Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan cepatnya ilmu pengetahuan, perdaban, dan pergaulan
masyarakat menyebabkan bahasa arab tidak lagi berada pada wilayah timur
tengah, tapi merambah ke penjuru dunia. Bahasa merupakan salah satu
menyampaikan maksud dan tujuan seseorang yang satu kepada yang lainya.
Seperti bahasa arab adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat bangsa
arab, ia memiliki keunikan yaitu bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an.
Bahasa arab adalah bahasa asing di Indonesia, dan sebagai bahasa
agama islam, keberadaanya mutlak diperlukan untuk mempelajari serta
mendalami ilmu pengetahuan islam. Oleh karena itu bahsa arab diajarkan
disekolah-sekolah islam, madrasah, dan pesantren. Dan apabila mempelajari
bahasa arab dengan baik dan benar serta memahaminya akan sangat
membantu dalam menghafal dan menguasai Al-Qur’an terutama
kandungan-kandunganya.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian pengantar pembelajaran b.arab mi
2. Bagaimana Sejarah pengantar pembalajaran b.arab mi
3. Bagaimana Landasan pengantar pembalajaran b.arab mi
4. Apa Tujuan pengantar pembalajaran b.arab mi
5. Bagaimana Urgensi pengantar pembalajaran b.arab mi

C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian pengantar pembelajaran b.arab mi
2. Untuk mengetahui Sejarah pengantar pembalajaran b.arab mi
3. Untuk mengetahui Landasan pengantar pembalajaran b.arab mi
4. Untuk mengetahui Tujuan pengantar pembalajaran b.arab mi
5. Untuk mengetahui Urgensi pengantar pembalajaran b.arab mi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengantar Pembelajaran Bahasa Arab MI


Pembelajaran adalah proses pendewasaan siswa menggunakan asas
pendidikan, keberhasilan pendidikan pembelajaran melalui proses
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Menurut Corey
konsep pembelajran adalah suatu proses diman lingkungan seseorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ikut serta dalah tingkah laku
tertentu dalam keadaan atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu,
pebelajaran merupakan subjek khas dari pendidikan. Lain lagi apa yang
diungkap menurut Ruggeri-Stevens menyatakan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.1
Pembelajaran bahasa arab mi merupakan suatu upaya
memebelajarkan siswa untuk belajar bahasa arab dengan guru sebagai
fasilitator dengan mengarahkan berbagai unsur agar memperoleh tujuan
yang ingin dicapai. Mata pembelajaran bahasa arab yang diarahkan untuk
membina dan mengembangkan ke-empat segi kemampuan bahasa yaitu
menyimak (istima), berbicara (kalam) membaca (qiraah), dan menulis
(kitabah). serta menambahkan sikap positif terhadap bahasa arab baik
reseptif maupun produktif. Kemampuan resepsi yaitu kemampuan untuk
memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan, kemampuan
produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
baik secara lisan maupun secara turtulis, kemampuan sikap positif terhadap
bahasa arab sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran
islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits, serta kitab-kitab bahasa arab yang
berkenaan dengan islam bagi peserta didik. Untuk itu bahasa arab
dimadrasah ibtidaiyah dipersiapakan untuk pencaian kompetensi dasar

1
Ismail Suardi Wekke, Model pembelajaran bahasa arab (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2014), h.33-34.
bahasa, yang mencangkup empat keterampilan berbahasa yang diajarakn
secara integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.2

B. Sejarah Pengantar Pembelajaran Bahasa Arab MI


Bahasa arab adalah temuan dari prasasti tentang arak baidah yang
diperkirakan hidup pada awal pertama sebelum masehi. Bahasa arab
merupakan salah satu bahasa yang termasuk bahasa semit yang termasuk
rumpun semit yang berdiam disebelah selatan. Bahkan, dibeberapa wilayah
bahasa arab menjadi bahasa percakapan resmi dan menggantikan bahasa
local yang semula digunakan. Bahasa arab juga menjadi bahasa sastra dan
kebudayaan dibeberapa negara islam yang wilayahnya saat itu meliputi
sebagian banua asia dan eropa. Sulit di pungkiri bahwa dalam sebuah
masyarakat pasti terdapat berbagai golongan dan tingkat atau status sosial
tertentu. Tingkat elit dalam sebuah masyarakat akan sangat mempengaruhi
tingkat masyarakat yang lebih rendah dalam perkembangan penggunaan
bahasa.
1. Dinamika perkembangan bahasa arab
Sebagai gejala atau fenomena sosial lainya, bahasa juga
bukanlah sesuatu yang statis. Ia bersifat dinamis dan terus
bergerak seiring dengan perkembangan ilmu sains dan teknologi.
Bila seseorang ingin mengetahui tentang segala hal yang
berkaitan dengan bahasa arab sebelum agama Kristen (masehi)
datang, seseorang tidak akan pernah dapat menemukan
gambaran apapun. Alasanya, hingga kini pun tidak ada bukti
seperti dokomen tertulis berupa teks yang membungkar
keberadaan bahasa arab sejak zaman itu. Teks tertua yang
berhasil ditemukan sesudah abad tiga masehi. Ketiadaan bukti ini
tidak berarti bahwa sebelum Kristen datang bahasa arab belum
pernah ada, atau tidak memiliki perang sama sekali.
Tidak berarti juga bahasa arab berusia jauh lebih muda dari pada
bahasa ibrani dan bahasa-bahasa rumpun lainya. Bahkan

