ANATOMI MANUSIA
DISUSUN OLEH :
NEUNEUK ADILLA FAIZA
NPM : 2306104020032
SARAF
A. Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang
pentng ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya, karena
pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh hingga
menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam system inilah berasal
segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi
kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu
rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam
bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.
Jaringan saraf terdiri Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong) serta Neuron
(sel-sel saraf). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama
lainnya sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.
a. Fungsi Sistem Saraf
Sistem saraf pusat atau central nervous system (CNS) berfungsi untuk menerima,
memproses,menginterpretasikan, dan menyimpan informasi sensoris yang datang. Seperti
informasi tentang rasa,suara, bau, warna, tekanan dan lain-lain.secara konseptual sistem
saraf pusat memiliki 2 komponen yaitu otak dan saraf tulang belakang (spinal cord).
Sebenarnya saraf tulang belakang merupakan perpanjangan dari otak dan berfungsi
sebagai jembatan yang menghubungkan otak dengna bagian lain dari tubuh yang terletak
dibawah leher.
Secara konseptual, sistem saraf pusat dapat dikatakan memiliki dua komponen
utama, yaitu:
a) Otak, terletak di tengkorak
b) Sumsum tulang belakang (medulla spinalis), terletak ditulang belakang.
Sistem saraf perifer atau perrifer atau peripheral nervous system (PNS) berfungsi
menangani pesan informasi yang masuk dan keluar dari sistem saraf pusat . Sistem saraf
terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Kedua
tersebut berbeda dalam beberapa cara kerjanya terutama dalam hal targen organnya dan
fungsi yang terkontrolnya.
a) Sommatic nervous system (sistem saraf somatis) merupakan sistem saraf yang bisa
dikendalikan secara sadar dalam berinteraksi dengan lingkungan eksternal tubuh. Sistem
saraf somatis terdiri dari dua macam saraf yaitu :
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak
melewati otak..
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
• Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
• Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke
mata.
• Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
• Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
• Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
OTAK
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total otak
dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan
mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada bagian-
bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak
rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya.
Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan yang berarah
ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan
girus.
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf
kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para
ahli mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga
bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah
laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman
(Campbell, et al, 2006: 578)
a) Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
• Otak besar
Merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume seluruh
bagian otak. Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam penerjemahan
informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian tubuh lainnya. Bagian
otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu belahan otak kiri dan otak kanan.
Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh yang berbeda.besar terdiri atas
dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer otak kanan. Otak kanan sangat
berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian kiri, serta bekerja lebih aktif untuk
pengerjaan masalah yang berkaitan dengan seni atau kreativitas. Bagian otak kiri
mempengaruhi kerja organ tubuh bagian kanan serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir
logika dan penguasaan bahasa atau komunikasi. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer
otak, terdapat jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut dengan corpus callosum.
corpus callosum.
• Talamus
Mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar.
Talamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal sentuhan dari
tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal lainnya. Setelah
itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak yang sesuai untuk diterjemahkan
dan ditanggapi.
• Hipotalamus
Mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam hormon.
Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan
hasrat seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan karena dapat
dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan, seperti amphetamin dan
kokain. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel neuron yang berfungsi
sebagai jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme tubuh harian, seperti siklus tidur dan
bangun tidur. Di bagian permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telensefalon
serta diensefalon. Pada bagian diensefalon, terdapat banyak sumber kelenjar yang
menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis). Bagian
telensefalon merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model torso
Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi yang
masuk. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.
a. Temporal, berperan dalam mengolah informasi suara.
b. Oksipital, berhubungan dengan pengolahan impuls cahaya dari penglihatan.
c. Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta berhubungan dengan
pengenalan posisi tubuh.
d. Frontal, merupakan bagian yang penting dalam proses ingatan dan perencanaan kegiatan
manusia.
b) Otak tengah
Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi
pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada
mata. Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak tengah
terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Pada bagian otak
tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol pergerakan lembut. Jika
terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit parkinson. Sebagai
pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan neurotransmitter dopamin.
c) Otak belakang
Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan pons
varoli. Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot. Otak
kecil akan mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga
berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas. Kerja otak
kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor dan
saluran keseimbangan di telinga yang menjaga keseimbangan posisi tubuh. Informasi dari
otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian otak besar akan diterima
oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons varoli. Di bagian otak kecil
terdapat saluran yang menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang yang
dinamakan medula oblongata. Medula oblongata berperan pula dalam mengatur
pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan,
dan batuk. Batas antara medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh
karena itu, medula oblongata sering disebut sebagai sumsum lanjutan.
Pons varoli dan medula oblongata, selain berperan sebagai pengatur sistem
sirkulasi, kecepatan detak jantung, dan pencernaan, juga berperan dalam pengaturan
pernapasan. Bahkan, jika otak besar dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat hidup
karena detak jantung dan pernapasannya yang masih normal. Hal tersebut dikarenakan
fungsi medula oblongata yang masih baik. Peristiwa ini umum terjadi pada seseorang yang
mengalami koma yang berkepanjangan. Bersama otak tengah, pons varoli dan medula
oblongata membentuk unit fungsional yang disebut batang otak (brainstem).
Otak memiliki lima bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebelum), batang otak (brainstem), sistem limbik (lymbic system).
1) Otak besar (cerebrum)
otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang
berkaitkan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan
pertimbangan. Otak besar sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai
dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan reaksi otak. Cerebrum ditutup oleh
satu lapis substansi kelabu, korteks cerebral, tebalnya 2 dan 5 mm. Zona ini memegang
peran fundamental dalam menghinterpretasikan informasi sensoris, mengatur gerakan,
serta untuk fungsi intelektual.
3) Batang otak (brainstem) berada didalam tulang tengkorak atau rongga di bagian dasar
dan memanjang sampai ketulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini
mengatur bagian dasar manusia termasuk pernafasan, denyut jantung, mengatur suhu
tubuh, mengatur proses pencernaan.
4) Limbic sistem (system limbic), terletak dibagian tengah otak, membungkus batang
otak. Kegunaan dari sistem limbik sebagai sebuah struktur yang terintegrasi, kini dibantah
karena struktur-struktur ini juga memiliki fungsi lain, dan karena bagian-bagian otak diluar
sistem limbik ikut terlibat dalam emosi. Komponen limbik antara lain amigdala,
hipokampus.
D. GELOMBANG OTAK
Teknologi gelombang otak pertama kali ditemukan oleh Richard Caton. Dalam
jurnal medis di Inggris yang dikeluarkan pada tahun 1875, dia menyebutkan bahwa pada
belahan otak kelinci dan monyet ditemukan adanya aktivitas listrik. Penelitian tentang
gelombang otak kemudian dilanjutkan oleh Adolf Beck pada tahun 1890. Dalam sebuah
artikelnya dia menemukan adanya gelombang listrik pada otak kelinci dan otak anjing. Dia
menambahkan bahwa gelombang ini berupa osilasi ritmik yang mirip cahaya. Penemuan
gelombang otak manusia sendiri baru ada setelah seorang ahli fisiologi bernama Hans
Berger melakukan penelitian tentang gelombang otak manusia pada tahun 1920.
• Macam-macam gelombang otak
Gelombang otak manusia terdiri atas beberapa macam. Setiap macam gelombang
dibedakan atas frekuensi dan juga gejala yang menyertai kemunculannya. Gelombang-
gelombang otak ini antara lain adalah gelombang alpha, gelombang beta, gelombang delta,
gelombang gamma, dan juga gelombang tetha. Dalam beberapa sumber, ada yang
menyertakan gelombang otak yang lain, yaitu Schumann Resonance dan juga sensory
motor rhythm.
Gelombang otak yang pertama adalah gelombang alpha. Gelombang alpha ini
mempunyai frekuensi 8 hingga 12 hertz. Ketika gelombang ini muncul, mata kita akan
terasa ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan tidak sadar. Gelombang ini juga
muncul saat kita sedang relaksasi dan beristirahat.
