Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengantar Pendidikan

Dosen Pengampu: Riswan Aradea S.P.,M.M

Disusun Oleh:

Rino Ahmad Setiawan (2022132005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2022/2023
1. Manusia dan Pendidikan
a. Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yg memiliki derajat yg paling
tinggi antara ciptaannya yg lain. Hal yg paling penting dalam membedakan manusia dengan
makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan
keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya didunia

Hakikat manusia

 Jiwa
a) Cipta/cognitif
b) Rasa/afektif
c) Karsa/psiko motor
 Raga
a) kepala, tangan, kaki
b) Indera
c) jantung, paru-paru,ginjal
d) anggota badan lain
e) unsur metabolisme
f) dll

Sifat hakekat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik yg secara prinsip


membedakan manusia dengan hewan.
Wujud sifat hakekat manusia
 Kemampuan menyadari diri
 Kemampuan bereksistensi
 Memilih kata hati
 Memiliki moral
 Kemampuan bertanggung jawab
 Memiliki rasa kebebasan
 Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
 Kemampuan menghayati kebahagiaan

Pandangan tentang hakekat manusia

 Pandangan psikoanalitik
Tingkah laku manusia digerakkan oleh dorongan yg bersifat instinktif dan
diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan insting biologis manusia
 Pandangan neonalitik
Pandangan ini tetap mengakui adanya id, ego, dan superego, namun lebih
menekankan pada ego sebagai pusat kepribadian seseorang. Ego berfungsi
sebagai pengarah terwujudnya id, dan bersifat rasional serta bertanggung jawab
atas tingkah laku intelektual dan social seseorang.
 Pandangan humanistik
Pandangan ini lebih menekankan super ego sebagai pusat kepribadian seseorang.
Pandangan ini lebih menonjolkan nilai-nilai kemanusiaan serta moral.

Struktur Kepribadian Manusia Terdiri Dari 3 Komponen (Freud)

 Id yg berfungsi untuk menggerakkan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya


 Ego berfungsi untuk menjembatani antara keinginan id dengan lingkungan yg
realistis
 Super ego berfungsi untuk mengawasi dan mengontrol tingkah laku seseorang
agar sesuai dengan aturan dan nilai nilai moral

Manusia Makluk Monodualis

 Mempunyai keseimbangan kehidupan jiwa dan raga.


 Keseimbangan perkembangan cipta, rasa dan karsa ( kognitif, afektif dan
psikomotor = head, heart dan hand , Pestalozzi ).
 Sikap hidup, keseimbangan kehidupan sebagai makluk individu dan makluk sosial.
 Tujuan hidup, keseimbangan kehidupan sebagai makluk duniawi dan akhirat.
 Keseimbangan kehidupan dari aspek-aspek diatas, adalah manusia yang Integral
>< des Integral.
a. pendidikan
Pendidikan adalah proses interaksi manusiawi antara pendidik dan subjek didik untuk
mencapai tujuan pendidikan berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan menggunakan
bermacam macam tindakan yg disebut alat pendidikan.
Hakikat pendidikan:
 Paedagogie – paedagogiek – Opvvouding – dresuur – education.
 Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental
secara intelektual dan emosional.(J Dewey)
 Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran
dan tubuh anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup.(Ki Hajar Dewantoro).
 Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
manusia didalam maupun diluar sekolah dan ber langsung seumur hidup.
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, aklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyara kat,
bangsa dan negara.(UUP No. 20/2003)

Jadi karena manusia diciptakan oleh tuhan dengan berbekal akal dan pikiran
maka manusia membutuhkan pendidkan untuk mengembangkan kehidupannya demi
memuaskan rasa keingintahuannya.

Manusia membutuhkan pen-didikan :

Memanusiakan manusia (manusia dalam arti yang sebenarnya, adalah manusia


yang integral)

 Manusia hanya dapat menjadi manusia hanya karena pendidikan.


