Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa Arab adalah salah satu dari bahasa yang kaya dengan kosa-kata, dan

kedudukannya merupakan bahasa keenam di dunia. Karena itu, perkembangan

terkini bahasa Arab selalu bertumbuh, dan Indonesia dianggap sebagai salah satu

negara yang dihuni oleh mayoritas muslim. Sebagaimana juga terlihat dengan

banyaknya madrasah, baik formal maupun non-formal, serta universitas Islam

yang ada di Indonesia.

Bahasa Arab merupakan bahasa internasional. Bahasa Arab menjadi salah satu

dari bahasa-bahasa yang diakui oleh PBB sebagai bahasa internasional. Di

sampng sebagai bahasa internasional, bahasa Arab juga merupakan bahasa al-

Qur`an. Dan al-Qur`an adalah Kitab Suci bagi umat muslim. Bahasa Arab

menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia untuk memahami al-Qur`an, sehingga

sangat penting bagi umat Islam untuk mempelajari Bahasa Arab. Hal ini

berdasarkan pendapat Muhammad Yunus dalam bukunya yang berjudul: ‘ath-

Thariqah al-Arabiyah al-Khashah,’ di mana dia mengatakan, “Belajar bahasa

Arab adalah sesuatu yang penting bagi umat muslim, karena ucapan kita dalam

shalat adalah dengan Bahasa Arab. Seperti halnya kebanyakan buku-buku agama

Islam yang ditulis dalam Bahasa Arab.”1

1
Mahmud Yunus, Thariqah Khashah li al-Lughah al-Arabiyah, (Jakarta: Hidakarya, 1883), hlm. 2.

1
Saat ini, Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang paling tersebar luas di

dunia dan memiliki keistimewaan dibanding bahasa-bahasa yang lain, karena

bahasa Arab merupakan bahasa agama samawi yang telah dipilih oleh Allah

sebagai bahasa Islam. Salah satu sebab terpenting bagi terjadinya berbaurnya

bahasa Arab ke dalam bahasa-bahasa yang lain, selain sebab agama, adalah

gerakan dagang asing di negara-negara Asia Tenggara. Data sejarah

menunjukkan bahwa para dai yang membawa Islam, di antaranya adalah para

pedagang dan para pekerja. Hal ini berarti bahwa interaksi dagang itu telah

berkontribusi dalam membawa Bahasa Arab ke daerah-daerah pesisir dan

menjadi bahasa interaksi dagang antara dua belah pihak. Dari sini, orang-orang

Indonesia mempelajari bahasa Arab, bukan hanya untuk tujuan keagamaan,

melainkan juga untuk tujuan dagang yang pada saat itu merupakan kegiatan

sosial yang paling menonjol. Kemudian, bahasa Arab berkembang melalui para

wisatawan asing yang berkomunikasi langsung dengan bangsa Arab. Di samping

kedudukan geografis dan kebertetanggaan yang baik antau bangsa-bangsa yang

berdekatan. Selanjutnya, akibat penjajahan Inggris dan Perancis terhadap

beberapa negara Arab, serta konflik dan peperangan yang terjadi dari waktu ke

waktu. Faktor terakhir adalah perhatian yang diberikan oleh para ilmuwan dan

sarjana Eropa terhadap bahasa Arab, karena bahasa Arab merupakan bahasa

sastra, ilmu pengetahuan dan terjemah pada saat itu.

Bahasa Arab mulai berkembang di Indonesia sejak masyarakat Indonesia

memeluk Islam. Dalam hal ini, bahasa Arab itu sendiri dipandang sebagai alat

2
belajar dan memperdalam pengetahuan tentang agama Islam, khususnya al-

Qur`an yang merupakan sumber dasar hukum Islam, bagi kehidupan masyarakat

Islam, terkhusus lagi untuk memahami Islam.

Di tingkat dunia, Pembelajaran Bahasa Arab bagi orang-orang non-Arab telah

dimulai sejak abad pertama hijriyah setelah semakin luasnya penaklukan Islam di

luar Jazirah Arab dan pemeluk Islam bukan hanya orang-orang yang mengerti

bahasa Arab, sehingga pengajaran bahasa al-Qur`an kepada anak-anak bangsa

yang ditaklukkan itu menjadi kewajiban bagi umat muslim yang berbahasa Arab.

Atas dasar ini, para ulama dan mereka yang menguasai bahasa Arab, mulai

mengajarkan bahasa Arab dengan berbagai macam cara.2

Secara ringkas, persebaran Bahasa Arab itu bisa melalui pembelajaran di rumah,

sekolah-sekolah agama, di masjid-masjid maupun universitas. Hal demikian

tidak lepas dari pentingnya mengkaji Bahasa Arab sebagai bahasa Kitab Allah

Swt., sebagaimana firman-Nya:

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab,

agar kamu memahaminya.” ((QS. Yusuf: 2)

Ayat di atas menjelaskan pentingnya belajar dan memahami Bahasa Arab, karena

Allah Swt. menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur`an. Inilah yang

menjadi dasar bagi mereka yang belajar dan mengajar Bahasa Arab.

Akan tetapi ada banyak faktor yang menjadi penghambat pembelajaran Bahasa

Arab, baik kendala internal maupun eksternal. Yang termasuk faktor internal
2
https://kenanaonline.com/users/maiwagieh/posts/402219, 12-7-2023.

3
adalah bakat dan minat para pelajar, kepentingan, motivasi, kemampuan dan

pengalaman mereka sendiri. Sedangkan faktor eksternal, di antaranya, adalah

fasilitas dan infrostruktur yang belum memadai, pengawasan yang minim,

metode pembelajaran yang digunakan.3

Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia sudah berlangsung sejak masuknya

Islam ke Indonesia, ketika model pembelajaran masih berlangsung secara

konvensional dan sangat sederhana, dengan menggunakan metode hijaiyah

(model abdaji) untuk memperkenalkan suara-suara dan huruf-huruf Arab.

Pada awal masuknya Islam ke Indonesia, Bahasa Arab menjadi jawaban atas

kebutuhan sebagai umat Islam untuk menunaikan shalat, dzikir dan shalawat atas

Nabi Saw.

Sejalan dengan tingkat pemahaman terhadap bahasa, maka peran utama bahasa

adalah sebagai sarana komunikasi umum, baik lisan maupun tertulis, tapi yang

lebih utama adalah bahasa lisan. Karena itu, dua model pembelajaran yang

disebut di atas tidak mampu untuk menjadikan seseorang dapat menguasai

Bahasa Arab dengan baik. Maka wajiblah model pembelaran bahasa Arab di

negara yang mayoritas penduduknya adalah Islam ini harus terus berkembang

dan maju. Pembelajaran Bahasa Arab itu berlangsung karena dua sebab;

Pertama, karena bahasa komunikasi wajib dipelajari ketika ketika hendak bergaul

dengan pengguna bahasa tersebut.

3
Slamet, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 54.

4
Kedua, karena bahasa agama menuntut para pengikutnya untuk mempelajari

Bahasa Arab demi kesempurnaan komunitas ibadah, karena kitab-kitab agama

tertulis dalam Bahasa Arab.4

Melihat pentingnya Bahasa Arab, khususnya ilmu-ilmu mendasar bagi umat

Islam, sementara hari ini pengembangan Bahasa Arab telah memenuhi

cakrawala, dan menjadi salah satu hal yang perlu diperbaiki dari segi kualitas

proses belajar, di mana unsur utamanya adalah guru dan murid.

Penerapan model-model, metode dan teori dalam pengajaran Bahasa Arab di

Indonesia perlu dikembangkan. Yang dimaksud dengan model (uslub) atau

prosedur adalah langkah-langkah, perencanaan dan sarana yang digunakan secara

nyata di ruang belajar. Termasuk juga teknik yang ditempuh oleh guru dalam

mengajar. Perencanaan dan model tersebut sangat bergantung kepada strategi

keragaman tujuan dan materi, serta perbedaan murid dan guru. Hal ini

memerlukan teknik dan strategi dalam menerapkannya.5

Selama proses belajar, tingkat kemampuan siswa itu berbeda-beda. ada siswa

yang cepat dan mudah memahami, ada yang menengah dan ada yang lambat.

Begitu pula dengan metode pembelajaran. Ada metode yang cepat dan mudah

dipahami dan ada yang memerlukan cara tersendiri.

Semua itu bergantung kepada cara menggunakan teknik. model dan strategi

pembelajaran yang digunakan oleh guru. Seiring dengan semakin tingginya hajat
4
Abdul Mun’im, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia (Telaah terhadap Fonetik dan
Morfologi), (Jakarta: Pustaka al-Husna Baru, 2004), hlm. vii.
5
Mujib Eathul, .Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab: Dari Pendidikan Konvensional Keintegritas
Humanis, (Yogyakarta. PT Pustaka Abadi, 2000), hlm. 157.

5
kepada bahasa Arab, dan para pengajar berusaha menemukan strategi yang

paling efektif dalam pembelajaran.

Strategi pembelajaran bahasa Arab adalah langkah-langkah dan bermacam

metode yang ditempuh dalam pembelajaran agar siswa dapat melampaui

permasalahan dalam belajar. Strategi belajar bahasa adalah sejumlah perangkat

yang digunakan dalam menghadapi suatu masalah yang memerlukan solusi atau

tugas yang hendak ditunaikan atau tujuan yang hendak diwujudkan. Sebagai

contoh, murid menggunakan strategi induktif atau tebak-tebakan untuk mengatasi

kesulitan dalam belajar bahasa Arab.6

Dalam memilih strategi pengajaran Bahasa Arab, tidak boleh dilakukan dengan

gegabah, melainkan harus selaras dengan ketrampilan bahasa yang dipelajara. Di

samping itu, Mahmud Yunus mengatakan, “metode (pembelajaran) itu lebih

penting daripada materi.” Strategi pembelajaran dimaksudkan agar siswa tidak

merasa bosan dan tidak bersemangat untuk belajar, sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai.7

Pembelajaran bahasa Arab merupakan pembelajaran bahasa asing yang telah

lama berlangsung di sekolah-sekolah. Ada yang beranggaban bahwa bahasa Arab

adalah mata pelajaran yang sulit. Maka diperlukan strategi dan metode yang

relevan dalam pembelajaran bahasa Arab agar peserta didik dapat belajar dan

menerima materi secara lebih efektif dan efisien. Penggunaan strategi dan
6
Ahmad bin Shalih ash-Shubaihi, Istiratijiyyat an-Najah fi Ta’allum al-Lughat ats-Tsaniyah, (ar-
Riyadl: Maktab at-Tarbiyah al-Arabi li Duwal al-Khalij, 2013), hlm. 92.
7
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), hlm.
66.

6
metode pembelajaran yang baik dan sesuai akan menampilkan performa

pembelajaran yang maksimal sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran

bahasa Arab yang lebih baik. Dalam merancang strategi, ada komponen-

komponen yang harus diperhatikan yaitu kegiatan pembelajaran pendahuluan,

penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes, dan kegiatan lanjutan.

Pemilihan strategi pembelajaran ditentukan berdasarkan kriteria orientasi strategi

pada tugas pembelajaran, relevansinya dengan materi pembelajaran, metode dan

teknik yang digunakan bisa fokus pada tujuan yang ingin dicapai, dan media

pembelajaran yang digunakan dapat merangsang minat dan daya serap peserta

didik. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab,

antara lain adalah metode gramatikal dan terjemah (thariqah qawa’id wa

tarjamah), metode langsung (thariqah mubasyarah), metode membaca (thariqah

qiraah), metode audiolingual (thariqah sam’iyah), dan metode eklektik (thariqah

intiqa`iyah).

Penelitian dengan berjudul “STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

YANG EFEKTIF DI KELAS X MADRASAH ALIYAH HAMALATUL

QUR`AN KARAWANG ini hendak membahas tentang apa saja strategi

pembelajaran Bahasa Arab dan apa strategi yang efektif dalam pembelajaran

bahasa Arab di Kelas X Madrasah tersebut.

B. DEFINISI OPERASIONAL

1. Pengertian strategi; menurut bahasa, berasal dari bahasa Yunani istirotigius,

yang artinya adalah seni mengendalikan dan memilih sasaran. Pada awalnya,

7
istilah ini digunakan di bidang militer dengan arti penggunaan fasilitas, sarana

dan prasarana yang tersedia dengan sebaik mungkin untuk mencapai tujuan

yang dimaksud. Selanjutnya, istilah ini berkembang hingga mencakup

sejumlah bidang, termasuk bidang pendidikan dan pengajaran.

