Modul 1 – Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Judul Kegiatan Belajar 1. KB 1. Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu (KB) Pendidikan 2. KB 2. Karakteristik Peserta Didik 3. KB 3 Teori Belajar Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran. 4. KB 4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta KB 1 konsep (istilah dan Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu Pendidikan definisi) di modul 1. makhluk monopluralis : manusia itu mempunyai banyak unsur kodrat (plural) yaitu jiwa dan raga, namun merupakan ini satu kesatuan (mono). 2. makhluk monodualis : makhluk yang terdiri dari dua sifat yaitu sebagai makhluk pribadi dan sosial (dualis), tetapi juga merupakan kesatuan yang utuh (mono). 3. Pendidikan diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar orang tersebut mencapai kedewasaan 4. Kegiatan mendidik diartikan sebagai upaya membantu seseorang untuk menguasai aneka pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang diwarisi dari keluarga dan masyarakat. 5. ilmu pendidikan sebagai ilmu yang mempelajari suasana dan proses pendidikan yang berusaha memecahkan masalah yang terjadi di dalamnya sehingga mampu menawarkan pilihan tindakan mendidik yang efektif. 6. kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 7. Landasan mengandung arti sebagai dasar atau tumpuan. Sehingga landasan merupakan suatu dasar pijakan atau tempat berdirinya sesuatu. 8. Landasan Filosofis pendidikan adalah pandangan-pandangan yang bersumber dari filsafat pendidikan mengenai hakikat manusia, hakikat ilmu, nilai serta perilaku yang dinilai baik dan dijalangkan setiap lembaga pendidikan. 9. Landasan yuridis pendidikan adalah aspek-aspek hukum yang mendasari dan melandasi penyelenggaraan pendidikan. 10. Landasan Empiris a) Landasan Psikologis dalam pendidikan adalah asumsi- asumsi yang bersumber dari studi ilmiah tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Menurut piaget terdapat empat perkembangan kognisi anak yaitu 1. Periode sensori motor pada usia 0-2 tahun, pada usia ini kemampuan anak terbatas pada gerak-gerak refleks 2. Periode peaoperasional yaitu usia 2-7 tahun, perkembangan bahasa pada usia ini sangat pesat, peranan intuisi dalam memutuskan sesuatu masih besar, 3. Periode operasi konkret usia 7-11 tahun, anak sudah dapat berpikir logis, sistematis dan memecahkan masalah yang bersifat kongkit 4. Periode operasi formal usia 11-15 tahun anak-anak sudah dapat berfikir logis terhadap masalah baik yang bersifat konkret mauoun abstrak. Psikologi belajar yang berkembang pada dasarnnya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas, antara lain: 1) Teori disiplin daya/disiplin mental (faculity theory) menurut teori ini anak sejak lahir memiliki potensi seperti potensi daya mengingat, berfikir, mencurahkan pendapat mengamati, memecahkan masalah dan sejenisnnya. 2) Behaviorisme menganggap bahwa perkembangan individu tidak muncul dari hal yang bersifat mental, perkembangan hanya menyangkut hal yang bersifat nyata yang dapat dilihat dan diamati. Belajar merupakan upaya untuk membentuk hubungan stimulus-respon seoptimal mungkin. 3) Organismic/Cognitive Gestalt Field menurut teori ini manusia dianggap sebagai makhluk yang melakukan hubungantimbal balik dengan lingkungansecara keseluruhan, hubungan ini dijalin oleh stimulus dan respon.jadi belajar bukanlah sebatas menghapal tetapi memecahkan masalahdan metode yang dipakai adalah metode ilmiah. b) Landasan Sosiologis bersumber pada norma kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks pendidikan menurut Bloom manusia sebagai bagian dari masyarakat mengalami perkembangan perilaku individu yaitu pada kawasan kognitif, pdikomotor, dan afektif 1. Kawasan Kognitif adalah segala sesuatu yang mencakup aktivitas otak.pada tingkatan ranah belajar yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Kawasan afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan respon emosional terhadap tugas yaitu penerimaan, partisipasi, perasaan, nilai, penghargaan, semangat, motivasi dan sikap. 3. Kawasan psikomotor meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik.terdiri dari ranah persepsi, kesiapan, gerakan yang terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang komplek, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas. c) Landasan Historis pendidikan di indonesia tidak terlepas dari sejarah bangsa indonesia.
11. Landasan Religi adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari
religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan 12. Landasan religius ilmu pendidikan bertolak dari hakikat manusia yaitu : 1) Manusia sebagai makhluk Tuhan YME 2) Manusia sebagai kesatuan badan dan rohani 3) Manusia sebagai mahluk individu 4) Manusia sebagai makhluk sosial. KB 2 Karakteristik Peserta Didik 13. Karakteristik peserta didik dapat diartikan keseluruhan pola kelakuan atau kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil pembawaan lingkungan, sehingga menentukan aktivitasnnya dalam mencapai cita-cita atau tujuannya. 14. Ragam karakteristik peserta didik melipti : a. etnik, implikasi dari etnik ini, pendidik dalam melakukan proses pembelajaranperlu memperhatikan jenis etmik apa saja yang terdapat dalam kelasnnya. b. kultural, implikasi dari aspek kultural dalam proses pembelajaran pendidik dapat menerapkan pendidikan multikultural. Ciri-ciri pendidikan multikultural yaitu: 1) tujuannya membentuk manusia budaya dan menciptakan manusia berbudaya 2) materinya mengajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai bangsa, dan nilai-nilai kelompok etnis 3) metodenya demokratis, menghargai aspek-aspek perbedaan dan keberagaman budaya bangsa 4) evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi aspek persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya. c. status sosial, peserta didik dengan bervariasi status ekonomi dan sosialnya menyatu untuk saling berinteraksi dan saling melakukan proses pembelajaran. d. minat, dapat diartikan suatu rasa lebih suka, rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas. Hurlock (1990:114) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang dipilihnnya e. perkembangan kognitif, tahap-tahap perkembangan intelektual peserta didik menurut piaget dalam masganti(2012:83) yaitu: 1) 0,0 – 2,0 tahun: tahap sensorimotorik 2) 2,0 -7,0 tahun: Tahap Preoperasional 3) 7,0 – 11,0 tahun: Tahap Operasional kongkret 4) 11,0 – 15,0 tahun: Tahap Operasional formal f. kemampuan awal,bagi peserta didik akan banyak membawa pengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainnya.kemampuan awal peserta didik bersifat individual, artinya berbeda antara peserta didik satu dengan lainnya. Cara untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dapat dilakukan melalui teknik tes yaitu Pre tes . g. gaya belajar menurut masganti (2012:49) didefenisikan sebagai cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu 1. peserta didik visual yaitu peserta didik yang belajarnnya akan mudah dan baik jika melalui visual/penglihatan. 2. Peserta didik auditori yaitu mereka yang mempelajari sesuatu akan mudah dan sukses melalui pendengaran. 3. Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik adalah peserta didik yang melakukan aktivitas belajarnya secara fisik dengan cara bergerak, menyentuh/meraba, dan melakukan. h. motivasi, telah didefenisikan oleh para ahli diantaranya Wlodkowski (dalam Suciati, 1994:41) yaitu suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. i. perkembangan emosi . Emosi didefenisikan sebagai tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan- perubahan sebagai tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam tubuh, misalnya otot menegang, dan jantung berdebar. j. perkembangan sosial menurut Hurlock (1998:250) adalah kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya k. perkembangan moral dan spiritual pada anak/peserta didik dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu 1. Tahap preconventional (6-10 th) yang meliputi aspek obedience and paunismen orientation, orientasi anak/peserta didik masih pada konsekvensi fisik dari perbuatan benar-salahnya yaitu hukuman dan kepatuhan atau anak menilai baik-buruk berdasarkan akibat perbuatan. 2. Tahap Conventional (10 – 17 th) yang meliputi aspek good boy orientation, orientasi perbuatan yang baik adalah yang menyenangkan, membantu, atau disepakati oleh orang lain. 3. Tahap post Conventional (17-28 th), tahap ini meliputi orientasi orang pada legalitas kontrak sosial. l. perkembangan motorik menurut Santrock (2011:242) dikelompokkan menjadi motorik kasar dan motorik halus 1. Motorik kasar gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. 2. Motorik halus gerakan yang menggunakan otot halus, atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
KB 3 Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran
15. Behavioristik memandang bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antar stimulus dan respon. 16. Tokoh-tokoh aliran Behavioristik adalah: 1. Edward lee Thorndike (1871-1949)mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus(S) dan Respon (R) . belajar dapat dilakukan dengan mencoba-coba dimana proses mencoba-coba dilakukan bila seseorang tidak tau bagaimana harus memberikan respon atau sesuatu karena kemungkinan akan ditemukan respon yang tepat berkaitan dengan masalah yang dihadapi. 2. Jhon Broades Watson (1878-1958). Belajar adalh proses interaksi antara stimulus dan respon namun stimulus da respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. 3. Edwin Ray Guthrie (1886-1959) mengemukakan bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap. 4. Burrhusm Frederec Skinner (1904- 1990)mengemukakan bahwa belajar merupakan perilaku dan perubahan-perubahan perilaku tercermin dalam kekerapan respon yang merupakan fungsi dari kejadian dalam lingkungan kondisi. 17. Implikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti ; tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik peserta didik, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. 18. Teori belajar kognitif, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. 19. Dalam praktek pembelajaran, teori kognitif diuraikan lebih rinci beberapa tokoh berikut: 1) Jean Piaget (1896-1980) menurutnya perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses gentik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.menurut piaget proses belajar terdiri 3 tahap yaitu Asimilasi adalah proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif kedalam situasi yang baru Equilibrasi adalah penyesuaian kesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. 2) Jerome Brunner (1915-2016) dia menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, defenisi dan sebagainya) melaui contoh yang menggambarkan aturan menjadi sumbernya 3) David Ausubel (1918-2008) struktur kognitif merupakan struktur organisasional yang ada dalam ingatan seseorang yang mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah ke dalam suatu unit konseptual. 20. Hakekat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu aktifitas belajar yang berkaitan dengan informasi, reorganisasi, perseptual, dan pross internal. 21. teori belajar konstruktivistik : belajar sebagai proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. 22. Peranan guru dalam belajar konstruktivisme adalah membantu agar proses pengkostruksian pengetahuan oleh peseta didik berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang dimilikinya, melainkan membantu peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar. 23. Teori humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkukngan dan dirinya sendiri 24. Aplikasi teori humanistik dalammkegiatan pembelajaran cenderung mendorong siswa untuk berfikir induktif. Teori ini juga amat memntingkan pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. KB 4 Kurikulum Pendidikan di Indonesia. 25. kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar sekolah dimana kegiatan tersebut berada dalam tanggung jawab sekolah. kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. 26. fungsi kurikulum adalah sebagai pedoman belajar. 27. pengembangan kurikulum (curriculum development atau curriculu planning ) adalah proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah. 28. Konsep kurikulum ada tiga yaitu: a) Kurikulum sebagai daftar mata pelajaran b) Kurikulum sebagai pengalaman belajar siswa c) Kurikulum sebagai rencana atau program belajar 29. Menurut undang-undang bahwa kurikulum memiliki dua aspek pertama sebagai (as a plan) yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan kedua digunakan sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. 30. Perkembangan kurikulum di indonesia setelah indonesia merdeka pada tahun1945 sudah mengalami sepuluh kali perubahan kurikulum. Mulai kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2004, KTSP 2006 dan kurikulum 2013. 31. Isi kurkulum memiliki empat fungsi yaitu 1) Fungsi pendidikan umum 2) Suplementasi, dapat memberikan pelayanan kepada peserta didik sesuai dengan perbedaan yang dimilikinya. 3) Eksplorasi.kurikulum harus dapat menngali bakat dan minat peserta didik. 4) Keahlian, kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan keahlian yang didasarkan atas minat dan bakat peserta didik. 32. Faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum taitu : 1) Guru 2) Peserta didik 3) Sarana dan fasilitas 4) Lingkungan sekolah 5) Budaya dan ideologi sekolah
2 Daftar materi 1. Teori belajar konstuktivistik dan implikasinya dalam
yang sulit pembelajaran dipahami di 2. Pembaharuan kurikulum di indonesia modul ini 3 Daftar materi 1. Behaviorisme dengan Humanisme. yang sering 2. Etnik dengan Kultur. mengalami miskonsepsi