Anda di halaman 1dari 2

Perbaikan Nilai Fisiologi

Nama : Tesalonika Oktia Marlina Gracia.S

Nim : 2011311039

Prodi : S1 Gizi semester 4

SISTEM SARAF

Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan mengoordinasikan
seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai kegiatan,
seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta semua aktivitas mental, termasuk
berpikir, belajar, dan mengingat. Ini juga membantu Anda mengontrol bagaimana tubuh
bereaksi dalam keadaan darurat. Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang
belakang, organ-organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang
menghubungkan organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem ini bekerja dengan
mengambil informasi melalui bagian tubuh atau indera tertentu, memproses informasi
tersebut, serta memicu reaksi, seperti membuat otot Anda bergerak, merasakan sakit, atau
bernapas.

Bagian Sistem Saraf


Secara garis besar, terdapat tiga bagian pada sistem saraf pusat manusia. Ketiga bagian
tersebut adalah:
1. Otak : mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh. Seperti yang disebutkan di atas,
organ ini merupakan bagian dalam sistem saraf pusat manusia. Jika saraf pusat merupakan
pusat kontrol tubuh, maka otak adalah markas besarnya.

2. Sumsum tulang belakang : sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari susunan
saraf pusat. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak melalui batang otak dan
kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.

3. Sel saraf atau neuron : anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu sendiri atau disebut neuron.
Fungsi sel saraf atau neuron adalah menghantarkan implus saraf. Neuron terbagi ke dalam
tiga jenis, yaitu neuron sensorik yang membawa pesan ke saraf pusat, neuron motorik yang
membawa pesan dari saraf pusat, serta interneuron yang menghantarkan pesan di antara
neuron sensorik dan motorik di saraf pusat.

Fungsi Sistem Sara

Sistem saraf pada manusia memiliki beberapa fungsi. Fungsi tersebut adalah:

 Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi sensorik).


 Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.
 Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi integrasi).
 Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat merespon dengan tepat
(fungsi motorik).
Struktur Saraf

Sistem saraf pusat : Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
memiliki fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian
tubuh,kemudian mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan
respons tubuh.

Sistem saraf tepi : Saraf tepi menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan
bagian lainnya di tubuh.

Masing-masing susunan saraf tepi, yaitu somatik dan otonom, memiliki fungsi yang berbeda.
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari bagian-bagian sistem saraf tepi:

 Sistem saraf somatik

Sistem saraf somatik bekerja dengan mengontrol semua hal yang Anda sadari dan
secara sadar memengaruhi respon tubuh, seperti menggerakkan lengan, kaki, dan
bagian tubuh lainnya. Fungsi saraf ini menyampaikan informasi sensorik dari kulit,
organ indera, atau otot ke sistem saraf pusat. Selain itu, saraf somatik juga membawa
respons keluar dari otak untuk menghasilkan respon berupa gerakan.

 Sistem saraf otonom

sistem saraf otonom mengontrol aktivitas yang Anda lakukan secara tak sadar atau
tanpa perlu memikirkannya. Sistem ini terus menerus aktif untuk mengatur berbagai
aktivitas, seperti bernapas, detak jantung, dan proses metabolisme tubuh.

Ada dua bagian dari saraf ini:


1. Sistem simpatik
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri
Anda. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan menghadapi
potensi ancaman di lingkungan.
Misalnya, ketika Anda sedang cemas atau takut, saraf simpatik akan memicu respons dengan
mempercepat detak jantung, meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan aliran darah ke
otot, mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan melebarkan pupil mata. Ini dapat
membuat tubuh merespons dengan cepat dalam situasi gawat darurat.
2. Sistem parasimpatik
Sistem ini gunanya menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri
Anda. Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak jantung, memperlambat
pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Ini
memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal.

Anda mungkin juga menyukai