PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Untuk selalu eksis dalam berbahasa arab terutama dalam pengucapan yang
mahir dan pelafalan yang benar,santri harus memahami dan mengetahui kaidah-
kaidah ilmu nahwu dan shorof karena merupakah ilmu pokok yang harus dikuasai
dalam penggunaan bahasa arab, sehingga dalam berkomunikasi dapat dipahami
dan tidak menimbulkan pertanyaan atau ungkapan salah paham.
Kemampuan berbahasa dan memahami ilmu yang berbasis arab yang
dimiliki santri tidaklah lepas dari sebuah pembelajaran/pengajaran yang sering
juga disebut sebagai metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Karena seperti sebuah ungkapan oleh muhammad yunus yang sudah tidak asing
dan sering kita dengar, bahwa metode itu lebih penting daripada materi.
Berawal dari hal tersebut diatas maka penulis memberi judul “Pengaruh
Metode Alqowaid Terhadap Kemampuan Berbahasa Arab Santri Pondok
Pesantren Cipasung”.
B. Identifikasi Masalah
2. Ada santri yang tidak sesuai apabila menggunakan metode alqowaid dalam
pembelajaran
C. Pembatasan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penelitian ini hanya akan
dibatasi pada metode alqowaid baik dalam penerapannya ataupun penggunaan
metode tersebut. Dan juga kemampuan berbahasa arab santri pondok pesantren
Cipasung.
D. Rumusam masalah
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat penelitian
A. Kajian Teori
a. Metode Alqowaid
Dan menurut kamus besar Indonesia, metode adalah cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuatu yang
dikehendaki dan dapat diketehui dengan cara evaluasi.
b. Berbahasa Arab
Dan dari banyak pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan sebagai penyampaian pesan
yang terdapat pada pikiran dan gagasan seseoran. Hal ini jika diselaraskan dengan
penelitian yakni berbahasa arab maka dapat disampaikan bahwa berbahasa arab
yaitu berkomunikasi menyampaikan sesuatu yang dimaksud dengan
menggunakan bahasa arab yang benar dan dapat dimengerti serta difahami..
b. Kerangka Berfikir
Namun, mengapa dengan metode yang demikian itu, masih terdapat santri
yang sulit berbahasa arab? Hal ini tidak bias disimpulkan secara sederhana karena
kesulitan santri tersebut tidak dapat disalahkan secara sepihak. Masalah seperti ini
harus ada koreksi tersendiri seperti mengkaji kembali tentang santrinya,
pengajarnya atau bias jadi metode yang digunakan tidak sesuai dalam mencapai
keberhasilan(tujuan).
C. Hipotesis
A. Metodologi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari santri kelas satu sampai kelas
enam yang merupakan kelas ibtidaiyah dan tsanawiyah di pondok pesantren
Cipasung yang jumlah keseluruhannya 2400 santri.
Sampel dalam bukunya Prof. H. Moh. Kasiran, M.Sc dikatakan bahwa
sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti secara mendalam.
Sampel diambil bila kita merasa tidak mampu meneliti seluruh populasi. Syarat
utama sampel ialah harus mewakili seluruh populasi. Oleh karena itu, semua ciri-
ciri populasi harus diwakili dalam sampel. Sehingga dalam penelitian ini peneliti
akan mengambil sampel 148 dari keseluruhan yang banyaknya 2400 santri.