Anda di halaman 1dari 15

Hasil Resume Modul

Nama : Yustin, SE.Sy


Asal Instansi : MTsN 3 Poso
PEG.Id. : 40200874190001

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 1 PEDAGOGIK


Judul Modul Modul 1 :
KONSEP DASAR ILMU
PENDIDIKAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional, dan
Landasan Ilmu Pendidikan.
2. Karakteristik Peserta Didik
3. Teori Belajar dan Implikasinya
dalam Pembelajaran
4. Kurikulum Pendidikan di
Indonesia
No Butir Refleksi
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. - Kompetensi pedagogik adalah kemampuan
definisi) di modul ini pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya
- Landasan material lebih bersifat fisik atau
berwujud seperti sarana prasarana, peserta
didik, dan lingkungan, sedangkan landasan
konseptual lebih bersifat asumsi atau teori-
teori, contohnya adalah UUD 1945 dan teori
pendidikan
- Landasan filosofis pendidikan adalah
pandangan-pandangan yang bersumber dari
filsafat pendidikan mengenai hakikat
manusia, hakikat ilmu, nilai serta perilaku
yang dinilai baik dan dijalankan setiap
lembaga pendidikan.
- Landasan yuridis pendidikan adalah aspek-
aspek hukum yang mendasari dan melandasi
penyelenggaraan pendidikan (Arif
Rohman,2013)
- Landasan empiris terdiri dari landasan
psikologis, historis, dan sosiologis
- Landasan psikologi dalam pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari
studi ilmiah tentang kehidupan manusia pada
umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan
dengan aspek pribadi manusia pada setiap
tahapan usia perkembangan tertentu untuk
mengenali dan menyikapi manusia yang
bertujuan untuk memudahkan proses
pendidikan (Robandi, 2005:25)
- Landasan historis pendidikan nasional di
Indonesia tidak terlepas dari sejarah bangsa
indonesia yang memiliki enam fase
- Landasan sosiologis adalah landasan
bersumber pada norma kehidupan masyarakat
yang dianut oleh suatu bangsa sehingga
tercipta nilai-nilai sosial yang dalam
perkembangannya menjadi norma-norma
sosial yang mengikat kehidupan
bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh
masingmasing anggota masyarakat (Robandi,
2005: 26).
- Landasan religi adalah asumsiasumsi yang
bersumber dari religi atau agama yang
menjadi titik tolak dalam rangka praktik
pendidikan dan atau studi pendidikan
(Hasubllah, 2008).
- Karakteristik peserta didik dapat diartikan
keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan
yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari
pembawaan dan lingkungan, sehingga
menentukan aktivitasnya dalam mencapai
cita-cita atau tujuannya
- Etnik adalah suatu golongan manusia yang
anggotaanggotanya mengidentifikasikan
dirinya dengan sesamanya, biasanya
berdasarkan garis keturunan yang dianggap
sama.
- Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu
tulisan dengan teknik gambar, lukisan,
fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang
lebih menekankan hubungan subjek dengan
tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
- Perkembangan Kognitif adalah suatu proses
berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa.
- Asimilasi adalah penyesuaian atau peleburan
sifat asli yang dimiliki dengan sifat
lingkungan sekitar. Sementara itu, menurut
Koentjara Ningrat (1996: 160).
- Akomodasi adalah langkah yang ditempuh
untuk mengatasi konflik atau masalah antar
dua pihak.
- Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah dan
ketahanan (persistence) pada tingkah laku
tersebut.
- Perkembangan motorik adalah proses
tumbuh kembang kemampuan gerak seorang
anak. Pada dasarnya, perkembangan ini
berkembang sejalan dengan kematangan saraf
dan otot anak.
2. Peserta didik dalam suatu kelas atau sekolah
memiliki karakteristik yang berbedabeda.
Perbedaan-perbedaan yang ada perlu dikelola
secara baik. Namun jika perbedaan tersebut
tidak dikelola secara baik, maka akan
menimbulkan permasalahan-permasalahan
dalam pembelajaran.
Karakteristik peserta didik banyak ragam
yaitu: etnik, kultural, status sosial, minat,
perkembangan kognitif, kemampuan awal,
gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan sosial dan perkembangan
moral dan spiritual, dan perkembangan
motorik.
3. Teori belajar behavioristik Teori belajar
behavioristik menyatakan bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku.
Seseorang dianggap belajar jika ia telah
mampu menunjukkan perubahan tingkah
laku. Pentingnya masukan atau input yang
berupa stimulus dan keluaran atau output
yang berupa respons.
- Stimulus adalah sesuatu apa saja yang
diberikan oleh guru kepada peserta
didik, dan respon berupa rekasi atau
tanggapan yang dihasilkan oleh peserta
didik terhadap stimulus yang diberikan
oleh guru. Penguatan (reinforcement)
adalah faktor penting dalam belajar.
- Penguatan adalah apa saja yang dapat
memperkuat timbulnya respons. Bila
penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) maka respons akan
semakin kuat. Demikian juga jika
penguatan dikurangi (negative
reinforcement) maka respons juga akan
menguat. Aplikasi teori ini dalam
pembelajaran, bahwa kegiatan belajar
ditekankan sebagai aktifitas “mimetic”
yang menuntut peserta didik untuk
mengungkapkan kembali pengetahuan
yang sudah dipelajari. Penyajian materi
pelajaran mengikuti urutan dari bagian-
bagian ke keseluruhan. Pembelajaran
dan evaluasi menekankan pada hasil,
dan evaluasi menuntut satu jawaban
benar. Jawaban yang benar
menunjukkan bahwa peserta didik telah
menyelesaikan tugas belajarnya.
Teori Belajar kognitif
Pengertian belajar menurut teori belajar
kognitif adalah perubahan persepsi dan
pemahaman, yang tidak selalu berbentuk
tingkah laku yang dapat diamati dan dapat
diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap
orang memiliki pengetahuan dan pengalaman
yang telah tertata dalam bentuk struktur
kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan
berjalan dengan baik jika materi pelajaran
atau informasi baru beradaptasi dengan
struktur kognitif yang telah dimiliki
seseorang. Menurut teori kognitif, ilmu
pengetahuan dibangun dalam diri seseorang
melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan.
Teori Belajar Konstruktivistik
Pandangan konstruktivistik yang
mengemukakan bahwa belajar merupakan
usaha pemberian makna oleh peserta didik
kepada pengalamannya melalui asimilasi dan
akomodasi yang menuju pada pembentukan
struktur kognitifnya, memungkinkan
mengarah kepada tujuan tersebut. Oleh karena
itu pembelajaran diusahakan agar dapat
memberikan kondisi terjadinya proses
pembentukan tersebut secara optimal pada
diri peserta didik. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengembangkan ide-
idenya secara luas. Sementara peranan guru
dalam belajar konstruktivistik adalah
membantu agar proses pengkonstruksian
pengetahuan oleh peserta didik berjalan
lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan
yang telah dimilikinya, melainkan membantu
peserta didik untuk membentuk
pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk
lebih memahami jalan pikiran atau cara
pandang peserta didik dalam belajar.
Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik tujuan belajar
adalah untuk memanusiakan manusia. Proses
belajar dianggap berhasil jika siswa telah
memahmai lingkungan dan dirinya sendiri.
Teori humanistik bersifat eleksitk, maksudnya
toeri ini dapat memanfaatkan teori apa saja
asal tujuannya tercapai. Aplikasi teori
humanistik dalam kegiatan pembelajaran
cenderung mendorong siswa untuk berpikir
induktif.
4. Konsep kurikulum menurut pandangan para
ahli dapat dipandang dari tiga konteks, yaitu :
- kurikulum sebagai mata pelajaran,
- kurikulum sebagai kegiatan pengalaman
- kurikulum sebagai perencanaan.
Peran utama dari kurikulum yang dinilai
sangat penting, yaitu peran konservatif, kreatif
dan kritis evaluatif. Peran kurikulum harus
berjalan seimbang dan harmonis, agar dapat
sesuai dan memenuhi tuntutan keadaan.
-. Tantangan kurikulum yang harus dihadapi di
era masa depan adalah bonus demografi,
teknologi di ruang kelas, globalisasi dan
perubahan kebijakan pendidikan, pendidikan
abad 21.
2 Daftar materi yang sulit 1. Landasan filosofis dalam pendidikan
dipahami di modul ini 2. Perkembangan moral dan spiritual
3. Teori belajar Behavioristik dan implikasinya
dalam pembelajaran.
4. Kurikulum memiliki tiga peran (Wina
Sanjaya;2008) yaitu peran konservatif, peran
kreatif dan peran kritis evaluatif
3 Daftar materi yang sering 1. Konsep dasar dan rasional ilmu pendidikan
mengalami miskonsepsi 2. Tahap-tahap perkembangan moral dan
spiritual
3. Implikasi Teori Behavioristik dalam Kegiatan
Pembelajaran
4. Hakikat Pengembangan Kurikulum
Hasil Resume Modul

