Anda di halaman 1dari 10

Peran Bahasa Arab dalam Pengembangan Ilmu dan

Peradaban Islam

Muhammad Iqbal Ramadhan


Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Raden Fatah Palembang,
Indonesia
riqbal698@gmail.com

Abstract
Bahasa Arab merupakan bahasa yang memiliki banyak keistimewaan. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan gambaran pemahaman atau pengetahuan mengenai peran bahasa
Arab dalam pengembangan ilmu dan peradaban Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode studi literatur dengan jenis data penelitian secara kualitatif yang diperoleh
melalui studi pustaka seperti jurnal, tesis, buku, dan lainnya. Penelitian ini menggunakan jenis
pendekatan sejarah melalui observasi. yaitu dengan menggunakan teori-teori yang diambil dari
buku literatur yang mendukung dan relevan dengan judul proposal penelitian ini. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa selama beberapa abad bahasa Arab merupakan bahasa agama,
bahasa ilmu pengetahuan dan kebudayaan di seluruh dunia. Bahasa Arab memiliki peran yang
sangat penting dalam pengembangan ilmu, khususnya ilmu-ilmu Islam yang memang sebagian
besar dalam penulisannya menggunakan bahasa Arab. Bahasa Arab juga memiliki peran penting
dalam peradaban Islam, yaitu diposisikannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi Perserikatan
Bangsa- Bangsa (PBB).

Kata kunci: Bahasa Arab, Ilmu Pengetahuan, Peradaban Islam

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan suatu kebutuhan dasar dan penting bagi manusia dalam
menyampaikan ide, gagasan, dan pikirannya baik dalam bentuk ucapan ataupun tulisan
dengan maksud agar dapat dipahami oleh orang lain.[1, hlm. 39] Seiring berjalannya
waktu, ragam bahasa pun semakin banyak, diantaranya bahasa Arab, Inggris, China,
Prancis, Jepang, dan lainnya. Di antara semua bahasa, bahasa Arab merupakan bahasa
tertua dan yang paling lama digunakan di dunia ini.
Bahasa Arab merupakan bahasa yang memiliki banyak keistimewaan. Selain
merupakan bahasa al-Quran dan Hadis, ia juga merupakan bahasa yang digunakan dalam
mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama, seperti ilmu Tafsir, Hadis, Fiqih,
dan lain-lain. Bahasa Arab juga merupakan sarana seseorang untuk memahami makna
yang terkandung di dalam al-Qur’an, maka tidak diragukan lagi bahwa bahasa Arab
memiliki peran yang sangat penting dalam mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu-ilmu Islam yang memang sebagian besar dalam penulisannya
menggunakan bahasa Arab.[2, hlm. 43]
Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila umat Muslim di Indonesia menaruh
perhatian lebih terhadap bahasa Arab, karena sejak zaman nenek moyang hingga kini
bahasa Arab telah dipelajari di sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah, di pesantren-
pesantren, bahkan kini bahasa Arab telah dipelajari di perguruan tinggi negeri maupun
swasta. Semua itu didasarkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa agama dan bahasa
persatuan umat Islam. Bahkan bahasa Arab telah resmi menjadi bahasa nasional lebih dari
25 negara di kawasan Timur Tengah serta bahasa resmi dalam kegiatan PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa).[3, hlm. 168]
Bahasa Arab telah menjadi bahasa nasional sebelum Islam datang, akan tetapi para
sejarawan berpendapat bahwa peristiwa terpenting dalam sejarah perkembangan bahasa
Arab adalah datangnya Islam dan tersiarnya agama ini. Bahasa Arab ketika itu masih
belum mencapai sebagai bahasa kebudayaan, dinamika kebudayaan kemudian berkembang
setelah Islam datang dan al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT dalam bahasa Arab.[4,
hlm. 113] Oleh karena itu, semakin besar jumlah penduduk Islam, maka semakin luas
pengaruh bahasa Arab ini sampai pada kalangan masyarakat awam. Dengan demikian,
bahasa Arab dan perkembangannya tidak bisa dipisahkan dari sejarah datangnya Islam.
Bahasa Arab juga memiliki peran yang sangat penting dalam peradaban Islam. Hal
ini dibuktikan dengan diposisikannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan administrasi
pemerintahan pada masa khalifah Malik ibn Marwan. Meskipun arabisasi ini bernuansa
politis -karena Bani Umayyah tergolong memiliki fanatisme yang kuat terhadap kesukuan
dan kearabannya- akan tetapi dampaknya cukup luas dan signifikan. Pengaruh bahasa
Persia, Qibtia, dan Romawi sebagai bahasa administrasi di masa lalu (sebelum khilafah
Umayyah) kemudian digantikan oleh bahasa Arab. Dan dari gerakan arabisasi inilah, cikal
bakal teoritisasi dan dinamisasi ilmu-ilmu dalam bahasa Arab itu dimulai.[5, hlm. 6]
Mengingat peranan bahasa Arab yang sangat luas, maka penulis memilih judul
“Peran Bahasa Arab dalam Pengembangan Ilmu dan Peradaban Islam” agar penelitian ini
tidak terlalu luas cakupannya dan menjadi lebih spesifik.
Berdasarkan latar belakang masalah yang tertulis, maka peneliti memberikan
informasi tentang masalah yang akan digunakan sebagai penelitian, yaitu banyaknya orang
yang kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab, lebih sedikitnya ketertarikan orang kepada
bahasa Arab dan lebih tertarik kepada bahasa Inggris, sarana dan prasarana yang kurang
memadai yang mendukung dalam proses pembelajaran bahasa Arab, serta banyaknya
guru / pendidik bahasa Arab yang kurang memiliki kompetensi yang dalam sebagai
pengajar bahasa Arab.
Berdasarkan identifikasi dan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di
atas, maka penulis memberikan pembatasan masalah agar tidak menyimpang dan tidak
terlalu luas cakupannya dari tujuan pokok pembahasan dalam penulisan artikel penelitian
ini. Pembatasan masalah ini difokuskan terhadap peran bahasa Arab dalam pengembangan
ilmu dan peradaban Islam. Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan,
penelitian proposal ini bertujuan untuk mengetahui peran bahasa Arab dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam.
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, pertama
manfaat bagi penulis dan kedua manfaat bagi universitas. Manfaat penelitian bagi penulis
ialah sebagai sarana untuk menambah ilmu dan wawasan tentang peran bahasa Arab dalam
pengembangan ilmu dan peradaban Islam. Kemudian, manfaat penelitian bagi universitas
ialah sebagai khazanah ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan dokumentasi serta jurnal
bagi mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan menyusun skripsi, program
Studi Sarjana (S-1) Bahasa dan Sastra Arab FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

METODOLOGI
Metodelogi penelitian yang berjudul “Peran Bahasa Arab dalam Pengembangan Ilmu
dan Peradaban Islam” ini menggunakan metode studi literatur dengan jenis data penelitian
secara kualitatif yang diperoleh melalui studi pustaka seperti jurnal, tesis, buku, dan
lainnya. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan sejarah melalui observasi, yaitu
dengan menggunakan teori-teori yang diambil dari buku literatur yang mendukung dan
relevan dengan judul proposal penelitian ini, seperti teori-teori sejarah tentang peran
bahasa Arab dalam pengembangan ilmu dan peradaban Islam. Penulis memilih metode
jenis data penelitian secara kualitatif agar lebih mudah dipahami oleh pembaca, karena
metode ini tidak menggunakan perhitungan dan prosedur analisis statistika dan lebih
menekankan pada pengamatan fenomena serta meneliti substansi makna dari fenomena
tersebut.
Sesuai dengan data yang penulis dapatkan melalui studi literatur, didapatkan bahwa
para sarjana baik di negara-negara Barat maupun di Timur yang mengkaji dan terus
mendalami pertumbuhan dan perkembangan dunia Islam mengetahui bahwa selama
beberapa abad bahasa Arab merupakan bahasa agama, bahasa ilmu pengetahuan dan
kebudayaan di seluruh dunia.[3, hlm. 172] Sebelum para cendekiawan Muslim dapat
menemukan ilmu pengetahuan yang murni berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah, mereka
terlebih dahulu harus melalui abad penerjemahan, yaitu pada masa khilafah Abbasiyah
yang mana dilakukan penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani ke
dalam bahasa Arab.[3, hlm. 172]
Disebutkan pula bahwa sebagian besar karya intelektual Muslim yang tidak
berkebangsaan Arab seperti Sibawaih, al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Miskawaih, al-Ghazali
dan lainnya ditulis dalam bahasa Arab, karena pada waktu itu bahasa Arab merupakan
bahasa ilmu pengetahuan.[5, hlm. 4] Selain itu, bahasa Arab juga memiliki peran penting
dalam perkembangan peradaban Islam, hal ini dibuktikan dengan adanya arabisasi Negara
yang diikuti dengan arabisasi pemerintahan, mata uang, bahkan arabisasi kebudayaan yang
terjadi pada masa khalifah Abdul Malik Marwan.[5, hlm. 6]

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam menganalisis data penelitian ini, penulis menggunakan metode studi literatur
dengan jenis data penelitian secara kualitatif melalui observasi, yaitu dengan menggunakan
teori-teori yang diambil dari buku literatur yang mendukung dan relevan dengan judul
proposal penelitian ini.
1. Pengertian Bahasa Arab
Menurut bahasa, bahasa Arab terdiri atas 2 kata yaitu “Bahasa” dan “Arab”. Arab
menurut bahasa berarti gurun sahara atau tanah tandus yang di dalamnya tidak ada air
dan pohon yang tumbuh di atasnya. Sedangkan bahasa adalah alat komunikasi yang
digunakan manusia untuk saling berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai
motivasi dan keperluan yang mereka miliki. Secara istilah, bahasa Arab adalah bahasa
yang digunakan oleh sekelompok manusia yang berdomisili di atas negeri gurun Sahara,
Jazirah Arabiyah.[1, hlm. 40]
Bahasa Arab merupakan cabang dari bahasa sammiyyah, sebab al-Qur’an
diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab. Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf
ayat 2 yang berbunyi:
2) : ‫إآن أنزلناه قرآان عربيا لعلكم تعقلون (يوسف‬
“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa al-Qur’an berbahasa Arab, agar kamu
mengerti.” (Q.S. Yusuf : 2)
Oleh karena itu, bahasa Arab menjadi bahasa peringatan bagi umat manusia.
Bahasa Arab juga dipakai sebagai bahasa dalam beribadah bagi umat Muslim di seluruh
penjuru dunia sebab ia merupakan bahasa agama yang mengharuskan para pemeluknya
mempelajarinya minimal untuk kesempurnaan ibadahnya, serta telah diakui sebagai
bahasa resmi internasional dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).[6, hlm. 38]
Adapun pengertian bahasa Arab menurut ahli Nahwu adalah sebagai berikut :
a. Menurut al-Syaikh Musthafa al-Ghulayainiy, sebagai berikut:

‫ا لغة العربية هي الكلمة اليت يعرب هبا العرب عن أغراضهم‬


“Bahasa Arab merupakan kalimat yang diungkapkan oleh Allah untuk menyatakan
maksud mereka.”
b. Menurut Ismail HS. Idris, sebagai berikut:

‫ا لغة العربية هي ا لغة اليت اختارها هلال ليخاطب هبا عباده فأنزل هبا خامتة شرائعه عن‬
‫أشرف رسله حممد صلى هلال عليه و سلم‬
“Bahasa Arab ialah bahasa yang dipilih Allah untuk berkomunikasi kepada hamba-
Nya yang telah menurunkan sebagai penutup syari’at-syari’at-Nya kepada utusan
yang mulia ialah Nabi Muhammad SAW, yaitu al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi.”
c. Menurut Abd. Rauf Shadry, sebagai berikut:

‫ا لغة العربية هي لغة أمة اختارها هلال ليخاطب هبا عباده حممد صلى هلال عليه و سلم الذي يؤيد‬
‫هبا القرآن و األحاديث النبوية اليت وصلت إلينا و انتشرت بقاع األرض بواسطة الدين‬
.‫و العلوم و الثقافة و السياسية و اإلقتصادية‬
“Bahasa Arab ialah bahasa umat manusia yang dipilih oleh Allah untuk
berkomunikasi dengan hamba-Nya, Nabi Muhammad SAW, yang diabadikan dalam
al-Qur’an dan Hadits Nabi yang sampai kepada kita dan tersebar luas ke seluruh
pelosok bumi lantaran agama, ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial politik dan
ekonomi.”[3, hlm. 170]
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab merupakan
bahasa yang dipilih oleh Allah untuk berkomunikasi dengan hamba-hamba-Nya melalui
al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan sempurna bila dibandingkan dengan
bahasa-bahasa yang lain, sebab ia mempunyai keistimewaan di bidang tata bahasa.
Sehingga banyak orang yang menganggap bahasa Arab itu rumit, komplek dan
sebagainya, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.[3, hlm. 170] Ahli bahasa dan
sastra khawatir akan kepunahan ilmu-ilmu bahasa Arab. Oleh karena itu, mereka
sepakat untuk membukukan bahasa Arab dan membuat kaidah-kaidah bahasa Arab
untuk memelihara dari kesalahan dan agar terhindar dari kepunahan.
Upaya inilah yang kemudian melahirkan cabang-cabang ilmu bahasa Arab.
Cabang-cabang ilmu tersebut ialah sebagai berikut:
1. Nahwu, yaitu ilmu yang membahas perubahan akhir kata.
2. Sharaf, yaitu ilmu yang membahas perubahan bentuk kata.
3. ‘Arud, yaitu ilmu yang membahas tentang aturan bait syair.
4. Lughah, yaitu ilmu yang membahas tentang aturan tata bahasa.
5. Qard, yaitu ilmu yang membahas tentang syair bahasa Arab.
6. Insya’, yaitu ilmu yang membahas tentang mengarang.
7. Khat, yaitu ilmu yang membahas tentang seni tulis-menulis.
8. Bayan, yaitu ilmu yang membahas tentang kata yang dzahir dan tersembunyi. Ilmu
ini juga membahas tentang kiasan dan permisalan kata.
9. Ma’ani, yaitu ilmu yang membahas tentang susunan kalimat.
10. Istisyqaq, yaitu ilmu yang membahas tentang asal-usul kata.
11. Badi’, yaitu ilmu yang membahas tentang keindahan bahasa Arab.
12. Qafiah, yaitu ilmu yang membahas tentang kata yang terakhir dalam bait syair.[3,
hlm. 171]
2. Peran Bahasa Arab dalam Pengembangan Ilmu
Bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan dalam Kalam Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW (al-Qur’an). Meskipun begitu, bahasa Arab
tetap merupakan bahasa manusia atau produk budaya bangsa Arab dan bukan bahasa
Tuhan ataupun malaikat. Meskipun fungsinya lebih merupakan media ekspresi kitab
suci bagi masyarakat Arab, bahasa Arab saat itu merupakan bahasa yang telah mencapai
puncak kematangan dan kedewasaannya.[5, hlm. 2]
Selain itu, bahasa Arab hingga kini juga menjadi bahasa yang mampu
menampung kebutuhan para penggunanya dan menyerap berbagai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang. Hal ini antara lain disebabkan
oleh watak dan
karakteristik bahasa Arab yang elastis, menganut sistem derivasi dan analogi yang
komprehensif dan memiliki pembendaharaan yang kaya.[5, hlm. 3]
Selama beberapa abad bahasa Arab merupakan bahasa agama, bahasa ilmu
pengetahuan dan kebudayaan di seluruh dunia. Bahasa Arab memiliki peran yang sangat
penting dalam pengembangan ilmu, khususnya ilmu-ilmu Islam yang memang sebagian
besar dalam penulisannya menggunakan bahasa Arab, seperti ilmu Tafsir, Hadis, Fiqih,
kitab-kitab kuning, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa peran bahasa Arab dalam
pengembangan ilmu pengetahuan tidak hanya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama
Islam, akan tetapi dalam berbagai macam ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani.
Sebelum para cendekiawan Muslim dapat menemukan ilmu pengetahuan yang
murni berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah, mereka terlebih dahulu harus melalui abad
penerjemahan, yaitu pada masa khilafah Abbasiyah yang mana dilakukan penerjemahan
buku-buku ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. Menjelang
abad pertengahan atau pada zaman Abbasiyah, bahasa Arab telah memegang peranan
penting dalam memelihara dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan filsafat
Yunani beserta penjelasan dan tafsirannya maupun karangan asli daripada cendekiawan
Muslim. Kemudian sejumlah besar dalam buku-buku terjemahan dalam bahasa Yunani
dan Persia ke dalam bahasa Arab beserta tafsirannya oleh para cendekiawan Muslim.[3,
hlm. 174]
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-20, bahasa telah
berkembang sebagai bahasa untuk menguraikan berbagai cabang ilmu pengetahuan baik
secara lisan maupun tulisan. Oleh karena itu, bahasa pengantar perkuliahan dalam
berbagai fakultas seperti fakultas ekonomi, sosial politik, teknik dan kedokteran, dan
berbagai universitas di negara-negara Arab adalah bahasa Arab.[3, hlm. 173]
3. Peran Bahasa Arab dalam Peradaban Islam
Bahasa Arab memiliki posisi strategis sebagai bahasa warisan sosial budaya,
karena menjadi bahasa nasional di berbagai negara di Timur Tengah dan sebagian dari
benua Afrika. Islam dan budaya Arab (termasuk bahasa Arab) merupakan satu kesatuan
prinsip yang tidak dapat dipisahkan. Islam merupakan esensi utama dalam budaya Arab.
Demikian pula Arab memiliki tempat yang khas dalam Islam. Kebudayaan Arab
mempengaruhi beberapa tradisi Islam. Kebudayaan Arab merupakan hasil dari waktu
dan tempat tertentu, sementara Islam merupakan kebudayaan yang melintasi wilayah
dan waktu bahkan sebagai agama yang universal.[7, hlm. 16]
Bahasa Arab juga memiliki peran yang sangat penting dalam peradaban Islam.
Hal ini dibuktikan dengan diposisikannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan
administrasi pemerintahan pada masa khalifah Malik ibn Marwan. Meskipun arabisasi
ini bernuansa politis -karena Bani Umayyah tergolong memiliki fanatisme yang kuat
terhadap kesukuan dan kearabannya- akan tetapi dampaknya cukup luas dan signifikan.
[8, hlm. 66] Pengaruh bahasa Persia, Qibtia, dan Romawi sebagai bahasa administrasi di
masa lalu (sebelum khilafah Umayyah) kemudian digantikan oleh bahasa Arab. Dari
gerakan arabisasi inilah, cikal bakal teoritisasi dan dinamisasi ilmu-ilmu dalam bahasa
Arab itu dimulai.[5, hlm. 6]
Peranan bahasa Arab dalam pengembangan peradaban Islam antara lain: bahasa
Arab berperan sebagai bahasa internasional dan berkontribusi dalam kebudayaan
nasional. Bahasa Arab perlu dipandang sebagai bahasa budaya, etnis, kawasan maupun
negara. Hal ini ditandai dengan banyaknya tokoh dan ulama Muslim yang bukan berasal
dari kawasan Arab, seperti al-Ghazali, Ibnu Sina, al-Razi, al-Kindi, dan lainnya, namum
menguasai bahasa Arab sebagai bagian dari studi Islam yang mereka tekuni.
Bahasa Arab telah mendapat perhatian dunia ketika digunakan para cendekiawan
Muslim untuk berbagai ilmu pengetahuan (bahasa Arab klasik) dan ketika dijadikan
bahasa resmi yang digunakan dalam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Ia juga
merupakan bahasa resmi keenam setelah bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, dan
China.[4, hlm. 115] Di samping menjadi bahasa resmi PBB, bahasa Arab juga
digunakan dalam organisasi regional penting seperti Organisasi Persatuan Afrika, Liga
Islam Sedunia, Muktamar-Muktamar Nonblok, dan Organisasi Konferensi Islam (OKI)
yang terdiri dari 45 negara Islam atau negara yang mayoritas Muslim.[9, hlm. 78]
Dengan demikian, sejak masa klasik bahasa Arab telah digunakan secara luas seiring
dengan perkembangan dunia Islam hingga abad modern.
Menurut para ahli, bahasa Arab lahir sebelum datangnya Islam, hal ini dibuktikan
dengan adanya teks-teks sastra Arab Jahili. Kedatangan Islam di Arab memperkokoh
dan memperjelas kedudukan bahasa Arab. Bahasa Arab dalam masyarakat dan
kebudayaan nasional sedikit banyak berperan sejak berkembangnya agama Islam di
Indonesia pada abad 13. Bahasa Arab berkembang dalam lingkungan ulama, pesantren,
cendekiawan dan masyarakat Islam. Sekurang-kurangnya dalam pertumbuhan
pembendaharaan kata bahasa Arab, huruf Arab merupakan huruf yang harus dipelajari
khusus bagi mereka yang
berminat mempelajari kesusastraan Melayu, karena kesusastraan Melayu klasik-akar
bahasa dan sastra Indonesia ditulis dengan huruf Arab.[4, hlm. 120]

KESIMPULAN
Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok manusia yang
berdomisili di atas negeri gurun Sahara, Jazirah Arabiyah dan merupakan bahasa yang
dipilih oleh Allah untuk berkomunikasi dengan hamba-hamba-Nya melalui al-Qur’an dan
Hadits Nabi Muhammad SAW. Selama beberapa abad bahasa Arab merupakan bahasa
agama, bahasa ilmu pengetahuan dan kebudayaan di seluruh dunia. Bahasa Arab memiliki
peran yang sangat penting dalam pengembangan ilmu, khususnya ilmu-ilmu Islam yang
memang sebagian besar dalam penulisannya menggunakan bahasa Arab, seperti ilmu
Tafsir, Hadits, Fiqih, kitab-kitab kuning, dan lain-lain.
Bahasa Arab juga memiliki peran yang sangat penting dalam peradaban Islam. Hal
ini dibuktikan dengan diposisikannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan
administrasi pemerintahan pada masa khalifah Malik ibn Marwan. Peranan bahasa Arab
dalam pengembangan peradaban Islam antara lain: bahasa Arab berperan sebagai bahasa
internasional dan berkontribusi dalam kebudayaan nasional. Bahasa Arab perlu dipandang
sebagai bahasa budaya, etnis, kawasan, maupun Negara. Bahasa Arab telah mendapat
perhatian dunia ketika digunakan para cendekiawan Muslim untuk berbagai ilmu
pengetahuan (Bahasa Arab Klasik) dan ketika bahasa Arab dijadikan bahasa resmi yang
digunakan dalam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

PENGAKUAN
Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah Swt, dan juga penulis
haturkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia, Dr.
Zubair, M.Ag. yang telah sabar membimbing dan mengarahkan kami dalam menyelesaikan
artikel penelitian ini, serta semua pihak yang membantu dalam proses ini.
REFERENSI
[1] A. Andriani. 2015. Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab dalam Pendidikan Islam.
Taallum J. Pendidik. Islam. Vol. 3. No. 1. hlm. 39–56.
[2] I. S. Dewi. 2016. Bahasa Arab dan Urgensinya dalam Memahami Al-Qur’an.
Kontemplasi J. Ilmu-Ilmu Ushuluddin. Vol. 4. No. 1.
[3] L. Salim. 2015. Peranan Bahasa Arab Terhadap Ilmu Pengetahuan. J. Adab. Vol. 15.
No. 2. hlm. 172–180.
[4] G. Tahir. Peranan Bahasa Arab dalam Pengembangan Peradaban Islam. hlm. 12.
[5] M. A. Wahab. 2014. Peran Bahasa Arab dalam Pengembangan Ilmu dan Peradaban
Islam. Arab. J. Pendidik. Bhs. Arab dan KebahasaAraban. Vol. 1. No. 1. hlm. 1–20.
[6] M. W. Danureja. 2017. Peran Bahasa Arab dalam Memahami Pendidikan Agama
Islam dengan Pendekatan Berfikir Knowledge or Certainty. J. Pendidik. Islam. Vol. 8.
No. 1.
[7] R. L. Isnaini. 2018. Revitalisasi Peran Bahasa Arab untuk Mengatasi Konflik dalam
Perspektif Multikultural. J. Pembang. Pendidik. Fondasi dan Apl. Vol. 6. No. 1.
[8] B. Buhori dan B. Wahidah. 2017. Bahasa Arab dan Peradaban Islam: Telaah atas
Sejarah Perkembangan Bahasa Arab dalam Lintas Sejarah Peradaban Islam. J. Al-
Hikmah J. Dakwah. Vol. 11. No. 1.
[9] A. Pane. 2018. Urgensi Bahasa Arab; Bahasa Arab Sebagai Alat Komunikasi Agama
Islam. Komunikologi J. Pengemb. Ilmu Komun. dan Sos. Vol. 2. No. 1.

Anda mungkin juga menyukai