dengan memanfaatkan

triangulasi sebagai teknik pengecekan keabsahan penemuan penelitian.

Analisis data dilakukan sejak awal penelitian sampai pengumpulan data

selesai. Tahap-tahap pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tiga tahap,

meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan atau verifikasi akan

dijelaskan sebagai berikut.

3.7.1 Reduksi Data

Reduksi data dimulai dari pengumpulan data di lapangan hingga analisis

selesai. Data penelitian ini diperoleh dari catatan lapangan, transkripsi rekaman,

dan hasil wawancara dibaca dengan cermat. Data tersebut dilakukan proses

pemilihan data. Data yang tergolong kajian penelitian akan dipilih untuk dikaji,
27

sedangkan data yang tidak sesuai kajian penelitian tidak dipakai. Berdasarkan hal

tersebut, akan dilakukan identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi data. adapun

penjabarannya yaitu sebagai berikut.

1. Identifikasi data, data diidentifikasi sesuai kriteria berikut ini.

- Mengidentifikasi bentuk implikatur percakapan guru dan siswa dalam

pembelajaran

- Mengidentifikasi fungsi implikatur percakapan guru dan siswa dalam

pembelajaran

2. Klasifikasi data, pengklasifikasian data dilakukan dengan mengelompokkan

data yang telah diberi kode ke dalam dua kategori, yaitu bentuk dan fungsi.

Setelah itu, data-data tersebut diklasifikasikan berdasarkan kriteria dalam

kedua kategori tersebut kedalam tabel penyajian data.

3. Deskripsi data, data yang sudah diidentifikasi dan diklasifikasi kemudian

dideskripsikan sebagai hasil analisis.

3.7.2 Penyajian Data

Tahap penyajian data akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu pengkodean

dan pembuatan tabel. Pengkodean data dilakukan dengan teknik berikut ini.

1. Bentuk implikatur percakapan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia (BIP)

2. Fungsi implikatur percakapan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia (FIP)

Pemberian tabel gunanya untuk mempermudah peneliti dalam

menganalisis data temuan yang ada.


28

Tabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Kode Data Implikatur Bentuk Fungsi

Tabel 3.7.2 Tabel Penyajian data implikatur percakapan

3.7.3 Penyimpulan dan Verifikasi Data

Tahap akhir yaitu penyimpulan data dilakukan dengan cara merumuskan

hasil penafsiran terhadap tabel secara ringkas dan jelas. Rumusan tersebut fokus

dengan kajian yang diteliti, yaitu bentuk implikatur percakapan guru dan siswa

dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI, dan fungsi implikatur percakapan

guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI. Guna agar lebih

meyakinkan bahwa kesimpulan tersebut benar dan jelas, perlu juga dilakukan

verifikasi atau mengecek kembali keseluruhan yang telah dilakukan melalui

konsultasi dosen pembimbing. Setelah kesimpulan benar-benar yakin dan

didukung oleh data yang valid, dibuatlah kesimpulan akhir tentang implikatur

percakapan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI.

3.8 Uji Keabsahan Data

Menurut (Sugiyono, 2014: 267) uji keabsahan data dalam penelitian,

sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Penelitian kuantitatif,

terdapat kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliabel dan

obyektif.
29

Guna memperoleh hasil yang diharapkan, perlu dilakukan pengecekan data

dan hasil penelitian. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk

memperoleh data yang diharapkan.

1. Ketekunan pengamatan, yaitu menemukan unsur-unsur dalam situasi yang

relevan dengan persoalan yang menjadi fokus penelitian. Ketekunan

pengamatan dalam penelitian ini menunjukkan kesungguhan dalam melakukan

identifikasi data. Ketekunan pengamatan ini bertujuan agar peneliti

menemukan ragam bentuk dan fungsi implikatur percakapan guru dan siswa

dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI.

2. Triangulasi memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan

“recheck” temuan untuk memperoleh hasil dan hubungan yang logis dan

teratur.

3. Pemeriksaan dengan teman sejawat melalui diskusi, dengan cara mengekspos

hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi. Kegiatan

ini dilakukan agar hasil analisis data benar-benar dapat dipertanggungjawabkan

keakuratannya.

Anda mungkin juga menyukai