Nama : Yustin, SE.Sy


Asal Instansi : MTsN 3 Poso
PEG.Id. : 40200874190001

LK 2 : Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 1 PEDAGOGIK


Judul Modul Modul 2 :
PERAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN ABAD 21
Judul Kegiatan Belajar (KB) 5. karakteristik pembelajaran abad
21
6. Profil dan kompetensi guru abad
21
7. Tugas pokok dan fungsi guru
abad 21
8. Strategi pengembangan
keprofesian berkelanjutan
No Butir Refleksi
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. * Tanda-tanda era disrupsi sudah nyata yang
definisi) di modul ini dicirikan;
- belajar tidak lagi terbatas pada paket-paket
pengetahuan,
- pola belajar lebih informal,
- orientasi belajar mandiri (self motivated
learning) dan
- banyak cara untuk belajar dengan banyak
sumber.
* Peran guru lebih sebagai mentor, fasilitator,
kolaborator sumber daya dan mitra belajar.
Guru harus menjemput penerapan model-
model pembelajaran yang sesuai seperti
belajar penemuan (discovery learning),
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran
berbasis masalah dan penyelidikan, belajar
berdasarkan pengalaman sendiri,
pembelajaran kontekstual, bermain peran
dan simulasi, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran kolaboratif, maupun diskusi
kelompok kecil.
* Penerapan praktis TPACK mencakup 8
domain yaitu;
1. menilai peserta didik,
2. memahamkan materi,
3. memahami peserta didik,
4.merancang kurikulum,
5. merepresentasikan data,
6. mengelola pembelajaran,
7. mendukung strategi pembelajaran,
8. pengelolaan pembelajaran dan integrasi
dalam konteks mengajar secara lebih luas.
2. - Kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan guru yang berkenaan dengan
pemahaman terhadap peserta didik dan
pengelolaan pembeajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan
mengevaluasi.
- Kompetensi kepribadian merupakan personal
yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, canggih, humoris namun
tegas, dan berwibawa selalu memesona bagi
peserta didik.
- Kompetensi sosial berkenaan dengan
kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidian, orang tua peserta
didik, dan masyarakat sekitar.
- Kompetensi profesional merupakan
kemampuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang mencakup penguasaan
substansi isi materi pembelajaran, dan
substansi keilmuan yang menaungi materi
dalam kurikulum, serta menambah wawasan
keilmuan.
3. Tugas pokok dan fungsi guru semakin
mendapatkan tantangan penyesuaian dalam
menghadapi tantangan abad 21. Menurut
UUGD No 14 tahun 2015 tugas utama guru
adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas pokok guru adalah ;
-merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan;
-melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan;
-menilai hasil pembelajaran atau
pembimbingan;
- membimbing dan melatih peserta didik; dan
- melaksanakan tugas tambahan yang melekat
pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai
dengan Beban Kerja Guru
4. Ciri seorang profesional adalah terus
mengembangkan diri secara aktif dan
berkelanjutan, menghargai pengalaman dan
memiliki sifat reflektif.
Paradigma guru dari professional teaching
berubah menjadi professional learning,
artinya guru bukan sekedar mengajar namun
juga belajar yang berkelanjutan (continuous
professional learning).
Guru adalah praktisi yang reflektif
merupakan bagian kunci dalam evaluasi
kinerja guru di banyak negara.
Belajar mandiri memiliki 3 dimensi yaitu:
dimensi sosial, dimensi pedagogis, dan
dimensi psikologis.
Belajar mandiri dilakukan dengan cara;
(1) tekun, terus menerus dan tidak berhenti,
(2) konsisten, ajeg, disiplin dan tidak
bermalasan,
(3) terencana dan berorientasi pada
kompetensi,
(4) fokus kepada pencapaian tujuan,
(5) inovatif atau menggunakan cara-cara
baru,
(6) ada tindaklanjut yang jelas, dan
(7) dilakukan sepanjang hidup.
Keterampilan dalam belajar mandiri
memuat tiga konsep utama yaitu;
(a) belajar bebas (independent learning),
(b) ketidakbergantungan, dan
(c) kontrol psikologis.
2 Daftar materi yang sulit 5. TPACK sebagai Kerangka Integrasi Teknologi
dipahami di modul ini 6. Kompetensi Pedogogik
7. Kegiatan inti yang merupakan suatu kegiatan
pokok dimana guru mulai menerapkan strategi
untuk memungkinkan siswa berinteraksi
dengan sumber belajar.
8. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB)
3 Daftar materi yang sering 5. Model-model Pembelajaran Abad 21
mengalami miskonsepsi 6. Profil Guru Efektif Abad 21
- Guru Medioker
- Guru yang baik
- Guru superior
- Great teacher
7. Merencanakan Pembelajaran atau
Pembimbingan
8. Paradigma guru dari professional teaching
berubah menjadi professional learning.
Hasil Resume Modul

Nama : Yustin, SE.Sy


Asal Instansi : MTsN 3 Poso
PEG.Id. : 40200874190001

LK 3: Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 1 PEDAGOGIK


Judul Modul Modul 3 :
PEMBELAJARAN INOVATIF
Judul Kegiatan Belajar (KB) 9. Pembelajaran STEAM
10. Pembelajaran berbasis Neurosains
11. Pembelajaran Digital
12. Pembelajaran “Blended Learning”
No Butir Refleksi
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. - Pembelajaran STEAM merupakan
definisi) di modul ini singkatan dari pembelajaran Science,
Technology, Engineering, Art and
Mathematics. STEAM dikenal di
Indonesia dengan Sciences ebagai Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Technology
sebagai ilmu teknologi, Engineering
sebagai ilmu teknik, Art sebagai ilmu seni,
seperti seni musik, seni lukis, dan seni
kriya, serta Mathematics sebagai ilmu
matematika.
- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah
kajian fenomena alam yang melibatkan
observasi dan pengukuran untuk
menjelaskan secara objektif alam yang
selalu berubah.
- Teknologi adalah inovasi-inovasi manusia
yang digunakan untuk memodifikasi alam
agar memenuhi kebutuhan manusia dalam
bentuk peranti keras maupun cara strategis.
- Teknik adalah penerapan ilmu dan
teknologi untuk menyelesaikan
permasalahan manusia. Teknik dapat
berupa praktik untuk mendesain dan
mengkonstruksi mesin, peralatan, sistem,
material, dan proses yang bermanfaat bagi
manusia secara ekonomis dan ramah
lingkungan.
- Seni adalah adalah segala sesuatu yang
diciptakan oleh manusia yang mengandung
unsur keindahan dan mampu
membangkitkan perasaan dirinya sendiri
maupun orang lain.
- Matematika adalah ilmu tentang pola-pola
dan hubungan-hubungan yang
menyediakan bahasa bagi teknologi, IPA,
dan teknik. Matematika juga merupakan
ilmu yang mempelajari keteraturan pola
dan hubungannya.
2. Kecerdasan peserta didik sangat ditentukan
oleh banyak sedikitnya sambungan (sinapsis)
antar sel neuron di dalam otaknya.
Untuk meningkatkan dan menguatkan jumlah
koneksi (sinapsis) antar sel neuron pada otak
dapat dilakukan dengan cara memfasilitasinya
dengan lingkungan yang kaya akan
rangsangan belajar.
Bagi teori neurosains, belajar adalah : proses
membangun dan mengubah koneksi-koneksi
dan jaringan-jaringan saraf (sinaptik). Belajar
terjadi ketika sebuah axon (yang merupakan
perluasan yang lebih kecil dan menyerupai
kaki) bertemu dengan sebuah dendrit dari sel
yang ada di sekitarnya.
- Menurut Jensen (2008) pembelajaran
berbasis neurosains dapat dilaksanakan
menggunakan lima tahap pembelajaran
yaitu:
1). Tahap persiapan, merupakan tahap
pemberian kerangka kerja bagi
pembelajaran baru dan mempersiapkan otak
peserta didik dengan koneksi-koneksi yang
memungkinkan.
2). Tahap akuisisi adalah, tahap penciptaan
koneksi dimana neuron-neuron dapat saling
berkomunikasi satu sama lain.
