Anda di halaman 1dari 34

SISTEM SARAF

SYIFA 2023
 Sistem saraf adalah jaringan kompleks yang terdiri
dari serabut-serabut saraf untuk mengatur serta
mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh, seperti
melihat, bergerak, hingga mengendalikan kerja dari
berbagai organ tubuh.
 Tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan
yang harmonis karena pengaturan hubungan saraf
diantara berbagai system
 Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf
(neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas
(fasikulus).
 Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf.
 Sistem saraf manusia terdiri dari beberapa bagian,
yaitu:
 otak,
 sumsum tulang belakang,
 serta neuron atau sel-sel saraf.
 Secara umum sistem saraf sebagai sistem
koordinasi mempunyai fungsi utama yaitu:
a. Memelihara fungsi tubuh
b. Mengatur kegiatan di dalam tubuh
c. Menerima rangsangan eksternal dan internal
d. Mengolah rangsangan yang diterima
e. Merespon rangsangan yang diterima
Adapun sejumlah fungsi organ tubuh yang memerlukan
peran dari sistem saraf adalah sebagai berikut:

 Fungsi kognitif untuk mengontrol pikiran, daya ingat, dan perasaan.


 Fungsi motorik untuk mengendalikan gerakan tubuh, seperti koordinasi
dan keseimbangan tubuh.
 Sensoris panca indra, seperti melihat, menyentuh, mendengar, dan
merasakan.
 Fungsi sistem kardiovaskular dan pernapasan, seperti detak jantung dan
laju pernapasan.
 Respons terhadap ancaman, stres, dan rasa nyeri.
 Menjalankan fungsi pencernaan.
 Mempengaruhi produksi hormon pada sistem endokrin.
 Mempengaruhi proses neurobiologis tubuh seperti tidur, proses
penyembuhan, dan penuaan.
 Mempengaruhi proses reproduktif tubuh seperti pubertas.
Sistem saraf pusat
Otak
 Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan
sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia.
 Otak terletak di dalam rongga tengkorak, yang pada
orang dewasa sudah tidak dapat lagi membesar,
sehingga bila terjadi penambahan komponen rongga
kepala akan meningkatkan tekanan intra cranial.
 Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum),
otak kecil (Cerebellum), dan batang otak
 Otak besar (Cerebrum), Berfungsi untuk: pengaturan semua
aktivitas mental yaitu berkaitan dengan kepandaian
intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
 Otak besar terletak di bagian depan otak
 Terdiri atas :
a. Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.
b. Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.
c. Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan otot
terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
d. Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan
kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap
 Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar,
tepatnya di bawah otak besar.
 Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan
luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna
putih.
 Otak kecil berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja
otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan
 Otak Tengah (Mesensefalon): Terletak di depan
otak kecil (menghubungkan otak kecil bagian kiri
dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang).
 Di depan otak tengah ada:
a. Talamus (Pusat pengatur sensoris)
b. Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur
selera
makan, Keseimbangan cairan tubuh).
 Medula oblongata merupakan salah satu bagian
dari batang otak.
 Berperan dalam mengontrol fungsi-fungsi
otonomik (fungsi yang tidak disadari) seperti
pernapasan, pencernaan, detak jantung, fungsi
pembuluh darah, serta menelan dan bersin
 Pelindung otak terdiri dari :
a. rangka tulang bagian luar

b. tiga lapisan jaringan ikat yang disebut


meninges  Lapisan meningeal terdiri
dari pia meter,
lapisan araknoid, dan durameter.
Sumsum Tulang Belakang
(Medulla Spinalis)

 Sumsum tulang belakang, yaitu bagian tubuh yang


terdiri dari sekumpulan serabut saraf dan berfungsi
untuk menghubungkan otak dengan bagian tubuh
lain melalui batang otak.
 Sumsum tulang belakang berperan dalam
mengirimkan sinyal dari otak ke bagian tubuh
lainnya dan juga sebaliknya.
 Fungsi :
a. Penghubung impuls dari dan ke otak.

b. Memungkinkan jalan terpendek pada gerak


refleks.
 Di bagian dalam ada

1. akar dorsal yang mengandung neuron sensorik.

2. akar ventral yang mengandung neuron motorik


 Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan
agak pipih.
 Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari
area urutan korda melalui foramina intervertebral
 Struktur Internal medulla spinalis terdiri dari sebuah
inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi
putih.
 Batang atas dan bawah disebut tanduk atau kolumna
dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi dan
neuron eferen serta akson tidak termielinisasi.
 Setiap saraf spinal memiliki satu radiks
dorsal dan satu radiks ventral
 Traktus Spinal: Substansi putih korda

yang terdiri dari akson termielinisasi,


dibagi menjadi funikulus anterior,
posterior dan lateral.
 Dalam funikulus terdapat fasiukulus atau

traktus
Saraf Tepi (Saraf Perifer)
 Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada
di bagian luar otak dan medulla spinalis.
 Sistem ini juga mencakup:

a. saraf cranial yang berasal dari otak

b. saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis,

c. ganglia serta reseptor sensorik yang


berhubungan.
 Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :
a. 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial) : 3
pasang saraf sensori, 5 pasang saraf motori, 4
pasang saraf gabungan.
b. 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf
spinal) : 8 pasang → saraf leher (servikal); 12
pasang → saraf punggung (Torakal); 5 pasang →
saraf pinggang (Lumbal); 5 pasang → saraf
pinggul (Sakral); 1 pasang → saraf ekor
(Koksigial).
Berdasarkan cara kerjanya, sistem saraf tepi dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu:

Sistem •Sistem saraf yang bertugas menyampaikan informasi dari


saraf motorik dan sensorik pada mata, telinga, kulit, dan

saraf otot menuju sistem saraf pusat dan membawa instruksi


dari otak untuk menghasilkan suatu respons.
• Sistem saraf ini mengontrol semua gerakan yang disadari.

somatik
Sistem •Sistem saraf yang mengendalikan kerja kelenjar

saraf
atau organ dalam tubuh secara tidak sadar.
•Sistem saraf otonom terdiri dari dua cabang,
yaitu sistem simpatik dan sistem parasimpatik

otonom
 Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik
selalu berlawanan
(antagonis).
 Sistem simpatik: untuk mengatur respons

tubuh saat terjadi ancaman atau stres (flight or


fight)
 Sistem parasimpatik untuk mengatur organ

dalam tubuh agar dapat bekerja secara optimal


dan rileks (rest and digest).
 Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion.
 Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak
di sepanjang tulang belakang, menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai
urat pra ganglion pendek
 Saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion
yang panjang karena ganglion menempel pada
organ yang dibantu.
Click icon to add picture

TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai