Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sebagai komunitas yang memiliki akal dan jiwa dapat menerima ilmu dari
proses interaksi yang dilakukan dengan lingkungannya. Dari ilmu yang diperoleh,
manusia dapat mengajari dirinya dan juga dapat mengajarkannya kepada orang lain.
Banyak kita temukan orang-orang yang bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada
orang lain karena mereka pada awalnya belajar dari orang yang mengajarkan mereka.
Artinya mereka diajarkan ilmu bagaimana mengajar yang baik.. Namun tidak sedikit pula
orang-orang yang mampu mengajar orang lain tanpa belajar ilmu mengajar dari guru
mereka. Hal ini karena pada mereka terdapat seni mengajar yang telah dimiliki tanpa
proses belajar.
Psikologi pendidikan sebagai salah satu cabang dari psikologi dan merupakan ilmu
pengetahuann yang berbicara tentang tingkah laku manusia dalam proses belajar-
mengajar memiliki hubungan yang erat dengan ilmu mengajar. Di mana dalam proses
mengajar, para pendidik dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang
materi yang diajarkan, dan juga menguasai berbagai metode dalam penyampaian agar apa
yang disampaikan dapat dimengerti dan mudah dipahami oleh anak didik. Oleh karena
itu, penguasaan terhadap ilmu jiwa pendidikan (psikologi pendidikan) juga merupakan
suatu tuntutan bagi orang-orang yang bergelut dalam dunia pendidikan.1
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Psikologi Pendidikan
2. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
3. Manfaat Psikologi Pendidikan
4. Metode Psikologi Pendidikan
C. Tujuan
Mengacu pada rumusan di atas, tujuan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan
bagaimana Definisi, Ruang Lingkup, Manfaat, Serta Metode Psikologi Pendidikan.

1
Muhammad Ichsan, S.Pd.I, M. Ag, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN ILMU MENGAJAR “ Jurnal
Edukasi Vol 2, Nomor 1, Januari 2016 • p-ISSN: 2460-4917• e-ISSN: 2460-5794

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Psikologi Pendidikan


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup,
terutama tingkah laku manusia. Psychology is the scientific study of the behavior of
living organism,with especial attention givento human behavior. Psikologi berasal dari
Bahasa Yunani psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu pengetahuan.
Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Namun para ahli juga
berbeda pendapat tentang arti psikologi itu sendiri. Ada yang berpen dapat bahwa
psikologi adalah ilmu jiwa. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa psikologi adalah
ilmu tentang tingkah laku atau perilaku manusia (Walgito, 2010:6). Psikologi adalah
ilmu terapan yang mempelajari perilaku manusia dan fungsi mental ilmiah. Psikolog
(ahli psikologi) mencoba untuk mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku
individu dan kelompok, serta belajar tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang
mendasari perilaku.2

Pengertian psikologi pendidikan tak lepas dari dua akar katanya yaitu kata
psikologi dan pendidikan. Kata “psikologi” dalam Bahasa Indonesia merupakan kata
tersusun dari psiko dan logi. Psiko berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya
jiwa, sedangakan logi pada mulanya adalah “logos” yang artinya ilmu
pengetahuan. Seperti yang kita tahu bahwa psikologi adalah ilmu jiwa.3 Lebih
jelasnya psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku
manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu itu. Karena psikologi membahas
hal demikian maka jiwa seseorang, macam-macam gejalanya, proses dan hal-hal yang
melatar belakanginya dipelajari di sini.
Selanjutnya kata "pendidikan" menurut KBBI adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Kemudian psikologi pendidikan memiliki arti sebuah
disiplin ilmu psikologis yang mempelajari atau meneliti masalah psikologis yang terjadi
dalam dunia pendidikan baik faktor-faktornya maupun latar belakangnya.

2
Nur Hidayah, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN “ (Malang : Universitas Negri Malang : 2017, hal 1 – 2).
3
Muhammad Fathurrohman, PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM “Konstruksi Teoritik Psikologi
Pendidikan dalam Perspektif Islam”, (Jakarta Selatan : RUMAH MEDIA : 2017), hal 1

2
Lebih jelasnya, psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang
memusatkan perhatian pada perkembangan anak baik fisik maupun mental yang
semuanya itu berkaitan erat dengan tindakan belajar, pendidikan dan yang paling
signifikan adalah keberhasilan belajarnya.
Frase psikologi pendidikan dibangun dari dua istilah, yaitu psikologi dan
pendidikan. stilah psikologi memiliki definisi tersendiri. Demikian juga istilah
pendidikan. Pendidikan sendiri terdiri atas tiga ranah, yaitu formal, non formal, dan
informal.
Dengan demikian, istilah psikologi dan pendidikan tidak dimaksudkan untuk
secara serta-merta dikombinasikan sehingga muncul definisi baru, melainkan
bagaimana nilai-nilai psikologi itu bisa menjadi instrumen untuk mentransformasi
kan subtansi material pendidikan untuk masing-masing ranah.
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia
belajar dalam tatanan pendidikan yang teratur atau intervensi untuk pembelajaran yang
efektif. Psikologi adalah studi tentang jiwa dan pikiran manusia, di mana proses
mental dan perilaku dianalisis dan hubungan dibangun pada fungsi dan kerja otak serta
pengaruh dari kejadian kehidupan sehari-hari pada fungsi tersebut.4
Para ahli psikologi mengemukakan definisi yang berbeda-beda mengenai
psikologi, antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Singgih Diragunarsa, psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia.
2. Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa: psikologi ialah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
3. John Broadus Watson, memandang psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode
observasi yang objektif terhadap rangsang dan jawaban (respons).5

Secara mendasar apa yang dipelajari dalam bidang Psikologi Pendidikan adalah
seluruh tingkah laku yang timbul dan ada dalam praktik pendidikan serta bentuk-bentuk

4
Zulqarnain, M. Shoffa Saifillah Al-Faruq, & Sukatin, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN “ (Yogyakarta :
CV BUDI UTAMA : 2022, hal 4 – 6).
5
Imam Malik, Psikologi Umum, (Tulungagung: STAIN Tulungagung, 2004), hal 1

3
gejala kejiwaan khususnya yang tampak dalam bentuk perilaku sebagai dampak dari
stimulus atau rangsangan yang diterima indera dalam praktik pendidikan. Untuk
keperluan ini pula, maka hal-hal lain yang terlibat dalam praktik pendidikan, serta
utamanya pembelajaran, juga akan dibahas dalam kaitannya untuk memahami berbagai
perilaku manusia tersebut. Manusia yang terlibat di sini adalah anak didik sebagai
subyek utama dan juga guru. Dengan kata lain, tingkah laku yang akan diamati adalah
tingkah laku anak didik dan guru dalam praktik pendidikan secara umum ataupun pada
praktik pembelajaran secara khusus.
Adapun hal-hal lain yang terlibat dan menjadi bagian dari upaya memahami
tingkah laku tersebut, seperti hakikat manusia dan perkembangannya, keragaman
manusia dan latar sosial yang dimilikinya, efektivitas berbagai pendekatan dalam
pembelajaran, motivasi dalam pembelajaran, hingga pengelolaan kelas, juga menjadi
pokok bahasan yang tidak bisa ditinggalkan karena ia akan melengkapi pemahaman kita
tentang tingkah laku anak didik dan guru sebagai bahasan utama dalam Psikologi
Pendidikan.6
B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan adalah suatu studi yang sistematis dari proses-proses dan faktor-
faktor yang terlibat dalam pengajaran, atau yang berkenaan dengan kegiatan belajar
sesesorang. Dari batasan pengertian ini, dapat kita artikan bahwa psikologi Pendidikan
merupakan suatu ilmu yang mencoba meneliti, memepelajari, mendekati dan menyelidiki
secara sistematis, secara teratur hal-hal seperti apa, bagaimana, mengapa seseorang
belajar atau berusaha memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Adapun topik-topik yang biasa dibahas dalam psikologi Pendidikan meliputi :


pengaruh keturunan dan lingkungan, perbedaan individual, proses belajar dan faktor-
faktor yang mempengaruhi, teori-teori belajar, intelegensi, motivasi belajar, masalah
transfer belajar evaluasi belajar dan kesehatan mental. 7

Studi tentang isi-isi buku psikologi pendidikan telah dilakukan orang, antara lain
penelitian terhadap 13 buku yang tertulis para ahli selama kurang lebih 5 tahun yaitu

6
Ujam Jaenudin, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Pengantar Menuju Praktik “ (Lagood’s Publishing:
2021, hal 13 - 14).
7
Muhamad Uyun & Idi Warsah, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Yogyakarta : CV BUDI UTAMA : 2021),
hal 1-2.

4
antara tahun 1942 sampai tahun 1946 memberi gambaran kepada kita bahwa ruang
lingkup Psikologi Pendidikan adalah sebagai berikut: (Sudarwan Danim: 2010:2-3)

a. Pertumbuhan dan perkembangan pada umumnya


b. Psikologi anak
c. Higiene rohani
d. Kecerdasan dan penilaiannya
e. Perbedaan-perbedaan individu
f. Hakikat perbuatan belajar
g. Faktor-faktor yang memengaruhi perbuatan belajar
h. Soal transfer dalam belajar
i. Tes dan soal penilaian atau pengukuran
j. Teori dasar tentang motivasi
k. Arti Motivation bagi pengajaran
l. Perkembangan Sosial dan Emosional

Perbandingan luas dan sempitnya pembahasan tiap-tiap sub pembahasan antara


penulis satu dengan yang lain sangat tergantung pada cara pandang dan penekanan
mereka, namun demikian pada umumnya mereka memberi daerah yang lebih luas
terhadap soa/ be/ajar, hal ini tercantum antara lain oleh:
1) Penelitian Earle E. Emme terhadap : Sembilan belas buku yang terbit sejak
tahun1933 sampai dengan tahun 1941 hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa soal belajar menempati urutan teratas, baru kemudian
disusul soal-soal yang berhubungan dengan perkembangan selama masa
anak-anak dan remaja.
2) Pernyataan Lester D. Crow, Ph.D. dan Alice Crow Ph.D.: Psikologi
pendidikan memberikan gambaran dan penerangan tentang pengalaman-
pengalaman belajar seorang individu sejak dilahirkan sampai usia tua.
Pokok persoalannya adalah mengenai keadaan-keadaan yang dapat
memengaruhi belajar.
Pokok bahasan tersebut dikupas oleh hampir semua ahli. Walaupun proporsi
yang diberikan dalam pengupasan itu tidak sama. Untuk memberikan gambaran
mengenai proposi, sekaligus juga memberikan gambaran mengenai kedudukan
masing-masing pokok bahasan itu. Masalah yang sentral dalam psikologi pendidikan
adalah masalah belajar. (Sumardi Suryabrata: 2011, 12) Hal yang demikian ini
sebenarnya tidak mengherankan karena sebenarnya belajar (dan mengajar) adalah

5
tindak pelaksanaan dalam usaha pendidikan.
a. Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-
kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang
normal,dan yang beradab (berkultur).
b. Psikologi Khusus
Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu
dalam situasi-situasi khusus. Psikologi khusus ini meliputi berikut ini.
1) Psikologi perkembangan
2) Psikologi sosial
3) Psikologi pendidikan
4) Psikologi pendidikan
5) Psikologi kepribadian dan tipologi
6) Psikopatologi
7) Psikologi diferensial dan psikodiognostik
8) Psikologi kriminal
9) Parapsikologi
10) Psikologi komparatif
11) Psikologi penyesuaian8

C. Manfaat Psikologi Pendidikan


Psikologi pendidikan sangat penting Oleh ilmuan psikologi dan pendidikan karena
ilmu ini bisa menjadi dasar dalam mengembangkan kurikulum, modul – modul
pembelajaran, strategi pembelajaran, terkait dengan potensi dan kapasitas anak didik.
Berdasarkan hasil penelitian psikologi pendidikan dapat dikembangkan konsep layanan
bagi anak berkebutuhan khusus seperti anak berbakat intelektual (gifted), atau anak yang
memiliki hambatan (handicapped), sesduai dengan apsek hambatannya. Bagi para
pendidik terutama guru, pengetahuan tentang psikologi pendidikan dapat membantu
dalam memberikan layanan dan perlakuan yang tepat kepada anak didik. Beberapa peran
psikologi bagi pendidik dalam mengorganisasikan pembelajaran adalah :
1. Memahami siswa sebagai pembelajar , yang meliputi perkembangannya,
karakteristik, kemampuan dan kecerdasan, motivasi, minat, pengalaman, sikap,

8
Zulqarnain, M. Shoffa Saifillah Al-Faruq, & Sukatin, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN “ (Yogyakarta :
CV BUDI UTAMA : 2022, hal 3 - 4).

6
kepribadian, dan lain lain.
2. Memahami prinsip prinsip dan teori pembelajaran.
3. Memilih metode metode pembelajaran.
4. Memilih dan menetapkan tujuan pembelajaran.
5. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
6. Memilih alat bantu pembelajaran.
7. Menilai hasil dari proses pembelajaran.
8. Memilih sistem evaluasi yang tepat, dan lain lain.9
Dalam dunia pendidikan salah satu motor penggerak keberhasilan yaitu pengajar
atau guru. Salah satu definisi guru dapat ditemukan dalam UU Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dalam Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sehingga Seorang guru yang
mengajarkan atau menyampaikan segala informasi mengenai ilmu pengetahuan tertentu
memiliki kewajiban dalam mengajar dan membentuk serta menilai siswa yang menjadi
perhatiannya.
Seorang pengajar maupun calon pengajar (calon guru) sudah selayaknya
mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan cara mengajar (belajar dan
pembelajaran) yang baik dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian
siswa ketika seorang guru menerangkan sesuatu.
Ada salah satu disiplin ilmu psikologi yang memiliki keterkaitan dengan proses
belajar dan pembelajaran yang disebut Psikologi pendidikan. Ruang lingkup dalam
psikologi pendidikan yaitu aspek psikologi yang berkaitan dengan proses belajar dan
pembelajaran tentang cara untuk menciptakan suasana kondusif, penyusunan jadwal yang
efektif. Mempelajari psikologi pendidikan bagi seorang guru dan calon guru
mendatangkan banyak manfaat. berikut manfaat mempelajari psikologi pendidikan.
Berikut ini manfaat belajar psikologi pendidikan
1. Mengetahui teknik pembelajaran yang efektif
Belajar psikologi pendidikan berarti belajar tentang keterkaitan aspek

9
Fadhilah Suralaga, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Implikasi dalam pembelajaran “ (Depok : PT
RAJAGRAFINDO PERSADA : 2021, hal 5).

7
psikologis seorang siswa pada proses pembelajaran sehingga seseorang pengajar
maupun calon pengajaran memiliki bekal dasar dalam menilai teknik pembelajaran
yang efektif diterapkan dalam keadaan tertentu maupun keadaan karakteristik siswa
tertentu. Teknik pembelajaran juga menyangkut strategi dalam pembelajaran yang
disampaikan apakah dapat dimengerti oleh siswa dengan baik atau tidak.
2. Mengetahui perbedaan individu dalam pembelajaran
Pada proses mendidik seorang pengajar (guru) memiliki tantangan dalam
menilai perbedaan karakteristik setiap individu yang menjadi siswanya sehingga
setiap pengajar diharapkan memiliki penilaian yang baik dalam membedakan
karakteristik siswanya. Dalam psikologi pendidikan Seorang pengajar (guru) maupun
calon pengajar akan mengetahui seluk beluk perbedaan karakter individu dalam
belajar dan cara mengatasi setiap perbedaan karakter tersebut sehingga dengan
mempelajari psikologi pendidikan baik seorang pengajar maupun calon pengajar
mengetahui betul perbedaan karakter individu dan tidak bingung dalam
menghadapinya.
3. Membantu membuat rancangan media pembelajaran yang menarik
Dengan mempelajari psikologi pendidikan seorang pengajar yang hendak
menggunakan media pembelajaran pendukung di dalam kelas seperti LCD proyektor,
speaker, poster maupun alat peraga lainnya, bisa memilih media pembelajaran yang
bisa menarik perhatian siswa (sesuai dengan kondisi siswa) serta menciptakan
suasana belajar dalam kelas yang menyenangkan. Hal ini dimaksudkan agar pengajar
yang memilih menggunakan dukungan media pembelajaran tidak salah pilih serta
media yang digunakan bisa mewakili materi yang disampaikan sehingga tujuan
belajar yang menyenangkan serta ilmu yang disampaikan bisa di terima oleh siswa
dengan baik.
4. Konseling
Mempelajari psikologi pendidikan juga bermanfaat untuk pengajar (Guru).
Salah satunya yang tak kalah penting yaitu konseling atau bimbingan. Pada psikologi
pendidikan akan banyak dibahas masalah yang berkaitan dengan perkembangan
manusia. Sehingga seorang guru tidak hanya bisa mengajarkan materi dalam kelas
tetapi juga bisa memberikan pengarahan atau bimbingan kepada siswa yang
membutuhkan terkait masalah akademik. Selain bisa memberikan solusi terhadap
siswa yang memiliki masalah akademik seorang guru juga dapat menjalin keterikatan

8
sosial dengan siswa selanjutnya bisa menciptakan suasana positif dalam kegiatan
pembelajaran.
5. Terhindar dari salah penilaian
Seorang pengajar yang mempelajari psikologi pendidikan akan memiliki
kemampuan dalam menilai siswa dengan adil dan sesuai kaidah. Terkadang dalam
praktik penilaian (evaluasi) seorang pengajar bisa saja menjadi subjektif atau hanya
terpaku pada siswa yang menonjol saja akan tetapi hal ini berakibat buruk pada
kelanjutan perkembangan peserta didik. Maka dari itu mempelajari psikologi
pendidikan membuat seorang pengajar mampu mendalami dan mengerti kemampuan
masing-masing siswanya. Sehingga kejadian pilih kasih dalam penilaian tidak akan
terjadi dan penilaian secara adil bisa terwujud.
6. Membantu penyusunan jadwal pelajaran yang efektif
Penyusunan jadwal pelajaran juga tak lepas dari aspek psikologis peserta
didik. Sehingga mempelajari psikologi pendidikan akan membantu pengajar
menempatkan mata pelajaran dalam jadwal secara efektif sehingga siswa tidak merasa
terbebani dalam jam pelajaran tertentu. seperti ketika mata pelajaran fisika berada di
jam akhir sekolah akan terasa tidak efektif karena siswa telah lelah dan umumnya
menginginkan cepat pulang. Sehingga keadaan seperti itu membuat proses
pembelajaran tidak efektif.
7. Membantu mengenali bakat
Mempelajari psikologi pendidikan bagi pengajar maupun calon pengajar akan
membantu dalam hal mengenali bakat dari seorang peserta didik dari perilakunya.
Sehingga seorang pengajar bisa berperan sebagai fasilitator untuk membuat bakat
yang dimiliki oleh siswa tersalurkan.
8. Membantu pengajar menciptakan suasana interaksi yang menyenangkan
Pengajar dan siswa diharapkan memiliki hubungan yang harmonis dan saling
berinteraksi aktif. Hubungan yang harmonis antara siswa dan pengajar dapat terwujud
bila seorang pengajar memiliki kemampuan dalam menciptakan pembahasan yang
sesuai karakter siswa serta menaruh perhatian dengan baik.
9. Tujuan pembelajaran tercapai dengan baik
Tujuan pembelajaran secara umum yaitu mengarahkan siswa untuk
mengetahui atau memahami sesuatu yang diajarkan dengan baik dan diterapkan

9
dalam kehidupan, dengan mempelajari psikologi pendidikan seorang pengajar
tersebut juga bisa membuat tujuan yang disebut di atas tercapai dengan baik. Seperti
contoh pembelajaran yang disampaikan oleh pengajar (guru) sukses ketika seorang
siswa menampilkan hasil berupa pemahaman atau penerapan dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Metode Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan esensinya merupakan aplikasi teori dan metode psikologi ke
dalam dunia pendidikan atau pembelajaran. Metode-metode psikologi dalam banyak hal
aplikatif di bidang layanan pendidikan dengan pendekatan psikologis. Metode merupakan
cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, metode psikologi
pendidikan adalah cara ditempuh untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan dan
pembelajaran. Aplikasi metode ini didasari atas pertimbangan, esensi, hakikat, dan
prinsip-prinsip tentang perilaku siswa dalam situasi pendidikan dan pembelajaran.
Meski bukanlah seorang psikolog, aplikasi metode-metode ini kerap dipakai oleh
guru Bimbingan Konseling/karir atau guru pada umumnya. Tentu saja, kemampuan
sebagian guru relatif terbatas dibandingkan dengan psikolog atau konselor sekolah yang
dikhususkan. Namun dengan demikian, mereka ini untuk hal-hal tertentu dan dalam
batas-batas tertentu pula dapat menerapkan metode tersebut untuk memahami dan
memecahkan problem-problem pendidikan dan pembelajaran siswa. Aplikasi metode ini
diperuntukkan bagi keperluan pemahaman kondisi awal, pengumpulan data, analisis data,
refleksi, perumusan simpulan, dan rekomendasi untuk solusi. Beberapa metode yang
lazim dipakai dalam psikologi pendidikan disajikan berikut ini:
1. Metode Wawancara
2. Metode ntrospeksi
3. Metode Observasi
4. Metode Tes
5. Metode Kuesioner
6. Studi Kasus
7. Metode Lainnya

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Definisi Psikologi Pendidikan
Pengertian psikologi pendidikan tak lepas dari dua akar katanya yaitu kata
psikologi dan pendidikan. Seperti yang kita tahu bahwa psikologi adalah ilmu jiwa.
Lebih jelasnya psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami
perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu itu. Karena psikologi
membahas hal demikian maka jiwa seseorang, macam-macam gejalanya, proses dan
hal-hal yang melatar belakanginya dipelajari di sini.
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia
belajar dalam tatanan pendidikan yang teratur atau intervensi untuk pembelajaran
yang efektif. Psikologi adalah studi tentang jiwa dan pikiran manusia, di mana
proses mental dan perilaku dianalisis dan hubungan dibangun pada fungsi dan kerja
otak serta pengaruh dari kejadian kehidupan sehari-hari pada fungsi tersebut.
2. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
a. Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari
kegiatan- kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya yang
dewasa, yang normal,dan yang beradab (berkultur).
b. Psikologi Khusus
Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu
dalam situasi-situasi khusus. Psikologi khusus ini meliputi berikut ini.
1) Psikologi perkembangan
2) Psikologi sosial
3) Psikologi pendidikan
4) Psikologi pendidikan
5) Psikologi kepribadian dan tipologi
6) Psikopatologi
7) Psikologi diferensial dan psikodiognostik
8) Psikologi kriminal
9) Parapsikologi
10) Psikologi komparatif
11) Psikologi penyesuaian

11
3. Manfaat Psikologi Pendidikan
a. Mengetahui Teknik Pembelajaran Yang Efektif
b. Mengetahui Perbedaan Individu Dalam Pembelajaran
c. Membantu membuat rancangan media pembelajaran yang menarik
d. Konseling
e. Terhindar dari salah penilaian
f. Membantu membuat jadwal pelajaran yang efektif
g. Membantu mengenali bakat
h. Membantu pengajar menciptakan suasana interaksi yang menyenangkan
i. Tujuan pembelajaran tercapai dengan baik
4. Metode Psikologi Pendidikan
a. Metode Wawancara
b. Metode ntrospeksi
c. Metode Observasi
d. Metode Tes
e. Metode Kuesioner
f. Studi Kasus
g. Metode Lainnya

12
DAFTAR PUSTAKA

Hidayah Nur, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN “ (Malang : Universitas Negri Malang :


2017, hal 1 – 2).

Suralaga Fadhilah, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Implikasi dalam pembelajaran “


(Depok : PT RAJAGRAFINDO PERSADA : 2021, hal 5).

Jaenudin Ujam, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Pengantar Menuju Praktik “ (Lagood’s


Publishing: 2021, hal 13 - 14).

Zulqarnain, Al-Faruq M. Shoffa Saifillah, & Sukatin, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN “


(Yogyakarta : CV BUDI UTAMA : 2022, hal 3 - 10).

Ichsan Muhammad, S.Pd.I, M. Ag, “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN ILMU


MENGAJAR “ Jurnal Edukasi Vol 2, Nomor 1, Januari 2016 • p-ISSN: 2460-4917• e-
ISSN: 2460-5794

Uyun Muhamad & Warsah Idi, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Yogyakarta : CV BUDI


UTAMA : 2021), hal 1-2.

Fathurrohman Muhammad, PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM “Konstruksi Teoritik


Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam”, (Jakarta Selatan : RUMAH MEDIA :
2017), hal 1

Malik Imam, Psikologi Umum, (Tulungagung: STAIN Tulungagung, 2004), hal 1

13

Anda mungkin juga menyukai