3). Tahap elaborasi (tahap koreksi kesalahan
& pendalaman), merupakan tahap untuk
memastikan apakah materi yang dikuasai
peserta didik adalah ilmu yang benar dan
akurat.
4). Tahap formasi memori, merupakan
tahap merekatkan ikatan koneksi antar
neuron agar lebih kuat, diantara dapat
dilakukan dengan cara menyediakan waktu
khusus untuk peserta didik melakukan
perenungan terkait materi yang baru selesai
dipelajari, menyediakan area untuk peserta
didik mendengarkan musik, serta mengajak
peserta didik untuk melakukan peregangan
dan latihan relaksasi.
5). Tahap integrasi fungsional (penggunaan
yang diperluas).
3. Pembelajaran digital adalah praktik
pembelajaran yang menggunakan teknologi
secara efektif untuk memperkuat
pengalaman belajar peserta didik yang
menekankan instruksi berkualitas tinggi dan
menyediakan akses ke konten yang
menantang dan menarik, umpan balik
melalui penilaian formatif, peluang untuk
belajar kapan saja dan di mana saja, dan
instruksi individual untuk memastikan
semua peserta didik mencapai potensi penuh
mereka.
- Aplikasi kelas digital, diantaranya adalah
penggunaan mobile learning atau m-
learning, pemanfaatan media sosial seperti
Facebook, Instagram, Youtube, Snapchat,
Twitter, Whatsapp, Line, dan sebagainya;
pemanfaatan pembelajaran berbasis
permainan, serta pemanfaatan Cloud
Computing.
4. Staker & Horn (2012) mendefinisikan blended
learning sebagai model pembelajaran yang
mengkombinasikan antara pembelajaran
online dengan pembelajaran konvensional
(tatap muka).
- Ada tiga komponen penting harus
diperhatikan dalam merancang dan
mengembangkan aktifitas pembelajaran
dengan model blended learning yaitu:
a). Standar capaian dan tujuan pembelajaran;
b) Penilaian;
c) Kegiatan pembelajaran.
- Beberapa aplikasi atau platform yang dapat
dimanfaatkan untuk model pembelajaran
blended learning yaitu:
(a) Moodle;
(b) Edmodo;
(c) Google Group.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 9. Pembelajaran STEAM menggunakan Model
di modul ini Problem Based Learning.
10. Teori Mac Lean, 1990 (dalam Boediono) yang
dikenal dengan “Trune Brain” membagi
wilayah otak manusia menjadi 3 bagian utama
yang mengendalikan pikiran dan perilaku
seseorang, yaitu : daerah batang otak,
limbik, dan korteks.
11. Ragam Pembelajaran Digital
12. Model-model pembelajaran ‘Blended
Learning’
3 Daftar materi yang sering 9. Tantangan-Tantangan dalam Pembelajaran
mengalami miskonsepsi STEAM
10. Cara otak kita belajar.
Saat seseorang belajar sesuatu, maka dalam
otak kita akan terjadi pengaktifan dan
pembentukan pola hubungan (jaringan) antar
neuron. Belajar adalah proses membangun dan
mengubah koneksi-koneksi dan jaringan-
jaringan saraf (sinaptik).
11. Kelas digital dengan usernya
12. Merancang model pembelajaran ‘Blended
Learning’
Hasil Resume Modul

