Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HAERAL FITRI

NO.UKG : 201699511225
ASAL INSTANSI : SD BERBANTUAN BUNGAYA

LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 1 PEDAGOGIK


Judul Modul Konsep Dasar Ilmu Pendidikan
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional, Dan Landasan Ilmu
Pendidikan
2. Karakteristik Peserta Didik
3. Teori Belajar Dan Implikasinya Dalam
Pembelajaran
4. Kurikulum Pendidikan Di Indonesia
No Butir Refleksi Respons / Jawaban
1 Garis besar materi yang KEGIATAN BELAJAR 1
dipelajari
1. Kompetensi pedagogic harus dimiliki setiap guru
guna menghindari kegiatan pembelajaran bersiifat
monoton, demagogic dan membuat peserta didik
kehilangan minat dalam belajar. Dimana
kompetensi ini berkaitan langsung dengan
kemampuan guru memilih berbagai tindakan yang
paling baik untuk membantu perkembangan
peserta didik dari berbagai aspek kehidupan baik
moral, emosional dan intelektualnya.

2. Berdasarkan sifatnya, landasan dibedakan


menjadi dua yaitu landasan material bersifat fisik
atau wujud seperti sarana, prasarana, peserta
didik dan lingkungan Dan Landasan konseptual
lebih bersifat asumsi atau teori-teori.

3. Landasan konseptual ilmu pendidikan terdiri atas


 Landasan filosofis, pandangan-pandangan
yang bersumber dari filsafat pendidikan
mengenai hakikat manusia. Teori pendidikan
seperti essensialisme, behaviorisme,
perenialisme, progresivisme, rekronstruktivisme
dan humanism merupakan teori yang
berdasarkan pada filsafat tertentu yang
mempengaruhi konsep dan praktik pendidikan.
 Landasan yuridis adalah aspek-aspek hokum
yang mendasari penyelenggaran pendidikan.
 Landasan empiris, terdiri dari landasan
Psikologis (psikologi perkembangan dan
psikologi belajar), landasan Sosiologis, dan
landasan Historis.
 Landasan religi, adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari religi atau agama yang menjadi
titik tolak dalam rangka praktik pendidikan.

4. Pancasila sebagaimana yang dirumuskan dalam


pembukaan UUD 1945 merupakan landasan
Filosofis pendidikan Indonesia. Pada pasal 2 UU
No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional
adalah Pendidikan berdasarkan Pancasila dan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dengan kata lain, pancasila sebagai sumber
sistem nilai dalam pendidikan.
KEGIATAN BELAJAR 2

1. Karakteristik peserta didik diartikan keseluruhan


pola kelakuan atau kemampuan yang dimiliki
pesrta didik sebagai hasil pembawaan dan
lingkungan, sehingga menentukan aktivitasnya
dalam mencapai cita-cita atau tujuannya.
2. Karakteristik peserta didik meliputi sebagai
berikut :
 Etnik, suatu golongan manusia yang anggota-
anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan
sesamanya biasanya berdasarkan garis
keturunan.
 Kultural, Implikasi dari aspek kultural dalam
proses pembelajaran ini pendidik dapat
menerapkan pendidikan multicultural, dengan
cara mensikapi keberagaman budaya yang ada
di kelas/ di sekolah.
 Status Sosial
 Minat, merupakan factor penting dalam proses
pembelajaran dan perlu untuk ditingkatkan.
Implikasi minat dalam proses pembelajaran
pendidik dapat menerapkan berbagai model
pembelajaran yang menyenangkan serta
menggunakan beragam media pembelajaran.
 Perkembangan Kognitif, kemampuan individu
untuk menghubungkan, menilai, dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa.
 Kemampuan / pengetahuan awal, menurut Ali
(1984:54) merupakan keadaan pengetahuan
dan keterampilan yang harus dimiliki terlebih
dahulu oleh peserta didik sebelum mempelajari
pengetahuan dan keterampilan baru.
 Gaya belajar, dapat dikelompokkan menjadi
tiga yaitu (1) visual, peserta didik yang
belajarnya akan mudah dan baik jika melalui
visual/ penglihatan. (2) auditif, peserta didik
yang mempelajari sesuatu akan mudah melalui
pendengaran. (3) kinestetik, peserta didik yang
melakukan aktivitas belajarnya secara fisik
dengan cara bergerak, meraba/menyentuh.
 Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu dan yang memberikan arah dan
ketahanan pada tingkah laku tersebut.
 Perkembangan emosi, pendidik dalam proses
pembelajaran perlu membawa suasana emosi
yang senang/gembira dan tidak memberi rasa
takut pada peserta didik, dengan cara
menerapkan model pembelajaran yang
menyenangkan.
 Perkembangan sosial. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan yaitu keluarga,
kematangan, teman sebaya, sekolah, dan
status social ekonomi.
 Perkembangan moral dan spiritual.
Perkembangan moral anak/peserta didik dibagi
3 tahapan yaitu (1) Preconventional, (2)
Convetional (3) Postconventional. Upaya
pendidik dalam mengembangkan sikap spiritual
antara lain, metode keteladan, pembiasaan,
nasehat, dan metode pembinaan akhlak.
 Perkembangan Motorik adalah proses
tumbuh kembang kemampuan gerak seorang
anak. Pada dasarnya, perkembangan ini
berkembang sejalan dengan kematangan saraf
dan otot anak.

KEGIATAN BELAJAR 3

1. Teori belajar behavioristik dan implikasinya


dalam pembelajaran
 Behavioristik memandang belajar merupakan
perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya
interaksi antar stimulus dan respon.
 Implikasi teori behavioristik dalam kegiatan
pembelajaran tergantung dari beberapa hal
seperti; tujuan pembelajaran, sifat materi
pelajaran, karakteristik peserta didik, media dan
fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan berpijak pada teori behavioristik
memandang bahwa pengetahuan adalah
obyektif, pasti, tetap, tidak berubah.
Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi,
sehingga belajar adalah perolehan
pengetahuan, sedangkan mengajar adalah
memindahkan pengetahuan ke orang yang
belajar atau peserta didik.
 Pada jaman modern ini, aplikasi teori
behavioristik berkembang pada pembelajaran
dengan powerpoint dan multimedia.
Pembelajaran dengan powerpoint, cenderung
terjadi satu arah. Materi yang disampaikan
dalam bentuk powerpoint disusun secara rinci
dan bagian-bagian kecil. Sementara itu pada
pembelajaran dengan multimedia, peserta didik
diharapkan memiliki pemahaman yang sama
dengan pengembang, materi disusun dengan
perencanaan yang rinci dan ketat dengan
urutan yang jelas, latihan yang diberikan pun
cenderung memiliki satu jawaban benar.

2. Teori belajar kognitif dan implikasinya dalam


pembelajaran
 Teori belajar kognitif memandang bahwa
tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi
yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Belajar merupakan perubahan persepsi dan
pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat
sebagai tingkah laku yang nampak.
 Dalam teori belajar yang dikembangkan oleh
bruner melalui 3 tahap, yaitu tahap enaktif,
tahap ikonik dan tahap simbolik. Ketiga tahapan
ini dilakukan pada kegiatan inti pembelajaran.
Penerapan teori Bruner dalam pembelajaran
dapat menjadikan peserta didik lebih mudah
dibimbing dan diarahkan. Kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan intelekstual peserta didik sangat
menetukan untuk dapat tidaknya suatu konsep
dipelejari dan dipahami peserta didik.

3. Teori belajar konstruktivistik dan implikasinya


dalam pembelajaran
 Teori belajar konstruktivistik mengakui bahwa
peserta didik akan dapat menginterpretasi-kan
informasi ke dalam pikirannya, hanya pada
konteks pengalaman dan pengetahuan mereka
sendiri, pada kebutuhan, latar belakang dan
minatnya. Guru dapat membantu peserta didik
mengkonstruksi pemahaman representasi
fungsi konseptual dunia eksternal.
 Implikasi teori konstruktivistik jika dikaitkan
dengan pembelajaran proses pembelajaran
modern adalah berkembangnya pembelajaran
dengan web (web learning) dan pembelajaran
melalui social media (social media learning).
Model pembelajaran melalui web maupun
social media ini sejalan dengan teori
konstruktivistik, dimana peserta didik adalah
pembelajar yang bebas yang dapat
menentukan sendiri kebutuhan belajarnya.

4. Teori belajar humanistik dan implikasinya


dalam pembelajaran
 Teori humanistik akan sangat membantu para
pendidik dalam memahami arah belajar pada
dimensi yang lebih luas, sehingga upaya
pembelajaran apapun dan pada konteks
manapun akan selalu diarahkan dan dilakukan
untuk mencapai tujuannya.
 Pada teori humanistik, guru diharapkan tidak
hanya melakukan kajian bagaimana dapat
mengajar yang baik, namun kajian mendlam
justru dilakukan untuk menjawab pertanyaan
bagaimana agar peserta didik dapat belajar
dengan baik. Dalam prakteknya teori
humanistik ini cenderung mengarahkan
peserta didik untuk berfikir induktif,
mementingkan pengalaman, serta
membutuhkan keterlibatan peserta didik secara
aktif dalam proses belajar.

KEGIATAN BELAJAR 4
 Kurikulum sebagai suatu rencana rencana
pembelajaran harus bermuara pada perolehan
pengalaman peserta didik yang sengaja
dirancang untuk mereka miliki. Dengan
demikian kurikulum harus mencakup dua sisi
yang sama penting, yaitu perencanaan
pembelajaran serta bagaimana perencanaan
itu diimplementasikan menjadi pengalaman
belajar siswa dalam rangka pencapaian tujuan
yang diharapkan.

 Sebagai salah satu komponen penting dalam


sistem pendidikan, paling tidak kurikulum
memiliki tiga peran (Wina Sanjaya;2008) yaitu
peran konservatif, peran kreatif dan peran
kritis evaluative.
 Komponen-komponen kurikulum diistilahkan
sebagai anatomi kurikulum yang terdiri dari
komponen tujuan, isi, aktivitas belajar dan
evaluasi yang digambarkan sebagai suatu
keterpaduan

 Dalam sebuah pengembangan kurikulum guru


memerlukan beberapa prinsip untuk
mengembangkan kurikulum. Diantara
beberapa prinsipnya adalah prinsip relevansi,
prinsip fleksibilitas, prinsip efektivitas, prinsip
efisiensi.

 Implementasi kurikulum merupakan kegiatan


praktis pembelajaran yang dilaksanakan atas
dasar kajian silabus dan juga kajian peserta
didik. Maka dari itu,ada proses-proses yang
harus dilaksanakan dan ada hal-hal yang bisa
mempengaruhinya.

 Faktor yang mempengaruhi implementasi


kurikulum adalah faktor guru, peserta didik,
sarana dan fasilitas, lingkungan sekolah,
peminatan grup, budaya dan ideologi, supervisi
pembelajaran, dan proses asesmen sebelum
pelaksanaan sebuah implementasi kurikulum.

 Tantangan kurikulum yang harus dihadapi di


era masa depan adalah bonus demografi,
teknologi di ruang kelas, globalisasi dan
perubahan kebijakan pendidikan, pendidikan
abad 21.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Penerapan landasan filosofis dalam praktek
di modul ini pendidikan.
2. Implikasi teori belajar dalam pembelajaran.
3 Daftar materi yang sering 1. Tahapan perkembangan moral dan spiritual
mengalami miskonsepsi 2. Teori belajar dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai