Anda di halaman 1dari 19

0

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA


DI MA MAFTUH MAARIF SURUANG

Draft Proposal
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi
pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAI DDI Polewali Mandar

Oleh:

HASRAWATI.AM
NIM: 16.1.1.0622.0007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAI-DDI POLEWALI MANDAR
2020
1

Nama : HASRAWATI, AM.


NIM : 16.1.1.0622.0007
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Program Studi : Strata Satu (S1)
Judul Skripsi : Problematika Pembelajaran Bahasa Arab dan
Solusinya di MA Maftuh Maarif Suruang

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Arab adalah satu bahasa dunia yang tidak dipisahkan dari

sejarah penyebaran agama Islam diberbagai belahan dunia. Bahasa Arab

merupakan bahasa yang digunakan secara resmi kurang lebih dua puluh

negara. Disamping itu, keberadaan bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci

umat Islam sedunia menjadikannya sebagai bahasa yang paling signifikan

pengaruhnya bagi ratusan juta umat Islam sedunia, baik yang berkebangsaan

Arab maupun selain bangsa Arab.1

Dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Indonesia

Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudakan susana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk untuk memiliki

kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadiaya kecerdasan

1
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran
(Cet.II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 1-7.
2

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlakukan dirinya masyarakat,

Bangsa dan negara.2

Bahasa Arab ini merupakan bahasa yang digunakan oleh Allah Swt

untuk berkomunikasi kepada hamba-Nya yakni satu-satunya bahasa yang

digunakan oleh Allah Swt untuk memberi pentunjuk bagi seluruh makhluk

ciptaan-Nya termasuk manusia. Bahasa Arab juga termasuk disiplin ilmu

yang mestinya dipelajari oleh umat Islam. Kedudukan yang istimewa yang

dimiliki oleh bahasa Arab diantara bahasa-bahasa lain di dunia, Karena ia

berfungsi sebagai bahasa al-Qur’an dan bahasa al-Sunnah.3

Bahasa Arab selain bahasa al-Qur’an juga mempunyai retorika yang

sangat bagus, bahasa Arab juga mudah dipelajari dibandingkan bahasa

selainnya. Keistimewaan yang lain yakni Allah menurunkan al-Qur’an

dengan berbahasa Arab. Dengan demikian mempelajari bahasa Arab adalah

bagian dari agama dan hukum mempelajarinya wajib kifayah karena tidak

mungkin memahami dinul islam dengan pemahaman yang benar melainkan

dengan ilmu bahasa Arab.4

Masalah yang berkaitan dengan bahasa Arab bukan berarti alasan

bahasa Arab yang merupakan bahasa asing bagi bangsa Indonesia yang sulit

untuk dipelajari. pada dasarnya yang peserta didik butuhkan adalah kemauan

yang besar untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan bahasa Arab

sehingga memperoleh hasil yang baik sesuai yang diharapakan. Sebagai

2
Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012), h. 15.
3
Ahmad Hasyim, Mukhtaral Hadist Nabawi (Cet. VI; Surabaya: 1948), h. 8.
4
Departemen Agama RI, Al-Hikmah: Al Qur’an Dan Terjemahnya (Jakarta: CV. Penerbit
Diponegoro, 2010), h 489.
3

contoh, peserta didik yang sedang mengikuti pelajaran bahasa Arab,

hendaknya menghilangkan kesan pertama kali bahwa bahasa Arab itu sulit,

karena sesungguhnaya bahasa suatu kebiasaan yang harus dilatih.

Menurut Thu’aimah dalam bukunya Acep Hermawan bahwa motivasi

agama khususnya agama Islam dikarenakan bahasa kitab suci kaum muslimin

berbahasa Arab yang menjadikan bahasa Arab harus dipelajari sebagai alat

untuk memahami ajaran agama yang bersumber dari kitab suci al-Qur’an.

Orang non Arab akan merasa Asing jika berkunjung ke jazirah Arabiah yang

menggunakan percakapan bahasa Arab baik Ammiyah maupun fushah jika

tidak menguasi bahasa Arab.

Banyak karya-karya para ulama klasik Bahkan hingga yang

berkembang dewasa ini menggunakan bahasa Arab dalam kajian-kajian

tentang agama dan kehidupan keberagamaan kaum muslimin di dunia.

