Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

)‫(مشكلة تعليم اللغة العربية‬


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Fiqh Al-Lughah Al-Arabiyah
Dosen Pengampu: Hanomi, MA

Oleh Kelompok 14:


Nurul Qori Aziza 2014020054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB ©


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
IMAM BONJOL PADANG
2022 M/ 1444H

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita
sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Shalawat serta salam kita ucapkan
untuk Nabi Muhammad Sahallahu ‘alaihi wa sallam beserta sahabat dan pengikutnya.

Makalah ini disusun untuk tujuan memenuhi tugas kuliah fiqh Al-Lughah Al-
‘Arabiyah dan tujuan untuk memahami tentang ‫مشكلة التعليم اللغة العربية‬, Diharapkan
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh pembaca sekalian.

Selanjutnya kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan, oleh karenanya kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
seputar penyusunan makalah. Untuk segala kritik dan saran yang pembaca berikan, kami
ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.

Padang, 23 November 2022

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

Bahasa Arab, meskipun diakui sebagai bahasa kitab suci, tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap sikap belajar siswa dan hasil belajarnya. Karena itu, bahasa Arab
seharusnya dibelajarkan oleh orang yang menguasai bahasa Arab dan memahami
pembelajarannya secara akademik dan pedagogik. Dan, pengetahuan guru tentang
problematika pengajaran Bahasa Arab mutlak diperlukan agar ia mampu menemukan solusi
yang tepat dalam membelajarkannya.

Problem pembelajaran bahasa Arab yang paling serius untuk ditangani adalah
keseriusan belajar siswa dan keseriusan guru dalam mengajar. Keseriusan belajar dan
mengajar ini tidak bisa diawali oleh sikap terpaksa untuk mengikuti sebuah struktur
kurikulum sehingga memasung kebebasan berkreasi untuk memperoleh pengetahuan dan
menajamkan keterampilan. Belajar sejatinya memberdayakan aspek fisik dan psikis manusia
agar menjadi pribadi unggul yang efektif. 1

Berbagai keluhan tentang rendahnya prestasi pembelajaran bahasa Arab acap kita
dengar dari beragam penelitian dan tulisan. Usaha untuk memperbaiki mutu pembelajaran
pun telah dilakukan dengan berbagai upaya. Namun, hasilnya tetap saja masih jauh dari
memadai. Karena itu, ada baiknya diidentifikasi kembali problematika pembelajaran bahasa
Arab disertai upaya untuk mencari solusi yang tepat.

1Al Ghozali, M. D. H., & Mathoriyah, L. (2020). Mengatasi Kesulitan Belajar Bahasa Arab. LPPM

Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

‫مشكلة التعليم اللغة العربية‬


Problematika Pengajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab bagi non Arab dimulai dari pertama kali pada abad ke-17,
ketika bahasa Arab mulai diajarkan di Universitas Cambridge Inggris, sementara di Amerika
serikat, perhatian terhadap bahasa Arab dan pembelajarannya baru dimulai pada tahun 1947
di sekolah-sekolah tentara Amerika. Di Mesir, banyak pusat pembelajaran bahasa Arab,
diawali dengan adanya proyek pengembangan bahasa Arab yang dilengkapi dengan
perencanaan dan pengembangan materi-materinya.2

Pembelajaran Bahasa Arab bagi non Arab merupakan satu hal yang tidak bisa
dihindari, karena urgensi Bahasa Arab bagi masyarakat dunia saat ini cukup tinggi baik bagi
muslim ataupun non muslim. Hal ini ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga
pembelajaran bahasa Arab diberbagai Negara antara lain: Lembaga Radio Mesir, Universitas
Amerika di Mesir, Institut Kajian Keislaman di Madrid Spanyol. Markaz Khurtum di Sudan.
LIPIA di Jakarta. Yayasan al-Khoir milik Emirat Arab yang tersebar di Indonesia masing-
masing di Surabaya. Bandung, Makasar, Malang, Solo, dan di pondok Pesantren yang
tersebar di Indonesia.

Problematika adalah unit-unit dan pola-pola yang menunjukkan perbedaan struktur


antar satu bahasa dengan bahasa yang lain. Problema dalam pembelajaran bahasa Arab
merupakan suatu faktor yang bisa menghalangi dan memperlambat pelaksanaan proses
belajar mengajar dalam bidang studi bahasa Arab.3 Disini kita akan membahas empat poin
yang berkaitan dengan problem pembelajaran bahasa arab. 4

A. ‫ملاذا هنتم ابلعربية الفصحي؟‬


Mengapa kita peduli dengan Bahasa Arab Fushah? Bahasa Arab Fusahah memiliki
keistimewaan khusus yang tidak dimiliki oleh bahasa lain didunia, karena telah dikaitkan
dengan Al-Quran selama 14 abad, tulisan warisan Arab yang sangat besar berpusat pada Al-

2 Hidayat, N. S. (2012). Problematika pembelajaran bahasa Arab. Jurnal Pemikiran Islam, 37(1).
3 Fahrurrozi, A. (2014). Pembelajaran bahasa arab: Problematika dan solusinya.
.h.414-425. ‫ فصول في فقه العربية‬,‫ الدكتور رمضان عبد النواب‬4

4
Quran, Allah SWT sendiri telah menjamin pemeliharaan dan penjagaan Al-Quran ini,
sebagaimana Allah SWT berfirman:

‫إان حنن نزلنا الذكر وإان له حلافِظُون‬

“sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan pasti kami (pula) yang
memelihara nya” (Q.S Al-Hijr:9)5

Sesungguhnya Allah SWT mengagungkan Bahasa Arab dengan menurunkan Al-


Quran dengan Bahasa Arab, dan menunjuk salah seorang hambanya untuk membacanya pada
pagi dan sore hari, dan Allah SWT berjanji akan memeliharanya sepanjang waktu. Dan Jika
bukan karena semua ini, Bahasa Arab fusahah akan menjadi bahasa arkeologis, seperti bahasa
Latin atau Sansekerta, dan berbagai dialek Arab akan berlaku di semua bagian dunia Arab,
terimpor dari waktu ke waktu, sebuah dimensi asal-usulnya. telah dihapus atau hilang.

Inilah rahasia yang menjadikan kita tidak mengukur Bahasa Arab fusahah dengan
apa yang terjadi dalam bahasa-bahasa yang hidup saat sekarang ini. Bahasa-bahasa lain selain
bahasa Arab akan terus berkembang dan berubah, dan tunduk pada interaksi dengan bahasa
tetangga, bahasa-bahasa ini banyak mengambil bahasa serapan dari bahasa sekitarnya. Hal ini
disebabkan karena bahasa-bahasa ini tidak dikaitkan dengan kitab yang mulia, seperti halnya
dalam bahasa Arab.

Ketertarikan kita pada bahasa Arab harus berasal dari sudut pandang ini, yaitu
hubungannya dengan agama Islam dan warisan Arab. Dan jika titik tolak ini menjadi jelas di
benak para penanggung jawab pengajaran bahasa Arab, mereka tidak akan pernah tergoda
untuk percaya bahwa menguasai pengajaran bahasa ini akan menghilangkan bahasa
percakapan sehari-hari, sehingga semua orang tidak perlu menggunakan bahasa sastra ini
dalam percakapan mereka, sebaliknya hal ini tidak mungkin terjadi di zaman mana pun.
Salah satu aturan yang ditetapkan oleh ahli bahasa adalah bahwa tidak mungkin sekelompok
orang, yang tinggal di wilayah daratan yang luas, mengarang bahasa yang seragam dalam
percakapan sehari-hari mereka, tanpa adanya perbedaan fonetik, semantik, atau perbedaan
struktur bahasa.

5 MSHAF.ID. https://www.mushaf.id/surat/al-hijr/9. Diakses pada jumat 25 November, 2022

5
B. ‫هل العربية لغة صعبة؟‬

Apakah Bahasa Arab termasuk bahasa yang sulit?

Salah satu perasaan yang menghancurkan diantara masa intelektual Arab adalah
bahwa Bahasa Arab Fushah merupakan bahasa dengan tata bahasa yang rumit, sulit
dipelajari, dan banyak kelainan. Sehingga menjadikan beban berat bagi manusia untuk
belajar, menggunakan, dan berbicara dengan bahasa ini. Sehingga banyak orang-orang yang
ingin merusak Bahasa Arab Fushah memanfaatkan keadaan ini dengan menyerukan
menggunakan bahasa ammiyah dan meninggalkan bahasa fushah, atau mencampur Bahasa
Fushah dengan Bahasa Amiyyah. Dan seruan ini adalah seruan yang sudah lama dikibarkan
panjinya oleh mereka yang memusuhi islam dan umatnya, Mereka berpura-pura bahwa
penguraian bahasa Arab Fushah adalah hal yang sulit dipelajari, untuk mengalihkan umat
Islam dari sumber agama mereka, tiang hukum mereka, dan konstitusi kehidupan mereka,
yaitu Al-Qur'an, yang Allah SWT turunkan dalam Bahasa Arab.

Sesungguhnya sintaksis ini, yang digambarkan rumit dan sulit tidak hanya berlaku
untuk bahasa Arab fushah saja, melainkan juga terjadi pada semua bahasa yang ada pada saat
sekarang ini, di dalamnya terdapat fenomena sintaksis yang kompleks yang jauh melebihi
sintaksis bahasa Arab. Contohnya bahasa jerman yang isim-isimnya dibagi secara sewenang-
wenang menjadi muzakar dan muaanas serta jenis ketiga yang tidak diketahui oleh orang
Arab, yaitu “netral (‫ ”)المحايد‬dan dia menempatkan pada masing-masing dari ketiga jenis ini
empat keadaan infleksi (‫)إعرابية‬: aktif (‫)الفاعلية‬, pasif (‫)المفعولية‬, genitive (‫)اإلضافة‬, dan akusatif
(‫)القابلية‬. Kasus terakhir ini tidak dikenal dalam bahasa Arab, dan merupakan infleksi dari
objek kedua, jadi ini adalah salah satu kasus objek pasif dalam bahasa Arab, dan bukan
merupakan kasus khusus di dalamnya. Ini adalah kasus kata benda pendefinisian tunggal (
‫ )المفرد المعرف‬dalam bahasa Jerman. Singular yang dikecam (‫ )المفرد المنكر‬memiliki empat kasus
lain, serta jamak yang pasti (‫ )الجمع المعرف‬dan jamak yang dikecam (‫)الجمع المنكر‬.

Struktur kalimat dalam bahasa Jerman memiliki sistem yang ketat, karena kata kerja
selalu menempati urutan kedua, kecuali pada subklausa, seperti kalimat penjelas, misalnya, di
mana kata kerjanya ditunda hingga akhir kalimat. Siapapun yang mempelajari tentang jamak

6
ini akan memuji bahasa Arab dikarenakan keteraturan relatif dalam aturan ini. Dan
dibandingkan jika dia mempelajari bahasa Jerman serta melihat jumlah yang besar tentang
pembelajaran jamak di dalamnya, yang tidak ada aturan yang berlaku sepenuhnya, sejauh
setiap buku Dalam Mengajar Tata Bahasa Jerman, halaman pertamanya dimulai dengan frasa
berikut ini: (Simpanan dengan setiap nama, alat identifikasi, dan rumus jamak) Karena tidak
ada dasar untuk itu.

Jadi Bahasa Arab bukanlah salah satu bahasa-bahasa yang sulit tata bahasanya.
Tetapi sebagian dari kesulitan ini disebabkan oleh cara dari para ahli bahasa menyajikan tata
bahasanya. Dalam aturan-aturan ini, mereka mencampurkan realitas linguistik dengan logika
rasional, tidak mendeskripsikan realitas ini menjadi argumen verbal, dan buku-buku mereka
dipenuhi dengan kontroversi dan perselisihan yang steril, pilihan pembelajar di antara
tumpukan besar pendapat yang kontradiktif ini. Yang benar adalah bahwa aturan dasar tata
bahasa Arab dapat diekstrak dalam beberapa halaman yang mudah dipahami dan mudah
dipelajari dengan penjelasan yang sangat jelas.

C. ‫كيف ينتقي مدرس العربية وكيف يعد؟‬

Bagaimana cara memilih guru Bahasa Arab dan Bagaimana mempersiapkannya?

Guru bahasa Arab mewakili landasan dari masalah yang kita hadapi ini, dan mereka
biasanya disalahkan karena pencapaian hasil pengajaran bahasa Arab di negara kita. Kita di
sini tidak menuduh para guru, atau meremehkan mereka, dan mereka adalah setiap pendidik
yang berbudi luhur, yang menghormati profesinya dan tulus dalam menjalankan tugasnya,
tetapi kita ingin menunjukkan fenomena berbahaya yang telah menyebar dan memburuk
dalam beberapa tahun terakhir. karena kita melihat lulusan sekolah menengah yang lemah
diremehkan oleh kantor koordinasi,dan dikirim ke fakultas seni dan institute Arab secara
paksa, atau mereka mengambil keputusan ini sebagai pelarian karena pintu perguruan tinggi
lain ditutup didepan mereka. Dan kita akan terkejut ketika bertemu dengan mahasiswa
fakultas kedokteran, sains dan teknik yang jenius dalam bahasa Arab, mereka mampu
berpuisi dengan Bahasa Arab dan mencicipi sastra, sementara banyak pelajar bahasa Arab
hampir tidak bisa menyusun kalimat dengan bahasa Arab.

Banyak pelajar bahasa Arab yang justru meremehkan bahasa Arab dan tidak percaya
diri dengan jurusan yang mereka ambil. Lebih parah lagi mereka menyesal dengan memilih
jurusan bahasa Arab ini, hal ini disebabkan oleh aturan dan system ujian yang berlaku saat

7
ini. Bukankah sudah saatnya kita berharap untuk serius mengajar bahasa Arab di sekolah dan
universitas? Apakah tidak mungkin bagi kita untuk menyeleksi pelajar bahasa Arab dari
kalangan lulusan sekolah menengah yang siap dan berbakat, dengan cara memikat mereka
dengan beasiswa selama belajar, dan memaparkan peluang-peluang kerja setelah lulus?
Kemudian kita akan mendidik mereka dengan serius, dan mempersiapkannya dengan baik,
jauh dari sistem reparasi dan kompensasi, dan komite belas kasihan. Guru yang kita harapkan
saat ini adalah guru yang berwawasan luas tentang budaya Arab dan komprehensif serta sadar
dan sabar tentang mata warisan Arab.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pentingnya pembelajaran bahasa Arab
dimulai pada tahapan dasar yakni pada masa kanak-kanak. Maka berhentilah kita menghina
dan menganggap remeh guru pada tahap ini (Guru SD), dan percaya pada apa yang diyakini
oleh banyak negara maju dalam hal menempatkan guru terbaik dalam tingkat dasar ini. Dan
berhenti meremehkan serta menganggap mendidik anak merupakan hal yang paling mudah
untuk dilakukan. Negara-negara maju mensponsori guru dan menganggapnya sebagai
landasan dari seluruh proses pendidikan. Mereka memilih di antara guru-guru yang paling
efisien di tahap lain, dan memberikan tunjangan besar kepada para guru agar hidup dalam
keadaan stabil dan puas serta menghormati mereka. Dan sebagian besar guru tahap pertama
atau tingkat dasar di banyak negara maju, memegang gelar paling bergengsi di bidang
psikologi dan pendidikan, sehingga mereka dapat memahami tunas-tunas muda ini, dan
mereka dapat mengajari anak-anak pada tingkat dasar ini banyak pengetahuan, serta dekat
dengan mereka, tetap bersama mereka, dan bermain dengan mereka. Tahap ini adalah tahap
paling penting di mana anak-anak akan memilih untuk menyukai membaca buku atau
membencinya dan menerima bahasa Arab atau membencinya.

Oleh sebab itu kita mengharapkan agar pendidikan di Indonesia terutama dalam
pendidikan bahasa Arab dapat menjadikan sistem pendidikan di negara maju ini sebagai
percontohan dan dapat menerapkannya dalam proses belajar mengajar di negara kita ini.
Yakni dengan mempersiapkan pendidik yang kompeten dalam pembelajaran bahasa Arab itu
sendiri dan mempersiapkan peserta didik untuk mengenal bahasa Arab sejak tahap sekolah
dasar dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang menjadikan mereka senang terhadap
bahasa Arab. Kemudian pada tahap selanjutnya kita dapat mensosialisasikan betapa
pentingnya bahasa Arab dan betapa istimewanya bahasa ini. Hal ini sebagai upaya agar
fenomena-fenomena berbahaya (memilih jurusan bahasa Arab karena terpaksa, sebagai
pelarian karena jurusan lain telah tutup pendaftarannya, dan mahasiswa bahasa Arab yang

8
remeh terhadap bahasa Arab) yang terjadi dalam ruang lingkup pendidikan bahasa Arab dapat
segera dituntaskan.

D. ‫الطريق األمثل إىل تعلم العربية‬


Cara optimal untuk belajar Bahasa Arab.
Pencarian rahasia kegagalan kita selama ini dalam pengajaran bahasa Arab fusohah
untuk anak-anak adalah sebagaimana semestinya sekolah, institut, dan universitas pada
umumnya tidak berhasil menanamkan kecintaan membaca pada anak sejak dini dan tidak
berhasil menjalin hubungan persahabatan antara pelajar dengan bahasa Arab.

Mungkin alasanya adalah sebagaimana sebagian dari kepercayaan bahwasannya


mengajarkan tata bahasa adalah mengajarkan bahasa itu sendiri. Dengan perumpamaan
seperti pemikiran seseorang yang mengajarkan aturan prosodi (‫)قواعد العروض‬, untuk menjadi
seorang penyair, atau seperti pemikiran seseorang yang menghafal dua halaman aturan
mengemudi mobil, kemudian berpikir bahwa dengan hafalan ini saja, dia telah menjadi
pengemudi yang terampil. Ketertarikan kami untuk mengajarkan aturan tata bahasa, pada
tahap awal kehidupan seorang anak, membuat kami berpikir bahwa ukuran kemahiran
berbahasa adalah keterampilan menghafal istilah-istilah tata bahasa, keterampilan
menghitung pembenaran untuk memulai dengan yang tidak terbatas, dan munculnya
pengetahuan dan kata sifat- kata sifatyang serupa, dan sebagainya.

Semua hal ini dan sejenisnya diulangi oleh siswa, pada usia dini, tanpa sadar,
kemudian dia melupakannya setelah menyelesaikan ujian, dan tidak ada yang tersisa di
benaknya kecuali bercanda tentang kesulitan bahasa Arab, dan kesulitan-kesulitan yang dia
temui dalam mempelajarinya. Dengan ini, kita tidak bermaksud untuk meremehkan
pentingnya tata bahasa, dan meremehkan nilainya, dalam menemukan rahasia bahasa dan
menguasainya, tetapi sebagai peringatkan untuk tidak mengutamakannya, dan melupakan
naluri manusia. Dalam mempelajari bahasa, maka yang contoh yang cocok adalah dengan
menggunakan bahasa komunikasi, dan lihat bagaimana anak mempelajarinya? Kita tidak
menjelaskan kepadanya salah satu aturan tata bahasa, tetapi yang kita lakukan adalah
mencontohkan bahasa tersebut dengan berbicara di hadapan mereka, dan anak itu akan
memperhatikan kemudian meniru, dan ketika dia melakukan kesalahan kita tidak langsung

9
menjelaskan aturan tata bahasa tersebut kepadanya, melainkan mereka mengulangi apa yang
tepat di depannya.

Dengan demikian, melalui jalur ini saja, anak berkenalan dengan struktur bahasa dan
maknanya, dengan menghafal dan memahami, serta mencerna semua itu, kemudian
mengukurnya, dan melengkapi kematangan bahasa wacana baginya, dalam waktu singkat.
tanpa mengetahui apa pun tentang aturan, hukum, dan kontrolnya.

Dalam belajar bahasa Arab Fushah, Memang bahasa Arab ini tidak diucapkan oleh
orang-orang sepanjang waktu di sekitar siswa, seperti yang diucapkan sehari-hari di depan
seorang anak. Tetapi ada cara lain yang menggantikan pendengaran, yaitu dengan cara
membaca. Membaca teks-teks sastra kuno, dan apa yang dijalin menurut polanya di zaman
yang berbeda, membaca dengan sadar dan sabar, sambil menghafal banyak-banyak dari teks,
puisi dan prosa yang bagusini, dan di atas semua teks ini, tentu saja, ada Al-Quran yang
agung. Yang mana dalam hal ini mampu mensimulasikan teks-teks tersebut, dan menenun
sesuai teladannya. Inilah yang dikatakan Ibnu Khaldun, bahwa tidak ada yang lebih
bermanfaat bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa selain mendengarkannya, banyak
membaca warisannya, serta menghafal kebaikan teks-teksnya. Dan jika di hubungkan dengan
pembelajaran bahasa ArabFushah, kita tidak bisa menggunakan metode pertama , yaitu
mendengarkan, karena sebagian besar yang kita dengar adalah bahasa sehari-hari atau bahasa
ammiyyah yang penuh dengan kesalahan atau frasa yang buruk, konten yang dangkal, maka
kita masih memiliki kesempatan untuk mengambil manfaat dari membaca teks-teks yang baik
secara sadar, dan kemudian naluri linguistik terbentuk pada putra-putra Arab, dan
mengajarkan bahasa dalam standar yang manis dalam pelajaran tata bahasa yang akan datang,
serta mengatur entitas linguistik ini, yang telah tumbuh dan berkembang, dalam cahaya teks.

