Anda di halaman 1dari 34

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judu LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


l Judul Modul Konsep Dasar Ilmu Pendidikan
Mod Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional, dan
ul Landasan Ilmu Pendidikan

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep KB 1
(istilah dan definisi) di
modul ini 1. Kompetensi pedagogik adalah
kemampuan pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya
2. Landasan material lebih bersifat fisik
atau berwujud seperti sarana
prasarana, peserta didik, dan
lingkungan, sedangkan landasan
konseptual lebih bersifat asumsi atau
teori-teori, contohnya adalah UUD 1945
dan teori pendidikan
3. Landasan filosofis pendidikan adalah
pandangan-pandangan yang bersumber
dari filsafat pendidikan mengenai
hakikat manusia, hakikat ilmu, nilai
serta perilaku yang dinilai baik dan
dijalankan setiap lembaga pendidikan.
4. Landasan yuridis pendidikan adalah
aspek-aspek hukum yang mendasari
dan melandasi penyelenggaraan
pendidikan (Arif Rohman, 2013)
5. Landasan empiris terdiri dari landasan
psikologis, historis, dan sosiologis
6. Landasan psikologi dalam pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang bersumber
dari studi ilmiah tentang kehidupan
manusia pada umumnya serta gejala-
gejala yang berkaitan dengan aspek
pribadi manusia pada setiap tahapan
usia perkembangan tertentu untuk
mengenali dan menyikapi manusia
yang bertujuan untuk memudahkan
proses pendidikan (Robandi, 2005:25)
7. Landasan historis pendidikan nasional
di Indonesia tidak terlepas dari sejarah
bangsa indonesia yang memiliki enam
fase
8. Landasan sosiologis adalah landasan
bersumber pada norma kehidupan
masyarakat yang dianut oleh suatu
bangsa sehingga tercipta nilai-nilai
sosial yang dalam perkembangannya
menjadi norma-norma sosial yang
mengikat kehidupan bermasyarakat
dan harus dipatuhi oleh masing-masing
anggota masyarakat (Robandi, 2005:
26).
9. Landasan religi adalah asumsi-asumsi
yang bersumber dari religi atau agama
yang menjadi titik tolak dalam rangka
praktik pendidikan dan atau studi
pendidikan (Hasubllah, 2008).
10.Karakteristik peserta didik dapat
diartikan keseluruhan pola kelakukan
atau kemampuan yang dimiliki peserta
didik sebagai hasil dari pembawaan dan
lingkungan, sehingga menentukan
aktivitasnya dalam mencapai cita-cita
atau tujuannya
11.Etnik adalah suatu golongan manusia
yang anggota-anggotanya
mengidentifikasikan dirinya dengan
sesamanya, biasanya berdasarkan garis
keturunan yang dianggap sama.
12.Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari
suatu tulisan dengan teknik gambar,
lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa
lainnya yang lebih menekankan
hubungan subjek dengan tulisan yang
dimaksud daripada bentuk.
13.Perkembangan Kognitif adalah suatu
proses berpikir, yaitu kemampuan
individu untuk menghubungkan,
menilai dan mempertimbangkan suatu
kejadian atau peristiwa.
14.Asimilasi adalah penyesuaian atau
peleburan sifat asli yang dimiliki
dengan sifat lingkungan sekitar.
Sementara itu, menurut Koentjara
Ningrat (1996: 160).
15.Akomodasi adalah langkah yang
ditempuh untuk mengatasi konflik atau
masalah antar dua pihak.
16.Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu, dan yang memberi
arah dan ketahanan (persistence) pada
tingkah laku tersebut.
17.Perkembangan motorik adalah proses
tumbuh kembang kemampuan gerak
seorang anak. Pada dasarnya,
perkembangan ini berkembang sejalan
dengan kematangan saraf dan otot
anak.

KB 2

18.Karakteristik : ciri, tabiat, watak, dan


kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang
yang sifatnya relatif tetap.
19.Karakteristik peserta didik :
keseluruhan pola kelakukan atau
kemampuan yang dimiliki peserta didik
sebagai hasil dari pembawaan dan
lingkungan, sehingga menentukan
aktivitasnya dalam mencapai cita-cita
atau tujuannya.
20.Minat : suatu rasa lebih suka, rasa
ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas.
21.Enjoyable learning : pembelajaran yang
menyenangkan.
22.Peserta didik visual : peserta didik yang
belajarnya akan mudah dan baik jika
melalui visual/penglihatan.
23.Peserta didik auditori : mereka yang
mempelajari sesuatu akan mudah dan
sukses melalui pendengaran.
24.Peserta didik kinestetik : peserta didik
yang melakukan aktivitas belajarnya
secara fisik dengan cara bergerak,
menyentuh/meraba, dan melakukan.
25..Motivasi : suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu, dan yang memberi
arah dan ketahanan (persistence) pada
tingkah laku tersebut.
26.Emosi : sebagai tergugahnya perasaan
yang disertai dengan perubahan-
perubahan dalam tubuh, misalnya otot
menegang, dan jantung berdebar.
27.Perkembangan sosial : kemampuan
anak untuk berinteraksi dengan
lingkungannya, bagaimana anak
tersebut memahami keadaan
lingkungan dan mempengaruhinya
dalam berperilaku baik kepada dirinya
sendiri maupun kepada orang lain.
28.Pembelajaran kooperatif :
mengembangkan sikap kerjasama dan
saling menghargai pada diri peserta
didik, menghargai kemampuan orang
lain, dan bersabar dengan sikap orang
lain.
29.Motorik kasar : gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau
sebagian besar atau seluruh anggota
tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri.
30.Motorik halus : gerakan yang
menggunakan otot halus, atau sebagian
anggota tubuh tertentu yang
dipengaruhi oleh kesempatan untuk
belajar dan berlatih
KB 3
31.teori belajar behavioristik : belajar
merupakan perilaku dan perubahan-
perubahan perilaku yang tercermin
dalam kekerapan respon yang
merupakan fungsi dari kejadian dalam
lingkungan kondisi. (Burrhusm
Frederic Skinner (1904-1990)
32.Proses belajar Asimilasi : proses
pengintegrasian informasi baru ke
struktur kognitif yang sudah ada.
33.Proses belajar Akomodasi : proses
penyesuaian struktur kognitif ke dalam
siatuasi yang baru.
34.Proses belajar equilibrasi : penyesuaian
kesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi (Siregar dan Nara, 2010).
35.Free discovery learning : Teori yang
menjelaskan bahwa proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika
guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan suatu
aturan (termasuk konsep, toeri, definisi,
dan sebagainya) melalui contoh-contoh
yang yang menggambarkan (mewakili)
aturan yang menjadi sumbernya.
Peserta didik dibimbing secara induktif
untuk mengetahui kebenaran umum.
36.Advance orginizer : konsep atau
informasi umum yang mewadahi semua
isi pelajaran yang akan diajarkan
kepada peserta didik
37.Orientasi : peserta didik diberik
kesempatan untuk mengembangkan
motivasi dalam mempelajari suatu topik
dengan memberi kesempatan
melakukan observasi.
38.Elitasi : peserta didik mengungkapkan
idenya denegan jalan berdiskusi,
menulis, membuat poster, dan lain-
lain.
39.Penggunaan ide baru dalam setiap
situasi : ide atau pengetahuan yang
telah terbentuk perlu diaplikasikan
pada bermacam-macam situasi.
40.Review, : mengapliasikan pengetahuan,
gagasan yang ada perlu direvisi dengan
menambahkan atau mengubah
41.Goal-free evaluation, : suatu konstruksi
untuk mengatasi kelemahan evaluasi
pada tujuan spesifik
42.Teori belajar ko-kontruktinvistik :
merupakan teori belajar yang titik
tekan utamanya adalah pada
bagaimana seseorang belajar dengan
bantuan orang lain dalam suatu zona
keterbatasan dirinya yaitu Zona
Proksimal Developmen (ZPD) atau Zona
Perkembangan Proksimal dan mediasi.
43.teori belajar konstruktivistik :
penggunaan alat berfikir seseorang
yang tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh lingkungan sosial budayanya.
44.Mediasi : merupakan tanda-tanda atau
lambang yang digunakan seseorang
untuk memahami sesuatu di luar
pemahamannya.
KB 4
45.Kurikulum (curere) dalam pendidikan :
serangkaian mata pelajaran yang harus
dipelajari oleh peserta didik mulai dari
awal sampai dengan mengakhiri
program pendidikan.
46.Peran Konservatif kurikulum :
kurikulum dijadikan sebagai sarana
untuk mentransmisikan nilai-nilai
budaya masa alalu yang dianggap
masih sesuai dengan masa kini.
47.Peran Kreatif Kurikulum : harus
mampu mengembangkan sesuatu
kebaruan yang sesuai dengan
perubahan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
48.Peran Kritis dan evaluatif Kurikulum :
sebagai kontrol atau filter sosial. Nilai-
nilai sosial yang sudah tidak sesuai lagi
dengan keadaan atau realitas keadaan
dan tuntutan masa kini dihilangkan
dan dilakukan suatu modifikasi atau
penyempurnaan-penyempurnaan.

2 Daftar materi yang 1. Landasan filosofis dalam pendidikan 


sulit dipahami di 2. Perkembangan moral dan spiritual
modul ini 3. Penerapan berbagai landasan ilmu
pendidikan dalam praktik pendidikan

3 Daftar materi yang 1. Konsep dasar dan rasional ilmu


sering mengalami pendidikan
miskonsepsi 2. Tahap-tahap perkembangan moral dan
spiritual.
3. Teori belajar Behavioristik dan
implikasinya dalam pembelajaran
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik Pembelajaran
Abad 21
2. Profil Dan Kompetensi Guru
Abad 21
3. Tugas Pokok Dan Fungsi
Guru Abad 21
4. Strategi Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah 1. Dalam KB 1. Karakteristik Pembelajaran
dan definisi) di modul ini Abad 21 diuraikan materi tentang:
A. Fenomena perubahan pembelajaran
abad 21 Bishop (2006) mengemukakan
orientasi-orientasi pembelajaran abad 21
dalam bentuk berbagai keterampilan
abad 21 yang penting dikuasai peserta
didik untuk menjadi warga negara dan
insan yang kreatif produktif di abad 21
1. Berpikir kritis dan penyelesaian
masalah
2. Kreatifitas dan inovasi (creativity and
innovation).
3. Pemahaman lintas budaya
(crosscultural understanding).
4. Komunikasi, literasi informasi dan
media (media literacy, information, and
communication skill)
5. Komputer dan literasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi (computing
and ICT literacy)
6. Karir dan kehidupan (life and career
skill) 1) keterampilan belajar dan inovasi
2) literasi digital 3) sikap luwes dan
mampu beradaptasi
B. Karakteristik Peserta Didik Abad 21
1. Menyukai kebebasan dalam belajar
(self directed learning) mulai dari
mendiagnosa kebutuhan belajar,
menentukan tujuan belajar,
mengidentifikasi sumber belajar, memilih
strategi belajar, dan mengevaluasi hasil
belajarnya sendiri.
2. Suka mempelajari hal-hal baru yang
praktis sehingga mudah beralih fokus
belajarnya meskipun memiliki
kecukupan waktu untuk
mempelajarinya.
3. Merasa nyaman dengan lingkungan
yang terhubung dengan jaringan internet
karena memenuhi hasrat berselancar,
berkreasi, berkolaborasi, dan membantu
berbagi informasi sebagai bentuk
partisipasi.
4. Lebih suka berkomunikasi dengan
gambar images, ikon, dan simbol-simbol
daripada teks.
5. Memiliki rentang perhatian pendek
(short attention span) atau dengan kata
lain sulit untuk berkonsentrasi dalam
jangka waktu lama.
6. Berinteraksi secara kompleks dengan
media seperti smartphone, televisi,
laptop, desktop, dan iPod.
7. Lebih suka membangun eksistensi di
media sosial daripada di lingkungan
nyata dan cenderung memilih
menggunakan aplikasi seperti Snapchat,
Secret dan Whisper daripada whatsapp.
C. Peran Guru dalam Pembelajaran Abad
21 Guru lebih berperan dan bertindak
sebagai mentor pendamping,
pembimbing, dan pelatih dengan
kebijaksanaan, pengetahuan, dan
pengalaman. Peran guru adalah
memberikan saran atas proses dan hasil
belajar peserta didik sehingga perlu
memfokuskan diri kepada monitoring
proses belajar peserta didik.
D. Model-model Pembelajaran Abad 21
Model-model pembelajaran dimaksud
antara lain;
1. Discovery learning; belajar melalui
penelusuran, penelitian, penemuan, dan
pembuktian.
2. Pembelajaran berbasis proyek; proyek
memiliki target tertentu dalam bentuk
produk dan peserta didik merencanakan
cara untuk mencapai target dengan
dipandu oleh pertanyaan menantang
3. Pembelajaran berbasis masalah dan
penyelidikan; belajar berdasarkan
masalah dengan solusi “open ended”,
melalui penelusuran dan penyelidikan
sehingga dapat ditemukan banyak solusi
masalah.
4. Belajar berdasarkan pengalaman
sendiri (Self Directed Learning/SDL); SDL
merupakan proses di mana insiatif
belajar dengan/atau tanpa bantuan
pihak lain dilakukan oleh peserta didik
sendiri mulai dari mendiagnosis
kebutuhan belajar sendiri, merumuskan
tujuan, mengidentifikasi sumber,
memilih dan menjalankan strategi
belajar, dan mengevaluasi belajarnya
sendiri.
5. Pembelajaran kontekstual
(melakukan); guru mengaitkan materi
yang dipelajari dengan situasi dunia
nyata peserta didik sehingga
memungkinkan peserta didik menangkap
makna dari yang pelajari, mengkaitkan
pengetahuan baru dengan pegetahuan
dan pengalaman yang sudah dimiliki.
6. Bermain peran dan simulasi; peserta
didik bisa diajak untuk bermain peran
dan menirukan adegan, gerak / model /
pola / prosedur tertentu.
7. Pembelajaran kooperatif; merupakan
bentuk pembelajaran berdasarkan faham
kontruktivistik.
8. Pembelajaran kolaboratif; merupakan
belajar dalam tim dengan tugas yang
berbeda untuk mencapai tujuan
bersama.
9. Diskusi kelompok kecil; diskusi
kelompok kecil diorientasikan untuk
berbagai pengetahuan dan pengalaman
serta untuk melatih komunikasi lompok
kecil tujuannya agar peserta didik
memiliki ketrampilan memecahkan
masalah terkait materi pokok dan
persoalan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.

E. TPACK sebagai Kerangka Integrasi


Teknologi TPACK merupakan kerangka
pengintegrasian teknologi ke dalam
proses pembelajaran yang melibatkan
paket-paket pengatahuan tentang
teknologi, materi, dan proses atau
strategi pembelajaran. Penerapan secara
praktis TPACK menurut Yeh et.al (2014)
melibatkan domain pengetahuan:
1. Menggunakan TIK untuk menilai
peserta didik.
2. Menggunakan TIK untuk memahami
materi pembelajaran.
3. Mengintegrasikan TIK untuk
memahami peserta didik.
4. Mengintegrasikan TIK dalam
rancangan kurikulum termasuk
kebijakan.
5. Mengintegrasikan TIK untuk
menyajikan data.
6. Mengintegrasikan TIK dalam strategi
pembelajaran.
7. Menerapkan TIK untuk pengelolaan
pembelajaran.
8. Mengintegrasikan TIK dalam konteks
mengajar.
2. Dalam KB.2 Profil dan Kompetensi Guru
Abad 21 diuraikan materi tentang:
A. Profil Guru Efektif Abad 21 Ada
beberapa kompetensi esensial bagi para
guru khususnya guru efektif di Indonesia
terkait abad 21.
1. Guru efektif tidak berfokus kepada
penyajian fakta dan konten, namun
mengarah pengembangan keterampilan
belajar peserta didik.
2. Aktif memahami konteks berpikir
peserta didik dan mengembangkan
pertanyaanpertanyaan spesifik sebagai
kunci dalam pengembangan kemampuan
belajar terkait penggunaan TIK sekaligus
mendorong kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
3. Guru efektif mengajarkan materi
pelajaran secara mendalam dengan
banyak contoh dan memberikan fondasi
yang kuat akan pengetahuan faktual.
4. Guru efektif lebih fokus
pengembangan keterampilan metakognisi
dan mengintegrasikan keterampilan
metakognisi dalam kurikulum untuk
beragam bidang studi.
5. Guru efektif memiliki tingkat melek
TIK yang memadai.
B. Kompetensi Guru Abad 21 Kompetensi
dapat diartikan kewenangan dan
kecakapan atau kemampuan seseorang
dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaan sesuai dengan jabatan yang
disandangnya. Dalam hal ini tugas atau
pekerjaan yang dimaksud adalah profesi
guru. Adapun kompetensi guru meliputi:
1. Kompetensi Pedogogik ompetensi
pedagogik merupakan kemampuan guru
yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan
pembelajaran mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan
mengevaluasi.
2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi
kepribadian merupakan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa
menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhak mulia. 3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan
kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga
kependidian, orang tua peserta didik, dan
masyarakat sekitar
C. Kompetensi Guru Abad 21 yang
Memesona Guru yang memesona tampil
dalam sebagai berikut;
1. Guru harus bisa menjadi teman
belajar (co learner) yang menyenangkan,
pandai membuat analogi materi yang
sulit dengan padanan sehingga mudah
dipahami.
2. Pandai membuat metafora atau
perumpamaan sebagai strategi sehingga
peserta didik mudah menangkap esensi
dari suatu materi.
3. Canggih. Kecanggihan tidak harus
bersentuhan teknologi termasuk
misalnya guru bisa bermain sulap,
bermain musik, bernyanyi,
mendemosntrasikan trik-trik dan
sebagainya.
4. Humoris namun tegas dan disiplin.
5. Guru pandai berempati dan
menyayangi peserta didik.
6. Memiliki rasa kesepenuhhatian dan
menyadari apa yang dilakukan adalah
panggilan jiwa.
3. Dalam KB.3 Tugas Pokok Dan Fungsi
Guru Abad 21 diuraikan materi tentang:
A. Profesi Guru dalam Pandangan Yuridis
Secara yuridis profesi guru sudah diakui
secara sah sebagai bidang pekerjaan
khusus yang memerlukan keahlian
khusus pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan
formal yang diangkat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
B. Tugas Pokok Guru Berdasarkan
UndangUndang
1. Merencanakan Pembelajaran atau
Pembimbingan. Sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) Permendikbud
Nomor 15 tahun 2018 meliputi kegiatan
a. pengkajian kurikulum
b. pengkajian program tahunan dan
semester.
2. Melaksanakan Pembelajaran atau
Pembimbingan. a. Melaksanakan
pembelajaran atau pembimbingan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) menyatakan guru dalam
melaksanakan beban kerja selama 37,5
(tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja
efektif salah satunya kegiatan pokoknya
adalah melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan. Dilaksanakan dalam
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
b. Selanjutnya pasal 4 ayat (2)
menyatakan di dalam melaksanakan
pembelajaran atau pembimbingan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 3
ayat (2) dipenuhi paling sedikit 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka per
minggu dan paling banyak 40 (empat
puluh) jam tatap muka per minggu.
C. Melaksanakan Penilaian
1. Pelaksanaan Penilaian Tugas guru
adalah mengumpulkan dan mengolah
informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik dengan
beragam cara agar lengkap dan
memberikan gambaran jelas untuk
mengambil keputusan. Ada 3 pendekatan
untuk melaksanakan tugas penilaian
yaitu;
a. Mengukur pencapaian hasil belajar
setelah pembelajaran berlangsung
(assessment of learning)
b. Penilaian proses pembelajaran belajar
saat pembelajaran masih berlangsung
(assessment for learning)
c. Penilaian saat pembelajaran
berlangsung melibatkan peserta didik
seperti menentukan kriteria, aspek yang
di nilai, instrumen penilaian (assessment
as learning)
2. Prinsip Penilaian Hasil penilaian yang
baik bisa diterima pihak dan bisa
dipertanggungjawabkan baik instrument
penilaian, proses penilaian, analisis hasil
penilaian, dan objektifitas penilaian.
Prinsip-prinsip Penilaian:
a. Sahih
b. Objektif
c. Adil
d. Terpadu
e. Terbuka
f. Menyeluruh dan berkesinambungan
g. Sistematis
h. Mengacu kriteria
i. Akuntabel
D. Membimbing, Mendidik dan Melatih
Tugas lain yang secara simultan dapat
dilakukan oleh guru selama proses
pembelajaran maupun di luar kegiatan
belajar mengajar di sekolah, yaitu:
1. Mendidik Mendidik dari segi isi,
mendidik berkaitan dengan
pembentukan kesadaran moral dan
kepribadian. Mendidik dilihat sebagai
proses berkaitan dengan membangun
motivasi untuk belajar, berpartisipasi
membentuk masyarakat yang baik, dan
kemauan mengikuti ketentuan atau tata
tertib yang menjadi kesepakatan
bersama.
2. Membimbing Membimbing dari sisi
strategi dan metode lebih berupa
pemberian motivasi dan melakukan
pembinaan.
3. Melatih Melatih dilihat dari isinya
berupa keterampilan atau kecakapan
hidup (life skills)
E. Melaksanakan Tugas Tambahan
Tugas tambahan yang melekat pada
tugas pokok sesuai dengan beban kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) huruf e meliputi:
1. Wakil kepala satuan pendidikan atau
wakil kepala sekolah
2. Ketua program keahlian satuan
pendidikan
3. Kepala perpustakaan satuan
pendidikan
4. Kepala laboratorium, bengkel, atau
unit produksi/ teaching factory satuan
pendidikan
5. Pembimbing khusus pada satuan
pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan inklusif atau pendidikan
terpadu;
6. Menjadi wali kelas
7. Pembina Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS
8. Pembina ekstrakurikuler
9. Koordinator Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
(PKB)/Penilaian Kinerja Guru (PKG) atau
koordinator Bursa Kerja Khusus (BKK)
pada SMK
10. Guru piket
11. Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi
Pihak Pertama (LSP-P1)
12. Penilai kinerja Guru
13. Pengurus organisasi/asosiasi profesi
Guru; dan/atau 14. Tutor pada
pendidikan jarak jauh pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.
F. Fungsi Guru Berdasarkan
UndangUndang Fungsi guru yang
dimaksudkan dalam Pasal 40 Ayat (2)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional,
meliputi;
1. Memelihara dan memupuk persatuan
dan kesatuan bangsa.
2. Menjunjung tinggi peraturan
perundangundangan, hukum, dan kode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan
etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara
profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan;
4. Dalam KB.4 Strategi Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan diuraikan
materi tentang:
1. Pengembangan Profesi Berkelanjutan
Pengembangan profesi berkelanjutan
bermakna adanya aktifitas belajar
seorang profesional dalam
mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan dirinya secara aktif dan
penuh kesadaran dan bersifat terus
menerus.
2. Guru sebagai Profesional yang Reflektif
Guru yang bertindak reflektif bercirikan
aktif, tekun, penuh pertimbangan,
menggunakan pengetahuan (learn),
optimis, dan mampu menyimpulkan.
Optimis mengandung pengertian guru
perlu menghargai potensi diri
(pengalamanpengalaman sendiri) dan
meyakini pada dasarnya setiap manusia
memiliki potensi mengembangkan
profesionalisme dirinya. Model refleksi
untuk melakukan aktifitas refleksi
seperti model Gibbs (1988) yang
sederhana dan jelas langkah-langkahnya:
a. Membuat deskripsi
b. Cobalah memahami dan merasakan
situasi
c. Mengevaluasi situasi
d. Tahap analisis
e. Kesimpulan
f. Menyusun rencana aksi
1) Guru sebagai Pembelajar Mandiri
Haris Mudjiman (2011) belajar mandiri
secara konseptual merupakan kegiatan
belajar aktif, yang didorong motivasi
untuk menguasai kompetensi dan
dibangun dengan bekal pengetahuan
yang dimiliki. Belajar mandiri memiliki 3
dimensi yaitu:
a) Belajar mandiri dilihat dari dimensi
sosial bukan belajar dengan mengisolasi
diri (isolation learner).
b) Belajar mandiri sendiri dilihat dari
dimensi pedagogis mengedepankan
aktifitas fisik dan keterlibatan dalam
komunitas.
c) Belajar mandiri sendiri dilihat dari
dimensi pedagogis mengedepankan
aktifitas fisik dan keterlibatan dalam
komunitas.
2) Keterampilan Belajar Mandiri
Keterampilan dalam belajar mandiri
memuat tiga konsep utama yaitu;
a) Konsep pertama belajar bebas berarti
keputusan-keputusan tentang tujuan,
isi, usaha-usaha, waktu, evaluasi dan
sebagainya dalam belajar.
b) Konsep kedua pebelajar tidak
tergantung guru dan atau dosen
sehingga diperlukan keterampilan dalam
mencari informasi mulai dari memilih,
menyeleksi, menilai, dan memanfaatkan
informasi
c) Konsep kedua pebelajar tidak
tergantung guru dan atau dosen
sehingga diperlukan keterampilan dalam
mencari informasi mulai dari memilih,
menyeleksi, menilai, dan memanfaatkan
informasi
3. Strategi Pengembangan Profesi Guru
Abad 21 1) Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) Pengembangan
keprofesian berkelanjutan adalah
pengembangan kompetensi guru yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,
bertahap dan berkelanjutan untuk
meningkatkan profesionalitasnya.
Menurut Permennegpan Nomor 16 Tahun
2009 pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) terdiri dari 3
komponen, yaitu: pengembangan diri,
publikasi ilmiah, dan karya inovatif.

2 Daftar materi yang sulit 1. TPACK sebagai Kerangka Integrasi


dipahami di modul ini Teknologi
2. Kompetensi Guru Abad 21 yang
Memesona
3. Guru sebagai Profesional yang Reflektif
4. Strategi Pengembangan Profesi Guru
Abad 21
3 Daftar materi yang sering 1. Peran guru dalam pembelajaran abad 21
mengalami miskonsepsi 2. Model -model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik
3. Kompetensi guru abad 21

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Modul 3 Pembelajaran Inovatif
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembelajaran STEAM
2. Pembelajaran berbasis
Neurosains
3. Pembelajaran Digital
4. Pembelajaran “Blended
Learning
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1. STEAM merupakan singkatan dari
dan definisi) di modul ini pembelajaran Science, Technology,
Engineering, Art and Mathematics
2. Science (IPA) adalah kajian fenomena
alam yang melibatkan observasi dan
pengukuran untuk menjelaskan secara
objektif alam yang selalu berubah
3. Teknologi adalah inovasi-inovasi manusia
yang digunakan untuk memodifikasi
alam agar memenuhi kebutuhan
manusia dalam bentuk peranti keras
maupun cara strategis
4. Engineering (Teknik) adalah penerapan
ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan
permasalahan manusia
5. Art (Seni) adalah adalah segala sesuatu
yang diciptakan oleh manusia yang
mengandung unsur keindahan dan
mampu membangkitkan perasaan
dirinya sendiri maupun orang lain
6. Matematika adalah ilmu tentang pola-
pola dan hubungan-hubungan yang
menyediakan bahasa bagi teknologi, IPA,
dan teknik
7. Pembelajaran STEAM merupakan suatu
pendekatan
pembelajaraninterdisiplineryang inovatif
dimana IPA, teknologi, teknik, seni dan
matematika diintegrasikan dengan fokus
pada proses pembelajaran pemecahan
masalah dalam kehidupan nyata
8. Problem Based Learning atau
pembelajaran berbasis masalah
merupakan model pembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar
bagaimana belajar, dan bekerja secara
berkelompok untuk mencari solusi dari
permasalahan dunia nyata
9. Sistem penunjang adalah segala sarana
bahan alat atau lingkungan belajar yang
mendukung pembelajaran
10.Pendekatan silo (terpisah),tertanam
(embedded), dan terpadu (integrated)
11.Neurosains adalah bidang ilmu yang
menggeluti pada kajian saintifik terhadap
sistem syaraf, terutama syaraf otak
12.Batang otak merupakan daerah otak
yang berfungsi mengendalikan
pertahanan seseorang ketika
mendapatkan suatu ancaman, tekanan,
kritikan, atau ketika diliputi rasa takut
13.Sistem limbik merupakan daerah otak
yang berfungsi mengendalikan emosi
seseorang
14.Korteks merupakan daerah otak yang
berfungsi mengendalikan kemampuan
berfikir atau bernalar seseorang
15.Tahap akuisisi adalah tahap penciptaan
koneksi dimana neuron-neuron dapat
saling berkomunikasi satu sama lain
16.Tahap elaborasi merupakan tahap untuk
memastikan bahwa apa yang dikuasai
peserta didik adalah ilmu yang benar dan
akurat
17.Tahap formasi memori yaitu tahap
pembelajaran yang merekatkan ikatan
koneksi neuron lebih kuat
18.Integrasi fungsional adalah upaya untuk
memperkuat dan memperluas materi
pembelajaran
19.Pembelajaran digital adalah praktik
pembelajaran yang menggunakan
teknologi secara efektif untuk
memperkuat pengalaman belajar peserta
didik yang menekankan instruksi
berkualitas tinggi dan menyediakan
akses ke konten yang menantang dan
menarik, umpan balik melalui penilaian
formatif, peluang untuk belajar kapan
saja dan di mana saja, dan instruksi
individual untuk memastikan semua
peserta didik mencapai potensi penuh
mereka
20.Mix approach belajar melalui pendekatan
campuran
21.Mobile Learning atau juga disebut M-
learning, didefinisikan sebagai
pembelajaran yang disampaikan (atau
didukung) oleh teknologi mobile
22.Media sosial adalah sebuah media online
yang para penggunanya berpatisipasi dan
bersosialisasi menggunakan internet
23.Games-Based Learning (GBL) yaitu
pembelajaran yang berfokus dengan
menggunakan permainan bukan untuk
menghibur tapi untuk tujuan
pembelajaran
24.Cloud Computing Learning merupakan
sebuah model pembelajaran yang
memungkinkan terjadinya penggunaan
sumber daya (jaringan, server, media
penyimpanan, aplikasi, dan service)
secara bersama-sama
25.Blended learning adalah pembelajaran
yang mengkombinasikan antara
pembelajaran online dengan
pembelajaran konvensional (tatap muka)
26.Model Rotasi (Rotation Model) yaitu
peserta didik diatur untuk bergantian
menempati pos-pos kegiatan
pembelajaran yang telah disediakan
27.Model kelas flex yaitu sebagian besar
pembelajaran dilakukan secara online
sehingga pembelajaran bersifat sangat
fleksibel
28.Model Self-Blend peserta didik dapat
mengambil satu atau lebih kegiatan
pembelajaran online sebagai tambahan
dari kegiatan pembelajaran tatap muka
yang telah dilakukan
29.Model Enriched-Virtual program
pembelajaran yang dibagi menjadi dua
sesi, yaitu pembelajaran tatap muka dan
pembelajaran secara online
2 Daftar materi yang sulit 1. Prinsip STEM
dipahami di modul ini 2. Bagian-bagian otak
3. Fungsi pembelajaran digital
3 Daftar materi yang sering 1. Tujuan dan Fungsi STEM
mengalami miskonsepsi 2. Prinsip neurosains
3. Ragam pembelajaran digital
4. Model-model pembelajaran blended

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul Perancangan Pembelajaran Inovatif

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Merancang Pembelajaran Inovatif


2. Merancang Pembelajaran STEAM
3. Merancang Pembelajaran
Blended Learning
4. Merancang Pembelajaran
Project Based Learning
No Butir Refleksi Respon/Jawa
KB. 1 K
B
.
1
M
e
K r
ol
a
a
b n
or
as c
i
a
n
g
B
er P
or
ie
e
nt m
as
i b
H
O e
TS l
Pengertian
a
j
In
te
a
gr r
as
i a
IC
T n
Merancang I
Karakteristik
Pembelajaran Inovatif n
K
et
o
er
a
v
m a
pi
la t
n
A if
b
a a.
d
2
1
(4
C)

P
e
n
y
u
s
u
n
a
n

R
a
n
c
a
n
g
a
n

P
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n

I
n
o
v
a
t
i
f

K
e
m
a
m
p
u
a
n
lit
er
as
i

Rancan
gan
P
e pembe
n
g
lajaran
u
at
inovati
a f
n
P dimakn
e
n ai
di
di sebaga
ka
n
i
K
ar
aktivita
ak s
te
r persiap
(P
P an
K)
pelaks
anaan
pembe
lajaran
yang
mener
apkan
unsur
unsur
pembe
lajaran
terbar
u
abad
21
terinte
grasi
dalam
kompo
nen
maupu
n
tahapa
n
pembe
lajaran
yang
akan
dilaksa
nakan
untuk
menca
pai
tujuan
yang
telah
ditetap
kan.
b.

1)
2)

Berorient
asi
berpikir
tingkat
tinggi,
yaitu
proses
berpikir
kompleks
dalam
mengurai
kan
materi,
membuat
kesimpula
n,
membang
un
represent
asi,
menganali
sis
membang
un
hubungan
dengan
melibatka
n
mental
yang
paling
dasar.
3)
Wujud
integrasi
dari
berupa
pengguna
an
HP
gawai
lainnya
oleh
maupun
siswa
dalam
kegiatan
pembelaja
ran
kelas
maupun
di
kelas.
4)

Unsur
pada
tuntutan
keterampi
lan
pembelaja
ran
21
terutama
4C,
Creativity,
Collabora
tion,
Critical
Thingking
, dan
Communi
cation
5)
6)

)
PPK
dicapai
melalui
aktivitas
berbasis
kelas,
berbasis
budaya
kelas,
berbasis
masyarak
at.
c.
1)

Identitas
sekolah,
kelas/sem
ester,
tema, sub
tema,
pembelaja
ran dan
alokasi
waktu
Judul Modul Perancangan Pembelajaran
Inovatif
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Merancang Pembelajaran
Inovatif
2. Merancang Pembelajaran
STEAM
3. Merancang Pembelajaran
Blended Learning
4. Merancang Pembelajaran
Project Based Learning
No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Daftar peta konsep (istilah 1. KB. 1 Merancang Pembelajaran Inovatif


dan definisi) di modul ini a. Pengertian rancangan pembelajaran
inovatif Rancangan pembelajaran inovatif
dimaknai sebagai aktivitas persiapan
pelaksanaan pembelajaran yang
menerapkan unsur – unsur pembelajaran
terbaru di abad 21 dan terintegrasi
dalam komponen maupun tahapan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Karakteristik rancangan pembelajaran
inovatif
1) Kolaborasi peserta didik dan guru
Belajar tidak lagi mengandalkan
informasi dan pengetahuan dari guru
semata tapi lebih menerapakan pilihan
aneka sumber belajar sesuai dengan
perbedaan karakter, kebutuhan dan
setting yang mengintarinya.
2) Berorientasi HOTS Berorientasi pada
berpikir tingkat tinggi, yaitu proses
berpikir kompleks dalam menguraikan
materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, menganalisis
dan membangun hubungan dengan
melibatkan aktivitas mental yang paling
dasar.
3) Mengintegrasikan teknologi informasi
dan komunikasi ( ICT ) Wujud integrasi
dari ICT berupa penggunaan laptop, HP
atau gawai lainnya oleh guru maupun
siswa dalam kegiatan pembelajaran di
kelas maupun di luar kelas.
4) Berorientasi pada keterampilan belajar
dan mengembangkan keterampilan abad
21 ( 4C ) Unsur pada tuntutan
keterampilan pembelajaran abad 21
terutama 4C, yaitu Creativity,
Collaboration, Critical Thingking, dan
Communication
5) Mengembangkan kemampuan literasi
Rancangan pembelajaran inovatif yang
mengembangkan kemampuan literasi ini
dapat diwujudkan dengan menerapkan
konsep Neuroscience dan TPACK dalam
RPP dalam pembelajaran.
6) Penguatan pendidikan karakter ( PPK )
PPK dapat dicapai melalui aktivitas
berbasis kelas, berbasis budaya kelas,
dan berbasis masyarakat.
C. Prosedur atau tahapan penyusunan
rancangan pembelajaran inovatif
1) Identitas Identitas sekolah,
kelas/semester, tema, sub tema,
pembelajaran dan alokasi waktu
Merancang Pembelajaran Inovatif
Pengertian Karakteristik Kolaborasi
Berorientasi HOTS Integrasi ICT
Keterampilan Abad 21 (4C) Kemampuan
literasi Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) Penyusunan Rancangan
Pembelajaran Inovatif
2) Kompetensi Inti ( KI ) KI ditulis
berdasar kesesuaian dengan silabus
sebagaimana diatur dalam Permendikbud
No. 22 tahun 2016
3) Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian Kompetensi Pada komponen
ini diintegrasikan unsur inovatif HOTS
4) Tujuan pembelajaran Tujuan
pembelajaran ditulis dengan redaksi
kalimat yang jelas dan mengandung
unsur ABCD sesuai modul RPP
kurikulum 2013
5) Penguatan pendidikan karakter ( PPK )
Tulis satu, dua atau tiga nilai PPK yang
secara terencana akan ditanamkan /
ditumbuhkan melalui pembelajaran
melalui RPP
6) Materi pembelajaran Tulis tema/ sub
tema / jenis teks atau butir – butir
materi yang dicakup untuk materi
pembelajran reguler, pengayaan, maupun
remidial
7) Model, pendekatan dan metode
pembelajaran Pilih model, pendekatan
dan metode pembelajaran yang efektif
dan efisien akan memfasilitasi peserta
didik mencapai indikator pencapaian KD
beserta kecakapan abad 21
8) Media, bahan, dan sumber belajar
Tulis spesifikasi semua media
pembelajaran dan bahan yang
digunakan, serta sumber belajar
9) Langkah – langkah pembelajaran
Kegiatan pembelajaran untuk setiap
pertemuan mencakup kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
10) Penilaian Penilaian meliputi penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
11) Pembelajaran remidial Pembelajaran
remidial merupakan tindak lanjut setelah
dilaksanakan evaluasi atau penilaian
pembelajaran
12) Pembelajaran pengayaan
Pembelajaran pengayaan merupakan
tindak lanjut setelah dilaksanakan
evaluasi atau penilaian pembelajaran

2. KB. 2 Merancang Pembelajaran STEAM


a. Pengertian rancangan pembelajaran
STEAM Rancangan pembelajaran STEAM
yaitu segala kegiatan persiapan
pelaksanaan pembelajaran yang
menerapkan unsur - unsur pendekatan
STEAM baik secara tertanam (embedded)
maupun terpadu (integrated) dalam
komponen maupun tahapan rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan
guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Langkah -langkah Perancangan
Pembelajaran Inovatif dengan
Pendekatan STEAM sebagai berikut:
1) Merumuskan Tujuan Pembelajaran
2) Menganalisis Materi Pembelajaran
3) Menentukan Model dan Metode
Pembelajaran
4) Menetukan Media, Alat dan Sumber
Belajar
5) Menyusun Langkah -langkah
Pembelajran
6) Penilaian Pembelajaran
7) Menyusun Kegiatan Tindak Lanjut

3. KB. 3 Merancang Pembelajaran Blended


Learning
a. Perencanaan pembelajaran Blended
Learning Memilih model Blended
Learning yang seperti apa yang bisa
diterapkan di sekolah sesuai kondisi
peserta didik, jam pelajaran yang
tersedia, dan dukungan sarana
prasarana.
b. Menyusun RPP Blended Learning
1) Menentukan tema
2) Menganalisis rumusan tujuan
pembelajaran
3) Menentukan metode penilaian dan
kegiatan pembelajaran
4) Menganalisis kegiatan pelaksanaan
pembelajaran pada RPP konvensional
dan menyusun rencana kegiatan
pembelajaran Blended Learning
c. Menyiapkan bahan, alat/media, dan
sumber belajar tatap muka dan daring
Beberapa aplikasi e – learning yang bisa
dipakai guru untuk melaksanakan
pembelajaran Blended Learning di
sekolah, diantaranya Cisco Webex,
SEVIMA EdLink, Google Classroom,
Zoom Cloud Meeting, Edmodo, Moodle,
dan Schoology.

4. KB. 4 Merancang Pembelajaran Project


Based Learning a. Pengertian rancangan
pembelajaran Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek intinya
meletakkan pembalajar sebagai subjek
bealajar yang aktif, mendorong
munculnya inisiatif dan proses
eksplorasi, memberikan kesempatan
menerapkan apa yang dipelajari,
kesempatan untuk mempresentasikan
atau mengkomunikasikan dan
mengevaluasi kinerjanya. PjBL
mendorong keterlibatan penuh dan
berbasis pengalaman otentik. Ciri khas
dari pembelajaran ini adalah
dihasilkannya sesuatu produk sebagai
bentuk hasil belajar.
b. Langkah-langkah Perancangan
Pembelajaran Inovatif dengan
Pendekatan Project Base Learning
sebagai berikut:
1) Menuliskan KI yang sesuai
2) Menelaah KD yang paling cocok
diterapkan dengan pendekatan PjBL
3) Tulis kembali identitas RPP, KI dan KD
ditulis di bawahnya
4) Menuliskan indikator ketercapaian
setiap KD (dapat diukur dan dibuktikan)
5) Menuliskan tujuan pembelajaran
6) Menyusun materi pembelajaran
7) Menentukan metode pembelajaran
8) Menentukan sumber belajar
9) Langkah-langkah pembelajaran
10)Penilaian hasil pembelajaran
2 Daftar materi yang sulit 1. Menyusun RPP yang sesuai dengan
dipahami di modul ini unsur – unsur pembelajaran inovasi abad
21
2. Menyusun RPP Blended Learning
3. Menyusun RPP dengan pendekatan
STEAM
3 Daftar materi yang sering 1. Merumuskan tujuan pembelajaran
mengalami miskonsepsi 2. Menyusun instrumen penilaian produk
pada pembelajaran Project Base Learning
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul
Judul Kegiatan Belajar (KB) 5. ….
6. …
7. …
8. …
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 5. ….
dan definisi) di modul ini 6. …
7. …
8. …
9. Dst.
2 Daftar materi yang sulit 1. ….
dipahami di modul ini 2. …

3 Daftar materi yang sering 3. ….


mengalami miskonsepsi 4. …

Anda mungkin juga menyukai