2
Taufik, “Pembelajaran keterampilan bahasa arab,” 2014, h.36-37.
sebgaian orientalis yang mendalami budaya ketimuran, termasuk
di Semananjung arab meyakini dan menyatakan bahwa
berdasarkan sudut bahasa asal, bahasa arab sesungguhnya sangat
konservatif. Teks-teks arab dan manuskrip berbahasa arab seperti
yang pernah dikemukakan dapat di kembelikan kepada sebab-
sebab terjadinya perluasan buta huruf (ummiyah) dikalangan
bangsa arab sebelum bangsa islam datang. Berdasarkan sebab-
sebab itu, teks dan manuskrip tertua yang berbahasa arab seperti
yang kita kenal sekarang di peroleh hanya dari dua masa abat
sebelum islam datang, tepanya masa yang lebih dikenal dengan
nama sastra jahili (adab al-jahiliyyah). Itulah sebeb nya kita tidak
dapat mengetahui apa-apa tentang keadaan tersebut melalui studi
perbandingan teks-teks berbahasa
2. perkembangan bahasa arab sesudah kedatangan islam
Berdasarkan masa kekuasaan dan politis, bahasa Arab mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Berikut faktor sosial dan budaya
yang mengelilinginya dalam lima fase perkembangan: sesudah
Islam menjadi agama yang kokoh , masa kekuasaan Bani
Umayyah, Bani Abbasiyyah, sesudah abad lima hijriah, dan
zaman baru. Peristiwa terpenting dalam sejarah perkembangan
bahasa arab adalah datangnya Islam dan tersiarnya agama
rahmatan lil’alamin ini sampai meluas ke berbagai daerah dari
Asia, tengah sampai Afrika Barat. Kedatangan islam dan turunnya
Al-Qur’an yang disusul oleh hadist, pada beberapa abad kemudian
menjadikan bahasa Arab sesuatu yang sangat penting dan menarik
perhatian bagi kalangan masyarakat, terutama para peneliti sosial
masyarakat. Sulit dipungkiri bahwa semakin besar jumlah
pemeluk Islam meskipun dalam proses penyebarannya selalu
berprinsip pada larangan untuk menyebarkan Islam secara paksa,
semakin meluas pula pengaruh bahasa Arab standard ini hingga
menyentuh kehidupan orang-orang awam.
Didorong oleh jiwa dan semangat keagamaan yang tinggi,
pemeluk-pemeluk Islam mempunyai kecintaan untuk selalu
membaca dan mempelajari Al-qur’an untuk menggali ajaran-
ajaran dan nila-nilai Islam merupakan keniscayaan yang sulit
dihindari. Berawal dari sini, upaya menjalin panduan bahasa Arab
dengan Islam mulai disosialisasikan ke seluruh pelosok negara
yang menembus lintas batas wilayah. Pencetusan gagasan dan
sosialisasi bahasa Arab ini membawa pengaruh yang sangat besar
dan terus menggelinding bak bola salju hingga mencapai wilayah
yang jauh sekali. Tentu saja, perkembangan ini sangat
menjanjikan bagi masa depan bahasa Arab yang kelak menjadi
bahasa agama dan kebudayaan bagi dunia Islam.Sebelum abad
tujuh Masehi, bahasa Arab adalah “bahasa statis” dan hanya
digunakanoleh suku-suku tertentu. Ia tidak lain hanya merupakan
bahasa orang-orang Badui yang bermukim dibagian utara
Semenanjung Arabia, dan sebagian tersebar di daerah Syam dan
Irak. Setelah Islam berkembang dan meluas ke berbagai daerah di
luar Semenanjung Arabia, bahkan hingga benua yang berbeda.
Perkembangan inilah yang yang menjadi bukti penegasan Allah,
kemenangan dan pertolongan Allah telah datang, kamu lihat
(Muhammad) bahwa manusia akanmemasuki agama Allah secara
berbondong-bondong. Pada zaman pemerintahan Umar bin
Khattab orang yang digelari al-Faruq orang-orang Arab yang
notabene adalah pendatang tersebut dilarang untuk memiliki hak
kepemilikan tanah di daerah-daerah baru yang mereka tempati.
inilah yang kelak menjadi kota baru yang bercorak Islam seperti
Basrah, Kufah, dan Fustat. Karena para pendatang baru (orang
Arab) berasimilasi dan bersosialisasi dengan penduduk aslinya
(komunitas lokal pribumi), pergaulan diantara pendatang baru
menjadi semakin solid dan kompak.
3. Peranan bahasa arab dalam agama
Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Arab baik yang berbentuk
klasik maupun modernmempunyai peranan yang sangat penting
dalam bidang agama Islam, Ilmu pengetahuan, dan hubungan
Internasional. Peranannya juga sangat penting dalam pembinaan
dan pengembangan kebudayaan Nasional. Rakyat Indonesia yang
tersebar di berbagai kepulauan di seluruh Nusantara sebagian
besar memeluk Islam sebagai agama dan keyakinannya.
Sebagaimana diketahui bahwa Islam adalah agama wahyu yang
diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai utusan
terakhir dihimpun menjadi kitab suci Al-qur’an yang berbahasa
Arab. Begitu pula hadist yang merupakan penjelasan dan
penafsiran Al-qur’an dihimpun dan disusun dalam bahasa Arab.
Jadi sumber pokok agama Islam adalah Al-qur’an dan hadist yang
keduanya berbahasa Arab. Dalam sejarah perkembangan agama
Samawi atau agama Wahyu, tidak terdapat kitab suci yang masih
asli bahasanya, kecuali Al-qur’an. Ayat-ayat Al-qur’an yang
diturunkan dalam dua periode, yaitu periode sebelum hijrah dari
Mekah ke Madinah yang lazim disebut surat-surat Makkiyah dan
periode setelah hijrah yang lazim di sebut surat-surat Madaniyyah
masih tetap utuh dalam bahasa aslinya. Keaslian atau otensitas ini
merupakan mukjizat sebagaimana yang Allah janjikan. Karena itu,
dapat dikatakan bahwa setiap terjemahan Alqur’an atau alih
bahasa dari bahasa Arab atau tafsirannya ke dalam bahasa selain
bahasa Arab tidak dapat disebut Al-qur’an. Ia hanya dapat
dikatakan sebagai terjemahan atau tafsir Al-qur’an3

C. Landasan Pengantar Pembelajaran Bahasa Arab MI


1. Landasan psikologis dan Linguistik
Para pakar psikologi pembelajaran sepakat bahwa unsur-
unsur dalam belajar itu meliputi cara siswa mendaptkan pengaruh
dari luar, kebutuhan siswa, kecenderungan siswa, tujuan belajar,
3
Lailatul Amanah, “Perkembangan dan metodologi pembelajaran bahasa arab,”
t.t., h.20-4, diakses 20 Agustus 2019.
dan penglaman yang sudah terdahulu. Beberapa teori belajar ini
diantaranya mempersoalkan antara stimulus dan respons yang
mempengaruhi proses belajar siswa beberapa teori nya tentang
landasan psikologis dalam pembelajaran bahasa arab.
a. Teori Behavioristic
Menurut teori ini manusia sangat dipengaruhi oleh
kejadian-kejadian di dalam lingkungan, yang akan
memberikan pengalaman-pengalaman tertentu
kepadanya. Belajar disini merupakan perubahan
tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigm, yaitu
suatu proses yang memberikan respons tertentu
terhadap yang datang dari luar
b. Teori Cognitivistik
Teori ini berpendapat bahwa belajar adalah
perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak
selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku. Menurut
Galloway yang dikutip oleh Toeti Soekamto, belajar
merupakan suatu proses internal yang mencangkup
ingatan, retensi, pengelolaan informasi, emosi, dan
faktor-faktor lain.
c. Teori Konstruktivistik
Teori konstruktivistik ini menyatakan bahwa siswa
harus menukan sendiri dan mentrasformasikan
informasi kompleks, mengecek informasi baru
dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila
aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Dalam teori ini,
guru tidak hanya sekedar memberikan pengrtahuan
kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri
pengetahuan di dalam benaknya
2. Landasan pedagogis
Shalah Abdul Majid (1981) dan Muljanto Sumardi (1974)
menguraikan tentang landasan pedagogis pembelajran bahasa
dengan pendekatan historis. Pada priode ini metode
pembelajaran lebih banyak mengunakan pendekatan tbariqab al-
qawa’id4

D. Tujuan Pengantar Pembelajran B.arab MI


Pendidikan ialah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya adalah
kegiatan pembelajaran itu ialah suatu peristiwa yang terikat, terarah pada
tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu sendiri. Tujuan
pembelajaraan inilah yang merupakan hasil belajar peserta didik setelah
melakukan proses belajar di bawah naungan/bimbingan pendidik dalam
kondisi kondusif. kementrian Agama menjelaskan bahwa tujuan umum
pembelajaraan bahasa arab adalah :
1. Agar bisa memahami Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber hukum
dalam agama islam,
2. Agar bisa memahami buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang
ditulis menggunakan bahasa arab,
3. Agar bisa berbicara dan mengarang dalam bahasa arab,
4. Agar bisa digunakan untuk alat pembantu keahlian lain
(supplementary),
5. Dan juga untuk membina ahli bahasa arab, yakni benar-benar
profesiaonal.
Mahmud yunus dalam bukunya metode khusus Bahasa Arab
mengatakan bahwa tujuan mempelajari bahasa arab ialah agar paham dan
mengerti apa saja yang dibaca dalam shalat, mengerti membaca Al-Qur’an
agar bisa mengambil petunjuk dan pelajaran yang terkandung didalamnya,
kemudian dapat mempelajari ilmu-ilmu agama islam dari sumber aslinya
yang berbahasa arab, juga dapat berbicara dalam bahasa arab untuk
berhubungan dan berkomunikasi langsung dengan kaum muslimin diluar
negeri. Bahasa arab adalah bahasa masa sekarang yang telah menjadi bahasa
ilmiah. Berdasarkan corak diatas, kita dapat memahami bahwa tujuan yang
hendak dicapai dalam mempelajari bahasa arab baik peserta didik ataupun
4
Imam Makruf, Strategi pembelajaran bahasa arab aktif (Semarang: Need’s
Press, 2009), h.31-39.
umat islam adalah: Agar peserta didik memiliki pengetahuan dan
keterampilan bahasa arab yang membuat mereka mampu memahami Al-
Qur’an dan hadits Rasulullah saw. Serta kitab-kitab lainnya yang berbasis
bahsa arab. Pada dasarnya pembelajaraan bahsa arab diarahkan kepada
pencapaian tujuan, yaitu tujuan jangka panjang (tujuan umum) dan tujuan
jangka pendek (tujuan khusus). Tujuan khusus merupakan penjabaraan dari
tujuan umum, karena tujuan umum sulit dicapai tanpa dijabarkan secara
spesisifik5

F. Urgensi Pembelajran Bahasa Arab MI


Penguasaan bahasa arab dapat diperoleh dari mana pun, salah satu nya
yaitu pembelajaran bahasa arab di madrasah ibtidaiyah. Bahasa arab
memiliki kedudukan yang khas di antara bahasa-bahasa lain didunia.
Penguasaan bahasa arab bagi agama islam merupakan sebuah kebutuhan
yang sangat penting karena yang menjadi pedoman hidup oleh umat muslim
adalah Al-Qur’an dan Hadits, dan seorang yang menunaikan shalat pasti
melakukanya dengan bahasa arab. 6Oleh karna itu untuk memudahkan
proses transfer ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits kita harus
mempelajari bahasa arab. Selain itu juga agar bisa mengambangkan aspek
sosial budaya antara masyarakat dunia, terutama pengunaan bahasa arab
sebagai bahasa komunikasi.Pendidikan Islam dilihat dari segi kehidupan
struktural umat manusia merupakan salah satu alat pembudayaan manusia
itu sendiri. Sebagai suatu alat pendidikan dapat difungsikan untuk
mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia kepada titik
optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan
hidupnya di akhirat. Dengan kata lain tujuan akhir pendidikan Islam adalah
pada hakikatnyamerupakan realisasi dari cita- cita ajaran Islam itu sendiri,
yang membawa misi kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah Swt,
lahir dan batin, dunia dan akhirat berdasarkan al-Qur’an dan Hadits.
Karena sumber-sumber asli ajaran Islam yakni al-Qur’an, hadits dan

5
Muhammad yunus, “Metode khusus bahasa arab,” 2011, h.21.
6
Muhammad Ali Al-Khuli, Strategi pembelajran bahasa arab (Yogyakarta: Basan
Publishing, t.t.), h.22.
ilmu- ilmu keislaman tertulis dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting
bagi umat islam terutama kalangan ilmuannya untuk mempelajari dan
memahami serta menguasai bahasa Arab. Jika tidak sulit bagi kita untuk
mengkaji Islam dari sumber aslinya yang berasal dari bahasa Arab. Oleh
karena itu pembelajaran bahasa Arab dalam Pendidikan Islam sangat
penting, disebabkan: pertama, bahwa sumber asli ajaran Islam al-Quran dan
Hadits ditulis dalam bahsa Arab, kedua, kitab-kitab karya ulama-ulama
besar yang mempengaruhi alur pemikiran umat Islam terutama di bidang
tafsir, hadits,fiqih, aqidah, tasawuf ditulis dalam bahasa Arab, ketiga, kajian
ilmu keislaman akan semakin berbobot jika mengambil rujukan dari bahasa
Arab, keempat, realitas kekinian di kalangan sarjana muslim, terutama
Indonesia semakin menipis dalam mengkaji ilmu keislaman yang berbasis
bahasa Arab.
Setelah Bahasa Arab dijadikan Allah SWT sebagai bahasa al-Qur’an,
maka terjadi perkembangan yang luar biasa pada bahasa ini, sehingga
memunculkan berbagai peranan penting dalam intraksi kehidupan umat
manusia, khususnya dalam pendidikan Islam, peranan-peranan tersebut
dapat diklasifikasi sebagai berikut: pertama bahasa Arab berperan sebagai
bahasa wahyu, sehingga menjadi bahasa yang istimewa.Kedua peranan
bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi umat manusia kepada Allah SWT.
Dalam agama Islam terdapat ibadah-ibadah tertentu yaitu sholat, zikir dan
do’a yang dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab. Sholat sebagai
medium manusia berkomunikasi langsung dengan Allah,seluruh bacaan-
bacaan di dalamnya memakai bahasa Arab. Jadi agar mengerti dan
memahami maksud didalamnya seseorang perlu mempelajari bahasa Arab.
Ketiga bahasa arab internasional.
Bahasa Arab mempunyai peranan penting dalam dunia internasional,
digunakan dalam dunia pendidikan Islam maupun pendidikan non Islam,
bahkan menjadi kajian di universitas-universitas besar duni, seperti Harvard
university dan Oxford University. Keempat peranan bahasa Arab dalam
kajian Islam. Bahasa Arab digunakan dalam berbagai macam kitab-kitab
Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum dan lain-lain. Sehingga untuk
7
memahaminya diperlukan penguasaan bahasa Arab secara komprehenship
agar tidak menimbulkan pemahaman yang salah.Demikian bahasa Arab
telah menunjukkan betapa penting kedudukannya dalam berbagai aspek,
baik sebagai bahasa wahyu, bahasa ibadah maupun bahasa komunikasi
internasional.Sehingga mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu
kunci pokok untuk membuka pintu ilmu pengetahuan, baik agama, sosial,
politik, ekonomi, dan kebudayaan. Dalam bukunya yang fenomenal, History
of The Arabs Philip K. Hitti mengatakan bahwa pada Abad Pertengahan
selama ratusan tahun bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan,
budaya, dan pemikiran progresif di seluruh wilayah dunia yang beradab.
Antara abad ke-9 dan ke-12, semakin banyak karya filsafat, kedokteran,
sejarah, agama, astronomi, dan geografi ditulis dalam bahasa Arab
dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya. Dari sinilah masa kegelapan
Eropa pada abad pertengahan mulai terang dan melahirkan zaman
pembaruan Eropa setelah mengambil dan memindahkan ilmu pengetahuan
dan kebudayaan dari kaum muslimin ke dunia Barat.Seorang orientalis barat
merasa belum lengkap apabila ia belum mampu dan mengerti bahasa Arab.
Bagi mereka bahasa Arab sangatlah penting, karena untuk membaca tidak
semuanya akan diterjemahkan begitu saja, tentu hanya akan dipilih mana
yang baik dan bagus. Inilah yang mengakibatkan mereka mempelajari
bahasa Arab secara sungguh-sungguh, sehingga bahasa Arab cepat sekali
berkembang dikalangan barat sejak abad pertengahan sampai sekarang.

7
Asna Andriani, “Urgensi pembelajaran bahasa arab dalam pendidikan Islam,”
2015, h.50-52.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Pembelajaran bahasa arab mi merupakan suatu upaya
memebelajarkan siswa untuk belajar bahasa arab dengan guru sebagai
fasilitator dengan mengarahkan berbagai unsure agara memperoleh tujuan
yang ingin dicapai.Bahasa arab adalah temuan dari prasasti tentang arak
baidah yang diperkirakan hidup pada awal pertama sebelum masehi. Bahasa
araba merupakan salah satu bahasa yang termasuk bahasa semit yang
termasuk rumpun semit yang berdiam disebelah selatan. Landasan
psikologis dan Linguistik Para pakar psikologi pembelajaran sepakat bahwa
unsur-unsur dalam belajar itu meliputi cara siswa mendaptkan pengaruh dari
luar, kebutuhan siswa, kecenderungan siswa, tujuan belajar, dan penglaman
yang sudah terdahulu.
Beberapa teori belajar ini diantaranya mempersoalkan antara
stimulus dan respons yang mempengaruhi proses belajar siswa. Tujuan
pelajaran bahasa arab mi yaitu : Agar siswa dapat memahami Al-Qur’an dan
Hadits sebagai sumber hukum islam dan ajaranya, dapat memahami dan
mengerti buku-buku agama dan kebudayaan islam yang ditulis dalam
bahasa arab, dan supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa
arab.Penguasaan bahasa arab dapat diperoleh dari mana pun, salah satu nya
yaitu pembelajaran bahasa arab di madrasah ibtidaiyah. Penguasaan bahasa
arab bagi agama islam merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting
karena yang menjadi pedoman hidup oleh umat muslim adalah Al-Qur’an
dan Hadits, dan kedunya menggunakan bahasa arab
DAFTAR PUSTAKA

Al-Khuli, Muhammad Ali. Strategi pembelajran bahasa arab. Yogyakarta:


Basan Publishing, 2010.
Amanah, Lailatul. “Perkembangan dan metodologi pembelajaran bahasa
arab,” 2014.
Andriani, Asna. “Urgensi pembelajaran bahasa arab dalam pendidikan
Islam,” 2015.
Makruf, Imam. Strategi pembelajaran bahasa arab aktif. Semarang: Need’s
Press, 2009.
Taufik. “Pembelajaran keterampilan bahasa arab,” 2014.
Wekke, Ismail Suardi. Model pembelajaran bahasa arab. Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2014.
yunus, Muhammad. “Metode khusus bahasa arab,” 2011.

Anda mungkin juga menyukai