KELAS 1 B
D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pernahkah anda mengalami alergi? Ini adalah
kondisi yang tidak nyaman bagi tubuh Anda. Alergi
dapat terjadi ketika tubuh Anda mengonsumsi atau
terkena suatu hal yang memicu tubuh Anda bereaksi.
Beberapa perawatan dapat membantu Anda
menghindari gejala dan mengobatinya.
1. Pengertian Alergi
Alergi adalah reaksi abnormal atau reaksi
berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap
suatu zat. Alergi biasanya muncul pada masa
kanak-kanak, yakni ketika Anda baru pertama
kali ‘berkenalan’ dengan sebuah zat atau
makanan tertentu lewat kontak kulit, dikonsumsi
langsung, atau terhirup ke dalam saluran
pernapasan. Beberapa pakar menduga bahwa
munculnya alergi saat dewasa bisa dikaitkan
dengan peningkatan polutan debu dan kuman di
udara. Paparan keduanya, apalagi dalam jangka
panjang, dapat memengaruhi daya tahan tubuh.
Tidak menutup kemungkinan bahwa kebanyakan
orang dewasa yang baru pertama kali mengalami
alergi di usia ini sebenarnya sudah memiliki
riwayat alergi pada anak sejak kecil. Hanya saja,
mereka tidak mengingatnya. Reaksi alergi masa
kecil juga dapat mereda atau hilang selama usia
remaja, kemudian kembali lagi ketika dewasa.
Hal ini mungkin disebabkan oleh proses penuaan
alami yang lama kelamaan dapat memengaruhi
daya tahan tubuh.
1. TUNGAU
Tungau termasuk salah satu penyebab utama alergi. Serangga
ini memakan sel kulit mati yang Anda lepaskan setiap hari.
Maka dari itu, tungau banyak ditemukan pada kasur, seprai,
bantal dan guling, bahkan koleksi boneka buah hati Anda.
Tungau menghasilkan zat buangan yang melayang di udara.
Jika Anda menghirup zat buangan ini, sistem imun akan
menganggapnya sebagai bahaya dan melepas antibodi untuk
menghancurkannya. Pada saat yang sama, reaksi ini
menimbulkan gejala alergi.
2. DEBU
Debu rumahan mungkin mengandung kotoran serangga, serbuk
sari, spora jamur, atau bahan lainnya yang merupakan alergen.
Ketika Anda menghirup atau menyentuhnya, bahan-bahan ini
dapat memicu reaksi sistem imun dan menyebabkan alergi
debu.
4. HEWAN PELIHARAAN
Penyebab alergi kadang berasal dari hewan peliharaan. Anjing
dan kucing merontokkan rambutnya sebagai cara beradaptasi.
Rontokan tersebut biasanya mengandung protein dari air liur
atau urine yang dapat memancing reaksi alergi bila terhirup.
zat asing dalam rambut, liur, dan urine hewan peliharaan begitu
ringan sehingga dapat melayang di udara atau menempel pada
perabotan selama berbulan-bulan. Jika tidak dibersihkan, zat-
zat tersebut bisa menyebabkan alergi hewan yang lebih parah.
5. KACANG-KACANGAN
Segala jenis kacang dan makanan olahannya dapat memancing
respons sistem imun yang berlebihan. Beberapa contoh jenis
kacang yang rentan memicu alergi meliputi kacang tanah,
kacang kedelai, almond, mede, macadamia, atau pistachio.
Jika anda didiagnosis alergi terhadap satu jenis kacang,
kemungkinan Anda juga harus menghindari jenis kacang
lainnya. Pasalnya, meski spesies kacang tersebut berbeda (satu
kacang tanah dan satu kacang pohon), struktur proteinnya
tetaplah sama.
6. MAKAN-MAKANAN LAUT
Makan makanan laut seperti udang, kerang, kepiting, dan ikan
bersisik (kakap, salmon, tuna, atau halibut) dapat menjadi
penyebab kemunculan alergi pada beberapa orang. Alergi
seafood lebih sering terjadi pada orang dewasa dan remaja.
Alergi makanan laut muncul karena sistem imun berusaha
menyerang protein bernama tropomyosin. Protein lain dalam
daging seafood yang mungkin berperan dalam memicu imun
bereaksi negatif adalah arginine kinase dan myosin light chain.
7. TELUR
Telur merupakan salah satu makanan yang paling sering
menyebabkan reaksi alergi pada anak-anak. ‘Dalang’ utamanya
adalah bagian putih telur yang mengandung lebih banyak
protein dibandingkan kuning telur.
Meski begitu, Anda yang alergi telur sebaiknya tetap
menghindari konsumsi telur dalam bentuk apa pun. Begitu juga
dengan upaya memisahkan putih dan kuningnya, sebab masih
ada kemungkinan protein dari bagian putih tercampur dengan
kuning telur.
8. SUSU SAPI
Susu sapi segar berikut olahannya seperti krim, keju, mentega,
dan es krim dapat menjadi penyebab reaksi alergi. Alergi susu
terjadi ketika sistem imun tubuh mengenali protein yang
terkandung dalam susu sebagai zat berbahaya.
Sistem imun mengeluarkan antibodi imunoglobulin E (IgE)
untuk menetralkan protein susu. Lain kali Anda bersentuhan
dengan protein tersebut, antibodi IgE akan mengenalinya dan
memberi sinyal kepada sistem imun untuk melepaskan reaksi
alergi.
9. OBAT-OBATAN TERTENTU
Alergi ibat disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap zat
kimia pada obat-obatan. Sel-sel kekebalan tubuh keliru
mengenali zat kimia tersebut sebagai bahaya, kemudian
menyerangnya dengan melepaskan antibodi dan histamin.
10. STRES
Stres memiliki efek psikologis terhadap penderita alergi. Stres
memperkuat berbagai gejala alergi sehingga membuat Anda
semakin terganggu karenanya. Ketika stres, tubuh Anda juga
terasa tidak enak walaupun sebetulnya sedang baik-baik saja.
Selain itu, stres juga menimbulkan gejala fisik. Para ahli
meyakini bahwa hormon kortisol yang meningkat saat stres ikut
memperbesar reaksi sistem imun terhadap alergen. Akibatnya,
reaksi alergi yang Anda alami terasa lebih parah dari biasanya.
3. Macam-macam alergi
1. Alergi makanan
Alergi makanan terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu
yang dapat memicu alergi, sepertii telur, susu, kacang, gandum,
kedelai, dan makanan laut seperti ikan dan kerang.
Reaksi alergi makanan dapat berupa kulit dan mulut terasa
gatal, bibir dan wajah mengalami pembengkakan, pusing, mual
dan muntah, hingga sulit bernapas.
2. Alergi kulit
terjadi saat zat alergen yang memicu alergi bersentuhan
dengan kulit. Reaksi alergi ini dapat berupa kulit memerah,
muncul ruam, gatal-gatal, hingga bengkak.
Zat alergen yang bisa memicu alergi kulit sangat beragam,
mulai dari serbuk sari, logam nikel, tanaman tertentu, bahan
lateks, hingga produk kecantikan atau produk pembersih yang
mengandung zat tertentu.
3. Alergi debu
Debu bisa menjadi zat yang dapat menyebabkan alergi. Selain
debu, reaksi alergi juga dapat disebabkan tungau atau kutu,
kotoran hewan peliharaan, bangkai kecoa mati, dan spora.
4. Gejala alergi
Ruam pada kulit,
bersin – bersin,
batuk – batuk,
sesak nafas,
hidung beringus,
terjadi pembengkakan di bagian tubuh tertentu,
dan merah pada mata,
mata merah dan berair,
sakit perut/ muntah – muntah / diare.
5. Penyebab alergi
Reaksi alergi yang timbul dapat disebabkan oleh sistem
imunitas tubuh yang salah mengidentifikasi alergen. Zat ini
dianggap menimbulkan bahaya pada tubuh, tetapi faktanya
tidak demikian. Saat tubuh terpapar alergen, antibodi yang
disebut dengan Imunoglobulin E (IgE) akan terbentuk. Adanya
kontak di dalam tubuh dengan alergen membuat produksi IgE
meningkat sebagai reaksi dari tubuh. Hal ini dapat memicu
pelepasan histamin yang akhirnya menimbulkan gejala alergi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Pada dasarnya, penyebab utama alergi adalah respons
berlebihan sistem imun dalam menghadapi zat asing
yang memasuki tubuh. Tidak semua orang mempunyai
alergi, tapi ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan
risikonya.
Kendati penyebabnya sama, pemicu alergi sangatlah
beragam. Bahkan, Anda mungkin saja terpapar alergen
dari lingkungan sekitar tanpa Anda sadar.
2. SARAN
Alergi yang ringan dapat sembuh dengan sendirinya
tanpa penanganan yang khusus sekitar satu hari sampai
dengan tiga hari. Akantetapi jika kondisi yang Anda alami
semakin memburuk, maka kami sangat menyarankan
kepada Anda agar segera menemui dokter, sehingga
penanganan yang tepat dapat segera diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/artikel/jangan-anggap-remeh-
alergi-waspadai-gejala-gejalanya#:~:text=Biasanya
%20orang%20yang%20alergi%20akan,dan
%20membutuhkan%20penanganan%20medis%20segera.
https://www.alodokter.com/alergi#:~:text=Alergi
%20adalah%20reaksi%20sistem%20kekebalan,gatal%2C
%20atau%20bahkan%20sesak%20napas.
https://www.halodoc.com/kesehatan/alergi
https://hellosehat.com/alergi/pengertian-alergi/?amp=1