Anda di halaman 1dari 16

SUSUNAN SISTEM

SARAF

Presented by kelompok 1
ANGGOTA

1) Aqillah Nailatur Rahmah


2) Ariza Rihaadatul Aisy
3) Asshifa Adini Saufika
4) Muhammad Fathan Sheva Arrahman
5) Rakha Akhyara
6) Syaiful Anwar
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem
saraf sadar dan sistem saraf tak sadar
(otonom). Sistem saraf sadar terdiri atas
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Saraf pusat terdiri atasotak dan sumsum
tulang belakang. Saraf tepi terdiri atas
serabut saraf otak dan serabut saraf
sumsum tulang belakang. Sistem saraf
otonom terdiri atas sistem saraf simpatis
dan parasimpatis.
1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar adalah sistem saraf yang
mengatur atau mengendalikan aktivitas organ
tubuh yang sifat nya disadari.

a. Sistem Saraf Pusat


Saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, Saraf
pusat merupakan pusat pengatur atau koordinasi fungsi organ. Pada
manusia, otak dan sumsum tulang terlindung oleh tulang-tulang
yang kokoh. Otak terlindungi oleh tulang-tulang tengkorak,
sedangkan sumsum tulang belterlindung oleh ruas-ruas tulang
belakang. Otak dan sumsum tulang belakang juga terlindung selaput
jaringan ikat, yang dikenal dengan meninges.
1. Otak
a. Otak besar
Otak besar dibagi menjadi beberapa daerah menurut
Brodmann yaitu:
1) Bagian belakang sebagai pusat.

2) Bagian samping sebagai pusat penglihatan


pendengaran.

3) Bagian tengah belakang sebagai pusat sensoris.

4) Bagian tengah depan sebagai pusatmotoris.

5) Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat


kecerdasan, ingatan, kemampuan dan sikap.
Cerebrum berfungsi sebagai penerima sensasi pengindraan,
sebagai bagian yang mengendalikan dan mengatur kerja
organtertentu sehingga bersifat motorik, dapat dibagi menjadi
beberapa area atau daerah berikut.

1) Area sensorik, berkaitan dengan penerimaan rangsang


dariorgan penerima (reseptor) yang terletak di indra.

2) Area motorik, berperan untuk merespon rangsang


yang sampaike otak melalui informasi atau perintah
yang dikirim ke efektoratau organ pelaksana,
02
misalnya otot, kulit, dan kelenjar.

3) Area asosiasi, bagian penghubung antara area


sensorik dan areamotorik. Bagian ini berperan besar
dalam proses belajar, sepertiberpikir, membuat suatu
03 kesimpulan, menyimpaningatan, dan
keputusan,
kegiatan yang berkaitan dengan belajar bahasa.
b. Otak Tengah (Mesensefalon)
Otak tengah atas merupakan lobus optik yang merupakan
pusat dari refleks mata dan pen-dengaran, misalnya refleks
penyempitan pupil mata.

c. 04
Otak Depan (Diensefalon)
Letaknya di depan otak tengah. Bagian ini terdiri atas
hipotalamus dan talamus.

d. Otak Kecil (Cerebellum)


Terdapat jembatan varol yang berfungsi sebagai penghantar
impuls motoris bagi otot sebelah kiri dan kanan tubuh.

06
2. Sumsum
a. Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)
Sumsum lanjutan banyak mengandung ganglion
atau simpul saraf yang mengatur gerak refleks fisiologi,
seperti denyut jantung, pernapasan, pelebaran dan
penyempitan pembukuh darah.

b. Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)


Terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,
mulai dari medulla oblongata hingga vertebra lumbalis
kedua.

Fungsi utama Sumsum tulang belakang adalah:


1) Sebagai penghubung impuls dari indera ke otak.

2) Memberi kemungkinan jalan yang terpendek pada gerak


refleks.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang,
tampak bahwa lapisan dalam berbentuk kupu kupu
berwarna kelabu dan banyak mengandung badan sel saraf,
pada bagian ini terdapat bangunan berbentuk sayap.
Bangunan 01
seperti sayap tersebut terbagi atas 2 bagian:
1) Akar Ventral
Mengandung badan sel saraf neuron motorik.

2) Akar Dorsal
Mengandung badan sel saraf neuron sensorik.
02

03
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas serabut-serabut saraf yang
menghubungkan pusat saraf dengan alat-alat tubuh.
Serabut saraf yang keluar dari otak disebut serabut saraf otak,
sedangkan yang keluar dari sumsum tulang belakang disebut serabut
saraf sumsum tulang belakang.
a. Serabut Saraf Otak Berjumlah 12 pasang yang keluar
dari otak, kedua belas saraf otak tersebut
dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Serabut saraf yang hanya terdiri atas neuron sensorik,
yaitu saraf ke 1, 2, dan 8.

2) Serabut saraf yang hanya terdiri atas neuron motorik,


yaitu saraf ke 3, 4, 6, 11, dan 12.
3) Serabut saraf yang hanya terdiri atas neuron sensorik
dan neuron motorik, yaitu saraf ke 5, 7, 9, dan 10.

b. Serabut Saraf Sumsum Tulang Belakang


Berjumlah 31 pasang. Serabut ini merupakan gabungan saraf
sensorik dan saraf motorik. Serabu saraf sensorik masuk
melalu akar dorsal, sedangkan serabut saraf motorik keluar
melalui akar ventral.
2. Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom adalah saraf yang mengatur
fungsi viseral tubuh. Saraf otonom berfungsi
mengendalikan komunikasi antar badan kita
agar otak tidak usah ikut campur lagi.

a. Saraf Simpatis
Saraf ini berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah
leher dan pinggang sehingga sering disebut saraf torakolumbal.
Fungsi sistem saraf ini adalah untuk mengaktifkan berbagai organ
tubuh agar bekerja otomatis. Saraf ini menuju ke otot polis alat
peredaran, alat pernapasan, dan alat pencernaan.
b. Saraf Parasimpatis
Saraf ini berpangkal pada sumsum
lanjutan. Sifat kerja sistem saraf ini
berlawanan dengan sifat kerja saraf
simpatis. Bila saraf simpatis yang menuju
ke suatu alat tubuh bekerja mengaktifkan
maka kerja saraf parasimpatis yaitu
menghambatnya. Sebaliknya, jika saraf
simpatis menghambat fungsi suatu alat
maka saraf parasimpatis akan
mengaktifkannya. Efek kerja yang
berlawanan akan menghasilkan suatu
peristiwa yang menuju keadaan normal.
3. Pengaruh Obat-obatan dan Narkotika terhadap
Sistem Saraf
Secara umum, ada beberapa jenis obat yang bisa mempengaruhi
kerja sistem saraf, antara lain jenis obat-obatan golongan depresan,
stimulan, halusinogan, maupun narkotika.
1) Depresan
Secara umum, ada beberapa jenis obat yang bisa
mempengaruhi kerja sistem saraf, antara lain jenis obat-
obatan golongan depresan, stimulan, halusinogan, maupun
narkotika.
2) Narkotika
Narkotika merupakan jenis obat yang menurunkan transmisi
saraf pada lintasan sensorik sumsum tulang belakang dan otak
yang memberi isyarat rasa nyeri dan menghambat neoron
pada sumsum lanjutan. Misalnya, morfin, kodein, heroin dan
sebagainya.
3) Valium
Valium Merupakan obat yang menimbulkan rasa tenang,
santai, dan tidak ada beban. Seperti halnya alkohol, valium
juga menimbulkan adiksi fisiologis.
4) Amfetamin
Amfetamin Merupakan obat perangsang yang dapat
menyebabkan orang tetap terjaga. Obat ini biasa digunakan
para pelajar dan mahasiswa yang cara belajarnya tidak baik.
Dengan penggunaan obat ini, bisa menimbulkan kelelahan
yang berlebihan, sehingga kesehatannya mengalami
kemunduran.
5) Bahan Penikmat
Bahan seperti tembakau, kopi, teh, dan cokelat berturut-turut
mengandung zat penikmat nikotin, kafein, tein, dan
teobromin. Zat-zat penikmat tersebut dapat menimbulkan
adiksi fisiologis. Untuk itu dianjurkan agar tidak
mengonsumsi bahan-bahan tersebut rutin setiap hari.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai