NIM : 7163142028
KELAS : REGULER B
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
II
PEMBAHASAN
a. Penalaran/Pengertian/Kognitif/Cipta
b. Perasaan/Emosi/Afektif/Rasa
c. Kehendak/Will/ Konasi/Karsa
7. Pada akhir abad ke-18, para psikologi seperti Francis Galton, Stanley Hall,
mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka tentang aspek-aspek perilaku
individu. Hasil- hasil penelitian ini sangat membantu bagi pendidik untuk
memahami para anak didiknya.
1. Teori Behaviorisme
Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.
Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap
lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.
Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari
teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis,
menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon,
menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil
belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh
adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut
S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran
atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian
dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi
behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat
bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku
adalah hasil belajar.
2. Teori Humanistik
1. Teori Behaviorisme
2. Teori Humanistik
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas kita dapat mengambil
beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :
1. Psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
2. Psikologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala
kejiwaan pada diri manusia ketika berlangsung proses interaksi belajar dan
mengajar.
3. Obyek kajian dalam psikologi pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu obyek
material yang berupa manusia, dan obyek formal yakni gejala kejiwaan yang
tampak pada tingkah laku, gejala pertumbuhan dan gejala perkembangan untuk
kepentingan pendidikan.
4. Ruang lingkup psikologi pendidikan adalah cakupan yang menjadi obyek
psikologi pendidikan dalam pembahasan dan sasaran yang diteliti.