Dalam hal ini maka yang paling penting untuk disiapkan adalah buku bacaan yang
baik. Buku teks yang baik adalah yang sesuai dengan usia anak dan dekat dengan bahasanya,
serta topik dan contohnya terkait dengan lingkungan tempat tinggal anak, untuk buku-buku
sekolah di negara arab, dalam pertimbangannya sebisa mungkin. Dan bahasa yang di
paparkan didalam buku hendaknya juga di perhatikan tingkat kesulitannya, karena anak
mungkin bisa mengucapkan kata-kata yang dipelajarinya disekolah namun dia malas dan
tidak mempraktikkannya di rumah sebab kata tersebut terlalu sulit atau dia tidak tau cara
mengucapkannya karena mengandung beberapa aspek bacaan.

10
Kemudian untuk metode mendengarkan tadi tidak sepenuhnya tidak bisa digunakan
sebagai metode dalam pembelajaran bahasa Arab fusaha. Metode mendengarkan ini bisa
dimanfaatkan dengan mendengarkan televisi atau radio yang menampilkan suatu informasi
berbahasa Arab usaha Seperti mendengarkan berita-berita di channel TV atau di siaran radio. Hal ini
sebagai penunjang pembelajaran bahasa Arab fusaha agar pembelajaran bahasa Arab usaha tidak
hanya berhenti di sekolah saja melainkan dapat ditunjang di rumah dengan cara metode
mendengarkan ini.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan materi ini adalah terdapat empat
problematika dalam mempelajari bahasa Arab, yaitu:
1. Mengapa kita peduli dengan bahasa Arab Fusaha? Sebelum Kita
mempelajari bahasa Arab fusaha kita harus tahu alasan yang paling
urgent mengapa kita harus mempelajari bahasa Arab ini.
2. Apakah bahasa Arab termasuk bahasa yang sulit? Jadi salah satu
problematik dalam mempelajari bahasa Arab adalah pelajar yang
menganggap bahwa bahasa Arab tersebut adalah bahasa yang sulit,
bahasa yang rumit dan bahasa yang banyak kelainan.
3. Problem yang ketiga yaitu bagaimana cara memilih guru bahasa Arab
dan bagaimana mempersiapkannya.
4. Cara optimal untuk belajar bahasa Arab. Metode Atau cara merupakan
salah satu problematik yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Arab.

11
Karena dengan metode yang baik maka akan tercapai tujuan
pembelajaran bahasa Arab.
B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan berupa saran dan kritik dari pembaca termasuk kita sebagai
mahasiswa/I demi terciptanya kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta maaf
kepada pembaca, karena penulis juga masih dalam proses pembelajaran dan berharap
semoga isi dari makalah ini bermanfaat bagi kita semua

DAFTAR PUSTAKA

.h.414-425. ‫ فصول في فقه العربية‬,‫الدكتور رمضان عبد النواب‬

Al Ghozali, M. D. H., & Mathoriyah, L. (2020). Mengatasi Kesulitan Belajar Bahasa Arab.
LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.

Hidayat, N. S. (2012). Problematika pembelajaran bahasa Arab. Jurnal Pemikiran Islam,


37(1).
Fahrurrozi, A. (2014). Pembelajaran bahasa arab: Problematika dan solusinya.
id/surat/al-hijr/9. Diakses pada jumat 25 November, 2022

PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM DISKUSI

1. Apakah minat belajar sangat menentukan hasil akhir dalam berhasilnya pembelajaran
terutama dalam pembelajaran bahasa Arab? (Zikra Al-fatih)
2. Apa yang dimaksud dengan bahasa arkeologis pada halaman 5 paragraf 1 di dalam
makalah? (Rachel Az-Zahra losti)

12
3. Apa kaitan bahasa Arab dengan agama Islam dan warisan Arab? Pada halaman 5
paragraf 3. (Muhammad Hibatillah Hasanin)
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan para ahli yang menyajikan tata bahasa dengan
mencampurkan realita linguistik dan logika rasional? Pada halaman 7 paragraf 1.
(Nurul fadhia)
5. Apa kaitannya bahasa Jerman dimasukkan ke dalam pembahasan ini dan apa
alasannya? (Dela Anggraini)

13

Anda mungkin juga menyukai