Anda di halaman 1dari 20

‫‪PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MAHARAH‬‬

‫‪QIRAAH MENGGUNAKAN METODE QOWAID WA TARJAMAH PADA‬‬


‫‪SISWA KELAS X IPA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 4 NGAWI‬‬

‫مقدمة إلى كلية علوم التربية بجامعة سوراكارتا اإلسالمية الحكومية لتوفير بعض الشروط لكتابة البحث‬
‫في تعليم اللغة العربية‬

‫‪ :‬اعداد‬

‫محمدشامل الفجر‬

‫‪ :‬رقم القيد‬

‫‪183121068‬‬

‫قسم تعليم اللغة العربية بكلية علوم التربية‬

‫جامعة سوراكارتا اإلسالمية الحكومية‬

‫‪٢٠٢١‬‬
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa merupakan alat utama berkomunikasi dalam kehidupan


manusia, baik secara individu maupun kolektif sosial. Secara individual,
bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan isis gagasan batin kepada
orang lain. Secara kolektif sosial, bahasa merupakan alat berinteraksi
dengan sesamanya.[ CITATION pri02 \l 1057 ]

Menurut Clove Holes (2004) dalam Besse Wahida (2017 : 44),


Eksistensi bahasa Arab semakin diperhitungkan di dunia internasional
setelah ditetapkan sebagai salah satu bahasa resmi di Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) pada tahun 1971. Hal tersebut
berdampak baik atas semakin eksisnya bahasa Arab sebagai salah satu
bahasa alternatif dalam dunia internasional, baik bidang perekonomian,
perdagangan, dan perpolitikan. Melihat bahasa arab yang kedudukannya
strategis, maka lembaga pendidikan islam menjadikannya sebagai mata
pelajaran wajib di madrasah. Harapan dari dijadikannya bahasa arab
sebagai pelajaran wajib di sekolah islam adalah para siswa mampu
menguasai bahasa arab ini dan mampu mengomunikasikannya serta
mampu memahami literatur-literatur bahasa arab utamanya dalam
keislaman.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang sering


diajarkan pada satuan Pendidikan yang berbasis agama islam. Pada
dasarnya Bahasa Arab merupakan Bahasa yang wajib dipelajari dipelajari
pada satuan pendidikan yang dinaungi oleh Kemenag. Baik satuan
pendidikan dijenjang MA, MTs, dan Pondok pesantren.
Dalam pembalajaran bahasa arab terdapat dua problematika, yaitu
linguisitik dan non linguistik. Linguistik (ilmu bunyi), tata bahasa
(nahwu,sharaf) dan penguasaan kosa kata. Sedangkan non linguistik yaitu
berkaitan dengan siswa, guru, metode pembelajran, materi, waktu, dan
lingkungan baik sekolah ataupun lingkungan tempat tinggal peserta didik.
[CITATION Uli121 \t \l 1057 ]

Dalam perkembangan pembelajraan Bahasa Arab di indonesia


seringkali siswa menemukan berbagai kendala dalam proses pembelajran,
baik permasalahan internal maupun eksternal, sehingga dapat menghambat
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat
banyak perbedaan-perbedaan sistem antara bahasa arab sebagai bahas
kedua yang dipelajari dan sistem bahasa indonesia yang sudah melekat
pada siswa di indonesia.

Mempelajari Bahasa Arab tak terlepas pada empat aspek yang


menyangkup dalam proses pembelajaran bahasa arab, sebagai berikut:

1. Kemampuan memehami pembicaraan orang lain yang berbicara


dengan bahasa arab ( maharah al-istima’)

2. Kemampuan berbicara dengan bahasa arab (maharah al-kalam).

3. Kemampuan membaca dengan benar dan memahami dengan tepat


terutama al-quran dan hadist serta buku-buku berbahasa (maharah al-
qiro’ah)

4. Kemampuan menulis dan mengarang dengan bahasa arab ( maharah


al-kitabah).

Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi merupakan sebuah lembaga


pendidikan yang bernaung dibawah kendali Pemerintah dan Kementrian
Agama; Lembaga pendidikan ini setara dengan lembaga pada umumnya,
akantetapi lembaga ini berbasis islam. Maadrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi
tidak hanya mengajarkan peserta didik pelajaran yang berkaitan dengan
agama islam, namun didalamnya terdapat pelajaran-pelajaran umum
seperti lembaga pendidikan pada umumnya. Lembaga pendidikan ini juga
mengajarkan pelajaran Bahasa Arab, pada dasarnya pelajaaran ini
merupakan pelajaran wajib pada lembaga ini.[ CITATION BpY21 \l 1057 ]

Dari keempat aspek maharah diatas guru memprioritaskan pada


peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi untuk dapat menguasai
kemampuan membaca ( maharah al-qiroah). Salah satu tujuan guru dalam
mendidik peserta didik di MAN 4 NGAWI yaitu siswa mampu membaca
kalimat bahasa Arab dengan benar.

Pada penelitian kali ini penulis akan melakukan penelitian dengan


subjek kelas X IPA 1. Walaupun didalam kurikulum pendidikan sudah
terdapat pelajaran Bahasa Arab, siswa kelas X IPA 1 masih merasa
kesulitan dalam pelajaran Bahasa Arab. Setelah melakukan wawancara
terhada guru bahasa Arab Bp. Yanis selaku guru di MAN 4 NGAWI
menyatakan bahwasannya siswa kurang tertarik belajar Bahasa Arab sebab
peserta didik merasa kesulitan dalam belajar Bahasa Arab terutama dalam
kemampuan membaca(maharah al-qira’ah) terlebih menggunakan metode
qawaid wa tarjamah. Pada hakikatnya mempelajari Bahasa Arab tidak
bisa terlepas dari kemampuan membaca (maharah al-qira’ah), pada
dasarnya kemampuan ini sangat penting dalam pembelajaran Bahasa Arab.
[ CITATION Sya11 \l 1057 ]

Berdasarkan pokok bahasan yang telah dijelaskan diatas, peneliti


merasa perlu untuk melakukan sebuah penelitian yang lebih mendalam
tentang pembelajaran bahasa Arab di kelas X IPA MAN 4 Ngawi karena
mata pelajaran bahasa Arab dirasa masih menjadi pelajaran asing bagi
kelas X IPA, hal tersebut membuat peserta didik tidak tertarik pada
pelajaran bahasa Arab.
Adapun objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran bahasa
Arab yang terfokus pada maharah al qira’ah (kemampuan membaca)
yang menggunakan metode qawaid wa tarjamah. Peneliti mengambil
fokus pada maharah ini dikarenakan maharah al qira’ah merupakan pokok
utama dalam mempelajari bahasa arab. Apabila seorang peserta didik
dapat menguasai maharah ini dengan baik dan benar maka peserta didik
tersebut dapat memepelajari bahasa Arab lebih jauh lagi.

Peneliti mengambil fokus maharah al qira’ah dikarenakan pada


proses pembelajaran bahasa Arab banyak menggunakan bahan ajar seperti
buku paket, dan Lks. Kedua buku tersebut merupakan pegangan dalam
belajar bahasa Arab bagi siwa MAN 4 Ngawi. Alasan peneliti untuk fokus
terhadap maharah al-qira’ah yaitu ketika salah seorang peserta didik di
tunjuk untuk membaca teks bacaan bahasa Arab peserta didik tersebut
menolak dengan alasan tidak bisa. Hal tersebut tidak bisa dibiarkan terus
menerus.

Adapun subjek pada penelitian kali ini adalah guru bahasa Arab
dan siswa kelas X IPA di MAN 4 Ngawi. dengan penjelasan diatas peneliti
tertarik dengan problematika yang dihadapi oleh siswa dalam
pembelajaran maharah al qira’ah.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan pemaparan latar bealakang diatas terdapat masalah


yang akan diteliti adalah yaitu bagaimana metode yang digunakan pada
proses pembelajaran bahasa arab maharah qira’ah menggunakan metode
qira’ah wal tarjamah pada siswa kelas X IPA Madrasah Aliyah Negerei 4
Ngawi

C. Batasan masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu dalam penelitian
kali ini maka peneliti memberikan batasan batasan penelitian agar
pembahasan pada penelitian kali ini tidak menjadi pembahasan yang luas.
Peneliti akan memfokuskan penelitian ini pada problematika
pembelajaran bahasa Arab dalam maharah qira’ah menggunakan metode
qawaid wa tarjamah pada siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 4
Ngawi.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas , maka rumusan
masalah dalam penelitian problematika siswa dalam penguasaan maharah
qira’ah menggunakan metode qawaid wa tarjamah kelas X IPA di
Madrasah Aliyah Negeri Ngrambe sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode qawaid wa tarjamah dalam maharah
qiraah pada siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 4 ngawi ?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun diatas maka
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode qawaid wa tarjamah
pada maharah qira’ah pada siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah
Negeri 4 Ngawi.
2. Untuk mengetahui apa saja problematika maharah qira’ah
menggunakan metode qawaid wa tarjamah pada pembelajaran bahasa
arab siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi.
F. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara
teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang didapat:
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi literatur
dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada pendidikan
bahasa arab. Serta dapat menjadi refrensi bacaan untuk penelitian yang
akan datang.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini daiharapkan menjadi salah satu langkah untuk
memajukan pembelajaran bahasa arab, khususnya pada lembaga
Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi, serta hasil penelitian ini diharapkan
menjdai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pengajaran
di Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi, khususnya pada mata
pembelajara bahasa arab.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian problematika pembelajaran
problema/problematika merupakan suatu istilah yang berasal dari
bahasa inggris yang berbunyi “problematic” yang memiliki arti persoalan
atau masalah[ CITATION Deb02 \l 1057 ]. Adapun masalah memiliki arti
segala sesuatu yang tidak dapat diselesaikan oleh kemampuan individu,
dan membutuhkan pendapat kuat dari orang lain untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.[ CITATION Det17 \l 1057 ].
Syukir mengemukakan problematika adalah suatu kesenjangan
yang mana antara harapan dan kenyataan dapat menyelesaikan atau dapat
diperlukan.[ CITATION Syu83 \l 1057 ]
Menurut penulis sendiri problematika adalah segala hal persoalan-
persoalan yang sulit untuk diselesaikan individu dan membutuhkan
bantuan dari seseorang yang memiliki pendapat kuat untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan tersebut.
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk
menumbuhkan rasa keingin tahuan peserta didik akan hal-hal yang baru.
Pembelajaran dapat dikatakan merupakan suatu proses untuk memberikan
sebuah dorongan terhadap peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar.
[CITATION apr17 \l 1057 ]
Secara nasional pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi
dalam suatu lingkup pendidikan yang melibatkan dengan komponen-
komponen yang meliputi guru, peserts didik, dan sumber belajar, maka
segala sesuatu yang melibatkan komponen yang saling berkaitan dengan
harapan mencapai tujuan secara optimal adalah suatu pembelajaran.
Menurut trianto [CITATION tri09 \t \l 1057 ] dalam Aprida Pane
[CITATION apr172 \t \l 1057 ], pembelajaran adalah aspek kegiatan yang
kompleks dan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya. Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa merupakan komponen-komponen yang tidak
dapat dipisahkan karena kedua komponen tersebut saling berkaitan dan
berkesinambungan.
Menurut hamalik [CITATION Oem02 \p 6 \n \t \l 1057 ] dalam Yusuf[
CITATION bis17 \l 1057 ] pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur manusiawi (guru dan peserta didik), material
(buku, papan tulis, kapur, dan alat belajar), fasilitas ( ruang, kelas, audio
visual) dan proses yang mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwasannya
proses pembelajaran adalah segala sesuatu aktifitas bersama antara guru
dan peserta didik untuk berbagi pengalaman ataupun informasi untuk
diolah bersama, dengan harapan pengetahuan yang diberikan kepada siswa
bermanfaat dan menjadi landasan siswa untuk belajar lebih giat.
2. Bahasa arab
Bahasa adalah suatu hal yang penting yang tidak bisa manusia
lepaskan. Dengan adanya bahasa manusia dapat berinteraksi satu sama lain
dan saling mengemukakan pendapat pikiran dengan mudah. Makna bahasa
sendiri memiliki artian yang luas, tergantung perspektif dari orang yang
memberikan makna tersebut.[ CITATION nuh12 \l 1057 ]
Bahasa arab menurut Al-Ghalayin, adalah kalimat-kalimat yang
digunakan oleh orang arab untuk mengungkapkan tujuan-tujuan (pikiran
dan perasaan) mereka.[CITATION alg05 \p 7 \l 1057 ]
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa arab
merupakan alat komunikasi yang berbentuk huruf hijayyah yag digunakan
oleh orang arab untuk berkomunikasi satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu bahasa arab sendiri sekarang mengalami
perkembangan, dan banyak negara yang menggunakan bahasa arab
sebagai bahasa internasional, tak terkecuali dinegara indonesia. Banyak
lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan materi pembelajaran
bahasa arab.
Menurut Dahlan Juwariyah dalam Jabal Nur[ CITATION jab15 \l 1057 ]
menjelaskan bahwasannya tujuan dari bahasa arab sendiri adalah siswa
mampu memahami bahasa arab ketika mendengar, menulis, berbicara, dan
membaca.
3. Maharah qira’ah
Menurut Nana Sudjana[ CITATION nan87 \l 1057 ] dalam [CITATION
mif19 \l 1057 ] keterampilan dalah suatu pola kegiatan yang memiliki
tujuan, yang memerlukan manipulasi dan kordinasi informasi yang
dipelajari. Sedangkan menurut muhibbin syah [CITATION muh06 \l 1057 ]
keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan
otot-otot yang lazimnya tampak jasmaniyah.
Pada dasarnya bahasa memiliki empat buah keterampilan, pertama
maharah al istima’ (kemampuan mendengar), maharah al-kalam
(kemampuan berbicara), maharah al-qira’ah (kemampuan membaca, dan
maharah al-kitabah (kemampuan menulis). Keempat aspek diatas tidak
bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain, karena dari keempat aspek
tersebut saling berkesinambungan.[CITATION tau11 \p 43 \t \l 1057 ]
Pengertian membaca (qira’ah) meneut Rubin bahwasannya
membaca ( reading for understanding) merupakan salah satu jenis
kegiatan membaca untuk memahami informasi yang terdapat pada teks
tersebut dengan strategi membaca tertentu.[ CITATION yun12 \l 1057 ]
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disampaikan diatas
peneliti dapat menyimpulkan bahwasannya maharah al-qira’ah
merupakan kemampuan seseorang untuk mengulik informasi terhadap teks
bacaan yang berkaitan dengan ide pokok, maupun gagasan utama teks
tersebut.
4. Metode qowaid dan tarjamah
Qowaid wa tarjamah atau yang dapat disebut juga dengan metode kaidah
dan terjemah dan sering dijuluki dengan metode tradisional. Dikarenakan
metode qawaid wa tarjamah merupakan metode yang sudah lama ada atau
disebut juga metode tua. Metode ini sudah dipakai dari dulu hingga
sekarang.[CITATION ace \l 1057 ]
Kata terjemah merupakan kata yang berasal dari bahasa arab yaitu ‫ترجمة‬
yang memiliki arti yakni mengartikan atau memindah makna dari satu
bahasa kebahasa yang lain. Sedangkan qowaid merupakan metode yang
menekankan pada penghafalan aturan-aturan gramatika bahasa, untuk
merangkai kata-kata agar sesuai dengan aturan gramatika yang berlaku.
[ CITATION bet13 \l 1057 ]
Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwasannya
metode qawaid wa tarjamah merupakan salah satu metode pembelajaran
bahasa yang menitik beratkan pada gramatika berbahasa dan
menerjemahkan sesuai gramatika yang berlaku
B. Kajian penelitian terdahulu
Sebelum adanya penelitian ini, sudah di dahului oleh beberapa peneliti
dengan berbagai kegiatan penelitian yang mana di dalamnya terkandung
persamaan dan perbedaan dengan pembahasan peneliti ini. Diantara
penelitian terdahulu yang relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fatih Rizqi Wibowo yang berjudul
“problematika pembelajaran bahasa arab Kurikulum 2013”.
Penelitian ini bersifat Deskriptif, yang didalamnya mendeskripsikan
bagaimana pembelajaran bahasa arab dengan menerapan kurikulum
2013 di dalamnya, masalah yang terjadi, serta upaya yang dilakukan
untuk mengatasinya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan adalah sama-sama membahas problematika
pembelajaran bahasa arab. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang akan dilakukan adalah penelitian ini lebih mengarah terhadap
problematika pembelajaran bahasa arab menggunakan kurikulum
2013, sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengarah terhadap
problematika pembelajaran bahasa arab maharah qira’ah menggunakan
metode qowaid wa tarjamah
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sukira pada tahun 2008 yang
berjudul “problematika pembelajaran bahasa arab dan
pemecahannya” . penelitian ini bersifat Deskriptif, didalamnya
mendeskripsikan bagaimana pembelajaran bahasa arab yang terjadi
dilapangan dan bagaimana upaya dan solusi untuk mencegah
problematika terjadi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan adalah sama-sama membahas problematika yang
terjadi didalam pembelajaran bahasa arab dan solusi untuk masalah
tersebut. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan penulis, pada penelitian ini mengarah terhadapa apa saja
problem yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa arab. Sedangkan
dpenelitian yang akan dilakukan mengarah terhadap problematika
bahasa arab maharah qira’ah menngunakan metode qowaid wa
tarjamah.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Aulia Mustika, Ahmadi, Nur Fuad
Rahman, dan Yulia Rahmah pada tahun 2020 yang berjudul ”
multimedia intraktif untuk mengatasi problematika pembelajran
bahasa arab”. Pada penelitian kali ini menggunakan jenis deskriptif
didalam penelitiana ini mendreskripsikan tentang bagaimana proses
pembelajaran menggunakan media interaktif. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu meneliti tentang
bagaimana proses pembelajaran bahasa arab dan problematika yang
dihadapi, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilaksanakan yaitu pada penelitian ini menggunakan multimedia
interaktif, sedangkan penelitian yang akan dilakukan terfokus pada
kemampuan qiraah menggunakan metode qowaid wa tarjamah.
4. Pada penelitian yang dilakukan oleh Vely Septiani yang berjudul
“problematika pembentukan kemahiran membaca dalam
pembelajaran bahasa arab di MTs ma’arif NU 1 kebasen kabupaten
banyumas”. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif, pada
penelitian ini mendeskripsikan tentang bagaimana proses pembentukan
kemahiran membaca bahasa arab. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama membahas
problematika pembelajaran bahasa arab maharah qiraah, sedangkan
perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilaksanakan yaitu penelitian yang akan dilaksanakan lebih mengarah
kepada metode apa yang di gunakan pada proses pembelajaran yaitu
metode qawaid wa tarjamah.
C. Kerangka berfikir
Penelitian ini bersifat deskriptif, Menurut sugiyono (2017:60)
mengemukakan bahwa, kerangka berpikir merupakan merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang
diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagaimana hasil dari
problematika pembelajaran bahasa arab (X1) pada pembelajaran
menggunakan metode qowaid wa tarjamah (X2) terhadap siswa kelas X
IPA di Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi (Y) sebagai variabel terkait.

Problematika (X1)

Pengaruh (X2)

Hasil (Y)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan jenis Penelitian
Ditinjau dari jenis datanya makan penelitian kali ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan
kualitatif yaitu penelitian yang bermaskud memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dengan cara
deskripsi dengan kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dengan berbagai macam metode yang digunakan. [CITATION lex \l
1057 ]
Adapun jenis pendekatan penelitian kali ini menggunakan
pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha
menuturkan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.
Jenis penelitian kualitatif deskriptif ini digunakan untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan problematika pembelajaran
bahasa arab maharah qira’ah menngunakan metode qowaid wa tarjamah di
Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah informan, lebih tepatnya lagi
adalah orang dalam latar belakang penelitian. bahwa informan adalah
orang yang memberikan informasi mengenai situasi dan kondisi tempat
penelitian. Adapun dalam penelitian ini yang dijadikan objek penelitian
atau pihak yang dijadikan sebagai informan adalah guru mata pelajaran
bahasa arab kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


Mengingat bahwasannya penelitian ini menngunakan penelitian
kualitatif maka peneliti melaksanakan penelitian langsung dilapangan,
sehingga peneliti diharuskan berada di tempat penelitian untuk
mendapatkan informasi data. Lokasi penelitian adalah tempat yang
dijadikan objek penelitian.
Dalam hal ini , lokasi yang akan dijadikan peneliti adalah
Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi, yang berada di Jl. Pucangan, kecamatan
Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa timur. Peneliti memilih lokasi
tersebut dikarenakan Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi merupakan
sekolah yang setara dengan sekolah menengah atas lainnya. Pada sekolah
ini terdapat keunggulan dalam bahasa asing, sebagaimana bahasa arab
merupakan pelajaran wajib bagi sekolah yang berbasis keagamaan.
Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dijadwalkan
direncanakan pada bulan Maret tanggal 17 . Mengingat penelitian ini
menggunakan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif maka
batasan waktu lebih lama, dan apabila dirasa data yang terkumpul cukup
maka penelitian dapat diakhiri.

D. Tehnik pengumpulan data


Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan tehnik wawancara, observasi, dan
Dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengumpulan data dapat diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak
pada objek penelitian. Pengumpulan data dengan observasi digunakan
untuk mengetahui kebenaran yang ada, serta dengan observasi ini
digunakan untuk mengoptimalkan data tentang pelaksanaan pembelajaran.
Observasi yang dilakukan oleh penulis ini adalah observasi terhadap kelas
X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi. Dalam melakukan
pegamatan secara langsung, peneliti nantinya akan mengamati bagaimana
proses pembelajaran bahasa arab berlangsung, dan bagaimana respon para
siswa saat kegiatan belajar mengajar.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
memberikan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut[CITATION lex00 \t \l 1057 ] .
Dalam penelitian ini tujuan penulis menggunkan tehnik wawancara
dengan guru mata pelajaran bahasa arab kelas X IPA di Madrasah Aliyah
Negeri 4 Ngawi adalah untuk mengambil data tentang bagaimana proses
dan problematika pembelajaran bahasa arab maharah qira’ah
menggunakan metode qowaid wa tarjamah.
3. Dokumentasi
Tehnik dokumentasi merupakan tehnik yang dilakukan dengan
mengumpulkan data- data berupa rekaman, dokumen, serta gambar yang
mendukung kegiatan penelitian di tempat. Dalam dokumentasi ini di
dalamnya berupa foto atau gambar dan arsip mengenai serangkaian
kegiatan yang dilakukan peneliti dilapangan. Melalui dokumentasi ini,
peneliti menggunakannya untuk mengambil data yang berupa dokumen
terkait pembelajaran bahasa arab seperti RPP, Silabus, dan buku acuan
pembelajaran, jadwal kegiatan pembelajaran, dokumen penilaian, daftar
nama siswa, foto-foto dokumenter, sarana prasarana, dan lain sebagainya.
E. Analisi Data
Analisis data merupakan kegiatan mencari serta menyusun secara
urut dan sistematis data yang didapat dari hasil observasi, wawancara,
catatan lapangan, dan hasil lainnya agar bisa dengan mudah untuk
dipahami serta hasil temuannya bisa di informasikan kepada orang lain.
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penleitian ini adalah tehnik
analisis data kualitatif, yakni mengorganisasikan data, memilahnya agara
menjadi satuan yang bisa dikelola, mensintesis, serta menyaring dan
menyusun bahan yang penting. Data dari penelitian ini tidak berupa angka,
melainkan berupa deskrpsi dan Narasi, serta dokumen tertulis. Dalam
penelitian ini analisis datanya lebih terfokus selama proses di lapangan
bersamaan dengan pengumpulan data.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap :
1. Reduksi data
Reduksi data ini merupakan serangkaian proses dalam merangkum dan
memilih hal-hal penting serta dapat dikatakan bahwa reduksi data ini
merupakan proses penyederhanaan dari semua catatan lapangan yang ada.
Reduksi ini dimulai dengan meringkas dan menyisishkan data yang tidak
relevan kemudian di Verifikasi.
2. Penyajian data
Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbentuk bagan,
uraian singkat, dan lainnya. Adapun yang sering digunakan dalam hal ini
adalah teks yang sifatnya naratif dengan tujuan untuk di gabungkannya
informasi agara tersusun dengan mudah dan dapat dipahami.
3. Verifikasi atau penarikan kesimpulan
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa deskripsi dari hasil
wawancara. Data yang di dapat di olah dan kemudian di Interpretasi. Di
lakukannya analisis data secara sistematis agar data yag dipeoleh menjadi
berkualitas. Peneliti menganalisis data harus sampai pada tahap penarikan
kesimpulan atau verifikasi baik dari segi makna maupun kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA

abidin, y. (2012). pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. bandung:


Pt refika adimata.

al-ghalayin, m. (2005). jami' ad-durus al-'abdiyah jilid I. Beirut: Dar al-kutub


al-'ilmiyah.

apridane, p. (2017). belajar dan pembelajaran. jurnal kajian ilmu-ilmu keislaman,


338.

Debdikbud. (2002). 2002. In Debdi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (p. 276).
Jakarta: Bulan Bintang.

Deti rostika, H. J. (2017). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Siswa SD dalam


Pembelajaran matematika dengan model Diskursus multy representation.
jurnal pendidikan dasar, 38.

Hamalik, O. (2002). kurikulum dan pembelajran. jakarta: Pt bumi aksara.

hermawan, a. (2011). metodologi pembelajaran bahasa arab. bandung: remaja


rosdakarya.

Hidayat, N. S. (2012). problematika pembelajaran bahasa arab. jurnal pemikiran


islam, 84.

miftachul, T. (2019). maharah dan kafa'ah dalam pembelajaran bahasa arab.


jurnal pendidikan bahasa arab, 32.

moelong, l. J. (2000). metodologi penelitian kualitatif. In l. J. moelong, penelitian


kualitatif (p. 135). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
moelong, l. J. (2007). metodologi penelitian kualitatif. In l. J. moelong, penelitian
(p. 6). bandung: PT Remaja Rosdakarya.

muhibbin, s. (2006). psikologi belajar. jakarta: pt. raja grapindo persada.

mulu, b. (2013). penerapapn thariqah qawaid wa tarjamah dalam pembelajaran


bahasa arab di pondok pesantren al munawwarah wawolemo sulawesi
tenggara. jurnal bahasa arab, 42.

Mustofa, S. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: UIN


Maliki Pres.

nuha, u. (2012). metodelogi super efektif pembelajaran bahasa arab. In U. nuha,


bahasa arab (p. 7). salatiga: diva press.

Nuha, U. (2012). metodologi super efektif pembelajaran bahasa arab. pendidikan ,


109.

Nuha, U. (2012). Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab. In U.


Nuha, Bahasa Arab (p. 109). yogyakarta: DIVA pres.

nur, j. (2015). konsep nadzariyah alwahidah dalam pembelajaran bahasa arab.


jurnal al-ta'dib, 167.

pane, a. (2017). belajar dan pembelajaran. jurnal kajian ilmu-ilmu islam, 338.

pane, a. (2017). Belajar dan Pembelajaran. jurnal kajian-kajian ilmu keislaman,


338.

sudjana, n. (1987). cara belajar siswa aktif. bandung: banu algesindo.

suwama, p. (2002). strategi penguasaan berbahasa. In p. suwama, BAHASA DAN


KOMUNIKASI (p. 4). yogyakarta: ADICITA KARYA NUSA.

Syukir. (1983). Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.


taufik. (2011). pembelajaran bahasa arab MI. surabaya: PMN.

trianto. (2009). mendesain model pembelajaran inovatif. In trianto. jakarta:


kencana.

Yanis, B. (2021, 3 17). problematika bahasa arab. (M. S. Alfajri, Interviewer)

yusuf, b. b. (2017). konsep dan indikator pembelajaran efektif. jurnal kajian


pembelajaran dan keilmuan, 14.

Anda mungkin juga menyukai