Frekuensi gelombang alpha merupakan frekuensi pengendali yang mampu
menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Itu sebabnya, kita mampu mengingat
mimpi yang terjadi saat kita tidur. Gelombang alpha juga dihasilkan orang yang sedang
meditasi dan orang yang mengalami hipnosis.
Gelombang otak yang kedua adalah gelombang beta. Gelombang beta ini
mempunyai frekuensi di atas 12 hertz atau 12 hertz sampai dengan 19 hertz. Gelombang ini
muncul saat kita sedang siaga penuh. Misalnya saja, saat kita bekerja atau sedang
berkomunikasi dengan orang lain. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu High
Beta Waves (frekuansi di atas 19 hertz), Beta Waves (15-18 hertz), dan Low Beta Waves
(12-15 hertz).
Gelombang otak yang ketiga adalah gelombang delta. Gelombang delta ini
mempunyai frekuensi 1 sampai dengan 4 hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah, tetapi
amplitudonya besar. Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita berada
dalam relaksasi. Misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.
Gelombang otak yang keempat adalah gelombang gamma. Gelombang gamma ini
mempunyai frekuensi 25 sampai dengan 100 hertz. Gelombang ini muncul pada saat tubuh
kita berada dalam kondisi mental yang sangat kuat. Misalnya saja saat tampil di muka
umum, panik, dan ketakutan. Dalam kondisi ini, tubuh mempunyai kesadaran yang penuh.
Beberapa artikel di internet menyebutkan bahwa gelombang gamma terbagi lagi ke dalam
beberapa bagian dan konon gelombang-gelombang tersebut berhubungan dengan
supranatural dan kemampuan yang luar biasa.
Baru-baru ini ditemukan bahwa ternyata di atas gelombang gamma terdapat
gelombang lain yang frekuensinya lebih besar. Gelombang pertama adalah gelombang
hypergamma. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 100 hertz. Dan gelombang
kedua adalah gelombang lambda. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 200
hertz.
Gelombang otak yang kelima adalah gelombang tetha. Gelombang tetha disebut
juga sebagai Tetha Rhytm. Frekuensinya adalah di antara 4 hertz hingga 8 hertz. Tanda-
tanda yang datang saat gelombang ini muncul adalah napas yang melambat dan dalam.
Gelombang ini juga muncul saat orang mengalami trance, hypnosis, meditasi dalam,
berdoa, dan menjalani ritual agama yang khusyuk.
Bayi dan anak-anak selalu dalam gelombang tetha dan alpha. Itu sebabnya, anak-
anak mudah sekali belajar dan menerima perkataan orang lain apa adanya. Tentu saja
karena gelombang alpha dan tetha merupakan gelombang pikiran bawah sadar. Akan tetapi
dengan gelombang ini pula, anak-anak mampu berimajinasi tanpa batas.
Sensori Motor Rhythm (SMR) juga termasuk ke dalam gelombang otak.
Gelombang ini mempunyai frekuensi 12 hertz hingga 16 hertz. SMR sebenarnya masih
masuk kelompok getaran low beta. Akan tetapi, gelombang ini baru dipelajari secara
mendalam akhir-akhir ini. Temuan yang diperoleh para ahli menujukkan bahwa penderita
epilepsi, penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan penderita
autisme ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Hal ini terjadi karena para
penderita gangguan di atas tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang
dianggap penting. Ingat lagi bahwa gelombang beta muncul saat tubuh berada dalam siaga
dan konsentrasi penuh. Akibat inilah, para ahli akhirnya menemukan terapi penyembuhan
penyakit tadi adalah dengan cara merangsang otak agar menghasilkan getaran SMR
tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan teknik neurofeedback.
Tak hanya Sensory Motor Rhythm, Schumann Resonance juga termasuk ke dalam
gelombang otak. Gelombang ini termasuk golongan gelombang tetha. Akan tetapi,
Schumann Resonance dihasilkan oleh getaran alam semesta. Frekuensi gelombang ini
adalah 7,83 hertz. Manusia yang mampu menghasilkan gelombang ini konon mempunyai
kemampuan supranatural, seperti extracensory perception (ESP), telepati, Clairvoyance
(bentuk dari ESP), dan kemampuan supranatural lainnya. Salah satu contoh manusia yang
otaknya mampu menghasilkan gelombang ini adalah anak indigo (anak yang menunjukkan
perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat
tinggi).
Cedera kepala, kerusakan otak seringkali menyebabkan kelainan fungsi yang menetap,
yang berfariasi tergantung pada kerusakan yang terjadi.apakah terbatas (terkolisir) ataupun
lebih menyebar (difus). kelainan fungsi yang terjadi juga tergantung kepada bagian otak
mana yang terkna. Gejala yang terlokalisir bisa berupa perubahan dalam gerakan, sensasi,
berbicara, penglihatan dan pendengaran. Kelainan fungsi otak yang difus bisa
mempengaruhi ingatan dan pola tidur penderita, dan bisa menyebabkan kebingungan dan
koma. Contoh cedera antara lain :
1. Konkusio
Hilangnya kesadaran tapi terkadang ingat sekejab, setelah terjadinya pada otak yang tidak
menyebabkan kerusakan fisik yang nyata. Konkusio menymenyebabkan kelainan fungsi
otak tetapi tidak menyebabkan kerusakan struktural yang nyata. Hal ini bisa terjadi pada
cedera ringan, tergantung pada goncangan yang menimpa otak didalam tulang tengkorak.
Konkusio bisa menyebabkan kebingungan, sakit kepala, dan rasa ngantuk yang abnormal.
Beberapa penderita mengalami pusing, kesulitan dalam berkonsentrasi, menjadi pelupa,
depresi, emosi atau kecemasan.
1. Sistem Rangka
Pembagian anatomi tubuh manusia yang pertama yaitu sistem rangka. Rangka
manusia tersusun dari 206 tulang yang dihubungkan tendon, ligamen, dan tulang rawan.
Berikut keterangan tulang-tulang yang menyusun kerangka manusia:
a. 8 buah tulang di kepala
b. 25 buah tulang di kerangka dada
c. 14 buah tulang di wajah
d. 26 buah tulang di belakang dan pinggul
e. 6 buah tulang di telinga dalam
f. 64 buah tulang di lengan
g. 1 buah tulang di lidah
h. 62 buah tulang di kaki
Fungsi dari sistem rangka yaitu untuk bergerak, tempat melekatnya otot, melindungi organ-
organ dalam, menopang dan memberikan bentuk tubuh.
2. Sistem Otot
Sistem anatomi tubuh manusia dan fungsi selanjutnya yaitu otot. Di dalam sistem otot
manusia terdiri atas 600 otot. Fungsi dari otot yaitu membantu pergerakan tubuh, aliran
darah, dan menjalankan fungsi tubuh lainnya. Otot ini juga berada pada anatomi tubuh
manusia bagian belakang. Berikut 3 jenis otot pada tubuh manusia:
a. Otot rangka yang terhubung dengan tulang
b. Otot polos yang ditemukan di dalam organ pencernaan
c. Otot jantung yang ditemukan di jantung
4. Sistem Pencernaan:
Sistem pencernaan melibatkan organorgan yang disebut sebagai saluran pencernaan. Saluran
pencernaan dimulai dari organ yang ada di mulut hingga usus besar. Akhir dari sistem
pencernaan yaitu menghasilkan urin dan feses yang dibuang melalui anus. Fungsi dari sistem
pencernaan adalah untuk memproses makanan menjadi zatzat gizi yang dibutuhkan tubuh.
5. Sistem Endokrin:
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam darah.
Kelenjar tersebut yaitu hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin (gonad). Kelenjar
tersebut akan bekerja sesuai dengan rangsangan yang diterima dari sistem saraf pusat dan
reseptor kimiawi di dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.
6. Sistem Saraf: Sistem anatomi manusia selanjutnya yaitu sistem saraf. Sistem saraf memiliki
fungsi untuk mengumpulkan, mengirimkan, dan memproses informasi dalam otak dan saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari saraf otonom dan somatis.
7. Sistem Pernapasan:
Sistem pernapasan berfungsi untuk menyediakan oksigen ke seluruh tubuh, mengeluarkan
karbon dioksida serta produk limbah lainnya yang dapat mematikan jika dibiarkan
menumpuk. Terdapat 3 bagian dari sistem pernapasan utama yaitu:
a. Saluran napas, fungsinya membawa udara melewati hidung menuju paru-paru.
Saluran napas terdiri dari hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus, dan
bronkiolus.
b. Paru-paru, fungsinya untuk pertukaran oksigen ke dalam tubuh dan karbon dioksida
keluar tubuh.
c. Otot respirasi, termasuk diafragma dan otot interkostal yang bekerja sama memompa,
mendorong udara masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.
9. Sistem Limfatik: Sistem limfatik merupakan sistem yang berperan pula terhadap pertahanan
tubuh. Sistem limfatik terdiri dari kelenjar getah bening, saluran getah bening, dan pembuluh
getah bening. Tugas utamanya yaitu membuat dan menyalurkan getah bening yang dapat
membantu tubuh melawan infeksi. Selain itu sistem limfatik juga membantu menghilangkan
cairan getah bening dari jaringan tubuh dan mengembalikannya ke darah
Sejarah Singkat
Ilmu fisiologi manusia diawali sekitar tahun 420sm sampai pada zaman Hipokrates, yang juda
dikenal sebagai bapak kedokteran. Hasil pemikiran yang keritis dari Aristoteles serta
perhatiannya pada hubungan antara setruktur serta fungsi menandai dimulainya ilmu fisiologi
pada Yunani Kuno. Jean Fernel, seseorang peneliti berkewarganegaraan Prancis
memperkenalkan istilah “fisiologi” pada tahun 1525. Namun fisiologi eksperimental baru
diawali pada abad ke-17, saat ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah.
Heran Boerhaave sering disebut sebagai bapak fisiologi sebab karyanya berupa buka teks
berjudul Institusiones Medicae (1708) serta cara manjarnya yang cemerlang di Leiden.
SISTEM RANGKA
Sistem rangka manusia adalah rangkaian tulang yang memberikan manusia bentuk, struktur,
gerak, dan perlindungan. Rangka juga berfungsi sebagai penghasil sel darah merah dan mineral,
serta mampu melepaskan hormon yang diperlukan agar tubuh berfungsi dengan baik. Kenali
sistem rangka manusia beserta penyakitnya yang mungkin terjadi. Manusia terlahir dengan 300
tulang. Namun seiring dengan bertambahnya usia, beberapa tulang menyatu, sehingga saat
dewasa menjadi terdapat 206 tulang di dalam tubuh manusia. Setiap tulang berperan penting agar
semua mekanisme tubuh berfungsi dengan baik.
RANGKA MANUSIA
B. Tipe-Tipe Tulang
Tipe-tipe tulang berdasarkan bentuknya, tulang terbagi menjadi 4:
1. Tulang pipih: Tulang pipih memiliki permukaan yang datar dan lebar. Tulang pipih
di antaranya tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang rahang bawah, tulang belikat,
dan tulang dada (sternum).
2. Tulang panjang: Tulang panjang berbentuk lurus dan tipis. Tulang yang tergolong
tulang panjang yakni humerus (tulang lengan atas), femur (tulang paha), radius
(tulang pengumpil), ulna (tulang hasta), dan tulang kering.
3. Tulang pendek: Tulang pendek cenderung kecil dan berbuku. Yang termasuk ke
dalam golongan ini di antaranya patella (tulang lutut), dan tulang-tulang kaki dan
tangan.
4. Tulang tidak beraturan (irregular): Memiliki bentuk yang tidak sesuai dengan
ketiga jenis tulang di atas. Contohnya adalah tulang belakang. SISTEM RANGKA
14 Tidak ketinggalan, enamel gigi juga tergolong ke dalam tulang. Enamel gigi
melindungi saraf dan jaringan halus di dalam gigi, dan bahkan lebih kuat serta
lebih tahan lama daripada tulang. Selain itu, ada persendian yang merupakan
tempat bertemunya dua tulang. Ada sendi yang bisa digerakkan, ada pula yang
tidak. Sendi bergerak memungkinkan manusia untuk melakukan gerakan seperti
membungkuk, menulis, menekuk, dan berputar. Salah satu jenis sendi yang paling
utama adalah sendi engsel. Sendi engsel terdapat pada siku dan lutut, serta yang
kecil terdapat pada jari tangan dan kaki. Sendi ini hanya bisa membuka atau
menekuk secara satu arah. Jenis lain dari sendi bergerak yaitu sendi peluru pada
pinggul dan bahu, serta sendi pelana pada telapak tangan. Sendi peluru
memungkinkan pergerakan ke segala arah, sedangkan sendi pelana membuat kita
dapat bergerak, namun pergerakannya terbatas.
C. Stuktur Tulang
Tulang merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak, tempat
melekatnya otot - otot sehingga memungkinkan jalannya pembuluh darah, tempat sumsum
tulang dan syaraf yang melindungi jaringan lunak, juga tulang merupakan organ yang
dibutuhkan manusia untuk mengangkat dan membawa barang-barang yang berat. Intinya
tulang adalah organ yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitas sehari-hari (Wibowo,
2005). Dari keterangan di atas, ada 4 fungsi utama jaringan tulang :
1) Fungsi mekanik, sebagai penyokong tubuh dan tempat melekat jaringan otot untuk
pergerakan. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan tulang merupakan alat
gerak pasif.
2) Fungsi protektif, melindungi berbagai alat vital dalam tubuh dan juga sumsum tulang
belakang.
3) Fungsi metabolik, sebagai cadangan dan tempat metabolisme berbagai mineral yang
penting seperti kalsium dan phospat.
4) Fungsi hemopotik. Berlangsungnya proses pembentukan dan perkembangan sel
darah.
D. Komposisi Tulang
Tulang terdiri dari 2 bahan :
1) Matrik yang kaya mineral (70%) = Bone (tulang yang sudah matang).
2) Bahan-baHan organik (30%) yang terdiri dari :
a. Sel (2%) :
i) Sel Osteoblas : yang membuat matrik (bahan) tulang / sel
pembentuk tulang.
ii) Sel Osteocyte : mempertahankan matrik tulang
iii) Sel Osteoclast : yang menyerap osteoid (95%) (restorbsi) bahan
tulang (matrik) / sel yang menyerap tulang.
b. Osteoid (98%) : Matrik (bahan) tulang yang mengandung sedikit mineral
(osteoid = tulang muda) (Wibowo, 2005).
c. Tulang Tulang disebut juga alat gerak pasif karena digerakan oleh otot.
Akan tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak
akan terjadi tampa tulang.
JENIS-JENIS TULANG
1. Tulang rawan (kartilago)
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat
mengahasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak- anak jaringan tulang rawan
banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada
beberapa tempat, misalnnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan
tulang dada, sendi-sendi tulang, antara ruas tulang belakang, pasa cakra episif.
Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan poliskardia yang di
sebut kondrin.
Tulang rawan ada tiga tipe yaitu : hialin, elastic dan serat.
i. Tulang rawan hialin Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar
dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernafasan
dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca. 10
ii. Tulang rawan elatik Susunan prolikandirum, matriks, sel dan tulang
rawan elastik sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat
kalogeni tulang rawan elastik tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang
rawan hialin, bentuk serat-setat elastic bergelombang. Tulang rawan
elastik terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
iii. Fibrosa (fibrokartilago) / serat Matriksnya mengandung serat kolagen
kasar dan tidak teratur, terletak di perlekatan ligament, sambungan tulang
belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini adalah
lakuna-lakunannya bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel (kondrisit).
2. Tulang (osteon)
Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka, tersusun dari
bagian-bagian sebagai berikut :
i. Osteoprogenerator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang
memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas
terdapat bagian luar membrane (periostenum). 11
ii. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
iii. Osteosit merupakan sel-sel tulang dewasa
iv. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat
disekitar permukaan tulang
3. Pembentuk Tulang
Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago).
Kartilago dihasilkan dari sel-sel mensenimia.
4. Sistem Rangka
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian system rangka
ini bersama-sama menyusun kerangka dalam tubuh. Secara garis besar, rangka
(sekeleton) manusia dibagi menjadi dua yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan
rangka apendikuler (anggota tubuh) (Wibowo, 2005).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe : eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik
dapat pula di kelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adannya struktur penunjang Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang,
walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Daftar tulang pada rangka
manusia : Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini
dapat bervariasi antara individu. Daftar tulang pada rangka manusia :
a) Bagian cranium
i) 1 tulang frontale
ii) 2 tulang parientale
iii) 1 tulang ocipitale
iv) 2 tulang sphenoidale
v) 2 tulang temporale
vi) 2 tulang ethmoidale
b) Ruas tulang vertebrae
a) 7 ruas tulang vertebrae cervical
b) 12 ruas tulang vertebrae thoracalis
c) 5 ruas tulang vertebrae lumbalis
d) 5 ruas tulang vertebrae cacrum
e) 4 ruas tulang vertebrae coksigeus
c) Tulang gelang bahu
1. 2 tulang scapula
2. 2 tulang clavicula
d) Tulang ekstremitas atas
a. 2 tulang humerus
b. 2 tulang ulna
c. 2 tulang radius
d. 2 x 8 tulang carppa
e. 2 x 5 tulang metacarpal
f. 2 x 14 ruas digit phalanges manus
e) Tulang ekstremitas atas
a. 2 tulang humerus
b. 2 tulang ulna
c. 2 tulang radius
d. 2 x 8 tulang carpal
e. 2 x 5 tulang metacarpal
f. 2 x 14 ruas digit phalanges manus
SISTEM OTOT
ada tiga jenis otot pada sistem otot tubuh manusia. Diantaranya adalah:
1. Otot jantung: Sesuai namanya, otot ini membangun organ jantung. Otot ini bekerja
memompa darah keluar dari jantung dan beredar ke seluruh tubuh, kemudian otot rileks
kembali dan membiarkan darah masuk kembali ke jantung. Begitu seterusnya. Sifat otot
jantung adalah otonom atau bekerja dengan sendirinya, tanpa perlu bantuan Manusia
untuk melakukan atau menggerakkan.
2. Otot polos: Seperti otot jantung, otot polos juga bekerja dengan sendirinya tanpa perlu
bantuan manusia. Otot ini bekerja atas perintah otak dan kebutuhan tubuh. Otot polos
tersebar di seluruh tubuh. Misalnya, di saluran pencernaan, otot polos lah yang bekerja
dalam membantu perjalanan makanan. Sedangkan otot polos yang terdapat di kandung
kemih bekerja menahan dan melepas urine.
3. Otot rangka: Di dalam sistem otot, otot rangka adalah otot yang paling bisa Manusia
rasakan keberadaannya. Otot ini bekerja berdasarkan keinginan dan tujuan Manusia
secara sadar. Bersama tulang dan tendon, otot melakukan gerakan yang Manusia lakukan.
Besarnya otot rangka berbeda-beda. Ada yang besar dan kuat, sehingga bisa melakukan
gerakagerakan besar. Misalnya, otot di punggung (dekat tulang belakang) yang
memungkinkan Manusia berdiri tegak. Ada juga otot yang tidak besar, tetapi bisa
melakukan gerakan yang istimewa. Contohnya adalah otot leher yang bisa melakukan
gerakan memutar kepala, menyangga kepala, dan mengangguk.
SITEM EKSKREASI
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak
digunakan lagi oleh tubuh. Sisasisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat
toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi
organ-organ di dalam tubuh. Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada
manusia meliputi kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.
A. KULIT
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan tubuh.
Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar
keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat indera perasa
dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing lapisan mempunyai fungsinya
seperti gambar berikut:
B. GINJAL
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu urin.
Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga perut
sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-
zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh,
mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan
kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.
Struktur ginjal