Strategi pembelajaran; adalah serangkaian model dan metode pengajaran,

serta teknik menggiatkan kelas belajar. Strategi adalah model guru dalam

mengajarkan materi-materi dan cara untuk mencapai tujuan pengajaran yang

diinginkan. Strategi berisi media, sarana dan prosedur yang digunakan oleh

guru untuk membantunya dalam melaksanakan tugas. Strategi juga berisi

suasana umum di dalam ruang belajar yang secara sistematis dan runtut,

membantu untuk mencapai output pendidikan yang bisa diterima dengan

menggunakan potensi-potensi yang ada. Singkatnya, strategi adalah rencana

dan program yang menjadi pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran.8

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang menjadi fokus penelitian

ini adalah;

1. Strategi apakah yang digunakan dalam Pembelajaran Bahasa Arab DI KELAS

X MADRASAH ALIYAH HAMALATUL QUR`AN KARAWANG?

2. Apa saja strategi Pembelajaran Bahasa Arab yang Efektif DI KELAS X

MADRASAH ALIYAH HAMALATUL QUR`AN KARAWANG?


8
https://mawdoo3.com/ ‫ مفهوم_االستراتيجية‬/ diakses pada tanggal 13/07/2023.

8
D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah;

1. Mengetahui strategi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran bahasa

Arab Di Kelas X Madrasah Aliyah Hamalatul Qur`an Karawang.

2. Mengetahui kendala pembelajaran bahasa Arab Di Kelas X Madrasah Aliyah

Hamalatul Qur`an Karawang.

3. Mengetahui efektifitas strategi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa

Arab Di Kelas X Madrasah Aliyah Hamalatul Qur`an Karawang.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat berikut,

1. Manfaat teoritis

Hasil-hasil penelitian ini diharapkan akan memperkaya khazanah keilmuan di

bidang Bahasa Arab, terutama yang berhubungan dengan kemahiran

berbahasa Arab.

2. Manfaat praktis

a. Untuk siswa

Penelitian ini akan memberi kontribusi pemikiran dalam pengajaran bahasa

Arab untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Arab DI KELAS X

MADRASAH ALIYAH HAMALATUL QUR`AN KARAWANG.

b. Untuk guru

9
Hasil-hasil penelitian ini akan menjadi rujukan untuk menciptakan keadaan

yang baik untuk melaksanakan proses pengajaran yang efektif, khususnya

pembelajaran bahasa Arab.

c. Untuk Madrasah

Hasil-hasil penelitian ini akan memberi kontribusi penting bagi

peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan

performa madrasah.

F. TELAAH PUSTAKA

1. Penelitian yang ditulis oleh Ana Mazia, dengan judul “Istiratijiyah Ta’lim

Maharah al-Qira`ah fi ash-Shaf as-Sabi’ bil Madrasah al-Mutawassithah al-

Islamiyah al-Hukumiyah Kuni Wonodadi Blitar. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui strategi pembelajaran Maharah Qiraah pelajaran Bahasa

Arab dan untuk mengetahui problem-problem serta solusinya dalam

pembelajaran maharah qiraah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MTs

Kuni Wonodadi Blitar menggunakan strategi yang efektif dan dalam memakai

strategi ini, mereka menghadapi beberapa masalah yang juga dapat

diselesaikan.9

2. Penelitian yang disusun oleh Umi Mahmudah al-Ghazali dengan judul; al-

Istiratijiyyah al-Indimajiyyah li Ta’lim Maharat al-Qira`ah fi al-Marhalah al-

Jami’iyyah (Dirasat al-Halah fi Qismi Ta’lim al-Lughat al-Arabiyyah fi


9
Ana Mazina, Istiratijiyyat Ta’lim Maharah al-Qiraah fi ash-Shaf as-Sabi’ bil Madrasah al-
Mutawassithah al-Islamiyah al-Hukkumiyah Kuni Wonodadi Blitar, (Tulungagung: UIN
Tululungagung, 2011), hlm. n.

10
Kulliyat Ilmi at-Tarbiyah wa at-Ta’im Bi Jami’ah Maulana Malik Ibrahim

Malang. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi Integratif dan

penerapannya dalam pembelajaran bahasa Arab. Hasil penelitian mengatakan

bahwa strategi integratif dalam pembelajaran Maharah Qiraah berisi sejumlah

aktifitas yang dilakukan oleh para siswa.

3. Penelitian yang ditulis oleh Laili Nisa’atul Fitri dengan judul “Istiratijiyyat al-

Mudarris fi Tadris al-Mufradat li Thullab ash-Shaf as-Sabi’ bil Madrasah al-

Mutawatassithah al-Islamiyah Ummul Fattahiyah Boyolangu Tulungagung

tahun pelajaran 2017-2018 M. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui;

1) Apakah jenis strategi yang digunakan dalam pembelajaran mufradat pada

siswa kelas VII SMP al-Fattahiyah?, 2) Bagaimanakah proses penggunaan

strategi dalam pembelajaran mufradat pada siswa kelas VII SMP al-

Fattahiyah?, dan 3) Apa saja permasalahan yang ada dalam proses

penggunaan strategi dalam pembelajaran mufradat pada siswa kelas VII SMP

al-Fattahiyah?

Hasil penelitiannya adalah; 1) Jenis strategi yang digunakan dalam pengajaran

mufradat adalah strategi bernyanyi Arab, strategi penemuan arti mufradat

(dengan permainan tebak-tebakan tulisan mufradat), dan strategi mengulang-

ulang mufradat, 2) proses penggunaan strategi dalam pembelajaran mufradat

adalah, a) strategi menggunakan nyanyian; guru menyanyikan mufradat,

sedangkan siswa mendengarkan lalu menirukan, lalu guru mengoreki

pengucapan mufradat. Dalam penilaian, guru memberikan beberapa

11
pertanyaan dan siswa mencari maknanya dan dikoreksi bersama-sama. Pada

akhir pembelajaran, para siswa bernyanyi bersama. b) strategi menemukan arti

mufradat (permainan tebak tulisan mufradat); pertama-tama guru membaca

mufradat dan siswa mendengarkan kemudian menirukan. Guru membuat

permaikan dan meminta siswa untuk mencatat mufradat pada kertas lalu

mereka lipat dan kumpulkan. Guru membagikan lipatan kertas kemudian

siswa mencari artinya. Para siswa bergantian untuk membaca lalu guru

membetulkan ucapan dalam evaluasi pembelajaran. Guru menunjukkan

benda-benda kemudian para siswa menebak artiya dalam bahasa Arab, c)

Strategi pengulangan mufradat; guru selalu meminta para siswa untuk

mengulang-ulang pengucapan mufradat dengan baik sejak awal saat mulai

belajar dan sebelum berakhir.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Secara garis besar, Skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu; pertama

bagian awal skripsi; yang memuat beberapa halaman yang letaknya mendahului

halaman-halaman yang memiliki bab. Kedua bagian inti skripsi; yang memuat

beberapa bab dengan format (susunan/sistematika) penulisan disesuaikan pada

karakteristik pendekatan penelitian kualitatif. Dan ketiga bagian akhir skripsi;

meliputi daftar rujukan, lampiran-lampiran yang berisi lampiran foto atau

dokumen-dokumen lain yang relevan.

12
Bagian inti Skripsi ini dibagi ke dalam 5 bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan, terdiri dari: Latar belakang penelitian, definisi

operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneltian, telaah

pustaka dan sistematika pembahasan.

Bab II: Landasan Teoritis, terdiri dari dua sub-bab; A. Strategi

Pembelajaran yang meliputi; pengertian, urgensi dan macam-macam strategi. B.

Pembelajaran Bahasa Arab, yang meliputi; Pengertian Pembelajaran Bahasa

Arab, Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode-Metode Pembelajaran

Bahasa Arab. C. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab DI KELAS X

MADRASAH ALIYAH HAMALATUL QUR`AN KARAWANG

Bab III: Metodologi Penelitian, meliputi; jenis dan pendekatan penelitian,

subyek penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, populasi dan

sampel, sumber data dan teknik penumpulan data, keabsahan data dan teknik

analisa data.

Bab IV: Penyajian data dan analisa data, meliputi; gambaran umum lokasi

penelitian, penyajian data dan analisa data, dan hasil penelitian.

Bab V: Penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran.

13

Anda mungkin juga menyukai