Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa arab merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di


pondok pesantren di indonesia yang berfungsi sebagai bahasa agama dan ilmu
pengetahuan, disamping itu juga sebagai alat komunikasi. Karena keterkaitannya
dengan agama dan ilmu pengetahuan, maka bahasa arab merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari jumlah studi lain yang diajarkan di pondok pesantren. Dan hal
ini merupakan keistimewaan tersendiri dari bahasa lainnya karena bahasa arab
merupakan kunci dalam memahami agama dan ilmu pengetahuan yang
terkandung didalamnya, sehingga dalam memahami agama dan ilmunya daapat
menjadikan pengkaderisasian untuk generasi umat islam. Secara historis, pondok
pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di indonesia.

Meskipun seringkali pondok pesantren dikatakan sebagai lembaga


pendidikan yang konservatif, tradisional dan sudah kuno, namun harus diakui
bahwa pondok pesantren mempunyai karakteristik dan ketangguhan tersendiri
sampai kini. Keberadaannya yang tetap eksis pada zaman teknologi ini memiliki
nilai keunggulan tersendiri bagi umat islam.

Ditengah arus globalisasi dan kecanggihan teknologi yang kian mengikat


persaingan, pondok pesantren masih kerap mendiskusikan berbagai ilmu, dan
memahami ilmu pengetahuan yang berbasis arab serta penggunaan bahasa arab
dalam kesehariannya. Dengan ketrampilan lisan, santri diharapkan menguasai
sejumlah kosa kata dan struktur kalimat dan dapat berbicara secara aktif.

Untuk selalu eksis dalam berbahasa arab terutama dalam pengucapan yang
mahir dan pelafalan yang benar,santri harus memahami dan mengetahui kaidah-
kaidah ilmu nahwu dan shorof karena merupakah ilmu pokok yang harus dikuasai
dalam penggunaan bahasa arab, sehingga dalam berkomunikasi dapat dipahami
dan tidak menimbulkan pertanyaan atau ungkapan salah paham.
Kemampuan berbahasa dan memahami ilmu yang berbasis arab yang
dimiliki santri tidaklah lepas dari sebuah pembelajaran/pengajaran yang sering
juga disebut sebagai metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Karena seperti sebuah ungkapan oleh muhammad yunus yang sudah tidak asing
dan sering kita dengar, bahwa metode itu lebih penting daripada materi.

Di banyak pondok pesantren di indonesia, pengajaran bahasa arab lebih


banyak menggunakan metode alqowaid, karena metode ini langsung menerapkan
pada setiap kedudukan yang diucapkan dalam setiap kata, memperhatikan setiap
bentuk kata dan dapat mengetahui faedah dari setiap bentuk kata, sehingga santri
mengetahui dalam penggunaan kata yang sesuai faedahnya tersebut. Jadi metode
ini sangat sesuai dalam penerapan bahasa arab terutama pelafalannya, maka
seorang pengajar dalam menerapkan metode ini tidak boleh melakukan kesalahan
nahwiyah dalam menyusun kalimat.
Namun pada kenyataannya, dengan metode alqowaid ini ada santri yang belum
mampu berbahasa arab.

Berawal dari hal tersebut diatas maka penulis memberi judul “Pengaruh
Metode Alqowaid Terhadap Kemampuan Berbahasa Arab Santri Pondok
Pesantren Cipasung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka timbul berbagai masalah


yang dapat diidentifikasikan, sebagai berikut:
1. Tngkat kemampuan berbahasa arab santri Cipasung tahun 2020 rendah.

2. Ada santri yang tidak sesuai apabila menggunakan metode alqowaid dalam
pembelajaran

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penelitian ini hanya akan
dibatasi pada metode alqowaid baik dalam penerapannya ataupun penggunaan
metode tersebut. Dan juga kemampuan berbahasa arab santri pondok pesantren
Cipasung.

D. Rumusam masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat


dirumuskan masalh sebagai berikut:
1. Bagaimana ppenggunaan metode alqowaid dalam pembelajaran di pondok
pesantren Cipasung pada tahun 2020?
2. Bagaimana tingkat kemampuan santri dalam berbahasa arab di pondok
pesantren Cipasung pada tahun 2020?
3. Adakah pengaruh metode alqowaid terhadap kemampuan berbahasa arab
santri pondok pesantren cipasung?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan tersebut, adapun tujuan


dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui penggunaan metode qowaid dalam pembelajaran
berbahasa arab di pondok ppesantren Cipasung pada tahun 2020
2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan santri dalam berbahasa arab di
pondok pesantren Cipasung pada tahun 2020
3. Untuk mengetahui pengaruh metode qowaid terhadap kemampuan
berbahasa arab santri pondok pesantren Cipasung ada tahun 2020

F. Manfaat penelitian

1. Penelititian ini agar dapat memberi masukan dalam pengembangan studi


dan memperluas wawasan dalam memahami bahasa arab
2. Sebagai masukan dalam meningkatkan kualitas belajar-mengajar terutama
dalam meningkatkan kualiras berbahasa para santri
3. Penelitian ini jugabermanfaat sebagai informasi
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
a. Metode Alqowaid

Metode yang dalam bahasa arabnya disebut thariqah, Edward M. Anthony


yang dikutip oleh Imam Makruf (2009: 97) mendefinisikan Metode adalah
rencana menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran secara
teratur dan tidak saling bertentangan dan didasarkan atas suatu pendekatan. Yang
mana metode ini digunakan untuk mempermudah santri dalam memahami studi
dan mengaplikasikannya secara nyata.

Dan menurut kamus besar Indonesia, metode adalah cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuatu yang
dikehendaki dan dapat diketehui dengan cara evaluasi.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan


cara tertentu yang digunakan secara teratur yang mempunyai misi untuk mencapai
tujuan secara maksimal yang tidak saling bertentangan dan didasarkan atas suatu
pendekatan.
Sedangkan yang dimaksud dengan metode alqowaid yaitu metode yang digunakan
untuk menganalisis struktur kalimat dari sisi qowaid. Dan pembelajaran alqowaid
dalam beberapa lembaga pendidikan sering kali dipisah menadi dua, yaitu nahwu
dan shorof. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Namun dalam
pembelajaran alqowaid tidak memisahkan antara nahwu dan shorof, artinya materi
yang disampaikan mencakup kedua keterampilan tersebut, maka dari itu
pembelajaran alqowaid lebih menekankan pada penerapan. (Imam
makruf,2009:118-119)

Dan dalam kamus besar bahasa Indonesia metode gramatikal adalah


metode pengajaran bahasa asing yang menekankan pada pengajaran kaidah tata
bahasa pada sejumlah kata.
Dapat diambil kesimpulan bahwa metode alqowaid adalah metode yang
mentelaah tentang kaidah tata bahasa per kata dan menekankan pada kebenaran
secara utuh dan t0idak mengurangi kebenaran secara menyeluruh baik
pengurangan harokat atau mensukun harokat akhir.

Dalam metode alqowaid ini ditekankan (1)siswa dapat membedakan antara


isim, fiil dan huruf, (2) siswa dapat menyusun kalimat dengan bentuk yang sudah
ditentukan. (3) siswa dapat menganalisis kalimat dari segi strukturnya.

b. Berbahasa Arab

Istilah kemampuan mempunyai banyak makna. Menurut Broke dan Stone


yang dikutip oleh (Cece Wijaya, 1994:7) menjelaskan bahwa kemampuan
merupakan gambaran hakikat kualitas dari perilaku yang tampak sangat berarti.
Sedangkan kemampuan menurut Anita E. Wool Folk adalah perubahan yang
muncul pada diri anak untuk membemtuk integelensi atau kecerdasan.
Selanjutnya kemampuan dalam kamus indonesia adalah 1) penguasaan, 2)
kecakapan 3) kesanggupan (kamus besar bahasa indonesia,2001:202).

Dan dapat disimpulkan, kemampuan merupakan kesanggupan dan


penguasaan yang mencapai perubahan sehingga menunjukkan hakikat kualitas
dari prilaku yang tampak sehingga membentk kecerdasan(intelegensi) yang sangat
berarti.
Sedangkan berbahasa arab, yang seperti yang dijelaskan dari makalah singkat
tentang bahasa ini diutarakan oleh Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana
perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama. Menurut Wibowo
(2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi
(dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai
sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan
dan pikiran.

Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4),


mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif
untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang
lain.

Dan dari banyak pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan sebagai penyampaian pesan
yang terdapat pada pikiran dan gagasan seseoran. Hal ini jika diselaraskan dengan
penelitian yakni berbahasa arab maka dapat disampaikan bahwa berbahasa arab
yaitu berkomunikasi menyampaikan sesuatu yang dimaksud dengan
menggunakan bahasa arab yang benar dan dapat dimengerti serta difahami..

b. Kerangka Berfikir

Kemampuan berbahasa merupakan unsure penting dalam sebuah


komunikasi terutama kemampuan dalam berbahasa arab, karena bahasa arab
merupakan suatu alat komunikasi yang mempelajari segala ilmu yang terkandung
dalam agama. Mengetahui tata cara dan kaidah-kaidah kebahasaan juga
merupakan syarat mutlak yang harus dikuasai setiap orang terutama santri pondok
pesantren Cipasung. Kenapa demikian? Karena sebagian besar dan hampir semua
pelajaran dan ilmu pengetahuan yang berbasis agama tidak luput dari bahasa arab
dan setiap kebahasaan mempunyai kaidah ketentuan tersendiri.

Dalam segala pembelajaran kita mengenal adanya metode, dan dalam


bahasa arab kita mengenal alqowaid sebagai metode membaca dan juga
berbahasa. Ini harus diperhatikan, alqowaid merupakan metode yang terdiri dari
namu dan shorof. Nahwu adalah ilmu yang membahas tentang kedudukan suatu
kalimat dan juga menjelaskan tentang I’rob atau kaidah-kaidah dibacanya suatu
kata dan harokat akhir dalam suatu kalimat. Sedang shorof merupakan ilmu yang
mengkaji bentuk-bentuk kata yang sudah tersusun dalam bab-bab tertentu yang
menjelaskan penggunaan per bentuk kata tersebut.
Metode alqowaid ini sangat serasi jika digunakan dalam pembelajaran bahasa
arab, terutama dalam membaca, menulis dan mengucapkannya (berbahasa).

Dengan mendengarkan dan memperhatikan ustadz mengajar maka metode


ini akan sangat mudah diterapkan. Maka metode ini akan sangat tepat untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa santri dan ditambah dengan penguasaan
mufrodat(kosa kata).

Namun, mengapa dengan metode yang demikian itu, masih terdapat santri
yang sulit berbahasa arab? Hal ini tidak bias disimpulkan secara sederhana karena
kesulitan santri tersebut tidak dapat disalahkan secara sepihak. Masalah seperti ini
harus ada koreksi tersendiri seperti mengkaji kembali tentang santrinya,
pengajarnya atau bias jadi metode yang digunakan tidak sesuai dalam mencapai
keberhasilan(tujuan).

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban tentatif terhadap masalah yang hendak


dipecahkan melalui penelitian,yang dirumuskan atas dasar pengetahuan yang ada
dan logika yang kemudian akan diujikan melalui penelitian(Dr. Mahsun,
M.S ,2005:70). Hipotesis yang disebut juga sebagai dugaan sementara ini sangat
penting untuk memberi petunjuk jalan dalam proses penelitian. Oleh karena itu,
hipotesis ini disebut juga hipotesis kerja (working hypothesis).

Dengan mengetahui pentingnya hipotesis dalam penelitian serta


berdasarkan kajian teori diatas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan
bahwa “terdapat Pengaruh metode alqowaid terhadap kemampuan berbahasa arab
santri pondok pesantren Cipasung ".
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Metode penelitian sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Mahsun M.S


merupakan cara penelitian itu akan dilakukan,yang didalamnya mencakup bahan
atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel, dan data yang hendak
disediakan dan analisis data. Yang berarti metode penelitian merupan pemecahan
dalam masalah penelitian yang sudah mempunyai cara secara sistematis yang
dapat memprediksikan hasil penelitian dan merupakan pengendali dalam
pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian korasional yang


menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada
penaksiran pada kovariasi diantara variabel yang muncul secara alami (Prof. Dr.
Emzir, M.Pd,2008:37). Sehingga mengetahui adakah pengaruh antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain dan jika ada, seberapa besar pengaruhnya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Cipasung yang terletak di


provinsi jawa tengah yang dilaksanakan pada bulan Juli 2020- November 2020.
C. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan istilah yang


sangat lazim dipakai. Populasi diartikan sebagai jumlah kumpulan unit yang akan
diteliti karakteristik atau cirinya. Maka tidak mungkin jika harus diteliti secara
keseluruhan karena akan terlalu sulit jadi perlu diambil sampel untuk mewakili
populasi secara keseluruhan.

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari santri kelas satu sampai kelas
enam yang merupakan kelas ibtidaiyah dan tsanawiyah di pondok pesantren
Cipasung yang jumlah keseluruhannya 2400 santri.
Sampel dalam bukunya Prof. H. Moh. Kasiran, M.Sc dikatakan bahwa
sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti secara mendalam.
Sampel diambil bila kita merasa tidak mampu meneliti seluruh populasi. Syarat
utama sampel ialah harus mewakili seluruh populasi. Oleh karena itu, semua ciri-
ciri populasi harus diwakili dalam sampel. Sehingga dalam penelitian ini peneliti
akan mengambil sampel 148 dari keseluruhan yang banyaknya 2400 santri.

D. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang akan digunakan peneliti dalam pengumpulan data ini


berupa tes, observasi, angket dan wawancara. Instrumen ini bertujuan untuk
menggali atau mengambil data dari sumber data. Dan masing-masing metode ini
mempunyai instrumen pengumpulan data sendiri.

Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan berbahasa arab


santri Cipasung, dan metote tes ini lebih banyak menggunakan tes lisan, karena
lebih terealisasi dalam keseharian. Metode observasi digunakan untuk mengetahui
secara langsung suasana belajar dan cara pengajaran dalam penggunaan metode
al-qowaid.

Angket digunakan bertujuan untuk mengetahui tanggapan santri serta


profil yang akan melengkapi data dalam pengumpulan data. Sedangkan
wawancara difokuskan pada guru yang bertugas dalam pengajaran metode
alqowaid tersebut sehingga akan didapat data yang jelas bila digabungkan dari
semua data yang terkumpul dari beberapa metode.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi,


mengelompokkan data. Dalam pengklasifikasi dan pengelompokan data tentu
harus didasarkan pada apa yang menjadi tujuan penelitian. Dalam pada itu, tujuan
penelitian itu sendiri adalah memecahkan masalah yang menjadi fokus
penelitian(Dr. Mahsun M.S,2005:229).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berarti


mengumpulkan data sesuai dengan fakta secara sistematis yang akan dihitung
dengan angka yang telah terkumpul dalam pengumpulan data. Dan data yang
diperoleh akan dianalisis dengan teknik korelasi product moment sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA

Faisal hendra,dkk.(2007). Kemampuan Berbahasa Arab. Jakarta: Gaung


persada pers
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Anita E. Woll Folk, Lorraine Mc. Cane-Nicolich (2004). Mengembangkan
kepribadian dan kecerdasan anak. Jakarta: inisiasi pers.
Adi Gunawan (2001). Kamus besar bahasa indonesia. Surabaya: kartika
Cece wijaya (1994). Kemampuan dasar guru dalam proses belajar mengajar.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Imam makruf,S.Ag.,M.Pd (2009). Strategi pembelajaran Bahasa Arab Aktif.
Semarang :NEED’S PRESS
Walija. (1996). Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP
Muhammadiyah Jakarta Press.
Wibowo, Wahyu.(200`) Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Soejono, Ag.(1983) Metode Khusus Bahasa Indonesia. Bandung: C.V. Ilmu
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendapatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Dr. Mahsun M,S.(2005) Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Moh. Kasiram, M.Sc.(2008)Metodologi Penelitian.Yogyakarta:Sukses
Offset.
Dr. Emzir, M.Pd. (2008) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai