Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TA’LIM AL-ARABIYAH LIL-ATHFAL

(ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB)

Dosen Pengampuh :
Fikriyah Mahyuddin. Lc., M.Pd.I

Kelompok IV :
Harum : 19.1.1.0622.0011
Nurmasita : 19.1.1.0622.0028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAI DDI POLEWALI MANDAR
2021-2022
BAB I
PENDAHULUAN

Kemahiran seseorang dalam sesuatu bahasa tidak menjamin kemahirannya


mengajarkan bahasa tersebut kepada orang lain. Seorang guru bahasa Arab harus
menguasai setidaknya tiga hal, yaitu kemahiran berbahasa arab, pengetahuan tentang
bahasa dan budaya Arab, dan keterampilan mengajarkan bahasa Arab. Terkait dengan
keterampilan berbahasa, ada empat keterampilan yang harus diperhatikan oleh guru,
yaitu keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan
keterampilan menulis. Untuk tercapainya pembelajaran bahasa Arab itu para pakar
linguistik menemukan beberapa metodologi pembelajarannya. Metodologi pengajaran
bahasa Arab itu mengalami perkembangan terus menerus sepanjang masa.
Dalam makalah ini kami membahas tentang Bahasa Arab kelas 1 dan 2
semoga bermanfaat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab


Sejak bahasa Arab yang tertuang di dalam Alquran didengungkan hingga
kini, semua pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya
sebagai bahasa yang memiliki standar ketinggian dan keindahan linguistik yang
tertinggi. Hal ini berdampak pada munculnya superioritas sastra dan filsafat
bahkan pada sains seperti ilmu matematika, kedokteran, ilmu bumi, dan tata
bahasa Arab sendiri pada masa-masa kejayaan Islam setelahnya.
Bahasa Arab bagi seorang muslim adalah kunci pokok membuka
cakrawala pengetahuan. Dengan kunci itulah, ia dapat mengetahui ajaran-ajaran
pokok agamanya dan juga dapat mengetahui sejarah, ilmu serta kebudayaan Islam
yang dulu mencapai mercu suar peradaban internasional sebelum tergilas oleh
peradaban modern sekarang ini. 1
Bahasa Arab, sebagaimana bahasa lainnya, berfungsi sebagai alat
komunikasi dan penghubung dalam pergaulan manusia sehari-hari, baik antara
individu dengan individu, individu dengan masyarakat, dan masyarakat dengan
bangsa tertentu. Hal ini dilakukan dengan mengkomunikasikan dan
menyampaikan maksud tertentu dan mencurahkan suatu peranan tertentu dengan
rasa senang atau duka dan rasa sedih dan gembira kepada orang lain, agar dapat
dipahami, dimengerti dan merasakan segala sesuatu yang ia alami.2
Bahasa Arab yang memiliki fungsi istimewa dari bahasa-bahasa lainnya,
bukan saja bahasa Arab yang memiliki nilai sastra bermutu tinggi bagi mereka
yang mengetahui dan mendalami, akan tetapi bahasa Arab ditakdirkan sebagai
bahasa Alquran, yakni mengkomunikasikan kalam Allah. Sebagai kalam Allah, di
dalamnya mengandung uslub bahasa yang sungguh mengagumkan manusia, dan
manusia tidak akan mampu menandinginya. Ini merupakan suatu ketetapan yang
tidak dapat dibantah.

1
Muhammad Thalib, Sistem Cepat Pengajaran Bahasa Arab, (Bandung, Gema Risalah Press,
2008), h. 7
2
Ahmad Gazali dkk, Metodologi Pengajaran Bahasa Asing,, (Banjarmasin: STAI Al-Jami,
2006), h. 41

2
Mengingat pentingnya fungsi dan peranan bahasa Arab sebagaimana
uraian di atas, sebagai guru khususnya guru bahasa Arab, mengajarkan bahasa
Arab adalah suatu keharusan. Pembelajaran bahasa Arab diarahkan agar para
siswa mampu menguasai bahasa Arab baik lisan maupun tulisan.
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu. Belajar merupakan proses yang diarahkan kepada
tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan
proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu.3
Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan
siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku
mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan
pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap,
dan keterampilan. Hubungan antara guru, siswa, dan bahan ajar bersifat dinamis
dan kompleks.4
Dalam pembelajaran, terjadi suatu proses komunikasi yang melibatkan dua
pihak yakni guru dan siswa. Pendidik memegang peranan utama sebagai
komunikator dan peserta didik memegang peran utama sebagai komunikan.
Dalam praktiknya kedua peran itu dilakukan oleh kedua belah pihak pada
gilirannya bertukar peran menjadi pemberi dan penerima informasi, itulah yang
disebut dengan berbagi informasi dalam komunikasi pembelajaran. Hal yang
demikanlah juga terjadi dalam pembelajaran bahasa Arab. Pembelajaran bahasa
Arab merupakan suatu aktifitas (upaya) seorang pendidik yang disengaja untuk
memodifikasi (mengorganisasikan) berbagai komponen belajar mengajar yang
diarahkan tercapainya tujuan pembelajaran bahasa Arab yang ditentukan. Antara
istilah proses belajar dan mengajar terdapat hubungan yang sangat erat. Bahkan
terjadi kaitan dan interaksi saling pengaruh-mempengaruhi dan saling menunjang
satu sama yang lain5.

B. Pembelajaran Bahasa Arab di MI


3
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010), h. 1
4
Ibid
5
Ibid

3
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah, karena berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang
dialami oleh siswa sebagai peserta didik.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya6.
Pembelajaran adalah sebuah proses kegiatan belajar-mengajar yang melibatkan
guru dan peserta didik dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai
mediumnya. Dalam interaksi itu peserta didiklah yang lebih aktif, bukan guru.
Seperti yang dikehendaki oleh pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif),
murid sebagai sentral pembelajaran. Keaktifan anak didik tentu mencakup
kegiatan fisik dan mental, individual dan kelompok. Oleh karena itu, interaksi
dikatakan maksimal bila terjadi antara guru dan semua peserta didik, antara
peserta didik dan guru, antara peserta didik dan peserta didik, peserta didik
dengan bahan dan media pembelajaran, bahkan peserta didik dengan dirinya
sendiri, namun tetap dalam kerangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama7. Hal yang demikian juga terjadi dalam pembelajaran bahasa Arab.
Pembelajaran bahasa Arab merupakan suatu aktifitas (upaya) seorang
pendidik yang disengaja untuk memodifikasi (mengorganisasikan) berbagai
komponen belajar mengajar yang diarahkan tercapainya tujuan pembelajaran
bahasa Arab yang ditentukan. Antara istilah proses belajar dan mengajar terdapat
hubungan yang sangat erat. Bahkan terjadi kaitan dan interaksi saling pengaruh-
mempengaruhi dan saling menunjang satu sama yang lain.
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina
kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif
maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami
pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu
kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan
6
Darsono, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Yrama Widya, 2010), h. 2
7
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika
Aditama, 2007), h. 14-15

4
maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa
Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam
yaitu Alquran dan hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan
Islam bagi peserta didik. Untuk itu, bahasa Arab di madrasah dipersiapkan untuk
pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan
berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar (elementary)
dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan
berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah (intermediate), keempat kecakapan
berbahasa diajarkan secara seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut
(advanced) dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga
peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi berbahasa Arab8.
Pembelajaran bahasa Arab khusus dalam tingkatan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan
maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak
(istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu
bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji
sumber-sumber ajaran Islam.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan
budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik
diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam
keragaman budaya9.
Ruang lingkup pelajaran bahasa Arab di MI meliputi tema- tema tentang
perkenalan , peralatan madrasah , pekerjaan, alamat, keluarga, anggota badan ,
dirumah , dikebun, di madrasah , dilaboratorium, diperpustakaan, dikantin , jam,
kegiatan sehari hari, pekerjaan rumah , dan rekreasi.
C. Pengembangan Bahasa Arab Kelas 1 dan 2 Madasah Ibtidaiyah

8
Lampiran Peraturan Menteri Agama Nomor 2 tahun 2008
9
Ibid

5
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Kurikulum Bahasa arab di tingkat MI bahwa Penyusunan SK dan KD mata
pelajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah ini melakukan dengan cara
mempertimbangkan dan mereview peraturan menteri pendidikan nasional no 22
tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, pada
mata pelajaran pendidikan agama islam untuk SD/MI , serta memperhatikan surat
edaran dirjen pendidikan islam nomor : DJ.II . I/PP.00/ED/681/2006 , tanggal 1
Agustus 2006 , tentang pelaksanaan standar isi, yang intinya bahwa madrasah
dapat meningkatkan kompetensi lulusandan mengembangkan kurikulum dengan
standar yang lebih tinggi.
Sesuai dengan Kurikulum Bahasa arab di tingkat MI tersebut,
pembelajaran Bahasa Arab dimulai dari kelas 4 sampai kelas 6 MI. Adapun
pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas 1 2 3 (kelas rendah) tidak diatur dalam
peraturan tersebut. Karena di kelas rendah tersebut siswa lebih difokuskan hanya
pada kelancaran baca tulis Alquran saja. Namun dalam pelaksanaannya
tergantung kebijakan masing-masing sekolah.
Jika ada sekolah yang melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab mulai
kelas rendah (kelas 1 2 3), semestinya tidak terlepas dari 4 keterampilan
berbahasa. Empat keterampilan berbahasa yang dikembangkan dalam
pembelajaran bahasa Arab, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis
1. Kemahiran menyimak
Salah satu prinsip linguistik menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama
adalah ujaran, yakni bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengarkan.
Menyimak salah satu pengalaman belajar bagi siswa hendaknya mendapat
perhatian. Maka implikasinya, seorang guru bahasa Arab hendaknya memulai
pengajaran dengan memperdengarkan ujaran-ujaran bahasa arab berupa kata
maupun mufradat. Ada beberapa tahapan latihan menyimak, yaitu;
a. Latihan pengenalan mengidentifikasi bunyi-bunyi.
b. Latihan mendengarkan dan menirukan.
c. Latihan mendengar dan memahami ; terbagi kepada beberapa macam, yaitu ;
- latihan melihat dan mendengar.

6
- latihan membaca dan mendengar.
-latihan mendengar dan meragakan
- latihan mendengar dan memahami10.
2. Kemahiran berbicara
Kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa
yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa Arab. Berbicara merupakan sarana
utama untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik dengan
menggunakan bahasa sebagai media. Dengan demikian latihan berbicara harus
terlebih dahulu didasari oleh kemampuan mendengar, kemampuan mengucapkan,
dan pengusaan kosa kata dan ungkapan.
3. Kemahiran Membaca
Kemahiran membaca mengandung dua aspek,yaitu pertama mengobah
lambang tulis menjadi bunyi, kedua menangkap arti dari seluruh situasi yang
dilambangkan dengan lambang-lambang tulis dan bunyi tersebut. Inti dari
kemahiran membaca terletak pada aspek yang kedua . Ini tidak berarti bahwa
kemahiran dalam aspek pertama tidak penting, sebab kemahiran dalam aspek
yang pertama mendasari kemahiran yang kedua. Betapapun juga kedua nya
merupakan tujuan yang hendak dicapai.
Walaupun kegiatan pengajaran membaca dalam pengertian pertama telah
diberikan sejak tingkat permulaan namun pembinaannya harus dilakukan sampai
tingkat menengah bahkan tingkat lanjut melalui kegiatan membaca keras.
4. Kemahiran Menulis
Seperti halnya membaca kemahiran menulis mempunyai 2 aspek, tetapi
dalam hubungannya yang berbeda. Pertama kemahiran membentuk huruf dan
menguasai ejaan, kedua kemahiran melahirkan pikiran dan perasaan dengan
tulisan.
Tahap-tahap latihan menulis : 1) mencontoh, 2) reproduksi, 3) imlak, 4)
rekombinasi dan tranformasi, 5) mengarang terpimpin, 6) mengarang bebas,
5.kreasi, 6, imajinasi.
BAB III

10
Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang, Penerbit Misykat,2005), hal
103-112

7
PENTUP
Kesimpulan
Pembelajaran bahasa Arab merupakan suatu aktifitas (upaya) seorang
pendidik yang disengaja untuk memodifikasi (mengorganisasikan) berbagai
komponen belajar mengajar yang diarahkan tercapainya tujuan pembelajaran bahasa
Arab yang ditentukan.
Jika ada sekolah yang melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab mulai kelas
rendah (kelas 1 2 3), semestinya tidak terlepas dari 4 keterampilan berbahasa, yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan
keterampilan menulis.

DAFTAR PUSTAKA

8
Muhammad Thalib, Sistem Cepat Pengajaran Bahasa Arab, (Bandung, Gema
Risalah Press, 2008)

Ahmad Gazali dkk, Metodologi Pengajaran Bahasa Asing,, (Banjarmasin: STAI Al-
Jami, 2006)

Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010)

Darsono, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Yrama Widya, 2010)

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:


Refika Aditama, 2007)

Lampiran Peraturan Menteri Agama Nomor 2 tahun 2008

Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang, Penerbit


Misykat,2005)

Anda mungkin juga menyukai