Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN

OLEH:
PRETTY CINDY APRIANI TAMALOWU
Q11113007
PSIKOLOGI B

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015

PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Dalam buku berjudul Psikologi Pendidikan (2002) dijelaskan bahwa Psikologi
Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang belajar, pertumbuhan, dan kematangan
individu serta penerapan prinsip-prinsip ilmiah terhadap reaksi manusia yang nantinya
mempengaruhi proses mengajar dan belajar.
Dalam buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (2007) dijelaskan bahwa Psikologi
Pendidikan merupakan salah satu jenis psikologi khusus yang mempelajari cara-cara manusia
belajar dalam adegan (setting) pendidikan.
Whiterington (1978) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai studi sistematis
tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
Sumadi Suryabrata (1984) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai pengetahuan
psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.
Elliot dkk (1999) menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan teoriteori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan
permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan.
Dari berbagai definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan
ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam
psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
SEJARAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi sama tuanya dengan pendidikan itu sendiri. Beberapa ahli yang memberikan andil
dalam perkembangan Psikologi Pendidikan (baik dari filsafat, pendidikan, maupun psikologi)
antara lain adalah:
1. Democritus, filsuf pertama yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan dan
suasana rumah terhadap perkembangan kepribadian seseorang sehingga lingkungan dan
suasana

rumah

perlu

dibina

sebaik

mungkin

agar

suasananya

kondusif

(menguntungkan) bagi perkembangan anak.


2. Plato & Aristoteles, mengembangkan sistem pendidikan berdasarkan pada prinsipprinsip psikologi.
Aristoteles adalah tokoh yang idenya berkembang menjadi Psikologi Daya. Dalam
psikologi Daya ada 3 kekuatan/komponen dalam jiwa manusia yang ketiganya saling
interdependent (bergantung satu sama lain). Ketiga komponen tersebut adalah :
a. Penalaran/Pengertian/Kognitif/Cipta

b. Perasaan/Emosi/Afektif/Rasa
c. Kehendak/Will/ Konasi/Karsa
3. John Amos Comenicus, orang pertama yang melakukan penyelidikan ilmiah terhadap
anak. Ia mengatakan bahwa anak adalah individu yang sedang berkembang, oleh karena
itu dilihat dalam bentuk dan karakternya sebagai anak dan tidak sebagai miniatur
orang dewasa.
4. Rousseau (seorang penganut Naturalis), mendasarkan ide-ide pendidikan pada prinsipprinsip perkembangan manusia. Ia juga mengatakan bahwa pada dasarnya, anak adalah
baik.
5. John Locke (seseorang penganut Empirisme), secara kritis mengemukakan bahwa
sewaktu individu lahir dalam jiwanya belum terdapat apa-apa (teoritabula rasa/kertas
putih), tetapi secara potensial, jiwa individu itu sensitif intuk melakukan impresi
terhadap dunia luar dengan melalui sense. Belajar melalui penalaman dan latihan
merupakan sumbangan terbesar dari John Locke dan tokoh-tokoh empirisme lainnya.
6. John Heinrich Pestalozzi, dikenal sebagai tokoh yang menyarankan penyelenggaraan
pendidikan yang bersifat klasikal (rombongan).
7. Pada akhir abad ke-18, para psikologi seperti Francis Galton, Stanley Hall,
mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka tentang aspek-aspek perilaku individu.
Hasil- hasil penelitian ini sangat membantu bagi pendidik untuk memahami para anak
didiknya.
8. William James, Cattel, Alfred Binet, masing-masing memberikan sumbangan sebagai
berikut :
a. William James, dalam bukunya Principles of Psychology menyarankan untuk
melakukan pendekatan fungsional dalam psikologi (lawanpsikologi struktural
Wundt). Fungsionalisme dalam psikologi adalah cara pendekatan yang
menganggap bahwa kesadaran terhadap gejala-gejala mental adalah hal yang
utama.
b. Cattel, memberikan sumbangan besar dalam hal individul differences dan
pengukuran mental. Individul differences adalah sembarang sifat atau perbedaan
kuantitatif dalam suatu sifat, yang dapat membedakan satu individu dengan
individu lainnya.
c. Binet adalah psikolog pertama yang mengenalkan pengetesan mental/pengukuran
inteligensi yang bersifat individual.
Perkembangan Psikologi Pendidikan pada permulaan abad ke-20 ditandai penelitianpenelitian psikologi yang lebih khusus yang memberikan dampak besar terhadap teori-teori
dan praktek pendidikan. Tokohnya antara lain adalah Termann, Thorndike, dan Jude. Aliranaliran Psikologi yang berkembang pada permulaan abad ke-20 yang mempelajari perilaku

dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda, juga telah memberikan penagaruh
terhadap perkembangan teori dan praktek pendidikan, seperti : Behaviorisme (Watson),
Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka). Teori-teori ini tidak ada yang terbaik
karena sifatnya komplementer/melengkapi.
Pengujian, pengklasifikasian, dan penilaian pertimbangan metode-metode pendidikan
telah dilakukan beberapa abad sebelum lahirnya psikologi pada akhir tahun 1800-an.
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli-ahli filsafat pendidikan seperti Democritos,
Quantilian, Vives, dan Cominius. Oleh karena itu, psikologi pendidikan tidak dapat mengakui
sebagai yang pertama yang melakuakan analisis sistematis proses pendidikan. Namun
aspirasi-aspirasi tentang disiplin baru berhenti pada aplikasi metode-metode ilmiah mengenai
observasi dan eksperimentasi untuk masalah-masalah pendidikan. Bahkan pada tahun-tahun
awal disiplin ilmu ini, para ahli psikologi pendidikan, mengemukakan ketebatasan
pendekatan baru ini.
William James, pemuka ahli psikologi Amerika, mengemukakan dalam seri kuliahnya
yang terkenal, bahwa psikologi adalah ilmu, sedangkan mengajar adalah seni atau kiat, dan
ilmu tidak pernah menurunkan langsung seni atau kiat diluar keilmuannya sendiri. Suatu
pemikiran inventif intermediet harus membuat aplikasi itu, dengan menggunakan keasliannya
sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Di dalam psikologi pendidikan dibahas secara ilmiah tentang berbagai hal yang
menyangkut aspek dan kegiatan pendidikan, seperti perlakuan pendidikan, psikologi
mengajar, psikologi sosial sekolah sebagai sebuah organisasi, penggunaan prinsip-prinsip
psikologi dalam kegiatan kelas menyangkut perilaku pendidik, peserta didik, dan proses
pendidikan. Psikologi pendidikan juga mempunyai kepedulian terhadap proses pencapaian
tujuan pendidikan secara umum maupun untuk kelompok khusus seperti anak-anak berbakat
(gifted children) dan anak-anak yang berkebutuhan khusus (disabilities). Oleh karena itu,
istilah psikologi pendidikan dan psikologi per-sekolahan sering dipergunakan secara bertukar,
walaupun dalam keseharian para peneliti dan para ahli teori psikologi lebih menyenangi
penggunaan istilah psikologi pendidikan, sedangkan para pengguna di sekolah atau di
lembaga-lembaga pendidikan dalam adegan (setting) persekolahan disebut sebagai psikolog
persekolahan.
Pemahaman yang jelas tentang psikologi pendidikan dalam diperoleh melalui
hubungannya dengan disiplin keilmuan yang lain, misalnya pertama-tama dijelaskan oleh

psikologi, seperti halnya hubungan pengobatan dan biologi. Sebaliknya, psikologi pendidikan
memperjelas suatu rentang yang luas mengenai kekhususan-kekhususan dalam ilmu
pendidikan, yang meliputi rancangan pengajaran, teknologi pendidikan, pengembangan
kurikulum, pembelajaran terencana (organizational learning), pendidikan khusus (special
education) dan pengelolaan kelas (classroom managemant). Psikologi pendidikan
berkembang dari ilmu-ilmu kognitif dan ilmu-ilmu pembelajaran, tetapi sebaliknya psikologi
pendidikan memberikan dukungan kepada kedua keilmuan tersebut. Dalam praktek
pelaksanaan pendidikan diperguruan tinggi, jurusan psikologi pendidikan bernaung dibawah
fakultas pendidikan (Lucas, Blazek, & Raley, 2005).
Bertolak dari pandangan diatas, dapat dikatakan bahwa secara garis besar ruang lingkup
psikologi pendidikan meliputi pembahasan masalah perkembangan anak didik dalam aspek
sosial, moral, dan kognitif serta faktor-faktor yang mempengaruhinya; perbedaan-perbedaan
dan kelemahan-kelemahan kemampuan individual; paparan tentang belajar dan kognisi,
motivasi dan kebutuhan; metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam pembelajaran dan
pengajaran; menyusun rancangan mengajar,teknologi mengajar, aplikasi mengajar, dan karir
dalam psikologi pendidikan; sejarah psikologi pendidikan, ahli-ahli psikologi, dan teori yang
berpengaruh dalam pendidikan.
KAITANNYA DENGAN BIDANG LAINNYA

DAFTAR PUSTAKA
Djiwandono, Sri E. W. (2002). Psikologi Pendidikan. Grasindo, Malang.
Elliot dkk. (1999). Effective Teaching Educational. Singapure : Mc Graw Hill International
Editions.
Lucas, J. L., Blazek, M. A., Raley, A. B., & Washington, C. (2005). The lack of
representation of educational and school psychology in introductory psychology
textbooks. Educational Psychology, 25, 347-351.
Prabowo, H & Puspitawati, I. (1997). Psikologi Pendidikan: Seri Diktat Kuliah. Jakarta:
Gunadarma
Suryabrata, S. (1984). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawall
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.
Penerbit: PT. IMTIMA.
Witherington, H.C. (1978). Educational Psychology, terjemahan M. Buchori. Jakarta: Aksara
Baru.

Anda mungkin juga menyukai