Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ALERGI

NAMA:CHRISTMAS SAAMANGUN
NIM:201876082

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON

1
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa laporan ilmiah baik di dalam negeri atau luar negeri menunjukkan bahwa
angka kejadian alergi terus meningkat tajam beberapa tahun terahkir.Tampaknya alergi
merupakan kasus yang cukup mendominasi kunjungan penderita di klinik rawat jalan
Pelayanan Kesehatan Anak.Menurut survey rumah tangga dari beberapa negara
menunjukkan penyakit alergi adalah adalah satu dari tiga penyebab yang paling sering
kenapa pasien berobat ke dokter keluarga. Penyakit pernapasan dijumpai sekitar 25% dari
semua kunjungan ke dokter umum dan sekitar 80% diantaranya menunjukkan gangguan
berulang yang menjurus pada kelainan alergi. BBC beberapa waktu yang lalu melaporkan
penderita alergi di Eropa ada kecenderungan meningkat pesat.Angka kejadian alergi
meningkat tajam dalam 20 tahun terakhir.Setiap saat 30% orang berkembang menjadi
alergi. Anak usia sekolah lebih 40% mempunyai 1 gejala alergi, 20% mempunyai astma, 6
juta orang mempunyai dermatitis (alergi kulit). Penderita Hay Fever lebih dari 9 juta orang
(Judarwanto, 2005).

Alergi merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang disebabkan zat-zat yang
tidak berbahaya. Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya, pada
orang normal tidak menimbulkan reaksi. Zat penyebab alergi ini disebut allergen. Allergen
bisa berasal dari berbagai jenis dan masuk ke tubuh dengan berbagai cara. Bisa saja melalui
saluran pernapasan, berasal dari makanan, melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat
adanya kontak dengan kulit seperti; kosmetik, logam perhiasan atau jam tangan, dan lain-
lain. Zat yang paling sering menyebabkan alergi: Serbuk tanaman; jenis rumput tertentu;
jenis pohon yang berkulit halus dan tipis; serbuk spora; penisilin; seafood; telur; kacang
panjang, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya; susu; jagung dan
tepung jagung;sengatan insekta; bulu binatang; kecoa; debu dan kutu. Yang juga tidak
kalah sering adalah zat aditif pada makanan, penyedap, pewarna dan pengawet.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR

Pengertian

Alergi adalah suatu perubahan daya reaksi tubuh terhadap kontak pada suatu zat
(alergen) yang memberi reaksi terbentuknya antigen dan antibodi.Namun, sebagian besar
para pakar lebih suka menggunakan istilah alergi dalam kaitannya dengan respon imun
berlebihan yang menimbulkan penyakit atau yang disebut reaksi hipersensitivitas. Hal ini
bergantung pada berbagai keadaan, termasuk pemaparan antigen, predisposisi genetik,
kecenderungan untuk membentuk IgE dan faktor-faktor lain, misalnya adanya infeksi
saluran nafas bagian atas, infeksi virus, penurunan jumlah sel T-supresor dan defisensi IgA.

Secara umum penyakit alergi digolongkan dalam beberapa golongan, yaitu:


1. Alergi atopik : reaksi hipersensitivitas I pada individu yang secara genetik
menunjukkan kepekaan terhadap alergen dengan memproduksi IgE secara berlebihan.
2. Alergi obat reaksi imunologi yang berlebihan atau tidak tepat terhadap obat tertentu.
3. Dermatitiskontak : reaksi hipersensitivitas IV yang disebabkan oleh zat kimia, atau
substansi lain misalnya kosmetik, makanan, dan lain-lain.

Manifestasi klinik alergi paling sering tampak melalui 3 organ sasaran, yaitu saluran
nafas, gastrointestinal dan kulit.

Etiologi

Ada beberapa jenis penyebab alergi yaitu :

1. Defisiensi limfosit T yang mengakibatkan kelebihan IgE.


2. Kelainan pada mekanisme umpan balik mediator.

3
3. Faktor genetik.
4. Faktor lingkungan : debu, tepung sari, tungau, bulu binatang, berbagai jenis makanan
dan zat lain.

Patofisiologi

Gejala alergi timbul apabila reagin atau IgE yang melekat pada permukaan mastosit
atau basophil bereaksi dengan alergen yang sesuai. Interaksi antara alergen dengan IgE
yang menyebabkan ikat-silang antara 2 reseptor-Fc mengakibatkan degranulasi sel dan
penglepasan substansi-substansi tertentu misalnya histamin, vasoactive amine,
prostaglandin, tromboksan, bradikinin. Degranulasi dapat terjadi kalau terbentuk ikat-silang
akibat reaksi antara IgE pada permukaan sel dengan anti-IgE.
Histamin melebarkan dan meningkatkan permeabilitas vaskular serta merangsang
kontraksi otot polos dan kelenjar eksokrin. Di saluran nafas, histamin merangsang kontraksi
otot polos sehingga menyebabkan penyempitan saluran nafas dan menyebabkan membran
saluran nafas membengkak serta merangsang ekskresi lendir pekat secara berlebihan. Hal
ini mengakibatkan saluran nafas tersumbat, sehingga terjadi asma, sedangkan pada kulit,
histamin menimbulkan benjolan (urtikaria) yang berwarna merah (eritema) dan gatal karena
peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan pelebaran pembuluh darah. Pada
gastrointestinal, histamine menimbulkan reflek muntah dan diare.

Pengertian Alergi
Alergi adalah suatu perubahan daya reaksi tubuuh terhadap kontak pada suatu zat
(alergen) yang memberi reaksi terbentuknya anti gen dan antibodi. Alergi adalah
merujuk pada reaksi berlebihan oleh sistim imun kita sebagai tanggapan pada kontak
badan dengan bahan-bahan asing tertentu. Berlebihan karena bahan-bahan asing ini
umumnya dipandang oleh tubuh sebagai sessuatu yang tidak membahayakan dan
tidak terjadi tanggapan pada orang-orang yang tidak alergi. Tubuh dari orang-orang
yang alergi mengenali bahan asing itu dan sebagian dari sistim imun diaktifkan.
Bahan-bahan alergi disebut "allergens". Contoh-contoh dari allergens termasuk

4
serbuk sari, tungau, jamur-jamur, dan makanan-makanan. Untuk mengerti bahasa
alergi adalah sangat penting untuk mengingat bahwa allergens adalah bahan-bahan
yang asing terhadap tubuh dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang
tertentu.

Penyebab Alergi
Salah satu penyebab alergi adalah genetik. Anak-anak dari salah satu orang tua
yang menderita alergi, maka mereka berpotensi menderita alergi oleh 15 – 30%.
Anak-anak dengan kedua orang tua menderita alergi, dan kemudian anak tersebut
kemungkinan 50-75% terpengaruh oleh alergi. Tetapi alergi juga dapat terjadi
bahkan jika kedua orang tua tidak menderita alergi. Gejala alergi pada anak dapat
terjadi saat anak memiliki reaksi hipersensitif terhadap lingkungan, seperti
perubahan suhu udara, udara yang buruk, udara lembab dan suhu udara panas atau
dingin.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan alergi adalah: makanan (seperti susu,


telur, udang, ikan, kacang-kacangan), obat, kelelahan, stres, debu rumah, spora
jamur, serbuk sari, asap kendaraan, asap rokok, udara lembab, udara panas, bau
cat, perubahan cuaca, serangga (seperti semut, nyamuk, tawon, ulat).

Gejala Alergi
gejala alergi yang terjadi dalam tubuh dapat dibedakan dari bagian di mana alergi
itu terjadi. Beberapa bagian tubuh sering dipengaruhi oleh alergi yang ada:

 Sistem pernafasan. Gejala alergi pada sistem


pernapasan adalah batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin, sesak napas, mengi
suara, mimisan, sakit telinga, kemerahan telinga, tenggorokan gatal, suara serak.
 Sistem pencernaan. Gejala alergi terhadap sistem
pencernaan: nyeri perut, diare, sulit buang air besar, kembung, dan sering kentut.
 Kulit. Gejala alergi pada kulit bisa kulit gatal, kulit
merah berbintik-bintik, kulit menebal, eksim, kulit menjadi kebiruan / hitam, bibir
menjadi bengkak.

5
 Mata. Gejala alergi pada mata adalah: mata gatal, mata
merah, mata berair, mata belekan, warna kehitaman di bawah mata, bintitan.

Cara Penanganan Alergi


Untuk cara penanganan alergi adalah sebagai berikut :

 Hindari penyebab dari alergi (misal : makanan (seperti susu, telur, udang, ikan,
kacang-kacangan), obat, kelelahan, stres, debu rumah, spora jamur, serbuk sari, asap
kendaraan, asap rokok, udara lembab, udara panas, bau cat, perubahan cuaca,
serangga (seperti semut, nyamuk, tawon, ulat)
 Kenali tanda-tanda alergi
 Beri anti alergi bila sudah tersedia dan bila belum bawa kebalai pengobatan
terdekat.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Alergi adalah suatu perubahan daya reaksi tubuh terhadap kontak pada suatu zat
(alergen) yang memberi reaksi terbentuknya antigen dan antibodi. Secara umum penyakit
alergi digolongkan dalam beberapa golongan, yaitu: alergi atopik, alergi obat, dan
dermatitis kontak.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kresno, Siti Boedina. 1996. IMUNOLOGI : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium.Jakarta :


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Ed. 3. Jakarta: EGC.


Subowo. 2010. Imunologi Klinik, Ed. 2. Jakarta : Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai