Bayu Anggreyanto
Kelas : PBA-B5
Merangkum Materi
Pembelajaran merupakan sebuah proses yang mencakup dua hal yaitu seorang guru
mengajarkan pengetahuan kepada anak didiknya dan usaha anak didik untuk mempelajari
suatu pengetahuan.
Sedangkan dalam Permenag (Peraturan Menteri Agama) Nomor 2 Tahun 2008 bahwa
materi pelajaran bahasa arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan
sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan berbahasa
Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu
memahami sumber ajaran Isalam yaitu al-Qur'an dan al-hadis, serta kitab-kitab berbahasa
Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
Ada lima prinsip dasar dalam pengajaran bahasa Arab asing, yaitu prinsip prioritas dalam proses
penyajian, prinsip koreksitas dan umpan balik, prinsip bertahap, prinsip penghayatan, serta
korelasi dan isi:
1. . Prinsip prioritas
Dalam pembelajaran Bahasa Arab, ada prinsip-prinsip prioritas dalam penyampaian materi
pengajaran, yaitu; pertama, mengajarkan, mendengarkan, dan bercakap sebelum menulis. Kedua,
mengakarkan kalimat sebelum mengajarkan kata. Ketiga, menggunakan kata-kata yang lebih
akrab dengan kehidupan sehari-hari sebelum mengajarkan bahasa sesuai dengan penutur Bahasa
Arab.
2. Prinsip Korektisitas
Megajarkan materi, sintaksis, dan semantic pada siswa.
3. Prinsip Berjenjang
Jika dilihat dari sifatnya, ada 3 kategori prinsip berjenjang, yaitu: pertama, pergeseran
dari yang konkrit ke yang abstrak, dari yang global ke yang detail, dari yang sudah
diketahui ke yang belum diketahui. Kedua, ada kesinambungan antara apa yang telah
diberikan sebelumnya dengan apa yang akan ia ajarkan selanjutnya. Ketiga, ada
peningkatan bobot pengajaran terdahulu dengan yang selanjutnya, baik jumlah jam
maupun materinya.
Mata pelajaran bahasa arab merupakan mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong,
membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif
terhadap bahasa arab, baik reseptif, maupun produktif. Tujuannya adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa arab, baik lisan maupun
tulisan yang mencakup empat ketrampilan bahasa, yaitu menyimak (istima’), berbicara
(kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa arab sebagai salah satu bahasa asing
untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran
islam.
c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta
memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki
wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Materi ajar dibuat dalam bentuk bahasa standar Pemilihan kosa kata didasari dari apa
yang banyak dipaka Memanfaatkan hasil kajian kebahasaan yang ditemukan pakar
bahasa
Memperhatikan dengan seksama kebenaran pemakaian bahasa. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa alami yang tidak dibuat-buat Dibuat atas dasar pemahaman yang jelas
Unsur bunyi tidak disepelekan pada awal pembelajaran Menganalisis kata dan struktur
kalimat Materi dimulai dari kata, kalimat, paragraph Memperhatikan karakter bunyi
Memperhatikan isytiqaq Menghindari penggunaan tata bahasa yang membingungkan
peserta didik. Melakukan latihan terhadap struktur yang ingin dipelajari.
Menurut KMA nomor 165 (2014) , Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Arab Mts
meliputi tema-tema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog
sederhana tentang identitas diri, kehidupan madrasah, kehidupan keluarga, rumah, hobi, profesi,
kegiatan keagamaan, dan lingkungan.
Secara logika antara tujuan pembelajaran dengan ruang lingkup materi harus saling terkait.
Dalam arti bahwa untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka harus didukung oleh materi
yang relevan. Ruang lingkup materi tersebut lebih dititikberatkan pada pencapaian tujuan
pembelajaran bahasa arab yang kedua yang leboh diarahkan agar peserta didik mampu
menggunakan bahasa arab sebagai alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-
sumber ajaran islam.
Secara rinci ruang lingkup materi bahasa Arab kelas VII menurut buku yang diterbitkan
Kementrian Agama Republik Indonesia adalah :
ومن يوميات األسرة، بيتي، العنوان، األلوان، األدواة المدرسية، التعريف بالعملين فى المدرسة،التعريف بالنفس.
Ra’su al-sanah al-Hijriyah, al-Haflu bi Maulid al-Rasul, Nuzul al-Qur’an wa al-idani, Jamal al-
Thabi’ah, Khaliq al-Alam, al-Hifadz ala al-Bi’ah.
Komponen atau unsur bahasa yang meliputi bentuk, kosakata, dan struktur kalimat, yang
melahirkan ilmu sharaf dalam tingkatan MTs terdiri dari tiga bentuk kata. Pertama, isim yang
meliputi isim isyarah mufrad, dhamir mufrad dan jama’, jama; taksir, muannats salim,
mudzakkar salim, isim tafdil, al-maushul. Kedua, fi’il yang meliputi fi’il madhi, mudhari’ dan
amar dengan berbagai tasrifnya, dan wazan-wazan tsulasi mazid dengan tambahan satu huruf.
Ketiga, huruf yang meliputi huruf-huruf jar, huruf-huru nashab, macam-macam lam (lam ta’lil,
lam amar, lam taukid, dan lam nafi)). Sedangkan struktur kalimat pada jenjang MTs meliputi;
fa’il (zhahir dan dhamir baik muttasil maupun munfashil), maf’ul bih (zhahir maupun dhamir,
mubtada’ (zhahir maupun dhamir), khabar mubtada’ (berupa kata kerja, kata benda, kata sifat,
maupun jar majruf), na’at man’ut, dan idhafah lafzhiyah (Depag 2006:5).
Materi Bahasa Arab di MA
Unsur-unsur Metode dalam pembelajaran bahasa Arab di MTs/MA antara lain:
1. Al aswat (bunyi)
Dalam pembelajaran bahasa, penguasaan bunyi sangat penting. Tujuan
pembelajaran seluruh sistem bunyi, baik dalam bentuk mengenal dan memahami
bunyi secara reseptif, maupun dalam bentuk melafalkan dan menggunakan bunyi
secara aktif dan produktif. Selain dalam bentuk konsonan dan vokal, sistem bunyi
meliputi tinggi rendahnya suara (at-thuh), tekanan kata dan kalimat (al-Nabr),
intonasi (al-tanghim) dan sebagainya.
2. Mufrodat
Mufrodat atau kosakata sama dengan perbendaharaan kata. Ditinjau dari segi
bahasa, kata "mufrodat" merupakan bentuk jamak dari "mufradah" diartikan sebagai
satuan atau unit bahasa yang tersusun secara horizontal sesuai dengan sistem
Gramatika (nahwu) tertentu berfungsi sebagai pembentuk kalimat. Kosakata juga
merupakan salah satu unsur paling penting unsur bahasa yang sangat penting, karena
berfungsi sebagai pembentuk ungkapan, kalimat, dan wacana. Sedemikian pentingnya
mufrodat, sehingga ada yang berpendapat bahwa pembelajaran bahasa Arab harus
dimulai dengan mengenalkan dan membelajarkan kosakata itu baik dengan cara
dihafal atau dengan cara yang lain. Namun demikian, pembelajaran kosakata tidaklah
identik dengan belajar bahasa itu sendiri, karena kosakata tidak akan bermakna dan
memberi pengertian kepada pendengar atau pembacanya jika tidak dirangkai dalam
sebuah kalimat yang benar dan kontekstual menurut gramatikal dan sistem semantik
yang baku.
3. Qawa'id
Al Qawa'id adalah merupakan salah satu komponen bahasa yang paling penting
dan tidak terpisahkan berkaitan dengan penataan kata dalam merangkai kata-kata.
Selain itu tata bahasa juga berkaitan dengan perubahan bentuk kata dalam bahasa
arab. Tujuan pembelajaran tata bahasa secara garis besar meliputi pemahaman dan
penggunaan pembentukan kata, frasa dan kalimat. Penguasaan tata bahasa bukanlah
tujuan pembelajaran bahasa melainkan sarana untuk membantu siswa mampu
berbicara, membaca dan menulis dengan benar. Tata bahasa di pelajari agar pengguna
bahasa mampu menyampaikan ungkapan bahasa dan mampu memahaminya dengan
baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk ucapan. Jadi dalam
pembelajarannya, siswa tidak cukup menghafal kaidah-kaidah tata bahasa melainkan
setelah siswa mampu harus menerapkan kaidah itu dalam membaca dan menulis teks
berbahasa Arab.