Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENNDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seluruh aktivitas didalam tubuh manusia diatur oleh sistem saraf.
Dengan kata lain, sistem saraf berperan dalam pengontrolan tubuh manusia.
Denyut jantung, pernafasan, pencernaan, dan urinaria dikontrol oleh sistem
saraf. Sistem saraf juga mengatur aliran darah, dan konsentrasi osmotik darah.
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh
yang terdiri dari saraf, endokrin (hormon), dan pengindraan. Sistem saraf
bekerja dengan cepat untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang
merangsangnya. Pengaturan sistem dilakukan oleh benang – benang saraf.
Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi,
serta tingkah laku. Hormon bekerja jauh lebih lambat, tetapi teratur dan
berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormon dilakukan
melalui pembuluh darah. Alat indera merupakan reseptor rangsang dari
luar.     
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua
sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja
untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya
untuk menanggapi rangsangan.
Di dalam kepala terdapat suatu organ menakubkan yang mengatur
semua aktifitas yang dilakukan oleh tubuh kita. Organ itu adalah otak. Otak
adalah pusat sistem saraf manusia yang paling canggih dan melebihi
komputer. Otak manusia sangatlah kompleks yang terdiri atas 100 miliar saraf
(neuron). Otak memiliki berbagai macam gelombang otak jika diukur
menggunakan alat EEG (Electro Enchepalo Gram). Gelombang tersebut
memiliki frekuensi yang menunjukkan jumlah impuls perdetik dengan satuan
Hz. Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari

1
lingkungan luar kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang melewati serabut saraf. 1
Berdasarkan latar belakang diatas, pemakalah akan membahas tentang
pengertian sistem saraf, susunan sistem saraf pusat, pripsip penghantaran
impuls, gerak biasa dan pengertian gerak refleks, gangguan dan kelainan pada
sistem saraf, pengaruh obat-obatan dan bahan penikmat dalam makanan
terhadap sistem saraf, dan sistem hormon pada manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem saraf?
2. Bagaimana susunan sistem saraf pusat?
3. Bagaimana pripsip penghantaran impuls?
4. Apa Pengertian gerak biasa dan pengertian gerak refleks?
5. Apa saja gangguan dan kelainan pada sistem saraf?
6. Apa saja pengaruh obat-obatan dan bahan penikmat dalam makanan
terhadap sistem saraf?
7. Bagaimana sistem hormon pada manusia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian saraf.
2. Untuk mengetahui susunan sistem saraf pusat.
3. Untuk mengetahui prinsip penghantaran impuls
4. Untuk mengetahui gerak biasa dan gerak refleks.
5. Untuk mengetahui gangguan dan kelainan pada sistem saraf.
6. Untuk mengetahui pengaruh obat-obatan dan bahan penikmat dalam
makanan.
7. Untuk mengetahui sistem hormon pada manusia.

1
Rohana, Gut Windarsih, Biologi untuk SMA/MA kelas XI (Klaten: PT Intan Pariwara,
2011), h. 69

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus
dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan
lainnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas
system-system tubuh lainnya, karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin
komunikasi antara berbagai system tubuh hingga menyebabkan tubuh
berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam system inilah berasal segala
fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi
kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap
suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang
puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.
Sitem saraf merupakan sistem regulasi atau control yang berfungsi
menerima dan menghantarkan rangsangan kesemua bagian tubuh sekaligus
memberikan tanggapan terhadap ransangan tersebut.2
Sistem saraf tersusun atas urin-urin pelaksana, yaitu sel saraf dan
neuroglia. Sel saraf (neuron) merupakan sel yang terdiri atas badan sel,
benang akson (neurit), dan sebuah atau lebih dendrid. Pada badan sel dapat di
temukan adanya nukleus. Dendrit merupakan bagian neuron yang bersifat
menerima ransangan dari reseptor atau akson neuron lain menuju badan sel.
Adapun akson merupakan bagian neuron yang berhubungan dengan dendrit
neuron yang lain atau sel efektor dan berfungsi meneruskan ransangan dari
badan sel menuju terminal akson. Neurogolia merupakan kelompok sel yang
berfungsi memberikan nutrisi dan bahan untuk kehidupan neuron. Neurogolia
terdiri atas myelin dan neurilema. Mielin merupakan selubung akson yang
terbentuk dari sel schwan. Akson ada yang berselubung mielin dan ada yang
tidak. Akson bermielin memiliki kemampuan menghantarkan impuls lebih
cepat dibandingkan akson tidak bermielin. Alasannya, pada akson bermielin

2
Riandari Henny, Theory and Application of Biology (Solo: Bilincual, 2009), h. 275

3
ada loncatan listrik, tepatnya saat impuls melewati nudos ranvier. Nodus
Ranvier merupakan bagian akson yang tidak bermielin dan terletak di antara
sel-sel Schwann. Neurilema merupakan selaput berfungsi untuk regenerasi
serabu saraf.3
Dalam badan sel terdapat badan Nissl yang berfungsi menerima dan
meneruskan implus dari Dendrit ke Neurit. Neurit merupakan juluran panjang
sitoplama dari badan sel. Neurit berfungi menerukan implu dari badan sel
syaraf ke sel saraf lain. Neurit terbungkus oleh selubung mielin yang di susun
oleh sel-sel Schawann. Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung neurit
dan pemberi nutrisi bagi neuron. Bagian neurit yang tidak terbungkus
selubung mielin diebut nodus Ranvier. Ketika di neurit, impuls berjalan di
Nodus Ranvier dan kemudian meloncati selubung mielin. Hal ini terjadi
karena selubung mielin berifat ebgai isolator impuls. Loncatan impuls terebut
mempercepat gerakan impuls. Sel-sel saraf saling berhubungan membentuk
suatu simpul saraf yang disebut ganglion. Antara neuron satu dengan neuron
yang lainnya dihubungkan oleh sinapsis.4
Ada tiga macam neuron berdaarkan fungsinya, yaitu neuron sensorik
(neuron aferen), neuron motoric (neuron eferen) dan neuron asosiasi (neuron
penghubung).
1. Neuron sensorik berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sister
saraf pusat. Reseptor adalah menerima rangsang. Organ yang
mengandung reseptor diebut indra.
2. Neuron motoric berfungsi menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat
ke efektor. Efektor berupa otot dan kelenjar.
3. Neuron asosiasi berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan
neuron motorik. Neuron asosiasi terdapat dalam otak dan sum-sum
tulang belakang.

3
Riandari Henny, Theory and Application of Biology, h. 276
4
Wigati, Rohana, Biologi untuk SMA/MA kelas XI (Klaten: PT Intan Pariwara, 2009),
h.60

4
B. Susunan Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem sarafpusat dan sistem saraf tepi.
1. Sistem Saraf Pusat
Sistem Saraf Pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh
aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh
tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput
meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah,
dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal,
selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia
terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater. Antara
lapisan arachnoid dengan piameter terdapat ruang subarachnoid yang
berisi cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi sebagai pelindung gesekan
antara otak dengan tengkorak dan sumsum tulang belakang dengan ruas-
ruas tulang belakang.
a) Otak
Otak merupakan pusat saraf utama karena berperan dalam
pengaturan seluruh aktifitas tubiuh. Bagian luar otak (koteks) berwarna
abu-abu. Bagian ini banyak mengandung badan sel saraf yang disebut
substansi grissea. Bagian dalam otak (medula) berwarna putih. Bagian
ini banyak mengandung neurit dan dendrit yang disebut Substansi Alba.

5
Otak terdiri dari enam bagian, yaitu otak besar (serebrum), otak depan
(diensefalon), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum),
jembatan farol (pons varolli), dan sumsum lanjutan (medula oblongata).
Adapun fungsi-fungsi bagian otak ada pada table berikut.

b) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

6
Bagian luar Medula Spinalis berwarna putih dan bagian dalamnya
abu-abu. Medula Spinalis merupakan lanjutan medula oblongata dan
terdapat dalam rongga tulang belakang. Fungsi medula spinalis sebagai
berikut.
1) Mengantarkan impuls dari dan ke otak.
2) Mengendalikan gerakan refleks.
2. Sistem Saraf Tepi
Saraf tepi menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf
(otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi terdiri atas saraf
kranial dan saraf spinal. Saraf kranial berasal dari otak dan berjumlah 12
pasang. Nama-nama dan fungsi saraf kranial sebagai berikut.
No Nama Neuron Jenis Neuron Hal yang Diatur
I olfaktorius Sensorik penciuman
II optikus Sensorik melihat
III okulomotorus Motorik mengering
IV troklearis Motorik mengunyah
V trigeminus Sensorik- Menggerakkan
bola mata.
motorik Sakit, tekanan,
pedas, dan suhu
VI abdusen motorik Menggerakkan
bola mata
VII fasialis Motorik Mimik muka
sensorik mengecap
VIII vestibuloakustiku sensorik Keseimbangan
s dan mendengar
IX glosofaringus Motorik Menelan

sensorik mengecap

X vagus Motorik Menelan,

7
sekresi getah
sensorik Lambung sakit
dan lapar
XI aksesorius motorik Bicara,
menggerakkan
kepala
XII hipoglosus motorik Bicara,
mengunyah,
menelan

Saraf spinal berasal dari sumsung tulang belakang. Cabang-cabang


saraf spinal mempersatukan seluruh otot rangka dan kulit. Saraf spinal
berjumlah 31 pasang yang terdiri dari 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf
punggung, 5 saraf pinggang, 5 saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.
Sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat
pada medula spinalis (sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang
saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis.
Jumlah Medula spinalis daerah Menuju

8 pasang Serviks Kulit kepala, leher dan otot tangan

12 pasang Punggung Organ-organ dalam

5 pasang Lumbal/pinggang Paha

5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari kaki

1 pasang Koksigeal Sekitar  tulang  ekor

8
Berdasarkan fungsinya sistem saraf tepi terdiri dari atas sistem saraf
somatik (saraf sadar) dan sistem saraf otonom (saraf tidak sadar).
a) Sistem Saraf Somatik
Berdasarkan arah impuls yang dibawanya, sistem saraf tepi
dibedakan menjadi sistem saraf aferen dan eferen. Sistem saraf aferen
membawa impuls dan reseptor menuju sistem saraf pusat. Sistem saraf
eferen membawa impuls dari sistem saraf pusat ke efektor.
Berdasarkan tempatnya, sistem saraf tepi terdiri atas saraf kranial
dan saraf spinal. Saraf kranial berasal dari otak dan jumlah 12 pasang.
Nama-nama dan fungsi saraf otak sebagai berikut.
Saraf spinal berasal dari sumsum tulang belakang. Cabang-cabang
saraf spinal mempersatukan seluruh otot rangka dan kulit. Saraf spinal
berjumlah 31 pasang yang terdiri dari 8 pasang saraf leher, 12 pasang
saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 saraf pinggul, dan 1
spasang saraf ekor.
b) Sistem Saraf Otonom
Sistem sarafotonom mengendalikan gerak organ-organ yang
bekerja secara otomatis. Contoh otot polos, jantung, lambung, usus,
pembuluh darah, dan kelenjar. Sistem saraf otonom terdiri dari saraf
simpatetik dan saraf parasimpatelik. Kedua macam saraf itu bekerja
antagonis. Fungsi kedua macam saraf tersebut dapat Anda simak pada
gambar berikut.5

C. Prinsip Penghantaran Impuls

5
Wigati, hidayah, Biologi peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam (Klaten: Intan
Pariwara, 2014) h. 57

9
Ada dua prinsip penhantaran impuls, yaitu melalui neuron dan melalui
sinapsis
1) Penghantaran Impuls Melalui Neuron

Penghantaran impuls dengan cara ini terjadi kaarena adanya


perbedaan muatan listrik antara bagian luar dan bagian dalam membran
serabut saraf. Ketika istirahat, bagian luar membran serabut saraf
bermuatan listrik positif, Sementara itu, bagian dalam membran serabut
saraf bermuatan listrik negatif. Keadaan tersebut dinamakan polarisasi.
Ketika menerima rangsang berupa impuls, permukaan luar membran
serabut saraf bermuatan negatif dan permukaan dalamnya bermuatan
positif. Keadaan ini disebut depolarisasi. Selanjutnya akan terjadi aliran
listrik dari daerah bermuatan listrik negatif ke daerah bermuatan listrik
positif. Impuls kemudian diteruskan ke neuron dan akhirnya menuju
sumsum tulang belakang dan otak. Pesan kemudian diolah oleh otak dan
sumsum tulang belakang sehingga timbul tanggapan atau respon. Respon
diubah menjadi impuls dan diteruskan ke neuron motorik higga ke
efektor.6

