Anda di halaman 1dari 10

Makalah Anatomi Sistem Saraf

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Andi Ihsan, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 4:


1.Wiwit Pramuja
2. Muhammad Adam Malik
3. Muhammad Chaidir Darwin
4. Caya Syam Nur Raoda
5.Risna Sarungu’
6. Weldy Saputra
BAB I
Pendahuluan
1.1Latar belakang
Tubuh manusia adalah suatu unit da. Dalam melakukan aktivitas fisiologis, perlu terjalin
hubungan atau koordinasi antara organ tubuh yang satu dengan organ tubuh lainnya. Agar
berfungsinya sistem organ yang terdiri dari banyak alat dapat bekerja secara selaras, maka
diperlukan suatu sistem pengendalian atau pengaturan. Sistem kendali ini disebut sistem
koordinasi.
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem sensorik, dan sistem endokrin.
Pengaruh sistem saraf yaitu dapat mempunyai sikap terhadap perubahan kondisi lingkungan
yang merangsangnya. Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem
saraf.
Merupakan sarana untuk mengendalikan dan mengatur aktivitas organ-organ dalam tubuh.
sistem saraf mempunyai kemampuan menerima rangsangan dan mengirimkan pesan
rangsangan atau impuls saraf ke sistem saraf pusat. , yang kemudian memberikan respons
atau respon terhadap stimulus tersebut. Impuls saraf ini ditransmisikan melalui serabut
saraf.

1.2Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf?
b. Bagaimana klasifikasi sistem saraf?
c. Bagaimana macam-macam gangguan pada sistem saraf?
d. Bagaimana proses mekanisme jalannya impls pada sistem saraf?
e. Cara Mengatasi dan Mencegah Gejala Gangguan Sistem Saraf

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu sistem saraf
b. Mengetahui klasifikasi dari ssitem saraf
c. Mengetahui macam-macam gangguan pada sistem saraf
d. Mengetahui proses mekanisme jalannya impuls pada sistem sarafe.
e. Mengetaui cara mengatasi dan mencegah gejala gangguan system saraf
BAB II
Pembahasan
1.Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah jaringan saraf yang kompleks, sangat terspesialisasi, dan saling
berhubungan. Sistem saraf mengoordinasikan, menafsirkan, dan mengendalikan interaksi
antara individu dan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur
sebagian besar aktivitas sistem tubuh lainnya. Melalui regulasi neurologis ini, komunikasi
terjalin antara sistem tubuh yang berbeda, sehingga tubuh dapat berfungsi sebagai satu
kesatuan yang harmonis.
Dalam sistem ini lahirlah semua fenomena kesadaran, pemikiran, ingatan, bahasa,
perasaan dan gerak. Dengan demikian, kemampuan memahami, mempelajari, dan
menanggapi rangsangan merupakan hasil kegiatan terpadu sistem saraf yang berpuncak
pada bentuk kepribadian dan perilaku individu. Jaringan saraf terdiri dari Neugrolia dan sel
Schwan (sel pendukung) serta neuron
(sel saraf). Kedua jenis sel ini sangat erat kaitannya dan terintegrasi sehingga berfungsi
bersama sebagai satu kesatuan. Sistem saraf juga merupakan suatu struktur yang terdiri dari
komponen-komponen sel saraf (Neuron). Sistem saraf bersama dengan sistem hormonal
menjaga fungsi tubuh. Secara umum sistem saraf berfungsi mengatur, misalnya kontraksi
otot.
alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung dengan cepat, dengankecepatan sekresi
beberapa kelenjar endokrin.Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yangsangat
kompleks dan khusus. Sistem syaraf menerima berjuta-jutarangsangan yang berasal dari
berbagai organ. Semua rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon
apa yang akan diberikan oleh tubuh.
Sistem saraf sendiri terdiri dari otak, sumsum tulang belakang,organ-organ sensorik,dan
semua saraf yangmenghubungkan organ-organ ini dengan seluruh tubuh.Sistem saraf akan
mengoordinasikan setiap tindakan bagiantubuh dengan mengirimkan sinyal ke dan dari
berbagai bagiantubuhnya. Bersama-sama, setiap organ ini
bertanggung jawab untukmengendalikan tubuh dan komunikasi di antara bagian-
bagiannya.Contoh, saraf memberi tahu jantung untuk berdetak atau memberitahu paru-
paru untuk bernapas tanpa kita sadari.
2.klasifikasi Sistem Saraf
Menurut Pane (2019), sistem saraf kompleks dapat dibagi menjadi dua kelompok utama:
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang
belakang, sedangkan sistem saraf tepi meliputi sistem saraf somatik dan otonom. Kedua
sistem ini bekerja sama untuk mengontrol seluruh aktivitas dalam tubuh, baik disadari
maupun tidak.
A.Sistem Saraf Pusat
Menurut Joseph (2020), sistem saraf pusat mengontrol seluruh pengaturan dan pemrosesan
rangsangan, mulai dari pengaturan pikiran, gerakan, emosi, pernapasan, detak jantung,
pelepasan hormon, dan suhu tubuh, hingga koordinasi seluruh sel saraf untuk melakukan
aktivitas. fungsi pengaturan dalam tubuh.
1.Otak (Brain Encephalon)
Otak merupakan organ di kepala yang mengendalikan seluruh fungsi tubuh manusia.
Meliputi pengendalian gerakan, sensasi, perasaan, dan pikiran. Otak juga memungkinkan
manusia berpikir dan memecahkan masalah. Otak adalah organ yang sangat penting dan
melakukan fungsi kompleks seperti kecerdasan, kesadaran, memori, dll. Ukuran otak sekitar
dua kepalan tangan dan beratnya sekitar 1.500 gram.

(A) Otak besar (cerebrum) terdiri dari dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri. Kedua
belahan otak tersebut dihubungkan oleh suatu tubuh raksasa yang menyeimbangkan
aktivitas kedua belahan otak tersebut. Belahan kanan mengontrol tubuh bagian kiri,
sedangkan belahan kiri mengontrol tubuh bagian kanan.
(B) Otak kecil (cerebellum) Otak kecil terletak di bawah otak besar. Otak kecil juga terdiri dari
dua belahan, yaitu belahan kanan dan kiri. Kedua belahan otak kecil dihubungkan oleh
jembatan Varol. Fungsi otak kecil adalah mengatur keseimbangan tubuh dan
mengkoordinasikan aktivitas otot saat bergerak.
(C) Otak Tengah (mesensefalon) otak tengah terletak di depan otak kecil dan Jembatan
Varol.Otak tengah adalah lobus visual, pusat refleks mata dan pendengaran. Otak tengah
terdiri dari dua bagian, yaitu terdiri daari dua bagian yaitu talamus dan hipotalamus.

2.Sum - Sum Tulang Belakang


Sumsum tulang belakang merupakan kelanjutan dari Medula blongata. Bagian ini berlanjut
hingga ke tulang belakang. Panjang sumsum tulang belakang sekitar 42 hingga 43 cm.
Sumsum tulang belakang dilindungi oleh rongga tulang belakang dan ditutupi oleh
meninges. Terdapat 31 pasang saraf soinall cords termasuk 8 di serviks, 12 di thoracic, 5 di
lumbal, 5 di sakrum, dan 1 di coccygel. Sum - sum tulang belakang terhubung langsung ke
otak melalui batang otak dan kemudian berjalan di sepanjang ruas tulang belakang. Fungsi
sumsum tulang belakang adalah untuk mengangkut informasi dari berbagai bagian tubuh ke
otak dan sebaliknya.

3.Neuron (Sel Saraf)


Neuron adalah sel yang sangat kompleks: meskipun strukturnya sangat beragam, semua
sel saraf memiliki badan sel (sel Body) yang memiliki fungsi yang sangat penting dalam
berfungsinya sistem saraf. Sistem saraf juga merupakan sel yang membentuk sistem saraf
pusat. Miliaran Sel - Sel ini dapat ditemukan di seluruh tubuh dan berkomunikasi satu sama
lain untuk menciptakan respons dan tindakan fisik. Diperkirakan terdapat 86 miliar sel Saraf
di otak manusia.
B.Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf lanjutan dari otak dan Spinal Cord. Neuron ini
membawa impuls dari dan ke sistem saraf pusat. Saraf tepi mempunyai fungsi
menghubungkan respon sistem saraf pusat dengan organ dan bagian tubuh lainnya. Saraf ini
meluas dari sistem saraf pusat ke area luar tubuh dan berfungsi sebagai jalur untuk
menerima dan mengirimkan rangsangan ke otak. Saraf yang menyusun sistem saraf tepi
disebut akson. Dalam beberapa kasus, saraf ini berukuran sangat kecil, namun beberapa
kumpulan saraf berukuran besar dan terlihat jelas dengan mata.
1.Sistem Saraf otonom
Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar.Seperti saraf-saraf yang mengontrol
detak jantung,pupilmata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem saraf otonomterbagi
menjadi tiga macam, yaitu
A.Sistem Simpatik
Sistem ini mengatur respon resistensi internal tubuh ketika ada ancaman
terhadap tubuh.Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan
menghadapi potensi ancaman lingkungan. Misalnya, ketika Anda cemas atau takut, sistem
saraf simpatik mengaktifkan respons dengan meningkatkan detak jantung, meningkatkan
laju pernapasan, meningkatkan aliran darah ke otot, mengaktifkan kelenjar keringat, dan
melebarkan pupil. Hal ini memungkinkan tubuh bereaksi cepat dalam situasi darurat.
B.Sistem Parasimpatik
Sistem ini berguna untuk menjaga fungsi tubuh tetap normal setelah terjadi sesuatu yang
mengancam diri. Setelah ancaman berlalu, sistem ini memperlambat detak jantung,
memperlambat pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil. Hal
ini memungkinkan kita mengembalikan tubuh ke kondisi relaksasi normal.
C.Sistem Saraf Somatik
Sistem ini terdiri dari serabut saraf perifer. Fungsisaraf ini mengambil informasi sensorik
atau sensasi dariorgan perifer seperti kulit, dan nantinya dibawa ke sistemsaraf pusat. Pada
saraf somatik juga terdiri serabut sarafmotor yang keluar dari otak dan membawa pesan
untukmenggerakkan tubuh yang dibantu oleh otot rangka, Misalnya, saat menyentuh termos
panas, saraf sensorik membawa informasi bahwa ini adalah sensasi panas ke otak. Nah,
setelah itu, saraf motorik memberitahu otak untuk menggerakkan otot-otot tangan
untuksegera menghindar,melepas atau menarik tangan daritermos panas tersebut.
Keseluruhan proses ini terjadi kurang lebih dalam waktu satu detik.
3.Macam – Macam gangguan Pada sistem Saraf
a. Infeksi dan peradangan
Ada beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebabgangguan saraf. Sebagai contoh, infeksi,
kanker, diabetes, lupus,hingga rematik. Diabetes dapat menyebabkan neuropati
diabetik,sehingga membuat Anda merasa kesemutan dan nyeri pada area kaki
B.Stroke
Penyebab stroke adalah ketika salah satu pembuluh darahpada otak tersumbat dan pecah.
Produksi darah yang kurang bisamenyebabkan sebagian otak mati.Maka dari itu, tubuh
tidak dapat mengirim pesan melalui saraf. Stroke dapat menyebabkan kerusakan saraf yang
ringan hingga parah.
c. Cedera
Gangguan sistem saraf juga bisa terjadi karena cedera kecelakaan, sehingga
mengakibatkan saraf terjepit, tegang, atau.Selain itu, tabrakan dan atuh juga
bisamerusak sistem saraf pada semua bagian tubuh tanpa terkecuali.
d. Tekanan/saraf Terjepit
jaringan saraf yang terjepit atau tertekan mengakibatkan sirkulasi darah tidak lancar. Untuk
itu, cara kerja saraf punterganggu. Biasanya, penyebabnya adalah Olahraga Berlebihan,Stres,
tumor, hingga masalah pada area panggul
e. Paparan Zat beracun
Obat kemoterapi, obat terlarang, alkohol, dan zat beracunjuga bisa menyebabkan neuropati
perifer atau kerusakan jaringansaraf manusia. Apabila kita mempunyai riwayat penyakit
ginjal,ini meningkatkan kemungkinan kerusakan saraf karena ginjal sulit menyaring
racun. Penuaan usia bertambah menyebabkan sinyal neuron tidak lagi secepat dulu. Jadi,
mungkin kita bisa merasakan gerak refleks melambat. Sebagian orang juga bisa mengalami
mati rasa pada area tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya.
F. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, sinyal saraf tidak lagi secepat sebelumnya. Jadi mungkin kita
bisa merasakan gerakan refleksnya melambat. Beberapa orang mungkin juga mengalami
mati rasa di lengan, kaki, atau bagian tubuh lainnya
4.Proses mekanisme jalannya Impuls
Secara umum fungsi neuron adalah menerima rangsangan dan mampu merespon
rangsangan tersebut. Sebagai jaringan komunikasi, saraf tentunya memiliki mekanisme
khusus untuk mengirimkan impuls. Ada dua mekanisme transmisi impuls saraf. Mekanisme
transmisi impuls saraf adalah sebagai berikut
A.Impuls dihantarkan melalui sel saraf
Impuls dapat diteruskan dan mengalir melalui sel saraf yang disebabkan adanya
perbedaan potensial listrik yang dinamakan polarisasi.Muatan listrik di luar membran sel
saraf adalah posifit sedangmuatan yang diluar adalah negatif Apabila sel saraf diberidengan
rangsangan akan mengakibatkan polarisasi membran berubah, sehingga polarisasi akan
mengalami pembalikan. Prosespembalikan akan diulang yang menyebabkan rantai reaks

B.Impuls Dihantarkan Lewat sinapsis


Jika impuls listrik mengenai tombol sinapsis, permeabilitas embrane prasinaps terhadap
ion kalsium meningkat. Ion kalsium kemudian akan masuk, sedangkan gelembung
sinapsis melepaskan neurotransmitter ke celah sinaps. Gelembung sinaps menyatu dengan
membrane prasinaps. Impuls sampai ke embrane postsinaps karena di bawah
neutransmitter, kemudian Neutransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dihasilkan oleh
membrane postinaps
5. Cara Mengatasi dan Mencegah Gejala Gangguan Sistem Saraf.
A.Mengubah Pola Gaya Hidup
Pola gaya hidup memang memiliki peranan besar dalamhidup manusia, salah satunya
adalah sebagai penunjangkesehatan otak dan sistem saraf. Oleh karena itu, mengubah
polahidup menjadi lebih sehat seperti menjaga berat badan,menerapkan pola makan gizi
seimbang, menghindari minuman beralkohol, dan mengonsumsi makanan yang
mengandung vitamin B dipercaya mampu mencegah dan mengurangi gejala gangguan saraf.
B.Melakukan Gerakan Peregangan Di Sela Aktivitas
Melakukan aktivitas yang sama secara berulang seperti mengetik,menekan tombol mouse,
dan faktor usia sering kali menjadi faktor munculnya gangguan saraf periferal yang ditandai
dengan rasa kebas,kram,dan kesemutan pada anggota tubuh tertentu (biasanya kaki dan
tangan). Oleh karena itu, kita disarankan untuk meluangkan waktu kurang lebih 30 menit
untukmelakukan peregangan di sela aktivitas setiap harinya.
c. Istirahat Cukup dan Olahraga Teratur
Selain bisa membantu tubuh agar tetap fit dan bugar,memiliki waktu istirahat yang cukup
juga terbukti ampuh untuk mencegah terjadinya gangguan saraf. Pasalnya saat istirahat
inilah otot dan saraf bekerja untuk mengganti sel-sel tubuh yangrusak.Selain istirahat
cukup,pastikan juga untuk berolahragasecara teratur setiap harinya.Tak selalu dengan
olahraga yangberat,beberapa olahraga seperti jogging santai, jalan cepat,senam pagi, atau
yoga selama 10-15 menit setiap harinya jugabisa menjadi pilihan tepat untuk menjaga
kesehatan saraf
d. Berhenti Merokok
Zat nikotin yang terdapat dalam rokok memiliki dampakyang sangat buruk bagi kesehatan,
terutama saraf. Semakin lamaseseorang mengonsumsi rokok (perokok aktif), maka otak
akansemakin terpapar racun yang akan memicu proses inflamasi yang berujung pada
kerusakan saraf dan memicu timbulnya penyakitserius seperti stroke,demensia,dan paling
parah adalah Alzheimer. Begitu pula dengan perokok pasif, meski merekatidak merokok
namun tetap menghisap asap rokok yangmengandung nikotin. Jika hal ini terjadi dalam
waktu yang lama,maka perokok pasif bisa mengidap penyakit yang cukupmembahayakan,
salah satunya adalah kanker paru-paru

e. Mengonsumsi Vitamin Neurotropik


Dalam kehidupan sehari-hari, vitamin B memiliki peranyang sangat penting dalam
menunjang kesehatan saraf manusia. Namun pada kenyataannya masih banyak orang lupa
untuk mencukupi kebutuhan vitamin ini melalui makanan yang merekakonsumsi setiap
harinya,sehingga mampu memicu timbulnyagejala gangguan saraf. Cara sederhana yang bisa
Anda lakukanuntuk mengurangi gangguan saraf ini adalah dengan mengonsumsi vitamin
neurotropik yang mengandung kombinasi Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 100 mg, dan
Vitamin B12 5000mcg seperti hemaviton Neuro Forte
BAB 3
Kesimpulan
Dari Informasi Yang kami kumpulkan diketahui bahwa sistem saraf adalah suatu jaringan
saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem
saraf mengkoordinasi,menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan
lingkungan lainnya.Klasifikasi sistem saraf terbagi menjadi dua yaitu Sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi.Sistem saraf pusat mengendalikan seluruh pengaturan dan pengolahan
rangsangan, mulai dari mengatur pikiran, gerakan, emosi, pernapasan, denyut jantung,
pelepasan berbagai hormon, suhu tubuh, hingga koordinasi seluruh sel saraf untuk
melakukan fungsi pengaturan di dalam tubuh. Sistem saraf pusat terdiri dari otak, neuron
dan sum-sum tulang belakang.Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf lanjutan dari
otak dan spinal cord. Sel-sel saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Saraf tepi
berfungsi menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di
tubuh. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf otonom dan sistem saraf osmatik.

Anda mungkin juga menyukai