Anda di halaman 1dari 16

SISTEM KOORDINASI MANUSIA

Secara umum sistem koordinasi adalah suatu system yang mengatur keserasian semua proses
yang berlangsung di dalam tubuh manusia.Sistem koordinasi meliputi Sistem saraf,Sistem
Endokrin dan alat indra.
Tubuh manusia mempunyai banyak sistem organ tubuh.Sistem tersebut masing-masing
melaksanakan fungsi faal tertentu.Agar dapat melaksanakan fungsinya dan tidak terjadi
benturan, maka di dalam tubuh itu dilengkapi dengan sistem pengatur yang dikenal dengan
sistem regulasi. Sistem regulasi pada manusia dilakukan oleh sistem saraf, sistem endokrin, dan
sistem indra. Ketiganya bertugas mengatur keserasian kerja organ tubuh.Sistem saraf
menanggapin adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya.Sistem hormon mengatur
pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku. Alat indra merupakan
penerima rangsang dari luar tubuh.

A. SISTEM SARAF

 Sistem saraf adalah bagian dari sistem koordinasi yang berparan untuk
menerima ,menghantarkan dan sekaligus memberikan tanggapan terhadap
rangsangan.Jadi sistem saraf disebut juga jaringan komunikasi.
 Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh seperti bau,rasa
pahit,manis,asam,asin,cahaya,sentuhan dan suhu,sedangkan contoh rangsangan yang
berasal dari dalam tubuh seperti rasa lapar,kenyang,haus,lelah dan nyeri.
 Sistem saraf tersusun atas sel-sel yang merupakan unit-unit pelaksana kerja sistem
saraf.Sel-sel tersebut dibedakan menjadi dua,yaitu sel saraf (neuron) dan neuroglia.
 Neuroglia adalah sekelompok sel yang berperan untuk memberikan nutrisi dan
bahan untuk hidupnya
 neuron.(Sel saraf) terdiri atas 3 bagian yaitu :

1.Badan sel saraf : bagian neuron yang berwarna kelabu,mengandung inti sel yang besar.
2.Dendrit : serabut saraf yang pendek dan bercabang-cabang berupa lanjutan plasma
dan berfungsi untuk meneruskan impuls menuju kebadan sel saraf.
3.Neurit(Akson) : serabut saraf yang panjang umumnya tidak bercabang dan berfungsi
untuk meneruskan impuls yang berasal dari badan sel saraf kekelenjar dan serabut-
serabut otot.

 Berdasarkan fungsinya neuron


dibedakan menjadi 3 macam :
1.Neuron Sensorik yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
reseptor (indra) ke saraf pusat.Pada neuron ini dendritnya berhubungan dengan
reseptor,sedangkan aksonnya berhubungan dengan dendrit neuron lainnya.
2.Neuron Motorik yaitu neuron yang berfungsiuntuk menghantarkan impuls dari saraf
pusat ke efektor(alat tubuh pemberi tanggapan terhadap suatu rangsangan).Pada
neuron ini dendritnya berhubungan dengan akson neuron lain,sedangkan aksonnya
berhubungan dengan efektor.
3.Neuron penghubung : dibedakan 2 macam.
a.Neuron konektor yaitu neuron yang berfungsi untuk menghubungkan antara neuron
yang satu dengan neuron yang lainnya.
b. Neuron adjustor yaitu neuron yang berfungsi untuk menghubungkan antara neuron
sensorik dengan neuron motorik yang terdapat didalam saraf pusat.

1) Susunan sistem saraf manusia

a. Sistem saraf pusat


 Otak
1.Otak besar (cerebrum) terdiri atas :
 lobus oksifitalis (bagian belakang) sebagai pusat penglihatan,
 lobus parietalis (bagian tengah) sebagai pusat pengendalian kerja kulit dan otot
 lobus temporalis (bagian samping) sebagai pusat pendengaran,
 lobus frontalis (bagian depan) sebagai pusat pengendalian kerja otot rangka dan
tempat terjadinya proses intelektual.
Sebagai pengendali dan pengatur kerja organ tubuh, cerebrum dibedakan atas:
a) Area sensorik, sebagai penerima rangsang dari reseptor.
b) Area motorik, merespon rangsang yang sampai di otak dan efektor.
c) Area asosiasi, sebagai penghubung area sensorik dengan area motorik,
sebagai pusat berfikir, membuat keputusan, serta menyimpan ingatan dan
kesimpulan.
2.Otak kecil (cerebellum) sebagai pusat keseimbangan, koordinasi gerakan otot
secara sadar dan posisi tubuh. Kerusakan cerebellum akan menyebabkan gerak
otot tidak terkoordinasi
3.Otak depan meliputi:
 Hipotalamus, merupakan pusat pengatur suhu, selera makan,
keseimbangan cairan tubuh, haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi,
meregulasi pituitari.
 Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima semua rangsang
yang berasal dari sensorik cerebrum.

4.Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang merupakan pusat
refleks mata.

 Sumsum tulang
1.Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah,
mengatur pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan
bersin.
2.Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medulla oblongata ke
bawah sampai ruas kedua tulang pinggang.Sumsum tulang belakang
berfungsi untuk menghubungkan impuls dari dan ke otak, memungkinkan
jalan terpendek pada gerak refleks.
Bagian-bagian sumsum tulang belakang:
a) Lapisan luar berwarna putih dan mengandung akson.
b) Lapisan dalam berwarna kelabu dan mengandung badan sel saraf.
c) Bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu yang disebut akar
dorsal (mengandung sensorik, dendritnya berhubungan dengan reseptor),
dan akar ventral (mengandung neuron motorik, aksonnya menuju efektor).
Pelindung pusat susunan saraf ( otak dan sumsum tulang belakang) disebut meninges,
Meninges terdiri atas 3 lapisan :
1. Durameter merupakan lapisan terluar yang melekat pada tulang.
2. Piameter merupakan lapisan paling dalam yang melekat pada otak dan sum-sum.
3.Aracnoid merupakan lapisan yang berada diantara durameter dan piameter.
Di antara lapisan piameter dan aracnoid terdapat ruang subaraknoid yang didalamnya
berisi cairan dinamakan cairan serebrospinal.
b. Sistem saraf tepi
 Saraf somatik terdiri dari
o 12 pasang serabut otak ( 12 pasang saraf cranial) yang keluar dari beberapa
bagian otak menuju alat indera, kelenjar, dan otot.
Berdasarkan karakteristiknya, saraf cranial dikelompokkan menjadi tiga.
1) Saraf cranial sensorik, terdiri atas saraf nomor I, II, dan IV.
2) Saraf cranial motorik, terdiri atas saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII
3) Saraf cranial sensorik dan motorik, terdiri atas saraf nomor V, VII, IX, dan X.
NO NAMA SARAF JENIS SARAF ASAL IMPULS
I Olfaktori Sensorik Selaput lendir hidung
II Optik Sensorik Penglihat Retina mata
III Okulomotot Motorik Empat otot bola mata
IV Troklear Motorik Satu otot bola mata
V Trigeminal Sensorik-Motorik Gigi dan kulit wajah
VI Abdusen Motorik Satu otot bola mata
VII Fasial Sensorik-Motorik Wajah dan lidah bagian depan
VII Auditori Sensorik Pendengaran Telinga dalam
I
IX Glosofaring Sensorik-Motorik Lidah bagian belakang dan faring
X Vagus Sensorik-Motorik Jantung, lambung dan paru-paru
XI Aksesori spinal Motorik Otot tulang belikat
XII Hipoglosal Motorik Otot lidah

o 31 pasang serabut saraf  sumsum tulang belakang (31 pasang saraf spinal)
merupakan gabungan dari saraf sensorik dan motorik yang keluar melalui akar
ventral. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang
saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang
saraf ekor.
 Sistem saraf tak sadar (otonom)
o Saraf simpatik
Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis daerah leher dan pinggang,
disebut saraf torakolumbar, berfungsi untuk mengaktifkan organ agar bekerja
secara otomatis.Serabut ini menuju ke otot polos, alat peredaran darah,
pencernaan makanan, dan pernafasan.
o Saraf parasimpatik
Saraf para simpatik berpangkal pada kedua oblongata dan daerah sacrum,
bekerja berlawanan dengan saraf simpatik.

2) Prinsip penghantaran impuls.

a.Penghantaran impuls melalui neuron.


Penghantaran impuls melalui ini terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik antara
bagian luar dan bagian dalam membran serabut saraf.Ketika istirarat bagian luar membrane
serabut saraf bermuatan listrik positif.sementara itu bagian dalam membrane serabut saraf
bermuatan listrik negatif.Keadaan tersebut di namakan POLARISASI.
Ketika menerima rangsang berupa impuls permukaan luar membrane serabut saraf
bermuatan negative dan permukaan dalamnya bermuatan positif.Keadaan ini disebut
DEPOLARISASI.
Selajutnya akan terjadi aliran listrik dari daerah bermuatan listrik negative ke daerah
bermuatan listrik positif.Impuls kemudian diteruskan ke neuron dan akhirnya menuju sum-
sum tulang belakang dan otak.Pesan kemudian diolah oleh otak dan sum-sum tulang belakang
sehingga timbul tanggapan atau respon.Respon diubah menjadi impuls dan diteruskan
keneuron motorik hingga ke efektor.
b.Penghantaran impuls melalui sinapsis
Jika impuls telah sampai di membrane prasinapsis maka vesikel-vesikel akan menuju
membrane prasinapsis karena pengaruh Ca yang masuk ke bonggol sinapsis.selanjutnya
vesikel-vesikel tersebut akan melepaskan zat neurotrasmiter.Zat ini berfungsi menghantarkan
impuls ke ujung dendrit neuron berikutnya.
Ada beberapa macam neurotransmitter yaitu :
- Asetilkolin : terdapat pada sinapsis seluruh tubuh.
- Noradrenalin : yang terdapat pada saraf simpatik
- Serotonin : yang terdapat pada saraf pusat dan otak.

Neurotransmiter menerima impuls akan berdifusi melewati celah sinapsis.Selanjutnya


neurotransmitter akan berikatan dengan khusus atau reseptor yang berada di membrane
pasca sinapsis.

3) Gerak biasa dan gerak reflek.

Gerak biasa adalah Gerakkan yang kita sadari .

Gerak reflek adalah gerakan yang terjadi secara tiba-tiba dibawah kesadaran kita.

4) Pengaruh NAPZA terhadap sistem koordinasi


 Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
• Narkotika, adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan contohnya :
heroin,morfin,kodein dan ganja

• Psikotropika, adalah zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat


psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku contohnya : amobarbital,Katina dan
diazepam
 
• Zat adiktif, adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya
dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik.(menimbulkan adiksi)
contohnya : Alkohol , rokok, cofein,inhalasi(gas yang dihirup),teh dan coklat

 Berdasarkan pengaruhnya obat-obatan terhadap sistem saraf, dikelompokkan 4 golongan


yaitu:

• Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat memberikan efek penenang dan mengakibatkan
menurunnya aktivitas normal otak. Contohnya valium dan barbitura.
• Stimulans, yaitu golongan obat yang dapat menimbulkan efek menjadi lebih aktif dengan
mempercepat kerja otak. Contohnya kokain,Amphetamine (Shabu-shabu),

• Halusinogen, yaitu golongan obat yang memberi efek halusinasi mengakibatkan


timbulnya penghayalan pada si pemakai. Contohnya ganja, ekstasi, dan sabu-
sabu,mariyuana.
• Painkiller/Depresan yaitu golongan obat dapat menghilangkan rasa nyeri yang menekan
bagian otak yang bertanggung jawab sebagai rasa sakit. Contohnya morfin,
heroin,opium,Codein, Sedative, Hipnotik (Obat tidur), Tranquilizer (Anti cemas)

 Bahaya penggunaan senyawa psikoterapi dan dampaknya terhadap :

1. Kesehatan diri :
Ciri-ciri yang beresiko besar a.l. :
o Cenderung memberontak,
o gangguan jiwa lain (depresi, cemas), kurang PD,
o Mudah kecewa,
o agresif, destruktif,
o murung, pemalu, pendiam, bosan, jenuh,
o mencoba yang sedang mode, dll.

2. Lingkungan Keluarga :
o Komunikasi orang tua dan anak kurang baik.
o Hubungan kurang harmonis.
o Orang tua yang bercerai, kawin lagi
o Orang tua terlampau sibuk, acuh
o Orang tua otoriter

3. Di Masyarakat :
o Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna /
mangsanya.
o Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah
menjadi ketergantungan.
o Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan
sehingga masyarkat menjadi resah.
o Meningkatnya kecelakaan.
 efek dari penggunaan zat-zat tersebut berlebihan dosis terhadap sistem saraf, yakni
sebagai berikut.
• Gangguan pada koordinasi Saraf tubuh. Di dalam tubuh pecandu kekurangan dopamin
karena obat menyebabkan tidak dihasilkannya Dopamin. Dopamin adalah zat kimia yang
berfungsi sebagai neurotransmitter di dalam otak. Jika kekurangan Dopamin, maka akan
terjadi gangguan pada sinap, sehingga impuls saraf tidak merambat ke neuron
berikutnya. Gangguan syaraf tubuh dapat menyebabkan getaran tremor pada anggota
tubuh. 
• Gangguan saraf sensorik. Obat ini dapat menimbulkan rasa kebas, penglihatan buram
hingga bisa menyebabkan kebutaan. Kasus kebutaan karena Narkoba.
• Gangguan saraf otonom. Gangguan ini menyebabkan gerakan yang tidak dikehendaki
melalui gerak motorik. Sehingga orang yang dalam keadaan mabuk bisa melakukan apa
saja di luar kesadarannya.
• Gangguan saraf motorik. Gerakan tanpa koordinasi dengan sistem motoriknya, seperti
jika sedang krakaw saraf motoriknya tidak bisa diatur, jadi bergerak sendiri, dengan
bergerak itu pengaruh obatnya hilang, jika sudah hilang, nanti gerakan itu akan
berhenti. 
• Gangguan saraf vegetatif. Terkait bahasa yang keluar. Bahasa yang keluar di luar
kesadaran,, biasanya juga disertai gaya bicara yang pelo.

 Kelainan pada sistem saraf


a) Epilepsi, disebabkan kerusakkan otak pada saat lahir, infeksi, racun, luka pada kepala,
atau tumor pada otak.
b) Neuritis, iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin,
keracunan, maupun karena obat-obatan.
c) Alzheimer, berkurangnya kemampuan dalam mengingat.
d) Meningitis merupakan peradangan di bagian selaput otak (meninges) yang di
sebabkan oleh bakteri Neisseria meningitis atau virus.
e) Hidrosefalus merupakan peradangan selaput oatak sehingga cairan otak terkumpul di
otak sehingga kepala membesar.
f) Parkinson merupakan gangguan produksi dopamine di otak karena neuron mengalami
degenerasi.Kekurangan dopamine mengakibabkan asetilkolin tidak dapat bekerja
secara normal,sehingga penderita mengalami tremor (melakukan gerak tidak
terkendali)
g) Geger otak gangguan pada otak akibat benturan keras pada kepala.

B. SISTEM ENDOKRIN
 Sistem endokrin (sistem hormon) mempunyai hubungan erat dengan sistem saraf.
Perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf dapat dilihat pada tabel.
 PERBEDAAN SISTEM SARAF DENGAN SISTEM ENDOKRIN
Tabel 2. Perbedaan Sistem Saraf dan Sistem Hormon
No Aspek Pembeda Sistem Saraf Sistem Hormon
1. Aksi Bersifat cepat/segera Bersifat lambat
2. Pengaturan Melalui serabut saraf Melalui pembuluh darah
Jangka pendek, misalnya denyut Jangka panjang, misalnya
3. Sekresi jantung dan kontradiksi otot pertumbuhan dan
neurotransmitter perkembangan hormon
Komunikasi melalui sistem Komunikasi antar neutron
4. Komunikasi
sirkulasi melalui sinapsi.

 Hormon artinya memacu atau menggiatkan .


 Hormon diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit tapi mempunyai pengaruh yang sangat
besar.
 Kekurangan hormon dalam tubuh dapat diatasi dengan memasukkan hormone yang
sejenis kedalam tubuh sedangkan kelebihan hormone didalam tubuh dapat menyebabkan
berbagai macam gangguan kerja organ.
 Hormon berfungsi sebagai berikut:

1. Mengatur homoeostatis
2. Memacu pertumbuhan
3. Untuk reproduksi
4. Mengatur metabolisme
5. Mengatur tingkah laku.

 Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu karena hormon yang
dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tetapi langsung masuk ke pembuluh darah.
 Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi tiga:
1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, contoh kelenjar tiroid
2. Kelenjar yang bekerja mulai saat tertentu, contoh kelenjar kelamin.
3. Kelenjar yang bekerja sampai saat tertentu, contoh kelenjar timus.

 Berdasarkan letak dan macamnya kelenjar endokrin dibedakan menjadi….


1. Kelenjar Hipofisis
Disebut juga master of gland karena mampu mensekresikan bermacam-macam hormon
yang mengatur kegiatan dalam tubuh. Terdiri dari
a. Hipofisis lobus anterior, menghasilkan hormone:
1) Somatotropin, mempengruhi pertumbuhan.
2) Lactogenic Hormone, mempengaruhi kerja kelenjar susu.
3) Thyroid Stimulating Hormone (TSH), berfungsi sekresi kelenjar tiroid.
4) Adrenocorticotropic Hormon (ACTH), berfungsi mempengaruhi kerja kelenjar
anak ginjal.
5) Gonadotropin, mempengaruhi kerja gonad (organ kelamin).
 Follicle stimulating hormone, merangsang perkembangan folicke dalam
ovarium dan merangsang spermatogenesis.
 Luteinizing Hormon, bersama dengan esterogen menstimulasi ovulasi dan
pembentukkan progesterone oleh korpus luteum, pada pria menstimulasi testis
menghasilkan sperma.
b. Hipofisis pars intermedia
Menghasilkan hormone Melanocyt Stimulating Hormon (MSH), mengatur perubahan
warna kulit.
c. Hipofisis lobus posterior, menghasilkan hormone berikut:
 Oksitosin, membantu proses kelahiran.
 ADH, mempengaruhi menurunkan volume urine
 Vasopresin dan Pretesin mempengaruhi tekanan darah
2. Kelenjar Tiroid
Mensekresikan hormone
 tiroksin dan triiodotironin yang berfungsi mempengaruhi metabolisme sel,
pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.
 Kalsitonin berfungsi menurunkan kadar kalsium dalam darah.
Kelebihan tiroksin menyebabkan morbus basedowi, yaitu peningkatan metabolisme seperti
peningkatan denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata terbuka lebar, mata
terbelalak. Pada anak-anak, jika kelebihan akan menyebabkan gigantisme dan bila
kekurangan menyebabkan kretinisme (kekerdilan), sedangkan pada dewasa menyebabkan
miksedema, dengan gejala laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan dan rambut
rontok.
3. Kelenjar Paratiroid
Mensekresikan parathormon yang berfungsi mempertahankan kadar Ca dan P dalam
darah. Hipersekresi menyebabkan batu ginjal dan gejala kekejangan otot.Hiposekresi
menyebabkan kelainan tulang seperti rapuh, bentuk abnormal, dan mudah patah.
4. Kelenjar Suprarenalis (Adrenal)
o Bagian korteks mensekresikan hormon
 glukokortikoid berfungsi menaikkan kadar glukosa darah.
 Mineralokortikoid berfungsi menyerap natrium darah mengatur reabsorsi air
pada ginjal,
 Androgen bersama testosterone menampakkan tanda sex sekunder pada laki-
laki., Kekurangan akan menyebabkan Addison, dengan tanda-tanda kulit
memerah, berat badan turun, badan lemah, dan tekanan darah rendah.
o Bagian Medula mensekresikan hormone 
 Adrenalin/epinefrin, yang berfungsi memacu jantung, melapangkan
pernafasan, mengendorkan otot bronkioli, memacu glikogenolisis sehingga
kadar gula dalam darah meningkat.
 Noraadrenalin bekerja secara antagonis dengan hormone adrenalin yaitu
berfungsi menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.

5. Kelenjar Pankreas
Merupakan sekelompok sel yang dikenal dengan pulau Langerhands yang mensekresikan
hormone insulin dan glukagon yang bekerja berlawanan untuk mengatur kadar gula dalam
darah. Bila kadar gula tinggi, pancreas mensekresikan hormone insulin untuk mengubah
glukosa menjadi glukagon. Sebaliknya, bila kadar glukosa menurun, maka hormone
glukagon akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan insulin
menyebabkan diabetes militus.
6. Kelenjar Timus
Terletak di daerah dada, berfungsi pada masa pertumbuhan, yaitu mensekresikan hormone
somatotrof.
7. Kelenjar kelamin
o Pada laki-laki adalah testis, mensekresikan hormon androgen
/testosteron dan spermatozoa. Testosteron mempengaruhi spermatogenesis serta
untuk pertumbuhan sekunder., pada laki-laki misalnya suara menjadi besar, dada
bertambah bidang, tumbuhnya rambut pada daerah tertentu (kumis, jenggot,
jambang).
o Pada perempuan, ovarium menghasilkan ovum dan mensekresikan hormone
esterogen dan progesterone.Esterogen disekresikan oleh folikel De Graaf yang
berfungsi mempengaruhi sifat kelamin sekunder perempuan seperti membesarnya
payudara, pinggul, serta mulai menstruasi. Progesteron disekresikan oleh korpus
luteum yang berfungsi mengatur pertumbuhan plasenta, menghambat sekresi FSH,
bersama laktogen memperlancar ASI, dan mengatur endometrium.

8. Kelenjar Pencernaan
o Lambuang mensekresikan hormone gastrin, yang berfungsi untuk merangsang
sekresi hormone gastrin.
o Kelenjar usus memproduksi memproduksi hormone sekretin yang berfungsi
merangsang sekresi getah pancreas dan kolesistokinin yang merangsang vesika felea
untuk mensekresikan getah empedu ke dalam usus.

C. SISTEM INDRA
Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan
dari luar, yang disebut dengan ektoseseptor, yaitu alat indra. Ada lima macam alat indra
sehingga di sebut pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap, dan
pembau.
1. Indra Penglihatan
Indra penglihatan manusia adalah mata.Sel-sel reseptor penglihatan (fotoreseptor) terletak
pada retina, yang tersusun atas sel batang dan sel kerucut.
a. Alat Tambahan Mata
1) Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi.
2) Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva, kelenjar meibomian, lapisan tarsal,
otot orbikularis okuli, jaringan ikat dan kulit luar.
3) Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yang berlebihan.
4) Aparatus lakrimalis yang terdiri atas kelenjar air mata dan saluran air mata.
b. Otot bola Mata Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang berfungsi
menggerakkan bola mata ke samping, atas, dan bawah.
c. Bola Mata
1) Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih tidak tembus cahaya.Kornea
banyak mengandung serabut saraf tidak terdapat pembuluh darah dan bagian
depan cembung, disebut kornea yang tembus cahaya dan berfungsi menerima
cahaya dan membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2) Lapisan tengah (koroid)mengandung banyak pembuluh darah,dan terdapat iris
(selaput pelangi) yang menentukan warna mata. Di tengahnya terdapat lubang
(pupil), berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.Dibelakang pupil
terdapat lensa yang berfungsi memfokuskan cahaya ke retina. Untuk itu lensa mata
memiliki kemampuan untuk memipih dan mencembung, disebut daya akomodasi
Antara kornea dan pupil terdapat ruangan yang berisi cairan aqueous humor.
3) Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucut
Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A
dan protein.Ketika terang rodopsin terurai dan ketika gelap rodopsin terbentuk
kembali.Sel kerucut banyak mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin;
peka terhadap warna biru, hijau, dan merah.Bagian retina yang paling peka cahaya
adalah bintik kuning.Daerah ini banyak mengandung saraf penerima rangsang
cahaya.Daerah tempat masuk dan membeloknya saraf penglihatan, tidak
mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta.Di tengah bola mata
terdapat cairan Vitreous humor yang berfungsi memperkokoh bola mata dan
meneruskan cahaya ke retina.

Bagaimana mata bisa melihat suatu benda?


Cahaya ditangkap mata → kornea → aqueous humor → pupil → lensa → vitreous humor →
fotoreseptor di retina → serabut saraf optic → pusat penglihatan di otak → sensasi penglihatan.

Manusia dapat mengalami kelainan-kelainan sebagai berikut:


 Mata Miopi (rabun jauh)
Lensa terlalu cembung, sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di depan retina, akibatnya
benda tampak tidak jelas. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cekung (negatif).
 Mata Hipertropi (rabun dekat)
Lensa terlalu pipih sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di belakang retina.Kelainan ini
dikoreksi dengan lensa cembung (positif).
 Mata Prebiopsi (mata tua).
Lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasinya sangat kurang karena usia tua. Kelainan
ini dikoreksi dengan lensa rangkap (cembung-cekung).
 Astigmatisma
Kornea mata tidak rata sehingga sinar masuk ke dalam mata tidak difokuskan ke satu
titik.Kelainan ini dikoreksi dengan lensa silindris.
 Kekurangan Vitamin A, menyebabkan:
a. Bintik bitot, yaitu bintik putih pada kornea.
b. Xeroftalmia, keadaan kornea mongering.
c. Keratomalasi, kornea rusak
d. Kebutaan kornea
 Kataraks
Karena kekurangan vitamin B2 (riboflavin) sehingga penglihatan terganggu karena lensa
mata keruh.
 Buta Warna
Kebutaan terhadap warna di dalam retina terhadap tiga macam sel kerucut yang masing-
masing peka terhadap warna dasar merah, hijau, dan biru. Berdasarkan reseptor warna
tersebut dikenal:
a. Mata Trikromat, yaitu mata normal, memiliki tiga macam reseptor warna.
b. Mata Dikromat, yaitu hanya memiliki dua reseptor warna, dibedakan menjadi
protanopia (buta warna), deutaranopia (buta warna hijau), dan ritanopia (buta warna
biru).
c. Mata Monokromat, yaitu hanya memiliki satu macam reseptor warna, sehingga hanya
dapat melihat warna hitam dan putih, serta bayangan abu-abu.
 Glaukoma
Adalah meningkatnya volume aqueous humor, menyebabkan peningkatan tekanan
intraokuler sehingga kapiler darah tertekan, kelangsungan hidup sel-sel penyususn retina
terancam dan dapat berakibat kebutaan.
 Strabismus (juling)
Merupakan gangguan otot penggerak mata, dapat diperbaiki dengan cara operasi.

2.   Indra Pendengaran (telinga)


a.   Struktur Telinga
Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1) Telinga luar: daun telinga menangkap getaran suara, liang telinga jalannya gelombang
suara.
2) Telinga Tengah:
a. Membran Timfani (selaput gendang), menerima gelombang bunyi.
b. Tulang-tulang pendengaran: tl. Martil (os maleus), tl. Landasan (os inkus) dan tl.
Sanggurdi (os stapes), meneruskan vibrasi ke jendela oval.
c. Jendela oval, penghubung telinga tengah dan telinga dalam.
d. Jendela melingkar, sebagai reseptor suara
e. saluran eustachius, menyeimbangkan tekanan udara antara telinga tengah dengan
lingkungan.
3) Telinga dalam
a. Koklea (rumah siput), reseptor untuk gerakan kepala.
b. Saluran semisirkuler dan utrikulus, reseptor gravitasi
c. Membran basiler, meneruskan vibrasi
d. Organ Korti, tempat terdapatnya reseptor suara berbentuk rambut.
e. Membran tektorial, meneruskan vibrasi ke organ korti.
b.   Mekanisme Pendengaran
Getaran suara → daun telinga → saluran pendengaran → membrane timfani → tulang martil →
tl. Landasan → tl. Sanggurdi → jendela oval → cairan koklea → ujung saraf auditori → otak
(lobus temporalis) → persepsi suara.
c.   Alat Keseimbangan
Telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan, yaitu Kanalis semisirkularis (saluran setengah
lingkaran) alat deteksi posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh.

d.Gangguan pada telinga.


 Tuli konduksi yaitu gangguan penghantaran getaran getaran bunyi di telinga bagian luar
atau telinga bagian tengah.Tuli konduksi dapat terjadi karena hal-hal berikut :
 Penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen.
 Penebalan atau pecahnya membrane timpani.
 Pengapuran tulang pendengaran.
 Kekakuan hubungan stapes denga tingkapoval.
Gangguan ini hanya bersifat sementara dapaat5 diatasi melalui
pengobatan,operasi,atau penggunaan alat bantu dengar.
 Tuli saraf yaitu kerusakkan sel saraf auditori.gangguan ini bersifat permanen.

3. Indra peraba dan perasa (kulit)


Kulit merupakan indra peraba dan perasa karena memiliki reseptor-reseptor sebagai
berikut.
a. Korpuskula Paccini, ujung saraf perasa tekanan kuat
b. Ujung saraf sekeliling rambut, ujung saraf peraba.
c. Korpuskula Ruffini, ujung saraf perasa panas.
d. Ujung saraf Krause, ujung saraf perasa dingin.
e. Korpuskula Meisneir, ujung saraf peraba.
f. Lempeng Merkel, ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
g. Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit.
4. Indra Pengecap (lidah)
Lidah merupakan indra pengecap yang disebut kemoreseptor. Indra ini berupa
kuncup/tunas pengecap yang mampu mengecap empat cita rasa yaitu manis (ujung lidah),
asin (samping depan lidah), asam (samping belakang lidah), dan pahit (pangkal lidah). Bila
zat masuk ke mulut, akan terlarut dan mengenai tunas pengecap, impuls akan diteruskan ke
saraf VII dan IX menuju otak, oleh otak diolah, dan timbul kesan rasa.

5. Indra Pembau (hidung)


Reseptor pembau terdapat dalam lapisan muka rongga hidung, berupa sel-sel olfaktori,
yang berbentuk memanjang dengan ujung yang bersilia. Impuls sensoris akan
ditransmisikan oleh serabut saraf cranial (saraf olfaktori) ke pusat pembau di otak.
Salah satu kelainan pada indra pembau sehingga kehilangan sensitifitas terhadap rasa bau
adalah anosmia, disebabkan oleh:
a. Penyumbatan rongga hidung akibat pilek
b. Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
c. Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
d. Gangguan pada saraf otak I, bulbus olfaktorius, dan traktus olfaktorius.

Anda mungkin juga menyukai