 Pendidikan dapat mengkonstruir hidup manusia.
 Pendidikan dapat menjadikan manusia dari ‘Human’ ke ‘Humanus’ (Ki Hajar
Dewantoro)
 Hanya pendidikan dapat menselaraskan kese-imbangan perkembangan berbagai
aspek manusia ( jiwa-raga, cipta-rasa-karsa, duniawi-akhirat, individu dan sosial).

Batas-batas Pendidikan

 Awal
1) Bibit, bobot dan bebet
1) Prenatal opvvouding (sebelum lahir)
2) Setelah dilahirkan
3) Setelah kenal kewibawaan (gezag)
4) Setelah mencapai usia sekolah (6/7) tahun
 Akhir
1) Setelah anak dewasa (jasmani dan rokhani)
2) Sepanjang hayat (life long education)

2. Pendidikan sebagai Ilmu dan eksistensinya


Pendidikan merupakan suatu ilmu, karena memenuhi syarat sebagai ilmu, disamping
juga memenuhi persyaratan ontologis, epistemology dan aksiologi tertentu. Ilmu
pendidikan merupakan ilmu yg membicarakan masalah-masalah umum pendiddikan
secara menyeluruh dan abstrak.
3 Syarat minimal pengetahuan disebut ilmu:

a. Segi ontology
1) apa yg dibahas dalam ilmu tersebut?
2) Obyek ilmu : obyek material (dilihat dari wujud benda) & obyek forma
(subtansi yg dibahas).
b. Segi epistemology
1) Bagaimana preoses mendapatkan pengetahuan yg benar ?
2) Observasi dan eksperimen
c. Segi aksiologi
1) Bagaimana manusia menggunakan ilmunya

 Persyaratan Ilmu
1) Mempunyai obyek : materia , forma.
2) 2.Mempunyai Metode : PMB, Penelitian dan pengembangan ilmu.
3) Mempunyai Sistematika : system, runtut, pilah, pernah, logis, rasional.
4) Mempunyai tujuan, fungsi dan sudut pandang tertentu.
 Macam Ilmu Pendidikan
1) Pendidikan Nasional, Pendidikan Kewargaan Negara
2) Pendidikan Sosial, Individual, Klasikal.
3) Pendidikan Perbandingan
4) Pendidikan Kepribadian, watak, budi pekerti.
5) Pendidikan Sistematis, teoritis, praktis
6) Pendidikan formal (sekolah), informal (keluarga), nonformal (masyarakat).
7) Pendidikan orang dewasa (Andragogi)
8) Pendidikan rendah, menengah, tinggi
9) Pendidikan agama, pendidikan jasmani, pendidikan moral, pendidikan luar
biasa dll.

PENGGOLONGAN ILMU:
Muh. Hatta
 Ilmu Alam
 Ilmu Sosial
 Ilmu Kultur
UU Pokok tentangPerguruan Tinggi No. 22 Th 1961
 Ilmuagama/kerohanian
 Ilmu kebudayaan
 Ilmu sosial
 Ilmu eksakta(termasuk Teknik)
Endang Saifudin Anshari
 Ilmu alam (Natural Science)
 Ilmu Kemasyarakatan (Social Science) Humaniora

1) Berdasarkan Obyek : Ilmu Pengetahuan Rohaniah & Ilmu Pengetahuan Alamiah.


2) Berdasarkan Metode Kerja Penelitiannya : I.P Normatif bersifat deduktif & I.P
Empiris bersifat induktif.
3) Segi Kepraktisannya : I.P Praktis & I.P Teoritis

3. Pendidikan sebagai suatu System


Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan pendidikan sendiri terdiri dari elemen-
elemen atau unsure-unsur pendidikan yang dalam kegiatannya saling terkait secara
fungsional, sehingga terjadi suatu kesatuan yg terpadu, saling berhubungan dan diharapkan
dapat mencapai suatu tujuan.

Pendidikan Sebagai System:

 System, sistim, systemik, sistematis, sistematika


 System adalah kesatuan yang terorganisir dari sejumlah komponen, bagian, unsur yang
saling berkaitan, melengkapi, membutuhkan yang berfungsi mencapai tujuan system.
 Komponen adl bagian dari suatu sistem yang melaksanakan fungsi tertentu.
 Komponen integral dan komponen tidak integral
 Dalam system ada input, proses, produk (merupakan proses tranformasi = mengubah
masukan menjadi luaran, input menjadi output).

4. Komponen-komponen pendidikan
Komponen-komponen system pendidikan terdiri dari:
a. Dasar pendidikan

Dasar pendidikan adalah landasan dalam menyelenggarakan pendidikan. Dasar


pendidikan dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi titik tolak untuk memikirkan
masalah-maslah pendidikan atau titik tolak untuk melakukan kegiatan-kegiatan
pendidikan. Dalam pendidikan, yang menjadi dasar pendidikan adalah dasar filosofis,
dasar historis, dasar psikologis, dasar sosiologis, dan dasar yuridis.

Dasar pendidikan di Indonesia dapat dibedakan:

 Landasan Idiil : Pancasila


 Konstitusional : UUD 45 ( pembukaan, ps 31, ayat 1 dan 2)
 Operasional : GBHN, Tap-tap MPR, Kep Men.
 Kebudayaan Nasional.
b. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan adalah pedoman arah yang akan dituju atau dicapai dengan
pendidikan. Dengan adanya tujuan yang jelas, maka komponen-komponen pendidikan
yang lain serta aktivitasnya senantiasa berpedoman kepada tujuan, sehingga efektifitas
proses pendidikannya selalu diukur apakah dapat mencapai tujuan atau tidak.
 Tujuan pendidikan adalah pedoman arah yang akan dituju atau dicapai dengan
pendidikan.
 Macam-macam tujuan pendidikan : (1) tujuan umum, (2) tujuan khusus, (3) tujuan
insidental (menurut keadaan), (4) tujuan sementara, (5) tujuan tidak lengkap, (6)
tujuan antara (intermediair).
 Hirarkhi tujuan pendidikan: (1) tujuan umum, (2) tujuan institusional, (3) tujuan
kurikuler, (4) tujuan instructional (pembelajaran).
 Tujuan umum pendidikan perumusannya selalu mengalami perubahan dan
perkembangan.

Tujuan umum pendidikan:

 Membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.(UUP No.4/50
yo no.12/54).
 Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, me-miliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rokhani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tang-gung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (UUP No. 2/1989)
 Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertang-gung
jawab.(UUP No.20/2003)

c. Materi/Isi Pendidikan
Materi/isi pendidikan merupakan bahan-bahan atau materi pendidikan yang
diberikan kepada peserta didik. Dengan begitu tujuan yang diharapkan bisa tercapai.
 Bahan atau materi apa saja yang perlu diberikan kepada anak didik agar tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai.
 Materi atau isi pendidikan berkaitan erat dengan kurikulum. Karena semua materi
atau isi pendidikan terdapat didalam kurikulum.
 Kurikulum adalah seperangkat rencara dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedo man penyelenggaraan kegiatan
mengajar belajar.
 Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam ke rangka NKRI
dengan memperhatikan: (1) peningkatan iman dan taqwa, (2) peningkatan aklak
mulia, (3) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, (4)
keragaman potensi daerah dan lingkungan, (5) tuntutan pembangunan daerah dan
nasional, (6)tuntutan dunia kerja, (7) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, (8) dinamika perkembangan global, (9) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
d. Metode Pendidikan
Metode adalah cara atau teknik yang digunakan guru untuk penyampaian bahan
ajar kepada peserta didik, Agar supaya nantinya bisa memilih metode yang tepat sesuai
dengan tujuan dan kondisi-kondisi pendukung.
 Ada bermacam-macam metode mengajar. Para guru diharapkan dapat memiliki
pengetahuan dan pemaha man serta keterampilan dalam memilih dan menggu-
nakan metode dalam pembelajarannya.
 Macam-macam metode mengajar: ceramah, diskusi, tanya jawab, problem
solving, discovery/inquiry, de-monstrasi, permainan (game), resitasi, role playing
(bermain peran), sumbang saran (brain storming), eksperimen, drill (latihan),
sosiodrama / dramati-sasi, fildstrip/studi lapangan, team teaching dll.
e. Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang
berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh pendidik kepada
siswa dalam mencapai tujuan. Dalam berbagai situasi dan kondisi, tindakan dan perlakuan,
tingkah laku dan perbuatan yang secara langsung maupun tidak langsung ditujukan
kepada tercapainya tujuan pendidikan.
Penggunaan alat pendidikan harus memperhatikan:
a. tujuan apa yang akan dicapai dengan alat itu
b. siapa yang akan menggunakan alat tersebut
c. kepada siapa alat itu akan dikenakan
d. apakah alat itu berefek yang positif atau tidak.
e. juga perlu dipertimbangkan waktu, tempat, situasi dan kondisi.
f. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan adalah tempat berlangsungnya pendidikan. Pendidikan dapat
berlangsung di dalam keluarga (in formal), sekolah (formal) dan dimasyarakat (non
formal). Lingkungan pendidikan (masyarakat) mempunyai pengaruh yang besar dalam
proses pendidikan. Lingkungan ada dua macam, lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik yakni suasana dan keadaan berlangsungnya pendidikan. Lingkungan
sosial yakni iklim dan suasana kependidikan.
Lingkungan pendidikan dapat dibedakan pula : (1) lingkungan sosial (masyarakat), (2)
lingku-ngan alam (geografis, klimatologi, tumbuhan, hewan dll), dan (3) lingkungan
budaya (semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia).
g. Pendidik
Pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap dan
tingkahlaku peserta didik. Terdapat dua kategori pendidik yaitu pendidik menurut
kodrat (orang tua) dan pendidik menurut jabatan (guru).Guru, adalah orang yang patut
di teladani dan dicontoh (guru = digugu dan ditiru = jawa) yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan peserta didik . Sebutan lain untuk guru, yaitu pendidik,
instruktur, pengajar, widyaiswara, tutor, mentor. Guru adalah pribadi dewasa yang
mempersiapkan diri secara khusus melalui LPTK agar dengan keahliannya mampu
mengajar sekaligus mendidik siswanya untuk menjadi warga negara yang baik (susila),
berilmu, produktif, sosial, sehat dan mampu berperan efektif dalam peningkatan SDM.
Pendidik dibedakan menjadi:
1) Orang tua sebagai pendidik dirumah,
2) Guru sebagai pendidik di sekolah, dan
3) Tokoh masyarakat sebagai pendidik di masyarakat.
menurut peraturan Pemerintah No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 28 ayat 3 menyatakan bahwa guru wajib memiliki empat kompetensi, yaitu
1) kompetensi pedagogik,
2) kompetensi profesional,
3) kompetensi kepribadian,
4) kompetensi sosial.
h. Peserta Didik
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu .
Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang ada pada fase pertumbuhan
dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan
merupakan ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang
pendidik.
Guru/ pendidik perlu mengetahui dengan baik tentang sifat anak, keadaan
psikologis anak, sosial ekonomi orang tua, bakat yang dimiliki, kebiasaan/tipe belajar,
tingkat kemampuan (IQ dan EQ), cita-citanya, tarap perkeba-ngannya dll.
Periodisasi perkembangan anak menurut Aristoteles :
1. Periode anak kecil (0;0-7;0)
2. Periode anak sekolah (7;0-14;0)
3. Periode pubertas (14;0-21;0).
5. Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang menerangkan
tentang keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam proses pembinaan
kepribadian yang berlangsung secara kontinyu dalam keseluruhan hidup manusia. Proses
pembinaan kepribadian memerlukan rentang waktu yang relatif panjang, bahkan
berlangsung seumur hidup.9 Pendidikan seumur hidup, yang disebut dengan Life Long
Education adalah pendidikan yang menekankan bahwa proses pendidikan berlangsung
terus menerus sejak seseorang dilahirkan hingga meningal dunia, baik dilaksanakan di jalur
pendidikan formal, non formal maupun informal.

Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah untuk
mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, dan
untuk menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan
meningkatkan mutu kehidupan.

Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup sangat penting,
dan dapat ditinjau dari beberapa aspek/tinjauan.

a) Tinjauan Ideologis, yaitu pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseorang


mengembangkan potensinya dengan terus menerus sepanjang hidupnya,
memberikan skill agar mampu beradaptasi dengan masyarakat, karena pada
dasarnya manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama untuk
mendapatkan pendidikan serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan
b) Tinjauan ekonomis, yaitu pendidikan seumur hidup adalah cara paling efektif untuk
keluar dari kebodohan yang menyebabkan kemelaratan, karena pendidikan seumur
hidup dapat meningkatkan produktifitas, memelihara & mengembangkan sumber-
sumber yang dimiliki, memungkinkan hidup dalam suasana menyenangkan dan
sehat, memiliki motivasi dalam mengasuh & mendidik anak secara tepat.
c) Tinjauan sosiologis, yaitu pada umumnya negara-negara berkembang masih banyak
orang tua yang kurang menyadari pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
Pendidikan seumur hidup merupakan solusi bagi anak-anak yang kurang
mendapatkan pendidikan formal, atau tidak bersekolah sama sekali.
d) Tinjauan Politis, yaitu negara menghendaki seluruh rakyat menyadari pentingnya
hak milik pribadi dan memahami fungsi pemerintah.
e) Tinjauan Teknologis, yaitu dunia saat ini dilanda oleh eksplotasi ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan berbagai produk yang dihasilkannya, yang menuntut untuk
selalu mengembangkan dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya
agar seperti yang terjadi pada negara-negara maju agar mampu tidak hanya
menjadi penonton di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
f) Tinjauan filosofis, yaitu kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral
potensi yang meliputi manusia sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial dan
makhluk susila
g) Tinjauan Psikologis adalah dasar kejiwaan dan jasmani yaitu manusia merupakan
kesatuan kesadaran rohani, baik dari dengan terus menerus sepanjang hidupnya,
memberikan skill pikir, rasa, karsa, cipta dan budi. Kesadaran jasmani ( panca
indera.)
h) Paedagogis, yaitu perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh yang
besar terhadap konsep, teknik dan metode pendidikan

Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan


menjadi beberapa kategori yaitu:

a) Pendidikan baca tulis fungsional


b) Pendidikan vokasional
c) Pendidikan professional
d) Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
e) Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
6. Aliran-aliran pendidikan

Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa


pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu
diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikirn terdahulu selaluditanggapi dengan
pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbulpemikiran yang baru, dan
demikian seterusnya.

Aliran Pendidikan Klasik:

a) Aliran Empirism
Aliran empirisme bertolak dari lockeal tradition yang mementingkan setimulus
eksternal didalam perkembangan manusia dan menyatakan bahwa perkembangan
anak bergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
Pengalama yang diperoleh anak dalam kehidupan kehidupan sehari hari didapat dari
dunia sekitarnya yang berupa stimulus –stimulus.
b) Aliran nativisme
Aliran nativisme bertolak dari leibnitzion tradition yang menekankan kemampuaan
dalam dari anak sehingga faktor lingkungan termasuk factor pendidikan kurang
berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan
oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak lahir. Lingkungan kurang berpengaruh
terhadap pendidikan dan perkembangan anak karena hasil pendidikan tergantung pada
pembawaan.

c) Aliran naturalism

Pandangan yang memiliki persamaan dengan Aliran natuivisme adalah aliran


naturalisme bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunyai pembawaan yang
baik tetapi pembawaan yang baik itu akan menjadi rusak karena dipengaruhi oleh
lingkungan.

d) Aliran konvergensi

Aliran konvergensi bahwa seorang anak dilahirkan kedunia sudah disertai dengan
pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor
pembawaan maupun faktor lingkungan, sama sama mempunyai perana yang sangat
penting.

Aliran pendidikan moderen di Indonesia:

a) Progresivisme

Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan


pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap
pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered) atau
bahan pelajaran (subject-centered).Pendidikan Progresivisme menganut prinsip
pendidikan berpusat pada anak.

b) Esensialisme
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang
memprotes gerakan progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan
budaya/sosial.

c) Rekonstruksionalisme

Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai rekonstruksi pengalaman-


pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Sekolah yang menjadi tempat utama
berlangsungnya pendidikan haruslah merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial
di masyarakat

d) Perennialisme

Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai


universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan
penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut.

e) Idealisme

Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa
terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh
panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu
dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea.

Aliran Pokok Pendidikan

Aliran pokok pendidikan di Indonesia yang dimaksud adalah Perguruan


Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran ini
dipandang sebagai suatu tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.

7. Pembaharuan pendidikan di Indonesia

pembaharuan pendidikan adalah Upaya secara sadar yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang terlibat sebagai pelaksana, pengamat dan pengembang pendidikan untuk mengubah
ide dan gagasannya menjadi lebih baik sehingga proses kegiatan belajar dapat berjalan
secara efektif dan efisien di mana peserta didik mampu beradaptasi dengan kegiatan
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kehidupan dunia nyata (lingkungan hidup)
dan perkembangan teknologi.

Konsep Merdeka Belajar yang dikemukakan oleh Nadiem adalah Merdeka belajar
sama dengan kemerdekaan berpikir. Dalam esensinya kemerdekaan berpikir ini harus ada
di guru dulu. Kemudian baru ada pada peserta didik. Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin
bisa terjadi di peserta didik. Maksudnya guru dituntut terlebih dahulu untuk dapat
menjalankan yang dimaksud dengan kemerdekaan belajar yaitu dengan melakukan inovasi-
inovasi terhadap kegiatan pembelajaran sehingga menciptakan suasana yang lebih nyaman
bagi peserta didik, namun hal ini juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
(lingkungan) tempat guru mengajar.
Sejalan dengan merdeka belajar maka kurikulum 2013 juga mempunyai ciri khas
tersendiri yaitu mengarahkan pada wawasan atau pengetahuan dari peserta didik, lalu
pada keahlian atau bakat yang dimiliki peserta didik, dan pada tingkah laku peserta didik,
yang mana dalam proses pelaksanaan pada kurikulum 2013 lebih menitikberatkan pada
kaitan dalam kehidupan sehari-hari yang sering dialami oleh peserta didik, baik itu
pengalaman kehidupan sehari-hari dirumah, di sekolah di lingkungan teman bermainnya,
dan sebagainya.

Dan kurikulum 2013 juga menuntut peserta didik agar dapat mengembangkan
keahlian, gagasan, kemampuan dan potensi yang dimiliki, sehingga menciptakan peserta
didik yang aktif dan mandiri.

Konsep merdeka belajar jika dikaitkan dengan kurikulum 2013 maka mempunyai
maksud dan tujuan yang sama yaitu memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Jadi dalam mengupayakan pembaruan terhadap pendidikan indoensia, guru dapat


memulainya dengan cara menggabungkan merdeka belajar dengan kurikulum 2013. Hal
pertama yang dapat dilakukan oleh guru untuk melakukan pembaruan pendidikan ke arah
yang lebih baik adalah dengan memahami secara seksama bagaimana konsep
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 dan merdeka belajar.

8. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan internal
untuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). 

Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke
dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.

Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan


Anda. hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah. Contohnya termasuk siapa yang
ada di tim Anda, paten dan properti intelektual Anda, dan lokasi Anda.

Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi


bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar yang lebih besar. Anda
dapat memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi Anda tidak dapat
mengubahnya. Contohnya termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500.

Anda mungkin juga menyukai