Dahlan
Jabbal Apriawal
06013023
[PSIKOLOGI PENDIDIKAN]
Filosofis,Teoritis, Metodologis,Dan Kontribusi Instruksional Psikologi
Dalam Pendidikan
ABSTRAK
Namun psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri baru dimulai tahun
1879 ketika Wilhelm Wundt (1832-1920) mendirikan laboratorium psikologi
pertama di kota Leipzig, Jerman. Psikologi terlepas dari filsafat pada
pertengahan abad ke-19. Hal ini jelas bagi kita dengan adanya berbagai
jenis-jenis psikologi yang timbul, salah satunya adalah psikologi pendidikan
yang dipelopori oleh Johann Friederich Herbart sehingga beliau terkenal
dengan sebutan bapak psikologi pendidikan.
2
PENDAHULUAN
adalah ilmu filsafat. Ilmu-ilmu yang lain tergantung dalam filsafat, dan filsafat
satu-satunya ilmu pada saat itu. Karena itu ilmu-ilmu yang tergabung dalam
filsafat akan dipengaruhi oleh sifat-sifat dari filsafat. Demikian pula halnya
dengan psikologi.
dari filsafat, dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini disebabkan
yang bersifat positif, dan ini tidak dapat dicapai dengan menggunakan filsafat.
Kemudian ilmu-ilmu yang lain juga memisahkan diri dari filsafat termasuk
mengajar di sekolah. Dari cara pengajaran lama, murid harus diajar dengan
3
berangsur-angsur beralih menuju ke arah penyelenggaraan sekolah
belum semua pihak merasa puas terhadap setiap usaha yang dilakukan itu.
psikologis dalam arti bahwa pendidikan itu berorientasi kepada sifat dan
anak didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Oleh karena
dalam tugasnya.
4
PEMBAHASAN
merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu
psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi,
secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari
latar belakangnya.
alam sekitar.
laku dan perbuatan individu, dalam mana individu tersebut tidak dapat
5
Beberapa pengertian di atas, pada dasarnya sama-sama membahas
panca inderanya. Oleh karena itu, perlu dirumuskan definisi yang berkenaan
dengan mata kuliah ini, yakni “Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
seperti berjalan, berlari, duduk dan lain sebagainya. Tingkah laku kognitif
sebagainya. Tingkah laku konatif adalah tingkah laku yang berupa dorongan
dari dalam individu, misalnya kemauan, motif, kehendak, nafsu dan lain
sebagainya. Tingkah laku afektif adalah tingkah laku dalam bentuk perasaan
atau emosi, seperti senang, nikmat, gembira, sedih, cinta dan lain
sebagainya.
6
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
tapi menurut hemat penulis definisi yang sesuai dengan tema atau mata
7
a. Penalaran/Pengertian/Kognitif/Cipta
b. Perasaan/Emosi/Afektif/Rasa
c. Kehendak/Will/ Konasi/Karsa
8. Pada akhir abad ke-18, para psikologi seperti Francis Galton, Stanley Hall,
mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka tentang aspek-aspek perilaku
individu. Hasil- hasil penelitian ini sangat membantu bagi pendidik untuk
memahami para anak didiknya.
8
9. William James, Cattel, Alfred Binet, masing-masing memberikan
sumbangan sebagai berikut :
para sarjana filsafat. Pertanyaan klasik yang sering menggoda manusia untuk
mencari dan menjawabnya adalah pertanyaan apakah jiwa itu, dari manakah
sebagainya.
para filosof, namun psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri baru dimulai
9
tahun 1879 ketika Wilhelm Wundt (1832-1920) mendirikan laboratorium
sebagai ilmu pembantu dari psikologi, dan psikologi harus berdiri sendiri
sebagai suatu ilmu pengetahuan yang tidak tergabung atau tergantung pada
tidak berarti bahwa baru pada Wilhelm Wundt dimulai pada eksperimen-
eksperimen, sebab telah ada ahli-ahli lain yang merintisnya antara lain;
Fechner dan Helmholtz. Bahkan wundt sendiri juga telah menjadi asisten
Secara garis besarnya sejarah psikologi dapat dibagi dalam dua tahap
utama, yaitu masa sebelum dan sesudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
Sebelum tahun 1879, jiwa dipelajari oleh para ahli filsafat dan para ahli ilmu
10
Fasal (Phisiologi), sehingga psikologi dianggap sebagai bagian dari kedua
ilmu tersebut. Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan adalah ilmu yang
arti semurni-murninya.
logika, para ahli ilmu fasal juga mulai menyelidiki gejala kejiwaan melalui
merupakan bagian dari obyek ilmu fasal dengan metode yang lazim
digunakannya.
11
Masa sesudah psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri merupakan
ilmiah, terlepas dari filsafat dan ilmu faal. Gejala kejiwaan dipelajari secara
kedokteran dan hukum. Ia dikenal sebagai sosiolog dan filosof dan orang
belum mampu menjawab pertanyaan tersebut diatas. Karena itu, banyak ahli
yang mengatakan bahwa jiwa itu adalah suatu misteri, bersifat rahasia
(abstak). Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan bagi usaha perenungan
dan penelitian untuk sedikit demi sedikit membuka rahasia jiwa manusia.
yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang hingga sekarang masih
12
tampak pengaruhnya. dalam ilmu kedokteran, psikologi berperan
pengetahuan.
komplementer/melengkapi.
13
karena itu, psikologi pendidikan tidak dapat mengakui sebagai yang pertama
Bahkan pada tahun-tahun awal disiplin ilmu ini, para ahli psikologi
mengajar adalah seni atau kiat, dan ilmu tidak pernah menurunkan langsung
seni atau kiat diluar keilmuannya sendiri. Suatu pemikiran inventif intermediet
dosen filsafat di Gottingen dan mencapai puncak kariernya pada tahun 1809
14
Nama Hebart kemudian di abadiakan sebagai nama sebuah aliran
dengan pengetahuan yang telah dimiliki. kondep ini sampai sekarang masih
digunakan secara luas dalam dunia pengajaran, yakni yang kita kenal
mengajar-belajar.
sekarang.
dan pengajaran, orang tua dan pendidik, pada umumnya menghadapi anak-
15
dan sebagainya. Oleh karena itu pemikiran pendidikan perlu dan penting
kebutuhan baru. Dalam mana, bahwa setiap kebutuhan baru yang timbul,
16
bukti masih dipakai dan dikembangkannya psikologi tersebut di Eropa,
Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya fakultas psikologi dan fakultas
yang biasanya digabung dengan bimbingan dan penyuluhan (BP) itu sudah
swasta.
Maslaw, C Rogers;
17
2. Aliran behaviorisme dengan tokoh utama J.B. Watson, E.L. Thorndike, dan
B.F. Skinner;
dan Ausbel.
aliran Asosiasi.
18
2. G. Stanley Hall
mendasarkan pada teori evolusi biologis dan rekapitulasi, artinya bahwa akal
3. William James
juga terkenal sebagai seorang psikolog. Ia dilahirkan di New York pada tahun
hingga tahun 1907. Tak lama setelah meluncurkan buku ajar pikologinya
kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. James
bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif.
19
Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di
adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat
pemikiran anak.
5. Alfred Binet
20
6. John Dewey
menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an artikel. Dia menjadi motor
tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga harus di ajari cara
21
Masa Pertumbuhan Psikologi Pendidikan (1900-sekarang)
1. Edward L. Thorndike
pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.
2. Charles H. Judd
latihan dari Wundt di Leipziq dan dapat meraih gelarnya pada tahun 1896.
22
tentang, psikologi membaca, psikologi menulis, psikologi berhitung dan
bahasa Inggris dan kemudian dikenakan pada anak-anak. Juga pada tahun
1912 Kuhlmann mengataka revisi atas tes Binet di Amerika Serikat, dan pada
tahun 1916 Terman memperluas dan mengubah skala Binet, menerima yang
23
REFERENSI
Ilmu, 1990
24
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta; PT. Raja
1983
25