Sehingga, untuk menggali dan memahami hukum maupun ajaran-ajaran

agama yang ada di buku-buku klasik maupun moderen, menggunakan bahasa

Arab.5

Maka orang yang hendak memahami hukum-hukum (ajaran) Agama

Islam dengan baik haruslah berusaha mempelajari bahasa Arab. “Disinilah

pengetahuan akan bahasa Arab memegang peranan penting untuk lebih

memahami ajaran-ajaran agama guna ditransfer ke benak masyarakat awam

khususnya kebenak peserta didik yang kritis”.6

5
Acep Hermawan Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab (Cet I; Yogyakart:a: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 99.
6
Azhar Arsyad. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Beberapa Pokok Pikiran (Cet.
IV; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 9.
4

Kemahiran berbahasa Arab merupakan aspek penting dalam belajar

bahasa termasuk dalam bahasa asing khususnya bahasa Arab. Dalam

mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Arab ada empat kemahiran

berbahasa yakni kemahiran mendengar (istima), berbicara (kalam), membaca

(qira’ah), dan kemahiran menulis (kitabah), empat kemahiran di atas tidak

dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

Rata-rata peserta didik belum mampu memahami bahasa Arab dengan

baik dan benar karena kurangnya, kurang latihan, kemampuan serta kemauan

mereka untuk belajar berbahasa Arab khususnya dalam belajar kitabah,

qira’ah, istima, kalam, sehingga perhatian mereka terhadap belajar bahasa

Arab kurang, hal inilah yang menjadi persoalan dalam pembelajaran bahasa

Arab.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada MA Maftuh Maarif

Suruang maka diketahui bahwa masih banyak peserta didik yang merasa

kesulitan dalam belajar bahasa Arab, karena masih banyak dari mereka yang

berasal dari SMP yang sebelumnya tidak pernah belajar bahasa Arab bahkan

mereka merasa jenuh ketika belajar bahasa Arab dan menganggap bahasa

Arab itu adalah bahasa yang sulit dan membosankan untuk dipelajari.dan

bahkan banyak diantara peserta didik MA Amaftuh Maarif Suruang yang

lebih tertarik untuk mempelajari bahasa Inggris dibanding bahasa Arab.


5

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Adapun yang menjadi fokus penelitian berdasarkan judul penelitian

peneliti ini adalah Problematika Pembelajaran Bahasa Arab yang tempat

penelitiannya akan diadakan di Madrasah Aliyah Maftuh Ma’arif Suruang.

1. Problematika

Kata Problematik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan

sebagai hal yang masih belum bisa dipecahkan atau sesuatu yang masih

menimbulkan masalah; permasalahan.7 Jadi yang dimaksud dengan

problematika adalah kendala atau permasalahan yang masih belum dapat

dipecahkan.

2. Pembelajaran

Istilah pembelajaran berhubumgan erat dengan pengertian belajar

dan mengajar. Belajar, mengajar, dan pembelajaran terjadi bersama-

sama. Belajar dapat tanpa guru atau tanpa kegiatan megangajar dan

pembelajaran formal lainnya. Sedangkan mengajar meliputi segala hal

yang guru lakukan di dalam kelas.8 Sedangkan pengertian lain

menerangkan bahwa pembelajaran adalah proses, cara perbuatan

menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.9

Adapun ciri-ciri dari kegiatan pembelajaran adalah sebagai

berikut:

a. Merupakan upaya sadar dan disengaja

7
https://kbbi.web.id/problematik.html. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2020.
8
Ni Nyoman Parwati, dkk., Belajar dan Pembelajaran (Cet. I; Depok: PT. Raja Grafindo Persada,
2018), h. 107-108.
9
https://id.m.wikipedia.org/wiki/pembelajaran. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2020.
6

b. Pembelajaran harus membuat siswa belajar

c. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses

dilaksanakan

d. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun

hasilnya.10

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Arab peserta didik pada MA

Maftuh Maarif Suruang?

2. Apa problematika yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab pada

peserta didik MA Maftuh Maarif Suruang?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika

pembelajaran bahasa Arab pada peserta didik MA Maftuh Maarif

Suruang?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa Arab peserta didik pada

MA Maftuh Maarif Suruang.

10
Ni Nyoman Parwati, dkk., Belajar dan Pembelajaran (Cet. I; Depok: PT Raja Grafindo Persada,
2018), h. 113.
7

2. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi dalam pembelajaran

bahasa Arab pada peserta didik MA Maftuh Maarif Suruang.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika

pembelajaran bahasa Arab pada peserta didik MA Maftuh Maarif

Suruang.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan dan manfaat,

sebagaimana yang diharapkan oleh peneliti, sebagai berikut:

1. Memberikan pengalaman yang berharga bagi peneliti untuk lebih banyak

tahu dan memahami tentang proses pembelajaran bahasa Arab.

2. Dapat memberikan masukan pada peserta didik MA Maftuh Maarif

Suruang tentang pembelajaran bahasa Arab dan dapat mengambil

kebijakan yang tepat.

3. Dapat memberikan motivasi bagi para peneliti selanjutnya, untuk

melakukan penelitian selanjutnya tentang pembelajaran bahasa Arab

terkait dengan problematika pembelajaran bahasa Arab.

F. Kajian Penelitian Terdahulu

Dari berbagai karya ilmiah berupa literatur yang membahas tentang

Problematika Pembelajaran bahasa Arab dan solusinya, ada beberapa

pembahasan yang memiliki objek kajian yang serupa dengan judul dan

permasalahan dalam pembahasan ini, belum pernah dilakukan oleh para

penulis, peneliti, dan pengkaji lainnya. Namun demikian, tetap ditemukan


8

hubungan dengan penelitian yang penulis teliti, hal tersebut dikarenakan

berbagai buku atau literatur kepustakaan yang ditelusuri tersebut, sebagian

diantaranya yang hampir memiliki persamaan dengan pembahasan yang

penulis akan lakukan. Ada beberapa karya peneletian terdahulu yang

sekiranya relavan untuk ditinjau secara kritis, baik yang berkaitan langsung

maupun tidak langsung memiliki objek kajian yang hampir sama

,diantaranya sebagai berikut :

1. Tri Puji Lestari, Dengan Judul“ Problematika pembelajaran Bahasa

Arab Siswa di MTs Al-Mukarromah Karangjati Kecamatan Sampang

Kabupaten Cilacap”, tahun 2016. Dari hasil penelitian tersebut

dijelaskan bahwa permasalahan yang terjadi ketika kita membaca dan

menulis Arab, yaitu siswa masih kewalahan dalam mengikuti

pembelajaran bahasa arab tersebut.11

2. Tri Rahmi Lestari, Dengan Judul “ Problematika Pembelajaran Bahasa

Arab dan Alternatif Pemecahannya di SMA Islam Al-Falah Kota

Jambi”, tahun 2017. Dari hasil penelitian tersebut dijelaskan bahwa

pembelajaran bahasa Arab d SMA Islam Al-Falah masih terkesan

konvensional dan hasilnya pun belum sesuai harapan. Kemudian lagi

berkaitan dengan problem linguistik yaitu: siswa masih kesulitan dalam

menterjemahkan sebuah bacaan/qiroah dan menulis Arab dengan dikte.

Sedangkan dari faktor non-linguistik yaitu: faktor siswa yang meliputi:

latar belakang pendidikan siswa yang heterogen dan kurangnya


11
Tri Puji Lestari, “Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Siswa di MTs Al-
Mukarromah Karangjati Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap”, Skripsi, (Purwokerto:
Program Sarjana IAIN Purwokerto, 2016).
9

motivasi siswa SMA Islam Al-Falah. Siswa kurang mengenali bentuk

atau tulisan huruf Arab, kesulitan dalam merangkai atau menyambung

huruf Arab,dan kesulitan dalam imla” atau menulis Arab dengan dikte,

faktor guru yang meliputi kurangnya hubungan timbal balik antara guru

dan siswa, faktor lingkungan yang meliputi keluarga, masyarakat.

Faktor sarana dan prasarana kurang memadai, dan terakhir buku teks

yang terbatas.

Berdasarkan literatur bacaan dan juga penelitian terdahulu yang

peneliti jajaki (browsing) berkaitan dengan problematika pembelajaran bahasa

Arab di MA Maftuh Maarif, penulis melihat bahwa belum ada penelitian yang

meneliti tentang Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di MA Maftuh

Maarif Suruang meskipun ada beberapa judul yang teorinya menyerupai

problematika pembelajaran bahasa Arab Namun berbeda dari segi lokasi

penelitian dan lembaganya. Oleh karenya, peneliti menganggap bahwa judul

ini masih layak untuk diteliti.

G. Kerangka Pikir
Dalam sub pembahasan ini, peneliti mencoba menggambarkan

kerangka pikir tentang problematika pembelajaran bahasa Arab dan Solusinya

Peserta Didik MA Maftuh Maarif Suruang, sebagai berikut:


10

MA MAFTUH MA’ARIF SURUANG

MA MAFTUH
MAARIF SURUANG

Proses pembelajaran Bahasa Arab

- Strategi Pembelajaran
- Metode Pembelajaran
- Materi Pembelajaran Peserta
Pendidik
- Fasilitas Pembelajaran Didik

Problematika Pembelajaran Bahasa

Arab

Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi


Problematika Pembelajaran bahasa Arab
Peserta Didik MA Maarif Suruang

H. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) dan
berdasarkan sifat permasalahannya, maka jenis penelitian ini adalah
deskriptif yang bersifat kualitatif, yaitu data yang diperoleh berupa kata-
kata, gambar, perilaku, tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau
angka statistik melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti
lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Semua data yang
disampaikan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah
11

diteliti.12 Pemilihan metode dimaksudkan untuk memberikan gambaran


secermat mungkin mengenai problematika pembelajaran bahasa Arab
Peserta Didik MA Maaftuh Maarif Suruang berdasarkan fakta yang ada.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini akan diadakan di MA Maftuh Maarif
Suruang, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar,
Provinsi Sulawesi Barat.
3. Jenis Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa
komponen yang menjadi sumber data. Adapun yang dimaksud sumber
data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data diperoleh”. 13
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah pendidik mata
pelajaran bahasa Arab dan peserta didik MA Maftuh Maarif Suruang.
Adapun yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik Madrasah Maftuf Maarif Suruang.
a. Data

Bedasarkan sifatnya data itu ada 2 yaitu primer dan

sekunder. Adapun yang dimaksud data primer adalah data yang

diperoleh langsung dari respon atau objek yang diteliti.

Sedangkan data sekunder data yang dikumpulkan dan dilaporkan

dari istansi atau buku kepustakaan.14

Adapun data primer dalam penelitian ini diperoleh dari

pendidik mata pembelajaran bahasa Arab dan peserta didik MA

Maftuf Maarif Suruang sejumlah 12 orang.

12
Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif (Cet. IV; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998),
h. 310.
13
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
1997), h. 107.
14
H. Moh..Pabundu Tika, Metedologi Riset Bisnis (Cet,I; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h.
12

b. Sumber data

Sumber data adalah dari mana data itu diperoleh dan

dikumpulkan. Sumber data juga bisa diartikan “objek dari

penelitian yang dimaksud”.15 Adapun yang menjadi sasaran atau

objek dari penelitian ini adalah pendidik mata pelajaran bahasa

Arab dan peserta didik pada MA Maftuh Maarif.

4. Informan Peneletian
Adapun informan dalam penelitian ini adalah pendidik mata

pembelajaran bahasa Arab dan peserta didik MA Maftuf Maarif

Suruang.

5. Instrumen Peneliian
Sukardi mengungkapkan bahwa instrumen penelitian adalah

untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneleliti sudah

menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan .16

Dalam penelitian ini, peneliti sendiri yang menjadi intrumen

kunci (utama) dalam hal ini peneliti berfungsi sebagai pencari data,

pengumpul data, penyaji dan penganalisa data yang pada akhirnya

peneliti menjadi pelapor hasil penelitian yang dilakukan di MA Maftuh

Ma’arif Suruang tentang problematika pembelajaran bahasa Arab yang

dibantu dengan pedoman wawancara dan observasi dalam melakukan

pengumpulan data penelitian.

15
M. Subana Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 115.
16
Sukardi, Motodologi Penelitian Pendidikan dan Prakteknya (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.
75.
13

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, dibutuhkan tekhnik pengumpulan data

yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi tentang

problematika pembelajaran bahasa Arab Peserta Didik MA Maftuh

Maarif Suruang. Maka penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data, dimana, tekhnik dan instrumen yang satu dengan

yang lainnya saling menguatkan agar data yang diperoleh dari

lapangan benar valid dan otentik.

a. Observasi

Observasi yaitu “pengamatan yang dilakukan secara

sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-

gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan”.17 Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipan dan non

partisipan yaitu dengan melakukan pengamatan sambil

berpatisipasi dalam proses pembelajaran dan mengobservasi

interaksi peserta didik dengan lingkungan sekolah.

Obsevasi ini dilakukan untuk mengamati proses

pembelajaran bahasa Arab dan untuk mengetahui problem-

problem dalam pembelajaran bahasa Arab peserta didik Madrasah

Maftuh Maarif Suruang, dengan menggunakan panduan obsevasi.

14
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian (Dalam Teori dan Praktek) (Cet IV; Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2004), h. 62.
14

b. Wawancara (interview)

Wawancara yaitu suatu tekhnik pengumpulan data dengan

cara tanya jawab (berkomonikasi langsung) dengan informan

yang dilakukan oleh peneliti. Tehknik pengumpulan data ini

disertai pedoman wawancara baik secara terstruktur, yaitu

pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga

menyerupai check-list, atau yang tidak terstruktur, yaitu pedoman

wawancara yang hanya memuat garis-garis besar yang akan

ditanyakan. Dalam hal ini, peneliti akan mewawancarai guru mata

pelajaran bahasa Arab dan siswa Madrasah Maftuh Maarif

Suruang untuk memperoleh informasi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data berupa

dokumen-dokumen dan catatan-catatan dalam bentuk apapun

yang berkaitan dengan objek yang diteliti. dalam melaksanakan

metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, dokumen, peraturan, catatan harian, dan

sebagainya.18

Untuk melengkapi data penelitian ini berupa kelengkapan

administrasi atau perangkat pembelajaran guru bahasa arab di MA

Maftuh Maarif Suruang, maka peneliti juga menggunakan cara

dokumentasi.

18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Cet. XII; Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), h. 158.
15

7. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, tekhnik analisis data yang digunakan oleh

peneliti adalah tekhnik yang bersifat deskriptif kualitatif. Tekhnik analisis

data ini akan digunakan untuk menganalisis data yang sukar dikuantifikasi

misalnya analisis terhadap jawaban-jawaban responden yang berupa

kategori.

Setiap kali data terkumpul, dan tersebut langsung dianalisis dengan

menggunakan tekhnik analisis yang bersifat kualitatif deskriptif. Peneliti

mencoba menganalisis data, dan mengambil kesimpulan dari data-data

tersebut serta menggambarkan dan melaporkan apa yang terjadi

dilapangan (lokasi penelitian).

Selain itu peneliti juga akan menganalisis data dengan

menggunakan metode induktif yaitu penggolongan data dengan jalan

menguraikan data yang bersifat khusus kemudian dianalisis untuk

memperoleh kesimpulan yang bersifat umum.

I. Komposisi Bab (Outline)


Di bawah gambaran komposisi bab yang akan peneliti tuangkan
dalam penelitian skripsi nantinya mulai dari bab pertama sampai bab
terakhir dengan sub pembahasan masing-masing, sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
16

F. Kajian Penelitian Terdahulu


G. Kerangka Pikir

BAB II: Tinjauan Pustaka


A. Minat Belajar
B. Hasil belajar
C. Mata Pelajaran Bahasa Arab
D. Minat dan Hasil
E. Kerangka Pikir

BAB III: Metode Penelitian


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Jenis Data dan Sumber Data
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan

BAB V: Penutup
A. Simpulan
B. Implikasi Penelitian

Daftar Pustaka
Lampiran
17

DAFTAR PUSTAKA

Acep Hermawan Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab, Cet I; Yogyakart:a: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011.

Ahmad Hasyim, Mukhtaral Hadist Nabawi, Cet. VI; Surabaya: 1948.

Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok

Pikiran, Cet.II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Azhar Arsyad. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok

Pikiran, Cet. IV; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Departemen Agama RI, Al-Hikmah: Al Qur’an Dan Terjemahnya, Jakarta: CV.

Penerbit Diponegoro, 2010.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/pembelajaran. Diakses pada tanggal 16 Agustus

2020.

https://kbbi.web.id/problematik.html. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2020.

Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, Cet. IV; Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1998.

M. Subana Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia,

2005.

Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, Cet. I;

Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

G. Moh..Pabundu Tika, Metedologi Riset Bisnis, Cet,I; Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2006.

Ni Nyoman Parwati, dkk., Belajar dan Pembelajaran, Cet. I; Depok: PT. Raja

Grafindo Persada, 2018.


18

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian (Dalam Teori dan Praktek), Cet IV; Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2004.

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 1997.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Cet. XII;

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

Sukardi, Motodologi Penelitian Pendidikan dan Prakteknya, Jakarta: Bumi

Aksara, 2011.

Tri Puji Lestari, “Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Siswa di MTs Al-

Mukarromah Karangjati Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap”,

Skripsi, Purwokerto: Program Sarjana IAIN Purwokerto, 2016.

Anda mungkin juga menyukai