2) Penghantaran Iimpuls Melalui Sinapsis


6
Rohana, Gut Windarsih, , Biologi untuk SMA/MA kelas XI h. 73

10
Apabila impuls telah sampai di ujung akson maka ujung akson
maka ujung akson akan melepaskan zat neurotransmitter. Zat ini berfungsi
menghantarkan umpuls ke ujung dendrit neuron berikutnya. ada beberapa
macam neurotransmitter, yaitu asetilkolin (terdapat pada sinapsisi di
seluruh tubuh), noradrenalin ( yang terdapat pada saraf simpatetik), dan
serotonin (yang terdapat pada saraf pusat dan otak). Neurotransmitter
menerima impuls untuk di bawa ke presinapsis dan menuju membran
postsinapsis. Akibatnya membran tersebut mengalami depolarisasi
sehingga impuls di teruskan ke saraf lainnya.

D. Terjadinya Gerak Biasa dan Gerak Refleks


Gerak adalah suatu aktivitas tubuh karena adanya rangsangan oleh saraf.
Gerak dibagi menjadi dua macam, yaitu gerak biasa dan gerak refleks.
1) Gerak biasa
Gerak biasa adalah gerak yang dilakukan dengan kesadaran.
Sedangkan, gerak refleks dilakukan di luar kesadaran.
rangsang reseptor neuron sensorik otak neuron
motorik efektor

2) Gerak reflek

11
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
sangat singkat dan tidak melewati otak. Gerak refleks sangat dibutuhkan
untuk menghindari bahaya. Reaksi atau tanggapan dalam usaha
melindungi tubuh dari rangsangan atau hal-hal yang membahayakan.
Reaksi atau tanggapan yang ditimbulkan sangat cepat dan tidak disadari.
Gerak refleks berpusat pada sumsum tulang belakang. Pada mekanisme
gerak refleks rangsangan yang diterima oleh organ reseptor dibawa oleh
saraf sensorik tidak menuju otak, tetapi menuju sumsum tulang belakang.
Tanpa diolah oleh otak, tanggapan rangsang segera dibawa oleh saraf
motorik menuju efektor. Skemanya adalah sebagai berikut 7
Ransang reseptor neuron sensorik konektor (otak/sumsum
tulang belakang) neuron motorik efektor
E. Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Saraf Manusia
1) Meningitis merupakan peradangan di bagian selaput otak (meninges)
yang di sebabkan oleh bakteri neisseria meningitis atau virus.
2) Hidrosefalus merupakan peradangan selaput otak (serebrospinal)
sehingga cairan otak terkumpul di otak. Akibatnya, kepala menjadi
membesar.
3) Neuritis adalah iritasi pada neuron yang di sebabkan oleh infeksi,
kekurangan vitamin, keracunan, atau karena tekanan.
4) Parkinson merupakan gangguan produksi dopamin di otak karena
neuron mengalami degenerasi. Kekurangan dopamin menyebabkan
asetilkolin tidak dapat bekerja secara normal. Gangguan koordinasi
kerja otot ini mengakibatkan penderita mengalami tremor ( melakukan
gerak yang tidak terkendali )
5) Gegar otak adalah gangguan pada otak akibat benturan keras kepada
kepala.
6) Epilepsi adalah kelainan pada neuron-neuron di otak akibat kelainan
metabolisme, infeksi, toksin atau kecelakaan. Penderita epilepsi tidak

7
Riandari Henny, Theory and Application of Biology. h. 284

12
dapat merespon ransang pada saat kambuh. Bahkan otot-otot rangka
berkontraksi dan tidak terkontrol.
7) Alzheimer umumnya menyerang orng ber usia di atas 65 th. Gangguan
alzheimer di tandai dengan berkurangnya kemampuan mengingat.
Penderita alzheimer juga kehilangan kemampuan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari.
8) Afasia (kehilangan daya ingat) karena kerasukan pada otak besar
bagian tengah.
9) Ataksia adalah penyakit degeneratif akibat mengecil nya otak kecil.
Gejala yang di alami penderita ataksia yaitu kesulitan mengontrol
gerak tubuh, tersedak saat minu, dan kesulitan melaf.alkan kata-kata8
F. Pengaruh Obat-obatan dan Bahan Penikmat dalam Makanan terhadap
sisitem saraf
Dalam dosis tepat,obat-obatan bermanfaat dalam proses
penyembuhan seseorang yang sakit. Beberapa jenis obat-obatan serta
efeknya terhadap sisitem saat sebagai berikut:
1) Halusinogen merupakan jenis obat yang dapat menimbulkan
halusinasi. Contohnya ganja, sabu-sabu, dan ekstansi.
2) Sedatif berfungsi menurunkan aktifitas otak sehingga penderita merasa
mengantuk. Contohnya obat tidur.
3) Stimulan atau amfetamin befungsi mempercepat kerja otak sehingga
pengguna selalu merasa terjaga dan bersemangat.
4) Analgesik merupakan obat yang menekan sistem saraf sehingga dapat
mengurangi rasa sakit pada pengguna.

Penggunaan obat-obatan yang berlebihan dapat menimbulkan


dampak yang merugikan bagi pengguna nya. Bebrapa dampak akibat
kelebihan memakai obat-obatan sebagai berikut:

a. Menyebabkan kecanduan atau adiksi.


b. Hilangnya koordinasi sistem saraf.

8
Rohana, Gut Windarsih, , Biologi untuk SMA/MA kelas XI ,h.75

13
c. Hilangnya kesadaran diri.
d. Menyebabkan kematian.
Bahan penikmat dalam makanan juga dapat menimbulkan efek
kecanduan pada seseorang. Contoh bahan penikmat yaitu kafein dalam
kopi, tein dalam teh, dan teobromen dalam cokelat. Oleh karena itu,
pengguna di sarankan tidak mengkonsumsi bahan tersebut secara rutin
setiap hari. Pada kasus yang lain, bahan penikmat justru menimbulkan
gangguan pada sistem saraf. Contohnya seseorang yang denyut jantungnya
berdebar-debar setelah minum kopi.9

G. Sistem Hormon pada Manusia


Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh suatu kelenjar
dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak memiliki saluran
sehingga disebut kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Sekresinya disebut
sekresi internal. Hormon diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi
pengaruhnya sangat besar. Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis,
reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Hormon adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kalenjar endokrin disebut juga kelenjar
buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran, tetapi
langsung menuju pembuluh darah. Hipofisis merupakan salah satu kelenjar
endokrin. Hipofisis merupakan salah satu kelenjar endokrin. Hipofisis sering
disebut master of glands karena memengaruhi aktivitas kelenjar yang lain.
Macam-macam kelenjar endokrin sebagai berikut.
1. Macam Kelenjar Endokrin
Kelenjar yang berbeda akan menghasilkan hormon yang berbeda
pula. Berikut ini merupakan macam-macam kelenjar endokrin dan hormon
yang di hasilkannya.
a) Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar. Kelenjar hipofisis
disebut juga master gland karena sekresinya berperan mengatur

9
Rohana, Gut Windarsih, , Biologi untuk SMA/MA kelas XI , h.75

14
sekresi kelenjar Endokrin lainnya. Kelenjar ini memiliki tiga bagian
(lobus), yaitu bagian depan (lobus anterior), bagian tengah (lobus
intermediat), dan bagian belakang (lobus posterior).
1) Lobus Anterior Hipofisis
Lobus anterior hipofisis menghasilkan bermacam-macam
hormon sebagai berikut.
 Somatotrophic Hormone (STH)
Somatotrophic hormone (hormon somatotrofik) disebut
juga hormon pertumbuhan (growth hormone/GH) karena
berfungsi untuk pertumbuhan.
 Luteotrophic Hormone (LTH)
Hormon ini disebut juga prolaktin. Fungsinya
merangsang kelenjar air susu untuk menyelesaikan air susu.
 Thyroid-Stimulating Hormone (TSH)
Hormon ini berfungsi merangsang sekresi kelenjar tiroid.

 Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)


Fungsi hormon ini untuk mengendalikan kelenjar
korteks adrenal.
 Gonadotrophic Hormone (GH)
Gona hormone merupakan kelenjar kelamin yang
terdiri atas follicles-stimulating hormone (FSH) dan
luteinising hormone (LH). Pada pria, FSH berfungsi
mempengaruhi spermatogenisis, sedangkan pada wanita
berfungsi merangsang pemasakan folike dalam ovarium.
Pada pria, LH sama dengan interstitial cell-stimulating
hormone (LSH) dan berfungsi merangsang sel-sel intertisial
leydig dalam testis agar menghasilkan testosteron. Pada
wanita, LH berfungsi merangsang ovulasi.
2) Lobus Intermediat Hipofisis

15
Bagian ini menghasilkan melanocyte-stimulating hormone
(MSH) yang berfungsi mengatur perubahan warna kulit.
3) Lobus Posterior Hipofisis
Bagian ini menghasilkan dua macam hormon, yaitu vasopresin
yang memengaruhi tekanan darah serta oksitosin yang berfungsi
membantu proses kelahiran pada wanita.
b) Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid terletak di kiri dan kanan trakea di daerah
faring. Dekat jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin,
trildotironin, dan kalsitonin. Hormon-hormon ini berfungsi
memengaruhi metabolisme sel, memengaruhi pertumbuhan, dan
memengaruhi perubahan tiroksin.
Hormon tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan
yodium dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembengkalan
kelenjar tiroid. Hal itu terjadi karena kelenjar tiroid harus bekerja
keras memproduksi tiroksin dengan bahan baku (yodium) yang
kurang. Pembengkalan kelenjar tiroid menimbulkan penyakit
gondok.
Kelebihan (hipersekresi) tiroksin pada orang dewasa akan
mengakibatkan penyakit morbus basedow. Tanda-tanda penyakit ini,
antara lain: metabolism meningkat, denyut jantung cepat, gugp,
emosional, pelupuk mata melebar, dan bola mata menoonjol.
Hipersekresi tiroksin pada anak-anak menyebabkan gigantisme
(pertumbuhan raksasa). Sementara itu, kekurangan (hiposekresi)
teroksin pada orang dewasa menyebabkan miksidema. Gejala ini
ditandai dengan kegemukan yang luar biasa (obesitas) dan
kecerdasan menurun. Hiposekresi teroksin pada anak-anank
menyebabkan kretinisme, yaitu pertumbuhan kerdil dan kemunduran
mental.
Hormone teroksin mengandung banyak yudium. Kekurangan
yodium dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan

16
kelenjar teroid. Hal itu terjadi karena kelenjar teroid harus bekerja
keras memproduksi teroksi dengan bahan baku (yodium) yang
kurang. Pembengkakan kelenjar-kelenjar teroid menimbulkan
penyakit gondok. Hormone kalsitonin berfungsi menjaga
keseimbangan ion kalsium (Ca2+) dalam darah. Jika ion Ca2+ dalam
darah meningkat, hormone kalsitonin juga meningkat dan akan
mengendapkan ion Ca2+ tersebut dalam tulang.
Hormon kalsitonin berfungsi keseimbangan ion kalsium
(Ca2+) dalam darah. Jika ion Ca2+ dalam darah meningkat, hormon
kalsitonin juga meningkat dan akan mengendapkan ion Ca 2+ tersbut
dalam tulang.10

10
Riandari Henny, Theory and Application of Biology , h. 291-292

17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus
dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya.
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem sarafpusat dan sistem saraf tepi.
1. Sistem Saraf Pusat
Sistem Saraf Pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh
aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri
atas otak dan sumsum tulang belakang.
2. Sistem Saraf Tepi
Saraf tepi menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf
(otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi terdiri atas saraf kranial
dan saraf spinal.
Pengaruh Obat-obatan dan Bahan Penikmat dalam Makanan terhadap sisitem
saraf, dalam dosis tepat,obat-obatan bermanfaat dalam proses penyembuhan
seseorang yang sakit.
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan
langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak memiliki saluran sehingga
disebut kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Sekresinya disebut sekresi internal.
Hormon diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi pengaruhnya sangat besar.
Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, reproduksi, metabolisme, dan
tingkah laku. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.

18
DAFTAR PUSTAKA
Rohana dan Gut Windarsih, Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Klaten: PT Intan

Pariwara, 2011.

Henny Riandari, Theory and Application of Biology. Solo: Bilincual, 2009.

Wigati dan Rohana, Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Klaten: PT Intan Pariwara,

2009.

Wigati dan hidayah, Biologi peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten:

Intan Pariwara, 2014.

19

Anda mungkin juga menyukai