Anda di halaman 1dari 6

Anatomi dan bagian sistem saraf

Sistem saraf terdiri dari jaringan saraf, yang selnya padat dan ketat dan saling terkait. Meskipun
sangat kompleks, jaringan saraf hanya terdiri dari dua jenis sel utama, yaitu neuron (sel-sel
saraf) dan neuroglia (sel pendukung/insulator/ pelindung sel saraf).

1. Sel saraf atau neuron


bagian yang tak kalah penting dari anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu sendiri atau
disebut neuron. Neuron adalah sel-sel yang sangat kompleks. Meskipun sangat beragam
strukturnya, semua sel saraf mempunyai badan sel (cell body) yang fungsinya sangat penting
dalam kerja sistem saraf. Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

 Badan Sel (The Cell Body)

Badan sel disebut juga soma (badan). Walaupun sangat beragam ukuran diameternya yaitu dari
5 sampai 140 µm, namun semua sel saraf hanya memiliki satu inti sel yang dikelilingi oleh
sitoplasma. Kandungan sitoplasma pada sel saraf tidak berbeda dengan sel-sel lain pada
umumnya. Badan sel merupakan tempat proses dari impuls yang diterima oleh ujung- ujung
saraf. Badan sel banyak terletak di Sistem Saraf Pusat.  Namun badan sel yang disebut ganglia
terletak disepanjang Sistem saraf tepi.

 Dendrit

Kebanyakan dari sel saraf memiliki banyak dendrit yang merupakan perpanjangan atau
percabangan dari badan sel. Dendrit seperti halnya ranting pada pohon yang merupakan
percabangan dari dahan pohon. Organel-organel yang terdapat pada badan sel juga terdapat di
dalam dendrit. Dendrit berfungsi sebagai penerima rangsang, memperluas area untuk
menerima sinyal dari sel saraf lain. Dendrit juga berfungsi untuk menghantarkan sinyal ke
badan sel.

 Akson
Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang memanjang dari daerah berbentuk kerucut
pada badan sel. Akson diselubungi oleh selubung myelin. Akson berfungsi untuk mengantarkan
rangsang dari atau ke badang sel. Sel-sel saraf ini dapat ditemukan di seluruh tubuh dan
berkomunikasi satu sama lain untuk menghasilkan respons dan tindakan fisik. Dilansir dari
National Institues of Health, diperkirakan terdapat sekitar 100 miliar neuron di otak. Sel saraf ini
termasuk dengan 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf tulang belakang, dan di bagian
lainnya.

Fungsi Saraf Neuron

1. Neuron Sensorik (Afferent)

Neuron ini berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ,
indera, atau saraf organ internal ke Central Nervous System (CNS).

2. Neuron Motorik (Efferent)

Neuron ini berfungsi untuk menyampaikan impuls dari CNS ke efektor.

3. Interneuron

Neuron ini berfungsi menghubungkan neuron sensorik dan motorik.

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat (SSP) adalah bagian dari sistem saraf yang mengkoordinasi kegiatan dari
semua bagian tubuh. Sebagian besar sistem saraf dan terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Bersama-sama dengan sistem saraf perifer memiliki peran fundamental dalam
kontrol perilaku. SSP adalah yang terkandung dalam dorsal rongga, dengan otak di dalam
rongga tengkorak dan tulang belakang di rongga tulang belakang.

Otak dan sum-sum tulang belakang ini merupakan organ yang sangat lunak dan memiliki fungsi
yang sangat penting bagi semua proses yang ada dalam tubuh sehingga membutuhkan
perlindungan. Selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas- ruas tulang belakang.
Susunan Saraf Pusat

Susunan saraf pusat ini mengatur seluruh kegiatan tubuh. Otak dan sumsum tulang belakang
merupakan pusat dari seluruh sistem saraf manusia.

1. Otak

Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh. Seperti yang disebutkan di atas,
organ ini merupakan bagian dalam sistem saraf pusat manusia. Jika saraf pusat merupakan
pusat kontrol tubuh, maka otak adalah markas besarnya.
Otak merupakan pusat saraf yang paling utama yang terletak didalam rongga tengkorak. Otak
terdiri dari tiga bagian yakni: otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum
lanjutan (medulla oblongata).

1. OtakBesar(Cerebrum)
Otak besar berfungsi untuk membuat manusia melakukan logika, memiliki kemampuan
berpikir, memiliki bahasa, kesadaran, dapat merencanakan sesuatu, dapat mengingat
sesuatu dan juga bisa melengkapi kemampuan visual pada tubuh manusia. Hal inilah yang
menjadi pembeda antara manusia dengan binatang. Di dalam otak besar juga terdapat
bagian-bagian penyusunnya yang disebut dengan Lobus. Setiap bagian lobus itu memiliki
tugas dan fungsinya masing-masing yaitu sebagai berikut:
 Lobus Frontal

Lobus frontal memiliki fungsi untuk membuat manusia mampu membuat alasan, mampu untuk
melakukan aktivitas atau bergerak, kognisi, mampu membuat perencanaan, mampu
menyelesaikan masalah, memberikan penilaian, merangsang kreativitas pada manusia,
mengontrol perasaan, mengontrol perilaku yang berhubungan dengan seksual dan juga mampu
berbahasa secara umum.
 Lobus Parietal
Lobus ini letaknya berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti
tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
 Lobus Temporal
Sedangkan lobus temporal tempatnya berada di bagian bawah berhubungan dengan
kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
 Lobus Occipital
Selanjutnya ada lobus occipital yang berada di bagian paling belakang, berhubungan dengan
rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek
yang ditangkap oleh retina mata.

2. OtakKecil(Cerebellum)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher
bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur
sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh.
Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari
seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu
dan sebagainya.
3. Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
Disebut juga sebagai sumsum penghubung karena menghubungkan otak kecil dengan
sumsum tulang belakang. Sumsum lanjutan terletak didepan otak lecil dan dibagian bawah otak
besar. Susunan sumsum lanjutan ini merupakan kebalikan dari susunan otak besar dan otak
kecil. Yakni pada bagian luarnya berwarna putih mengandung neurit dan dendrit, sedangkan
bagian dalamnya berwarna kelabu mengandung badan-badan sel saraf (neuron). Fungsi
sumsum lanjutan ini ialah untuk mengatur denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan kegiatan
tubuh yang tidak disadari.

4. Sumsum Tulang Belakang


Sama dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari susunan saraf
pusat. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak melalui batang otak dan kemudian
mengalir sepanjang ruas tulang belakang. Saraf tulang belakang berperan dalam aktivitas
sehari-hari dengan mengirimkan sinyal dari otak ke bagian lain dari tubuh dan memerintahkan
otot untuk bergerak. Selain itu, sumsum tulang belakang juga menerima masukan sensorik dari
tubuh, memprosesnya, dan mengirimkan informasi tersebut ke otak.
Terletak memanjang didalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang
pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang sama dengan susunan sumsum lanjutan. Pada
bagian dalamnya terdiri terdapat bagian yang berbentuk sayap kearah depan yang disebut akar
ventral, sedangkan yang kearah belakang disebut akar dorsal.
Pada sumsum tulang belakang terdapat sel saraf perantara (penghubung) yang
menghubungkan sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.
5. Sistem Limbik
Sistem limbik terletak di otak tengah, yaitu pada celebral cortex, thalamus, dan
hypothalamus. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan
korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon,
memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme
dan juga memori jangka panjang.

Sistem Saraf Tepi


Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf yang merupakan lanjutan dari otak dan
spinal cord. Sel-sel saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Berdasarkan impuls saraf
yang dibawa sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf aferen (membawa impuls ke saraf
pusat) dan eferen (yang membawa impuls ke efektor). Sedangkan, berdasarkan asalnya sistem
saraf tepi dibagi menjadi saraf sum-sum tulang belakang (spinal) dan saraf otak (cranial).

 Saraf sum-sum tulang belakang (spinal)

Sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinali
(sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula
spinalis.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3
buah pleksus yaitu sebagai berikut:

 Pleksus cervicalis 
 Pleksus brachialis 
 Pleksus Jumbo sakralis 

Sistem Saraf Otonom


Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti saraf-saraf yang mengontrol
detak jantung, pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem saraf otonom terbagi
menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.

Sistem syaraf parasimpatik disebut dengan cholinergic karena diaktivasi oleh


acetylcholin yang dihasilkan oleh post ganglion. Sedangkan systen syaraf simpatik disebut
adrenergic karena umumnya postganglionig meleparkan norepineprin.

Sistem syaraf parasimpatik umumnya disebut sebagai “housekeeping system’ yang


menyebabkan organ (jantung, organ pencernaan, dll) dalam dapat bekerja secara normal
(homeostatis). Sistem syaraf simpatik bekerja dalam keadaan stress sehingga disebut dengan
“fight or flight” system. Kondisi stress ini ditandai dengan peningkatan detak jantung, tekanan
darah, dilatasi bronchioles pada paru dan lain sebagainya.

Referensi :
Science Olympiad, 2020. The Nervous System. 
The University of Queensland, 2020. Peripheral nervous system. 
The University of Queensland, 2020. The spinal cord. 

Anda mungkin juga menyukai