Secara umum sistem koordinasi adalah suatu system yang mengatur keserasian semua proses
yang berlangsung di dalam tubuh manusia.Sistem koordinasi meliputi Sistem saraf,Sistem
Endokrin dan alat indra.
Tubuh manusia mempunyai banyak sistem organ tubuh.Sistem tersebut masing-masing
melaksanakan fungsi faal tertentu.Agar dapat melaksanakan fungsinya dan tidak terjadi
benturan, maka di dalam tubuh itu dilengkapi dengan sistem pengatur yang dikenal dengan
sistem regulasi. Sistem regulasi pada manusia dilakukan oleh sistem saraf, sistem endokrin, dan
sistem indra. Ketiganya bertugas mengatur keserasian kerja organ tubuh.Sistem saraf
menanggapin adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya.Sistem hormon mengatur
pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku. Alat indra merupakan
penerima rangsang dari luar tubuh.
A. SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah bagian dari sistem koordinasi yang berparan untuk
menerima ,menghantarkan dan sekaligus memberikan tanggapan terhadap
rangsangan.Jadi sistem saraf disebut juga jaringan komunikasi.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh seperti bau,rasa
pahit,manis,asam,asin,cahaya,sentuhan dan suhu,sedangkan contoh rangsangan yang
berasal dari dalam tubuh seperti rasa lapar,kenyang,haus,lelah dan nyeri.
Sistem saraf tersusun atas sel-sel yang merupakan unit-unit pelaksana kerja sistem
saraf.Sel-sel tersebut dibedakan menjadi dua,yaitu sel saraf (neuron) dan neuroglia.
Neuroglia adalah sekelompok sel yang berperan untuk memberikan nutrisi dan
bahan untuk hidupnya
neuron.(Sel saraf) terdiri atas 3 bagian yaitu :
1.Badan sel saraf : bagian neuron yang berwarna kelabu,mengandung inti sel yang besar.
2.Dendrit : serabut saraf yang pendek dan bercabang-cabang berupa lanjutan plasma
dan berfungsi untuk meneruskan impuls menuju kebadan sel saraf.
3.Neurit(Akson) : serabut saraf yang panjang umumnya tidak bercabang dan berfungsi
untuk meneruskan impuls yang berasal dari badan sel saraf kekelenjar dan serabut-
serabut otot.
4.Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang merupakan pusat
refleks mata.
Sumsum tulang
1.Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah,
mengatur pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan
bersin.
2.Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medulla oblongata ke
bawah sampai ruas kedua tulang pinggang.Sumsum tulang belakang
berfungsi untuk menghubungkan impuls dari dan ke otak, memungkinkan
jalan terpendek pada gerak refleks.
Bagian-bagian sumsum tulang belakang:
a) Lapisan luar berwarna putih dan mengandung akson.
b) Lapisan dalam berwarna kelabu dan mengandung badan sel saraf.
c) Bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu yang disebut akar
dorsal (mengandung sensorik, dendritnya berhubungan dengan reseptor),
dan akar ventral (mengandung neuron motorik, aksonnya menuju efektor).
Pelindung pusat susunan saraf ( otak dan sumsum tulang belakang) disebut meninges,
Meninges terdiri atas 3 lapisan :
1. Durameter merupakan lapisan terluar yang melekat pada tulang.
2. Piameter merupakan lapisan paling dalam yang melekat pada otak dan sum-sum.
3.Aracnoid merupakan lapisan yang berada diantara durameter dan piameter.
Di antara lapisan piameter dan aracnoid terdapat ruang subaraknoid yang didalamnya
berisi cairan dinamakan cairan serebrospinal.
b. Sistem saraf tepi
Saraf somatik terdiri dari
o 12 pasang serabut otak ( 12 pasang saraf cranial) yang keluar dari beberapa
bagian otak menuju alat indera, kelenjar, dan otot.
Berdasarkan karakteristiknya, saraf cranial dikelompokkan menjadi tiga.
1) Saraf cranial sensorik, terdiri atas saraf nomor I, II, dan IV.
2) Saraf cranial motorik, terdiri atas saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII
3) Saraf cranial sensorik dan motorik, terdiri atas saraf nomor V, VII, IX, dan X.
NO NAMA SARAF JENIS SARAF ASAL IMPULS
I Olfaktori Sensorik Selaput lendir hidung
II Optik Sensorik Penglihat Retina mata
III Okulomotot Motorik Empat otot bola mata
IV Troklear Motorik Satu otot bola mata
V Trigeminal Sensorik-Motorik Gigi dan kulit wajah
VI Abdusen Motorik Satu otot bola mata
VII Fasial Sensorik-Motorik Wajah dan lidah bagian depan
VII Auditori Sensorik Pendengaran Telinga dalam
I
IX Glosofaring Sensorik-Motorik Lidah bagian belakang dan faring
X Vagus Sensorik-Motorik Jantung, lambung dan paru-paru
XI Aksesori spinal Motorik Otot tulang belikat
XII Hipoglosal Motorik Otot lidah
o 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang (31 pasang saraf spinal)
merupakan gabungan dari saraf sensorik dan motorik yang keluar melalui akar
ventral. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang
saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang
saraf ekor.
Sistem saraf tak sadar (otonom)
o Saraf simpatik
Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis daerah leher dan pinggang,
disebut saraf torakolumbar, berfungsi untuk mengaktifkan organ agar bekerja
secara otomatis.Serabut ini menuju ke otot polos, alat peredaran darah,
pencernaan makanan, dan pernafasan.
o Saraf parasimpatik
Saraf para simpatik berpangkal pada kedua oblongata dan daerah sacrum,
bekerja berlawanan dengan saraf simpatik.
Gerak reflek adalah gerakan yang terjadi secara tiba-tiba dibawah kesadaran kita.
• Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat memberikan efek penenang dan mengakibatkan
menurunnya aktivitas normal otak. Contohnya valium dan barbitura.
• Stimulans, yaitu golongan obat yang dapat menimbulkan efek menjadi lebih aktif dengan
mempercepat kerja otak. Contohnya kokain,Amphetamine (Shabu-shabu),
1. Kesehatan diri :
Ciri-ciri yang beresiko besar a.l. :
o Cenderung memberontak,
o gangguan jiwa lain (depresi, cemas), kurang PD,
o Mudah kecewa,
o agresif, destruktif,
o murung, pemalu, pendiam, bosan, jenuh,
o mencoba yang sedang mode, dll.
2. Lingkungan Keluarga :
o Komunikasi orang tua dan anak kurang baik.
o Hubungan kurang harmonis.
o Orang tua yang bercerai, kawin lagi
o Orang tua terlampau sibuk, acuh
o Orang tua otoriter
3. Di Masyarakat :
o Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna /
mangsanya.
o Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah
menjadi ketergantungan.
o Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan
sehingga masyarkat menjadi resah.
o Meningkatnya kecelakaan.
efek dari penggunaan zat-zat tersebut berlebihan dosis terhadap sistem saraf, yakni
sebagai berikut.
• Gangguan pada koordinasi Saraf tubuh. Di dalam tubuh pecandu kekurangan dopamin
karena obat menyebabkan tidak dihasilkannya Dopamin. Dopamin adalah zat kimia yang
berfungsi sebagai neurotransmitter di dalam otak. Jika kekurangan Dopamin, maka akan
terjadi gangguan pada sinap, sehingga impuls saraf tidak merambat ke neuron
berikutnya. Gangguan syaraf tubuh dapat menyebabkan getaran tremor pada anggota
tubuh.
• Gangguan saraf sensorik. Obat ini dapat menimbulkan rasa kebas, penglihatan buram
hingga bisa menyebabkan kebutaan. Kasus kebutaan karena Narkoba.
• Gangguan saraf otonom. Gangguan ini menyebabkan gerakan yang tidak dikehendaki
melalui gerak motorik. Sehingga orang yang dalam keadaan mabuk bisa melakukan apa
saja di luar kesadarannya.
• Gangguan saraf motorik. Gerakan tanpa koordinasi dengan sistem motoriknya, seperti
jika sedang krakaw saraf motoriknya tidak bisa diatur, jadi bergerak sendiri, dengan
bergerak itu pengaruh obatnya hilang, jika sudah hilang, nanti gerakan itu akan
berhenti.
• Gangguan saraf vegetatif. Terkait bahasa yang keluar. Bahasa yang keluar di luar
kesadaran,, biasanya juga disertai gaya bicara yang pelo.
B. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin (sistem hormon) mempunyai hubungan erat dengan sistem saraf.
Perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf dapat dilihat pada tabel.
PERBEDAAN SISTEM SARAF DENGAN SISTEM ENDOKRIN
Tabel 2. Perbedaan Sistem Saraf dan Sistem Hormon
No Aspek Pembeda Sistem Saraf Sistem Hormon
1. Aksi Bersifat cepat/segera Bersifat lambat
2. Pengaturan Melalui serabut saraf Melalui pembuluh darah
Jangka pendek, misalnya denyut Jangka panjang, misalnya
3. Sekresi jantung dan kontradiksi otot pertumbuhan dan
neurotransmitter perkembangan hormon
Komunikasi melalui sistem Komunikasi antar neutron
4. Komunikasi
sirkulasi melalui sinapsi.
1. Mengatur homoeostatis
2. Memacu pertumbuhan
3. Untuk reproduksi
4. Mengatur metabolisme
5. Mengatur tingkah laku.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu karena hormon yang
dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tetapi langsung masuk ke pembuluh darah.
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi tiga:
1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, contoh kelenjar tiroid
2. Kelenjar yang bekerja mulai saat tertentu, contoh kelenjar kelamin.
3. Kelenjar yang bekerja sampai saat tertentu, contoh kelenjar timus.
5. Kelenjar Pankreas
Merupakan sekelompok sel yang dikenal dengan pulau Langerhands yang mensekresikan
hormone insulin dan glukagon yang bekerja berlawanan untuk mengatur kadar gula dalam
darah. Bila kadar gula tinggi, pancreas mensekresikan hormone insulin untuk mengubah
glukosa menjadi glukagon. Sebaliknya, bila kadar glukosa menurun, maka hormone
glukagon akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan insulin
menyebabkan diabetes militus.
6. Kelenjar Timus
Terletak di daerah dada, berfungsi pada masa pertumbuhan, yaitu mensekresikan hormone
somatotrof.
7. Kelenjar kelamin
o Pada laki-laki adalah testis, mensekresikan hormon androgen
/testosteron dan spermatozoa. Testosteron mempengaruhi spermatogenesis serta
untuk pertumbuhan sekunder., pada laki-laki misalnya suara menjadi besar, dada
bertambah bidang, tumbuhnya rambut pada daerah tertentu (kumis, jenggot,
jambang).
o Pada perempuan, ovarium menghasilkan ovum dan mensekresikan hormone
esterogen dan progesterone.Esterogen disekresikan oleh folikel De Graaf yang
berfungsi mempengaruhi sifat kelamin sekunder perempuan seperti membesarnya
payudara, pinggul, serta mulai menstruasi. Progesteron disekresikan oleh korpus
luteum yang berfungsi mengatur pertumbuhan plasenta, menghambat sekresi FSH,
bersama laktogen memperlancar ASI, dan mengatur endometrium.
8. Kelenjar Pencernaan
o Lambuang mensekresikan hormone gastrin, yang berfungsi untuk merangsang
sekresi hormone gastrin.
o Kelenjar usus memproduksi memproduksi hormone sekretin yang berfungsi
merangsang sekresi getah pancreas dan kolesistokinin yang merangsang vesika felea
untuk mensekresikan getah empedu ke dalam usus.
C. SISTEM INDRA
Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan
dari luar, yang disebut dengan ektoseseptor, yaitu alat indra. Ada lima macam alat indra
sehingga di sebut pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap, dan
pembau.
1. Indra Penglihatan
Indra penglihatan manusia adalah mata.Sel-sel reseptor penglihatan (fotoreseptor) terletak
pada retina, yang tersusun atas sel batang dan sel kerucut.
a. Alat Tambahan Mata
1) Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi.
2) Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva, kelenjar meibomian, lapisan tarsal,
otot orbikularis okuli, jaringan ikat dan kulit luar.
3) Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yang berlebihan.
4) Aparatus lakrimalis yang terdiri atas kelenjar air mata dan saluran air mata.
b. Otot bola Mata Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang berfungsi
menggerakkan bola mata ke samping, atas, dan bawah.
c. Bola Mata
1) Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih tidak tembus cahaya.Kornea
banyak mengandung serabut saraf tidak terdapat pembuluh darah dan bagian
depan cembung, disebut kornea yang tembus cahaya dan berfungsi menerima
cahaya dan membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2) Lapisan tengah (koroid)mengandung banyak pembuluh darah,dan terdapat iris
(selaput pelangi) yang menentukan warna mata. Di tengahnya terdapat lubang
(pupil), berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.Dibelakang pupil
terdapat lensa yang berfungsi memfokuskan cahaya ke retina. Untuk itu lensa mata
memiliki kemampuan untuk memipih dan mencembung, disebut daya akomodasi
Antara kornea dan pupil terdapat ruangan yang berisi cairan aqueous humor.
3) Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucut
Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A
dan protein.Ketika terang rodopsin terurai dan ketika gelap rodopsin terbentuk
kembali.Sel kerucut banyak mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin;
peka terhadap warna biru, hijau, dan merah.Bagian retina yang paling peka cahaya
adalah bintik kuning.Daerah ini banyak mengandung saraf penerima rangsang
cahaya.Daerah tempat masuk dan membeloknya saraf penglihatan, tidak
mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta.Di tengah bola mata
terdapat cairan Vitreous humor yang berfungsi memperkokoh bola mata dan
meneruskan cahaya ke retina.