SARAF
Presented by kelompok 1
ANGGOTA
c. 04
Otak Depan (Diensefalon)
Letaknya di depan otak tengah. Bagian ini terdiri atas
hipotalamus dan talamus.
06
2. Sumsum
a. Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)
Sumsum lanjutan banyak mengandung ganglion
atau simpul saraf yang mengatur gerak refleks fisiologi,
seperti denyut jantung, pernapasan, pelebaran dan
penyempitan pembukuh darah.
2) Akar Dorsal
Mengandung badan sel saraf neuron sensorik.
02
03
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas serabut-serabut saraf yang
menghubungkan pusat saraf dengan alat-alat tubuh.
Serabut saraf yang keluar dari otak disebut serabut saraf otak,
sedangkan yang keluar dari sumsum tulang belakang disebut serabut
saraf sumsum tulang belakang.
a. Serabut Saraf Otak Berjumlah 12 pasang yang keluar
dari otak, kedua belas saraf otak tersebut
dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Serabut saraf yang hanya terdiri atas neuron sensorik,
yaitu saraf ke 1, 2, dan 8.
a. Saraf Simpatis
Saraf ini berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah
leher dan pinggang sehingga sering disebut saraf torakolumbal.
Fungsi sistem saraf ini adalah untuk mengaktifkan berbagai organ
tubuh agar bekerja otomatis. Saraf ini menuju ke otot polis alat
peredaran, alat pernapasan, dan alat pencernaan.
b. Saraf Parasimpatis
Saraf ini berpangkal pada sumsum
lanjutan. Sifat kerja sistem saraf ini
berlawanan dengan sifat kerja saraf
simpatis. Bila saraf simpatis yang menuju
ke suatu alat tubuh bekerja mengaktifkan
maka kerja saraf parasimpatis yaitu
menghambatnya. Sebaliknya, jika saraf
simpatis menghambat fungsi suatu alat
maka saraf parasimpatis akan
mengaktifkannya. Efek kerja yang
berlawanan akan menghasilkan suatu
peristiwa yang menuju keadaan normal.
3. Pengaruh Obat-obatan dan Narkotika terhadap
Sistem Saraf
Secara umum, ada beberapa jenis obat yang bisa mempengaruhi
kerja sistem saraf, antara lain jenis obat-obatan golongan depresan,
stimulan, halusinogan, maupun narkotika.
1) Depresan
Secara umum, ada beberapa jenis obat yang bisa
mempengaruhi kerja sistem saraf, antara lain jenis obat-
obatan golongan depresan, stimulan, halusinogan, maupun
narkotika.
2) Narkotika
Narkotika merupakan jenis obat yang menurunkan transmisi
saraf pada lintasan sensorik sumsum tulang belakang dan otak
yang memberi isyarat rasa nyeri dan menghambat neoron
pada sumsum lanjutan. Misalnya, morfin, kodein, heroin dan
sebagainya.
3) Valium
Valium Merupakan obat yang menimbulkan rasa tenang,
santai, dan tidak ada beban. Seperti halnya alkohol, valium
juga menimbulkan adiksi fisiologis.
4) Amfetamin
Amfetamin Merupakan obat perangsang yang dapat
menyebabkan orang tetap terjaga. Obat ini biasa digunakan
para pelajar dan mahasiswa yang cara belajarnya tidak baik.
Dengan penggunaan obat ini, bisa menimbulkan kelelahan
yang berlebihan, sehingga kesehatannya mengalami
kemunduran.
5) Bahan Penikmat
Bahan seperti tembakau, kopi, teh, dan cokelat berturut-turut
mengandung zat penikmat nikotin, kafein, tein, dan
teobromin. Zat-zat penikmat tersebut dapat menimbulkan
adiksi fisiologis. Untuk itu dianjurkan agar tidak
mengonsumsi bahan-bahan tersebut rutin setiap hari.
THANK YOU