Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, di mana penelitian

deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi

tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Penelitian deskriptif dapat

pula diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena


individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian. Penelitian

deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena

atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok tertentu secara akurat. Dengan

kata lain, tujuan penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa

atau kondisi populasi saat ini.1

Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, minat, motivasi, tindakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa. Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

lengkap tentang kesulitan menerjemah bahasa Arab Prodi Pendidikan Bahasa Arab

IAIN Parepare.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian adalah di

lembaga perguruan tinggi sendiri, yaitu kampus IAIN Parepare. Penentuan lokasi

dilakukan dengan pertimbangan, bahwa lokasi tersebut mudah untuk dijangkau

dalam melakukan penelitian.

1
Sudarwan Danim. Menjadi Peneliti Kualitatif (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002) h. 41.

25
26

3.2.2 Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian akan dilakukan dalam waktu 45 hari atau kurang lebih ±2

bulan lamanya (disesuaikan dengan kebutuhan penelitian).

3.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini akan mengkaji mengenai Kesulitan Menerjemah Bahasa

Arab pada Mata Kuliah Maharah Al-Qiraah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

IAIN Parepare dengan melibatkan dosen pengampu mata kuliah Maharah Al-
Qiraah, mahasiswa serta alumni sebagai subjek penelitian (Informan).

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis data

Jenis penelitian ini adalah kualitatif artinya data yang berbentuk kata-kata,

bukan dalam bentuk angka kalaupun ada angka-angka sifatnya hanya sebagai

penunjang. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan

data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang

telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif

adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

3.4.1.1 Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumber data yaitu pada dosen, alumni dan mahasiswa yang kesulitan

dalam menerjemah bahasa Arab Mata Kuliah Maharah Al-Qiraah Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru,

untuk mendapatkan data primer peneliti harus mengumpulkannya secara langsung.


27

Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain

observasi, wawancara.

3.4.1.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat

diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data adalah semua keterangan yang diperoleh dari responden maupun

yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik maupun dalam

bentuk lainnya guna untuk keperluan penelitian tersebut.2

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh, yaitu

segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Berdasarkan kepada fokus dan

tujuan serta kegunaan penelitian, maka sumber data dalam penelitian bersumber dari

informan yang terdiri dari dosen mata kuliah Maharah Al-Qiraah dan mahasiswa

yang mengalami kesulitan menerjemah.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Setiap kegiatan penelitian dibutuhkan objek atau sasaran.3 Mengumpulkan

data merupakan langkah yang tidak dapat dihindari dalam kegiatan penelitian dengan

pendekatan apa pun, pengumpulan data menjadi satu fase yang sangat strategis

dihasilkannya bagi penelitian yang bermutu.4 Untuk melakukan sebuah penelitian

dibutuhkan teknik dan instrumen pengumpulan data.

2
Joko Subagyo, Metode Penelitian (dalam teori praktek) (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 12.
3
Burhan Bugin. Metode penelitian kualitatif. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004) h. 43.
4
Sudarwan Danim. Menjadi Peneliti Kualitatif, h. 51.
28

Metode pengumpulan data merupakan suatu hal penting dalam penelitian,

karena metode ini merupakan strategi untuk mendapatkan data yang diperlukan.

Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik pengumpulan

data yang digunakan.5 Adapan teknik pengumpulan data yang akan dilakukan

peneliti antara lain:

3.5.1 Observasi

Gordon E Mills menyatakan bahwa observasi adalah:

Sebuah kegiatan yang terencana dan terfokus untuk melihat dan mencatat
serangkaian perilaku ataupun jalannya sebuah sistem yang memiliki tujuan
tertentu, serta mengungkap apa yang ada di balik munculnya perilaku dan
landasan suatu sistem tersebut.6

Jadi definisi ini menyiratkan bahwa observasi pada dasarnya bukan hanya

mencatat perilaku yang dimunculkan oleh subjek peneliti semata, tetapi juga harus

mampu memprediksi apa yang menjadi latar belakang perilaku tersebut

dimunculkan.

Adapun yang menjadi target untuk di observasi dalam penelitian ini yaitu

dengan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran mata kuliah Maharah

Al-Qiraah dan kesulitan menerjemah bahasa Arab pada mata kuliah Maharah Al-

Qiraah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare dan metode yang

digunakan dalam melakukan observasi adalah partisipan. Observasi partisipan

dilakukan oleh peneliti dengan berperan sebagai anggota yang ikut serta merasakan

di dalam kehidupan masyarakat topik penelitian. Biasanya peneliti tinggal atau hidup

5
Basrowi & Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008) h. 93.
6
Haris Herdinsyah. Wawancara Observasi dan Fokus Group (Cet. 1; Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013) h. 131.
29

bersama anggota masyarakat dan ikut terlibat dalam semua aktivitas dan perasaan

mereka.7

3.5.2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk di jawab secara lisan pula. 8 Wawancara dapat

juga diartikan sebagai proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang-orang yang diwawancarai


untuk mendapatkan informasi yang konkrit terkait dengan permasalahan yang

diteliti.9

Moleong menjelaskan “wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (Interviewe) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu”.10 Adapun orang-orang yang akan diwawancara dalam

penelitian ini yaitu mahasiswa yang belajar pada mata kuliah Maharah Al-Qiraah

program studi pendidikan bahasa arab IAIN Parepare dan dosen pengampu mata

kuliah Maharah Al-Qiraah.

Teknik wawancara ini dilakukan oleh peneliti dengan cara berdialog langsung

kepada informan mengenai apa yang diteliti. Teknik pengumpulan data melalui tanya
jawab tentang berbagai masalah yang terkait dengan penelitian. Banyaknya orang

7
Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif analisis data (Cet. 2; Jakarta: Rajawali Pers, 2011) h.
39.
8
Sukardi. Metodologi Penelitian Pedidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) h. 165.
9
Bugin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekenomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial
Lainnya (Jakarta: Kencana Predana Media Grup, 2010). h. 108.
10
A.Black, James, dan Dean J, Penerjemah E. Koeswara dkk. Metode dan Masalah Penelitian
Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 1999). h. 287.
30

yang akan diwawancarai tidak dapat ditentukan karena hal ini disesuaikan dengan

kebutuhan peneliti dalam mencari informasi.

2.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkip, buku atau majalah notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

Misalnya sejarah berdirinya, jumlah pendidik, jumlah peserta didik, jadwal pelajaran

dan lain-lain. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi dan


berbagai data yang terkait dengan permasalahan yang diteliti dan tentunya data yang

diterima sudah dianggap valid. Hal-hal yang dapat menjadi bahan dokumentasi, yaitu

bisa berupa foto proses pembelajaran dan wawancara.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang penulis gunakan ialah metode kualitatif dengan

melihat aspek-aspek objek penelitian. data yang telah diperoleh dari hasil

pengumpulan data kemudian dianalisa, yakni dengan menggambarkan dengan kata-

kata dari hasil yang telah diperoleh. Mengelola data, penulis menggunakan metode

kualitatif dengan melihat aspek-aspek objek penelitian. Data yang telah diperoleh

dari hasil pengumpulan data kemudian dianalisa, yakni dengan menggambarkan


dengan kata-kata dari hasil yang telah diperoleh.

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh data. 11 Analisis data dalam

penelitian kualitatif adalah proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis

transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan

untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat


11
Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif, h. 91.
31

diinterpretasikan temuannya kepada orang lain.12 Pada penelitian ini menggunakan

teknik analisa deduktif, artinya data yang diperoleh di lapangan secara umum

kemudian diuraikan dalam kata-kata yang penarikan kesimpulannya bersifat khusus.

Miles dan Hubermain dalam HB. Sutopo menjelaskan:

Secara sederhana terdapat dua model pokok analisis di dalam yaitu model
analisis jalinan atau mengalir dan model analisis interaktif.13

Penelitian ini menggunakan analisis model interaktif dengan uraiannya


sebagai berikut.

3.6.1 Metode Reduksi

Reduksi data adalah merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, fokus, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote.

Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. bahkan prosesnya

diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Reduksi data ini dapat dikatakan

sebagai bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat

fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengalir sedemikian rupa sehingga

kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Pada saat reduksi data, peneliti menentukan

beberapa informan untuk mengidentifikasikan kesulitan menerjemah bahasa Arab


pada mata kuliah Maharah Al-Qiraah Program Studi Pendidikan bahasa Arab IAIN

Parepare.

3.6.2 Penyajian Data

12
Nurul Zuriah. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006)
h. 217.
13
HB Sutopo. Metodelogi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian
(Surakarta: UNS Press, 2002) h. 94.
32

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk

penyajiannya antara lain, berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan bagan.

Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan, oleh

karena itu, sajiannya harus tertata secara apik.

Penyajian data dilakukan dengan merangkai data atau informasi yang telah

direduksi dalam bentuk narasi kalimat, gambar atau skema, maupun tabel yang
memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Penyajian data ini merupakan

rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga ketika dibaca

akan mudah dipahami mengenai berbagai hal yang telah terjadi dalam penelitian,

yang mengungkapkan penelitian untuk melakukan sesuatu pada analisis atau

tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut.

Penyajian data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi langsung dan

wawancara mendalam. Adapun penyajian data untuk mendeskripsikan analisis

Kesulitan Menerjemah pada Mata Kuliah Maharah Al-Qiraah Prodi Pendidikan

Bahasa Arab IAIN Parepare.

3.6.3 Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah suatu kegiatan konfigurasi yang utuh di mana


kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung. Penganalisisan selama

penelitian menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan lapangan atau peninjauan

kembali. Singkatnya makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya dan

kecocokannya yang merupakan validitasnya.14 Pengambilan kesimpulan atau

verifikasi yaitu hasil dari penelitian tentang Kesulitan Menerjemah Bahasa Arab pada

14
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitattif Buku Sumber tentang
Metode-Metode Baru. (Jakarta: UIP, 2009) h. 20.
33

Mata Kuliah Maharah Al-Qiraah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN

Parepare.

3.6.4 Uji Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan:

3.6.4.1 Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali kelapangan melakukan

pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang
baru. Dalam hal ini peneliti menguji kredibilitas data yaitu difokuskan pengujian

terhadap data yang telah diperoleh itu dicek kembali ke lapangan benar atau tidak,

berubah atau tidak dan apakah akan menambah fokus penelitian, sehingga

memerlukan tambahan informasi baru. Jadi, kepastian data adalah yang valid sesuai

dengan apa yang terjadi di lapangan.

3.6.4.2 Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dari data yang diperoleh dari hasil pengamatan, observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Maka peneliti harus memeilih pokok inti yang benar-benar menjadi

penyebab atau pemicu utama dari apa yang telah di observasi, wawancara begitupun
dengan dokumentasi sehingga dapat dideskripsikan hasil yang akurat, sementara

yaitu dalam proses penyimpulan terkait Kesulitan Menerjemah Bahas Arab pada

Mata Kuliah Maharah Al-Qiraah Prodi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare.

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan dengan cara membaca

berbagai referensi yang berkaitan dengan temuan yang diteliti.

3.6.4.3 Triangulasi
34

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berabagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian

terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.15

3.6.4.3.1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data, dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Pada

tahap ini peneliti akan melakukan pengujian data yang telah diperoleh dengan
menggunakan teknik analisis yang sama terhadap peserta didik dan pendidik dalam

mata Kuliah Maharah Al-Qiraah. Dengan menggunakan salah satu teknik penelitian

yang sama untuk memperoleh informasi yang akan dijadikan sebagai kesimpulan.

3.6.4.3.2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Jika peneliti

merasa keabsahan informasi yang didapatkan masih meragukan, maka peneliti akan

melanjutkan dengan melakukan triangulasi teknik, di mana data yang diperoleh dari

hasil wawancara, kemudian direview dengan observasi, kemudian dengan

dokumentasi. Ketiga teknik ini dilakukan secara bersamaan kepada salah satu sumber
data untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau paling benar.

3.6.4.3.3 Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dapat dilakukan dengan cara pengecekkan melalui wawancara,

observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h.
372-374.
35

menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga

ditemukan kepastian datanya.

Anda mungkin juga menyukai