Pedagogik, berasal dari kata Yunani “ pedagogik merupakan teori pendidikan anak.
paedos “, yang berarti anak laki-laki, dan Pedagogik berasal dari Bahasa Yunani,
“agogos“ artinya mengantar, membimbing. “paedos” yang berarti anak laki-laki dan
berarti pembantu anak laki-laki pada jaman “agogos” artinya mengantar, membimbing
Yunani kuno yang pekerjaannya mengantarkan (Uyoh Sadullah, 2010)
anak majikannya ke sekolah. Atau pedagogik ialah ilmu yang mempelajari
membimbing anak kearah tujuan hidup masalah membimbing anak ke arah tujuan
tertentu. tertentu, yaitu agar kelak ia mampu secara
mandiri menyelesaikan tugas hidupnya.
Pedagogik merupakan bagian yang tak Sehingga dengan kata lain pedagogik ialah
terpisahkan dari empat kompetensi utama yang ilmu mendidik anak (Sadullah, 2020).
harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi Pedagogik diartikan dengan ilmu
pedagogik, kepribadian, sosial, dan mendidik, lebih menitikberatkan kepada
profesional. Kompetensi Pedagogik yaitu pemikiran, perenungan tentang pendidikan.
kemampuan seorang guru dalam mengelola Suatu pemikiran bagaimana kita membimbing
proses pembelajaran peserta didik. anak, mendidik anak. Sedangkan pedagogi
pedagogik merupakan ilmu yang berarti pendidikan, yang lebih menekankan
membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan kepada praktik, menyangkut kegiatan
anak. Jadi, pedagogik mencoba menjelaskan mendidik, kegiatan membimbinganak.
tentang seluk-beluk pendidikan anak, (lavengeld)
Guru seyogyanyalah mengayomi siswa dengan memberikan contoh teladan. Konsep
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang sangat terkenal yakni Ing Madya Mangun Tulodo
yang berarti apabila pendidik berada di depan maka ia harus member contoh yang baik terhadap
anak didiknya; Ing madya Mangun Karso, apabila pendidik berada di tengah maka ia harus
mendorong kemauan anak, membangkitkan kreativitas dan hasrat untuk berinisiatif dan berbuat;
Tut Wuri Handayani, berarti mengikuti dari belakang.
Empirisme John Locke di mana seorang anak merupakan kertas putih yang belum
ditulisi apapun sehingga segala kecakapan dan kemampuan serta pengetahuan ia dapatkan dari
pengalaman dengan bantuan panca indra. Teori nativisme menerangkan bahwa anak sudah
membawa bakatnya masing-masing ketika lahir. Kemudian teori konvergensi di mana teori ini
memadukan empirisme dan nativisme yaitu anak memliki potensi luar biasa yang dimilikinya
sejak lahir dan bakatnya tersebut haruslah dikembangkan sehingga faktor lingkunganlah yang
berperan dalampengembangannya.
b. Pendidikan Psikologi
“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani menekankan perilaku manusia, perbuatan dan
“psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang ucapannya baik yang dipelajari maupun yang
artinya ilmu pengetahuan. etimologi (menurut tidak sebagai pokok masalah (Watson)
arti kata) psikologi artinya ilmu yang Definisi psikologi sementara ini, kita
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai boleh mengatakan pokok masalahnya adalah
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun studi ilmiah mengenai perilaku makhluk hidup
latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu dalam hubungan mereka dengan dunia
jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang luar(koffka)
adanya tergantung pada hidup jasmani dan Secara luas psikologi mencoba
menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu menemukan peraturan umum yang
perbuatan yang di timbulkan oleh proses menerangkan perilaku orgnisme hidup. Bidang
belajar. ini mencoba menunjukkan, menerangkan dan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menggolongkan berbagai macam kegiatan
mempelajari tentang hakikat jiwa serta yang sanggup dilakukan oleh binatang,
prosesnya sampai akhir (plato dan Aristoteles). manusia atau lainnya (gates)
Psikologi merupakan bagian dari ilmu yang
Semua kesadaran normal atau abnormal, manusia atau binatang, merupakan pokok
permasalahan yang dicoba untuk dijelaskan oleh ahli psikologi, dan tidak ada definisi ilmu ini
yang sepenuhnya dapat di terima, semua bunyinya kurang lebih sama. (angel)
c. Sosiologi Pendidikan
1. Sosiologi
Etimologis sosiologi berasal “socius” scientific of social life” yang maksudnya:
dan “logos” berarti kawan, sahabat, sekutu, sosiologi adalah studi secara ilmiah terhadap
rekan, masyarakat dan ilmu. Sosiologi adalah kehidupan sosial.
ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Roucek dan Wafren mengemukakan
W.F. Ogburn dan M.F. Nimkoff dalam Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
buku mereka “A Handbook of Sociology”, hubungan antara manusia dalam kelompok-
memberikan definisi “sosology is the kelompok (Soekanto, 1989:16).
2. Pendidikan
Paedegogic berasal dari bahasa keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
Yunani, terdiri dari kata “pais”, artinya anak, tinginya. (ki hajar dewantara)
dan ”again” diterjemahkan membimbing, jadi Pendidikan adalah usaha dasar dan
paedagogic yaitu bimbingan yang diberikan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
kepada anak. dan proses pembelajaran agar peserta didik
Pendidikan adalah proses secara aktif mengembangkan potensi dirinya
pembentukan kecakapan-kecakapan untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan,
fundamental secara intelektual dan emosional pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
ke arah alam dan sesama manusia.(john akhlak mulia serta keterampilan yang
dewey) diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
Mendidik adalah mempengaruhi anak dannegara.(UU No. 20 tahun 2003)
dalam membimbingnya supaya menjadi Pendidikan pada hakekatnya suatu
dewasa. Usaha membimbing adalah usaha kegiatan yang secara sadar dan disengaja,
yang disadari dan dilaksanakan di sengaja serta penuh tanggung jawab yang dilakukan
antara orang dewasa dengan anak yang belum oleh orang dewasa kepada anak sehingga
dewasa. (lavengled) timbul interaksi dari keduanya agar anak
Mendidik adalah menuntun segala tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak citakan dan berlangsung terus-menerus
agar mereka sebagai manusia dan sebagai (Suwarno, 1992:49)
anggota masyarakat dapat mencapai
3. Sosiologi Pendidikan
Sociology of education merupakan suatu analisis terhadap proses-proses sosiologis yang
berlangsung dalam lembaga pendidikan. Tekanan dan wilayah telaahnya pada lembaga
pendidikan itu sendiri. (R.J. Stalcup)
Bapak Sosiologi pendidikan, secara spesifik memandang sosiologi pendidikan sebagai
studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segala segi ilmu yang dterapkan.
Baginya, sosiologi pendidikan tidak hanya meliputi segala sesuatu dalam bidang sosiologi yang
dapat dikenakan sosiologis. Tetapi memberikan para guru, peneliti yang efektif dalam sosiologi
yang dapat memberikan sumbangan pemahaman yang lebih mendalam tentangpendidikan.
(Goerge Payne)
Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-
hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan
pengalamannya. Sosiologi pendidikan juga mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip
untuk mengontrolnya (F.G) Robbins and Brown)
Sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa lembaga-lembaga
pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia dan dibatasi oleh pengaruh-
pengaruh lembaga-lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap
individu. Jadi pada dasarnya antara individu dengan lembaga sosial saling mempengaruhi
(process social interaction) (E.B Reutern)
sosiologi pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah
pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis (Gunawan,2006:2)
4. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan
a) Hubungan stem Pendidikan dengan aspek lain masyarakat
1) Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktursocial
2) Fungsi pendidikan dalamkebudayaan
3) Fungsi pendidikan dalam proses perubahan sosial dankultural
4) Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan
sebagainya
b) Hubungan antar manusia di dalam Sekolah
1) Hakikat kebudayaan Sekolah dengan kebudayaan diluarsekolah
2) Pola interaksi sosial dan stuktur masyarakat Sekolah, yang antara lain meliputi
berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola kepemimpinaninformal
c) Pengaruh Sekolah terhadap Perilaku dan Kepribadian semua Pihak disekolah /
LembagaPendidikan
1) Peranan sosial guru-guru / tenagapendidikan
2) Hakikat kepribadian guru / tenagapendidikan
3) Pengaruh kepribadian guru / tenaga kependidikan terhadap kelakuan anak /
peserta didik,dan
4) Fungsi Sekolah / lembaga pendidikan dalam sosial murid / pesertadidik.
d) Hubungan Lembaga Pendidikan dalamMasyarakat
1) Pengaruh masyakarat atas organisasi Sekolah /lembagapendidikan
2) Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistematis sosial dalam
masyarakat luarsekolah.
3) Hubungan antara Sekolah dan masyarakatpendidikan
4) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat yang berkaitan dengan
organisasisekolah
5. Tujuan SosiologiPendidikan:
a) Sebagai analisis prosessosialisasi
b) Sebagai analisis kedudukan pendidikan dalammasyarakat
c) Sebagai analisis sosial di sekolah dan antara sekolah denganmasyarakat
d) Sebagai dasar menentukan tujuanpendidikan
e) Sebagai sosiologiterapan
f) Menganalisis perkembangan dan kemajuansocial
g) Menganalisis partisipasi orang-orang terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social.
(Nasution,2004:6-7).
d. Antropologi Pendidikan
1. Pengertian Antropologi Pendidikan
Antropologi pendidikan merupakan sebuah kajian sistematik.Tidak hanya mengenai
praktek pendidikan dalam perspektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai
antropologi terhadap pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek pendidikan. Imran
Manan dalam Zamzami mengemukakan antropologi pendidikan mengkaji penggunaan teori dan
metode yang digunakan oleh para antropolog serta pengetahuan khususnya yang berhubungan
dengan kebutuhan manusia atau masyarakat. Dengan demikian, antropologi pendidikan bukan
menghasilkan ahli antropologi melainkan menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang
pendidikan melalui perspektif antropologi. (Shomad,2009:1)
2. Tujuan AntropologiPendidikan
a) Mempelajari sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
b) Mempelajari sejarah terjadinya berbagai bahasa manusia diseluruh dunia dan penyebarannya.
c) Mempelajari masalah terjadinya persebaran dan perkembangan berbagai kehidupan
diseluruhdunia.
d) Mempelajari masalah dasar kebudayaan dalam kehidupan manusia dari suku bangsa yang
tersebar dimuka bumi sampai sekarang
3. Kegunaan AntropologiPendidikan
a) Mengetahui hakikat pendidikan dimasyarakat
b) Memahami kedudukan pendidikan yang memilikikarakteristik
c) Memahami norma,tradisi,keyakinan dan nilai yang dianut
d) Menciptakan teori tentang asal usulpendidikan
4. Ruang Lingkup Antropologi Pendidikan
Kebudayaan adalah warisan sosial. Warisan sosial tersebut mempunyai dua fungsi.
Pertama,fungsi bagi penyesuaian diri dengan masyarakat.Kedua, fungsi bagi penyesuaian diri
dengan lingkungan (Ralphlinton)
Implementasi pendidikan sebagai penyesuaian diri dengan masyarakat, lingkungan dan
kebudayaan sebagai bentuk ruang lingkup antropologi pendidikan berlangsung dalam proses
(Soedjono Soekanto)
a) Proses Sosialisasi
Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir.Bayi berinteraksi dengan orang disekitarnya,
hingga terjadi komunikasi timbal balik dan seterusnya hingga ia tumbuh dan
berkembang.Adapun yang menjadi sorotan dalam proses sosialisasi yaitu norma dan aturan
yang berlaku dan perbedaan status ekonomi dan letakgeografis
b) Proses Enkulturasi
Enkulturasi, artinya pembudayaan.Yang dimaksud adalah proses pembudayaan anak
agar menjadi manusiaberbudaya.
Dalam proses ini pranata,yaitu sistem norma atau aturan mengenai suatu aktivitas
masyarakat yang khusus.Adapun yang biasa menjadi kajian dalam proses ini, yaitu:
1) Perbedaan jeniskelamin
2) Perbedaan umur
3) Perbedaan/perubahan status(inisiasi)
c) Proses Internalisasi
Proses internalisasi yaitu proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial
(pengetahuan budaya) sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku sehari- hari
selama hayat masih dikandung badan.
5. Hakikat Manusia Terhadap Kebudayaan:
a) Hakikat hidup manusia: hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem.
b) Hakikat karya manusia: setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan,
gerak hidup untuk menambahkarya.
c) Hakikat waktu manusia: hakikat waktu untuk kebudayaan berbeda, masa lalu atau masakini.
d) Hakikat alam manusia:ada kebudayaan yanng menganggap manusia harus mengeksploitasi
alam ada juga yang harus menyatu denganalam.
e) Hakikat hubungan dengan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik secara
vertikal maupunhorizontal.
6. Contoh hubungan manusia dengan kebudayaan:
Dilihat dari keterkaitan antara hakikat mausia dengan kebudayaan itu sangat erat
kaitannya.Setiap kebudayaan berbeda sehingga hakikatnya memiliki perbedaan. Misalnya,
seorang kepala suku yang membuat sebuah peraturan yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilanggar dan harus ditaati oleh seluruh pengikutnya. Sebuah kepatuhaan terhadap suatu tata
aturan merupakan sebuah kebuadayaan.Sehingga hakikat manusia untuk membuat dan menaati
sebuah peraturan tidak terlepas dari sebuah kebudayaan. (Dian Mutiarasari, 2012)
e. Ideologi Pendidikan
1. Pengertian Ideologi Pendidikan
Definisi Ideologi - Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang
ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala
sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari
hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan
oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi
adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
(definisi ideologi Marxisme).
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja
Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani
logos yang artinya pengetahuan.
Secara etimologis, ideologi berasal dari dua suku kata yaitu ‟idios‟yang berartide atau
konsep dan ‟logos‟yang berarti ilmu; sehingga ideologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari ide-ide manusia, atau ilmu tentang ide-ide. Secara terminologis, ideologi diartikan
oleh Lyman Tower Sargent dalam bukunya Contemporary Political ideologies yang dikutip
William F. O‟Neil, sebagai sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta atau
kebenaran oleh kelompok tertentu. Ideologi berupaya menggambarkan mengenai karakteristik-
karakteristik umum tentang alam dan masyarakat; serta keterkaitan antar hakekat moral, politik,
dan panduan-panduan perilaku lainnya yang bersifat evaluatif. Pendapat D. Tracy yang dikutip
oleh Aryanto Abidin, mengartikan ideologi adalah sebuah pemahaman atau ide konseptual yang
mampu melihat wajah dunia dengan ketertarikannya pada masalah-masalah sosial dan mampu
menawarkan pemecahan masalah dalam suatu lembaga kemasyarakatan.
Pengertian sistem menurut Ryan (1968) Elemen-elemen yang ada dapat tiketahui , berkaitan,
saling berhubungan, mencapai tujuan dan hasil yang diamati setidaknya dapat dikenali. Sistem
menurut kajian literatur cetak adalah sbeuah perangkat yang memiliki bagiandan saling
bergantng oleh batas uang dan waktu dan dipengaruhi lingkungan serta dijelaskan oleh struktur
dan tujuan dan dinyatakan dalm fungsinya.