Anda di halaman 1dari 11

Modul II

NEUROSAINS KOGNITIF

Tujuan instruksional Umum:


Agar Mahasiswa memahami Kognisi didalam otak
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan studi-studi terhadap otak
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan anatomi otak
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan struktur dan fungsi otak

NEUROSAINS KOGNITIF

Neurosain kognitif:

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 1 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
Bidang studi yang menghubungkan otak dan aspek-aspek lain sistem syaraf, khususnya
otak, dengan pemrosesan kognitif, dan akhirnya dengan perilaku.
Otak :
Organ dalam tubuh kita yang mengontrol langsung pikiran, emosi, dan motivasi kita.
Otak bersifat direktif sekaligus reaktif terhadap organ-organ tubuh yang lain.
Lokalisasi fungsi:
Mengacu kepada wilayah-wilayah spesifik otak yang mengontrol kemampuan-
kemampuan atau perilaku-perilaku spesifik.
Sistem saraf:
Dasar bagi kemampuan manusia untuk memahami, beradaptasi, dan berinteraksi
dengan dunia sekitar. Melalui sistem ini, manusia menerima, memproses dan merespon
informasi dari lingkungan.
(dalam Sternberg, 2008)

Metode dalam mempelajari otak manusia:


- Studi-studi postmortem (dilakukan setelah meninggal)
- Teknik-teknik in vivo (dilakukan saat manusia ataupun hewan masih hidup)
Yang kemudian menjadi tren adalah memfokuskan pada teknik-teknik yang dapat
menyediakan informasi tentang pemfungsian mental manusia ketika otak bekerja.

Studi-studi post mortem (Sternberg, 2008)

- Peneliti mempelajari dengan hati-hati perilaku manusia yang menunjukkan


tanda-tanda kerusakan otak ketika mereka masih hidup
- Mereka mendokumentasika perilaku pasien sedetail mungkin dalam studi kasus
sebelum pasien meninggal
- Setelah pasien meninggal peneliti menguji otak pasien untuk mencari lokasi
terjadinya lesi (area-area jaringan tubuh yang mengalami kerusakan seperti
karena luka benturan atau penyakit).
- Peneliti kemudian mengambil kesimpulan dan melacak kaitan antara tipe
perilaku yang diamati dengan anomaly yang terdapat di lokasi tertentu pada
otak.

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 2 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
Contoh: pasien Paul Broca (1824-1880) yang diberi nama Tan (dinamai demikian
karena hanya suku kata itu yang keluar jika ia berkata-kata). Tan mengalami
gangguan berat dalam kemampuan bicaranya. Masalah ini berkaitan dengan lesi di
area lobus bagian depan yang sekarang dinamakan area Broca.

Studi-studi terhadap hewan


Studi in vivo pada awalnya kebanyakan dilakukan pada hewan
- Elektroda mikro dimasukkan ke dalam otak hewan (biasanya kera atau kucing)
- Dari sini didapati rekaman sel tunggal tentang aktivitas sebuah neuron di otak.
- Dengan cara ini ilmuan dapat mengukur efek dari jenis-jenis stimuli tertentu .
- Termasuk dalam jenis penelitian terhadap hewan adalah dengan melakukan
pelesian selektif (penghilangan atau perusakan bagian otak tertentu lewat
pembedahan) untuk mengamati cacat fungsional yang diakibatkannya.
Teknik ini dirasa memiliki banyak kekurangan dan tidak efektif.

Rekaman-rekaman listrik
Elektroencephalogram (EEG) adalah rekaman-rekaman tentang frekuensi dan
intensitas listrik otak yang hidup, biasanya direkam di sebuah periode yang relatif lama.
melalui EEG dimungkinkan untuk mempelajari aktivitas gelombang otak yang
menindikasikan perubahan konsisi-kondisi mental seperti tidur lelap atau bermimpi
- Elektroda dipasangkan di beberapa titik kulit kepala
- Aktivitas listrik di otak kemudian direkam
- Contohnya rekaman-rekaman EEG yang diambil selama tidur menyingkapkan
pola-pola perubahan aktivitas listrik yang melibatkan seluruh bagian otak. Pola-
pola yang muncul ketika sesorang bermimpi sangat berbeda ketika dia tertidur
lelap.

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 3 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
Gambar EEG
Teknik-teknik pencitraan statis
- Teknik-teknik ini mencakup angiogram, pemindaian tomografi aksial dengan
menggunakan komputer (CAT, computerized axial tomography) dan pemindaian
dengan pencitraan resonansi magnetis (MRI)
- Teknik yang berbasis sinar X (CAT) memungkinkan pengamatan yag lebih
mendetail tentang abnormalitas otak skala besar seperti kerusakan yang
diakibatkan benturan atau tumor, namun terbatas dalam resolusi sehingga tidak
bisa menyediakan banyak informasi ttg lesi-lesi dan penyimpangan yang lebih
kecil
- Pemindaian MRI memberikan gambar dengan resolusi tinggi tentang struktur
otak hidup dengan mengomputasi dan menganalisi perubahan-perubahan
magnetis didalam energi dari orbit-orbit partikel didalam molekul-molekul
tubuh. Namun MRI relatif mahal dan tidak menyediakan banyak informasi
mengenai proses-proses fisiologis

Gambar MRI

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 4 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
Pencitraan metabolis
- Teknik ini mengandalkan perubahan-perubahan yang berlangsung di dalam otak
sebagai hasil dari peningkatan konsumsi glukosa dan oksigen di area-area aktif
tak
- Ide dasarnya adalah area-area aktif didalam otak mengonsumsi lebih banyak
glukosa dan oksigen ketimbang area-area yang tidak aktif.
- Pemindaian PET mengukur peningkatan di dalam konsumsi glukosa di area-area
aktif otak selama menjalankan pemrosesan informasi tertentu
- Pencitraan melalui resonansi magnetis secara fungsional (fMRI) adalah teknik
penggambaran neuron yang menggunakan medan-medan magnetis untuk
mengonstruksikan gambar detil tiga dimensi tentang aktivitas di beragam bagian
otak di satu moment tertentu. Teknik ini disusun berdasarkan MRI , namun ia
menggunakan peningkatan di dalam pengonsumsian oksigen untuk
mengonstruksikan gambaran-gambaran aktivitas otak.

Hasil gambar PET

Hasil Gambar fMRI

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 5 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
Kognisi di dalam otak
 Anatomi umum otak: otak depan, otak tengah, otak Belakang

Otak depan:
- Otak depan terdiri atas struktur-struktur utama diantaranya: a) kulit otak
(lapisan terluar hemisfer otak); b)ganglia basalis (kumpulan nucleon dan
jaringan syaraf); c) sistem-sistem limbic (hipokampus, amigdala, septum);
d)thalamus; e) hipotalamus.
- Fungsi dari kulit otak : terlibat didalam pencerapan dan pemrosesan
informasi indrawi, berpikir, proses kognitif lainnya, dan perencanaan serta
pengiriman informasi motorik.
- Fungi ganglia basalis : krusial bagi fungsi sistem motorik
- Fungsi sistem-sistem limbic: hipokampus terlibat dalam pembelajaran dan
memori, amigdalam mempengaruhi rasa marah dan agresi, septum
mempengaruhi rasa marah dan rasa takut
- Fungsi thalamus : stasiun pemancar utama bagi informasi sensorik yang
datang menuju otak; menyalurkan informasi ke wilayah kulit otak yang tepat
melaui urat-urat saraf yang berangkat dari thalamus ke wilayah-wilayah
spesifik korteks.
Terdapat 4 nukleus talamik kunci yang berfungsi menyampaikan informasi
visual, auditoris, somatosensoris, dan equilibrium, yaitu:
a. Nucleus genikulat lateralis: menerima informasi dari reseptor visual
via saraf-saraf penglihatanmemancarkan informasi pada korteks
visualmemampukan kita melihat.

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 6 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
b. Nucleus genikulat medialis: menerima informasi dari reseptor
auditoris via saraf-saraf pendengaranmemancarkan informasi
pada korteks auditorismemampukan kita mendengar.
c. Nucleus ventropoterioris: menerima informasi dari sistem saraf
somatikmemancarkan informasi pada korteks somatosensori
primermemampukan kita merasakan tekanan dan rasa sakit.
d. Nucleus ventrolateralis: menerima informasi dari serebelum (di
otka belakang)memancarkan informasi pada korteks motoris
primermemampukan kita merasakan keseimbangan fisik.
- Fungsi Hipotalamus : mengontrol sistem endokrin, sistem saraf otonom,
indra pencecap dan rasa haus, dan fungsi-fungsi kunci lainnya.

Otak tengah
- Terdiri atas struktur-struktur utama diantaranya: a) kolikuli superioris
(atas); b)kolikuli inferioris (bawah); c)sistem pengaktif retikularis (RAS; juga
meluas sampai otak belakang); d) materi abu-abu, nucleus merah, nigra
substantia, wilayah ventralis
- Kolikuli superioris terlibat dalam penglihatan
- Kolikuli inferioris terlibat dalam pendengaran
- Sistem pengaktif retikularis penting untuk mengontol kesadaran, atensi,
fungsi kardiorespiratoris, dan gerakan tubuh.
- Materi abu-abu, nucleus merah, nigra substantia, wilayah ventralis memiliki
peran penting untuk mengontrol gerakan tubuh

Otak belakang
Terdiri atas struktrur-struktur utama sebagai berikut:
- Serebelum, berfungsi penting untuk mengontrol gerakan tubuh
- Pons ; esensial bagi keseimbangan, koordinasi dan keharmonisan gerak otot
- Medulla oblongata, berfungsi sebagai titik persimpangan tempat saraf
mengarah silang dari satu sisi tubuh ke sisi otak sebaiknya. Terlibat pula
dalam fungsi seperti kardiorepiratoris, pencernaan, dan menelan.

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 7 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
 Kulit otak
- Kulit otak meliputi 80% otak manusia
- Kulit otak menjadi lapisan pembungkus terluar dua belahan otak, hemisfer otak
sebelah kanan dan sebelah kiri.

 Lobus-lobus hemisfer otak:

- Lobus frontalis
Diasosiasikan dengan pemrosesan motorik dan proses-proses berfikir
yang lebih tinggi seperti penalaran abstrak
- Lobus parietalis
Diasosiasikan dengan pemrosesan somatosensoris. Ia menerima input-
input dari neuron terkait sentuhan, rasa sakit, rasa temperature, dan
posisi tungkai-tungkai tubuh
- Lobus temporalis
Diasosiasikan dengan pemrosesan auditoris
- Lobus oksipitalis
Diasosiasikan dengan pemrosesan visual.

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 8 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
Gangguan-gangguan pada otak
Ada sejumlah gangguan otak yang dapat mengganggu fungsi kognitif kita. Uraian beriku
didasarkan sebagian pada kerja Gazzaniga dan kolega-koleganya (dalam Sternberg,
2008)

Stroke
Stroke terjadi ketika aliran darak ke otak mengalami hambatan. Orang-orang yang
mengalami stroke biasanya menunjukkan hilangnya fungsi-fungsi kognitif. Bentuk
hilangnya fungsi-fungsi ini bergantung kepada area otak mana yang dipengaruhi
stroke, seperti pada gambar berikut:

Simptom stroke biasanya langsung terjadi setelah stroke terjadi, berikut simptom
stroke yang paling umum:
- Mati rasa atau kelelahan diwajah, lengah atau kaki
- Rasa bingun, kesulitan bicara atau memahami ucapan
- Gangguan pada penglihatan
- Pusing, mual-mual, sulit berjalan, hilang keseimbangan atau koordinasi
anggota tubuh
- Sakit kepala berat tanpa diketahui penyebabnya

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 9 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
Tumor otak
Tumor otak disebut juga neoplasma, dapat memengaruhi fungsi kognitif dengan
cara yang sangat serius. Ada dua jenis tumor otak:
- Pertama adalah tumor yang dimulai dari otak. Kebanyakan anak yang
mengalami tumor jenis ini
- Kedua, tumor otak yang merupakan efek dari pertumbuhan tumor dibagian
tubuh lain, misalnya paru-paru.

Tumor otak ada yang lunak dan ada yang


ganas. Tumor lunak tidak mengandung sel-
sel kanker, biasanya tumor ini bisa
dihilangkan dan tidak akan tumbuh
kembali. Sel-sel tumor lunak tidak
menyerang sel-sel sekitarnya atau
menyebar kebagian tubuh yang lain, namun
jika akhirnya ia menekan area-area sensitif
otak, tumor akan mengakibatkan gangguan
kognitif yang serius.
Berikut ini simptom paling umum yang terjadi pada tumor otak
- Sakit kepala, biasanya memburuk dipagi hari
- Mual-mual dan muntah-muntah
- Perubahan dalam suara, ucapan, penglihatan atau pendengaran
- Gangguan pada keseimbangan atau berjalan
- Perubahan dalam suasana hati, kepribadian atau kemampuan untuk
berkonsentrasi
- Masalah pada memori
- Kejang otot atau gemetar
- Matai rasa atau kelumpuhan pada lengan atau kaki

Luka pada kepala


Luka-luka pada kepala bisa diakibatkan oleh berbagai macam faktor seperti
kecelakaan kendaraan, kontak dengan benda keras, dan terkena peluru. Luka-luka
ini memiliki 2 jenis; luka dalam dan luka luar.

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 10 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana
- Pada luka dalam, tengkorak masih utuh namun terjadi kerusakan pada otak,
biasanya dari daya mekanis suatu hantaman pada kepala
- Pada luka luar, tengkorak tidak lagi utuh karena sudah terjadi rembesan
darah yang keluar dari kepala, luka terkena peluru salah satu contohnya.
Simptom-simptom langsung yang menyertai luka pada kepala ini mencakup:
- Tidak sadarkan diri
- Pernafasan tidak normal
- Luka atau retakan yang dapat terlihat jelas
- Keluarnya darah atau cairan bening dari hidung, telinga, atau mulut
- Gangguan bicara atau penglihatan
- Pupil mata tidak sama besar
- Rasa tidak berdaya, lemah bahkan kelumpuhan
- Pusing-pusing dan mata berkunang-kungan
- Detak jantung meninggi bahkan bisa sampai terkena serangan jantung
- Sakit di leher atau leher menjadi kaku
- Muntah lebih dari dua-tiga kali
- Hilangnya kemampuan mengendalikan otot kandung kemih dan otot dubur

Daftar Pustaka
Sternberg, R. J. 2008. Psikologi Kognitif edisi keempat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Psikologi Kognitif Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 11 Lusi Nur Ardhiani Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai