Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan, Jenis dan Desain Penelitian

Metodologi penelitian berasal dari kata adalah cara teratur yang

digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan

yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.1

Penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif. Karena

penelitian ini adalah penelitian yang melakukan analis terhadap subjek. Hal ini

selaras dengan Auerbach and Silverstein yang menyatakan bahwa “Qualitative

research is research that involves analyzing and interpreting texts and

interviews in order to discover meaningful patterns desrciptive of a particular

phenomenon.” Penelitian kualitatif adalah penelitian yang melakukan analisis

dan interpretasi teks dan hasil interview dengan tujuan untuk menemukan

makna dari suatu fenomena.2

Proses pembelajaran akan berlangsung sesuai kenyataan (natural setting).

Selama proses penelitian, objek penelitian berada pada kondisi seperti

biasanya. Selama pengumpulan data, peneliti akan melakukan kontak langsung

dengan objek untuk mengetahui sikap, perilaku dan pendapat objek secara

langsung. Jenis penelitian seperti ini termasuk dalam karakteristik penelitian

kualitatif dimana penelitian lebih menekankan pada proses daripada produk.

1
KBBI.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta. Alfabeta: Bandung, Januari 2020,
h. .

39
Penelitian kualitatif lebih memfokuskan pada penelitian yang bersifat proses,

seperti interaksi antar manusia dalam suatu komunitas, proses pelaksanaan

kerja, perkembangan suatu gejala atau peradaban.3

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengamat yang

menemukan dan mempelajari masalah, melakukan analisis, mengumpulkan

data, mencatat, hingga menarik kesimpulan.

B. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MA Plus Walisongo Lampung Utara.

Objek yang menjadi penelitian adalah guru bahasa Arab dan peserta didik kelas

X MA Plus Walisongo. Beberapa alasan peneliti memilih tempat ini sebagai

penelitian adalah sebagai berikut:

1. MA Plus Walisongo merupakan instansi pendidikan yang berada di bawah

naungan pondok pesantren, sehingga telah dilaksanakan implementasi

pendidikan karakter dalam tiap proses pembelajaran.

2. MA Plus Walisongo dianggap dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh peneliti.

3. Di MA Plus Walisongo belum pernah diadakan penelitian tentang analisis

implementasi pendidikan karakter sebelumnya.

4. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan potensi pendidikan karakter

pada peserta didik di MA Plus Walisongo terutama di kelas X.

3
Ibid, h. 7.

28
C. Sumber Data

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu.4

Dalam penelitian kualitatif, tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

oleh Sradley dinamakan “sosial situation” atau situasi sosial yang terdiri atas

tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity)) yang

berinteraksi secara sinergis.5

Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu,

melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu

tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang

diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan

dan tujuan tertentu. 6

Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data adalah kepala sekolah,

Waka Kurikulum & Kesiswaan, guru bahasa Arab dan peserta didik kelas X

MA Plus Walisongo.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber,

4
Ibid, h. .91.
5
Ibid. h. 93
6
Ibid., h. 94.

28
dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada

setting alamiah (natural setting), laboratorium dengan metode eksperimen, di

rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan

lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya dapat menggunakan sumber primer

dan sekunder. Dan dilihat dari caranya maka dapat melalui observasi,

interview, angket, dokumentasi dan gabungan keempatnya.7

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada natural setting,

sumber data primer dan sekunder, dan menggunakan teknik

triangulasi/gabungan (observasi, interview, dan dokumentasi).

1. Observasi

Peneliti mengamati objek secara natural. Penelitian berlangsung tanpa

adanya rekayasa atau usaha yang disengaja untuk mengatur atau

memperbarui keadaan. Peneliti mengamati guru dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter selama proses pembelajaran

bahasa Arab berlangsung. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai

partisipasi pasif, dimana peneliti datang di tempat kegiatan pengamatan,

tetapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaan observasi,

peneliti menyiapkan lembar tabel yang berisi nilai-nilai karakter yang akan

diamati.

2. Wawancara/Interview

Wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara tak

berstruktur dan dilakukan secara tatap muka. Wawancara tak terstruktur ini

bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang

7
Ibid., h. 105.

28
variabel yang diamati. Peneliti belum mengetahui pasti akan jawaban dari

responden, sehingga pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa

garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

3. Analisis Dokumen

Dokumen yang dianalisis adalah berupa RPP dan silabus guru mata

pelajaran bahasa Arab yang digunakan dalam kelas penelitian. Analisis ini

bertujuan untuk mengkonfirmasi kesesuaiain data dengan hasil observasi

dan wawancara tentang penerapan pendidikan karakter dalam proses

pembelajaran bahasa Arab di kelas tersebut.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan terus menerus selama

proses penelitian berlangsung hingga selesai. Milas and Huberman

mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam

analisis data yaitu data reduction, data display, dan congclusion

drawing/verification.8

Tahap dalam analisis data setelah data terkumpul, yaitu sebagai berikut:

1. Data Reduction (reduksi Data)

Dari data yang cukup banyak diperoleh di lapangan perlu dicatat

secara teliti dan rinci. Data tersebut kemudian dirangkum, dipilih lalu

kemudian difokuskan pada hal-hal yang dicari dan dibutuhkan.

8
Ibid., h. 132-133.

28
2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

data. Hal ini bertujuan agar memudahkan peneliti memahami tentang apa

yang terjadi. Dalam penelitian kualitatif, data disajikan dalam bentuk teks

naratif sebagaimana menurut Miles and Huberman bahwa dalam penelitian

kualitatif, bentuk penyajian data yang paling sering digunakan adalah

dengan teks yang bersifat naratif.

3. Congclusion Drawing/Verification

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah data yang terkumpul telah

direduksi dan disajikan dalam bentuk teks yang dapat dipahami.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif di tahap awal adalah bersifat

sementara, hingga dilakukan kembali penelitian selanjutnya. Hal ini

dikarenakan masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif

bersifat belum tetap dan dapat berkembang setelah penelitian berada di

lapangan.

F. Keabsahan Data

Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan selanjutnya akan diuji

keabsahannya. Uji keabsahan data ini dapat dilakukan melalui metode

triangulasi. Data-data tersebut diuji kesesuaiannya, yaitu antara data yang

diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Selain itu, uji

28
keabsahan data dalam penelitian ini juga dilakukan dengan cara melalukan

perpanjangan pengamatan dan peningkatan ketekunan penelitian.

Keabsahan data dapat dilakukan dengan metode Triangulasi. Triangulasi

dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber,

sehingga menemukan kesimpulan.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas dataa dilakukan dengan

teknik yang berbeda. Misalnya dari data yang diperoleh melalui

wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Jika dari teknik

yang berbeda ini mendapat hasil yang berbeda pula, maka dilakukan

diskusi lanjutan kepada sumber data.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga mempengaruhi kredibilitas data. Antara melakukan

survei di pagi hari dan kemudian di siang hari dapat menghasilkan

hasil data yang berbeda. Untuk itu perlu dilakukan pengujian waktu

berulang-ulang untuk mendapatkan kepastian datanya.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah penliti itu

sendiri. Peneliti sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus

28
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, analisis data, menafsirkan

data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.9

Untuk memudahkan instrumen penelitian, maka dibutuhkan instrumen

pembantu yaitu:

1. Dokumentasi

Dokumen yang diperlukan berupa RPP yang dipakai guru di kelas

tersebut dimana RPP itu memuat nilai-nilai pendidikan karakter yang

diharapkan terimplementasi dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas

tersebut.

2. Observasi

Observasi yang dilakukan peneliti dengan bertindak sebagai

partisipasi pasif dilengkapi dengan lembar observasi yang memuat

pernyataan-pernyataan berkaitan dengan nilai-nilai karakter yang hendak

diimplementasikan sesuai yang tertera dalam RPP.

3. Pedoman Wawancara

Dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyusun pedoman

wawancara. Hal ini sebagai acuan untuk memudahkan proses wawancara.

Sekalipun wawancara yang dipilih bersifat tk terstruktur dan terbuka.

Dengan intrumen peneliti dan intrumen pembantu inilah, data-data yang

diperoleh diharapkan mampu menjawab rumusan masalah dan fokus

penelitian.

9
Ibid., h. 102.

28
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Zahrotul. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran

Bahasa Arab Di Ma Sunan Ampel Baujeng. Journal of Islamic Education

(JIE) Vol. III No. 1)

Dengan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay–Two Stray.

Di Sekolah. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi. Volume VIII No. 1.

Fikr. vol. 7 No, Purwokerto: Institut Agama Islam Negeri (IAIN). No. 2.

Harahap, Ade Chita Putri. 2019. Character Building (Pendidikan Karakter). Al -

Irsyad:

Haryati, Sri. Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013.

Heriansyah. Guru Adalah Manajer Sesungguhnya Di Sekolah.

Hidayati, Nur. Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Siswa di Smp Islam

Al-Azhar 18

Jurnal Pendidikan dan Konseling. Vol. 9. No. 1.

Kota Salatiga Tahun 2017.

Kurikulum 2013. Jurnal An-Nabighoh, Vol. 20., No. 02.

Manajer Pendidikan. Volume 9. Nomor 3.

Marzuki, M. Bakri. Falsafah Kurikulum dalam Pendidikan Islam. Jurnal

Hunafa Vol.5..

28
Miftahurrohman. Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Aliyah Dalam

Perspektif

Muhammad, Ismail. 2013. Diferensi Makna Kurikulum di Indonesia. Jurnal

Mudarrisuna: Volume 3. Nomor 2.

Multidimensional, (Jakarta: Bumi Aksara.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis

Nur Syahrudin, dkk. skripsi: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Pkn

Nurkholis. 2003. Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal

Kependidikan,

Omeri, Nopan. 2015. Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan.

Jurnal

Rosita, Lilis. Peran Pendidikan Berbasis Karakter Dalam Pencapaian Tujuan

Pembelajaran

Samrin. Pendidikan Karakter (Sebuah Pendekatan Nilai). Jurnal Al-Ta’dib Vol. 9

No. 1.

Sari, Puput Perwita. 2019. Penanaman Nilai Karakter Gemar Membaca. Jurnal

Raushan

Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta CV.

Syafe’i, Imam. 2015. Tujuan Pendidikan Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal

Pendidikan Islam. Volume 6.

UU No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional.

28
Vol. 1 No. 1.

Zulhijrah. 2015. Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Jurnal Ta’dib

Vol. 1 No. 1.

28

Anda mungkin juga menyukai