Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ILMU BADI'

TENTANG

Al-JINAS TAAM

Disusun Oleh:

6 BSA C

Rani Aria Brian 1811010061

Rini Asnimar 1811010079

Dosen Pengampu:

Delami S.S, M.A, M. Hum

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL

PADANG

1442 H / 2021 M
PENDAHULUAN

Ilmu badi’ merupakan  kajian ilmu yang meliputi berbagai uslub, terutama atas dasar
pertentangan, pertautan dan keserasian. Kemudian unsur pertentangan dan pertautan tersebut
melahirkan berbagai uslub yang dapat memberikan keindahan tersendiri baik dalam keindahan
makna nya maupun dalam keindahan bunyi (leksikal).
Ilmu badi’ sendiri dikenal dengan ilmu yang berfungsi untuk mengetahui aspek-aspek
keindahan sebuah kalimat yang sesuai dengan keadaan dan situasi. Bilamana aspek keindahan
berada pada makna, maka dinamakan dengan Muhassinat Al-Maknawiyah. Sedangkan jika aspek
keindahannya terletak pada lafadz atau bunyi maka yang demikian disebut dengan Muhassinat
Lafdziyah (leksikal), Termasuk seperti halnya yang akan penulis bahas dalam makalah ini yaitu
tentang gaya bahasa Al-Jinas.
Sementara Jinas adalah kesesuaian huruf dan bunyi dari dua kata, atau kata-kata tersebut
berakar dari kata yang sama (derivasi), tetapi kata tersebut memiliki makna berbeda. Dalam
makalah ini pemakalah akan membahas tentang Jinas Taam yang merupakan bagian dari macam
Jinas. Untuk pembahasan lebih jelasnya sebagaimana berikut ini.
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Al-Jinas adalah dua lafadz yang mempunyai persamaan dalam pengucapan, sedang
artinya berbeda.
Al-Jinas terbagi manjadi dua macam yaitu:
1. Jinas Taam
Jinas tam adalah kemiripan dua kata dalam empat hal yakni, huruf, syakal, jumlah dan
urutannya. Apabila ada dua lafadz tersebut sama dalam empat hal; jumlah huruf, macamnya,
syakalnya serta tartib atau urutannya, namun maknanya berbeda.

2. Al-Jinas Ghairu Tam

Perbedaan dua kata/ Jinas yang tidak sama dalam salah satu unsur empat kata dalam salah
satu dari empat hal di atas.1

B. Jinas Taam
Jinas taam merupakan salah satu bentuk al-jinas yang bermakna dua lafal yang serupa
ucapannya atau Isytirok dengan kalimat sebelumnya, kecuali Taradduf seperti lafal “ ‫ ٌد‬999‫أَ َس‬ 
dan ٌ‫ َسبُع‬ ” 
Berikut dikemukakan pengertian lain mengenai definisi jinas:

9‫ ونوعها وفى شكلها وترتيبها‬9‫جناس تـام هو مـااتـفق فيه اللفظان فى عدد الحروف‬

Jinas Taam adalah apabila ada dua lafal yang memiliki kesamaan dalam empat hal:
jumlah huruf, macam huruf, syakal huruf serta tartibnya (urutan hurufnya).2
Contoh Jinaas Taam:
)٥٥ 9:‫(الروم‬ ‫ َسا َع ٍة‬ ‫يُ ْق ِس ُم ال ُمجْ ِر ُموْ نَ َما لَبِثُوْ ا َغي َْر‬ ‫السَّا َع ِة‬ ‫م تَقُوْ ُم‬9َ ْ‫ويَو‬
Artinya: Dan pada  hari kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, “mereka tidak
berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)” (QS. Ar-ruum: 55)

1 Rumadani Sagala. Balaghah. Lampung. 2016 hlm 177


2 Mardjoko Idris. Ilmu Balaghah; Antara Al-Bayan dan Al-Badi’. Yogyakarta: Teras. 2007 hlm 61
Dalam firmannya Allah menggunakan dua lafadz yang sama dalam pengucapannya, yaitu
lafadz ‫السَّا َع ِة‬, namun bila dilihat dari aspek artinya, keduanya memiliki arti atau makna yang
berbeda. Kata ‫السَّا َع ِة‬ yang pertama berarti hari kiamat, sedangkan kata ‫السَّا َع ِة‬ yang kedua berarti
waktu zaman atau sesaat saja. antara kedua kata tersebut memiliki kesamaan dalam beberapa
segi; jumlah hurufnya, macamnya, syakalnya, serta urutan katanya.3
Sementara dalam struktural bahasa indonesia jinas taam menyerupai dengan gaya bahasa
homonim, homonim yaitu kata yang penamaan dan pengucapannya sama tetapi artinya berbeda.
Contoh:
Saya bisa membeli rumah (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
Pamanku terkena bisa ular yang mematikan (bisa artinya racun bermakna denotasi).4

C.    Pembagian Macam-Macam Jinas Taam


Jinas taam terbagi menjadi tiga kategori yaitu:
1. Terdiri dari isim dengan isim atau dari fiil dengan fiil (Jinas Mutamatstsil)
Menurut Ibrahim Mahmud ‘Alan bahwa Jinas mutamatstsil adalah apabila dua lafadz
yang serupa tersebut dari bentuk yang sama. Misal isim dengan isim ataupun fiil dengan fiil.5

َ ‫لَ ْم ن َْل‬
ً ‫إِ ْن َسانا‬ ‫فَالَ بَ َرحْ تَ لِ َعي ِْن ال َّد ْه ِر‬  # ُ‫يُالَ ِذبُه‬ ‫إِ ْن َسانًا‬  َ‫ق َغ ْي َرك‬
Artinya: “Kami tidak menjumpai  seorang manusiapun, selain engkau yang dapat dijadikan
tempat berlindung. Engkau selalu menjadi  insan  mata bagi mata zaman”

َ ‫ت‬ ‫ ِم ْن َم ْغ ِربِهَا‬،‫ش‬
)‫هللاُ َعلَ ْي ِه (رواه مسلم‬ ‫َاب‬ ْ ‫قَ ْب َل أَ ْن ت‬ ‫َاب‬
ِ ‫َطلُ َع ال َّش ْم‬ َ ‫ت‬ ‫َم ْن‬
Artinya:  “Orang yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, pasti allah menerima
taubatnya”.6

Penjelas: bahwa kedua lafadz ً ‫إِ ْن َسانا‬ pada contoh pertama menunjukkan adanya jinas taam
yang terbentuk dari isim dengan isim, sedangkan contoh yang kedua pada kedua lafadz ‫تَا‬

3 Ibid, Mardjoko Idris hlm. 59-60


4 Naufa El Hakim. Perbedaan Homonim, Homofon, Homograf Dan Polisemi
5 Mardjoko Idris. Ilmu Balaghah; Kajian Khusus Uslub Jinas Dan Iqtibas. hlm 13
6 http://ukonpurkonudin.blogspot.com/2011/09/uslub-jinas-dalam-hadist-rasululah-saw.html 
‫ب‬  tersebut
َ merupakan bagian dari jinas taam yang terbentuk dari fiil dengan fiil. Namun
keduanya memiliki makna yang berbeda.
2. Terdiri dari fiil dengan isim atau isim dengan fiil (Jinas Mustaufi)
Sebagaimana yang dikutip oleh Ibrahim Mahmud ‘Alan bahwa jinas mustaufi yaitu
apabila terdapat dua lafadz yang sejenis tersebut, berasal dari macam atau jenis yang berbeda.
Seperti yang satu dari isim dan yang lainnya dari fi’il, atau yang satu dari isim dan yang lainnya
dari huruf, atau yang satu dari fiil dan yang lainnya dari huruf. Sebagaimana ratapan seorang
penyair atas.
ِ ‫يَحْ يَى ْب ِن َع ْبدهللِا‬ ‫لَدَى‬ ‫يَحْ يَى‬ # ُ‫َما َماتَ ِم ْن كَرْ ِم ال َّز َما ِن فَإِنَّه‬
 Artinya: “Tidak ada yang lenyap dari anggur tempo dulu, maka sesungguhnya anggur yang
lenyap (mati) itu  hidup di samping  Yahya Bin Abdillah”

Penjelas: Lafadz ‫يَحْ يَى‬  yang pertama adalah fiil, dan ‫يَحْ يَى‬ yang kedua adalah nama
seseorang dalam bentuk isim ‘alam. Sedangkan jinas mustaufi antara bentuk dari isim dengan fiil
yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an QS. An-Najm:1-3

ُ ‫ َوما َ يَ ْن ِط‬. ‫م َو َما َغ َوى‬9ْ ‫صا ِحبُ ُك‬


)٣-١ :‫ (النجم‬. ‫الهَ َوى‬ ‫ق َع ِن‬ َ ‫ َما‬. ‫هَ َوى‬ ‫َوالنَّجْ ِم إِ َذا‬
َ ‫ض َّل‬
Artinya: Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (muhammad) tidak sesat dan tidak pula
keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu Al-Qur’an menurut kemauan hawa nafsunya. (QS:
An-Najm:1-3)

Kemudian contoh jinas mustaufi yang terbentuk dari isim dengan huruf yaitu:

ِ ‫اطيْنُ عَل َى ُم ْل‬


)102 : ‫ (البقرة‬ ‫األيـة‬....... ُ‫ َكفَ َر ُسلَ ْي َمان‬ ‫ك ُسلَيْماَنَ َو َما‬ ِ َ‫تَ ْتلُوْ ا ال َّشي‬ ‫ َما‬ ‫َوالتَّبِعُوْ ا‬
Artinya: Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan
sulaiman   [dan mereka mengatakan bahwa sulaiman itu mengerjakan sihir]..........(QS. Al-
Baqoroh: 102)

Penjelasan: Terdiri dari zaraf dengan isim, seperti pada firman Allah SWT QS. Thaha: 94

‫إِ ْس َرائِي َْل َولَ ْم تَرْ قُبْ قَوْ لِ ْي‬ ‫بَنِ ْي‬  َ‫بَ ْين‬  َ‫ فَ َّر ْقت‬: ‫ْت أَ ْن تَقُوْ َل‬
ُ ‫َشي‬
ِ ‫إِنِّ ْي خ‬
Artinya: "Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata: “kamu telah memecah antara
bani  israil, dan kamu tidak memlihara amanatku”

Penjelas: bahwasanya pada lafadz  َ‫بَ ْين‬ merupakan bentuk dari zaraf,


sedangkan ‫بَنِ ْي‬ menunjukkan kalimat isim.

3. Jinas murakkab adalah perbedaan dua lafadz yang ditinjau dari segi susunannya dan
ifrodnya. Jinas murokkab terbagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Jinas murokkab yang sama tulisannya (Mutasyabbih)
Contoh:                                                
ٌ‫ َذا ِهبَة‬ ُ‫ فَ َد ْعهُ فَدَوْ لَ ْته‬# ‫ َذا ِهبَ ٍة‬ ‫إِ َذا َملَكَ لَ ْم يَ ُك ْن‬
Artinya: “Apabila seorang raja tidak memiliki jiwa bermurah hati, maka tinggalkanlah dia dan
kekuasaannya-pun segera sirna”

Penjelas: Lafadz ‫ َذا ِهبَ ٍة‬ yang pertama asalnya ٌ‫ َذا ِء ِهبَة‬ yang dari Asmaul Khamsah (isim-isim
yang lima). Sedangkan lafadz ٌ‫ َذا ِهبَة‬ yang kedua asalnya ‫ َذا ِهبَ ٍة‬ dalam satu kalimat sebagai isim fail.

