مقدمة إلى كلية علوم التربية بجامعة سوراكارتا اإلسالمية الحكومية لتوفير بعض الشروط لكتابة البحث
في تعليم اللغة العربية
:اعداد
محمدشامل الفجر
:رقم القيد
183121068
٢٠٢١
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Adapun subjek pada penelitian kali ini adalah guru bahasa Arab
dan siswa kelas X IPA di MAN 4 Ngawi. dengan penjelasan diatas peneliti
tertarik dengan problematika yang dihadapi oleh siswa dalam
pembelajaran maharah al qira’ah.
B. Identifikasi masalah
C. Batasan masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu dalam penelitian
kali ini maka peneliti memberikan batasan batasan penelitian agar
pembahasan pada penelitian kali ini tidak menjadi pembahasan yang luas.
Peneliti akan memfokuskan penelitian ini pada problematika
pembelajaran bahasa Arab dalam maharah qira’ah menggunakan metode
qawaid wa tarjamah pada siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 4
Ngawi.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas , maka rumusan
masalah dalam penelitian problematika siswa dalam penguasaan maharah
qira’ah menggunakan metode qawaid wa tarjamah kelas X IPA di
Madrasah Aliyah Negeri Ngrambe sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode qawaid wa tarjamah dalam maharah
qiraah pada siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 4 ngawi ?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun diatas maka
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode qawaid wa tarjamah
pada maharah qira’ah pada siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah
Negeri 4 Ngawi.
2. Untuk mengetahui apa saja problematika maharah qira’ah
menggunakan metode qawaid wa tarjamah pada pembelajaran bahasa
arab siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi.
F. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara
teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang didapat:
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi literatur
dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada pendidikan
bahasa arab. Serta dapat menjadi refrensi bacaan untuk penelitian yang
akan datang.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini daiharapkan menjadi salah satu langkah untuk
memajukan pembelajaran bahasa arab, khususnya pada lembaga
Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi, serta hasil penelitian ini diharapkan
menjdai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pengajaran
di Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi, khususnya pada mata
pembelajara bahasa arab.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian problematika pembelajaran
problema/problematika merupakan suatu istilah yang berasal dari
bahasa inggris yang berbunyi “problematic” yang memiliki arti persoalan
atau masalah[ CITATION Deb02 \l 1057 ]. Adapun masalah memiliki arti
segala sesuatu yang tidak dapat diselesaikan oleh kemampuan individu,
dan membutuhkan pendapat kuat dari orang lain untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.[ CITATION Det17 \l 1057 ].
Syukir mengemukakan problematika adalah suatu kesenjangan
yang mana antara harapan dan kenyataan dapat menyelesaikan atau dapat
diperlukan.[ CITATION Syu83 \l 1057 ]
Menurut penulis sendiri problematika adalah segala hal persoalan-
persoalan yang sulit untuk diselesaikan individu dan membutuhkan
bantuan dari seseorang yang memiliki pendapat kuat untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan tersebut.
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk
menumbuhkan rasa keingin tahuan peserta didik akan hal-hal yang baru.
Pembelajaran dapat dikatakan merupakan suatu proses untuk memberikan
sebuah dorongan terhadap peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar.
[CITATION apr17 \l 1057 ]
Secara nasional pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi
dalam suatu lingkup pendidikan yang melibatkan dengan komponen-
komponen yang meliputi guru, peserts didik, dan sumber belajar, maka
segala sesuatu yang melibatkan komponen yang saling berkaitan dengan
harapan mencapai tujuan secara optimal adalah suatu pembelajaran.
Menurut trianto [CITATION tri09 \t \l 1057 ] dalam Aprida Pane
[CITATION apr172 \t \l 1057 ], pembelajaran adalah aspek kegiatan yang
kompleks dan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya. Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa merupakan komponen-komponen yang tidak
dapat dipisahkan karena kedua komponen tersebut saling berkaitan dan
berkesinambungan.
Menurut hamalik [CITATION Oem02 \p 6 \n \t \l 1057 ] dalam Yusuf[
CITATION bis17 \l 1057 ] pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur manusiawi (guru dan peserta didik), material
(buku, papan tulis, kapur, dan alat belajar), fasilitas ( ruang, kelas, audio
visual) dan proses yang mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwasannya
proses pembelajaran adalah segala sesuatu aktifitas bersama antara guru
dan peserta didik untuk berbagi pengalaman ataupun informasi untuk
diolah bersama, dengan harapan pengetahuan yang diberikan kepada siswa
bermanfaat dan menjadi landasan siswa untuk belajar lebih giat.
2. Bahasa arab
Bahasa adalah suatu hal yang penting yang tidak bisa manusia
lepaskan. Dengan adanya bahasa manusia dapat berinteraksi satu sama lain
dan saling mengemukakan pendapat pikiran dengan mudah. Makna bahasa
sendiri memiliki artian yang luas, tergantung perspektif dari orang yang
memberikan makna tersebut.[ CITATION nuh12 \l 1057 ]
Bahasa arab menurut Al-Ghalayin, adalah kalimat-kalimat yang
digunakan oleh orang arab untuk mengungkapkan tujuan-tujuan (pikiran
dan perasaan) mereka.[CITATION alg05 \p 7 \l 1057 ]
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa arab
merupakan alat komunikasi yang berbentuk huruf hijayyah yag digunakan
oleh orang arab untuk berkomunikasi satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu bahasa arab sendiri sekarang mengalami
perkembangan, dan banyak negara yang menggunakan bahasa arab
sebagai bahasa internasional, tak terkecuali dinegara indonesia. Banyak
lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan materi pembelajaran
bahasa arab.
Menurut Dahlan Juwariyah dalam Jabal Nur[ CITATION jab15 \l 1057 ]
menjelaskan bahwasannya tujuan dari bahasa arab sendiri adalah siswa
mampu memahami bahasa arab ketika mendengar, menulis, berbicara, dan
membaca.
3. Maharah qira’ah
Menurut Nana Sudjana[ CITATION nan87 \l 1057 ] dalam [CITATION
mif19 \l 1057 ] keterampilan dalah suatu pola kegiatan yang memiliki
tujuan, yang memerlukan manipulasi dan kordinasi informasi yang
dipelajari. Sedangkan menurut muhibbin syah [CITATION muh06 \l 1057 ]
keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan
otot-otot yang lazimnya tampak jasmaniyah.
Pada dasarnya bahasa memiliki empat buah keterampilan, pertama
maharah al istima’ (kemampuan mendengar), maharah al-kalam
(kemampuan berbicara), maharah al-qira’ah (kemampuan membaca, dan
maharah al-kitabah (kemampuan menulis). Keempat aspek diatas tidak
bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain, karena dari keempat aspek
tersebut saling berkesinambungan.[CITATION tau11 \p 43 \t \l 1057 ]
Pengertian membaca (qira’ah) meneut Rubin bahwasannya
membaca ( reading for understanding) merupakan salah satu jenis
kegiatan membaca untuk memahami informasi yang terdapat pada teks
tersebut dengan strategi membaca tertentu.[ CITATION yun12 \l 1057 ]
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disampaikan diatas
peneliti dapat menyimpulkan bahwasannya maharah al-qira’ah
merupakan kemampuan seseorang untuk mengulik informasi terhadap teks
bacaan yang berkaitan dengan ide pokok, maupun gagasan utama teks
tersebut.
4. Metode qowaid dan tarjamah
Qowaid wa tarjamah atau yang dapat disebut juga dengan metode kaidah
dan terjemah dan sering dijuluki dengan metode tradisional. Dikarenakan
metode qawaid wa tarjamah merupakan metode yang sudah lama ada atau
disebut juga metode tua. Metode ini sudah dipakai dari dulu hingga
sekarang.[CITATION ace \l 1057 ]
Kata terjemah merupakan kata yang berasal dari bahasa arab yaitu ترجمة
yang memiliki arti yakni mengartikan atau memindah makna dari satu
bahasa kebahasa yang lain. Sedangkan qowaid merupakan metode yang
menekankan pada penghafalan aturan-aturan gramatika bahasa, untuk
merangkai kata-kata agar sesuai dengan aturan gramatika yang berlaku.
[ CITATION bet13 \l 1057 ]
Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwasannya
metode qawaid wa tarjamah merupakan salah satu metode pembelajaran
bahasa yang menitik beratkan pada gramatika berbahasa dan
menerjemahkan sesuai gramatika yang berlaku
B. Kajian penelitian terdahulu
Sebelum adanya penelitian ini, sudah di dahului oleh beberapa peneliti
dengan berbagai kegiatan penelitian yang mana di dalamnya terkandung
persamaan dan perbedaan dengan pembahasan peneliti ini. Diantara
penelitian terdahulu yang relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fatih Rizqi Wibowo yang berjudul
“problematika pembelajaran bahasa arab Kurikulum 2013”.
Penelitian ini bersifat Deskriptif, yang didalamnya mendeskripsikan
bagaimana pembelajaran bahasa arab dengan menerapan kurikulum
2013 di dalamnya, masalah yang terjadi, serta upaya yang dilakukan
untuk mengatasinya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan adalah sama-sama membahas problematika
pembelajaran bahasa arab. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang akan dilakukan adalah penelitian ini lebih mengarah terhadap
problematika pembelajaran bahasa arab menggunakan kurikulum
2013, sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengarah terhadap
problematika pembelajaran bahasa arab maharah qira’ah menggunakan
metode qowaid wa tarjamah
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sukira pada tahun 2008 yang
berjudul “problematika pembelajaran bahasa arab dan
pemecahannya” . penelitian ini bersifat Deskriptif, didalamnya
mendeskripsikan bagaimana pembelajaran bahasa arab yang terjadi
dilapangan dan bagaimana upaya dan solusi untuk mencegah
problematika terjadi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan adalah sama-sama membahas problematika yang
terjadi didalam pembelajaran bahasa arab dan solusi untuk masalah
tersebut. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan penulis, pada penelitian ini mengarah terhadapa apa saja
problem yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa arab. Sedangkan
dpenelitian yang akan dilakukan mengarah terhadap problematika
bahasa arab maharah qira’ah menngunakan metode qowaid wa
tarjamah.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Aulia Mustika, Ahmadi, Nur Fuad
Rahman, dan Yulia Rahmah pada tahun 2020 yang berjudul ”
multimedia intraktif untuk mengatasi problematika pembelajran
bahasa arab”. Pada penelitian kali ini menggunakan jenis deskriptif
didalam penelitiana ini mendreskripsikan tentang bagaimana proses
pembelajaran menggunakan media interaktif. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu meneliti tentang
bagaimana proses pembelajaran bahasa arab dan problematika yang
dihadapi, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilaksanakan yaitu pada penelitian ini menggunakan multimedia
interaktif, sedangkan penelitian yang akan dilakukan terfokus pada
kemampuan qiraah menggunakan metode qowaid wa tarjamah.
4. Pada penelitian yang dilakukan oleh Vely Septiani yang berjudul
“problematika pembentukan kemahiran membaca dalam
pembelajaran bahasa arab di MTs ma’arif NU 1 kebasen kabupaten
banyumas”. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif, pada
penelitian ini mendeskripsikan tentang bagaimana proses pembentukan
kemahiran membaca bahasa arab. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama membahas
problematika pembelajaran bahasa arab maharah qiraah, sedangkan
perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilaksanakan yaitu penelitian yang akan dilaksanakan lebih mengarah
kepada metode apa yang di gunakan pada proses pembelajaran yaitu
metode qawaid wa tarjamah.
C. Kerangka berfikir
Penelitian ini bersifat deskriptif, Menurut sugiyono (2017:60)
mengemukakan bahwa, kerangka berpikir merupakan merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang
diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagaimana hasil dari
problematika pembelajaran bahasa arab (X1) pada pembelajaran
menggunakan metode qowaid wa tarjamah (X2) terhadap siswa kelas X
IPA di Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi (Y) sebagai variabel terkait.
Problematika (X1)
Pengaruh (X2)
Hasil (Y)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan jenis Penelitian
Ditinjau dari jenis datanya makan penelitian kali ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan
kualitatif yaitu penelitian yang bermaskud memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dengan cara
deskripsi dengan kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dengan berbagai macam metode yang digunakan. [CITATION lex \l
1057 ]
Adapun jenis pendekatan penelitian kali ini menggunakan
pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha
menuturkan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.
Jenis penelitian kualitatif deskriptif ini digunakan untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan problematika pembelajaran
bahasa arab maharah qira’ah menngunakan metode qowaid wa tarjamah di
Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah informan, lebih tepatnya lagi
adalah orang dalam latar belakang penelitian. bahwa informan adalah
orang yang memberikan informasi mengenai situasi dan kondisi tempat
penelitian. Adapun dalam penelitian ini yang dijadikan objek penelitian
atau pihak yang dijadikan sebagai informan adalah guru mata pelajaran
bahasa arab kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Ngawi.
Debdikbud. (2002). 2002. In Debdi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (p. 276).
Jakarta: Bulan Bintang.
pane, a. (2017). belajar dan pembelajaran. jurnal kajian ilmu-ilmu islam, 338.