Nama : Yustin, SE.Sy


Asal Instansi : MTsN 3 Poso
PEG.Id. : 40200874190001

LK 4: Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 1 PEDAGOGIK


Judul Modul Modul 4 :
PERANCANGAN
PEMBELAJARAN INOVATI
Judul Kegiatan Belajar (KB) 13. Merancang Pembelajaran Inovatif
14. Merancang Pembelajaran
STEAM
15. Merancang Pembelajaran Blended
Learning
16. Merancang Pembelajaran Project
Based Learning
No Butir Refleksi
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur
definisi) di modul ini sistematis yang terdiri dari beberapa komponen
menjadi satu kesatuan yang saling terkait dan
mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu secara konsisten dan
teruji.
2. Rancangan pembelajaran STEAM yaitu
segala kegiatan persiapan pelaksanaan
pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur
pendekatan STEAM baik secara tertanam
(embedded) maupun terpadu (integrated) dalam
komponen maupun tahapan rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Langkah dalam menyusun perencanaan
pembelajaran inovatif “blended learning”, :
1) menentukan model “blended learning” yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik,
fasilitas belajar, ketersediaan akses terhadap
teknologi, durasi jam pelajaran, dan
penguasaan aplikasi teknologi e-learning oleh
guru;
2) menyusun rencana pembelajaran inovatif
“blended learning” yang mencakup kegiatan:
a) menentukan tema pembelajaran,
menuliskan kembali: identitas RPP,
kompetensi inti, dan kompetensi dasar dari
RPP konvensional ke dalam RPP “blended
learning”;
b) menganalisis rumusan tujuan pembelajaran
yang ada pada RPP konvensional sebelum
dituangkan ke dalam RPP “blended
learning”;
c) menentukan metode penilaian dan
kegiatan pembelajaran “blended learning”
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan;
d) menganalisis kegiatan pelaksanaan
pembelajaran pada RPP (konvensional)
yang telah Anda buat sebelumnya dan
menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran
“Blended Learning”;
3) menyiapkan bahan, alat/media, dan sumber
belajar tatap muka dan daring.
4. PjBL merupakan pendekatan inovatif yang
mengajarkan beragam strategi untuk mencapai
kesuksesan abad 21 (Bell, 2010), membantu
peserta didik mengembangkan keterampilan
abad 21 (Ravitz et.al, 2011), meningkatkan
tanggungjawab (Johann et.al, 2006), melatih
pemecahan masalah, self direction,
komunikasi, dan kreativitas (Wurdinger &
Qureshi, 2015). Satu hal PjBL luwes
diterapkan untuk berbagai jenjang pendidikan.

Langkah-langkah merancang pembelajaran


Project Based Learning :
- Menelaah KI dan KD, mana yang cocok,
menulis Identitas, Menuliskan Indikator,
- Menuliskan Tujuan pembelajaran,
- Menentukan Metode Pembelajaran,
- Menuliskan Sumber Belajar,
- Menentukan Langkah-langkah
Pembelajaran, dan Menilai Hasil
Pembelajaran.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 13. Pembelajaran terbaru; TPACK (technological,
di modul ini pedagogical, content knowledge) sebagai
kerangka dasar integrasi teknologi dalam
proses pembelajaran, pembelajaran berbasis
Neuroscience, pendekatan pembelajaran
STEAM (Science, Technology, Engineering,
Arts, and Mathematics), HOTS (Higher Order
Thinking Skills), Tuntutan Kompetensi Abad
21 atau 4C (Comunication, Collaboration,
Critical Thinking, Creativity), kemampuan
literasi, dan unsur-unsur lain yang terintegrasi
dalam komponen maupun tahapan rencana
pembelajarannya.
14. Langkah-langkah Perancangan Pembelajaran
Inovatif dengan pendekatan STEAM
15. Menentukan model pembelajaran “blended
learning”
16. Merancang Pembelajaran Berbasis Proyek
3 Daftar materi yang sering 13. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
mengalami miskonsepsi Kompetensi
14. Menentukan Model, dan Metode Pembelajaran
15. Teknologi e-learning dengan aplikasi cisco
webex
16. Model pembelajaran utama harus tercermin
dalam langkah-langkah pembelajaran..

Anda mungkin juga menyukai