Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF

DOSEN : dr.Dicky Yuswardi, M.kes

OLEH :

SHYNTA DORTUA SITORUS

210209095

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem saraf merupakan struktur pusat pengaturan yang tersusun oleh
milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam
jaringan (Carlsson dkk, 2000). Sistem saraf terbagi menjadi dua tipe sel,
yaitu neuron dan neuroglia. Neuron merupakan stuktur dasar dan unit
fungsional pada sistem saraf (Fox, 2004). Sel neuroglia merupakan sel
penunjang tambahan neuron yang berfungsi sebagai jaringan ikat dan
mampu menjalani mitosis yang mendukung proses proliferasi pada sel saraf
otak (Sloane, 2003).

Pada umunya, sistem saraf mengatur aktivitas alat-alat tubuh yang


mengalami perubahan cepat seperti pergerakan otot rangka, pergerakan
otot polos dan sistemkelenjar.

Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang,
organ-organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf
yang menghubungkan organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem
ini bekerja dengan mengambil informasi melalui bagian tubuh atau indera
tertentu, memproses informasi tersebut, serta memicu reaksi, seperti
membuat otot Anda bergerak, merasakan sakit, atau bernapas.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi dari bagian-bagian sistem saraf
2. Mempelajari struktur sel dan jaringan sistem saraf
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan
mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan Anda
untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti berjalan, berbicara, menelan,
bernapas, serta semua aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan
mengingat. Ini juga membantu Anda mengontrol bagaimana tubuh bereaksi
dalam keadaan darurat.

Sistem saraf terbagi menjadi dua struktur atau susunan, yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari saraf yang
menghubungkan saraf pusat ke seluruh tubuh Anda. Adapun saraf tepi terbagi
ke dalam dua susunan besar, yaitu saraf somatik dan otonom.

Sistem Saraf Pusat


Secara garis besar, terdapat tiga bagian pada sistem saraf pusat manusia.
Ketiga bagian tersebut adalah:

1. Otak
Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh.
Seperti yang disebutkan di atas, organ ini merupakan bagian dalam
sistem saraf pusat manusia. Jika saraf pusat merupakan pusat kontrol
tubuh, maka otak adalah markas besarnya.

Otak terbagi ke dalam beberapa bagian dengan fungsinya


masingmasing. Secara umum, bagian otak terdiri dari otak besar, otak
kecil, batang otak, serta bagian-bagian otak lainnya. Bagian-bagian ini
dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak (meninges) dan dikelilingi
oleh cairan serebrospinal untuk menghindari terjadinya cedera otak.

2. Sumsum Tulang Belakang


Sama dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan
bagian dari susunan saraf pusat. Sumsum tulang belakang langsung
terhubung ke otak melalui batang otak dan kemudian mengalir
sepanjang ruas tulang belakang.

Saraf tulang belakang berperan dalam aktivitas sehari-hari dengan


mengirimkan sinyal dari otak ke bagian lain dari tubuh dan
memerintahkan otot untuk bergerak. Selain itu, sumsum tulang
belakang juga menerima masukan sensorik dari tubuh, memprosesnya,
dan mengirimkan informasi tersebut ke otak.

3. Sel Saraf atau Neuron


Fungsi sel saraf atau neuron adalah menghantarkan implus saraf.
Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu neuron
sensorik yang membawa pesan ke saraf pusat, neuron motorik yang
membawa pesan dari saraf pusat, serta interneuron yang
menghantarkan pesan di antara neuron sensorik dan motorik di saraf
pusat.
Setiap neuron atau sel saraf tersebut terdiri dari tiga bagian atau
struktur dasar. Anatomi neuron tersebut, yaitu:
• Badan sel, yang memiliki inti.
• Dendrit, yang berbentuk seperti cabang dan berfungsi menerima
situmulus dan membawa impuls ke badan sel.
• Akson, yaitu bagian dari sel saraf yang membawa impuls keluar
dari badan sel. Akson umumnya dikelilingi oleh mielin, yaitu
lapisan padat berlemak yang melindungi saraf dan membantu
pesan untuk keluar. Pada saraf tepi, mielin ini diproduksi oleh sel
Schwann.

Sistem Saraf Tepi


Sistem saraf tepi juga terbagi lagi menjadi dua komponen, yaitu
sistem somatik dan otonom. Sistem somatik melibatkan bagian tubuh
yang dapat dikendalikan sesuka hati dan sistem otonom berfungsi untuk
menjalankan tugas yang tidak kamu sadari, seperti memompa darah.
Berikut fungsi-fungsi yang dijalankan oleh dua komponen sistem saraf
tepi:
a) Sistem Somatik
Sistem somatik terdiri atas serabut saraf perifer. Nah, serabut
saraf perifer ini bertugas mengambil informasi sensorik atau sensasi
dari organ perifer seperti kulit. Nantinya, informasi yang diperoleh
akan dibawa ke sistem saraf pusat. Selain serabut saraf perifer,
sistem saraf somatik juga terdiri dari serabut saraf motor yang
menjulur keluar dari otak. Serabut saraf motorik berfungsi membawa
pesan untuk menggerakkan tubuh.
Misalnya, ketika kamu tidak sengaja menyentuh api pada lilin,
saraf perifer akan membawa informasi ke otak bahwa itu adalah
sensasi panas. Setelah itu, saraf motorik memberi sinyal ke otak agar
menggerakkan jari-jari tangan untuk segera menghindar, melepas
atau menarik tangan dari termos panas tersebut. Walaupun
prosesnya terlihat panjang, proses ini faktanya hanya berlangsung
dalam satu detik saja.
b) Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom adalah jaringan sel kompleks yang
mengontrol keadaan internal tubuh. Bedanya dengan sistem saraf
somatik, sistem saraf otonom mengatur fungsi-fungsi tubuh yang di
luar kesadaran seseorang. Ada dua bagian dari saraf otonom, yaitu
sistem simpatik dan parasimpatik. Ini perbedaannya:
• Sistem Simpatik bertugas membuat respons perlawanan dari
dalam tubuh ketika ada ancaman dalam waktu cepat.
Misalnya, ketika kamu sedang merasa takut atau gugup, sistem
saraf simpatik akan memicu respons dengan mempercepat
detak jantung, memproduksi kelenjar keringat, meningkatkan
pernapasan, dan lain-lain.
• Sistem Parasimpatik bertugas membuat respons, sistem
parasimpatik bertanggung jawab menjaga fungsi tubuh agar
tetap berjalan normal setelah munculnya ancaman. Jadi, ketika
ancaman sudah berlalu, sistem parasimpatik mulai bekerja
untuk memperlambat detak jantung, memperlambat
pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot dan lain-lain.

Struktur Sel dan Jaringan Sistem Saraf


Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh sebagai jaringan komunikasi
yang terintegrasi. Secara anatomis, susunan saraf dibagi dalam susunan saraf
pusat (SSP), yang terdiri atas otak dan medula spinalis; dan susunan saraf tepi,
yang terdiri atas serabut saraf dan kumpulan kecil sel-sel saraf yang disebut
ganglia saraf. Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas dua jenis sel: sel saraf
atau neuron, yang umumnya memiliki banyak cabang panjang; dan beberapa
jenis sel glia, yang memiliki cabang-cabang pendek, menyangga dan
melindungi neuron, dan ikut serta dalam aktivasi saraf, nutrisi saraf, dan
proses pertahanan susunan saraf. Untuk lebih memahami jaringan saraf,
perhatikan gambar sel neuron dibawah ini.
Struktur Neuron

Sel neuron terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

• Dendrit yaitu penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan sebagai
penerima sinyal/impuls.
• Badan sel, yaitu bagian utama neuron yang memiliki inti sel.
• Akson (neurit), yaitu penjuluran badan sel yang berfungsi mengirimkan
sinyal/impuls.

Pada akson terdapat :

• Selubung Mielin, yaitu bagian sel yang membungkus akson.


• Selubung Mielin terdiri atas sel-sel Schwan
• Terminal akson, yaitu tempat bertemunya sel saraf dengan sel saraf
lainnya.
• Pada terminal akson ini terdapat sinaps, yaitu pertemuan antara dua
terminal akson.
• Di sinaps ada cairan yang disebut neurotransmitter.
• Neurotransmitter berfungsi menghantarkan sinyal dari terminal akson
yang satu ke terminal akson lainnya.
Rangsangan atau Impuls

Rangsangan atau impuls adalah pesan yang diterima oleh reseptor


atau tubuh dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron atau
serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh impuls
antara lain perubahan suhu, tekanan, bau, aroma, suara, benda, dan
berbagai rasa seperti asin, manis, asam, dan pahit. Impuls yang diterima
oleh reseptor dan disampaikan ke efektor kemudian dapat
menyebabkan terjadinya gerakan.

Gerakan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak sadar


dan gerak refleks. Gerak sadar adalah gerak yang terjadi akibat disengaja
atau disadari. Contohnya gerakan memegang buku saat ingin belajar,
atau ketika mengambil pensil. Sedangkan gerak refleks adalah gerak
yang tidak disengaja atau tidak disadari. Penjalaran pada gerak reflek
berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak melewati otak.
Tetapi gerak refleks ini melewati sumsum tulang belakang. Contohnya
antara lain terangkatnya kaki saat menginjak paku, menutupnya kelopak
mata ketika benda asing masuk ke mata dan gerakan tangan saat
memegang benda panas.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam proses penjalaran impuls pada jaringan
saraf:

• Sel-sel saraf (neuron) berkumpul menjadi satu disebut jaringan saraf


• Jaringan saraf berfungsi untuk mengirimkan sinyal/impuls dari dan ke
otak.
• Sinyal yang dikirimkan yaitu rangsangan yang telah ditangkap oleh alat
indera (reseptor) dalam bentuk arus listrik yang disebut impuls
• Impuls akan mengalir disepanjang neuron dari neuron yang satu ke
neuron yang lain
• Arah impuls selalu mengalir dari dendrit hingga ke akson
• Dendrit adalah bagian neuron yang berfungsi menangkap rangsangan
dalam bentuk impuls dan menghantarkannya ke akson
• Akson adalah bagian neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari
akson ke sel neuron yang lain menuju saraf pusat yang nanti akan
direspon menjadi suatu gerakan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah dilampirkan, dapat disimpulkan
bahwa:
Sistem saraf pada manusia sangat berperan penting dalam
berbagai hal. Fungsi saraf diantaranya yaitu untuk membantu
berpikir, melihat, bergerak, hingga mengatur berbagai kerja
organ tubuh.
Jaringan saraf merupakan jaringan yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls saraf ke pusat saraf maupun ke efektor.

1. Saran
Sistem saraf adalah salah satu sistem yang penting bagi
manusia karena berhubungan dengan segala aktivitas yang
dilakukan oleh tubuh. Oleh karena itu, apabila ada kerusakan
pada sel saraf, maka kemungkinan akan terjadi pula
ketidaksetimbangan pada tubuh. Oleh sebab itu, sebaiknya
kita menjaga sistem saraf dan indera kita dengan baik agar
tidak mengganggu aktivitas tubuh
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

🔹 https://hellosehat.com/saraf/sistem-saraf-manusia/?amp=1 Diakses
tanggal 28 Oktober 2021

🔹 https://www.gramedia.com/literasi/sistem-saraf-pada-manusia/ Diakses
tanggal 28 Oktober 2021

🔹 https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-sistem-saraf-pada-
manusia#:~:text=Sistem%20saraf%20merupakan%20jaringan%20kompleks,me
ngatur%20berbagai%20kerja%20organ%20tubuh Diakses tanggal 28 Oktober
2021

🔹 http://saraf/otak-fungsi-bagian-sistem-saraf-pusat.html Diakses tanggal 28


Oktober 2021

🔹 https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-anatomi-fisiologi-manusia-ii-
percobaan-viii-sistem-saraf-5-pdf-free.html Diakses tanggal 28 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai