Anda di halaman 1dari 8

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di PAUD Sinar

Harapan untuk subjek yang diteliti yaitu anak PAUD Sinar Harapan .Penelitian

strategi guru dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui cerita

bergambar. PAUD Sinar Harapan beralamat di JL. Kyai Haji A Azhari, Rt. 19,

Seberang Ulu II, Palembang, 13 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak PAUD Sinar Harapan Tahun Ajaran

2021/2022. Peneliti mengambil kelas B1 dengan tiga pendidik yakni satu kepala

sekolah dan dua guru pengajar. Peneliti memilih anak kelas B1 sebagai sampel untuk

diteliti dengan alasan sekolah sudah memberikan batasan untuk prengambilan dari

sampel penelitian dan hal tersebut sudah sesuai dengan pertimbangan pihak sekolah.

Adapun alasan untuk pemilihan anak PAUD Sinar Harapan sebagai subjek penelitian

berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran menggunakan cerita bergambar anak

masih pasif dalam pembelajaran, kemampuan berbicara anak belum terlihat sehingga

hasil belajar anak pembelajaran cerita bergambar.

Karakteristik yang dimiliki anak di PAUD Sinar Harapan meliputi sifat

siswa,usia siswa, serta jenis kelamin siswa. Sifat anak berbeda-beda yaitu ada anak
28

yang superaktif, hiperaktif, susah diatur, rajin serta sopan dan pendiam. sedangkan

jumlah anak pada kelas B1 di PAUD Sinar Harapan terdiri 9 orang laki-laki dan 5

orang perempuan

3.3 Metode penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam

melakukan suatu penelitian, karena pada dasarnya metode penelitian merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu

kebenaran pengetahuan dengan cara-cara ilmiah. Oleh karena itu, metode yang

digunakan dalam suatu penelitian harus tepat. Berdasarkan pendekatan dan jenis data

yang digunakan, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif sehingga akan

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata. Data yang dianalisis di dalamnya

berbentuk deskriptif dan tidak berupa angka-angka seperti halnya pada penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019) penelitian kualitatif dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan

gejala menurut apa adanya pada saat penelitian itu dilakukan.. Oleh karena itu,

penelitian kualitatif mampu mengungkap fenomenafenomena pada suatu subjek yang

ingin diteliti secara mendalam. Metode Penelitian Analisis data kualitatif untuk

menentukan proses peningkatan kemampuan motorik kasar (melompat) yang

dinyatakan dalam suatu pernyataan keadaan ataupun kriteria. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan kriteria: Belum Muncul (BM), Mulai Muncul (MM),

Berkembang Sesuai Harapan (BSH), Berkembang Sangat Baik (BSB).


29

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa taknik pengumpulan data.

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data guna menjawab rumusan masalah

yang ada. Teknik pengumpulan data terdiri atas 3 yaitu observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada penjelasan berikut ini.

1. Observasi

Observasi adalah cara mengumpulkan bahan-bahan keterangan yang proses

nya dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap peristiwa yang menjadi obyek pengamatan.4 Adapun menurut

Suharsimi Arikunto bahwa observasi merupakan sebuah pengamatan secara

langsung terhadap suatu penomena baik itu sedang berlangsung atau masih

dalam tahap yang termasuk berbagai kegiatan terhadap suatu kajian obyek

yang menggunakan pengindraan. Seorang peneliti mengamati secara

langsung di lapangan sebagai seorang pengamat yang berperan serta secara

lengkap untuk memperoleh suatu keyakinan tentang gambaran sebuah

kondisi selama proses pembelajaran berlangsung, mulai saat guru memulai

pembelajaran, guru memberikan materi, guru menggunakan sebuah metode

dan guru memilih sumber belajar yang akan digunakan disebuah kelas.

Berdasarkan pelaksanaan observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu

a. Observasi Partisipatif. Observasi ini melibatkan peneliti dalam kegiatan

sehari hari dengan orang atau subyek yang diamati. Sambil melakukan

poengamatan, peneliti ikut juga melakukan apa yang dikerjakan oleh


30

sumber data

b. Observasi non partisipan. Dalam observasi ini, peneliti sebagai

penonton dalam kegiatan. Peneliti hanya melihat atau mendengarkan

pada situasi sosial tertentu.

2. Wawancara

Menurut Bimo Walgito, wawancara adalah salah satu metode untuk

mendapatkan data melalui hubungan secara langsung dengan informan.

Teknik ini merupakan pendukung dalam pengumpulan data dan informasi

dalam penelitian. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini ialah

wawancara bebas yaitu dalam wawancara peneliti menyiapkan panduan

wawancara panduan berupa pertanyaan untuk disajikan tetapi dengan cara

bagaimana pertanyaan itu dapat diajukan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi mendukung berjalannya penelitian ini, meliputi nama-nama

anak sebagai subjek penelitian, foto-foto proses berlangsungnya suatu

pembelajaran tentang suatu kemampuan berbicara melalui cerita serta data-

data yang mendukung untuk menganalisis pada tahap awal. Pada

pendidikan anak usia dini, ada beberapa dokumen biasanya dipelajari serta

dianalisa yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), jadwal

kegiatan buku laporan perkembangan anak, catatan anekdot, foto, serta

video kegiatan anak hasil karya anak serta buku komunikasi orangtua serta

guru.
31

3.5 Uji Keabsahan Data

Metode analisis data yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik dari

penelitian kualitatif, yaitu analisis data secara induktif. Uji keabsahan data digunakan

untuk memastikan kebenaran dari data yang diperoleh. Teknik-teknik yang

digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini adalah:

1. Ketekunan dan keajegan pengamatan

Meningkatkan ketekunan dalam wawancara dan observasi maka data dan

urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

2. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sumber yang lain. Keabsahan data yang dilakukan dengan memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan dan sebagai pembanding

terhadap data yang didapat. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3

triangulasi, yaitu:

a. Triangulasi sumber Membandingkan dan mengecek kemabli

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda. Pada penelitian ini peneliti juga akan mewawancarai

orang terdekat subjek.

b. Triangulasi metode Upaya membandingkan temuan data yang telah

diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu, dengan data

yang diperoleh dengan menggunakan metode lain mengenai


32

permasalahan dan sumber yang sama.

c. Triangulasi teori Triangulasi teori merujuk pada pemakaian perspektif

teori yang bervariasi guna dalam menginterpretasikan data yang sama.

3.6 Teknik Analisis Data

Adapun data yang berupa kata-kata dari catatan lapangan dapat diolah menjadi

suatu kalimat-kalimat yang dapat bermakna serta dianalisis dengan kualitatif.

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu merangkum memilih hal yang pokok dan memfokuskan

pada hal yang penting, dicari tema serta polanya.12Reduksi data dalam

penelitian ini dengan menyajikan data/inti dari yang mencakup seluruh dari

hasil penelitian. Tidak mengabaikan data-data pendukung, mencakup proses

pemilihan, pemuatan, penyederhanaan, serta tranfortasi data kasar yang

diperoleh dari catatan lapangan.

2. Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dengan rangka penyusunan informasi secara

sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan serta refleksi

terhadap masing-masing siklus. Penyajian data tersebut dilakuakn dalam

proses pnampilan data secara lebih sederhana yaitu dalam bentuk paparan

naratif serta disajikan dalam laporan yang sistematis serta mudah dipahami.

Data dapat disajikan dalam bentuk diagram, tabel, grafik, atau piechart dan

sebagainya.

3. Penarikan Kesimpulan
33

Penarikan kesimpulan yaitu supaya untuk pencarian suatu makna data yang

terkumpul dan dapat disajikan dalam bentuk pernyataan kalimat yang

sangat singkat serta padat tetapi mengandung pengertian yang sangat luas.

4. Indikator Keberhasilan

Kriteria keberhasilan yaitu suatu tindakan yangakan dilihat dari indikator

suatu proses hasil belajar serta pemahaman. Indikator suatu proses yang

ditetapkan dalam suatu penelitian yaitu jika ketuntasan belajar siswa

terhadap materi dapat mencapai 75% dan siswa yang mendapat 70

setidaknya 75% dari jumlah seluruh siswa. Untuk memudahkan dalam

mencari tingkat keberhasilan tindakan. Mulyani menjelaskan bahwa

kualitas pembelajaran didapat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi

proses pembelajaran diketahui berhasil dan berkualiatas apabila seluruhnya

atau setidaknya sebagaian besar 75% anak terlibat

pembelajaran.,Sedangkan untuk segi hasil, proses pembelajaran berhasil

apabila terdapat suatu perubahan tingkah laku yang positif pada peserta

didik seluruhnya atau sekurang-kurangnya 75 % dan jika anak sudah

mencapai 75%, anak tersebut sudah bisa dikatakan sudah berkembang

sesuai harapan.
34

DAFTAR PUSTAKA

Yus Anita, Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana, 2011.

Fad Aisyah, Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indoneisa. Jakarta: Naga


Swadaya, 2014.

Departemen Agama RI, Al-Aliyy, (2003), Al-Qur’an dan Terjemahnannya, Bandung:


Diponegoro IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia).

Hurlock Elizabeth, Pekembangan Anak. Jakarta: Erlangga, 1978.

Hans Van Der Mars. The Effect Of A Perfomance base Curriculum On The Gross
Motor Development Of Preschool Children During Teacher Training. Arizona
State University.1983.

Beaty Janice J, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Ketujuh. Jakarta:
Prenamedia, 2013.

Santrock John W, Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga, 2007.

Subagyo Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,
2012.

Subagyo Johni, Metode Penelitian Pendidikan & Aplikasinya Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD). Jakarta: Prenamedia Group, 2013.

Achroni Keen,
MengoptimalkanTumbuhKembangAnakmelaluiPermainanTradisional.
Jogjakarta: Javalitera, 2012.

Khadijah, Konsep Dasar Pendidikan Pra Sekolah. Bandung: Citapustaka Media


Perintis, 2012.

Anda mungkin juga menyukai