PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan cepatnya ilmu pengetahuan, perdaban, dan pergaulan
masyarakat menyebabkan bahasa arab tidak lagi berada pada wilayah timur
tengah, tapi merambah ke penjuru dunia. Bahasa merupakan salah satu
menyampaikan maksud dan tujuan seseorang yang satu kepada yang lainya.
Seperti bahasa arab adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat bangsa
arab, ia memiliki keunikan yaitu bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an.
Bahasa arab adalah bahasa asing di Indonesia, dan sebagai bahasa
agama islam, keberadaanya mutlak diperlukan untuk mempelajari serta
mendalami ilmu pengetahuan islam. Oleh karena itu bahsa arab diajarkan
disekolah-sekolah islam, madrasah, dan pesantren. Dan apabila mempelajari
bahasa arab dengan baik dan benar serta memahaminya akan sangat
membantu dalam menghafal dan menguasai Al-Qur’an terutama
kandungan-kandunganya.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian pengantar pembelajaran b.arab mi
2. Bagaimana Sejarah pengantar pembalajaran b.arab mi
3. Bagaimana Landasan pengantar pembalajaran b.arab mi
4. Apa Tujuan pengantar pembalajaran b.arab mi
5. Bagaimana Urgensi pengantar pembalajaran b.arab mi
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian pengantar pembelajaran b.arab mi
2. Untuk mengetahui Sejarah pengantar pembalajaran b.arab mi
3. Untuk mengetahui Landasan pengantar pembalajaran b.arab mi
4. Untuk mengetahui Tujuan pengantar pembalajaran b.arab mi
5. Untuk mengetahui Urgensi pengantar pembalajaran b.arab mi
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ismail Suardi Wekke, Model pembelajaran bahasa arab (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2014), h.33-34.
bahasa, yang mencangkup empat keterampilan berbahasa yang diajarakn
secara integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.2
2
Taufik, “Pembelajaran keterampilan bahasa arab,” 2014, h.36-37.
sebgaian orientalis yang mendalami budaya ketimuran, termasuk
di Semananjung arab meyakini dan menyatakan bahwa
berdasarkan sudut bahasa asal, bahasa arab sesungguhnya sangat
konservatif. Teks-teks arab dan manuskrip berbahasa arab seperti
yang pernah dikemukakan dapat di kembelikan kepada sebab-
sebab terjadinya perluasan buta huruf (ummiyah) dikalangan
bangsa arab sebelum bangsa islam datang. Berdasarkan sebab-
sebab itu, teks dan manuskrip tertua yang berbahasa arab seperti
yang kita kenal sekarang di peroleh hanya dari dua masa abat
sebelum islam datang, tepanya masa yang lebih dikenal dengan
nama sastra jahili (adab al-jahiliyyah). Itulah sebeb nya kita tidak
dapat mengetahui apa-apa tentang keadaan tersebut melalui studi
perbandingan teks-teks berbahasa
2. perkembangan bahasa arab sesudah kedatangan islam
Berdasarkan masa kekuasaan dan politis, bahasa Arab mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Berikut faktor sosial dan budaya
yang mengelilinginya dalam lima fase perkembangan: sesudah
Islam menjadi agama yang kokoh , masa kekuasaan Bani
Umayyah, Bani Abbasiyyah, sesudah abad lima hijriah, dan
zaman baru. Peristiwa terpenting dalam sejarah perkembangan
bahasa arab adalah datangnya Islam dan tersiarnya agama
rahmatan lil’alamin ini sampai meluas ke berbagai daerah dari
Asia, tengah sampai Afrika Barat. Kedatangan islam dan turunnya
Al-Qur’an yang disusul oleh hadist, pada beberapa abad kemudian
menjadikan bahasa Arab sesuatu yang sangat penting dan menarik
perhatian bagi kalangan masyarakat, terutama para peneliti sosial
masyarakat. Sulit dipungkiri bahwa semakin besar jumlah
pemeluk Islam meskipun dalam proses penyebarannya selalu
berprinsip pada larangan untuk menyebarkan Islam secara paksa,
semakin meluas pula pengaruh bahasa Arab standard ini hingga
menyentuh kehidupan orang-orang awam.
Didorong oleh jiwa dan semangat keagamaan yang tinggi,
pemeluk-pemeluk Islam mempunyai kecintaan untuk selalu
membaca dan mempelajari Al-qur’an untuk menggali ajaran-
ajaran dan nila-nilai Islam merupakan keniscayaan yang sulit
dihindari. Berawal dari sini, upaya menjalin panduan bahasa Arab
dengan Islam mulai disosialisasikan ke seluruh pelosok negara
yang menembus lintas batas wilayah. Pencetusan gagasan dan
sosialisasi bahasa Arab ini membawa pengaruh yang sangat besar
dan terus menggelinding bak bola salju hingga mencapai wilayah
yang jauh sekali. Tentu saja, perkembangan ini sangat
menjanjikan bagi masa depan bahasa Arab yang kelak menjadi
bahasa agama dan kebudayaan bagi dunia Islam.Sebelum abad
tujuh Masehi, bahasa Arab adalah “bahasa statis” dan hanya
digunakanoleh suku-suku tertentu. Ia tidak lain hanya merupakan
bahasa orang-orang Badui yang bermukim dibagian utara
Semenanjung Arabia, dan sebagian tersebar di daerah Syam dan
Irak. Setelah Islam berkembang dan meluas ke berbagai daerah di
luar Semenanjung Arabia, bahkan hingga benua yang berbeda.
Perkembangan inilah yang yang menjadi bukti penegasan Allah,
kemenangan dan pertolongan Allah telah datang, kamu lihat
(Muhammad) bahwa manusia akanmemasuki agama Allah secara
berbondong-bondong. Pada zaman pemerintahan Umar bin
Khattab orang yang digelari al-Faruq orang-orang Arab yang
notabene adalah pendatang tersebut dilarang untuk memiliki hak
kepemilikan tanah di daerah-daerah baru yang mereka tempati.
inilah yang kelak menjadi kota baru yang bercorak Islam seperti
Basrah, Kufah, dan Fustat. Karena para pendatang baru (orang
Arab) berasimilasi dan bersosialisasi dengan penduduk aslinya
(komunitas lokal pribumi), pergaulan diantara pendatang baru
menjadi semakin solid dan kompak.
3. Peranan bahasa arab dalam agama
Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Arab baik yang berbentuk
klasik maupun modernmempunyai peranan yang sangat penting
dalam bidang agama Islam, Ilmu pengetahuan, dan hubungan
Internasional. Peranannya juga sangat penting dalam pembinaan
dan pengembangan kebudayaan Nasional. Rakyat Indonesia yang
tersebar di berbagai kepulauan di seluruh Nusantara sebagian
besar memeluk Islam sebagai agama dan keyakinannya.
Sebagaimana diketahui bahwa Islam adalah agama wahyu yang
diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai utusan
terakhir dihimpun menjadi kitab suci Al-qur’an yang berbahasa
Arab. Begitu pula hadist yang merupakan penjelasan dan
penafsiran Al-qur’an dihimpun dan disusun dalam bahasa Arab.
Jadi sumber pokok agama Islam adalah Al-qur’an dan hadist yang
keduanya berbahasa Arab. Dalam sejarah perkembangan agama
Samawi atau agama Wahyu, tidak terdapat kitab suci yang masih
asli bahasanya, kecuali Al-qur’an. Ayat-ayat Al-qur’an yang
diturunkan dalam dua periode, yaitu periode sebelum hijrah dari
Mekah ke Madinah yang lazim disebut surat-surat Makkiyah dan
periode setelah hijrah yang lazim di sebut surat-surat Madaniyyah
masih tetap utuh dalam bahasa aslinya. Keaslian atau otensitas ini
merupakan mukjizat sebagaimana yang Allah janjikan. Karena itu,
dapat dikatakan bahwa setiap terjemahan Alqur’an atau alih
bahasa dari bahasa Arab atau tafsirannya ke dalam bahasa selain
bahasa Arab tidak dapat disebut Al-qur’an. Ia hanya dapat
dikatakan sebagai terjemahan atau tafsir Al-qur’an3
5
Muhammad yunus, “Metode khusus bahasa arab,” 2011, h.21.
6
Muhammad Ali Al-Khuli, Strategi pembelajran bahasa arab (Yogyakarta: Basan
Publishing, t.t.), h.22.
ilmu- ilmu keislaman tertulis dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting
bagi umat islam terutama kalangan ilmuannya untuk mempelajari dan
memahami serta menguasai bahasa Arab. Jika tidak sulit bagi kita untuk
mengkaji Islam dari sumber aslinya yang berasal dari bahasa Arab. Oleh
karena itu pembelajaran bahasa Arab dalam Pendidikan Islam sangat
penting, disebabkan: pertama, bahwa sumber asli ajaran Islam al-Quran dan
Hadits ditulis dalam bahsa Arab, kedua, kitab-kitab karya ulama-ulama
besar yang mempengaruhi alur pemikiran umat Islam terutama di bidang
tafsir, hadits,fiqih, aqidah, tasawuf ditulis dalam bahasa Arab, ketiga, kajian
ilmu keislaman akan semakin berbobot jika mengambil rujukan dari bahasa
Arab, keempat, realitas kekinian di kalangan sarjana muslim, terutama
Indonesia semakin menipis dalam mengkaji ilmu keislaman yang berbasis
bahasa Arab.
