Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PENDIDIKAN

1. Pengertian pendidikan dalam berbagai metoda, penilaian, lingkungan, dan alat


perspektif pendidikan (keluarga, sekolah dan
a. Pedagogic masyarakat)
b. Psikologi 4. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
c. Sosiologi Jalur (Formal, Non Formal, dan
d. Antropologi Informal), Jenjang (pendidikan dasar,
e. ideologi/politik menengah, dan tinggi), jenis
f. ekonomi (pendidikan umum, pendidikan
2. Pendidikan sebagai suatu sistem. Yakni kejuruan, pendidikan luar biasa,
suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam pendidikan kedinasan, pendidikan
rangka mencapai tujuan yang diinginkan keagamaan)
yang terdiri atas input, proses, dan
output/outcome. Enam pilar pendidikan. Learning to know,
learning to do, learning to be, learning live
3. Komponen-komponen pendidikan,
together, learning how to learn,learning
mencakup : tujuan, peserta didik,
throughout life
pendidik, materi, Interaksi edukatif,

Pengertian pendidikan dalam berbagai perspektif


a. Pendidikan Pedagogik

Pedagogik, berasal dari kata Yunani “ pedagogik merupakan teori pendidikan anak.
paedos “, yang berarti anak laki-laki, dan Pedagogik berasal dari Bahasa Yunani,
“agogos“ artinya mengantar, membimbing. “paedos” yang berarti anak laki-laki dan
berarti pembantu anak laki-laki pada jaman “agogos” artinya mengantar, membimbing
Yunani kuno yang pekerjaannya mengantarkan (Uyoh Sadullah, 2010)
anak majikannya ke sekolah. Atau pedagogik ialah ilmu yang mempelajari
membimbing anak kearah tujuan hidup masalah membimbing anak ke arah tujuan
tertentu. tertentu, yaitu agar kelak ia mampu secara
mandiri menyelesaikan tugas hidupnya.
Pedagogik merupakan bagian yang tak Sehingga dengan kata lain pedagogik ialah
terpisahkan dari empat kompetensi utama yang ilmu mendidik anak (Sadullah, 2020).
harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi Pedagogik diartikan dengan ilmu
pedagogik, kepribadian, sosial, dan mendidik, lebih menitikberatkan kepada
profesional. Kompetensi Pedagogik yaitu pemikiran, perenungan tentang pendidikan.
kemampuan seorang guru dalam mengelola Suatu pemikiran bagaimana kita membimbing
proses pembelajaran peserta didik. anak, mendidik anak. Sedangkan pedagogi
pedagogik merupakan ilmu yang berarti pendidikan, yang lebih menekankan
membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan kepada praktik, menyangkut kegiatan
anak. Jadi, pedagogik mencoba menjelaskan mendidik, kegiatan membimbinganak.
tentang seluk-beluk pendidikan anak, (lavengeld)
Guru seyogyanyalah mengayomi siswa dengan memberikan contoh teladan. Konsep
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang sangat terkenal yakni Ing Madya Mangun Tulodo
yang berarti apabila pendidik berada di depan maka ia harus member contoh yang baik terhadap
anak didiknya; Ing madya Mangun Karso, apabila pendidik berada di tengah maka ia harus
mendorong kemauan anak, membangkitkan kreativitas dan hasrat untuk berinisiatif dan berbuat;
Tut Wuri Handayani, berarti mengikuti dari belakang.
Empirisme John Locke di mana seorang anak merupakan kertas putih yang belum
ditulisi apapun sehingga segala kecakapan dan kemampuan serta pengetahuan ia dapatkan dari
pengalaman dengan bantuan panca indra. Teori nativisme menerangkan bahwa anak sudah
membawa bakatnya masing-masing ketika lahir. Kemudian teori konvergensi di mana teori ini
memadukan empirisme dan nativisme yaitu anak memliki potensi luar biasa yang dimilikinya
sejak lahir dan bakatnya tersebut haruslah dikembangkan sehingga faktor lingkunganlah yang
berperan dalampengembangannya.

