Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA

MTs NURUL-FALAH
DALAM BERBAHASA ARAB

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

untuk Memenuhi Salah satu Syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh :

Dinda Maghrisa

NIM : B.202002250

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI
BOGOR 2021-2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa merupakan media yang sangat penting dalam berkomunikasi antara insan.
Namun bahasa Arab, tidak hanya dipergunakan untuk bahasa manusia, tetapi juga
bahasa pilihan Allah untuk menjadi bahasa ibadah antara Allah dan hamba-Nya.
Bahasa Arab merupakan bahasa pengantar Al-Qur’an dan Hadits. Dengan demikian,
tidak ada keraguan akan kepentingan bahasa Arab dalam kedudukan sebagai bahasa
yang dipergunakan dalam aktivitas agama Islam.
Bahasa Arab merupakan bahasa yang penting bagi masyarakat Islam manapun,
karena ia merupakan bahasa peribadatan, bahasa yang banyak digunakan oleh
masyarakat Islam dan diyakini oleh khalayak ramai bahwa ia merupakan bahasa
pilihan Allah. Ini dapat diperhatikan dengan penggunaan bahasa Arab pada ritual
peribadatan dalam Islam. Dimana solat, haji, dan berbagai aktivitas ibadah umat islam
mesti menggunakan bahasa Arab. Hal itu dimungkinkan karena adanya pengaruh Al-
Qur’an. Pengaruh ini diakibatkan antara lain karena secara teleogis bahasa Arab
adalah bahasa pilihan wahyu. Terdapat pernyataan sebanyak lebih kurang sepuluh
ayat dalam Al-Qura’an yang diturunkan dengan berbahasa Arab. ( Q.S 12:2, 13:37,
20:113, 39:28, 41:3, 42:7, 43:3, 46:12, 26:195, 16:103). Dengan adanya ayat-ayat ini
menjadi landasan yang kuat untuk senantiasa memakai bahasa Arab dalam kehidupan
seharian umat Islam.1
Pendidikan bahasa Arab di Indonesia sudah diajarkan dari kecil, mulai dari Pra
taman kanak-kanak atau kalau ditarik mundur secara real dibanyak rumah sudah
diajarkan sejak seorang mampu berbicara hingga perguruan tinggi. Berbagai potret
penyelenggaraan pendidikan bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan setidaknya
menunjukan adanya upaya serius untuk mengembangkan sistem dan mutunya. Secara
teoritis.2

1
Ismail Suardi Wekke. Model Pembelajaran Bahasa Arab ( Yogyakarta : Deepublish, April 2014). Hal 1-2
2
Dr. Mohammad Makinuddin, M.Pd. I. Strategi Pembentukan Lingkungan Bahasa Arab Di Pesantren .
( Sekaran : academia Publication). Hal 16
Pembelajaran bahasa Arab dipesantren memiliki kedudukan yang sangat istimewa,
apalagi dipesantren yang mengembangkan bahasa asing seperti pesantren Gontor dan
lainnya. Kedudukan bahasa Arab yang sangat istimewa di Pesantren digambarkan laksana
mahkota pesantren. Tanpa bahasa, pesantren tidak memiliki simbolkehormatan dan
keistimewaan3.

Beberapa hal penting yang mendapat perhatian dalam mengembangkan pembelajaran


bahasa Arab :

1. Materi Pembelajaran
Melihat dari unsur pembelajaran bahasa, maka materi pembelajaran bahasa Arab
di pesantren secara umum dikategorikan ke dalam beberapa hal:
a. Pembelajaran Mufradat
b. Pembelajaran Ashwat
c. Pembelajaran Tarkib

Pesantren-pesantren salaf memulai pembelajaran bahasa dari pembelajaran


gramatikal. Sebagian ada yang memberikan pembelajaran mufradat dan
pembelajaran tarkib dalam pembelajaran bahasa Arab, sebagian ada yang
memanfaatkan pembelajaran kitab kuning sebagai pengayaan mufradat dan
pengayaan pembelajaran tarkib, pembelajaran mufradat dan tarkib bisa saja
terintegrasi dengan pembelajaran kitab kuning, pembelajaran ashwat dapat
diperoleh hanya dengan mendengar dari pengajian kitab kuning. Namun sebagian
pesantren salaf memberikan materi pembelajaran bahasa Arab, dengan begitu
mufradat dan tarkib terintegrasi dalam pembelajaran materi bahasa Arab

Beda dengan pesantren modern, yang menerapkan sistem pembelajaran bahasa


Arab kedalam pembelajaran materi bahasa Arab yang dimulai dengan pembelajaran
mufradat, tarkib dan ashwat dan terintegrasi didalam pembelajaran tersebut
sehingga santri dapat dengan mudah dan secara langsung mengaplikasikan tiga
unsur tersebut kedalam kehidupan sehari.

3
Dr. Mohammad Makinuddin, M.Pd. I. Strategi Pembentukan Lingkungan Bahasa Arab Di Pesantren .
( Sekaran : academia Publication). Hal 18
Sedangkan melihat kompetensi bahasa maka pembelajaran bahasa Arab bisa
dikategorikan dalam beberapa aspek:

1. Pembelajaran Kalam
2. Pembelajaran Istima’
3. Pembelajaran Qira’ah
4. Pembelajaran Kitabah

Pembelajaran di pesantren salaf secara umum hanya memberikan pembelajaran


Kitabah dan Qira’ah saja, sedangkan dipesantren yang mengembangkan bahasa
memberikan pembelajaran keempat kompetensi secara integral.

2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang ada di pesantren salaf cenderung menggunakan
metode tradisional atau Qowa’id dan Tarjamah yang orientasinya adalah pembelajar
mampu membaca naskah-naskah berbahasa Arab, maka tak heran jika santri
pesantren sangat mumpuni dalam membaca dan memahami naskah-naskah bahasa
Arab. Lain halnya dengn pesantren pengembang bahasa Arab yang menggunakan
berbagai metode pembelajaran bahasa Arab, karena pembelajarannya berorientasi
pada penguasaan empat kompetensi bahasa dan tiga unsur bahasa.

3. Kursus Bahasa Arab


Di berbagai pesantren pengembang bahasa, pembelajaran bahasa Arab
dilakukan secara intensif dikegiatan kursus bahasa, dengan dilakukannya
pembelajaran bahasa Arab secara intensif mengantar pembelajar lebih cepat dalam
menguasai bahasa Arab. Bahkan sebagian yang lain masih ditunjang dengan
kegiatan pembelajaran diluar kursus bahasa Arab, seperti kegiatan pembelajaran
bahasa pada waktu jam formal di madrasah atau lainnya.
Kegiatan kursus ini dilakukan setiap hari atau bahkan sehari dengan beberapa
pertemuan, kegiatan ini dimaksudkan dapat memberikan pengayaan bahasa Arab
kepada pembelajar agar dapat diaplikasikan dalam komunikasi keseharian, dengan
begitu pembelajar memiliki banyak pengetahuan kosakata, tarkib dan bagaimana
menggunakan dalam berkomunikasi.4
B. Identifikasi Masalah
4
Dr. Mohammad Makinuddin, M.Pd. I. Strategi Pembentukan Lingkungan Bahasa Arab Di Pesantren .
( Sekaran : academia Publication). Hal 19-21
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya yang harus dilakukan guru bahasa Arab dalam meningkatkan
kemampuan berbahasa Arab siswa?
2. Bagaimana hasil kemampuan berbahasa arab siswa setelah guru bahasa Arab
melakukan upaya meningkatkan kemampuan berbahasa siswa?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah


1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka pembatasan
fokus penelitian dari penelitian ini adalah bagaimana upaya guru bahasa Arab
dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Arab siswa di MTs Nurul Falah
2. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah upaya guru bahasa Arab dalam meningkatkan kemampuan
berbahasa Arab siswa MTs Nurul Falah?
2. Apakah upaya guru dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Arab siswa di
MTs Nurul Falah?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan penelian ini adalah:
a. Mengetahui bagaimana upaya guru bahasa Arab dalam meningkatkan
kemampuan siswa Mts Nurul falah dalam berbahasa Arab
b. Mengetahui pembelajaran apa yang dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa Arab siswa
2. Adapun kegunaan dari penulisan Skripsi ini adalah:
a. Bagi MTs Nurul Falah yang menjadi Fokus penelitian ini diharapkan
bermanfaat sebagai alat komunikasi keseharian
b. Bagi guru dan calon guru bahasa Arab dapat memberikan informasi
tentang pentingnya meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa
Arab.

Anda mungkin juga menyukai