Pengantar Pendidikan
Disusun Oleh:
2022/2023
1. Manusia dan Pendidikan
a. Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yg memiliki derajat yg paling
tinggi antara ciptaannya yg lain. Hal yg paling penting dalam membedakan manusia dengan
makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan
keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya didunia
Hakikat manusia
Jiwa
a) Cipta/cognitif
b) Rasa/afektif
c) Karsa/psiko motor
Raga
a) kepala, tangan, kaki
b) Indera
c) jantung, paru-paru,ginjal
d) anggota badan lain
e) unsur metabolisme
f) dll
Pandangan psikoanalitik
Tingkah laku manusia digerakkan oleh dorongan yg bersifat instinktif dan
diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan insting biologis manusia
Pandangan neonalitik
Pandangan ini tetap mengakui adanya id, ego, dan superego, namun lebih
menekankan pada ego sebagai pusat kepribadian seseorang. Ego berfungsi
sebagai pengarah terwujudnya id, dan bersifat rasional serta bertanggung jawab
atas tingkah laku intelektual dan social seseorang.
Pandangan humanistik
Pandangan ini lebih menekankan super ego sebagai pusat kepribadian seseorang.
Pandangan ini lebih menonjolkan nilai-nilai kemanusiaan serta moral.
Jadi karena manusia diciptakan oleh tuhan dengan berbekal akal dan pikiran
maka manusia membutuhkan pendidkan untuk mengembangkan kehidupannya demi
memuaskan rasa keingintahuannya.
Batas-batas Pendidikan
Awal
1) Bibit, bobot dan bebet
1) Prenatal opvvouding (sebelum lahir)
2) Setelah dilahirkan
3) Setelah kenal kewibawaan (gezag)
4) Setelah mencapai usia sekolah (6/7) tahun
Akhir
1) Setelah anak dewasa (jasmani dan rokhani)
2) Sepanjang hayat (life long education)
a. Segi ontology
1) apa yg dibahas dalam ilmu tersebut?
2) Obyek ilmu : obyek material (dilihat dari wujud benda) & obyek forma
(subtansi yg dibahas).
b. Segi epistemology
1) Bagaimana preoses mendapatkan pengetahuan yg benar ?
2) Observasi dan eksperimen
c. Segi aksiologi
1) Bagaimana manusia menggunakan ilmunya
Persyaratan Ilmu
1) Mempunyai obyek : materia , forma.
2) 2.Mempunyai Metode : PMB, Penelitian dan pengembangan ilmu.
3) Mempunyai Sistematika : system, runtut, pilah, pernah, logis, rasional.
4) Mempunyai tujuan, fungsi dan sudut pandang tertentu.
Macam Ilmu Pendidikan
1) Pendidikan Nasional, Pendidikan Kewargaan Negara
2) Pendidikan Sosial, Individual, Klasikal.
3) Pendidikan Perbandingan
4) Pendidikan Kepribadian, watak, budi pekerti.
5) Pendidikan Sistematis, teoritis, praktis
6) Pendidikan formal (sekolah), informal (keluarga), nonformal (masyarakat).
7) Pendidikan orang dewasa (Andragogi)
8) Pendidikan rendah, menengah, tinggi
9) Pendidikan agama, pendidikan jasmani, pendidikan moral, pendidikan luar
biasa dll.
PENGGOLONGAN ILMU:
Muh. Hatta
Ilmu Alam
Ilmu Sosial
Ilmu Kultur
UU Pokok tentangPerguruan Tinggi No. 22 Th 1961
Ilmuagama/kerohanian
Ilmu kebudayaan
Ilmu sosial
Ilmu eksakta(termasuk Teknik)
Endang Saifudin Anshari
Ilmu alam (Natural Science)
Ilmu Kemasyarakatan (Social Science) Humaniora
4. Komponen-komponen pendidikan
Komponen-komponen system pendidikan terdiri dari:
a. Dasar pendidikan
Membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.(UUP No.4/50
yo no.12/54).
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, me-miliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rokhani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tang-gung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (UUP No. 2/1989)
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertang-gung
jawab.(UUP No.20/2003)
c. Materi/Isi Pendidikan
Materi/isi pendidikan merupakan bahan-bahan atau materi pendidikan yang
diberikan kepada peserta didik. Dengan begitu tujuan yang diharapkan bisa tercapai.
Bahan atau materi apa saja yang perlu diberikan kepada anak didik agar tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Materi atau isi pendidikan berkaitan erat dengan kurikulum. Karena semua materi
atau isi pendidikan terdapat didalam kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencara dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedo man penyelenggaraan kegiatan
mengajar belajar.
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam ke rangka NKRI
dengan memperhatikan: (1) peningkatan iman dan taqwa, (2) peningkatan aklak
mulia, (3) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, (4)
keragaman potensi daerah dan lingkungan, (5) tuntutan pembangunan daerah dan
nasional, (6)tuntutan dunia kerja, (7) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, (8) dinamika perkembangan global, (9) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
d. Metode Pendidikan
Metode adalah cara atau teknik yang digunakan guru untuk penyampaian bahan
ajar kepada peserta didik, Agar supaya nantinya bisa memilih metode yang tepat sesuai
dengan tujuan dan kondisi-kondisi pendukung.
Ada bermacam-macam metode mengajar. Para guru diharapkan dapat memiliki
pengetahuan dan pemaha man serta keterampilan dalam memilih dan menggu-
nakan metode dalam pembelajarannya.
Macam-macam metode mengajar: ceramah, diskusi, tanya jawab, problem
solving, discovery/inquiry, de-monstrasi, permainan (game), resitasi, role playing
(bermain peran), sumbang saran (brain storming), eksperimen, drill (latihan),
sosiodrama / dramati-sasi, fildstrip/studi lapangan, team teaching dll.
e. Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang
berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh pendidik kepada
siswa dalam mencapai tujuan. Dalam berbagai situasi dan kondisi, tindakan dan perlakuan,
tingkah laku dan perbuatan yang secara langsung maupun tidak langsung ditujukan
kepada tercapainya tujuan pendidikan.
Penggunaan alat pendidikan harus memperhatikan:
a. tujuan apa yang akan dicapai dengan alat itu
b. siapa yang akan menggunakan alat tersebut
c. kepada siapa alat itu akan dikenakan
d. apakah alat itu berefek yang positif atau tidak.
e. juga perlu dipertimbangkan waktu, tempat, situasi dan kondisi.
f. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan adalah tempat berlangsungnya pendidikan. Pendidikan dapat
berlangsung di dalam keluarga (in formal), sekolah (formal) dan dimasyarakat (non
formal). Lingkungan pendidikan (masyarakat) mempunyai pengaruh yang besar dalam
proses pendidikan. Lingkungan ada dua macam, lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik yakni suasana dan keadaan berlangsungnya pendidikan. Lingkungan
sosial yakni iklim dan suasana kependidikan.
Lingkungan pendidikan dapat dibedakan pula : (1) lingkungan sosial (masyarakat), (2)
lingku-ngan alam (geografis, klimatologi, tumbuhan, hewan dll), dan (3) lingkungan
budaya (semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia).
g. Pendidik
Pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap dan
tingkahlaku peserta didik. Terdapat dua kategori pendidik yaitu pendidik menurut
kodrat (orang tua) dan pendidik menurut jabatan (guru).Guru, adalah orang yang patut
di teladani dan dicontoh (guru = digugu dan ditiru = jawa) yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan peserta didik . Sebutan lain untuk guru, yaitu pendidik,
instruktur, pengajar, widyaiswara, tutor, mentor. Guru adalah pribadi dewasa yang
mempersiapkan diri secara khusus melalui LPTK agar dengan keahliannya mampu
mengajar sekaligus mendidik siswanya untuk menjadi warga negara yang baik (susila),
berilmu, produktif, sosial, sehat dan mampu berperan efektif dalam peningkatan SDM.
Pendidik dibedakan menjadi:
1) Orang tua sebagai pendidik dirumah,
2) Guru sebagai pendidik di sekolah, dan
3) Tokoh masyarakat sebagai pendidik di masyarakat.
menurut peraturan Pemerintah No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 28 ayat 3 menyatakan bahwa guru wajib memiliki empat kompetensi, yaitu
1) kompetensi pedagogik,
2) kompetensi profesional,
3) kompetensi kepribadian,
4) kompetensi sosial.
h. Peserta Didik
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu .
Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang ada pada fase pertumbuhan
dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan
merupakan ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang
pendidik.
Guru/ pendidik perlu mengetahui dengan baik tentang sifat anak, keadaan
psikologis anak, sosial ekonomi orang tua, bakat yang dimiliki, kebiasaan/tipe belajar,
tingkat kemampuan (IQ dan EQ), cita-citanya, tarap perkeba-ngannya dll.
Periodisasi perkembangan anak menurut Aristoteles :
1. Periode anak kecil (0;0-7;0)
2. Periode anak sekolah (7;0-14;0)
3. Periode pubertas (14;0-21;0).
5. Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang menerangkan
tentang keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam proses pembinaan
kepribadian yang berlangsung secara kontinyu dalam keseluruhan hidup manusia. Proses
pembinaan kepribadian memerlukan rentang waktu yang relatif panjang, bahkan
berlangsung seumur hidup.9 Pendidikan seumur hidup, yang disebut dengan Life Long
Education adalah pendidikan yang menekankan bahwa proses pendidikan berlangsung
terus menerus sejak seseorang dilahirkan hingga meningal dunia, baik dilaksanakan di jalur
pendidikan formal, non formal maupun informal.
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah untuk
mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, dan
untuk menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan
meningkatkan mutu kehidupan.
Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup sangat penting,
dan dapat ditinjau dari beberapa aspek/tinjauan.
a) Aliran Empirism
Aliran empirisme bertolak dari lockeal tradition yang mementingkan setimulus
eksternal didalam perkembangan manusia dan menyatakan bahwa perkembangan
anak bergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
Pengalama yang diperoleh anak dalam kehidupan kehidupan sehari hari didapat dari
dunia sekitarnya yang berupa stimulus –stimulus.
b) Aliran nativisme
Aliran nativisme bertolak dari leibnitzion tradition yang menekankan kemampuaan
dalam dari anak sehingga faktor lingkungan termasuk factor pendidikan kurang
berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan
oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak lahir. Lingkungan kurang berpengaruh
terhadap pendidikan dan perkembangan anak karena hasil pendidikan tergantung pada
pembawaan.
c) Aliran naturalism
d) Aliran konvergensi
Aliran konvergensi bahwa seorang anak dilahirkan kedunia sudah disertai dengan
pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor
pembawaan maupun faktor lingkungan, sama sama mempunyai perana yang sangat
penting.
a) Progresivisme
b) Esensialisme
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang
memprotes gerakan progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan
budaya/sosial.
c) Rekonstruksionalisme
d) Perennialisme
e) Idealisme
Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa
terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh
panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu
dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea.
pembaharuan pendidikan adalah Upaya secara sadar yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang terlibat sebagai pelaksana, pengamat dan pengembang pendidikan untuk mengubah
ide dan gagasannya menjadi lebih baik sehingga proses kegiatan belajar dapat berjalan
secara efektif dan efisien di mana peserta didik mampu beradaptasi dengan kegiatan
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kehidupan dunia nyata (lingkungan hidup)
dan perkembangan teknologi.
Konsep Merdeka Belajar yang dikemukakan oleh Nadiem adalah Merdeka belajar
sama dengan kemerdekaan berpikir. Dalam esensinya kemerdekaan berpikir ini harus ada
di guru dulu. Kemudian baru ada pada peserta didik. Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin
bisa terjadi di peserta didik. Maksudnya guru dituntut terlebih dahulu untuk dapat
menjalankan yang dimaksud dengan kemerdekaan belajar yaitu dengan melakukan inovasi-
inovasi terhadap kegiatan pembelajaran sehingga menciptakan suasana yang lebih nyaman
bagi peserta didik, namun hal ini juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
(lingkungan) tempat guru mengajar.
Sejalan dengan merdeka belajar maka kurikulum 2013 juga mempunyai ciri khas
tersendiri yaitu mengarahkan pada wawasan atau pengetahuan dari peserta didik, lalu
pada keahlian atau bakat yang dimiliki peserta didik, dan pada tingkah laku peserta didik,
yang mana dalam proses pelaksanaan pada kurikulum 2013 lebih menitikberatkan pada
kaitan dalam kehidupan sehari-hari yang sering dialami oleh peserta didik, baik itu
pengalaman kehidupan sehari-hari dirumah, di sekolah di lingkungan teman bermainnya,
dan sebagainya.
Dan kurikulum 2013 juga menuntut peserta didik agar dapat mengembangkan
keahlian, gagasan, kemampuan dan potensi yang dimiliki, sehingga menciptakan peserta
didik yang aktif dan mandiri.
Konsep merdeka belajar jika dikaitkan dengan kurikulum 2013 maka mempunyai
maksud dan tujuan yang sama yaitu memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
8. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan internal
untuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).
Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke
dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.