Setelah Bahasa Arab dijadikan Allah SWT sebagai bahasa al-Qur’an,
maka terjadi perkembangan yang luar biasa pada bahasa ini, sehingga
memunculkan berbagai peranan penting dalam intraksi kehidupan umat
manusia, khususnya dalam pendidikan Islam, peranan-peranan tersebut
dapat diklasifikasi sebagai berikut: pertama bahasa Arab berperan sebagai
bahasa wahyu, sehingga menjadi bahasa yang istimewa.Kedua peranan
bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi umat manusia kepada Allah SWT.
Dalam agama Islam terdapat ibadah-ibadah tertentu yaitu sholat, zikir dan
do’a yang dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab. Sholat sebagai
medium manusia berkomunikasi langsung dengan Allah,seluruh bacaan-
bacaan di dalamnya memakai bahasa Arab. Jadi agar mengerti dan
memahami maksud didalamnya seseorang perlu mempelajari bahasa Arab.
Ketiga bahasa arab internasional.
Bahasa Arab mempunyai peranan penting dalam dunia internasional,
digunakan dalam dunia pendidikan Islam maupun pendidikan non Islam,
bahkan menjadi kajian di universitas-universitas besar duni, seperti Harvard
university dan Oxford University. Keempat peranan bahasa Arab dalam
kajian Islam. Bahasa Arab digunakan dalam berbagai macam kitab-kitab
Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum dan lain-lain. Sehingga untuk
7
memahaminya diperlukan penguasaan bahasa Arab secara komprehenship
agar tidak menimbulkan pemahaman yang salah.Demikian bahasa Arab
telah menunjukkan betapa penting kedudukannya dalam berbagai aspek,
baik sebagai bahasa wahyu, bahasa ibadah maupun bahasa komunikasi
internasional.Sehingga mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu
kunci pokok untuk membuka pintu ilmu pengetahuan, baik agama, sosial,
politik, ekonomi, dan kebudayaan. Dalam bukunya yang fenomenal, History
of The Arabs Philip K. Hitti mengatakan bahwa pada Abad Pertengahan
selama ratusan tahun bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan,
budaya, dan pemikiran progresif di seluruh wilayah dunia yang beradab.
Antara abad ke-9 dan ke-12, semakin banyak karya filsafat, kedokteran,
sejarah, agama, astronomi, dan geografi ditulis dalam bahasa Arab
dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya. Dari sinilah masa kegelapan
Eropa pada abad pertengahan mulai terang dan melahirkan zaman
pembaruan Eropa setelah mengambil dan memindahkan ilmu pengetahuan
dan kebudayaan dari kaum muslimin ke dunia Barat.Seorang orientalis barat
merasa belum lengkap apabila ia belum mampu dan mengerti bahasa Arab.
Bagi mereka bahasa Arab sangatlah penting, karena untuk membaca tidak
semuanya akan diterjemahkan begitu saja, tentu hanya akan dipilih mana
yang baik dan bagus. Inilah yang mengakibatkan mereka mempelajari
bahasa Arab secara sungguh-sungguh, sehingga bahasa Arab cepat sekali
berkembang dikalangan barat sejak abad pertengahan sampai sekarang.
7
Asna Andriani, “Urgensi pembelajaran bahasa arab dalam pendidikan Islam,”
2015, h.50-52.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Pembelajaran bahasa arab mi merupakan suatu upaya
memebelajarkan siswa untuk belajar bahasa arab dengan guru sebagai
fasilitator dengan mengarahkan berbagai unsure agara memperoleh tujuan
yang ingin dicapai.Bahasa arab adalah temuan dari prasasti tentang arak
baidah yang diperkirakan hidup pada awal pertama sebelum masehi. Bahasa
araba merupakan salah satu bahasa yang termasuk bahasa semit yang
termasuk rumpun semit yang berdiam disebelah selatan. Landasan
psikologis dan Linguistik Para pakar psikologi pembelajaran sepakat bahwa
unsur-unsur dalam belajar itu meliputi cara siswa mendaptkan pengaruh dari
luar, kebutuhan siswa, kecenderungan siswa, tujuan belajar, dan penglaman
yang sudah terdahulu.
Beberapa teori belajar ini diantaranya mempersoalkan antara
stimulus dan respons yang mempengaruhi proses belajar siswa. Tujuan
pelajaran bahasa arab mi yaitu : Agar siswa dapat memahami Al-Qur’an dan
Hadits sebagai sumber hukum islam dan ajaranya, dapat memahami dan
mengerti buku-buku agama dan kebudayaan islam yang ditulis dalam
bahasa arab, dan supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa
arab.Penguasaan bahasa arab dapat diperoleh dari mana pun, salah satu nya
yaitu pembelajaran bahasa arab di madrasah ibtidaiyah. Penguasaan bahasa
arab bagi agama islam merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting
karena yang menjadi pedoman hidup oleh umat muslim adalah Al-Qur’an
dan Hadits, dan kedunya menggunakan bahasa arab
DAFTAR PUSTAKA