b. Pendidikan Psikologi

“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani menekankan perilaku manusia, perbuatan dan
“psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang ucapannya baik yang dipelajari maupun yang
artinya ilmu pengetahuan. etimologi (menurut tidak sebagai pokok masalah (Watson)
arti kata) psikologi artinya ilmu yang Definisi psikologi sementara ini, kita
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai boleh mengatakan pokok masalahnya adalah
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun studi ilmiah mengenai perilaku makhluk hidup
latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu dalam hubungan mereka dengan dunia
jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang luar(koffka)
adanya tergantung pada hidup jasmani dan Secara luas psikologi mencoba
menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu menemukan peraturan umum yang
perbuatan yang di timbulkan oleh proses menerangkan perilaku orgnisme hidup. Bidang
belajar. ini mencoba menunjukkan, menerangkan dan
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menggolongkan berbagai macam kegiatan
mempelajari tentang hakikat jiwa serta yang sanggup dilakukan oleh binatang,
prosesnya sampai akhir (plato dan Aristoteles). manusia atau lainnya (gates)
Psikologi merupakan bagian dari ilmu yang
Semua kesadaran normal atau abnormal, manusia atau binatang, merupakan pokok
permasalahan yang dicoba untuk dijelaskan oleh ahli psikologi, dan tidak ada definisi ilmu ini
yang sepenuhnya dapat di terima, semua bunyinya kurang lebih sama. (angel)

1) Objek psikologi dibagi menjadi 2 yaitu :


a) Objek material sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur yang
ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa
saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia
(Alex Sobur,2003:41).
b) Objek Formal cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti
terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga
digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi,
antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia,
objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi,
menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang
bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya [ ibid, 2003:42].
2) Ruang lingkup psikologi
 Psikologi Umum psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau
aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang
beradab (berkultur). [ Agus Sujanto,2001:41].
 Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi-
situasi khusus. [Alex Sobur,2003:57].yang meliputi

 Psikologi perkembangan  Psikologi diferensial dan psikodan


 Psikolog sosal psikodiognostik
 Psikologi Pendidikan  Psikologi criminal
 Psikoogi kepribadian dan  Parapsikolog
antipologi  Psologi komparatif
 Psikopatologi  Psikologi penyesuaian

c. Sosiologi Pendidikan
1. Sosiologi
Etimologis sosiologi berasal “socius” scientific of social life” yang maksudnya:
dan “logos” berarti kawan, sahabat, sekutu, sosiologi adalah studi secara ilmiah terhadap
rekan, masyarakat dan ilmu. Sosiologi adalah kehidupan sosial.
ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Roucek dan Wafren mengemukakan
W.F. Ogburn dan M.F. Nimkoff dalam Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
buku mereka “A Handbook of Sociology”, hubungan antara manusia dalam kelompok-
memberikan definisi “sosology is the kelompok (Soekanto, 1989:16).
2. Pendidikan
Paedegogic berasal dari bahasa keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
Yunani, terdiri dari kata “pais”, artinya anak, tinginya. (ki hajar dewantara)
dan ”again” diterjemahkan membimbing, jadi Pendidikan adalah usaha dasar dan
paedagogic yaitu bimbingan yang diberikan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
kepada anak. dan proses pembelajaran agar peserta didik
Pendidikan adalah proses secara aktif mengembangkan potensi dirinya
pembentukan kecakapan-kecakapan untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan,
fundamental secara intelektual dan emosional pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
ke arah alam dan sesama manusia.(john akhlak mulia serta keterampilan yang
dewey) diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
Mendidik adalah mempengaruhi anak dannegara.(UU No. 20 tahun 2003)
dalam membimbingnya supaya menjadi Pendidikan pada hakekatnya suatu
dewasa. Usaha membimbing adalah usaha kegiatan yang secara sadar dan disengaja,
yang disadari dan dilaksanakan di sengaja serta penuh tanggung jawab yang dilakukan
antara orang dewasa dengan anak yang belum oleh orang dewasa kepada anak sehingga
dewasa. (lavengled) timbul interaksi dari keduanya agar anak
Mendidik adalah menuntun segala tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak citakan dan berlangsung terus-menerus
agar mereka sebagai manusia dan sebagai (Suwarno, 1992:49)
anggota masyarakat dapat mencapai
3. Sosiologi Pendidikan
Sociology of education merupakan suatu analisis terhadap proses-proses sosiologis yang
berlangsung dalam lembaga pendidikan. Tekanan dan wilayah telaahnya pada lembaga
pendidikan itu sendiri. (R.J. Stalcup)
Bapak Sosiologi pendidikan, secara spesifik memandang sosiologi pendidikan sebagai
studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segala segi ilmu yang dterapkan.
Baginya, sosiologi pendidikan tidak hanya meliputi segala sesuatu dalam bidang sosiologi yang
dapat dikenakan sosiologis. Tetapi memberikan para guru, peneliti yang efektif dalam sosiologi
yang dapat memberikan sumbangan pemahaman yang lebih mendalam tentangpendidikan.
(Goerge Payne)
Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-
hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan
pengalamannya. Sosiologi pendidikan juga mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip
untuk mengontrolnya (F.G) Robbins and Brown)
Sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa lembaga-lembaga
pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia dan dibatasi oleh pengaruh-
pengaruh lembaga-lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap
individu. Jadi pada dasarnya antara individu dengan lembaga sosial saling mempengaruhi
(process social interaction) (E.B Reutern)
sosiologi pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah
pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis (Gunawan,2006:2)
4. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan
a) Hubungan stem Pendidikan dengan aspek lain masyarakat
1) Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktursocial
2) Fungsi pendidikan dalamkebudayaan
3) Fungsi pendidikan dalam proses perubahan sosial dankultural
4) Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan
sebagainya
b) Hubungan antar manusia di dalam Sekolah
1) Hakikat kebudayaan Sekolah dengan kebudayaan diluarsekolah
2) Pola interaksi sosial dan stuktur masyarakat Sekolah, yang antara lain meliputi
berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola kepemimpinaninformal
c) Pengaruh Sekolah terhadap Perilaku dan Kepribadian semua Pihak disekolah /
LembagaPendidikan
1) Peranan sosial guru-guru / tenagapendidikan
2) Hakikat kepribadian guru / tenagapendidikan
3) Pengaruh kepribadian guru / tenaga kependidikan terhadap kelakuan anak /
peserta didik,dan
4) Fungsi Sekolah / lembaga pendidikan dalam sosial murid / pesertadidik.
d) Hubungan Lembaga Pendidikan dalamMasyarakat
1) Pengaruh masyakarat atas organisasi Sekolah /lembagapendidikan
2) Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistematis sosial dalam
masyarakat luarsekolah.
3) Hubungan antara Sekolah dan masyarakatpendidikan
4) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat yang berkaitan dengan
organisasisekolah
5. Tujuan SosiologiPendidikan:
a) Sebagai analisis prosessosialisasi
b) Sebagai analisis kedudukan pendidikan dalammasyarakat
c) Sebagai analisis sosial di sekolah dan antara sekolah denganmasyarakat
d) Sebagai dasar menentukan tujuanpendidikan
e) Sebagai sosiologiterapan
f) Menganalisis perkembangan dan kemajuansocial
g) Menganalisis partisipasi orang-orang terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social.
(Nasution,2004:6-7).
d. Antropologi Pendidikan
1. Pengertian Antropologi Pendidikan
Antropologi pendidikan merupakan sebuah kajian sistematik.Tidak hanya mengenai
praktek pendidikan dalam perspektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai
antropologi terhadap pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek pendidikan. Imran
Manan dalam Zamzami mengemukakan antropologi pendidikan mengkaji penggunaan teori dan
metode yang digunakan oleh para antropolog serta pengetahuan khususnya yang berhubungan
dengan kebutuhan manusia atau masyarakat. Dengan demikian, antropologi pendidikan bukan
menghasilkan ahli antropologi melainkan menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang
pendidikan melalui perspektif antropologi. (Shomad,2009:1)
2. Tujuan AntropologiPendidikan
a) Mempelajari sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
b) Mempelajari sejarah terjadinya berbagai bahasa manusia diseluruh dunia dan penyebarannya.
c) Mempelajari masalah terjadinya persebaran dan perkembangan berbagai kehidupan
diseluruhdunia.
d) Mempelajari masalah dasar kebudayaan dalam kehidupan manusia dari suku bangsa yang
tersebar dimuka bumi sampai sekarang
3. Kegunaan AntropologiPendidikan
a) Mengetahui hakikat pendidikan dimasyarakat
b) Memahami kedudukan pendidikan yang memilikikarakteristik
c) Memahami norma,tradisi,keyakinan dan nilai yang dianut
d) Menciptakan teori tentang asal usulpendidikan
4. Ruang Lingkup Antropologi Pendidikan
Kebudayaan adalah warisan sosial. Warisan sosial tersebut mempunyai dua fungsi.
Pertama,fungsi bagi penyesuaian diri dengan masyarakat.Kedua, fungsi bagi penyesuaian diri
dengan lingkungan (Ralphlinton)
Implementasi pendidikan sebagai penyesuaian diri dengan masyarakat, lingkungan dan
kebudayaan sebagai bentuk ruang lingkup antropologi pendidikan berlangsung dalam proses
(Soedjono Soekanto)
a) Proses Sosialisasi
Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir.Bayi berinteraksi dengan orang disekitarnya,
hingga terjadi komunikasi timbal balik dan seterusnya hingga ia tumbuh dan
berkembang.Adapun yang menjadi sorotan dalam proses sosialisasi yaitu norma dan aturan
yang berlaku dan perbedaan status ekonomi dan letakgeografis
b) Proses Enkulturasi
Enkulturasi, artinya pembudayaan.Yang dimaksud adalah proses pembudayaan anak
agar menjadi manusiaberbudaya.
Dalam proses ini pranata,yaitu sistem norma atau aturan mengenai suatu aktivitas
masyarakat yang khusus.Adapun yang biasa menjadi kajian dalam proses ini, yaitu:
1) Perbedaan jeniskelamin
2) Perbedaan umur
3) Perbedaan/perubahan status(inisiasi)
c) Proses Internalisasi
Proses internalisasi yaitu proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial
(pengetahuan budaya) sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku sehari- hari
selama hayat masih dikandung badan.
5. Hakikat Manusia Terhadap Kebudayaan:
a) Hakikat hidup manusia: hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem.
b) Hakikat karya manusia: setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan,
gerak hidup untuk menambahkarya.
c) Hakikat waktu manusia: hakikat waktu untuk kebudayaan berbeda, masa lalu atau masakini.
d) Hakikat alam manusia:ada kebudayaan yanng menganggap manusia harus mengeksploitasi
alam ada juga yang harus menyatu denganalam.
e) Hakikat hubungan dengan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik secara
vertikal maupunhorizontal.
6. Contoh hubungan manusia dengan kebudayaan:
Dilihat dari keterkaitan antara hakikat mausia dengan kebudayaan itu sangat erat
kaitannya.Setiap kebudayaan berbeda sehingga hakikatnya memiliki perbedaan. Misalnya,
seorang kepala suku yang membuat sebuah peraturan yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilanggar dan harus ditaati oleh seluruh pengikutnya. Sebuah kepatuhaan terhadap suatu tata
aturan merupakan sebuah kebuadayaan.Sehingga hakikat manusia untuk membuat dan menaati
sebuah peraturan tidak terlepas dari sebuah kebudayaan. (Dian Mutiarasari, 2012)
e. Ideologi Pendidikan
1. Pengertian Ideologi Pendidikan
Definisi Ideologi - Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang
ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala
sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari
hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan
oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi
adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
(definisi ideologi Marxisme).
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja
Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani
logos yang artinya pengetahuan.
Secara etimologis, ideologi berasal dari dua suku kata yaitu ‟idios‟yang berartide atau
konsep dan ‟logos‟yang berarti ilmu; sehingga ideologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari ide-ide manusia, atau ilmu tentang ide-ide. Secara terminologis, ideologi diartikan
oleh Lyman Tower Sargent dalam bukunya Contemporary Political ideologies yang dikutip
William F. O‟Neil, sebagai sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta atau
kebenaran oleh kelompok tertentu. Ideologi berupaya menggambarkan mengenai karakteristik-
karakteristik umum tentang alam dan masyarakat; serta keterkaitan antar hakekat moral, politik,
dan panduan-panduan perilaku lainnya yang bersifat evaluatif. Pendapat D. Tracy yang dikutip
oleh Aryanto Abidin, mengartikan ideologi adalah sebuah pemahaman atau ide konseptual yang
mampu melihat wajah dunia dengan ketertarikannya pada masalah-masalah sosial dan mampu
menawarkan pemecahan masalah dalam suatu lembaga kemasyarakatan.

2. Definisi Ideologi menurut para ahli


Ideologi adalah pengetahuan mengenai cara menyembunyikan kepentingan,
mendapatkan, serta mempertahankan kekuasaan dengan memanfaatkan konsepsi-konsepsi
keagamaan dan tipu daya. (Nicollo Machiavelli)
Ideologi adalah kumpulan ide, gagasan, atau akidah yang melahirkan aturan-aturan
dalam kehidupan. (Gunawan Setiardjo)
Ideologi adalah keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu
kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa, atau suatu ras tertentu(Ali Syariati)
Ideologi adalah kesadaran palsu, karena ideologi adalah suatu hasil pemikiran yang
diciptakan oleh pemikirnya yang ditentukan oleh kepentingannya.(Karl Marx)
ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.(Machiavelli)
Ideologi adalah sekelompok ide dan konsep yang normatif yang memiliki pola, yang
merupakan representasi dari kekuatan politik yang ada. Ideologi adalah peta konsep yang
membantu masyarakat dalam mengarahkan kompleksnya kehidupan berpolitik dan keyakinan
akan kebenaran sosial. (Manfred dan Paul)
Ideologi adalah sistem pemikiran yang berguna dalam mempertahankan orde sosial
tertentu. (Karl Maanheim)
Ideologi adalah keseluruhan sistem berpikir dan sikap dasar rohaniah sebuah gerakan,
kelompok sosial, atau individu.( Frans MagnisSuseno)
Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam
tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, guna
mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.(Dr. Alfian)
Ideologi adalah suatu gagasan yang spekulatif, namun bukan gagasan palsu, karena
bukan dimaksudkan untuk menggambarkan suatu realitas melainkan untuk dapat memberikan
gambaran mengenai bagaimana semestinya manusia itu dapat menjalani hidupnya
(LouisAlthuser)
3. Macam-Macam Ideologi Pendidikan
a) Fundamentalisme Pendidikan
Fundamentalisme meliputi semua corak Konservatisme politik yang pada dasarnya anti-
intelektual. Dengan artian bahwa mereka ingin meminimalkan pertimbangan-pertimbangan
filosofis dan intelektual, serta cenderung untuk mendasarkan diri mereka pada penerimaan
yang relatif kritik terhadap kebenaran yang diwahyukan atau konsensus sosial yang sudah
mapan.
b) Intelektualisme pendidikan
Intelektualisme ini lahir dari ungkapan-ungkapan Konservatisme politik yang
didasarkan pada sistem-sistem pemikiran filosofis atau religius yang pada dasarnya
otoritarian. Secara umum, Konservatisme filosofis ini ingin mengubah praktik-praktik politik
yang ada (termasuk praktik-praktik pendidikan), demi menyesuaikannya secara lebih
sempurna dengan cita-cita intelektual atau rohaniah yang sudah mapan dan tidak bervariasi.
Dalam pendidikan kontemporer, Konservatisme filosofis mengungkapkan diri terutama
sebagai intelektualisme pendidikan bahwasanya terdapat dua variasi mendasar yaitu
intelektualisme pendidikan yang pada intinya bersifat sekular, dan intelektualisme teologis
yang memiliki orientasi sebagaimana terpantul dalam tulisan-tulisan para filosof pendidikan
Katolik Roma kontemporer seperti William McGucken dan John Donahue.
4) Konservatisme Pendidikan
Konservatisme pada dasarnya adalah posisi yang mendukung ketaatan terhadap
lembaga-lembaga dan proses-proses budaya yang sudah teruji oleh waktu. Dalam dunia
pendidikan, seorang Konservatif beranggapan bahwa sasaran utama sekolah adalah
pelestarian dan penerusan pola-pola sosial serta tradisi-tradisi yang sudah mapan.
Ada dua ungkapan dasar Konservatif dalam pendidikan: pertama, konservatisme
pendidikan religius, yang menekankan peran sentral pelatihan ruhaniah sebagai landasan
pembangunan karakter moral yang tepat. Kedua, konservatisme pendidikan secular, yang
memusatkan perhatian pada perlunya melestarikan dan meneruskan keyakinan-keyakinan
dan praktik yang sudahada.
f. Politik Pendidikan
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat
politik yang dikenal dalam ilmu politik. dari sudut pandang berbeda, antara lain:
1) Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(teori klasikAristoteles)
2) Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
3) Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan dimasyarakat
4) Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakanpublik .
Secara umum, ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya
material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui
pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi.
Ekonomi pendidikan merupakan bagian yang terpenting dari ilmu ekonomi sumber daya
manusia untuk pembangunan nasional. Sebagai landasan konseptual tentang ilmu ekonomi
pendidikan, berikut ini diuraikan definisi yang dikemukakan oleh (Elchnan Cohn,1979) sebagai
berikut:
Ekonomi pendidikan adalah suatu studi tentang bagaimana manusia, baik secara perorangan
maupun di dalam kelompok masyarakatnya membuat keputusan dalam rangka mendayagunakan
sumber-sumber daya yang terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan
latihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan, pendapat, sikap dan nilai-nilai
khususnya melalui pendidikan formal, serta bagaimana mendiskusikannya secara merata (equal)
dan adil (equality) di antara berbagai kelompok masyarakat.
Pada pola perbaikan hidup dirinya, keluarganya, masyarakatnya maupun kesejahteraan
bangsanya. Sumber daya manusia dikatakan bernilai jika kemampuan, keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan hidup dan sektor pembangunan yang
memberikan keuntungan, baik kepada individu yang bersangkutan maupun kepada
masyarakatnya. Pendidikan memproses manusia hingga menjadi manusia produktif yang memiliki
kemampuan membangun, pembangunan itu sendiri dilakukan oleh manusia yang dibangun oleh
pendidikan. Modal yang ditanam untuk pendidikan berperan sebagaimana modal yang ditanam
untuk memproduksi barang dalam industri yang menguntungkan. Bedanya produk yang
diharapkan menjadi output pendidikan bukan merupakan komoditi tetapi berupa manusia terampil
yang berkemampuan membangun. Karena itulah konsep investasi pendidikan disebut
“investmentin human capital” atau investasi sumber daya manusia. Manusia dianggap sebagai
modal utama dalam menggerakkan kehidupan ekonomi. Keuntungan dari produk pendidikan
berupa manusia cerdas terampil akan sanggup menggerakkan sumber-sumber ekonomi, sehingga
ekonomi bergerak, masyarakat menjadi aktif dan segala kebutuhan hidup disediakan. Konsep lama
terhadap manusia sangat ketinggalan, sebab manusia dianggap sama sederajat dengan mesin dan
perlengkapan industri lainnya. Teori lama menganggap yang disebut modal itu terdiri dari uang,
mesin, tanah atau lahan. Kedudukan manusia tak ubahnya seperti mesin, asal diberi bensin maka
mesin bergerak. Begitu juga dengan manusia, asal dibayar ia akan berkeja. Teori manusia sebagai
modal atau teori Human Capital lebih populer setelah Teodore Schultz, memperoleh nobel
ekonomi di tahun 1979. Awalnya teori ini dikembangkan oleh Adam Smith. Di Harvard University
teori ini dikembangkan oleh Talcot Parson (Ace Suryadi, 1991).
M. Idochi Anwar mengulas tentang biaya pendidikan yang harus dikeluarkan dalam investasi
dibidang SDM, menurutnya ada dua komponen penting yang harus dibiayai dalam ekonomi
pendidikan, yaitu biaya langsung (direct cost) dan biayai tidak langsung (indirect cost). Biaya
langsung adalah biaya yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh peserta didik. Biaya ini
merupakan biaya bagi terlaksananya pendidikan. Kriteria biaya langsung harus memenuhi
persyaratan; inheren pada hasil, kuantitaif dapat dihitung, pengeluarannya tak dapat dihindarkan,
dan dapat diperhitungkan sebelumnya. Biaya yang harus dikeluarkan antara lain untuk gaji guru
dan pegawai lainnya, pembelian buku, perlengkapan belajar, biaya evaluasi belajar. Biaya
langsung ini terwujud dalam pengeluaran uang yang secara langsung membiayai keperluan
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang berpengaruh pada kualitas output
Biaya tidak langsung adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh murid, keluarga dan masyarakat
yang menanggung biaya seperti biaya makan, perumahan, buku, pakaian, transportasi, kesehatan.
Kategori biaya ini disebut private cost. (M. IdochiAnwar,1991)
Biaya pengorbanan yang dikeluarkan masyarakat, baik berupa tenaga, pikiran, waktu
maupun benda yang dapat dituangkan termasuk ke dalam kategori biaya publik disebut social
cost. Biaya lain yang perlu diperhitungkan dalam pengertian biaya tidak langsung adalah biaya
pengorbanan anak, berupa hilangnya pendapatan peserta didik karena belajar disebut earning for
gone by student (J. Alan Thomas, 1971:31), yaitu keuntungan yang hilang pada waktu mengikuti
pendidikan, berupa kesempatan yang dikorbankan karena tidak bekerja atau keuntungan yang
tidak diperoleh selama menenpuh pendidikan. Kedua biaya ini dihitung sebagai semua
pengeluaran, investasi, disebut “total cost” dihitung menurut jumlah murid dalam satuan perkapita
dalam periode satu tahun. Biaya pendidikan permurid adalah keseluruhan biaya yang diperlukan
oleh murid untuk memperoleh pendidikan. Definisi ini mengandung arti modal dan belanja
kebutuuhan dengan segala unsurnya dan juga seluruh biaya hidup murid selama ia menempuh
pendidikan seperti biaya makan, buku, pakaian,transport dan lain sebagainya. Namun untuk
kepentingan perhitungan praktis biasanya komponen biaya hidup dan biaya learning for gone
karena tidak bekerja, tidak dimasukkan ke dalam total cost.
Pendidikan sebagai suatu sistem.
Yakni suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan yang
terdiri atas input, proses, dan output/outcome.
A.Pengertian Sistem
Sistem Berasal dari Bahasa Yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Istilah
sistem dipakai untuk menunjuk beberapa pengertian
a. Menunjuk suatu himpunan
b. Menunjuk adanya alat-alat atau organ tubuh
c. Untuk mneunjuk sehimpunan gagasan atau ide yang tersusun
d. Untuk mneunjuk suatu hipotesis atau urutan
e. Untuk menunjuk pada suatu cara atau metode

