BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Sesuai dengan
pola gerakan yang dapat dilakukan anak, keterampilan motorik diperlukan untuk
ruangan, keterampilan motorik kasar meliputi kegiatan gerak seluruh tubuh atau
otot tertentu anak dapat belajar untuk merangkak, melempar, atau melompat.
merupakan kegiatan yang menggunakan otot halus antara mata dan tangan.
saraf, otot, otak, dan spinal cord, yaitu kemampuan motorik menjadi pondasi
dasar bagi anak usia dini11, yang diperlukan sejak usia balita sebagai bagian dari
pertumbuhan dan perkembangan anak. Motorik kasar adalah gerak anggota badan
tubuhnya atau besar, maka gaya geraknya sudah berbeda pula.Motorik kasar
mempunyai peran yang sanat penting dalam kesehatan. Hal ini mengakibatkan
Menurut Bredekamp dan Copple, anak usia 4-5 tahun sudah dapat
berpijakkaki.
9
keranjang.
e. Matras petak bergambar, untuk melakukan gerakan berdiri satu kaki dan
dalam penyelesaian sosial dan pribadi anak. Anak yang memiliki keterampilan
motorik yang lebih baik dari teman sebayanya cenderung akan lebih percaya diri
percayadiri.
kategori yaitu:
c. Keterampilan bermain
menggambar.
d. Keterampilan sekolah
1. Faktor makanan
Pemberian makanan yang bergizi oleh orang tua kepada anak usia dini
sangat penting untuk memberikan energy pada anak yang sangat aktif di
usia dini. Pemberian gizi atau nutrisi yang cukup dapat merangsang
bergizi bagi anak usia dini, khususnya anak yang berusia 0-2 tahun
adalah air susu ibu (ASI). Keberadaanya tidak tergantikan oleh makanan
lainnya.
3. KesiapanFisik
motorik halus seorang anak terlihat dengan pesat dan luar biasa. Tadinya
orang tua sudah melatih anaknya yang berusia 2 tahun untuk berjalan
5. Faktor Budaya
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkmbangan fisik motorik anak harus
anak adalah pemberian makanan yang bergizi (faktor makanan), mengajak anak
dan syaraf- syarafnya (faktor kesiapan fisik), faktor jenis kelamin juga tidak dapat
yang terakhir adalah budaya masyarakat kita yang dominan juga ikut berpengaruh
popular dikalangan anak-anak pada era 80-an. Permainan lompat tali dimainkan
permainan lompat tali sangat sederhana yaitu, karet gelang yang dijalin hingga
panjangnya mencapai sekitar (3 sampai 4 meter) tidak terlalu panjang dan juga
tidak terlalu pendek.22 Tempat yang digunakan untuk permainan lompat tali
halaman sekolah, taman. Namun jika tidak memungkinkan dapat juga di ruang
tertutup, asal ruangannya luas dan jauh dari benda-benda yang membahayakanya.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa permainan lompat tali merupakan salah satu
fisik-motorik anak. Dengan permainan lompat tali juga dapat menstimulasi aspek
saja, dan permainan ini sangat bermanfaat. Adapun manfaat permainan lompat tali
2. Motorik kasar. Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik
bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara
dan teknik melompat yang benar. Selain melatih fisik, mainan ini juga
16
besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar
anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya (Sunardi
dan Sunaryo, 2007: 113-114). Perkembangan motorik kasar anak lebih dulu dari
pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang
ukuran besar dari pada ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu mengontrol
17
anak. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot
tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak. Menurut Endang Rini Sukamti (2007:
lokomotor adalah aktivitas gerak yang memindahkan tubuh satu ke tempat lain.
adalah menggerakkan berbagai bagian tubuh atas perintah otak dan mengatur
gerakan badan terhadap macam-macam pengaruh dari luar dan dalam. Motorik
kasar sangat penting dikuasai oleh seseorang karena bisa melakukan aktivitas
sehari-hari, tanpa mempunyai gerak yang bagus akan ketinggalan dari orang lain,
lain sebagainya, kegiatan itu memerlukan dan menggunakan otot-otot besar pada
anak seperti mata, tangan dan aktivitas otot kaki, dalam menyeimbangkan badan
dengan unsur yang dikembangkan dalam kebugaran jasmani pada umumnya. Hal
1. kebugaran statistik,
2. kebugaran dinamis,
3. kebugaran motoris.
Sujiono (2007: 13) menyatakan bahwa gerakan yang timbul dan terjadi pada
motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi dan melibatkan otot-otot besar dari
bagian tubuh, dan memerlukan tenaga yang cukup besar. Barrow Harold M., dan
keseimbangan, fleksibilitas, dan koordinasi. Hal senada juga dijelaskan oleh Toho
motorik di antaranya:
tenaga sewaktu kontraksi. Kekuatan otot harus dimiliki anak sejak dini.
Apabila anak tidak memiliki kekuatan otot tentu anak tidak dapat
dalam satuan waktu tertentu. Misal: berapa jarak yang ditempuh anak
dalam melakukan lari empat detik, semakin jauh jarak yang ditempuh
individu.
tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak dari titik ke titik lain.
sangat baik seperti yang dialami para atlet, tetapi ada anak yang mengalami
motorik anak pra sekolah yang adalah bahwa suatu perubahan, baik fisik maupun
anak juga dipengaruhi hal lain di antaranya asupan gizi, status kesehatan dan
21
aktivitas otot tangan, kaki dan seluruh tubuh anak. Ada beberapa kegiatan yang
papan tititan, melompat tali, senam, renang dan sebagainya. Hal tersebut selain
dapat membuat senang anak juga dapat melatih anak untuk percaya diri.
kaki berpijak.
menampung akrobat).
kegiatan kelompok.
gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara
hidup sehat, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat
dan terampil. Sesuai dengan tujuan pengembangan jasmani tersebut, anak didik
kelak (Depdiknas, 2008: 2). Pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari
tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang
sebagai berikut:
kesehatan anak.
pribadi.
anak guru dapat menerapkan metode-metode yang akan menjamin anak tidak
yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik
Menurut Bredekamp dan Copple (Bambang Sujiono, 2005: 15-16) anak usia
berpijak kaki.
menampung akrobat).
dapat berfikir kemudian diuraikan suatu masalah yang telah dibahas didalam