b. Jinas murakkab yang tidak sama tulisannya (Mafruq)


Contoh:
َ ‫ُكلُّ ُك ْم قَ ْد أَخَ َذ‬
َ ْ‫ َماالَّ ِذي‬# َ ‫ام لَنا‬9ِ ‫ َواَل َج‬ ‫الجا َم‬
9َ‫لَوْ َجا َملنَا‬ ‫ض َّر ُم ِد ْي َر ال َج ِام‬
Artinya: “Masing-masing kamu telah mengambil bejana arak, dan tidak ada bejana arak bagi
kita. Apakah yang memeberi mudharat bagi orang mengelilingkan bejana itu,  kalau ia berbuat
baik kepada kita”

Penjelas: lafadz َ ‫اَل َجا َم لَنا‬ yang pertama adalah bentuk dari isim laa (‫)اسم ال‬dan khabarnya,
kata ‫جا َم‬ bermakna ‫الكاس‬ dan ‫نا‬
َ َ‫ل‬ merupakan huruf jer majrur. sedangkan lafadz  َ ‫لَوْ َجا َملنَا‬  yang kedua
merupakan bentuk mufrad7, ia sebagai fiil madli dari kata ‫مجاملة‬ bermakna  ‫عاملنا بالجميل‬ .8

7  Imam Akhdlori, Abdul Qadir Hamid Terjemah Jauharul Maknun. Surabaya: Al-Hidayah, TT. hlm 220-221

8 Fadlol Hasan Abbas. Balaghah Fununiha Wa Afnaniha. Omman: Dar Al-Furqon. 1987. hlm 300
PENUTUP

KESIMPULAN

Jinas adalah kesesuaian huruf dan bunyi dari dua kata, atau kata-kata tersebut berakar
dari kata yang sama (derivasi), tetapi kata tersebut memiliki makna berbeda. Sedangkan Jinas
taam adalah Apabila ada dua lafadz tersebut sama dalam empat hal; jumlah huruf, macamnya,
syakalnya serta tartib atau urutannya, namun maknanya berbeda.
Jinas taam dalam struktural bahasa indonesia menyerupai dengan gaya bahasa homonim.
Pembagian Jinas taam terbagi menjadi tiga kategori yaitu
1.      Jinas Mutamatstsil yaitu Terdiri dari isim dengan isim atau dari fiil dengan fiil
2.      Jinas Mustaufi yaitu Terdiri dari fiil dengan isim atau isim dengan fiil
3.      Jinas murakkab yang terbagi menjadi dua macam yaitu :
a. Mutasyabbih adalah  Jinas murakkab yang sama tulisannya
b. Mafruq adalah Jinas murakkab yang tidak sama tulisannya

DAFTAR PUSTAKA

El Hakim, Naufa. Perbedaan Homonim, Homofon, Homograf Dan Polisemi

Sagala, Rumadani. Balaghah. Lampung. 2016

Mardjoko Idris, Mardjoko. 2007. Ilmu Balaghah; Antara Al-Bayan dan Al-Badi’. Yogyakarta:
Teras

Mardjoko Idris, Ilmu Balaghah; Kajian Khusus Uslub Jinas Dan Iqtibas

Akhdlori, Imam. Abdul Qadir Hamid. Terjemah Jauharul Maknun. Surabaya: Al-hidayah, TT


Hidayat, D. 2002. Al-Balaghah Lil Jami’ Wasy-Syawaahid Min Kalaamil Badi’. Jakarta: PT.
Toha Putra

http://chiaraoelivia.blogspot.com/2013/06/jinaas-tam-dan-pembagiannya.html

http://ukonpurkonudin.blogspot.com/2011/09/uslub-jinas-dalam-hadist-rasululah-saw.html

Anda mungkin juga menyukai