Pengertian sistem menurut Ryan (1968) Elemen-elemen yang ada dapat tiketahui , berkaitan,
saling berhubungan, mencapai tujuan dan hasil yang diamati setidaknya dapat dikenali. Sistem
menurut kajian literatur cetak adalah sbeuah perangkat yang memiliki bagiandan saling
bergantng oleh batas uang dan waktu dan dipengaruhi lingkungan serta dijelaskan oleh struktur
dan tujuan dan dinyatakan dalm fungsinya.

Pegertian sistem menurut Mc.Ashan (1983) sistemmnerupakan strategi yangmenyeluruh atau


rencana dikomposisikanoleh satu elemen yang harmonis dalam kesatuan unit yang memiliki
tujuan sendiri. Menurut immgart (1972) sistem merupakan suatu keseluruhan yang mempunyai
bagian-bagian yang tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu berhubungan satu dengan
yang lain, peduli terhadap konteks. Sistem juga memiliki struktur yang teratur, yang terdiri dari
beberapa sub sistem yang memiliki sub lagi begitupun seterusnya. Ciri ciri umum suatu sistem
yaitu (1) suatu kesatuan (2) bagian bagian yang tersusun sistematis (3) berhubungan satu
dengan yang lain (4) peduli terhadap konteks. Faktor faktor yang mempengaruhi pendidikan
(merupakan suprasistem) (a) filsafat negara. (b) agama (c) sosial (d) kebudayaan ( e ) ekonomi
(f) politik (g) Demografi

B.Pendidikan sebagai suatu sistem


Sistem pendidikan sangat berpengaruh pada perbaikan untuk kemabjuan pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu usaha untukmencapai sebuah tujuan, usaha pendidikan adalah
kegiatan yang kompleks, yang meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain.
Komponen suatu usaha menyangkut tiga unsur pokok, yaitu : masukkan, unsur proses usaha,
dan unsur hasil usaha.
Masukkan merupakan bahan mentah yang hendak diolah, seperti peserta didik dengan
berbagai ciri, lalu di proses pendidikan sepertiadanya pendidik, kurikulum, geudng sekolah, buu
dan methode mengajar. Yang mana hasil pendidikan yang merupakan masilbelajar akan
menghasilkan keterampilan, pengetahuan dan sikap dari lulusan. Dalam proses pendidikan
peserta didik dan juga tenaga pendidik berinteraksi dengan kkomunikasi segala arah

Komponen – Komponen Pendidikan


A. Pengertian Komponen Pendidikan
Komponen adalah bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan
berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Bahkan dapat dikatakan bahwa
untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen
tersebut. Kenapa pendidikan sebagai sistem, karena dalam pendidikan terdapat komponen-
komponen yang saling terkait.

B. Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya


proses mendidik, komponen-komponen itu yakni:
1. TujuanPendidikan
Langeveld mengemukakan jenis-jenis tujuan pendidikan terdiri :
1) Tujuan umum (sempurna) : yaitu suatu tujuan akhir yang digariskan secara
menyeluruh setelah proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Rencana dan
penerapan sesuai
2) Tujuan insidental merupakan Peristiwa penting
3) Tujuan sementara yaitu tujuan pendidikan yang merupakan pemberhentian
sementara pada jalan menuju ke tujuan umum.
4) Tujuan yang belum sempurna yaitu pencapaian sebagian dari tujuan sempurna.
Atau dengan kata lain tujuan yang mengenai segi-segi kepribadian manusia tertentu
yang hendak dicapai dengan pendidikan tersebut seperti pendidikan keindahan,
kesusilaan, keagamaan, kemasyarakatan. Tujuan tak sempurna ini tergantung dari
tujuan umum dan tidak dapat terlepas dari tujuan umum tersebut.
5) Tujuan perantara yaitu tujuan yang menjadi alat untuk mencapai tujuan lainnya.
Contoh : pembelajaran bahasa Inggris agar peserta didik dapat membuka wawasan
dan menambah ketrampilan dengan penguasaan bahasa tersebut yang telah
ditetapkan sebagai bahasa internasional.
Urutan hirarkhis tujuan pendidikan dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan yang
terjabar mulai dari :
1. Cita-cita nasional/tujuan nasional (Pembukaan UUD1945),
2. Tujuan Pembangunan Nasional (dalam Sistem PendidikanNasional),
3. TujuanInstitusional(padatiaptingkatpendidikan/sekolah),
4. Tujuankurikuler(Padatiap-tiapbidangstudi/matapelajranataukuliah),dan
5. Tujuan instruksional yang dibagi menjadi dua yaitu tujuan instruksional
umum dan tujuan instruksionalkhusus.
2. Peserta Didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu
a. Individu yang sedangberkembang
Perbedaan ini meliputi perbedaan minat, kebutuhan, kegemaran, emosi
intelegensi dan sebagainya. Perbedaan tersebut harus diketahui oleh pendidik pada
masing-masing tingkat perkembangan.
b. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi
Dalam perkembangannya , peserta didik membutuhkan bantuan dan
bimbingan. Seharusnya setelah dewasa ia sudah bisa hidup sendiri, tetapi
kenyataannya untuk kebutuhan perkembangan hidupnya ia masih membutuhkan
bimbingan orang lain.
c. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
Dalam perkembangannya peserta didik mempunyai kemampuan berkembang
pada proses kedewasaan. Karena itu peserta didik membutuhkan sebuah
pendidikan agar mereka memperoleh kebebasan untuk memerdekakan diri dan
mampu menjadi manusia mandiri, (shaleh,1977).
3. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik.
a. Orang dewasa
Orang dewasa sebagai pendidik dilandasi oleh sifat umum kepribadian orang
dewasa, sebagaimana dikemukakan oleh Syaifullah adalah sebagai berikut :
1) Manusia yang memiliki pandangan hidup prinsip hidup yang pasti dantetap
2) manusia yang telah memiliki tujuan hidup atau cita-cita hidup tertentu,
termasuk cita-cita untukmendidik
3) manusia yang cakap mengambil keputusan batin sendiri atau perbuatannya
sendiri dan yang akan dipertanggungjawabkansendiri.
4) manusia yang telah cakap menjadi anggota masyarakat secara konstruktif dan
aktif penuhinisiatif
5) manusia yang telah mencapai umur kronologis paling rendah 18tahun
6) manusia berbudi luhur dan berbadansehat
7) manusia yang berani dan cakap hidupberkeluarga
b. Manusia yang berkepribadian yang utuh dan bulat
c. Kedudukan orang tua sebagai pendidik, merupakan pendidik yang kodrati dalam
lingkungan keluarga. Artinya orang tua sebagai pedidik utama dan yang pertama
dan berlandaskan pada hubungan cinta-kasih bagi keluarga atau anak yang lahir di
lingkungan keluarga mereka. Secara umum dapat dikatakan bahwa semua orang
tua adalah pendidik, namun tidak semua orang tua mampu melaksanakan
pendidikan dengan baik.
1) Guru/pendidik
Persyaratan pribadi didasarkan pada ketentuan yang terkait dengan nilai dari
tingkah laku yang dianut, kemampuan intelektual, sikap dan emosional.
2) Interaksi Edukatif Pendidik dan Anak Didik
Interaksi ini bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinnginkan, tidakan ini
berdasarkan kewibawaan dan ditindak lanjuti dengan metode Pendidikan.
3) Isi Pendidikan
Ciri ciri isi Pendidikan yaitu
a) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Berbudi Pekerti luhur
c) Memiliki pengetahuan dan keterampilan
d) Sehat jamani dan rohani
e) Kepribadian yang mantap dan mandiri
f) Bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa
4) Lingkungan pendidik.
Lingkungan pendidikan dapat dikelompokkan berdasarkan lingkungan
kebudayaan yang terdiri dari lingkungan kurtural ideologis, lingkungan
politis, lingkungan anthropologis, lingkungan ekonomi, dan lingkungan iklim
geographis. Menurut lacengled yang bersifat pribadi atau pergaulan dan
lingkungan yang bersifat keaaan, segala sesuatu yang ada disekeliling anak.
a) Lingkungan Keluarga
b) Lingkungan sekolah
c) Lingkungan masyarakat

Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.


 UU No.20 tahun 2003 tentang jenjang dan jenis pendidikan.
 Pasal 13 bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal.
 Pasal 14 jenjang pendidikan formal terdiri dari pendiidkan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan tinggi.
 Pasal 15 jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi,
vokasi, keagamaan dan khusus.
 Pendidikan formal adalah jalur pendidikan sekolah yang tertruktur. Pendidikan non formal
adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapt dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang. Sedangkan ifnormal adalah jalur pendidikan keluarha dan
lingkungan atau masyarakat.
 Jenis pendidikan formal seperti SPS, TK, RA, SD, MI, SMP, MTs, MA, SMA, SMK,
MAK, perguruan tinggi, sekolah tinggi, institute, dan universitas
 Jenis pendidikan nonformal seperti pendidikan kecakapan hidup, PAUD, pendidikan
kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan
keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan seperti paket A,B,C. majelis,
sanggar, TPA, KB, kursus,Lembaga pendidikan dan pelatihan.
 Jenis pendidikan informal penyelenggaranya adalah keluarga dan lingkungan.

Enam pilar pendidikan.


learning to know (belajar mengetahui)
learning to do (belajar melakukan)
learning to be (belajar menjadi)
learning to live together (belajar bersosialisasi)
learning how to learn (belajar cara belajar)
learning throughout life. (belajar sepanjang hidup)

Anda mungkin juga menyukai