Anda di halaman 1dari 7

WAZAN DAN TAF’ILAH

Mata Kuliah: Ilmu Arudh

Dosen Pengampu: Miftahul Huda, SS, MA.

Disusun oleh :

1. Anin Nasichah (1810210039)


2. Devita Shoumi (1810210054)
3. M. Bayu Anggreyanto ( 1810210074)

PBA-B / Semester 5

Kelompok 2

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Arud ( ‫ )علم العروض‬berarti Ilmu untuk mengetahui benar atau rusaknya pola (‫)أوزان‬
puisi Arab tradisional dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.

Objek kajian Ilmu ini adalah puisi arab tradisional, yaitu puisi arab yang masih terikat
dengan pola puisi (‫)الكالم الموزون‬. Sedangkan tujuan umum mempelajari ilmu ini adalah
agar mampu membedakan antara puisi dengan selain puisi dan untuk memelihara dari
perbuatan mencampur-adukkan antara satu pola puisi dengan pola lainnya serta
menghindari terjadinya perubahan-perubahan yang dilarang.

puisi sebagai karya yang terikat dan tunduk kepada kaidah-kaidah tertentu sesuai
dengan perkembangannya. Kaidah yang dimaksud adalah unsur-unsur utama puisi arab
yaitu lafal, pola tertentu (‫)وزن‬, tema (‫)موضوع‬, irama (‫)تفعيلة‬, dan niat (sengaja disusun
sebagai puisi, ‫)قصد‬.

Dari latar belakang di atas pembahasan makalah kali ini, khususnya pada ilmu Arud akan
di fokuskan pada wazan dan taf'ilah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian wazan?
2. Apa pengertian taf’ilah
3. Bagaimana macam-macam taf’ilah beserta pembagiaannya?
BAB II

WAZAN DAN TAF’ILAH

A. Wazan
Wazan merupakan kumpulan dari untaian nada yang harmonis bagi kalimat-
kalimat yang tersusun dari satuan- satuan bunyi yang meliputi harakah (huruf hidup)
dan sakanah (huruf mati) yang melahirkan taf’ilah- taf’ilah dan bahar syi’ir.
Para ahli ilmu arudh bersepakat bahwa syi’ir itu berupa lafadz- lafadz yang
diramu dari sepuluh huruf, yaitu lam, mim, ‘ain, ta’, sin, ya’, waw, fa’, nun dan alif.
Kesepuluh huruf itu dikumpulkan dalam kalimat ‫سُي ْو ُفنَا‬
ُ ْ ‫لَ َم َع‬.
‫ت‬

B. Taf’ilah
Taf’ilah (‫ )التفعيلة‬secara etimologis berarti memotong-motong bait puisi sesuai
dengan polanya menjadi beberapa bagian. (Mas’an Hamid, 1995:107). Sedangkan
menurut terminology adalah bagian-bagian bait puisi yang tersusun dari beberapa
satuan suara yang digunakan untuk menyanyikan sesuai dengan pola puisi.
Taf’ilah merupakan lafadz yang dijadikan wazan-wazan syi’ir yang disebut
dengan istilah bahar. Kata lain dari taf’ila yakni tafa’il, juz- juz, arkan, amtsilah atau
auzan.
Dari kesepuluh huruf tersebut melahirkan tiga macam satuan bunyi, yaitu sabab,
watad dan fashilah.

Sabab terdiri dari dua macam, yakni:


1. Sabab khofif
Yaitu satuan bunyi dua huruf yang terdiri dari huruf hidup (yang pertama) dan
huruf mati (yang kedua).
Contoh: ‫بَل‬
ْ ،‫ قَ ْد‬،‫ب‬
ْ ‫َه‬
2. Sabab tsaqil
Yaitu satuan dua huruf yang terdiri dari dua huruf hidup.
Contoh: ‫َم َع‬ ،‫ك‬ َ ِ‫ب‬
َ َ‫ ل‬،‫ك‬

Sedangkan watad terbagi menjadi dua macam, yakni:


1. Watad majmu’
Yaitu satuan bunyi tiga huruf yang terdiri huruf hidup ( yang pertama dan kedua)
dan huruf mati ( yang ketiga).
Contoh: ‫س َعى‬
َ ،‫َن َع ْم‬
2. Watad mafruq
Yaitu satuan bunyi tiga huruf yang terdiri dari huruf hidup ( yang pertama dan
ketiga) dan huruf mati ( yang kedua).
Contoh: ‫قَاْ َل‬ ،‫ت‬
َ ْ‫َما‬

Fashilah juga terbagi menjadi dua, yakni:

1. Fashilah sughra
Yaitu satuan bunyi empat huruf yang terdiri dari huruf hidup ( yang pertama,
kedua dan ketiga) dan huruf mati (yang keempat).
Contoh: ‫ت‬
ْ َ‫َبلَغ‬ ،‫َس َكُن ْوا‬
2. Fashilah kubra
Yaitu satuan bunyi empat huruf yang terdiri dari huruf hidup ( yang pertama,
kedua, ketiga dan keempat) dan huruf mati (yang kelima).
Contoh: ‫َقَتلَ ُه ْم‬ ،‫َع َملَ ُك ْم‬

Keenam satuan bunyi tersebut dikumpulkan dalam satu kalimat :

ً‫مَلْ أ ََر َعلَى ظَ ْه ِر َجبَ ٍل مَسَ َكة‬


Dalam khath Arudhy ditulis menjadi:
ِ
ْ‫مَلْ أ ََر َعاَل ْ ظَ ْه ِر َجبَل ْن مَسَ َكنَت‬

C. Pembagian Taf’ilah
Dari keenam satuan bunyi tersebut tersusun menjadi sepuluh taf’ilah sebagai
berikut:

5 ; ‫ َفعُ ْولُ ْن‬huruf (‫ = َفعُ ْو‬watad majmuʻ dan ‫ = لُ ْن‬sabab khafif).

7 ; ‫ َم َفاْ ِعْيلُ ْن‬huruf (‫ = َم َفا‬watad majmuʻ, ‫=ع ْي‬


ِ sabab khafif dan ‫ = لُن‬sabab
ْ
khafif).
7 ; ْ‫ ُم َفاْ َعلَنُت‬huruf (‫ = ُم َفا‬watad majmuʻ, ‫ = َع َل‬sabab thaqil dan ‫ = تُ ْن‬sabab
khafif atau ْ‫ = َعلَنُت‬faṣilah ṣughra).

7 ; ‫ فَـاْ ِع اَل ْتُ ْن‬huruf (‫ = فَـاْ ِع‬watad mafruq, ‫ = اَل‬sabab khafif dan ‫ = تُ ْن‬sabab
khafif).

5 ; ‫ فَاْ ِعلُ ْن‬huruf ( ‫ = فَـا‬sabab khafif dan ‫ = ِعلُ ْن‬watad majmuʻ).

7 ; ‫ فَـاْعاَل ْتُ ْن‬huruf ( ْ‫ = فَـا‬sabab khafif, ْ ‫ = عاَل‬watad majmuʻ dan ‫ = تُ ْن‬sabab


khafif).

7 ; ‫ ُم ْسَت ْفعِلُ ْن‬huruf (‫س‬ ْ َ‫ = ت‬sabab khafif dan ‫ = ِعلُ ْن‬watad


ْ ‫ = ُم‬sabab khafif, ‫ف‬
majmuʻ).

7 ; ‫ ُمَت َفـاْ ِعلُ ْن‬huruf (‫ت‬ ِ


َ ‫ = ُم‬sabab thaqil, ‫ = فَـا‬sabab khafif dan ‫ = علُ ْن‬watad
majmuʻ atau ‫ = ُمَت َفـا‬faṣilah ṣughra).

7;‫ت‬
ُ ْ ‫ َم ْفعُ ْواَل‬huruf (‫ = َمف‬sabab khafif, ‫ = عُ ْو‬sabab khafif dan ‫ت‬
ُ ْ ‫ = اَل‬watad
mafruq).

7 ; ‫ ُم ْسَت ْف ِع لُ ْن‬huruf (‫س‬


ْ ‫ = ُم‬sabab khafif, ‫ = َت ْف ِع‬watad mafruq dan ‫= لُ ْن‬
sabab khafif)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun pengertian Wazan adalah kumpulan dari untaian nada yang harmonis
bagi kalimat- kalimat yang tersusun dari satuan- satuan bunyi yang meliputi harakah
(huruf hidup) dan sakanah (huruf mati) yang melahirkan taf’ilah- taf’ilah dan bahar syi’ir.
Sedangkan Taf’ilah adalah lafadz yang dijadikan wazan-wazan syi’ir yang disebut
dengan istilah bahar. Kata lain dari taf’ila yakni tafa’il, juz- juz, arkan, amtsilah atau
auzan.
Ada 10 Taf'ilah, diantaranya :

B. Saran
Tiada kesempurnaan kecuali milik Allah SWT. Jika ada kekurangan/kelebihan pada
makalah ini mohon dimaklumi dan dimaafkan. Semoga ilmu yang ada didalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Darwisy, (1967). Dirasat fi al-Arudh wa al- Qufiyah, Baghdad.

Abdur Rahman al- Sayid,(1979), Al- Arudh wa al Qafiyah, Dar al- Nahdhah al Arabiyah.

Almawardi, (1965) Al-Arudh al- Wadhihah, Bukit Tinggi.

Hamid, Ma’san, 1995, Ilmu Arudh dan Qawafi, Al- Ikhlas, Surabaya.

https://wakidyusuf.wordpress.com/2016/05/01/ilmu-arudh-bag-2-wazan-dan-tafilah/

Anda mungkin juga menyukai